You are on page 1of 13

ETIKA PEMANFATAN WILAYAH

 Penggunaan lahan diharapkan tidak merusak sumberdaya, tetapi bahkan lebih


meningkatkan nilai sumberdaya supaya dapat berlanjut.
 Menurut Brandtland, perlu adanya perubahan dunia ekonomi untuk mengurangi
kerusakan lingkungan dan mengurangi kerugian-kerugian sosial, sehingga
istilah sustainable menjadi populer.
 Perngertian sustainability dapat beraneka maknanya tergantung maksud dan
tujuan, sehingga sustainability untuk ekonomi berbeda dengan untuk teknologi
atau lingkungan.
 Pembangunan berkelanjutan :
 Pembangunan berasal dari kata membangun yaitu memperluas atau lewat
pertumbuhan atau mengembangkan suatu menjadi lebih luas, membuat lebih
aktif, lebih maju. Pembangunan sinonim umumnya adalah lebih tumbuh maju.
 Berkelanjutan dimaksudakn untuk mempertahankan untuk memperpanjang
umur.
Jadi pembangunan berkelanjutan adalah pertumbuhan yang berkepanjangan
atau berkelanjutan.
Menurut Brandtland ada 6 masalah:
 Populasi dan sumberdaya manusia
 Kepastian sandang dan pangan

 Ekosistem

 Energi

 Industri dengan hasil lebih tinggi dan kerusakan sedikit

 Masalah perkotaan
Pencemaran lingkungan
 Pembangunan industri yang digabung dengan
peningkatan populasi manusia menghasilkan
produksi limbah dengan jumlah besar, sehingga
terjadi kontaminasi atmosfer, hidrosfer, litosfer,
mengubah dan berpengaruh negatif atas
kehidupan biosfer.
 Produk samping dapat berbahaya bagi kehidupan
manusia, yaitu kesehatan dan kesejahteraan.
Kesehatan manusia
 Konsentrasi manusia di daerah-daerah sempit menjadi
masalah, yaitu kurang adanya kesempatan untuk hidup
bebas, dan mudah mengalami stres dan sikap yang
dapat memunculkan pertentangan.
 Dampaknya juga mempercepat penularan penyakit,
sehingga dapat menurunkan kesehatan dan
kesejahteraan.
 Kalau isu-isu tersebut digabung dan pencemaran
ditekan maka dpt menghasilkan peningkatan pangan
dan sandang.
 Penurunan kesehatan mengakibatkan: penurunan
kreatifitas, kinerja, antusiasisme, kemampuan politik.
Pendekatan ekologi
 Pendekatan ekologi manusia (human ecology)
diilhami oleh proses persaingan alami yang terjadi
pada masyarakat tumbuhan dan binatang.
 Dalam masyarakat tumbuhan dan binatang ada
interrelasi antara jenis spesies dengan lingkungan
dan proses interrelasi ini telah menimbulkan
perimbangan kualitas dan kuantitas spesies yang
kemudian pada jangka waktu tertentu akan
membentuk pola persebaran spesies yang khas.
McKenzie (1925) :
pengembangan ekologi manusia dipengaruhi
oleh kekuatan:
1. Seleksi terhadap lingkungan
2. Distribusi
3. Akomodasi terhadap lingkungan
Park (1936) :masyarakat manusia terorganisir ke dalam 2 tingkat, yaitu:
1. Natural atau biotic level.
Pada tingkat ini proses ekologis mirip dengan masyarakat tumbuhan dan
binatang, yang dicirikan oleh:
 Membutuhkan tempat tinggal
 Mengembangkan keturunan
 Membutuhklan tempat untuk mencari makan
2. Novel atau cultural level.
Pada tingkat ini interaksi yang terjadi semakin kompleks karena manusia
tidak lagi hanya dipandang sebagai makhluk hidup. Akan tetapi manusia
dipandang sebagai makhluk yang berbudaya. Ciri dari tingkatan ini
adalah adanya karya dari manusia dalam semua bidang kehidupan.
Semakin moderen dari kehidupan manusia, maka semakin banyak karya
manusia dan semakin kompleks tingkat hubungan antar manusia.
Pendekatan Ekonomi
 Dalam pendekatan ini pola penggunaan lahan
berhubungan dengan nilai lahan (land values), sewa
(land rent) lahan dan biaya (costs)
Penyimpangan yang terjadi dalam
penggunaan lahan di perkotaan:
1. Penyimpangan jumlah pusat
 Kota yang mempunyai lebih dari satu pusat kota akan menyebabkan
terbentuknya pusat-pusat kegiatan (polynuclear city). Akibatnya pola
penggunaan lahan tidak konsentris, tetapi tetapi fragmental
2. Penyimpangan topografis
 pengembangan bangunan tidak tergantung pada jarak terhadap
pusat kota, tetapi faktor geologi (faktor keamanan dari segi fisik
lahan) dan landscape (panorama alam) lebih dominan. Akibatnya
nilai lahan tidak didasarkan atas jarak dari pusat kota.
Perkembangan kawasan tidak lagi bersifat konsentris.
3. Penyimpangan transportasi
 Penyimpangan ini dapat terjadi karena adanya ringroad atau radial
road, yang menyebabkan terjadi penambahan pusat-pusat
perkembangan.
4. Penyimpangan fleksibilitas lahan
 Pada hakikatnya lahan perkotaan kurang fleksibel dengan adanya
perubahan, dibandingkan dengan lahan pertanian. Terkadang
untuk lahan di perempatan di perkotaan, underutilized, masih
sebagai residential area, bukan sebagai retailing function.
5. Penyimpangan eksternalitas
 Nilai lahan pertanian tidak banyak dipengaruhi oleh apa yang
diusahakan oleh lahan tetangganya. Akan tetapi nilai lahan
perkotaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan di tetangganya.
6. Penyimpangan kebebasan penawaran
 Penggunaan lahan sering tidak ditentukan oleh pemegang monopoli.
Akibatnya distribusi penggunaan lahan terjadi penyimpangan.
7. Penyimpangan kebebasan membangun
 Apabila dalam pemanfaatan lahan diatur oleh adanya peraturan
pemerintah, dapat mengakibatkan perkembangan perkotaan tidak
konsentris seperti yang ideal.

8. Penyimpangan aktor jual beli lahan


 Dalam kota dan daerah pinggiran perkotaan (urban fringe) sering
terjadi spekulan lahan. Di sini para pemilik lahan pertanian
mengalami perubahan pola fikir. Ada perubahan nilai lahan yang
semakin meningkat dari sisi ekonomi. Hal ini disebabkan oleh:
 Gangguan usaha pertaniannya
 Ada development pressure terhadap lahan pertaniannya
 Adanya perubahan peningkatan harga lahan
Nilai lahan
 Darin-Drabkin (1977): Nilai lahan adalah suatu
penilaian atas lahan didasarkan atas kemampuan
lahan secara ekonomi dalam hubungannya dengan
produktivitas dan strategi ekonominya.

 Harga lahan adalah penilaian atas lahan yang diukur


berdasarkan harga nominal dalam satuan uang untuk
satuan luas pada pasaran lahan
SUPLAI DARI JASA LINGKUNGAN

PRODUKSI
BARANG SUPLAI

KON SU MS I MAN U SIA


EKSTRAKSI
A L A M (S U M B E R D A Y A)
DAN JASA PENINGKATAN
DEPLESI SUMBER-
OUTPUT PRODUKSI
DAYA, DAN POLUSI DAN MODE
/PERUSAKAN ALAM

PENDAURAN LIMBAH DAN


DEBIT LIMBAH DARI

PENINGKATAN PRODUKSI
PRODUKSI

MODE BARU
POLUSI/
PERUSAKAN ALAM

PEMANFAATAN
POLUSI/ LIMBAH LIMBAH
PERUSAKAN ALAM DEBIT LIMBAH
DARI KONSUMSI

You might also like