Professional Documents
Culture Documents
166 Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kamar Operasi
166 Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kamar Operasi
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN
INSTALASI KAMAR OPERASI
DIREKTUR RS SUYUDI
PACIRAN
ii
i. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
j. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 1997.
k. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di
Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia 1999.
l. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan
Keperawatan Di Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 2001.
m. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 519/MENKES/PER/III/2011 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan
Anestesiologi Dan Terapi Intensif Di Rumah Sakit.
n. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 290/MENKES/PER/III/2008 Tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran.
o. Pedoman Teknis Ruang Operasi Rumah Sakit,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Tahun
2012.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
iii
KEEMPAT : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pengorganisasian
Dan Pelayanan Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Suyudi
Paciran dilaksanakan oleh Wakil Direktur Pelayanan
Rumah Sakit Suyudi Paciran.
Ditetapkan di : Lamongan
Pada tanggal :
Direktur RS. Suyudi Paciran
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................. i
Surat Keputusan Direktur RS. Suyudi Paciran ii
.................................................
Daftar isi...................................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
BAB II. GAMBARAN UMUM RS............................................................ 3
2.1. Deskripsi RS. Suyudi.................................................................... 3
2.2. Sejarah Institusi RS. Suyudi ......................................................... 4
2.3. Deskripsi Instalasi Kamar Operasi....................................................... 5
BAB III. VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS................ 7
3.1. Visi ....................................................................................................... 7
3.2. Misi ...................................................................................................... 7
3.3. Falsafah ................................................................................................ 7
3.4. Nilai...................................................................................................... 8
3.5. Motto .................................................................................................... 8
BAB IV. STRUKTUR ORGANISASI RS. Suyudi ..................... 9
4.1. Bagan Organisasi ................................................................................. 9
4.2. Keterangan / Pengertian ....................................................................... 9
BAB V. VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN UNIT KERJA 13
5.1. Visi Instalasi Kamar Operasi ............................................................... 13
5.2. Misi Instalasi kamar Operasi................................................................ 13
5.3. Falsafah ................................................................................................ 13
5.4. Nilai...................................................................................................... 14
5.5. Tujuan Instalasi Kamar Operasi........................................................... 14
5.6. Motto .................................................................................................... 14
BAB VI. STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA ............................... 15
BAB VII. URAIAN JABATAN ................................................................. 16
7.1. Instalasi Kamar Operasi ....................................................................... 16
7.2. Kompetensi Sumber Daya Manusia..................................................... 31
BAB VIII. TATA HUBUNGAN KERJA................................................... 35
BAB VIII. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL ... 43
v
BAB IX. KEGIATAN ORIENTASI .......................................................... 47
9.1. Instalasi kamar Operasi ........................................................................ 47
BAB X. PERTEMUAN / RAPAT .............................................................. 51
BAB XI. PELAPORAN.............................................................................. 52
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
perlu dilakukan pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. Pusat
sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk pengendalian
infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi. Sterilisasi adalah
suatu proses pengolahan alat atau bahan yang bertujuan untuk menghancurkan
semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora dan dapat dilakukan
dengan proses kimia atau fisika.
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit adalah
melalui pelayanan penunjang medik, yang profesional, bermutu dan aman,
khususnya dalam pengelolaan linen di rumah sakit. Mengingat bahwa linen
digunakan di setiap ruangan di rumah sakit, maka diperlukan pengelolaan linen
secara komprehensif.
Upaya untuk mendukung peningkatan mutu dan terlaksananya program
kerja di bagian masing-masing diperlukan SDM yang berkualaitas. Seleksi
pegawai merupakan salah satu bagian yang teramat penting dalam keseluruhan
proses manajemen sumber daya manusia. Dengan perencanaan, rekrutmen dan
seleksi sumber daya manusia yang baik diharapkan sebuah institusi dapat
menghasilkan SDM yang berkualitas.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM RS
RSU dr. SUYUDI diresmikan pada 26 Juni 2016,dengan status berada dibawah
kepemilikan PT. PERMATA HATI LAMONGAN. Pada tahun 2014 RSU dr. SUYUDI
mendapatkan SK Perijinan Operasional tetap dengan Nomor : 14/3524/IU/PMDN/2014
dari Bupati Kabupaten Lamongan yang diharapkan mampu berinovasi lebih baik dari
tahun ke tahun. RSU dr.SUYUDI merupakan rumah sakit tipe D sesuai dengan keputusan
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2014 dengan nomor
HK.02.03/I/2038/2014. Pada saat ini RSU dr. SUYUDI dipimpin oleh dr. ASMANI
SUMARNO,SpB selaku direktur.
RSU dr. SUYUDI memberikan beragam jenis pelayanan medis antara lain Instalasi
Gawat Darurat, poli spesialis, poli gigi, ruang operasi serta rawat inap yang terdiri dari
kelas I, II, III yang dilengkapi pelayanan laboratorium, radiologi, dan farmasi. Kapasitas
tempat tidur pasien yang disediakan RS Surya Medika sebanyak 72 tempat tidur.
3
Pada tanggal 01 Februari dimulai proses pengurusan Ijin Pendirian Rumah Sakit dengan
tahapan sebagai berikut :
1. Pada tanggal 01 Februari 2012 Mendapatkan Ijin Prinsip Pembangunan Rumah Sakit
dr. SUYUDI dengan persyaratan sebelum memulai pembangunan harus melengkapi
ijin-ijin yang lain berupa IMB, HO, TPS & TPS B3 Dokumen UKL UPL serta
mematuhi segala peraturan dan ketentuan perundang undangan yang berlaku.
2. Pada tanggal 10 Februari 2012 Mendapatkan Rekomendasi atas UKL UPL dengan
nomor 660/106/413.207/2012
3. Pada tanggal 16 Februari 2012 mendapatkan Ijin Gangguan (HO) dengan nomor
503/556/Kep/413.215/2012 yang mana Ijin Gangguan ini berlaku sampai dengan 16
Februari 2017.
4. Pada tanggal 27 Februari 2012 mendapatkan Ijin Mendirikan Bangunan nomor
188/669/Kep/413.215/2012
Setelah Ijin Pembangunan di miliki, maka dilanjutkan dengan Proses pembangunan fisik
Rumah Sakit yang diikuti dengan pengurusan surat-surat ijin tentang Pendirian Rumah
Sakit, dan setelah diadakan pemeriksaan Izin Mendirikan Rumah Sakit sesuai dengan
Berita Acara Pemeriksaan Izin mendirikan Rumah Sakit Nomor 445/1317/413.105/2012
terbit surat ijin sebagai berikut :
5. Rekom Izin Mendirikan Rumah Sakit No. 445/1317/413.105/2012 dengan ketentuan
berlaku selama 2 tahun dan dalam kurun waktu tersebut harus mengajukan ijin
Operasional.
6. Dengan adanya Rekom dari Kepala Dinas Kesehatan tersebut akhirnya terbit Izin
Mendirikan Rumah Sakit No. 445/991/Kep./413.215/2012
7. Pada tanggal 19 November 2012 terbit Rekomendasi Izin Operasional Sementara No.
445/5210/413.105/2012 yang berlaku selama 1 tahun dan harus diperpanjang tiap
tahunnya.
8. Setelah 2 kali mendapatkan Izin Operasional Sementara akhirnya pada tanggal 19
Desember 2014 terbit Surat Ijin Operasional Tetap rumah sakit dengan nomer :
14/3524/IU/PMDN/2014 yang belaku selama 5 tahun atau sampai dengan 18
Desember 2019.
9. Pada tanggal 12 Agustus 2014 RSU dr. SUYUDI – PACIRAN LAMONGAN
menerima surat keputusan tentang penetapan Kelas Rumah Sakit dengan nomor
HK.02.03/I/2038/2014 sebagai Rumah Sakit Umum Kelas D yang terletak di Jalan
Raya Deandels, Paciran Lamongan, Propinsi Jawa Timur merupakan milik PT
4
Permata Hati Lamongan.
Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Keputusan dilaksanakan oleh KEMENKES RI,
DINKES PROP JATIM, DINKES KAB. LAMONGAN sesuai dengan tugas masing-
masing.
6
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS
A. VISI
Menjadikan Rumah Sakit yang terpercaya dan memberikan pelayanan prima.
B. MISI
1. Membantu pemerintah dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
2. Meningkatkan pelayanan rumah sakit selalu lebih baik
3. Memberikan manfaat yang optimal bagi eksistensi rumah
sakit serta lingkungan.
C. MOTTO
Motto RSU dr. SUYUDI adalah :
“ IKLHAS MELAYANI “
7
2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Tujuan
1. Meningkatkan kualitas pelayanan dalam rangka mencapai standart rumah sakit
yang berkelas
2. Meningkatkan perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan dengan indikator
3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penelitian
4. Meningkatkan kualitas pelayanan penunjang medik
5. Mewujudkan pelayanan kesehatan secara paripurna, Promotif, Preventif, Kuratif,
dan Rehabilitatif.
Sasaran Strategi
1. Meningkatkan kualitas pelayanan dalam rangka mencapai standart rumah sakit
yang berkelas
a. Meningkatkan kualitas pelayanan untuk mencapai standar rumah sakit yang
efisien.
b. Melaksanakan pekerjaan dalam tim yang professional, dinamis, inovatif,
berdedikasi tinggi dan terpercaya
c. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yg profesional dalam pelayanan
dengan fasilitas yang telah tersedia, sehingga mampu meningkatkan mutu
pelayanan secara berkesinambungan
d. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan harmonis
e. Meningkatkan kualitas pemeliharaan sarana prasarana rumah sakit
9
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS.
SUYUDI PACIRAN
BAGAN ORGANISASI.
10
BAB V
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN UNIT KERJA
5.3 FALSAFAH.
Falsafah Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Suyudi Paciran adalah :
1) Menjadikan Instalasi Kamar Operasi pilihan utama dalam pelayanan
pembedahan untuk masyarakat.
2) Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan pembedahan, anestesi dan sedasi
yang adekuat, reguler, nyaman dan bermutu.
3) Mengembangkan kemampuan, profesionalisme dalam pelayanan
pembedahan sesuai dengan standar rumah sakit.
4) Memiliki tekad bersama untuk bekerja sebagai tim kamar operasi.
11
5.4 NILAI.
Rumah Sakit Suyudi Paciran memiliki nilai-nilai :
“S A N T U N”
Yang diartikan
a. “S” = Sabar yaitu sabar, telaten dan melayani;
b. “A” = Antusias yaitu Selalu menerima setiap Pekerjaan;
c. “N” = Nurani yaitu Mengedepankan Ketulusan Hati
d. “T” = Tuntas yaitu Tugas Utama diselesaikan
e. “U” = Utama Mengutamakan Pelayanan
f. “N” = Niat Baik Niat melayani karena Ibadah
5.6 MOTTO
Rumah Sakit Suyudi Paciran memiliki
Motto: Ikhlas Melayani
12
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
DIREKTUR
ANESTESI BEDAH
13
BAB VII
URAIAN JABATAN
14
4) Menilai, menegur, memberi sanksi dan memotivasi
bawahan di bagian Instalasi Kamar Operasi
5) Mengusulkan untuk pengembangan staf
6) Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja yang
lain yang terkait
7) Mendelegasikan tugas kepada staf yang berwewenang
dan kompeten.
Syarat jabatan :
1) Mempunyai kemampuan manajemen
2) Mempunyai penguasaan pengetahuan di bidangnya
3) Pendidikan spesialis bedah atau anesthesi
4) Bisa bekerjasama dengan staf Instalasi Kamar Operasi
15
4) Melakukan pembagian tugas harian dan
memperhitungkan jumlah dan kemampuan staf dalam
pelaksanaan pembedahan
5) Menyusun program pengembangan staf Intalasi
Kamar Operasi
6) Membuat jadwal dinas sebulan sekali
7) Menyusun jadwal jaga harian
8) Membuat laporan berkala kepada kepala Instalasi
Kamar Operasi dan wadir pelayanan
9) Melakukan perawatan dan pemeliharaan semua
peralatan Instalasi Kamar Operasi
10) Melaporkan kepada kepala Instalasi Kamar Operasi
dan wadir pelayanan bila terjadi kerusakan peralatan
dikamar operasi
11) Menyusun rencana kegiatan tahunan Instalasi Kamar
Operasi
12) Membuat rencana anggaran tahunan (TOR) Instalasi
Kamar Operasi
13) Menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan
Instalasi Kamar Operasi
14) Memantau seluruh staf dalam penerapan dan
pelaksanaan peraturan dan tugas yang berlaku di
isntalasi kamar operasi
15) Mengatur pemanfaatan sumber daya secara efektif
dan efisien
16) Mengadakan koordinasi dengan unit kerja lain
berkaitan dengan kegiatan di Instalasi Kamar operasi
Tanggung jawab :
1) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembedahan
dan pengelolaan Instalasi Kamar Operasi
2) Bertanggung jawab terhadap kinerja staf
16
3) Bertanggung jawab terhadap peralatan di Instalasi
kamar Operasi
4) Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan visi dan misi
Instalasi Kamar Operasi
5) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dan
evaluasi
6) Bertanggung jawab kepada kepala Instalasi Kamar
Operasi dan Wadir Pelayanan
Wewenang :
1) Memeriksa hasil kegiatan seluruh staf
2) Menilai, menegur, memberi sanksi dan memotivasi
bawahan di Instalasi Kamar Operasi
3) Mendapat laporan hasil kerja bawahan
4) Mengusulkan untuk pengembangan staf
5) Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja yang
lain yang terkait
6) Mendelegasikan tugas kepada staf yang berwewenang
dan kompeten
7) Membuat dan menanda tangani kwitansi lembur
Syarat jabatan :
1) Pendidikan Sarjana Keperawatan
2) Mempunyai kemampuan manajemen
3) Mempunyai pengalaman kerja di Instalasi kamar
Operasi minimal 5 tahun
4) Mempunyai penguasaan pengetahuan di bidangnya
5) Mempunyai dedikasi, loyalitas dan tanggung jawab
6) Mempunyai kecepatan kerja yang tinggi dan baik
7) Mengikuti pelatihan dan seminar berkaitan dengan
Instalasi Kamar Operasi
17
3. Nama jabatan : Perawat Asisten Bedah
Hasil kerja :
Terselenggaranya pelayanan pembedahan di Instalasi
Kamar Operasi berjalan dengan baik dan lancar
Uraian tugas :
1) Sebelum Pembedahan
a. Berkomunikasi dengan operator mengenai rencana
tindakan operasi dan kemungkinan komplikasi
b. Memastikan area opperasi siap pakai
c. Membantu instrument menyiapkan kelengkapan
operasi ( instrument steril, bahan habis pakai
operasi )
d. Memastikan kesiapan kegawatan
e. Memastikan kesiapan fasilitas ruangan operasi
f. Membantu mempersiapkan posisi pasien
g. Membantu operator melakukan desinfektan
h. Membantu operator drapping
i. Berkoordinasi dengan tim anesthesi tentang
kesiapan tindakan operasi dan kondisi pasien
2) Saat pembedahan
a. Membantu operator dalam membuka lapang
pandang operator saat dilakukan tindakan
pembedahan
b. Membantu operator dalam setiap tindakan
c. Memantau dan meminimalkan perdarahan
d. Mengawasi kondisi pasien dan berkomunikasi
dengan operator
e. Mengawasi kinerja instrument
f. Mengantisipasi kebutuhan operator baik kebutuhan
personal maupun kebutuhan tindakan operasi
selangkah di depan operator
3) Setelah pembedahan
18
a. Menutup luka dengan teknik steril
b. Membersihkan bagian tubuh pasien yang
dioperasi
c. Melengkapi keperluan PA
d. Memberi edukasi kepada pasien dan keluarga
e. Membantu transfer pasien dari ruang operasi ke
ruang pulih sadar
f. Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi
pembedahan
g. Memeriksa dan menghitung semua instrument
sesuai inventaris sebelum diserahkan ke kamar
steril
Tanggung jawab :
1) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pembedahan
2) Bertanggung jawab terhadap bahan PA yang akan
dikirim untuk pemeriksaan dan memberitahukan
kepada keluarga
3) Bertanggungjawab terhadap penyerahan specimen
kepada keluarga
4) Bertanggung jawab terhadap jumlah instrument dan
alat lainnya dalam pelaksanaan pembedahan
5) Bertanggung jawab terhadap kelengkapan berkas-
berkas pasien yang dilakukan operasi ( operasi lokal
anesthesi )
Wewenang :
1) Memastikan tindakan operasi yang diikuti bersama
tim berjalan dengan baik dan lancar
2) Memberi masukan kepada operator bila diperlukan
3) Memastikan tidak ada kekeliruan pada saat operasi
Syarat jabatan :
1) Dokter atau paramedik
19
2) Menguasi betul atau fasih teknik aseptik antiseptik
3) Mengenal dengan baik teknik operasi yang dilakukan
dan kemungkinan kegawatan
4) Mampu mengelola pasien gawat
5) Mengenal dengan baik instrumentasi yang diperlukan
6) Mengenal karakteristik operator
7) Mempunyai kecepatan kerja yang tinggi dan baik
8) Teliti dan cekatan
Catatan : Bila asisten bedah dari luar :
- Tidak melakukan administrasi pasien ( dilakukan oleh tenaga
perawat intern )
- Berkoordinasi khusus dengan operator seputar tindakan
pembedahan
20
d. Memberikan linen steril untuk prosedur drapping
e. Memberikan instrumen pada dokter sesuai dengan
urutan prosedur pembedahan
f. Menyiapakan benang jahit sesuai dengan
kebutuhan
g. Mempertahankan instrumen selama pembedahan
dalam keadaan tersusun rapi dan steril
h. Membersihkan instrumen dari darah sewaktu
pembedahan untuk mempertahankan sterilitas alat
dan meja mayo
i. Menginstruksikan penghitungan instrument yang
dipakai dan bahan habis pakai ( alat steril, kasa,
ringsponges, jarum dan lain-lain kepada sirkulair )
j. Menyiapkan cairan untuk mencuci luka
k. Membersihkan darah sekitar daerah operasi
l. Membantu asisten bedah dalam proses menutup
luka operasi dengan teknik steril
m. Membantu asisten bedah menyiapkan pemeriksaan
laboratorium patologi
3) Setelah Pembedahan
a. Menghitung dan memastikan alat yang dipakai
ksesuai dengan persiapan awal
b. Menfiksasi drain dan kateter
c. Mengganti alat, linen, baju pasien serta
memindahkan pasien dari meja operasi ke brankar
d. Membereskan dan merapikan kamar operasi
e. Membersihkan dan mencuci alat ( bila on call )
f. Mengepak set instrumen ( bila oncall )
g. Membantu mensterilkan alat
21
Tanggung jawab :
1) Bertanggung jawab terhadap jumlah instrumen dan
alat lainnya dalam pelaksanaan pembedahan yang
dipakai baik pre operasi, intra dan pasca operasi
2) Bertanggung jawab terhadap alat doker yang dibawa
dari luar rumah sakit
3) Bertanggung jawab terhadap kelengkapan jumlah
inventaris instrument
4) Bertanggung jawab terhadap inventaris alat kesehatan
Wewenang :
1) Mengusulkan kepada kepala perawat Instalasi Kamar
Operasi untuk penambahan peralatan di Instalasi
Kamar Operasi
2) Mengusulkan kepada kepala perawat Instalasi Kamar
Operasi untuk penilaian kinerja perawat dan staf yang
belajar instrumen
3) Mengusulkan untuk pengembangan staf
Syarat jabatan :
1) Pendidikan perawat minimal D III
2) Menguasai nama dan alat instumen
3) Mengetahui dan memahami teknik steril
4) Mengikuti pelatihan dasar instrumen ekstern/intern
5) Terampil dan teliti
22
b. Menyiapkan kelengkapan operasi ( meja operasi,
suction, cauter, lampu operasi dan lain-lain )
c. Menyiapkan berkas dan keperluan yang akan
dipakai (kwitansi operasi, kwitansi alat,
pemeriksaan PA )
d. Melakukan serah terima pasien dari ruangan
e. Mengoreksi status pasien/form operasi
f. Memeriksa kelengkapan dokumen antara lain :
- Informed concent
- Identitas pasien
- Hasil laboratorium
- Foto radiologi
- Pemberian antibiotik
- Mengecek penanda lokasi operasi
- Instruksi / pesan dokter
- Dan lain-lain
g. Mengecek kelengkapan obat, cairan dan alat
kesehatan
h. Memberi penjelasan kepada pasien sebatas
kewenangan tentang tindakan pembedahan, tim
bedah, fasilitas yang ada di lingkungan kamar
operasi
i. Membantu mengatur posisi pasien sesuai jenis
pembedahan
j. Membantu anesthesi saat proses pembiusan bila
diperlukan
k. Menghitung dan memastikan instrumen steril dan
bahan habis pakai bersama instrumen sebelum
dilakukan tindakan operasi
l. Memimpin dan membaca cheklist keselamatan
pasien bedah
23
2) Saat pembedahan
a. Bersama asisten bedah mengatur posisi pasien,
memasang arde cauter, suction dan lampu
b. Mengikat tali baju yang dipakai tim bedah
c. Membantu mengukur, mencatat kehilangan
darah, cairan dengan mengetahui jumlah produksi
urine, jumlah darah, jumlah cairan yang hilang
d. Memenuhi kebutuhan selama operasi
berlangsung
e. Bekerjasama dengan asisten anestesi dalam
memantau kondisi pasien selama pembedahan
f. Melaporkan hasil pemantauan dan pencatatan
kepada dokter anesthesi
g. Menghubungi petugas penunjang medis
( radiologi, laboratorium dan farmasi, perawat
ruangan )
h. Melayani kebutuhan instrumen steril, bahan habis
pakai dan lain-lain yang diperlukan selama
pembedahan berlangsung
i. Menyiapakan bahan pemeriksaan laboratorium
patologi
j. Bekerja sama dengan perawat instrumen dalam
menghitung jumlah pemakaian instrument, bahan
habis pakai ( alat steril, kassa, ringsponges,
jarum dan lain-lain ) sesuai jumlah awal
persiapan
3) Setelah Pembedahan
a. Mendampingi dokter bedah menulis laporan
operasi dan menulis instruksi post operasi,
kelengkapan status pasien
b. Mengecek kelengkapan semua berkas-berkas post
operasi
24
c. Membantu asisten anesthesi dan dokter
membangunkan pasien sampai pasien sadar
d. Menghitung dan memastikan alat yang dipakai
sesuai dengan persiapan awal
e. Membantu memindahkan pasien dari meja
operasi ke brankar
f. Mengecek dan mencatat pemakaian obat, bahan
habis pakai, alat dokter dan alat kesehatan di
lembaran pemakaian
g. Melakukan serah terima dengan petugas recovery
room
h. Membereskan dan merapikan kamar operasi
i. Mengambil linen dan instumen kotor
j. Membersihkan dan mencuci linen
k. Mencatat semua pemakaian instrument steril
l. Mengingatkan kembali petugas instrument untuk
melengkapi pemakaian alat dan kelengkapan
tanda tangan.
m. Membantu mengerjakan administrasi pasien
Tanggung jawab :
1) Bertanggung jawab terhadap kelengkapan jumlah
instrumen dan bahan habis pakai yang digunakan
dalam pelaksanaan tindakan pembedahan
2) Bertanggung jawab terhadap pemakaian sewa alat
rumah sakit, alat dokter dan alat kesehatan lainnya
3) Bertanggung jawab terhadap kelengkapan berkas-
berkas pasien
4) Bertangung jawab terhadap administrasi
5) Bertanggung jawab terhadap kebersihan ruang kamar
operasi
25
Wewenang :
1) Melaporkan kepada kepala perawat Instalasi Kamar
Operasi bila ada kerusakan alat operasi
2) Mengusulkan kepada kepala Instalasi Kamar
Operasi untuk penilaian kinerja perawat dan staf
yang belajar sirkulair
Syarat jabatan :
1) Pendidikan perawat minimal D III
2) Menguasai nama dan alat instumen
3) Mengetahui dan memahami teknik steril
4) Mengikuti pelatihan dasar instrumen ekstern/intern
5) Terampil dan teliti
1. Pre anestesi
a. Serah terima pasien
• Memanggil pasien calon operasi 45’
sebelum operasi.
• Serah terima pasien di ruang
premedikasi dengan perawat ruangan.
• Mengkaji ulang persiapan dan keadaan
pasien saat serah terima dari ruangan.
• Untuk pasien anak – anak saat serah
terima sebaiknya di dampingi oleh
orang tua sampai menjelang operasi.
26
• Mempersiapkan administrasi dan
kelengkapan rekam medik pasien.
• Mengukur tanda – tanda vital dan
mendokumentasikan dalam rekam
medik pasien.
b. Sebelum pembiusan
• Menyiapkan obat dan cairan yang
diperlukan, termasuk obat – obat
emergensi.
• Menyiapkan mesin anestesi, monitor
jantung dan mesin suction serta
melakukan test terlebih dulu sebelum
digunakan.
• Menyiapkan peralatan intubasi beserta
perlengkapannya.
• Menyiapkan kelengkapan meja operasi
antara lain standar infus, tali pengikat,
bantal kepala.
• Mengecek kesediaan gas O2 dan N2O
serta O2 dorong.
2. Anestesi
Selama pembedahan
• Mengobservasi tanda – tanda vital
pasien setiap 5 ‘ selama pembedahan.
• Memberikan obat anestesi sesuai
instruksi dokter.
• Memenuhi keseimbangan O2 dan N2O
dengan cara memantau flowmeter.
• Mempertahankan keseimbangan cairan
tubuh yang hilang selama pembedahan.
• Mendokumentasikan hasil pemantauan
dalam rekam medik pasien.
27
• Melaporkan hasil pemantauan kepada
dokter spesialis anestesi.
• Menjaga keamanan pasien dari bahaya
jatuh.
• Membantu melakukan resusitasi pada
henti jantung.
3. Post anestesi
Setelah pembedahan
• Mempertahankan jalan nafas pasien.
• Memantau tanda – tanda vital pasien
untuk mengetahui sirkulasi pernafasan,
dan keseimbangan cairan.
• Memantau tingkat kesadaran dan refleks
pasien.
• Menilai respon pasien terhadap efek obat
anestesi.
• Memindahkan pasien ke ruang pulih
sadar/recovery atas perintah dokter
spesialis anestesi.
• Merapikan dan membersihkan alat – alat
anestesi ke tempat semula agar siap
digunakan lagi.
Tanggung jawab : 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pelayanan anestesi.
2. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan
jumlah inventaris obat dan alat anestesi.
3. Bertanggung jawab terhadap administrasi.
28
3. Mengusulkan untuk pengembangan SDM.
Syarat Jabatan : 1. DIII Keperawatan.
2. Sertifikasi pelatihan anestesi.
3. Menguasai obat dan alat anestesi.
4. Pengalaman di pelayanan anestesi.
3. Komunikasi Efektif
Kemampuan komunikasi interpersonal yang menjamin
pertukaran informasi yang efektif dengan pasien dan
keluarganya, serta bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain ,
komunitas ilmiah dan masyarakat
29
5. Riset
Melakukan penelitian secara mandiri maupun berkelompok
dalam upaya pengembangan ilmu kedokteran dengan
pendekatan berbasis bukti
8. Manajerial
Mengembangkan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai
profesi dan institusi dalam upaya mengantisipasi dan
memecahkan masalah kesehatan dan mengembangkan
penatalaksanaan pasien secara terintegrasi
2. Perawat Anestesi/Perawat
A. Asuhan Keperawatan Pre Anestesi
1. Mampu melakukan anamnesa riwayat kesehatan klien
2. Melakukan pemeriksaan dan penilaian status fisik klien
3. Melakukan pengecekan persiapan administrasi klien
4. Melakukan analisa hasil pengkajian dan merumuskan
masalah/diagnosa keperawatan
5. Mampu menyusun rencana tindakan keperawatan pre
anestesi
6. Mampu melaksanakan tindakan perawatan pre anestesi
7. Mampu berkolaborasi dalam melakukan tindakan
perawatan pre anestesi
30
8. Mempersiapkan klien dan keluarga dalam pelaksanaan
pendidikan kesehatan
B. Tindakan Intra Anestesi
1. Mampu membuat perencanaan tehnik anestesi
2. Mampu melaksanakan tehnik anestesi
3. Mampu melakukan pemasangan alat monitoring invasif dan
non invasif
4. Mampu melakukan intubasi
5. Mampu melakukan pemberian obat anestesi
6. Mampu melakukan pemberian obat tambahan dan cairan
sesuai kebutuhan klien
7. Mampu mengidentifikasi kebutuhan posisi fisiologis
normal selama tindakan pembedahan
8. Mampu mengatasi gangguan yang timbul akibat anestesi
dan atau pembedahan
9. Mampu melakukan pemeliharaan jalan nafas selama masa
intra anestesi
10. Mampu melakukan pemasangan alat ventilasi mekanik
11. Mampu melakukan pemasangan alat nebulizer
12. Mampu melaksanakan tindakan untuk mengatasi kondisi
gawat darurat di meja
13. Mampu melaksanakan tindakan pengakhiran anestesi
operasi
14. Mampu melakukan pencegahan komplikasi pengakhiran
anestesi
15. Mampu mengatasi komplikasi pengakhiran anestesi
16. Mampu berkolaborasi dalam melakukan tindakan intra
anestesi
C. Asuhan Keperawatan Pasca Anestesi
1. Mampu menentukan kebutuhan perawatan lanjutan pasca
anestesi regional
31
2. Mampu menentukan kebutuhan perawatan lanjutan pasca
anestesi umum
3. Mampu melakukan kolaborasi pada tindakan manajemen
nyeri
4. Mampu melaksanakan tindakan untuk mengatasi kondisi
gawat darurat di ruang pemulihan ( RR )
5. Mampu melakukan perawatan pasca anestesi pada klien
dengan tindakan anestesi regional
6. Mampu melakukan perawatan anestesi pada klien dengan
tindakan anestesi umum
7. Mampu menentukan kondisi klien pasca anestesi untuk
pindah ke ruang perawatan
8. Mampu berkolaborasi dalam melakukan asuhan
keperawatan pasca anestesi
9. Mampu mendokumentasikan tindakan keperawatan yang
dilakukan
32
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
Wadir Pelayanan
Rawat Jalan
Rawat Inap
IGD
BPS
Farmasi
Kasir
ICU
Pemasaran
Pengadaan
Logistik
INSTALASI Gizi
KAMAR OPERASI
SDM
LPA
SIM
Laundry
Radiologi
Operator telepon
Transportasi
Laboratorium
Rumah tangga
Kamar steril
33
a. Hubungan kerja dengan Wakil Direktur Pelayanan :
- Pelaporan dari Instalasi Kamar Operasi, kamar steril dan laundry tentang
seluruh kegiatan yang dilakukan bagian masing-masing.
- Berkoordinasi bersama-sama mencari solusi berkaitan dengan masalah
yang terjadi di kamar operasi, kamar steril dan laundry.
34
- Petugas ruangan melakukan konfirmasi tarif operasi kepada petugas
Instalasi Kamar Operasi
- Petugas Instalasi Kamar Operasi memeriksa kelengkapan status rekam
medis pasien berupa inform consent, persetujuaan tarif operasi dan hasil
pemeriksaan laboratorium, foto rontage, EKG dan lain-lainnya.
- Petugas Instalasi Kamar Operasi menghubungi perawat ruangan untuk
mengirim pasien yang akan dilakukan operasi.
35
• Petugas Instalasi Kamar Operasi, kamar steril dan laundry mengantar
lembar permintaan perbaikan
• Petugas Instalasi kamar operasi, kamar steril dan laundry mengantar alat
yang akan diperbaiki, bila alat bisa diperbaiki di BPS
• Petugas BPS menerima permintaan dan mengerjakan
• Petugas Instalasi Kamar Operasi menghubungi petugas BPS jika tidak
ada jadwal operasi, sehingga BPS bisa mengerjakannya.
• Jika ada alat yang rusak dan butuh pergantian onderdil maka petugas
BPS menghubungi kepala keperawatan Instalasi Kamar Operasi
menguhungi kepala bidang umum untuk meminta pergantian onderdil
• Petugas Instalasi Kamar Operasi, kamar steril dan laundry mengecek
ulang alat tersebut
36
• Petugas intalsi Instalasi Kamar Operasi mencatat alat kesehatan dan obat
pada kartu inventaris
• Petugas farmasi mengantar obat yang diminta Instalasi Kamar Operasi
• Petugas Instalasi Kamar Operasi mengambil alat kesehatan yang dipesan
• Hubungan Kerja dengan Kasir
• Berkoordinasi berkaitan harga operasi, harga alkes
• Petugas kasir melakukan konfirmasi kepada petugas Instalasi Kamar
Operasi tentang penggunaan obat
• Petugas kasir melakukan konfirmasi kepada petugas Instalasi Kamar
Operasi tentang tarif operasi, kelompok ( Sosial, Jamkesmas atau
Tanggungan)
37
- Perawat Instalasi Kamar Operasi membuat permintaan di buku bon
permintaan ke bagian pengadaan yang ditanda tangani oleh kepala
perawat Instalasi Kamar Operasi.
- Perawat Instalasi Kamar Operasi mengantar buku bon permintaan ke
bagian pengadaan
- Petugas pengadaan mencarikan bahan yang diminta oleh Instalasi
Kamar Operasi
- Petugas pengadaan melakukan konfirmasi bila barang yang dipesan
tidak ada
38
- Berkoordinasi dalam penilaian karyawan
39
s. Hubungan kerja dengan laboratorium
- Berkoordinasi berkaitan dengan pengiriman specimen
- Berkoordinasi berkaitan dengan pengambilan specimen
- Berkoordinasi berkaitan dengan pengambilan pemeriksaan laborat ( darah,
kultur, pus dan lain-lain)
40
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
NAMA JUMLAH
PENDIDIKAN SERTIFIKASI
JABATAN KEBUTUHAN
Ka. Instalasi Spesialis bedah ATLS 1
Ka.Perawat Sarjana - Ijazah S1 1
Instalasi Kamar Keperawatan - Sertifikasi “
Operasi Training Health
a. Sub unit Service
kamar steril management”
b. Sub unit - Sertifikasi
laundry HIPKABI “ The
Nurse’s Role
Control Surgical
Site Infection “
- Sertifikasi
HIPKABI “
Continuing
Operating Room
Nurses Education
III “
- Pelatihan dasar
instrument intern
Perawat D III - Ijazah D III / D Jumlah kebutuhan 9
pelaksana Keperawatan IV ( 3 tim )
(asisten, - Dasar – dasar Tenaga yang ada 4
instrument, instrument Ketenagaan kurang
sirkulair ) - Sertifikasi 5
seminar
HIPKABI
- Pelatihan dasar
41
instrument intern
Perawat D III - Ijazah D III Jumlah kebutuhan 3
pelaksana Keperawatan - Pelatihan penata Tenaga yang ada 2
anesthesia anesthesia Ketenagaan kurang
- Sertifikasi 1
pelatihan intern
Analisa Data
Dasar perhitungan tenaga:
1. Jumlah dan jenis operasi
2. Jumlah Kamar operasi
3. Pemakaian kamar operasi pada hari kerja
4. Tugas perawat di kamar operasi terdiri dari asisten, instrumen, sirkulair
(3 orang/tim)
5. Ketergantungan pasien
a. Operasi khusus ( ± 5-6 jam per satu operasi)
b. Operasi besar ( ± 5 jam per satu operasi)
c. Operasi sedang ( ± 2 jam per satu operasi)
d. Operasi kecil (± 1 jam per satu operasi)
42
= { (5x1)+(4x1)+(2x2)+(1x1) } x 3 + 1
6,5
= ( 5+4+4+1) x 3 +1
6,5
= 14 x 3 + 1
6,5
= 6,6
= 6-7 orang
Di Instalasi Kamar Operasi tenaga perawat ruang pulih sadar belum ada.
Yang bertanggung jawab di ruang penerimaan dan Recovery room adalah tenaga
penata anesthesia.
Kekurangan tenaga untuk ruang penerimaan dan recovery room 2 orang.
43
Dengan jumlah operasi rata-rata 4-5, tenaga perawat 2 tim ( 3 orang /tim + 1
penata anesthesi ) di Instalasi Kamar Operasi diharapkan cukup.
Dengan pertimbangan:
1. Operasi cyto/emergency
2. Jumlah operasi yang tidak menentu setiap hari
3. Pergantian libur/ tidak oncall tiap minggunya
4. Oncall hari minggu dan hari besar
maka jumlah tenaga perawat di Instalasi Kamar Operasi kurang 1 tim ( 3
orang/tim + 1 penata anesthesi )
44
BAB IX KEGIATAN
ORIENTASI
45
darurat lapangan IKO yang
berkompeten
5 Prosedur penerimaan Hari 2 - Pembelajaran Ka. Perawat
pasien ODC - Tanya jawab Instalasi Kamar
- Survey Operasi/ perawat
lapangan IKO yang
berkompeten
6 Prosedur tugas dinas Hari 2 - Pembelajaran Ka. Perawat
pagi, sore dan on - Tanya jawab Instalasi Kamar
call Operasi/ perawat
IKO yang
berkompeten
7 Prosedur alur masuk Hari 2 - Pembelajaran Ka. Perawat
pasien - Tanya jawab Instalasi Kamar
Operasi/ perawat
IKO yang
berkompeten
8 Prosedur alur keluar Hari 2 - Pembelajaran Ka. Perawat
pasien - Tanya jawab Instalasi Kamar
Operasi/ perawat
IKO yang
berkompeten
9 Prosedur alur masuk Hari 3 - Pembelajaran Ka. Perawat
alat steril - Tanya jawab Instalasi Kamar
- Praktek Operasi/ perawat
IKO yang
berkompeten
10 Prosedur keluar alat Hari 3 - Pembelajaran Ka. Perawat
kotor - Tanya jawab Instalasi Kamar
- Praktek Operasi/ perawat
IKO yang
berkompeten
48
11 Prosedur serah Hari 4 - Pembelajaran Ka. Perawat
terima pasien - Tanya jawab Instalasi Kamar
- Praktek Operasi/ perawat
IKO yang
berkompeten
12 Prosedur Hari 4 - Pembelajaran Ka. Perawat
penggunaan cauter - Tanya jawab Instalasi Kamar
- Praktek Operasi/ perawat
IKO yang
berkompeten
13 Prosedur Hari 4 - Pembelajaran Ka. Perawat
penggunaan suction - Tanya jawab Instalasi Kamar
- Praktek Operasi/ perawat
IKO yang
berkompeten
14 Prosedur Hari 5 - Pembelajaran Ka. Perawat
Pengambilan Linen - Tanya jawab Instalasi Kamar
Kotor/ pembersihan - Praktek Operasi/ perawat
linen/ pengiriman ke IKO yang
laundry berkompeten
15 Prosedur Hari 6 - Pembelajaran Ka. Perawat
Pengambilan Alat - Tanya jawab Instalasi Kamar
steril - Praktek Operasi/ perawat
IKO yang
berkompeten
16 Prosedur Hari 7 - Pembelajaran Ka. Perawat In
penggunaan auto - Tanya jawab stalasi Kamar
clave - Praktek Operasi/ Ka. Sub.
Kamar steril,
perawat IKO yang
berkompeten
17 Prosedur Hari 8 - Pembelajaran Ka. Perawat
49
pembersihan - Tanya jawab Instalasi Kamar
instrumen - Praktek Operasi/ perawat
IKO yang
berkompeten
18 Prosedur packing Hari 9 - Pembelajaran Ka. Perawat
instrumen - Tanya jawab Instalasi Kamar
- Praktek Operasi/ perawat
IKO yang
berkompeten
19 Prosedur penataan Hari 10 - Pembelajaran Ka. Perawat
instrument di meja - Tanya jawab Instalasi Kamar
besar dan meja mayo - Praktek Operasi/ perawat
IKO yang
berkompeten
20 Penggunaan alat Hari 10 - Pembelajaran Ka. Perawat
untuk bermacam- - Tanya jawab Instalasi Kamar
macam operasi - Praktek Operasi/ perawat
IKO yang
berkompeten
21 Evaluasi Hari 12 - Ujian tulis Ka. Perawat
- Ujian lisan Instalasi Kamar
Operasi
50
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
3. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau
sesuatu hal yang perlu dibahas segera.
51
BAB XI
PELAPORAN
1. Laporan harian
a) Laporan tertulis jumlah operasi, tindakan dan nama operator,
kejadian tertusuk
b) Inventaris harian
c) Laporan insidentil : bila ada masalah / hal yang perlu dibahas segera
2. Laporan Mingguan.
Laporan tertulis mingguan diserahkan ke Bagian Rekam Medis.
3. Laporan bulanan
Laporan tertulis diserahkan ke wakil direktur pelayanan dan dipresentasikan
pada saat rapat kerja bulanan
4. Laporan tahunan
Laporan dibuat sesuai format TOR unit kerja, bentuk laporan tertulis, soft
copy dan diserahkan ke sekretaris direktur
52