You are on page 1of 10

JURNAL

PENDIDIKA PADA ANAK USIA DINI DALAM AL-QUR’AN

Dosen Pengampu : Ika, Mpd

Disusun Oleh :

Anugerah Putra Kristiawan : 21.1.005

Ivan Ilham Riyandi : 21.1.014

FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STAI FATAHILLAH SERPONG
2022-2023
Abstract Artikel Info This study aims to determine
the elements of early childhood education
in the perspective of the Koran. This type
of research is library research. In analyzing
the data that has been collected the author
uses the tahlili method (analysis), which is
a method of interpretation used by the
commentators in analyzing the content of
the verses of the Qur'an. The explanation
begins with verses that will explain,
explain the description of the contents of
the surah, explain the meaning of the lafaz
contained in it and then the verses that are
clearly described and analyzed so that
conclusions can be drawn. The results of
the study showed that: 1) Parents as
educators for children have roles,
including: fostering the religious spirit of
children from an early age, developing
children's potential and creativity, meeting
nutritional needs for children's
intelligence. Provide a lawful living for
children; 2) The main educational
materials that must be taught to early
childhood, before other educational
materials are given, include: aqidah
education and moral education; 3)
Learning methods that can be used to carry
out education in early childhood, based on
QS. Al-Baqarah: 233, Al-An'am: 140, and
Ar-Rum: 30, namely: methods of
affection, exemplary and habituation
methods.
Keywords: Early Childhood Education, diantaranya adalah: pendidikan aqidah dan
the Koran pendidikan akhlak;

3) Metode pembelajaran yang


dapat dipergunakan untuk melakukan
Abstrak
pendidikan pada anak usia dini,
Penelitian ini bertujuan untuk berdasarkan QS. Al-Baqarah: 233, Al-
mengetahui unsur-unsur pendidikan anak An’am: 140, dan Ar-Rum: 30, yaitu:
usia dini dalam perspektif Alquran. Jenis metode kasih sayang, keteladanan dan
penelitian ini merupakan penelitian metode pembiasaan.
kepustakaan. Dalam menganalisa data
Kata Kunci : Pendidikan Anak Usia Dini,
yang telah terkumpul penulis
Alquran
menggunakan metode tahlili (analisis)
yaitu suatu metode tafsir yang digunakan
oleh para mufassir dalam menganalisis
A. Pendahuluan
kandungan ayat-ayat Alquran. Penjelasan
dimulai dengan menyebutkan ayat-ayat Pendidikan adalah

yang akan ditafsirkan, menjelaskan transformasi ilmu pengetahuan,

gambaran isi surah, menjelaskan makna budaya, sekaligus nilai–nilai

lafaz yang terdapat di dalamnya dan yang berkembang pada suatu

kemudian ayat-ayat yang ditafsirkan generasi berikutnya (U. Sanusi,

dideskripsikan dan dianalisa secara jelas 2012). Manusia sangat butuh

sehingga dapat diambil kesimpulan. pendidikan untuk menjalani

Adapun hasil penelitian diperoleh bahwa: kelangsungan hidupnya.


Karena itu, orangtua
1) Orang tua sebagai pendidik bagi
merupakan insan yang
anak memiliki peran, diantaranya adalah:
memiliki peranan penting
membina jiwa keberagamaan anak sejak
dalam pendidikan anak,
dini, mengembangkan potensi dan
khususnya pada masa awal
kreatifitas anak, memenuhi kebutuhan
pertumbuhan. Pada awal masa
nutrisi untuk kecerdasan anak.
pertumbuhan anak di masa ini
Memberikan nafkah yang halal bagi anak;
90 persen fungsi otak sudah
2) Materi pendidikan yang utama terbentuk, masa keemasan ini
yang harus diajarkan pada anak usia dini, tidak terulang dua kali, maka
sebelum materi pendidikan lain diberikan,
bagi pendidik terutama bagi alamiah dasar yang cenderung
orang tua haruslah memberi kepada aqidah yang benar.
Peran orang tua sangat
perhatian serius terhadap
dibutuhkan dalam menanamkan
pendidikan anak. Pendidikan
pendidikan kepada anak, maka
anak menjadi tolak ukur
dari itu para orang tua harus
keberhasilan pada tahap
memiliki bekal ilmu untuk
berikutnya, manakala pada
mengembangkan fitrah yang
masa tersebut yaitu usia nol
Allah bekali kepada diri anak
sampai dengan usia delapan
sehingga para orang tua kelak
tahun merupakan rentang usia
ketika dihisab mampu
kritis dan sekaligus strategis
mempertanggungjawabkan
dalam proses pendidikan yang
amanah yang telah Allah
akan mewarnai proses serta
titipkan. Mengingat betapa
hasil pendidikan pada tahap
pentingnya posisi anak dalam
selanjutnya (Mursid, 2009).
keluarga, maka Islam
Pendidikan dalam Islam juga
menyerukan agar mengelola
merupakan hal yang sangat
potensi anak dengan sungguh-
dianjurkan, bahwan wajib
sungguh. Seruan ini untuk
untuk dilakukan oleh setiap
menghindarkan agar jangan
Muslim. Hal ini bisa dicermati
sampai anak ditelantarkan
dari wahyu yang pertama kali
sehingga tumbuh menjadi
turun di mana diserukan
manusia yang lemah dalam
perintah untuk “membaca”
segala hal. Seruan secara
(iqra’) (Faizah, 2008). Perintah
eksplisit diungkap dalam Surat
“membaca” pada dasarnya
merupakan anjuran yang sangat an-Nisa’ [4]: 9 pada kata ً‫ُذرِّ يَّة‬
kuat mengenai pentingnya ‫ض َعافًا‬
ِ yang dimana dalam
pendidikan dalam Islam. tafsir Qurays Sihab dijelaskan

Anak merupakan amanah dan “anak-anak yang lemah karena

karunia yang Allah berikan masih kecil”:

kepada para orang tua. Anak


terlahir dalam keadaan fitrah
atau memiliki naluri dan sifat
‫ش الَّ ِذ ْينَ لَوْ تَ َر ُكوْ ا ِم ْن خ َْلفِ ِه ْم‬
َ ‫َو ْليَ ْخ‬ mempercayai seluruh pengetahuan tersebut

‫هّٰللا‬ dengan senang hati. Semua itu merupakan


َ ‫ض ٰعفًا خَافُوْ ا َعلَ ْي ِه ۖ ْم فَ ْليَتَّقُوا‬ِ ً‫ُذ ِّريَّة‬
kesempatan yang baik untuk membiasakan
‫َو ْليَقُوْ لُوْ ا قَوْ اًل َس ِد ْيدًا‬ mereka berpikir ilmiah dan cermat.
Pentingnya pendidikan anak menuntut
Artinya : Dan hendaklah takut
pendekatan yang akan digunakan dalam
(kepada Allah) orang-orang yang
kegiatan pembelajaran yang memusatkan
sekiranya mereka meninggalkan keturunan
perhatian pada anak (Setiawan, 2017).
yang lemah di belakang mereka yang
Sebab anak merupakan dambaan bagi
mereka khawatir terhadap
setiap orang tua dan merupakan kader
(kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu,
penerus agama dan bangsa. `Agar
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah,
pembelajaran berlangsung maksimal, anak
dan hendaklah mereka berbicara dengan
tidak boleh dibiarkan begitu saja untuk
tutur kata yang benar. (QS. An-Nisa’
mencari dan menemukan pengetahuan
[4]:9).
sendiri, tapi ia butuh untuk diajari,
Seorang anak mempunyai daya diarahkan dan dibimbing oleh lingkungan
tangkap yang kuat dalam menerima sekitarnya khususnya kedua orang tua.
pendidikan. Anak memiliki kecenderungan
Karena kedua oang tua merupakan
untuk ingin tahu atau mengamati segala
lingkungan pertama dan terdekat yang
sesuatu yang ada disekelilingnya. Pada
dimiliki oleh anak. Namun salah satu
masa itu, anak memiliki kebebasan yang
permasalahan yang muncul di masa
cukup besar dan tidak atau belum
modren ini adalah tidak semua orang tua
menerima ajaran atau berbagai
memiliki pendidikan tinggi yang
pengalaman pahit lainnya. Oleh karena itu,
memahami cara mendidik anak. Sebagian
setiap anak senantiasa akan mendengar,
orang tua mengira bahwa tanggung jawab
melihat menikmati atau merasakan
terhadap anak hanya dalam mencukupi
berbagai hal yang cukup dan hal-hal yang
dari segi materi saja. Padahal tanggung
baru selama ia mampu mempersiapkan
jawab yang paling besar adalah tanggung
dirinya untuk melaksakan semua itu.
jawab pendidikan, akhlak mulia serta nilai-
Mayoritas anak-anak apabila nilai keteladanan dalam diri anak.
mendapat stimulant maka mereka akan Selanjutnya permasalahannya adalah
menciptakan maupun menikmati pandangan orang tua yang menyimpang
keindahan, mencintai, seseorang dan tentang institusi pendidikan yang
menyerahkan penuh tanggung jawab pribadi dan kelompok sehingga mampu
pendidikan anak kepada guru dan lembaga menjalankan fungsinya sebagai hamba
pendidikan dengan berharap anaknya dapat Allah dan khalifah-Nya guna membangun
mengembangkan potensi dan menguasai dunia ini sesuai dengan konsep yang telah
sejumlah kompetensi tertentu yang ditetapkan oleh Allah. Berdasarkan dari
terkadang tidak sesuai dengan kemampuan pemaparan di atas, maka akan dikaji
anak. Sikap kurang proposional ini seakan terkait dengan unsurunsur pendidikan anak
menimbulkan kesan bahwa gagalnya suatu berdasarkan ayatayat Al-Qur’an dan
lembaga pendidikan dalam mendidik kemudian dapat diterapkan oleh para orang
anaknya. Aspek lain menunjukkan bahwa tua dalam mendidik anaknya. Ada tiga hal
perkembangan yang semakin pesat di yang akan dikaji dalam penelitian ini,
bidang teknologi dan informasi diantaranya adalah: 1. Peran orang tua
menyebabkan anak-anak banyak sebagai pendidik bagi anak berdasarkan
menghabiskan waktu dengan menonton perspektif QS. Al-Baqarah [2]: 233, QS.
televisi, bermain games maupun media AlAn’am [6]: 140, dan QS. Ar-Rum
lainnya. Hal ini sangat berpengaruh salah [30]:30; 2. Materi pendidikan untuk anak
satunya terhadap perkembangan jiwa anak. yang terkandung dalam QS. Al-Baqarah
Kegemaran bermain media sosial yang [2]: 233, QS. Al-An’am [6]: 140, dan QS.
berlebihan akan mengurangi anak Ar-Rum [30]:30; 3. Metode pendidikan
melakukan hubungan sosial dengan anak yang terkandung dalam QS. Al-
Baqarah [2]: 233, QS. Al-An’am [6]: 140,
orang tua, teman, dan orang-orang
dan QS. Ar-Rum [30]:30. B. Metode
di sekitarnya sehingga dapat mengahambat
Penelitian Penelitian ini menggunakan
kemampuan EQ (emotional quotient)
jenis penelitian kepustakaan (library
(Yusuf, 2018). Al-Qur’an merupakan
research), yaitu suatu jenis penelitian yang
sumber ajaran Islam yang pertama dan
dilakukan melalui pengumpulan data atau
yang paling utama bagi umat Islam. Al-
karya tulis ilmiah yang bertujuan dengan
Qur’an juga merupakan kitab petunjuk
objek penelitian atau pengumpulan data
bagi umat manusia yang meletakkan
yang bersifat kepustakaan, atau yang telah
prinsip-prinsip dasar dalam segala
dilaksankan untuk memecahkan suatu
persoalan kehidupan manusia. Termasuk
masalah yang pada dassarnya tertumpu
petunjuk dalam bidang mendidik anak,
pada penelaahan kritis dan mendalam
karena pendidikan yang berdasarkan Al-
terhadap bahan-bahan pustaka yang
Qur’an akan membina manusia secara
relevan (A. Sanusi, 2016). Penelitian ini
mempergunakan pendekatan hermeneutic, Setiap anak dilahirkan dalam
merupakan suatu metode penafsiran yang fitrahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
berdasrkan dari analisis bahasa dan
Berdasarkan dari penjelasan di atas
kemudian beranjak ke analisis konteks,
unsur pendidikan yang terkandung dalam
dan kemudian “menarik” makna yang
surah Ar-Rum ayat 30 adalah orang tua
didapat ke dalam ruang dan waktu saat
sangat berperan dalam membina jiwa
proses pemahaman dan penafsiran tersebut
keberagamaan pada diri anak, karena baik
dilakukan 1. Peran orang tua sebagai
buruknya perkembangan jiwa beragama
pendidik bagi anak berdasarkan perspektif
anak sangat dipengaruhi oleh pendidikan
Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah [2]: 233, QS.
agama orang tuanya.
Al-An’am [6]: 140, dan QS. Ar-Rum
[30]:30). Terdapat beberapa peran orang B. Mengembangkan potensi dan

tua sebagai pendidik bagi anak kreatifitas anak

berdasarkan perspektif Al-Qur’an, Wahbah az-Zuahaili dalam kitab


khususnya pada QS. Al-Baqarah [2]: 233, tafsir al-munir menjaslakan, terkait dengan
QS. Al-An’am [6]: 140, dan QS. Ar-Rum QS. Al-An’am [6]: 140, bahwa merugilah
[30]:30, diantaranya: a. Orang tua orang tua yang telah membunuh anaknya,
memiliki peran untuk membina jiwa karena anak adalah suatu nikmat dan
keberagamaan anak sejak dini. Al-Qur’an karunia dari Allah yang tidak ternilai
dalam surat Ar-Rum ayat 30, menerangkan harganya, Anak itulah nantinya yang akan
bahwa manusia diciptakan Allah itu dalam memelihara kelanjutan hidup, yang akan
keadaan fitrah, yaitu anak sudah ada bekal menjadi kekuatan dan kebanggaan bagi
dan sudah berisi dengan keimanan, ibu, ayah, dan keluarganya, maka
keislaman dan nilai-nilai kebaikan. hendaklah kedua orangtua memberikan
Mengenai fitrah manusia tersebut, hak pendidikan kepada anak mereka. Para
sebagaimana yang dijelaskan dalam Mufassirin mengartikan membunuh dalam
sebuah hadis: Kullu mauludin yuladu alal artian luas, membunuh tidak hanya secara
fitrah merupaka penggalan dari hadits dari fisik akan tetapi juga membunuh dalam
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu arti menghilangkan kreatifitas yang
diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu dimiliki oleh anak tersebut (Fadillah,
‘alaihi wa sallam bersabda, 2013). Tanggung jawab terletak di atas

ْ ِ‫ُكلُّ َموْ لُو ٍد يُولَ ُد َعلَى ْالف‬ pundak tiap-tiap orang menurut ukuran apa
‫ط َر ِة‬
yang menjadi tanggung jawabnya. Bila
mana orang tua dikaruniai oleh Allah dasarnya orang tua yang memberi ASI
seorang anak, maka sudah menjadi kepada anaknya berarti telah
kewajiban pula bagi mereka untuk melaksanakan proses pendidikan sejak dini
memelihara, merawat, menjaga, menyusui, kepada anak. Perintah ini bukan hanya
membesarkan, dan mengembangkan kepada para ibu yang sudah diceraikan
kreatifitas dan potensi anak melalui proses akan tetapi kepada semua para ibu yang
pendidikan. Baik buruknya tingkah laku sedang dalam proses menyusui.
anak itu tergantung dari pendidikan orang Sebagaimana dalam tafsir Al-Misbah
tuanya, jika kedua orang tuanya menjelaskan: kata €‫ الوالدالت‬dalam Al-
melalaikan dalam memberikan pendidikan Qur’an berbeda penggunaanya dengan kata
kepada anaknya, maka dia tidak bisa
‫ امهات‬yang merupakan bentuk jamak dari
menjaga amanah yang dititipkan oleh
Allah kepadanya. Maka termasuklah dia kata ‫ ام‬umm. Kata ummahat digunakan

kepada golongan orang yang tidak untuk menunjuk kepada para ibu kandung,

mendapat pentunjuk. c. Memberikan sedang kata al-walidat maknanya adalah

kebutuhan nutrisi kepada anak. Al-Qur’an para ibu. Baik ibu kandung maupun bukan.

dalam surah Al-Baqarah ayat 233, Ini berarti bahwa Al-Qur’an sejak dini

memberikan petunjuk serta mengingatkan telah menggariskan bahwa air susu ibu,

para ibu tentang tanggungjawab dalam baik ibu kandung atau bukan, adalah

menyusui anaknya selama dua tahun makanan terbaik untuk bayi hingga usia

penuh, di mana periode meyusui ini dua tahun (Shihab, 2012b).

merupakan periode anak usia 0-2 tahun, di


usia inilah yang disebut dengan ‘Golden
Age” yang menetukan kecerdasan dan
masa depan anak. Kecerdasan antara lain
ditentukan oleh pola asuh atau pendidikan
dan asupan nutrisi, terutama anak masih
dalam kandungan sampai berumur dua
tahun. Hal inilah yang perlu diketahui
setiap orang tua yang menginginkan
anaknya menjadi anak cerdas (Fadillah,
2013). Karena itu, penting bagi ibu untuk
memberikan nutrisi yang tebaik bagi anak
sejak awal kehidupan. Sebab pada
E. Daftar Pustaka

Akbar, E. (2002). Metode Belajar Anak


Usia Dini. Jakarta: Prenada Media. Al-
Jauziyyah, I. Q. (2014). Tuhfatul Maudud
bi Ahkam Maulid. Jakarta: Ummul Qura.
Asrori, M. M. (1983). Terjemah Barsanji.
Surabaya: Mitra Umat. Az-Zuhaili, W.
(1991). Tafsir al-Munir fi al-`aqidah wa
asySyar`iah wa alManhaj. Damaskus:
Darul Fikri. Darajat, Z. (1992).
Pendidikan Islam dalam Keluarga dan
Sekolah. Jakarta: Ruhama. Fadillah, M.
(2013). Pendidikan Karakter Anak Usia
Dini. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Faizah, N. (2008). Sejarah Al-Qur’an.


Jakarta: Artharivera. Fatah, A. (2009). 40
Metode Pendidikan dan Pengajaran
Rasulullah , (Bandung: , 2009), h. 79.
Bandung. Halim, M. N. A. (2001). Anak
Soleh Dambaan Keluarga. Yogyakarta:
Mitra Pustaka. Hamka. (1992). Tafsir Al-
Azhar. Jakarta: Pustaka Panjimas.
Ma’shumah, L. A. (2001). Pembinaan
Kesadaran Beragama Pada Anak.
Yogyakarta: Pustaka Belajar. Masganti.
(2015). Psikologi Agama. Medan:
Perdana Publishing. Mursid. (2009).
Kurikulum dan Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) Sebuah Harapan
Masyarakat. Semarang: Aktif Media.
Sanusi, A. (2016). Metodologi Penelitian
Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Sanusi,
U. (2012). Ilmu Pendidikan Islam.
Yogyakarta: Deepublish. Setiawan, H. R.
(2017). Pengaruh Konsep Diri, Minat dan
Inteligensi Terhadap Hasil Belajar
Mahasiswa Pada Mata Kuliah Metode
Pengembangan Kemampuan Bahasa
Anak. Intiqad: Jurnal Agama Dan
Pendidikan Islam, 9(2), 23. Shalih, A. H.
(2008). Mendidik anak laki-laki. Jakarta:
Gema Insani Press. Shihab, M. Q.
(2012a). Kaidah Tafsir. Jakarta: Lentera
Hati. Shihab, M. Q. (2012b). Tafsir
AlMisbah. Jakarta: Lentera Hati. Yusuf, S.
(2018). Psikologi Perkembangan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.

You might also like