You are on page 1of 4

TUGAS PAPER PKA 02

NAMA: PETER PAUL NGONGO DUNGA, ST.


NO. URUT : 35

 Strategi desain untuk dapat mencapai bangunan hijau saat ditugaskan untuk
merancang sebuah Perumahan di Sumba

Bicara tentang strategi untuk dapat mencapai bangunan hijau dalam merancang
perumahan di Sumba adalah dengan melihat kondisi site dengan potensi site tersebut. Banyak hal
yang perlu dicheck antara lain dengan mendata arah sinar matahari timur barat maupun arah
sirkulasi udara paling potensial dan jenis vegetasi yang ada di sekitar permuahan serta potensi
kebisingan dan debu yang dihasilkan oleh kendaraan yang ada di sekitar site. Studi kasus apabila
perumahan tersebut berada seperti pada sketsa di bawah ini:

Gb1. Studi Kasus Site Perumahan di Sumba

Maka Strateginya adalah fasad rumah sebagian besar menghadap ke arah Utara dan Selatan dan
begitu pula bukaan – bukaan sedapat mungkin menghadap ke arah utara dan selatan. Apabila ada
bangunan oleh karena prinsip efisiensi lahan dan fasad bangunan harus menghadap ke arah barat
dan timur, maka solusi desainnya adalah dengan menambahkan ambien cahaya pada sisi – sisi
bukaan sehingga sinar ultraviolet dan udara panas dapat terfilter sebelum masuk ke dalam
bangunan. Hal yang perlu diperhatikan juga adalah melakukan penataan vegetasi yang baik
sehingga udara segara yang akan masuk ke dalam bangunan pada umumnya melewati vegetasi
yang ada di sekitar perumahan.
Konsep green building dengan sendirinya dapat terjadi dengan baik apabila kondisi permuahan
tersebut dapat membuat nyaman penghuninya serta sehat dan sangat minim energy yang
digunakan. Misalanya: Pada siang hari tidak perlu menyalakan listrik. Serta, Apabila pintu atau
jendela dibuka udara segar yang sudah terfilter oleh vegetasi tersirkulasi dalam ruangan dengan
baik. Sehingga penghuni pada perumahan tersebut betah untuk tinggal dan menjalani kehidupan
dengan baik.
Konsep Sirkulasi udara yang perlu diperhatikan juga adalah konsep cross ventilation atau
ventilasi silang. Sehingga, udara yang masuk ke dalam bangunan mudah untuk keluar lewat
bukaan lain dalam ruangan tersebut. Implikasi dari perumahan yang nyaman dan low energy akan
menjadi perumahan primadona masyarakat dengan daya jual yang tinggi.
 Langkah – langkah dan tim yang terlibat apabila ditunjuk Sebagai Team Leader
dalam suatu proyek perencanaan, perancangan,dan pembangunan sebuah MALL

Dalam sebuah proyek perencanaan akan banyak tim yang terlibat, apalagi proyek yang
sangat kompleks seperti pada bangunan MALL. Apabila pada proyek tersebut saya ditunjuk sebagai tim
leader maka hal pertama yang akan saya lakukan adalah dengan membentuk beberapa tim, diantaranya:
1. Tim Arsitek (Building, interior, Landscape, greenbuilding) yang bertanggungjawab terhadap
desain dan gambar kerja serta. Pada proses ini tim Arsitek perlu untuk melakukan proses desain
dengan sangat cermat dengan memperhatikan potensi site serta analisa sirkulasi baik transportasi
pengunjung dan operasional mall, serta sirkulasi pengunjung yang akan berbelanja maupun hanya
bertujuan untuk melepas kepenatan di MALL tersebut. Pada awal proses desain yang tidak kalah
pentingnya adalah membaca aturan pemerintah tentang tata ruang yang mengatur tentang GSB (
Garis Sempadan Bangunan), KDB (koefisien dasar bangunan), KLB (Koefisien Lantai
Bangunan) dan RTH (Ruang Terbuka HIjau). Tim Arsitek perlu juga dengan cermat mempelajari
Pola Sirkulasi udara dan arah cahaya matahari serta orientasi fasad bangunan dan penataan
vegetasi serta jenis vegetasi yang menarik secara estetis maupun berfungsi menjadi pengarah
sirkulasii, sehingga Mall dapat melayani fungsinya sebagai tempat melepas kepenatan dengan
berbelanja maupun berwisata kuliner dan lain – lain dengan sirkulasi kendaraan yang tidak
menyebabkan kemacetan.
Dalam perancangan sebuah MALL perlu diperhitungkan juga apabila Mall tersebut
menyelenggarakan event – event yang akan menampung banyak pengunjung sehingga ruang
bersama yang akan dipakai sudah diatur dengan kapasitas pengunjung pada saat event tersebut
berlangsung.
Tim Arsitek juga perlu mendesain dengan sangat baik retail – retail yang juga akan menempati
mall tersebut dengan zonasi yang sudah dirancang dengan sangat baik sehingga tidak tercampur
aduk misalanya retail untuk elektronik dan restaurant berada di lantai 1, untuk konveksi berada di
lantai 2, dan di lantai 3 menampung kegiatan permainan game. Demikian pola perancangan tim
arsitek yang perlu dirancang dan desain sehingga menjadi tempat yang modern dan mewadahi
aktivitas berbelanja/shoping dan menjadi tempat tongkrongan yang modern.

2. Tim Sipil dan Struktur yang bertanggung jawab terhadap struktur dan engineer estimate sehingga
bangunan dapat terencana dengan kekuatan struktur yang kokoh namun hemat tetapi kualitas
bangunan dapat dipertanggungjawabkan. Tim struktur mampu memperkirakan besaran/dimensi
pondasi, pedestal, sloof dan balok maupun dak beton sehingga kualitas struktur dapat
menampung beban yang cukup besar namun tepat guna. Sesudah melakukan perhitungan struktur
tim sipil/ struktur dapat juga membantu melakukan Estimasi biaya anggaran pembangunan mall
tersebut serta metapkan time schedule, sehingga pembangunan mall dapat tepat waktu dan jumlah
pembiayaan yang sesuai serta kualitas bangunan yang sangat baik seperti yang telah tersusun
pada RKS (Rencana Kerja dan Syarat – syaratnya).

3. Tim Mechanical dan electrical bertanggung jawab dalam mendesain sirkulasi air kotor, air bersih,
dan instalasi listrik sehingga pada akhirnya tidak terdapat kendala yang berarti dan
mempermudah proses maintenance pada bangunan mall tersebut. Tim ME harus mampu
memberikan desain perspektif tentang metode/system air bersih dan air kotor. Tim ME juga harus
mampu untuk untuk merancang dan memperhitungkan besaran luminasi cahaya pada bangunan
Mall secara keseluruhan. Tim ME juga harus memperhitung besaran AC central yang dapat
menyejukkan udara pada seluruh ruangan pada bangunan mall tersebut.
Tim ME juga harus mampu untuk merancang tempat pembuangan limbah yang tidak mencemari
area sekita mall tersebut.

Selain itu pula sebagai Team Leader perlu berkoordinasi bersama owner untuk
membentuk sebuah tim tender untuk dapat memperbandingkan kontraktor maupun Subkontraktor yang
akan mengerjakan MALL tersebut dengan standar kualitas yang mumpuni dan target waktu yang sesuai
Time Schedulle. Dan berdasarkan atas kesepakatan owner tim leader dapat menempatkan Site Manager di
lokasi pekerjaan dan project manager yang dapat mengontrol seluruh pekerjeaan di lokasi dan melakukan
meeting pada awal minggu dan akhir minggu serta selalu mengecek time schedule dan mengecek deviasi
yang terjadi di lapangan.
Site Manager bertanggung jawab terhadap approval logistic sesuai dengan RKS serta memastikan para
pekerja untuk berproses dan mencapai progress harian sesuai dengan progress yang telah terencana pada
time schedule.
Selain itu pula, Kontraktor menjadi bagian penting dalam mengeksekusi pekerjaan di
lapangan sehingga pekerjaan tersebut dapat berkualitas. Dengan demikian perlunya untuk melihat
kontraktor mapun sub kontraktor yang betul – betul berkualitas dan memiliki pengalaman membangun
MALL. Sehingga pekerjaan untuk pembangunan MALL dapat berjalan dengan baik dan dapat memiliki
hasil akhir finishing yang yang bagus, serta memperkecil persoalan – persoalan yang terjadi yang akan
mengakibatkan terganggunya dinamika pekerjaan yang stabil yang dapat merusak hasil akhir pekerjaan
yang diinginkan.

Gb. 2. Diagram Alur dalam Proses Pengerjaan Proyek MALL

You might also like