You are on page 1of 12

ARTIKEL

VARIASI DESAIN PISAU MESIN PENCACAH LIMBAH BOTOL PLASTIK


BERKAPASITAS 5 Kg

Oleh:
Handrey Okta Heryawan
14.1.03.01.0098

Dibimbing oleh :
1. FatkurRhohman, M.pd.
2. Hesti Istiqlaliyah. ST.,M.Eng

FAKULTAS TEKNIK (FT)


UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
UN PGRI KEDIRI
2018
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

VARIASI DESAIN PISAU MESIN PENCACAH LIMBAH BOTOL PLASTIK


BERKAPASITAS 5 Kg

HANDREY OKTA HERYAWAN


NPM: 14.1.03.01.0098

Fakultas Teknik – Program Teknik Mesin


Handrey.okta@gmail.com
FatkurRhohman, M.Pd dan Hesti Istiqlaliyah. ST.,M.Eng
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan
tujuan mengurangisampahbotolplastik Cara untuk mengurangi limbah botol plastik diantaranya
yaitu melakukan pengolahan dengan cara mencacah limbah botol plastik menjadi serpihan-
serpihan plastik kecil. Hasil dari cacahan tersebut dapat digunakan untuk didaur ulang menjadi
paving block, proses pencacahan botol plastik dilakukan dengan mesin pencacah.Dalam
perancangan mata pisau mesin pencacah ini bertujuan untuk mendapatkan sebuah pisau
pencacah botol plastik yang dapat dioperasikan dengan mudah, aman dan efisien.
Perancangan yang dihasilkan adalah 3 jenis mata pisau dengan perbedaan pada jumlah mata
pisaunya. Yaitu pada varian pertama dihasilkan pisau dengan jumlah 3 mata pisau, pada varian
kedua sebanyak 6 mata pisau, dan varian ketiga sebanyak 8 mata pisau.Ketiga variasi pisau
pencacah menghasilkan ukuran yang berbeda. Untuk pisau bermata 3 menghasilkan cacahan
dengan dimensi rata-rata antara 5 sampai 20 mm, Untuk pisau bermata 6 menghasilkan cacahan
dengan dimensi rata-rata antara 5 sampai 12 mm, Untuk pisau bermata 8 menghasilkan cacahan
dengan dimensi rata-rata antara 5 sampai 9 mm. Pada pisau pencacah bermata 8 menghasilkan
produk yang lebih baik karena memiliki ukuran dan bentuk yang lebih rapi dan teratur.

Kata kunci: Botol Plastik, Mesin Pencacah, Pisau Pencacah.

Handrey Okta Heryawan | 14.1.03.01.0098 Simki.unp.ac.id


Fakultas Teknik- Teknik Mesin || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

I. LATAR BELAKANG
A. Pendahuluan
Plastik merupakan salah satu telah dilakukan di negara maju seperti
penemuan manusia yang telah Australia, Canada, dan negara-negara Eropa
mempermudah kegiatan sehari-hari. Hampir (Rukaesih, 2004).
setiap produk yang beredar di masyarakat Salah satu jenis plastik yang dapat
saat ini memakai plastik sebagai salah satu didaur ulang adalah plastik botol air mineral
komponennya. Namun, di balik kemudahan atau PET (Polyethylene Terepthalate) dapat
yang ditawarkan, plastik ternyata didaur ulang menjadi biji plastik dan paving
menyimpan masalah berkaitan dengan block, Untuk diolah menjadi produk
limbah atau sampahnya. tersebut, limbah botol plastik harus melewati
Menurut Inaplas (2011), konsumsi proses pencacahan terlebih dahulu.
plastik perkapita Indonesia masih sekitar 10 Berdasarkan masalah ini, maka diperlukan
kg/kapita/tahun. Dibandingkan dengan perancangan model pisau pencacah untuk
negara ASEAN lainnya, jumlah ini masih menghasilkan proses daur ulang yang efisien
rendah. Malaysia, Singapura, dan Thailand dan dapat berproduksi dengan kapasitas
mencapai angka di atas 40 kg/kapita/tahun. yang tinggi.
Meskipun rendah, potensi peningkatan Bisri (2015), dalam penelitiannya yang
permintaan masih cukup besar, yakni sekitar berjudul “Rancang bangun mesin pencacah
4,6 juta ton/tahun. Pertumbuhannya sekitar botol plastik.” Salah satu bentuk
5% pertahun. Meningkatnya jumlah ini pencemaran lingkungan yang sering kita
menimbulkan dampak pada lingkungan temui dan seringkali menimbulkan masalah
ketika sudah tidak terpakai. adalah pencemaran yang disebabkan oleh
Berbagai cara telah ditempuh untuk sampah. Masalah ini semakin besar
mengurangi dampak dari penggunaan akibatnya seiring dengan makin banyaknya
produk berbahan dasar plastik. Salah penggunaan barang-barang plastik pada era
satunya dengan menimbun sampah plastik, modern sekarang ini. Dengan dapat didaur
namun cara ini akan menimbulkan masalah ulang maka banyak potensi dari sampah
berupa pencemaran tanah. Adapun cara lain botol plastik yang masih bisa dimanfaatkan.
untuk mengurangi sampah plastik yakni Untuk menunjang langkah tersebut maka
dengan melakukan program 3R (reduce, dibuat suatu perancangan mesin yang
reuse, dan recycle). Program ini sederhana untuk mengolah sampah. Mesin
memerlukan sedikit kreatifitas terutama Pencacah Sampah Botol Plastik ini
dalam hal recycle (daur ulang), seperti yang berfungsi untuk menghancurkan sampah

Handrey Okta Heryawan | 14.1.03.01.0098 Simki.unp.ac.id


Fakultas Teknik- Teknik Mesin || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

plastik hingga berbentuk kepingan-kepingan mudah dioperasikan. Khususnya untuk


kecil sehingga dapat memudahkan langkah- penghancur benda-benda yang rusak atau
langkah dalam proses pendaur ulangan. tempat air minum yang terbuat dari plastik
Dengan panjang 900 mm, lebar 450 dan atau botol bekas sisa buangan/limbah.
tinggi 800 mm, pencacah ini digerakkan Rumus dan teori yang digunakan
oleh motor penggerak dengan putaran 1400 perancangan khususnya untuk penghancur
rpm dan daya 11,65 hp yang mana memiliki plastik di gunakan dengan pengukuran yang
sistem kerja sebagai berikut, motor memutar diambil secara umumnya: Panjang x Lebar x
pulley penggerak, kemudian ditransmisikan Tinggi atau 90 x 60 x 130 cmdengan
ke sistem menggunakan transmisi belt untuk kapasitas 30 kg/jam. Maka dihasilkan enam
memutar poros pisau iris yang berputar pada kali putaran adalah 25.786 kg/jam, ukuran
974 rpm dan putaran dari poros ini diatas tidak diperlukan lebar tempat dan
ditransmisikan menggunakan transmisi gear lainnya. Dibawah kaki diberi roda pada
untuk memutar poros roll press yang mesin penghancur plastik supaya mudah
berputar pada 447 rpm. Motor juga dipindah-pindahkan.
dihubungkan langsung menggunakan poros Syamsiro, dkk (2016), dalam
dan gear untuk memutar poros pisau potong penelitiannya yang berjudul “Rancang
sehingga putarannya sama dengan motor bangun mesin pencacah plastik sebagai
listrik. Perhitungan dimulai dengan bahan baku mesin pirolisis secara komunal.”
merencanakan transmisi yang meliputi Desain dan pembuatan mesin pencabikan
perencanaan pulley, belt, poros dan plastik telah dilakukan untuk memasok
bantalan. Setelah itu menghitung daya yang bahan baku untuk pirolisa plastik limbah
dibutuhkan untuk mengoperasikan pencacah yang memproduksi minyak cair. Mesinnya
ini. Hasil dari botol plastik yang dicacah berkapasitas 20-30 kg/jam tergantung jenis
belum sesuai dengan target rancangan. Dari dan ketebalan plastiknya. Kami
hasil perhitungan diketahui bahwa kapasitas mengusulkan sistem yang terintegrasi untuk
mesin yaitu 428,4 kg/jam untuk botol pirolisa plastik limbah dalam skala kecil
ukuran 1500 ml dan 284,4kg/jam untuk atau menengah yang memanfaatkan produk
botol ukuran 600 ml. kami sebagai sumber energi untuk pirolisa
Rajagukguk (2013), dalam dan mesin penggorok. Produk gas dan padat
penelitiannya yang berjudul “Analisis dapat digunakan untuk pirolisis sementara
perancangan mesin penghancur plastk. minyak cair akan digunakan untuk
”Mesin penghancur plastik yang dibuat menyalakan mesin penggorok. Minyak
kapasitasnya 30 kg/jam, mesin ini sangat berlebih dapat digunakan sebagai bahan

Handrey Okta Heryawan | 14.1.03.01.0098 Simki.unp.ac.id


Fakultas Teknik- Teknik Mesin || 4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

bakar untuk rumah tangga dan usaha kecil sehingga harganya cukup mahal (tergantung
dengan menggunakan kompor masak dolar dan harga minyak dunia). Maka
bertekanan. Tes pendahuluan menunjukkan biji/pellet plastik daur ulang dapat menjadi
bahwa Mesin shredding bisa digunakan suatu alternatif, dengan harga yang sangat
untuk menghancurkan botol PET dengan kompetitif. Dan tentu saja bisnis ini sangat
lancar dengan kapasitas 14 kg/jam. prospektif.
Kapasitasnya dapat ditingkatkan dengan Teknologi pencacahan limbah plastik
menambahkan masukan material dan dengan tersebut umumnya menggunakan mesin
menggunakan air untuk mendorong plastik pencacah yang terdiri dari pisau-pisau
robek yang mengalir turun. bergerak dan diam. Pisau-pisau.bergerak
Sukatna (2007), mengatakan semua tersusun lurus memanjang pada silinder dan
pabrik plastik daur ulang (recycling) berputar secara horizontal, sambil berputar
membutuhkan plastik-plastik bekas (sampah pisau tersebut memotong plastik secara
plastik) baik dari kelompok film grade berulang kali yang mengakibatkan plastik
(sampah plastik lembaran kemasan makanan semakin lama semakin kecil ukurannya dan
seperti: kantong gula, tepung, kantong kemudian masuk kesaringan. Bagaimanapun
belanja (kresek), kantong sampah, proses ini kurang efisien karena bahan
pembungkus tekstil, tas, garmen, plastik termasuk bahan yang liat, proses
pembungkus rokok, pembungkus baju/kaos, pemotongan secara berulang kali agar
karung plastik, dan lain- lain), maupun dari plastik masuk ke saringan sesuai ukuran
non-film grade (botol air mineral, juice, saringan hal ini memerlukan waktu yang
saos, minyak goreng, kosmetik, shampoo, lama dan tenaga yang besar, dengan keadaan
oli, tutup botol, krat botol, ember, mainan, ini mengakibatkan mata potong pisau
tong sampah, container, pipa PVC, kabel pemotong cepat tumpul. Begitu juga
listrik, selang air, plastik gelombang, dan sebelum plastik dimasukkan kedalam corong
lain- lain). Plastik-plastik tersebut sebagai masuk mesin, plastik dipotong-potong
bahan utama/campuran untuk diproses daur secara manual untuk memudahkan kerja
ulang menjadi biji/pellet plastik, sehingga mesin. Permasalahan ini banyak terjadi pada
dikenal dengan nama biji/pellet plastik daur industri-industri kecil yang menggunakan
ulang. Hal ini hanya untuk membedakan mesin pencacah seperti uraian diatas.
dengan biji plastik original (asli). Karena
biji plastik asli sebagian besar masih impor,

Handrey Okta Heryawan | 14.1.03.01.0098 Simki.unp.ac.id


Fakultas Teknik- Teknik Mesin || 5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

II. METODE
A. Tahapan Perancangan
Pada tahap ini dilakukan pemodelan
sistem dari data yang sudah ada dari hasil
pengumpulan data sehingga datatersebut
dapat dijadikan acuan dalam proses
berikutnya. Perancangan alat ini terlebih
dahulu membuat gambar model melalui
Gambar 2 Desain pisau pencacah bermata 3
software inventor atau dalam bentuk gambar
lainnya lalu sampai akhirnya kita akan
mendapatkan hasil simulasinya. Selanjutnya
masuk tahap penentuan bahan dalam tentang
cara pembuatan komponen-komponen alat
dan pembelian komponen yang di butuhkan
dalam pembuatan alat.

$Gambar 3 Desain pisau pencacah bermata

6
Gambar 1 Desain mesin pencacah botol
Gambar 4 Desain pisau pencacah bermata 8
plastik
Keterangan:
III. HASIL DAN KESIMPULAN
1. Body Mesin
A. Perhitungan mesin.
2. Poros
Dalam memproduksi mesin ini
3. Puli danSistemTransmisi
perhitungan sangat penting untuk
4. Belt/Sabuk
memaksimalkan kerja mesin dan
5. Motor Penggerak
meminimalkan kerugian dalam bahan
6. Output
7. Rangka Mesin

Handrey Okta Heryawan | 14.1.03.01.0098 Simki.unp.ac.id


Fakultas Teknik- Teknik Mesin || 6||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

pembelian. Maka perhitungan dalam botol plastic diperlukan torsi yang cukup
perencanaan ini sebagai berikut : untuk mengolah bahan. Maka
1. Gaya Diketahui: ( Sularso dan Suga 1997 )

Gaya adalah interaksi menyebabkan Ftot= 400 kg


sebuah benda bermassa mengalami R = 140 mm
perubahan bentuk arah, baik dalam gerak, T = F.R
maupun konstruksi geometris. Dalam T = 400.140
perancangan mesin juga perlu T = 5600 N/mm
diperhitungkan gaya yang ditimbulkan dari 3. Daya motor
mesin tersebut. Pada mesin pencacah botol Daya motor merupakan salah satu
plastik, pisau pengolah saat dibebani untuk parameter dalam menentukan performa
bahan setebal 24 mm dengan kapasitas 5 kg motor. Pengertian dari daya itu adalah
yang direncanakan, gaya yang terjadi pada besarnya kerja motor selama kurun waktu
poros tiap mata pisau F = m.g. berikut tertentu. Dalam perancangan mesin
perhitungannya: (Sularso dan Suga1997 ) pencacah botol plastic daya motor yang
m = 5 kg diperlukan juga cukup besar, dikarenakan
g = 10 botol plastic mempunyai sifat yang elastic
F = m.g dan ulet. Untuk daya motor yang
F = 5. 10 direncanakan sebagai berikut :
= 50 N Diketahui: (Sularso dan Suga 1997)

Ftot = F. Jumlah mata pisau yang terkena Daya = momen x putaran


gaya Momen = R x gaya
Ftot = 50.8 = 0,15 x 3000
= 400kg = 450 kg.m
𝐹𝑡𝑜𝑡 momen x putaran 450x3000
Fper mata pisau = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑖𝑠𝑎𝑢 Daya = =
60 60
400 = 2.250 kg.m/detik
= 8
=30 Hp
= 50 N
=40,1 kw
Jadi gaya yang dihasilkan tiap mata pisau
Keterangan
adalah 50 N.
1 Hp = 75 kg.m/detik = 0,747 kw
2. Torsi
4. Pulley dan Belt
Dalam perancangan mesin, hal yang
Sebuah perancangan mesin ini
penting dalam perhitungan adalah torsi dari
membutuhkan transmisi yang menyalurkan
mesin penggerak. Dalam mesin pencacah

Handrey Okta Heryawan | 14.1.03.01.0098 Simki.unp.ac.id


Fakultas Teknik- Teknik Mesin || 7||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

tenaga. Di perancangan mesin pencacah dp = 50 mm


botol plastik ini menggunakan transmisi 𝜋 1
L = 2C + 2 (dp +Dp) +4𝑐 (Dp-dp)2
jenis pulley dan sabuk penggerak v-belt. 3,14 1
L = 2.406 + .( 50+100 ) +
2 4.406
Maka perhitungannya adalah :
(100- 50 )2
(Sularso dan Suga1997) 1
L = 2.406 + 1.57.150 + 1624. 2500
a. Rasio pulley primer dan sekunder
Diketahui : L = 812 + 235,5+ 0,00062.2500

𝑛1 = 3000 rpm L = 812 + 235,5 +1,55

Dp = 100 mm L = 1.049,05 mm
𝑛1 𝐷𝑝 d. Kecepatan v-belt
= 𝑑𝑝 n
𝑛2 𝜋.𝐷𝑝.𝑛
V = 60 𝑥 1000
𝑛1 . 𝑑𝑝
𝑛2 = 3,14.100.3000
𝐷𝑃 = 60000
3000.50
𝑛2 = = 1.500 𝑟𝑝𝑚 = 15,7 m/s
100

b. gear rasio( perbandingan roda pulley ) 5. Pemilihan dan perencanaan bahan


Diketahui : mata pisau dan poros
B = 100 mm a. Bahan mata pisau yang dipakai adalah
A = 50 mm baja peer yang memiliki kekerasan 62
𝐵
GR = 𝐴 Hrc
100 b. Bahan poros menggunakan baja ST 37
= 50
memiliki kekuatan tarik sebesar 37
=2
Kg/mm2atau sekitar 360-370 N/mm2
=2
= 2: 1
Jadi hasil yang di dapat adalah 2 kali putaran
pulley primer ( dp ) sama dengan 1 kali
putaran pulley sekunder ( Dp )
Keterangan :
𝑛1 = putaran pulley 1
𝑛2 = putaran pulley 2
Dp = diameter pulley 2
dp = diameter pulley 1
c. Panjang keliling sabuk
Diketahui :
Dp = 100 mm

Handrey Okta Heryawan | 14.1.03.01.0098 Simki.unp.ac.id


Fakultas Teknik- Teknik Mesin || 8||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

B. Desain akhir dan spesifikasi

Setelah proses perancangan dan


penyesuaian alat, dihasilkan desain akhir
dari mesin dan pisau pencacah botol plastik
kapasitas 5 kg dengan gambar berikut.

Gambar 6 Pisau pencacah bermata 8


Gambar desain akhir pisau pencacah
bermata 8

Gambar 5 Mesin pencacah botol plastik

Spesifikasi :
Kapasitas perencanaan = 5kg
Penggerak = motor listrik
Dimensi Rangka P x L x T =300x250x400
Putaran motor = 3000 rpm
Diameter pulley penggerak = 50 mm Gambar 7 Pisau pencacah bermata 3
Diameter pulley digerakkan = 100 mm
Gambar desain akhir pisau pencacah
Tebal rangka = 3 mm
bermata 3
Bahan rangka = besi siku 4x4
Panjang poros = 350 mm
Diameter poros = 24 mm
Jumlah pisau = 8 buah
Tebal pisau = 10 mm
Diameter pisau = 120mm
Jarak sumbu pooros ke pisau = 140 mm

Gambar 8 Pisau pencacah bermata 6


Gambar desain akhir pisau pencacah
bermata 6

Handrey Okta Heryawan | 14.1.03.01.0098 Simki.unp.ac.id


Fakultas Teknik- Teknik Mesin || 9||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

C. Hasil Uji Coba 2. Ketiga variasi pisau pencacah


Pada hasil uji coba yang telah menghasilkan ukuran yang berbeda.
dilaksanakan, mesin pencacah botol plastik Untuk pisau bermata 3 menghasilkan
mampu menghasilkan 5 Kg cacahan plastik cacahan dengan dimensi rata-rata antara
dalam 10 menit. Pada uji coba ketiga pisau 5 sampai 20 mm, Untuk pisau bermata 6
pencacah dihasilkan produk cacahan pada menghasilkan cacahan dengan dimensi
tabel dibawah ini: rata-rata antara 5 sampai 16 mm, Untuk
Tabel 1 Hasil uji coba pisau pencacah pisau bermata 8 menghasilkan cacahan
dengan dimensi rata-rata antara 5
Variasi jumlah Ukuran hasil
No. sampai 9 mm. Pada pisau pencacah
mata pisau cacahan
bermata 8 menghasilkan produk dengan
Pisau bermata 3
1 5-20 mm ukuran lebih kecil dan lebih teratur
Pisau bermata 6
2
5-16 mm sehingga dapat mempermudah dalam
proses pencucian dan pengeringan
Pisau bermata 8 5-9 mm
3 cacahan botol plastik.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa DAFTAR PUSTAKA


pisau pencacah bermata 8 menghasilkan INAPLAS, Indonesian Oleafin Aromatic
produk dengan ukuran lebih kecil dan lebih Plastic Industry Asociation. 2011.
teratur sehingga dapat mempermudah dalam Data Jumlah Penggunaan Plastik.
proses pencucian dan pengeringan cacahan (Online) Tersedia: http:
botol plastik. www.kemenperin.go.id. Diakses
D. KESIMPULAN 28 Desember 2017.
Berdasarkan hasil rancangan yang
sudah dilakukan maka, kesimpulan yang Achmad, Rukaesih. 2004. Kimia

diperoleh adalah sebagai berikut : Lingkungan. Yokyakarta: Andi .

1. Perancangan yang dihasilkan adalah 3


Sularso, dan suga K. 1997. Dasar
jenis mata pisau dengan perbedaan
Perencanaan Dan Pemilihan
pada jumlah mata pisaunya. Yaitu
Elemen Mesin. Jakarta: Pradya
pada varian pertama dihasilkan pisau
Parmita
dengan jumlah 3 mata pisau, pada
varian kedua sebanyak 6 mata pisau, Bisri, Mahfud Adip, Dkk. 2015. Rancang
dan varian ketiga sebanyak 8 mata Bangun Mesin Pencacah Botol
pisau.

Handrey Okta Heryawan | 14.1.03.01.0098 Simki.unp.ac.id


Fakultas Teknik- Teknik Mesin || 10||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Plastik. Semarang: Jurnal Universitas


Diponegoro.

Rajagukguk, Jenniria. 2013. Analisis


Perancangan Mesin
Penghancur Plastik. Jakarta:
Jurnal Dinamis Volume II,
No.12.

Syamsiro, Mochamad, Dkk. 2016. Rancang


Bangun Mesin Pencacah Plastik
Sebagai Bahan Baku Mesin
Pirolisis Secara Komunal.
Yogyakarta: Jurnal Mekanika dan
Sistem Termal, Vol. 1(2).

Sukatna, 2005.Hasil Melimpah dari Plastik


Sampah. Majalah Pengusaha

Peluang Usaha dan Solusinya. (Online),


Tersedia:
http://www.majalahpengusaha.com
. Diakses 15 Januari 2018.

Handrey Okta Heryawan | 14.1.03.01.0098 Simki.unp.ac.id


Fakultas Teknik- Teknik Mesin || 11||

You might also like