You are on page 1of 57

2022

MODUL PRAKTEK
TL 213222 – Workshop Instalasi Industri

Riwayat Revisi
Tanggal Revisi Disusun oleh: Rev
19/03/2022 Sigit Kurniawan, M.Si 0.0

PROGRAM DIPLOMA III


TEKNIK ELEKTRONIKA
POLITEKNIK JAMBI
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT kami panjatkan atas segala nikmat,
hidayah dan anugerah yang telah diberikan kami, sehingga kami masih diberikan nikmat
kesehatan dan kekuatan untuk bisa menyelesaikan pembuatan modul praktek pengujian
bahan dan metrologi Program Studi Diploma III Teknik Elektronika Politeknik Jambi.
Tidak lupa pula kami ucapkan solawat dan salam kepada Nabi besar Muhammad SAW,
semoga keselamatan selalu menyertai kita semua. Amin. Modul Workshop Instalasi
Industri ini merupakan modul praktek yang bertujuan meningkatkan kemampuan
mahasiswa dalam melakukan pengujian bahan dan pemanfaatan dan penggunaan alat ukur
baik secara teori maupun praktek karena modul ini akan lebih mendorong kemampuan
motoris untuk dapat menganalisis kemampuan pemahaman mahasiswa secara langsung
bertemu dengan perangkat dan komponen yang secara teoritis didapatkan di dalam kelas.
Dalam melaksanakan praktek ini, mahasiswa dituntut untuk dapat mengerjakan setiap
langkah kerja yang diberikan. Selain itu praktikan dituntut untuk dapat memahami setiap
langkah kerja serta dapat membuat perhitungan dari rumus yang diberikan di teori dan
langsung mengaplikasikannya sewaktu praktek. Pada kesempatan kali ini, kami penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya ke semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian modul praktek ini, baik secara langsung ataupun tidak
langsung. Akhir kata, semoga semua usaha yang dilakukan dapat berkontribusi pada
dihasilkannya lulusan Program Studi Diploma III Teknik Elektronika Politeknik Jambi.

Jambi, 17 – Maret – 2022

Tim Penyusun
Workshop Instalasi Industri 2/57

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 2
TATA TERTIB PENGGUNAAN LABORATORIUM ................................................... 3
1. Peraturan Umum ...................................................................................................... 3
2. Peraturan Dosen Pengajar ....................................................................................... 3
3. Peraturan Mahasiswa............................................................................................... 4
4. Tugas dan Laporan .................................................................................................. 6
5. Penilaian .................................................................................................................... 6
6. Panduan Umum Keselamatan Kerja Dan Penggunaan Alat ............................... 6
JOB SHEET PRAKTIKUM 1,2,3 ...................................................................................... 8
JOB SHEET PRAKTIKUM 4 ………………………………………………………..…21
JOB SHEET PRAKTIKUM 5,6..……………………………………………………..…26
JOB SHEET PRAKTIKUM 7,8..………………………………………………………..32
JOB SHEET PRAKTIKUM 9………………………………………………………..….37
JOB SHEET PRAKTIKUM 10,11..………………….…………………………….……43
JOB SHEET PRAKTIKUM 12,13,14...……….………………………………...………45
Workshop Instalasi Industri 3/57

TATA TERTIB PENGGUNAAN LABORATORIUM


POLITEKNIK JAMBI

1. Peraturan Umum
1. Laboratorium adalah hak dan tanggung jawab dari Ketua Laboratorium yang
bersangkutan.
2. Dosen dan mahasiswa wajib berkoordinasi dan meminta izin kepada Ketua
Laboratorium (minimal secara lisan).
3. Ketua Lab berhak memberhentikan proses pembelajaran apabila terjadi ketidak sesuaian
pada saat proses belajar mengajar (baik dari Dosen yang bersangkutan ataupun dari
Mahasiswa).
4. Penggunaan Labaratorium untuk proses belajar mengajar hanya dapat digunakan sesuai
dengan jadwal praktikum yang berlaku.
5. Penggunaan Laboratorium diluar jam kerja/jadwal termasuk SP harus membuat Surat
Pengajuan Izin serta keperluan Praktikum ke Ketua Laboratorium melalui KPS.
6. Rincian penggunaan Laboratorium tertera pada Jadwal Penggunaan Laboratorium yang
telah di buat oleh Ketua Lab dan diketahui KPS.
7. Peminjaman alat dan bahan akan dilayani jika pengajar yang bersangkutan sudah hadir.
Jika belum hadir maka peminjaman hanya dapat dilayani apabila pengajar yang
bersangkutan sudah melakukan konfirmasi ke Ketua Lab ataupun mahasiswa
membawa surat rekomendasi dari Pengajar/Dosen.
8. Sebelum Proses Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung, alat dan bahan di pastikan
telah siap dan dapat di gunakan dengan berkoordinasi antara Dosen Pengajar dengan
Kepala Lab terkait.
9. Dilarang keras merokok, membawa makanan/minuman atau sejenisnya kedalam
Laboratorium.

2. Peraturan Dosen Pengajar


1. Dilarang keras membawa peralatan yang membahayakan diri sendiri maupun
mahasiswa lain.
Workshop Instalasi Industri 4/57

2. Hadir di Laboratorium sebelum praktikum dimulai (waktu yang telah ditentukan sesuai
jadwal yang berlaku)
3. Pada saat praktikum harus memakai baju praktikum sebagai mana aturan yang berlaku,
atau yang disediakan oleh Ketua Laboratorium
4. Wajib memakai sepatu.
5. Menyediakan bahan ajar atau modul sendiri sesuai dengan pembelajaran yang
diperlukan, yang sudah di seragamkan melalui Template Modul Praktikum di Lab
terkait (untuk kegiatan Lab reguler).
6. Wajib menjaga dan mengarahkan mahasiswa untuk menjaga kebersihan dan ketertiban
di Laboratorium, serta mematuhi peraturan yang telah dibuat.
7. Apabila meminjam alat/bahan, wajib mengarahkan mahasiswa untuk mengisi Form
Peminjaman Alat/Bahan yang telah disediakan oleh Ketua Laboratorium yang
bersangkutan.
8. Wajib memperhatikan mahasiswa disaat melakukan praktikum dan mengarahkan sesuai
dengan modul dan pembelajaran.
9. Apabila menjumpai kesalahan, kerusakan, atau ketidak sesuaian dengan buku petunjuk
praktikum/modul praktikum, diharapkan dapat mengkondisikan Laboratorium agar
tetap tertib dan aman.
10. Memperhatikan dan mengkondisikan jika terjadi kerusakan atau kehilangan alat yang
disebabkan oleh kesalahan/kelalaian mahasiswa dan memastikan kepada kelompok
tersebut untuk bertanggung jawab, dan kelompok/mahasiswa tersebut tidak
diperkenankan mengikuti praktek sebelum menyelesaikan tanggung jawabnya.
11. Setiap selesai melaksanakan praktek, wajib mengarahkan mahasiswa untuk
mengembalikan alat-alat yang digunakan dan melarang mahasiswa meninggalkan
Laboratorium sebelum mahasiswa tersebut menyelesaikan pengembalian alatnya.

3. Peraturan Mahasiswa
1. Dilarang keras membawa peralatan yang membahayakan diri sendiri, Dosen, maupun
mahasiswa lain.
2. Sudah hadir di Laboratorium sebelum praktikum dimulai.
Workshop Instalasi Industri 5/57

3. Wajib memakai baju/Jas/Almamater praktikum pada saat masuk ke Laboratorium


praktikum (jika tidak memakai baju/Jas/Almamater praktikum tidak diizinkan masuk
Laboratorium).
4. Wajib memakai sepatu dan memakai baju kemeja.
5. Tidak dibenarkan menggunakan alat komunikasi selama praktikum & harus
dimatikan/di-silent, kecuali diperkenankan oleh dosen pengajar. Jika ada keperluan
mendesak harus atas izin Dosen pengajar yang bersangkutan atau Ketua Lab.
6. Selama berada di Laboratorium, mahasiswa tidak dibenarkan untuk duduk atau naik di
atas meja Praktikum.
7. Tidak dibenarkan mendengarkan Radio, MP3, dan sejenisnya pada saat proses
Praktikum, kecuali sesuai dengan pembelajaran di Laboratorium
8. Laboratorium hanya dapat digunakan jika pengajar yang bersangkutan sudah hadir atau
pengajar yang bersangkutan sudah melakukan konfirmasi ke Teknisi Laboratorium.
9. Membawa dan menyediakan sendiri alat-alat tulis/gambar yang diperlukan.
10. Untuk setiap praktek sudah disediakan alat, tempat, dan bahan masing-masing yang
tidak boleh diubah, duganti, atau ditukar kecuali atas intruksi Dosen yang
bersangkutan dan dibantu oleh Ketua Lab.
11. Bagi yang akan/sedang praktikum diwajibkan membawa buku petunjuk praktikum
/modul praktikum yang sesuai dengan materi pembelajaran di Laboratorium.
12. Dilarang keras mencoret-coret di Laboratorium dan wajib menjaga kebersihan
Laboratorium.
13. Apabila meminjam alat/bahan, wajib mengisi Form Peminjaman Alat/Bahan yang
telah disediakan oleh Teknisi Laboratorium
14. Setelah selesai menyusun rangkaian sesuai dengan buku petunjuk praktikum, segera
melapor ke Dosen/Ketua Lab, dan dilarang menghubungkan rangkaian dengan sumber
tegangan sebelum mendapat izin dari Dosen/Ketua Lab yang bersangkutan.
15. Apabila menjumpai kesalahan, kerusakan, atau ketidaksesuaian dengan buku petunjuk
praktikum/modul praktikum, mahasiswa harus segera melapor pada Dosen/Ketua Lab
yang bersangkutan.
16. Kerusakan/kehilangan alat yang disebabkan oleh kesalahan/kelalaian mahasiswa
menjadi tanggung jawab kelompok/mahasiswa tersebut, dan kelompok/mahasiswa
Workshop Instalasi Industri 6/57

tersebut tidak diperkenankan mengikuti praktek sebelum menyelesaikan tanggung


jawabnya.
17. Mahasiswa bertanggung jawab penuh terhadap peralatan, bahan dan fasilitas
Laboratorium selama proses praktikum
18. Setiap selesai melaksanakan praktek, diwajibkan mengembalikan alat-alat yang
digunakan dan dilarang meninggalkan ruangan Laboratorium sebelum mendapat izin
dari Dosen /Ketua Lab Laboratorium yang bersangkutan.

4. Tugas dan Laporan


1. Tugas dan laporan ditulis tangan diatas kertas A4, 70 gsm dengan ballpoint
berwarna biru.
2. Setiap praktikan diharuskan membuat laporan pendahuluan sebelum memulai
pelaksanaan praktek.
3. Laporan pendahuluan berisikan (Dasar teori/ teori singkat) dari setiap materi
praktek minimal 5 lembar.
4. Sebelum memulai praktek, akan dilakukan pre-test pendahuluan berupa
pertanyaan tujuan praktek, pengenalan alat dan bahan serta teori singkat.
5. Setiap tugas dan laporan harus mencantumkan nama kelompok, nama
praktikan, NIM praktikan, tanggal praktek dan topik praktek.

5. Penilaian
1. Sikap : 25 %
2. Tugas : 30 %
3. Laporan : 20 %
4. UAP : 25 %

6. Panduan Umum Keselamatan Kerja Dan Penggunaan Alat

Keselamatan Pada prinsipnya, untuk mewujudkan praktikum yang aman


diperlukan partisipasi seluruh praktikan dan dosen pembimbing pada praktek yang
bersangkutan. Dengan demikian, kepatuhan setiap praktek terhadap uraian panduan pada
bagian ini akan sangat membantu mewujudkan praktek yang aman.
Workshop Instalasi Industri 7/57

a. Bahaya Listrik
Perhatikan dan pelajari tempat‐tempat sumber listrik (stop‐kontak dan circuit
breaker) dan cara menyala‐matikannya. Jika melihat ada kerusakan yang berpotensi
menimbulkan bahaya, laporkan pada penanggung jawab bengkel.
1) Hindari daerah atau benda yang berpotensi menimbulkan bahaya listrik (sengatan
listrik/ strum) secara tidak disengaja, misalnya kabel yang terkelupas, dll.
2) Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya listrik pada diri sendiri atau
orang lain.
3) Keringkan bagian tubuh yang basah karena misalnya, keringat atau sisa air wudhu.
4) Selalu waspada terhadap bahaya listrik pada setiap aktivitas praktek. Kecelakaan akibat
bahaya listrik yang sering terjadi adalah tersengat arus listrik.
b. Bahaya Api Atau Panas Berlebih
1) Jangan membawa benda‐benda mudah terbakar (korek api, gas dll.) ke dalam bengkel
bila tidak disyaratkan dalam modul praktek.
2) Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan api, percikan api atau panas yang
berlebihan.
3) Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya api atau panas berlebih
pada diri sendiri atau orang lain.
4) Selalu waspada terhadap bahaya api atau panas berlebih pada setiap aktivitas praktek.
Berikut ini adalah hal‐hal yang harus diikuti praktikan jika menghadapi bahaya api atau
panas berlebih:
a) Jangan panik.
b) Beritahukan dan minta bantuan penanggung jawab bengkel, praktikan lain dan orang di
sekitar anda tentang terjadinya bahaya api atau panas berlebih.
c. Bahaya Benda Tajam dan Logam
1) Dilarang membawa benda tajam (pisau, gunting dan sejenisnya) ke bengkel bila tidak
diperlukan untuk pelaksanaan praktek.
2) Dilarang memakai perhiasan dari logam misalnya cincin, kalung, gelang, dll.
3) Hindari daerah, benda atau logam yang memiliki bagian tajam dan dapat melukai.
4) Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan luka pada diri sendiri atau orang
lain.
Workshop Instalasi Industri 8/57

JOB SHEET PRAKTIKUM 1,2,3

Teknik Elektronika Job Sheet 1,2,3


Topik : PLC
Sub Topik : PLC

A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu melakukan pekerjaan sesuai panduan, menunjukkan hasil kerja
praktik dalam bentuk laporan dan memberi kesimpulan hasil praktek memasang
dan menguji (commissioning) PLC.

B. Alat dan Bahan


 Alat :
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1 PLC 1 Buah -

2 Power Supply 24 VDC 1 Buah -


3 HMI 01 1 Buah -
4 Kabel LAN 1 Buah -

 Bahan :
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1 Kabel 1 Buah -
Workshop Instalasi Industri 9/57

C. Gambar Alat dan Benda Kerja


Workshop Instalasi Industri 10/57
Workshop Instalasi Industri 11/57
Workshop Instalasi Industri 12/57
Workshop Instalasi Industri 13/57
Workshop Instalasi Industri 14/57
Workshop Instalasi Industri 15/57
Workshop Instalasi Industri 16/57
Workshop Instalasi Industri 17/57
Workshop Instalasi Industri 18/57
Workshop Instalasi Industri 19/57

D. Keselamatan Kerja
1. Pastikan kalian memahami keterangan simbol
2. Periksa kebutuhan daya dari komponen.
3. Pasanglah kabel sesuai warna dan kebutuhannya
4. Gunakan alat pendukung sepeti obeng, tang tsb sesuai dengan fungsinya
5. Pahamilah gambar kerja yang diberikan
6. Lakukan commissioning ketika instalasi telah dilakukan
7. Gunakan alat keselamatan kerja
8. Diskusikanlah hasil instalasimu dengan instruksi/dosen pebimbing
9. Lakukan pengujian dengan didampingi instruktur/dosen pembimbing
10. Letakkan modul hardware dan kabel-kabel aplikasi pada meja dengan rapi.

E. Dasar Teori
Sistem kontrol proses terdiri atas sekumpulan piranti-piranti dan peralatan-
peralatan elektronika yang mampu menangani kestabilan, akurasi dan
mengeliminasi transisi status yang berbahaya dalam proses produksi. PLC
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an. Sebuah PLC (Programmable
Logic Controller) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan
rangkaian sederetan relai yang ada pada sistem kontrol proses konvensional.
(Putra, Agfianto .E, 2004: 1).

PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor), kemudian


melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, berupa
menghidupkan atau mematikan keluaran. Program yang digunakan adalah ladder
diagram yang kemudian harus dijalankan oleh PLC. Dengan kata lain PLC
menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrument keluaran berkaitan
dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati. PLC banyak digunakan
pada aplikasi-aplikasi industri, misalnya pada proses pengepakan, perakitan
otomatis dan lain-lain. Hampir semua aplikasi memerlukan kontrol listrik
membutuhkan PLC. Alasan utama perancangan PLC adalah untuk mengilangkan
beban ongkos perawatan dan penggantian sistem kontrol mesin berbasis relai.

P L C (Programmable Logic Controller)


PLC adalah suatu alat pengendali (kontrol) terprogram berbasis
mikroprosesor atau mikro-kontroler dengan memanfaatkan memori sebagai
tempat pengolahan program dan data, yang bekerja berdasarkan fungsi logika dan
mampu melakukan fungsi aritmatika yang relatif kompleks.
Workshop Instalasi Industri 20/57

F. Prosedur Percobaan
1.Jalankan komponen sebagaimana skematik rangkaian
2. Periksa lah masing masing terminal supply, input, output dari rangkaian
No. Terminal yang dites Kesesuaian tegangan
1. Supplay Sesuai/tdk sesuai
2. Input Sesuai/tdk sesuai
3 Output Sesuai/tdk sesuai
4 Lampu indikator PLC
G. Tugas Laporan
Buat lah dekripsi tahapan pekerjaanmu dan hasil pekerjaanmu

H. Referensi
William C. Dunn, Fundamental of Industrial Instrumentation and Process Control.
Mc. Graw-Hill, 2005
Webster, John G, “Measurement instrumentation and Sensors Handbook”, New
York: CRC Press, 1999..
Workshop Instalasi Industri 21/57

JOB SHEET PRAKTIKUM 4

Teknik Elektronika Job Sheet 4


Topik : Motor Direct On Line
Sub Topik : Motor Direct On Line

A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu melakukan pekerjaan sesuai panduan, menunjukkan hasil kerja
praktik dalam bentuk laporan dan memberi kesimpulan hasil praktek pemasangan
instalasi Start Stop.

B. Alat dan Bahan

 Alat :
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1 Power Supply 24 VDC 1 Set -

2 Contactor 2 Set -
3 Push Button 2 Set -
4 Motor Listrik 1 Phase 1 Set -
5 PLC 1 Set -
6 Pilot Lamp 3 Set -

 Bahan :
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1 Kabel 1 Buah -

C. Gambar Alat dan Benda Kerja


Workshop Instalasi Industri 22/57
Workshop Instalasi Industri 23/57
Workshop Instalasi Industri 24/57

D. Keselamatan Kerja
1. Pastikan kalian memahami keterangan simbol
2. Periksa kebutuhan daya dari komponen.
3. Pasanglah kabel sesuai warna dan kebutuhannya
4. Gunakan alat pendukung sepeti obeng, tang tsb sesuai dengan fungsinya
5. Pahamilah gambar kerja yang diberikan
6. Lakukan commissioning ketika instalasi telah dilakukan
7. Gunakan alat keselamatan kerja
8. Diskusikanlah hasil instalasimu dengan instruksi/dosen pebimbing
9. Lakukan pengujian dengan didampingi instruktur/dosen pembimbing
10. Letakkan modul hardware dan kabel-kabel aplikasi pada meja dengan rapi.

E. Dasar Teori

Rangkaian start/stop umumnya digunakan pada sirkuit atau mesin yang berhubungan
dengan induction motor sebagai penggeraknya, seperti mesin-mesin pompa, conveyor,
roll dll. Sirkuitnya sangat sederhana, hanya terdiri dari beberapa komponen seperti push
button, relay dan magnetic contactor yang saling berhubungan.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk membuat rangkaian tersebut:

rload

Cara kerja
1. Pada saat tombol start ditekan 1x, maka relay K1 bekerja terus, sebab rangkaian ini
sudah dikunci oleh kontak relay K1 yang dipasang sejajar dengan kontak tombol start,
sistem seperti ini dinamakan " self hold ", dan pada saat tombol stop ditekan 1x, maka
relay K1 akan berhenti bekerja.
2. Selama relay K1 bekerja maka magnetic contactor akan bekerja dan mengalirkan
arusnya ke beban motor, sehingga beban pun akan bekerja atau bergerak.
3. Beban motor akan dilindungi oleh alat pelindung overload yang dinamakan thermis,
jika terjadi overload, kontak thermis akan memutus rangkaian control dan relay K1 akan
stop.

F. Prosedur Percobaan
1.Instalasi komponen sebagaimana skematik rangkaian startstop motor satu fhase
2. Jalankan rangkaian dengan kondisi motor apakah running atau stop
No. Tombol yang ditekan Motor (running/stop)
1. Start
2. Stop
Workshop Instalasi Industri 25/57

G. Tugas Laporan
Buat lah dekripsi tahapan pekerjaanmu dan hasil pekerjaanmu

H. Referensi
William C. Dunn, Fundamental of Industrial Instrumentation and Process Control.
Mc. Graw-Hill, 2005
Webster, John G, “Measurement instrumentation and Sensors Handbook”, New
York: CRC Press, 1999..
Workshop Instalasi Industri 26/57

JOB SHEET PRAKTIKUM 5,6

Teknik Elektronika Job Sheet 5,6


Topik : Motor Star Delta
Sub Topik : Motor Star Delta

A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu melakukan pekerjaan sesuai panduan, menunjukkan hasil kerja
praktik dalam bentuk laporan dan memberi kesimpulan hasil praktek pemasangan
instalasi rangkaian star delta.

B. Alat dan Bahan

 Alat :
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1 Power Supply 24 VDC 1 Set -
2 PLC 1 Set -
3 Push Button 2 Set -
4 Timer 1 Set -
5 Motor Listrik 1 Phase 1 Set -
6 Contactor 3 Set -
7 Pilot Lamp 3 Set -

 Bahan :
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1 Kabel 1 Buah -

C. Gambar Alat dan Benda Kerja


Workshop Instalasi Industri 27/57
Workshop Instalasi Industri 28/57
Workshop Instalasi Industri 29/57
Workshop Instalasi Industri 30/57

D. Keselamatan Kerja
1. Pastikan kalian memahami keterangan simbol
2. Periksa kebutuhan daya dari komponen.
3. Pasanglah kabel sesuai warna dan kebutuhannya
4. Gunakan alat pendukung sepeti obeng, tang tsb sesuai dengan fungsinya
5. Pahamilah gambar kerja yang diberikan
6. Lakukan commissioning ketika instalasi telah dilakukan
7. Gunakan alat keselamatan kerja
8. Diskusikanlah hasil instalasimu dengan instruksi/dosen pebimbing
9. Lakukan pengujian dengan didampingi instruktur/dosen pembimbing
10. Letakkan modul hardware dan kabel-kabel aplikasi pada meja dengan rapi.

E. Dasar Teori
Rangkaian Daya ini menjelaskan tentang hubungan kontak utama dengan sambungan
pada motor. Seperti terlihat pada gambar diatas terlihat bahwa :

secara delta / segitiga.

dihubungkan secara star / bintang.


Pada rangkaian Star Delta manual seperti gambar diatas maka kita perlu menombol
push Button 1 untuk menyalakan rangkaian. Terlihat pada gambar, ketika menekan
push button 1 yang terhubung adalah koil kontaktor 1 dan koil kontaktor 3.
Hal tersebut menyebabkan semua kontak NO (Normally Open) pada Kontaktor 1
(K1) dan Kontaktor 3 (K3) akan akan terhubung. Dan semua kontak NC (Normally
Close) pada Kontaktor 1 (K1) dan Kontaktor 3 (K3) akan terputus. Kemudian kontak
utama kontaktor 1 dan kontak utama kontaktor 3 dihubungkan secara star/bintang.
Maka rangkaian yang terjadi pada motor listrik adalah rangkaian star.
Kemudian ketika menekan push button 2 yang terhubung adalah koil kontaktor 1 dan
koil kontaktor 2. Hal tersebut menyebabkan semua kontak NO (Normally Open)
pada Kontaktor 1 (K1) dan Kontaktor 2 (K2) akan akan terhubung. Dan semua
kontak NC (Normally Close) pada Kontaktor 1 (K1) dan Kontaktor 2 (K3) akan
terputus.
Kemudian kontak utama kontaktor 1 dan kontak utama kontaktor 2 dihubungkan
secara Delta / Segitiga. Maka rangkaian yang terjadi pada motor listrik adalah
rangkaian Delta.
Workshop Instalasi Industri 31/57

.
F. Prosedur Percobaan

1. Instalasikan komponen sebagaimana skematik rangkaian star motor satu fase


2. Jalankan rangkaian dengan pilih kondisi motor apakah running atau stop
No Tombol yang ditekan Menit RPM
1 Start 0 Menit
3 Menit
3 Delta 5 Menit

G. Tugas Laporan
Buat lah dekripsi tahapan pekerjaanmu dan hasil pekerjaanmu

H. Referensi
William C. Dunn, Fundamental of Industrial Instrumentation and Process Control.
Mc. Graw-Hill, 2005
Webster, John G, “Measurement instrumentation and Sensors Handbook”, New
York: CRC Press, 1999..
Workshop Instalasi Industri 32/57

JOB SHEET PRAKTIKUM 7,8

Teknik Elektronika Job Sheet 7,8


Topik : Motor Forward Reverse
Sub Topik : Motor Forward Reverse

A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu melakukan pekerjaan sesuai panduan, menunjukkan hasil kerja
praktik dalam bentuk laporan dan memberi kesimpulan hasil praktek pemasangan
instalasi rangkaian forward-reverse.

B. Alat dan Bahan

 Alat :
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1 Contactor 2 Set -

2 Pilot Lamp 4 Set -


3 Push Button 3 Set -
4 Motor Listrik 1 Phase 1 Set -
5 PLC 1 Set -
6 Power Supply 24 VDC 1 Set -

 Bahan :
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1 Kabel 1 Buah -

C. Gambar Alat dan Benda Kerja


Workshop Instalasi Industri 33/57
Workshop Instalasi Industri 34/57
Workshop Instalasi Industri 35/57
Workshop Instalasi Industri 36/57

D. Keselamatan Kerja
1. Pastikan kalian memahami keterangan simbol
2. Periksa kebutuhan daya dari komponen.
3. Pasanglah kabel sesuai warna dan kebutuhannya
4. Gunakan alat pendukung sepeti obeng, tang tsb sesuai dengan fungsinya
5. Pahamilah gambar kerja yang diberikan
6. Lakukan commissioning ketika instalasi telah dilakukan
7. Gunakan alat keselamatan kerja
8. Diskusikanlah hasil instalasimu dengan instruksi/dosen pebimbing
9. Lakukan pengujian dengan didampingi instruktur/dosen pembimbing
10. Letakkan modul hardware dan kabel-kabel aplikasi pada meja dengan rapi.

E. Dasar Teori
Motor satu phase dan motor listrik 3 phase, rangkian kontrol motor listrik satu ini
untuk maju mundur suatu motor listrik. Karena rangkaian kontrol forward reverse,
memanfaatkan perubahan polaritas phasa pada 2 buah kontaktor sehingga motor
listrik dapat maju mundur berdasarkan tombol push button yang ditekan. Biasanya
pada rangkian ini, terdapat 2 buah push button start (hijau) dan satu buah stop push
button (merah).
Komponen-komponen yang dibutuhkan:
2 buah kontaktor
2 buah push button hijau
1 buah push button hijau
4 buah Lampu indikator
1 Thermal Overload relay
1 Mcb 1 phase
1 Mcb 3 phase

F. Prosedur Percobaan
1.Instalasi komponen sebagaimana skematik rangkaian start stop motor satu fase
2.Jalankan rangkaian dengan pilih kondisi motor apakah running ke kanan/kekiri
atau stop
No. Tombol yang ditekan Motor (forward/reverse/stop)
1. Stop
2. Forward
3. reverse

G. Tugas Laporan
Buat lah dekripsi tahapan pekerjaanmu dan hasil pekerjaanmu

H. Referensi
William C. Dunn, Fundamental of Industrial Instrumentation and Process Control.
Mc. Graw-Hill, 2005
Webster, John G, “Measurement instrumentation and Sensors Handbook”, New
York: CRC Press, 1999.
Workshop Instalasi Industri 37/57

JOB SHEET PRAKTIKUM 9

Teknik Elektronika Job Sheet 9


Topik : Motor VSD
Sub Topik : Motor VSD

A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu melakukan pekerjaan sesuai panduan, menunjukkan hasil kerja
praktik dalam bentuk laporan dan memberi kesimpulan hasil praktek pemasangan
instalasi rangkaian speed control.

B. Alat dan Bahan

 Alat :
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1 VSD 1 Set -
2 Relay 1 Set -
3 Pilot Lamp 3 Set -
4 Push Button 2 Set -
5 Motor Listrik 1 Phase 1 Set -
6 Power Supply 24 VDC 1 Set -
7 PLC 1 Set -

 Bahan :
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1 Kabel 1 Buah -

C. Gambar Alat dan Benda Kerja


Workshop Instalasi Industri 38/57
Workshop Instalasi Industri 39/57
Workshop Instalasi Industri 40/57
Workshop Instalasi Industri 41/57

D. Keselamatan Kerja
1. Pastikan kalian memahami keterangan simbol
2. Periksa kebutuhan daya dari komponen.
3. Pasanglah kabel sesuai warna dan kebutuhannya
4. Gunakan alat pendukung sepeti obeng, tang tsb sesuai dengan fungsinya
5. Pahamilah gambar kerja yang diberikan
6. Lakukan commissioning ketika instalasi telah dilakukan
7. Gunakan alat keselamatan kerja
8. Diskusikanlah hasil instalasimu dengan instruksi/dosen pebimbing
9. Lakukan pengujian dengan didampingi instruktur/dosen pembimbing

E. Dasar Teori

Pada umumnya variabel speed drive atau bisa disebut dengan inverter adalah
peralatan yang digunakan untuk mengatur kecepatan putaran motor. Penggunaan
VSD bisa untuk mengaplikasikan motor AC maupun DC. Akan tetapi istilah inverter
sering digunakan untuk aplikasi motor AC. Inverter menggunakan frekuensi
tegangan masuk untuk mengatur kecepatan putaran motor. Jadi dengan memainkan
perubahan frekuensi tegangan yang masuk pada motor, maka kecepatan putaran
motor akan berubah. Karena itu inverter disebut juga variable speed drive. Kecepatan
putaran medan stator dapat di ditentukan dengan menggunakan rumus:
ns = 120 . f / p
Dimana :
ns = Kecepatan putaran medan stator
120 = Konstanta
f = Ferekuensi ( Hz )
P = Jumlah Kutup Motor ( Pole )
Untuk mengubah tegangan AC menjadi DC dibutuhkan penyearah (converter AC-
DC) dan biasanya menggunakan penyearah tidak terkendali (rectifier dioda) namun
juga ada yang menggunakan penyearah terkendali (thyristor rectifier). Setelah
tegangan sudah diubah menjadi DC maka diperlukan perbaikan kualitas tegangan
DC dengan menggunakan tandon kapasitor sebagai perata tegangan. Kemudian
tegangan DC diubah menjadi tegangan AC kembali oleh inverter dengan teknik
PWM (Pulse Width Modulation). Dengan teknik PWM ini bisa didapatkan
amplitudo dan frekuensi keluaran yang diinginkan. Selain itu teknik PWM juga
menghasilkan harmonisa yang jauh lebih kecil dari pada teknik yang lain serta
menghasilkan gelombang sinusoidal, dimana kita tahu bahwa harmonisa ini akan
menimbulkan rugi-rugi pada motor yaitu cepat panas. Maka dari itu teknik PWM
inilah yang biasanya dipakai dalam mengubah tegangan DC menjadi AC (Inverter).
.
F. Prosedur Percobaan
1. Intalasi komponen sebagaimana skematik Skematik rangkaian speed controller
motor 3 fase
2. Jalankan rangkaian dengan mengatur frekuensi inverter
3. Baca rpm motor menggunakan techometer
No F(Hz) Rpm
1 0
Workshop Instalasi Industri 42/57

2 10
3 20
4 30
5 40
6 50

G. Tugas Laporan
Buat lah dekripsi tahapan pekerjaanmu dan hasil pekerjaanmu

H. Referensi
William C. Dunn, Fundamental of Industrial Instrumentation and Process Control.
Mc. Graw-Hill, 2005
Webster, John G, “Measurement instrumentation and Sensors Handbook”, New
York: CRC Press, 1999.
Workshop Instalasi Industri 43/57

JOB SHEET PRAKTIKUM 10,11

Teknik Elektronika Job Sheet 10,11


Topik : SUB Distribution Power
Sub Topik : SUB Distribution Power

A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu melakukan pekerjaan sesuai panduan, menunjukkan hasil kerja
praktik dalam bentuk laporan dan memberi kesimpulan hasil praktek pemasangan
instalasi rangkaian SUB distribution power.

B. Alat dan Bahan

 Alat :
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1 Pilot Lamp 3 Set -
2 Voltmeter 1 Set -
3 Ohmmeter 3 Set -
4 HZ 1 Set -

 Bahan :
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1 Kabel 1 Buah -

C. Gambar Alat dan Benda Kerja


Workshop Instalasi Industri 44/57
Workshop Instalasi Industri 45/57
Workshop Instalasi Industri 46/57
Workshop Instalasi Industri 47/57
Workshop Instalasi Industri 48/57

D. Keselamatan Kerja
1. Pastikan kalian memahami keterangan simbol
2. Periksa kebutuhan daya dari komponen.
3. Pasanglah kabel sesuai warna dan kebutuhannya
4. Gunakan alat pendukung sepeti obeng, tang tsb sesuai dengan fungsinya
5. Pahamilah gambar kerja yang diberikan
6. Lakukan commissioning ketika instalasi telah dilakukan
7. Gunakan alat keselamatan kerja
8. Diskusikanlah hasil instalasimu dengan instruksi/dosen pebimbing
9. Lakukan pengujian dengan didampingi instruktur/dosen pembimbing

E. Dasar Teori
Komponen utama yang digunakan pada rangkaian pengaturan tegangan AC
salah satunya adalah Thyristor. Untuk aplikasi di atas 400 hz, komponen utama
yang biasa digunakan dalam pengaturan tegangan AC-AC adalah Triac. Jika
sebuah saklar thyristor dihubungkan antara sumber tegangan AC dan beban, maka
daya yang mengalir akan dapat dikendalikan dengan cara mengatur nilai rms
tegangan AC yang dikenakan pada beban. Konversi tegangan AC–AC ini sering
digunakan pada aplikasi pengaturan tegangan untuk pemanasan di industri,
pembebanan pada perubahan tap trafo, pengaturan penerangan, pengaturan
kecepatan pada motor induksi, pengaturan magnet AC, dan lain-lain.
Dalam pengaturan tegangan AC- AC ini, terdapat dua tipe pengaturan yang
digunakan, yaitu :
1. On-off control
2. Phase-angle control
Pada on-off control, saklar thyristor menghubungkan beban dengan sumber
tegangan AC untuk beberapa siklus dari tegangan input, dan akan memutuskan
hubungan untuk beberapa siklus yang lain. Pada phase-angle control, thyristor
menghubungkan beban dengan sumber tegangan AC untuk sebagian dari setiap
siklus dari tegangan input.
Thyristor secara normal dapat turn on apabila dikenakan pulsa pada gatenya,
dan akan turn off secara alami. Thyristor yang mengalami turn off, disebut juga
dengan komutasi. Ada beberapa cara komutasi (commutation) yang dipaksakan
pada thyristor, antara lain :
1. Self-commutation
2. Impulse commutation
3. Resonant pulse commutation
4. Complementary commutation
5. External pulse commutation
6. Load-side commutation
.
F. Prosedur Percobaan
1. Siapkan semua peralatan yang akan dipergunakan
2. Rangkailah peralatan sesuai dengan gambar rangkaian percobaan
3. Konsultasikan rangkaian yang telah dibuat kepada asisten praktikum
Workshop Instalasi Industri 49/57

4. Aturlah nilai tegangan sumber sesuai dengan petunjuk assisten praktikum


5. Aturlah sudut pemicuan α dengan nilai
6. Catat nilai parameter yang ditunjukkan pada alat ukur input dan output
7. Gambarkan grafik tegangan ouput yang ditunjukkan oleh oscilloscope pada
kertas millimeter blok
8. Aturlah beban lampu secara bervariasi sesuai dengan petunjuk asisten
praktikum
9. Catat kembali nilai parameter yang ditunjukkan pada alat ukur input dan output
10. Tabel Hasil Percobaan

G. Tugas Laporan
Buat lah dekripsi tahapan pekerjaanmu dan hasil pekerjaanmu

H. Referensi
William C. Dunn, Fundamental of Industrial Instrumentation and Process Control.
Mc. Graw-Hill, 2005
Webster, John G, “Measurement instrumentation and Sensors Handbook”, New
York: CRC Press, 1999.
Workshop Instalasi Industri 50/57

JOB SHEET PRAKTIKUM 12,13,14

Teknik Listrik Job Sheet 12,13,14


Topik : Interlock Selenoid
Sub Topik : Interlock Selenoid

A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu melakukan pekerjaan sesuai panduan, menunjukkan hasil kerja
praktik dalam bentuk laporan dan memberi kesimpulan hasil praktek pemasangan
instalasi rangkaian Interlock Selenoid.

B. Alat dan Bahan

 Alat :
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1 Pilot Lamp 3 Set
2 Relay 3 Set -
3 Selenoid Valve 1 Set -
4 PLC 1 Set -
5 Power Supply 24 VDC 1 Set -

 Bahan :
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1 Kabel 1 Buah -

C. Gambar Alat dan Benda Kerja


Workshop Instalasi Industri 51/57
Workshop Instalasi Industri 52/57
Workshop Instalasi Industri 53/57
Workshop Instalasi Industri 54/57

D. Keselamatan Kerja
1. Pastikan kalian memahami keterangan simbol
2. Periksa kebutuhan daya dari komponen.
3. Pasanglah kabel sesuai warna dan kebutuhannya
4. Gunakan alat pendukung sepeti obeng, tang tsb sesuai dengan fungsinya
5. Pahamilah gambar kerja yang diberikan
6. Lakukan commissioning ketika instalasi telah dilakukan
7. Gunakan alat keselamatan kerja
8. Diskusikanlah hasil instalasimu dengan instruksi/dosen pebimbing
9. Lakukan pengujian dengan didampingi instruktur/dosen pembimbing

E. Dasar Teori

Sistem interlock adalah suatu cara untuk mengamankan jalannya proses serta
pengamanan perlatan dari unit yang paling kecil sampai keseleuruhan sistem.
Dimana alat pengaman tersebut terkait satu dengan yang lainnya, sehingga
membentuk satu kesatuan yang akan bekerja secara serentak apabila kondisi proses
atau alat mengalami gangguan. Disamping itu, sistem interlock ini juga dilengkapi
dengan sistem untuk menjaga kelancaran operasinya suatu mesin
(pompa/kompresor) yang mana pada pompa, turbin dan kompresor yang besar
biasanya dilengkapi pompa pelumas utama dan pompa pelumas pembantu, apabila
terjadi kegagalan pada pompa utama maka dengan sistem interlock maka pompa
pembantu akan autostart untuk menggantikan fungsi pompa utama.
Interlock juga dilengkapi dengan sistem bypass berupa switch. Hal ini dimaksudkan
apabila siperlukan kita bisa menonaktifkan interlock tersebut sehingga tidak
berfungsi, misalnya untuk keperluan pemeriksaan/perbaikan atau terjadi kerusakan
pada sistem interlock yang mana perbaikannya hanya bisa dilakukan pada saat
pabrik tidak beroperasi. Selanjutnya untuk menjaga keandalan dari sistem interlock
ini agar setiap ada kesempatan dilakukan tes simulasi.
Sistem interlock ada dua macam, yaitu sistem OR dan sistem AND
a. Sistem OR
Yang di maksud dengan sistem OR ialah apabila salah satu atau semua input A, B
atau C memberikan sinyal interlock, maka output D langsung menerima sinyal
tersebut yang selanjutnya untuk ke relay-relay interlock tersebut.
b. Sistem AND
Yang dimaksud dengan sistem AND adalah apabila salah satu input A, B atau C
Workshop Instalasi Industri 55/57

memberikan sinyal interlock maka D tidak akan menerima sinyal tersebut, jadi D
akan menerima sinyal jika hanya ketiga input memberikan sinyal secara bersamaan.
Ada dua tahapan sistem pengamanan, yaitu :
1. Alarm (peringatan tanda bahaya)
Alarm atau peringatan tanda bahaya dapat berupa lampu, bel, horn dan tanda-
tanda lain yang menyatakan bahwa proses atau alat dalam keadaan bahaya
(ada gangguan) dan hal ini bila tidak diadakan koreksi maka kondisi akan
berkembang menjadi situasi yang krisis dan bahkan pabrik akan berhenti
(shut down).
2. Shut Down atau Trip
Suatu kondisi proses yang sudah mencapai batas bahaya yang tertinggi atau
adanya kerusakan pada peralatan sehingga menyebabkan pabrik mati
sebagian atau keseluruhan. Peralatan yang terkait dalam sistem interlock ini
adalah sakelar tekanan (pressure switch), katup solenoida (solenoid valve),
level switch dan relay.

F. Prosedur Percobaan
1. Intalasi komponen sebagaimana skematik rangkaian start stop motor satu fase
2. Jalankan rangkaian dengan pilih kondisi motor apakah running atau stop
No. Tombol yang ditekan Selenoid
(Maju/Mundur)
1. Up
2. Down

G. Tugas Laporan
Buat lah dekripsi tahapan pekerjaanmu dan hasil pekerjaanmu

H. Referensi
William C. Dunn, Fundamental of Industrial Instrumentation and Process Control.
Mc. Graw-Hill, 2005
Webster, John G, “Measurement instrumentation and Sensors Handbook”, New
York: CRC Press, 1999.
Workshop Instalasi Industri 56/57

FORMAT LAPORAN

A. Ketentuan Laporan Praktek


1. Laporan praktek diprint diatas kertas A4, 70 gsm.
2. Setiap praktikan diharuskan membuat laporan pendahuluan sebelum memulai
pelaksanaan praktek.
3. Laporan pendahuluan berisikan (Dasar teori/ teori singkat) dari setiap materi
praktek minimal 5 lembar.
4. Sebelum memulai praktek, akan dilakukan tes pendahuluan berupa pertanyaan
tujuan praktek, pengenalan alat dan bahan serta teori singkat.
5. Setiap laporan harus mencantumkan nama kelompok, nama praktikan, NIM
praktikan, tanggal praktek dan topik praktek.
6. Data hasil percobaan/ pengamatan dan pengolahan data dikumpulkan 1 minggu
setelah praktek dilaksanakan atau pada saat pertemuan selanjutnya.

B. Format Penulisan Laporan Praktikum


terlampir

You might also like