Professional Documents
Culture Documents
PTK 1
PTK 1
LAPORAN HASIL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kenaikan
Pangkat Golongan III/d ke IV/a
Disusun Oleh:
Judul Penelitian :
Identitas :
Mengetahui,
Ketua PGRI Cabang Tulungagung
ii
LEMBAR PUBLIKASI
Judul PTK
Identitas :
Kepala Perpustakaan
SMP Negeri 5 Tulungagung
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusunan laporan hasil penelitian
tindakan kelas ini dapat terselesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
Penyusunan laporan hasil penelitian ini dapat terselesaikan berkat bantuan
dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu
penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis sadar bahwa penyusunan karya tulis ini masih terdapat kekurangan-
kekurangan sehingga saran dan kritik demi kesempurnaan sangat dibutuhkan.
Besar harapan penulis semoga karya tulis ini memberikan manfaat kepada
berbagai pihak pada umumnya dan penulis khususnya.
Penulis
iv
ABSTRAK
Ida Ayu Mima Maulidya, S.Pd, S.Kom. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi materi
Perangkat Lunak Komputer Melalui Metode Problem Based Learning
Siswa Kelas VII-B SMPN 5 Tulungagung Semester II Tahun 2018/2019.
Upaya peningkatan hasil belajar siswa tidak terlepas dari faktor yang
mempengaruhinya yaitu metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang
tepat sehingga siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Jika
siswa hanya menjadi pendengar yang pasif tanpa bergairah untuk berdiskusi,
maka dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal tersebut menjadi salah satu
permasalahan dalam pembelajaran yang harus dipecahkan oleh guru TIK.
Pembelajaran Problem Based Learning merupakan salah satu model
pembelajaran inovatif yang memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa
melalui permasalahan yang diselesaikan secara berkelompok atau individu.
Tujuan model pembelajaran PBL salah satunya agar siswa dapat menyelesaikan
suatu masalah pembelajaran melalui diskusi kelompok. Sehingga melalui interaksi
dan kerjasama tersebut, siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang
beragam.
Pendekatan dan jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah
penelitian tindakan. Penelitian tindakan kelas dengan empat tahap yang dilalui
yaitu: perencanaan (rencana pelaksanaan), pelaksanaan (prosedur pelaksanaan
penelitian tindakan kelas), pengamatan atau pengumpulan data, refleksi
(Arikunto, 2011).
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan: 1) Penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas VII-B SMPN 5 Tulungagung Tulungagung. Penggunaan model
pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa menjadi maksimal. 2)
Hasil belajar siswa meningkat dengan model pembelajaran Problem Based
Learning. Hal ini terbukti pada hasil penelitian tindakan yang menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan hasil belajar yang ditandai dengan meningkatnya
kualitas pembelajaran siswa. Ketuntasan meningkat semula pada pra siklus hanya
15,63%, siklus I 59,38% dan pada siklus II sebesar 96,88%.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran Problem Based
Learning dalam pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi materi
Perangkat Lunak Komputer dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara
meyakinkan.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................ii
LEMBAR PUBLIKASI...................................................................................iii
KATA PENGANTAR......................................................................................iv
ABSTRAK.........................................................................................................v
DAFTAR ISI....................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................5
C. Tujuan Penelitian..................................................................................5
D. Manfaat Penelitian................................................................................5
A. Subyek Penelitian.............................................................................. 19
vi
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I.......................................................32
BAB V PENUTUP..........................................................................................46
A. Kesimpulan.........................................................................................46
B. Saran - saran.......................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada era global sangat
diperlukan untuk memperbaiki kinerja individu dan organisasi, tidak
terkecuali institusi yang bergerak di bidang pendidikan. Pemerintah melalui
Depdiknas meyakini bahwa pendayagunaan TIK dapat menunjang upaya
peningkatan dan pemerataan akses pendidikan, peningkatan mutu, relevansi,
dan daya saing pendidikan, serta tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik
pendidikan. Mulai tahun 2006 Depdiknas berkomitmen untuk menerapkan
TIK secara massal, dengan menginvestasikan dana yang cukup besar
membangun infrastruktur Jardiknas yang meliputi penyediaan peralatan TIK
untuk mendukung proses pembelajaran seperti perangkat komputer,
perpustakaan elektronik, dan buku ajar dalam format elektronik.
Lebih lanjut, Departemen Pendidikan Nasional (2010), melalui
Rencana Strategis (Renstra) tahun 2010—2014, merencanakan
penyebarluasan TIK untuk epembelajaran dan eadministrasi didukung melalui
kegiatan; 1) perluasan akses Jardiknas, TV Edukasi dan pengembangan konten
pembelajaran berbasis TIK; 2) pengembangan sistem informasi manajemen
untuk memudahkan tugastugas perencanaan, pelaporan, dan pengendalian
berbagai macam kegiatan dan program; 3) Peningkatan kemampuan SDM
untuk mendukung pendayagunaan TIK di pusat dan daerah; 4) Pengembangan
pusat sumber belajar (learning resources center) berbasis TIK pada
pendidikan dasar dan menengah; 5) Pengembangan sistem dan model
pembelajaran berbasis TIK baik pada pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.
Pada rancangan kurikulum 2013, disebutkan bahwa TIK menjadi
sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri. Lebih
tegas disebutkan bahwa TIK menjadi sarana pembelajaran dan diintegrasikan
pada semua mata pelajaran (Kemdikbud, 2012). Hal ini sejalan dengan
kebijakan UNESCO yang salah satunya diwujudkan dalam rangka
memperkuat program ICT in Schools and SchoolNet Project in ASEAN
1
2
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah yang dapat
diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran metode Problem Based Learning
mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi materi Perangkat
Lunak Komputer eelalui Metode Problem Based Learning Siswa Kelas
VII-B SMPN 5 Tulungagung Semester II Tahun 2018/2019?
2. Bagaimana hasil belajar siswa melalui pembelajaran metode Problem
Based Learning dalam mata pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi materi Perangkat Lunak Komputer eelalui Metode Problem
Based Learning Siswa Kelas VII-B SMPN 5 Tulungagung Semester II
Tahun 2018/2019?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran metode Problem Based
Learning mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi materi
Perangkat Lunak Komputer eelalui Metode Problem Based Learning
Siswa Kelas VII-B SMPN 5 Tulungagung Semester II Tahun 2018/2019.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui pembelajaran metode
Problem Based Learning dalam mata pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi materi Perangkat Lunak Komputer eelalui Metode Problem
Based Learning Siswa Kelas VII-B SMPN 5 Tulungagung Semester II
Tahun 2018/2019.
D. MANFAAT PENELITIAN
Pengaruh perbaikan dalam pembelajaran memang cukup besar, ada
beberapa manfaat dalam perbaikan pembelajaran ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a) Penelitian ini diharapkan mampu memberikan bantuan kepada
dunia pendidikan pada umumnya dan pendidikan di SMPN pada
khususnya.
b) Penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar dari siswa.
6
2. Manfaat Praktis
Manfaat bagi siswa adalah:
a) Meningkatkan keaktifan siswa, dan bersemangat lagi dalam
pembelajaran.
b) Membuat kegiatan pembelajaran lebih menarik lagi dengan
metode yang diterapkan.
c) Dapat meningkatkan hasil belajar, jika pembelajaran ini berjalan
dengan aktif.
Manfaat bagi guru adalah:
a) Sebagai bahan acuan untuk memperbaiki proses belajar mengajar
dengan adanya media yang paling efektif.
b) Dapat meningkatkan kemampuan guru dalam proses
pembelajaran.
c) Dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran yang cukup menarik
oleh siswa.
Manfaat bagi sekolah:
a) Dapat meningkatkan dan mempertinggi kualitas dalam
pembelajaran di sekolah itu sendiri.
b) Mempunyai guru yang berpotensi mampu mengelola pembelajaran
saat di kelas untuk siswa.
c) Kondisi dan situasi pembelajaran lebih kondusif dan bersemangat
lagi dalam proses belajar mengajar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
7
8
demonstrasi atau versi evaluasi dengan fitur atau fungsi yang terbatas
atau dengan menggunakan batas waktu yang ditetapkan (misalnya 30
hari) . Dengan demikian, memberikan pengguna kesempatan untuk
menguji produk sebelum membeli dan kemudian membeli versi
lengkap dari program. Sebuah contoh yang sangat jelas dari tipe ini
adalah perangkat lunak antivirus, perusahaan-perusahaan ini biasanya
memudahkan pelepasan produk evaluasi yang hanya berlaku untuk
jumlah hari tertentu. Setelah melewati maksimum, program akan
berhenti bekerja dan Anda perlu membeli produk jika Anda ingin tetap
menggunakannya.
Kita juga dapat menemukan perangkat lunak bebas sepenuhnya,
namun termasuk dalam program periklanan, distribusi jenis ini disebut
Adware. Sebuah contoh yang jelas adalah program Messenger dari
Microsoft yang memungkinkan penggunaan perangkat lunak bebas
dalam pertukaran untuk masuk dengan cara iklan banner atau pop-up.
a) Tahap 1
Orientasi siswa.
Menjelaskan tujuan dari pembelajaran yang ingin dicapai.
Menyajikan sebuah masalah atau pertanyaan yang harus
dipecahkan oleh siswa, memberikan sebuah motivasi kepada siswa
untuk dapat terlibat dalam pemecahan sebuah masalah yang
dipilih.
b) Tahap 2
16
Mengorganisasi siswa.
Membentuk sebuah kelompok, membantu mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar siswa yang berhubungan dengan
masalah yang diberikan untuk dianalisis.
c) Tahap 3
Membimbing penyelidikan.
Memberikan dorongan siswa untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan sebuah
penjelasan pemecahan masalah yang sedang di diskusikan bersama
kelompok belajarnya.
d) Tahap 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
Memberikan bantuan ke siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan sebuah hasil karyanya yang sesuai seperti laporan,
untuk dapat dipresentasikan dengan temannya dan dapat
diperlihatkan untuk kelompok lainnya untuk dijadikan bahan
pembahasan.
e) Tahap 5
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Membantu dan mendorong siswa memberikan penghargaan
ataupun masukan kepada kelompok lainnya. Bersama-sama
menyimpulkan dari hasil pembelajaran tentang pembahasan materi
yang telah dibahas, mengumpulkan hasilnya berupa catatan.
3. Kelebihan dari Problem Based Learning
Menurut Suyanti (2010), Problem Based Learning memiliki
beberapa kelebihan diantaranya:
a. PBL dirancang utamanya untuk membantu pembelajar dalam
membangun kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan
intelektual mereka, dan mengembangkan kemampuan mereka
untuk menyelesaikan dengan pengetahuan baru.
b. Membuat mereka menjadi pembelajar yang mandiri dan bebas.
17
A. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian yang dilakukan penulis adalah siswa kelas VII-B
SMPN 5 Tulungagung Semester II tahun pelajaran 2019-2022 dengan jumlah
32 siswa.
1. Lokasi pelaksanaan
Lokasi penelitian dilaksanakan dikelas VII-B SMPN 5 Tulungagung.
2. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan selama 2 bulan mulai dari
bulan Februari sampai dengan bulan April 2019. Jadwal penelitian dapat
dilihat pada tabel 1.
Tabel 1
Jadwal Penelitian
No Siklus Kelas Hari/Tanggal Waktu
3. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang diberikan adalah mata pelajaran Mata Pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi materi Perangkat Lunak Komputer.
4. Karakteristik Siswa
Jumlah seluruh siswa kelas VII-B SMPN 5 Tulungagung adalah 32 orang.
Setiap kemampuan yang dimiliki masing-masing siswa kelas VII-B tidak
sama satu dengan yang lainya disebabkan mereka mempunyai latar
belakang yang berbeda.
19
20
R1 R2 R3
L1 L2 L3
M1 M3 M3
Keterangan:
M : Merencanakan
L : Melaksanakan
R : Refleksi
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) dimulai pada bulan
Februari sampai dengan bulan April 2019. Kegiatan ini meliputi
perencanaan, pelaksanaan, perbaikan, dan refleksi. Langkah-langkah
penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus.
21
catatan.
3) Kegiatan Penutup
a) Guru menyampaikan informasi pembelajaran yang akan
datang.
b) Guru memberikan evaluasi berupa tes tulis.
c) Pembelajaran diakhiri dengan berdo’a dan salam.
c. Tahap Pengamatan dan Pengumpulan Data dari Pembelajaran
Tahap pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data tentang
pelaksanaan perbaikan pembelajaran yaitu :
1) Pengamatan dan pencatatan data tentang pelaksanaan rencana
perbaikan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi
guru.
2) Pengamatan terhadap partisipasi siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan siswa.
3) Pengumpulan data hasil belajar siswa dengan melakukan analisa
terhadap hasil tes akhir pelajaran. Serta pengumpulan pekerjaan
tugas LKPD.
d. Refleksi dari Pembelajaran
Pada tahapan ini guru sudah melakukan proses pembelajaran dengan
maksimal, dari data yang sudah dikumpulkan mulai pembelajaran pra
siklus, siklus I, dilakukan dengan perbaikan pada siklus II telah
berhasil meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
lembar observasi siswa. Data kuantitatif berupa nilai hasil belajar siswa
tersebut dapat dianalisis dengan cara mencari nilai rata-rata atau persentase
keberhasilan belajar dan lain-lain.
29
30
11 DNN 4 6 40 v
12 FR 8 2 80 v
13 AFM 2 8 20 v
14 IBS 3 7 30 v
15 AR 5 5 50 v
16 KB 5 5 50 v
17 KD 4 6 40 v
18 LHRA 2 8 20 v
19 MFR 3 7 30 v
20 MKH 8 2 80 v v
21 NENA 4 6 40 v
22 NRF 3 7 30 v
23 RA 5 5 50 v
24 RFF 5 5 50 v
25 RSY 5 5 50 v
26 SDN 3 7 30 v
27 VAS 7 3 70 v
28 ZIH 2 8 20 v
29 ZM 5 5 50 v
30 ZUN 3 7 30 v
31 VRP 8 2 80 v
32 DIS 4 6 40 v
Jumlah 146 174 1460 5 27
Persentase 45.63% 54.38% 45.63% 15.63% 84.38%
Rata-rata Kelas 45.63
Tabel 3
Hasil Aktivitas Siswa Pra Siklus
Nilai rata-
No Aspek yang diamati
rata
1 Siswa antusias dalam mengikuti pelajaran 2
2 Tingkat kerjasama siswa dengan guru dan siswa lain 2
3 Kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas yang
1
diberikan
4 Kemampuan siswa dalam membuat karya dalam bentuk
1
laporan
5 Kemampuan siswa dalam melakukan presentasi 1
Jumlah skor 7
Persentase 35%
Keterangan:
Skor tertinggi per parameter = 4
Skor total maksimal = 20
Kriteria penilaian :
1) 0% - 39% = Sangat Kurang
2) 40% - 55% = Kurang
3) 56% - 65% = Cukup
4) 66% - 79% = Baik
5) 80% - 100% = Sangat Baik
Berdasarkan hasil pada pembelajaran pra siklus di atas dapat
diketahui bahwa presentase aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran
secara klasikal adalah 35% dengan kriteria kurang, masih di bawah
indikator keberhasilan tindakan yaitu 80%. Siswa kurang begitu aktif
dalam mengikuti proses pembelajaran.
Dalam antusiasme siswa mengikuti pembelajaran masih kurang,
tingkat kerjasama siswa dengan guru dan siswa lain kurang, kemampuan
siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, membuat karya tulis dan
melakukan presentasi juga kurang. Kondisi tersebut dapat disebabkan
metode yang digunakan oleh guru terkesan monoton sehingga membuat
32
Keterangan:
Skor tertinggi per parameter =4
Skor total maksimal = 20
Kriteria penilaian :
1) 0% - 39% = Sangat Kurang
2) 40% - 55% = Kurang
3) 56% - 65% = Cukup
35
a. Tahap Perencanaan
Pada siklus II ini peneliti merencanakan pembelajaran dengan
model yang sama pada siklus I hanya saja pada siklus II ini akan lebih
ditingkatkan lagi pembelajaran problem based learningnya untuk
meningkatkan perhatian siswa saat pelajaran sedang berlangsung
berdasarkan hasil refleksi siklus I. Perencanaan tindakan pada siklus II
tertuang dalam RPP. Materi yang dibahas adalah perangkat lunak
komputer. Instrumen lainnya yang dipersiapkan adalah buku
pembelajaran tentang materi perangkat lunak komputer, lembar
observasi untuk siswa, lembar observasi untuk guru, dan lembar soal.
b. Tahap Pelaksanaan
Proses pelaksanaan tindakan siklus II ini berlangsung di kelas
VII-B pada jam pembelajaran TIK dengan durasi waktu satu kali
pertemuan (3 x 40 menit ). Pertemuan dilaksanakan pada hari Selasa
tanggal 8 Juni 2019. Pokok pembahasan yang diajarkan tentang
keberagaman dalam masyarakat Indonesia.
Pelaksanaan dari pembelajaran mengacu pada RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) yang telah dipersiapkan. Pelaksanaan
pembelajaran pada siklus II ini hampir sama dengan siklus I, tetapi
peneliti meningkatkan lagi kegiatan pembelajaran problem based
learning agar aktivitas siswa lebih meningkatkan dari siklus I. Gru
kembali memberikan permasalahan tentang perangkat lunak komputer
untuk dipecahkan dan dianalisis siswa. Diharapkan pembelajaran
siklus II ini aktivitas siswa lebih meningkatkan dari siklus I. Pada akhir
siklus II juga dilakukan tes akhir yang berfungsi untuk mengukur hasil
belajar siswa.
c. Tahap Observasi
Selama pembelajaran aktivitas guru maupun siswa tetap
diamati. Hasil observasi mengenai aktivitas belajar siswa dapat dilihat
pada tabel 5.
37
Tabel 5
Hasil Aktivitas Siswa Siklus II
N Nilai rata-
Aspek yang diamati
o rata
1 Siswa antusias dalam mengikuti pelajaran 4
2 Tingkat kerjasama siswa dengan guru dan siswa lain 4
3 Kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas yang
3
diberikan
4 Kemampuan siswa dalam membuat karya dalam
3
bentuk laporan
5 Kemampuan siswa dalam melakukan presentasi 3
Jumlah skor 17
Persentase 85%
Keterangan:
Skor tertinggi per parameter =4
Skor total maksimal = 20
Kriteria penilaian :
1) 0% - 39% = Sangat Kurang
2) 40% - 55% = Kurang
3) 56% - 65% = Cukup
4) 66% - 79% = Baik
5) 80% - 100% = Sangat Baik
Tabel di atas memperlihatkan bahwa aktivitas belajar siswa
mengalami peningkatan dari siklus I yang hanya 70% menjadi 85%
pada siklus II. Aktivitas belajar siswa pada perbaikan pembelajaran
siklus II berada dalam kategori sangat baik dan sudah melampaui batas
minimal aktivitas belajar siswa yang diharapkan yaitu 80%. Ini berarti
aktivitas belajar siswa sudah mencapai indikator keberhasilan
tindakan.
d. Tahap Refleksi
38
bimbingan. Dalam hal ini kendala secara cepat ditangani oleh guru dengan
mengkoordinasikan siswa yang ditunjuk, sehingga siswa yang lainya
dengan cepat dapat mengikuti arahan yang diberikan.
Hasil penelitian pada siklus I ini menunjukkan peningkatan
dibandingkan pada tahap pra siklus (observasi awal). Pada tahap pra siklus
nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 45,63 dan ketuntasan klasikalnya
mencapai 15,63% sedangkan pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah
65,63 dan ketuntasan klasikalnya 59,38% Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan sebesar 43,75%.
Untuk persentase aktivitas belajar siswa pada tahap pra siklus
adalah 35% sedangkan pada siklus I naik menjadi 70%. Ada peningkatan
aktivitas siswa sebesar 35%. Meskipun ada peningkatan, namun hasil dari
siklus I belum memenuhi standar ketuntasan yang telah ditetapkan
peneliti. Oleh karena itu, penelitian dilanjutkan pada siklus II. Adapun
daftar nilai siklus I dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6
Daftar Nilai Siklus I
Hasil Belajar Ketuntasan
No. Nama Siswa
B S N T BT
1 AHF 8 2 80 v
2 AP 8 2 80 v
3 AEW 8 2 80 v
4 AH 7 3 70 v
5 AHH 5 5 50 v
6 BDS 8 2 80 v
7 CSW 8 2 80 v
8 DS 5 5 50 v
9 DAM 5 5 50 v
10 DR 5 5 50 v
11 DNN 7 3 70 v
12 FR 8 2 80 v
13 AFM 5 5 50 v
14 IBS 4 6 40 v
15 AR 8 2 80 v
16 KB 7 3 70 v
17 KD 7 3 70 v
18 LHRA 5 5 50 v
19 MFR 8 2 80 v
20 MKH 5 5 50 v
40
21 NENA 5 5 50 v
22 NRF 5 5 50 v
23 RA 8 2 80 v
24 RFF 7 3 70 v
25 RSY 8 2 80 v
26 SDN 5 5 50 v
27 VAS 8 2 80 v
28 ZIH 5 5 50 v
29 ZM 7 3 70 v
30 ZUN 8 2 80 v
31 VRP 8 2 80 v
32 DIS 5 5 50 v
Jumlah 210 110 2100 19 13
Persentase 65.63% 34.38% 65.63% 59.38% 40.63%
Rata-rata Kelas 65.63
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus I
4 AH 8 2 80 v
5 AHH 5 5 50 v
6 BDS 8 2 80 v
7 CSW 9 1 90 v
8 DS 8 2 80 v
9 DAM 7 3 70 v
10 DR 7 3 70 v
11 DNN 8 2 80 v
12 FR 8 2 80 v
13 AFM 8 2 80 v
14 IBS 7 3 70 v
15 AR 8 2 80 v
16 KB 8 2 80 v
17 KD 9 1 90 v
18 LHRA 7 3 70 v
19 MFR 9 1 90 v
20 MKH 8 2 80 v
21 NENA 8 2 80 v
22 NRF 7 3 70 v
23 RA 8 2 80 v
24 RFF 9 1 90 v
25 RSY 8 2 80 v
26 SDN 7 3 70 v
27 VAS 8 2 80 v
28 ZIH 8 2 80 v
29 ZM 8 2 80 v
30 ZUN 7 3 70 v
31 VRP 8 2 80 v
32 DIS 8 2 80 v
Jumlah 250 70 2500 31 1
Persentase 78.13% 21.88% 78.13% 96.88% 3.13%
Rata-rata Kelas 78.13
120
100
80
60
40
20
0
Siklus I Siklus II
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
materi Perangkat Lunak Komputer Melalui Metode Problem Based Learning
Siswa Kelas VII-B SMPN 5 Tulungagung Semester II Tahun 2018/2019”
adalah:
1. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII-B SMPN 5 Tulungagung
Tulungagung. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning
dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga
hasil belajar siswa menjadi maksimal.
2. Hasil belajar siswa meningkat dengan model pembelajaran Problem Based
Learning. Hal ini terbukti pada hasil penelitian tindakan yang
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar yang ditandai
dengan meningkatnya kualitas pembelajaran siswa. Ketuntasan meningkat
semula pada pra siklus hanya 15,63%, siklus I 59,38% dan pada siklus II
sebesar 96,88%.
B. SARAN
1. Bagi Guru
a. Guru harus lebih mampu memberikan motivasi dan inovatif untuk
mengembangkan kegiatan pembelajaran dalam setiap pertemuan.
b. Guru dapat menggunakan media yang sesuai untuk meningkatkan
aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.
c. Guru harus lebih aktif dalam menggunakan metode dan media dalam
pembelajaran yang disenangi siswa.
d. Guru harus dapat meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan kelas,
mengatur waktu dan sistem pembelajaran.
46
47
2. Bagi Sekolah
a. Dengan adanya fasilitas yang lengkap dan mendukung suatu proses
pembelajaran di sekolah sebagai upaya untuk dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran siswa.
b. Meningkatkan mutu pembelajaran siswa dengan secara langsung
melibatkan siswa di dalam pembelajaran, dan lebih inovatif lagi dalam
menentukan kegiatan dengan menggunakan berbagai media
pembelajaran.
3. Bagi Siswa
a. Model pembelajaran Problem Based Learning ini dapat melibatkan
seluruh kemampuan siswa secara maksimal dalam suatu rangkaian
kegiatan belajar untuk mencari informasi dan menyelidiki secara kritis,
logis, analitis, dan sistematis sehingga mereka dapat merumuskan
sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
b. Hasil belajar yang maksimal dapat memberikan kepercayaan diri serta
kepuasan bagi siswa jika hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.
c. Kegiatan belajar dengan menggunakan strategi dan media juga dapat
dijadikan kegiatan pembelajaran yang menarik untuk siswa.
d. Kegiatan belajar dengan kelompok dapat membangun sifat gotong
royong atau bekerja sama dalam menyelamatkan suatu masalah.
48
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 2
Dokumentasi Foto