You are on page 1of 3

Essay Omnimbus Law UU Cipta Kerja

Pada tanggal 5 Oktober 2020 yang lalu, Rancangan Undang-undang cipta kerja ombnimbuslaw telah
disahkan oleh DPR Ri menjadi undang-undang. Berbagai kritikan dan protes pun muncul dari kalangan
buruh dan pekerja. Buruh dan pekerja merasa UU cipta kerja ini janggal, karena terdapat banyak pasal
yang dinilai menghapus hak-hak buruh. Dan para buruh melakukan unjuk rasa untuk menolak UU cipta
kerja omnimbus law.

Tuntutan utama dalam unjuk rasa tersebut adalah :

1. Pemutusan hubungan kerja (PHK)

2. Sanksi Pidana

3. Tenaga kerja asing (TKA)

4. Upah minmum kota/kabupaten (UMK), sesuai keadaan ekonomi daerah

5. Upah minimum sektoral kota/kabupaten (UMSK)

6. Pesangon berkurang

7. Waktu kerja, lembur dari 14 jam menjadi 18 jam seminggu

8. Hak upah atas cuti hilang

9. Perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT)

10. Potensi hilangnya jaminan kesehatan dan jaminan pensiun akibat karyawan kontrak

Setelah para buruh melakukan mogok kerja dan unjuk rasa, ternyata pemerintah masih tetap tidak mau
membatalkan Omnimbus Law UU cipta kerja yang telah disahkan.

Omnimbus Law menurut pandangan pemerintah


Menurut pandangan pemerintah dan beberapa pihak yang mendukung, dengan disahkannya Omnimbus
Law UU cipta kerja ini akan mempunyai beberapa efek yang baik kedepannya, diantaranya :

Memudahkan investor masuk ke Indonesia maka terciptalah lapangan pekerjaan baru untuk mengatasi
masalah pengangguran yang semakin meningkat akibat pandemi. Bahkan sesaat setelah pengesahan
Omnimbus Law UU cipta kerja harga saham gabungan meningkat, artinya banyak investor yang
berlomba-lomba menanamkan modalnya.
Izin usaha semakin mudah, hal ini membantu UMKM dan koperasi dalam menjalankan usahannya.
Bahkan bagi UMKM akan diberikan sebuah bantuan dan bimbingan untuk mengembangkan usahannya.
Salah satunya kemudahan mensertivikasi label halal dalam produk makanan dan minuman.

Adanya jaminan kehilangan pekerjaan bagi pekerja yang di PHK, artinya pekerja yang terkena PHK akan
dimudahkan untuk mencari pekerjaan.

Menumpas birokasi yang buruk di Indonesia dengan adanya Omnimbus Law UU cipta kerja ini.

Omnimbus Law menurut pandangan pekerja dan pihak yang menolak


Beberapa hal yang membuat Omnimbus Law UU cipta kerja kortroversial antara lain :

Adanya pemangkasan hak-hak bagi para pekerja khususnya pada potensi hilangnya UMK karena dalam
aturan ini gubernur hanya diwajibkan untuk menetapkan UMP saja, tidak seperti peraturan UU
sebelumnya yang mewajibkan gubernur untuk menetapkan keduannya.

Upah minimum sektoral dihapus, artinya perusahha yang bersektor dibidang berpeghasilan tinggi
seperti tambang, otomotif, dan elektronik mempunyai nilai upahyang sama dengan perusahaan disektor
makanan atau pakaian.

Nilai maksimum pesangon berkurang dari awalnya 32 kali menjadi 25 kali.

Tidak adanya kepastian kerja atau pengangkatan karyawan tetap, karena dalam aturan yang baru tidak
disebutkan batasan kontrak kerja, dan akan merujuk ke PP yang nanti akan dibuat.

Potensi semua jenis pekerjaan bisa di outsourcing-kan, di aturan yang lama penggunaan tenaga kerja
alih daya atau outsourcing dibatasi pada lima jenis pekerjaan saja, dan diaturan yang baru tidak ada
batasa.

Omnimbus Law UU cipta kerja berpotensi merusak lingkungan, karena aturan izin AMDAL atau analisis
mengenai dampak lingkungan diubah dan disederhanakan. Bahkan 35 investor global sempat
memberikan kritik surat terbuka mengenai hal ini.

Tenaga kerja asing atau TKA sangat mudah masuk ke Indonesia, hal ini dikarenakan TKA tidak
memerluka Visa Tinggal Terbatas (VITAS) dan izin menggunakan tenaga kerja asing (IMTA) melainkan
hanya memerlukan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTK).

Kesimpulan
Menurut saya pribadi, saya memilih setuju dengan pemerintah yaitu disahkannya Omnimbus Law UU
Cipta Kerja, karena dapat memudahkan para investor untuk berinvestasi di Indonseia maka akan terbuka
lapangan pekerjaan baru. Hal tersebut akan mengurangi penganguran yang semakin melonjak selama
pandemi ini dan pertumbuhan perekonomian akan merata dipelosok_pelosok daerah. Selain itu UMKM
akan dibantu dan dibimbing usahanya, maka pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan berkembang
dengan cepat.

Soal kesejahteraan pekerja, pemerintah mungkin sudah mempertimbangkan beberapa hal agar
rakyatnya sejahtera. Karena jika perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan,
maka investor akan mikir dua kali untuk menarik investasinya meskipun ada perubahan atau
pertimbangan pasal-pasal Omnimbus Law UU Cipta Kerja kedepannya.

Meskipun saya setuju dengan disahkannya Omnimbus Law UU cipta kerja, tetapi proses pengesahannya
di pandemi ini tidak tepat waktu, membuat masyarakat panic kaum buruh dan pekerja panik. Dan
menurut saya proses pembuatannya kurang transparan, dan kurangnya sosialisasi kepada masyarakat.

Menurut saya timbulnya unjuk rasa bukan hanya kerena pengesahaan Omnimbus Law, tetapi juga
bentuk amarah masyarakat terhadap pemerintah dalam menangani pandemi yang menyebabkan begitu
banyak pekerja yang di PHK.

Saya hanya tidak setuju dengan aturan izin AMDAL atau analisis mengenai dampak lingkungan diubah
dan disederhanakan karena dapat merusak lingkungan. Seharusnya hanya untuk usaha mikro, karena
jika makro atau perusahaan besar akan berdampak langsung bagi kesehatan lingkungan dan dapat
merugikan masyarakat sekitar.

Disahkannya Omnimbus Law UU cipta kerja menimbulkan banyak pihak yang pro dan kontra meskipun
banyak pihak yang diuntungkan dan mungkin ada pihak yang merasa dirugikan.

You might also like