Professional Documents
Culture Documents
Fase D IPS
I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Jenjang : SMP
Fase/Kelas/Semester : D/VIII/1
Alokasi Waktu : 3 JP
B. Capaian Pembelajaran
1. Pemahaman Konsep
Memahami kondisi geografis nusantara dan potensi serta pelestarian sumber dayanya
serta kaitannya dengan mitigasi kebencanaan
2. Keterampilan proses
Memahami dan menerapkan materi pembelajaran melalui pendekatan keterampilan
proses dalam belajarnya, yaitu mengamati, menanya dengan rumus 5W 1H
mengumpulkan informasi melalui studi Pustaka serta serta Teknik pengumpulan
informasi lainnya untuk menarik kesimpulan.
C. Kompetensi Awal
Peserta didik telah mengetahui kondisi wilayah Indonesia kaya Sumber Daya Alam dan
Sumber Daya Manusia namun juga rawan bencana alam
G. Model Pembelajaran
Tatap muka dengan pendekatan Saintifik
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Kegiatan
Pendahuluan 1. Guru bersama peserta didik mengkondisikan kelas dan ±10
memulai pelajaran dengan berdo’a dilanjutkan dengan Menit
presensi
2. Guru memberikan apersepsi agar peserta didik aktif dalam
proses pembelajaran dengan memperlihatkan gambar Sumber
Daya Alam Indonesia dan bencana alam yang terjadi
kemudian memberikan pertanyaan seperti: Apa contoh SDA
yang terdapat di Sumatera Barat? Pihak-pihak mana saja yang
mengelola SDA di Indonesia? (Tes Diagnostik Awal)
1. Bubuhkanlah tanda centang (√) pada salah satu gambar yang dapat mewakili perasaan
kalian setelah mempelajari materi ini!
1. Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab?
2. Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu?
3. Apakah aku sudah mencantumkan sumber referensi dalam hasil karyaku?
4. Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku?
Pengetahuan
a. Di manakah letak geologis Indonesia?
b. Jelaskan dampak positif letak geologis Indonesia?
c. Jelaskan dampak negative letak geologis Indonesia?
d. Tuliskan Langkah-langkah mitigasi kebencanaan!
e. Jelaskan 3 SDA di Indonesia!
f. Bagaimanakah pemanfaatan SDA di indonesia?
Keterampilan
Apakah aku sudah berhasil menganalisis pengaruh letak geologis kaitannya dengan
mitigasi kebencanaan dan pemanfaatan Sumber Daya Alam Indonesia?
III. LAMPIRAN
A. PENILAIAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Dimensi Mulai Berkembang Berkembang Berkembang Sesuai Sangat
Harapan Berkembang
Kreatif Menghubungkan Menghubungkan Menghubungkan Menghubungkan
gagasan yang ia gagasan yang ia gagasan yang ia gagasan yang ia
miliki dengan miliki dengan miliki dengan miliki dengan
sebagian kecil sebagian informasi atau informasi atau
informasi atau informasi atau gagasan baru untuk gagasan baru
gagasan baru untuk gagasan baru menghasilkan untuk
menghasilkan untuk kombinasi gagasan menghasilkan
kombinasi gagasan menghasilkan baru dan imajinatif kombinasi
baru untuk kombinasi untuk gagasan baru dan
mengekspresikan gagasan baru dan mengekspresikan imajinatif untuk
pikiran dan/atau sedikit imajinatif pikiran dan/atau mengekspresikan
perasaannya. untuk perasaannya. pikiran dan/atau
mengekspresikan perasaannya
pikiran dan/atau dengan lebih
perasaannya. maksimal
Gotong Menyelaraskan Menyelaraskan Menyelaraskan Menyelaraskan
Royong tindakan sendiri tindakan sendiri tindakan sendiri tindakan sendiri
dengan tindakan dengan tindakan dengan tindakan dengan tindakan
orang lain, orang lain, orang lain, orang lain,
memahami informasi, memahami memahami informasi, memahami
gagasan, emosi, informasi, gagasan, emosi, informasi,
keterampilan dan gagasan, emosi, keterampilan dan gagasan, emosi,
keprihatinan yang keterampilan dan keprihatinan yang keterampilan dan
diungkapkan oleh keprihatinan yang diungkapkan oleh keprihatinan yang
orang lain. diungkapkan oleh orang lain. diungkapkan oleh
Mendemonstrasikan orang lain. Mendemonstrasikan orang lain.
kegiatan kelompok Mendemonstrasik kegiatan kelompok Mendemonstrasik
untuk tujuan bersama an kegiatan Membagi peran untuk an kegiatan
kelompok tujuan bersama serta kelompok
Membagi peran tanggap terhadap Membagi peran
untuk tujuan lingkungan sosial untuk tujuan
bersama bersama,
Tanggap
terhadap
lingkungan sosial
sesuai dengan
tuntutan peran
sosialnya.
Bernalar Mengajukan Mengajukan Mengajukan Mengajukan
Kritis pertanyaan untuk pertanyaan untuk pertanyaan untuk pertanyaan untuk
klarifikasi dan klarifikasi dan klarifikasi dan klarifikasi dan
interpretasi informasi, interpretasi interpretasi informasi, interpretasi
Mengidentifikasi, informasi, Mengidentifikasi, informasi, serta
mengklarifikasi Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mencari tahu
informasi yang mengklarifikasi, menganalisis penyebab dan
relevan dan menganalisis informasi yang konsekuensi dari
informasi yang relevan Menalar informasi
relevan dengan berbagai tersebut,
argumen dalam Mengidentifikasi,
mengambil suatu mengklarifikasi,
simpulan atau dan menganalisis
keputusan informasi yang
relevan Menalar
dengan berbagai
argumen dalam
mengambil suatu
simpulan atau
keputusan
Laut/Maritim
Tambang
1. Letak geologis adalah posisi suatu wilayah yang didasarkan pada struktur geologi atau
susunan batuan di sekitarnya.
Perhatikan peta di bawah ini!
Dampak negatif, letak geologis Indonesia Dampak positif letak geologis Indonesia
1. Letak tersebut menyebabkan Indonesia 1. Tanah menjadi subur terutama di kawas an dekat
memiliki banyak gunung api aktif gunung berapi karena banyak mengandung unsur
(Gempa vulkanik) hara.
2. Pertemuan lempeng tektonik (Gempa 2. Keanekaragaman flora dan fauna.
Tektonik) dapat menyebabkan patahan, a. Bagian barat Indonesia terdiri dari lempeng yang
retakan, dan kerusakan pada kerak bumi berasal dari negara-negara Asia, sehingga
yang memungkinkan magma mengalir memiliki kesamaan dengan jenis flora dan fauna
ke permukaan bumi dan terbentuk di Asia.
gunung api. Aktivitas vulkanik yang b. Bagian Tengah Indonesia merupakan bagian
intens di Indonesia Lempeng Asia-Australia sehingga memiliki flora
dan fauna peralihan endemik.
c. Bagian timur Indonesia termasuk dalam kawasan
lempeng Australia sehingga memiliki flora dan
fauna serupa dengan yang ada di Benua
Australia.
3. Memiliki sumber daya mineral yang beragam seperti
berbagai jenis batuan, minyak bumi, dan gas alam.
2. Mitigasi kebencanaan
Mitigasi kebencanaan merujuk pada upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak
negatif yang ditimbulkan oleh bencana alam atau manusia. Mitigasi kebencanaan di
Indonesia sangat erat kaitannya dengan kondisi geografis negara ini. Indonesia terletak di
wilayah Pasifik yang termasuk dalam Cincin Api Pasifik, yang membuatnya rentan terhadap
berbagai jenis bencana alam, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami, banjir,
longsor, dan kebakaran hutan.
Berikut ini adalah beberapa faktor kondisi geografis yang mempengaruhi mitigasi
kebencanaan di Indonesia:
• Gempa bumi: Indonesia terletak di pertemuan lempeng tektonik yang aktif, sehingga
sering terjadi gempa bumi. Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan bangunan,
kerugian jiwa, dan dampak jangka panjang seperti perubahan topografi dan kerentanan
terhadap tsunami. Oleh karena itu, mitigasi gempa bumi melibatkan pemetaan zona-zona
gempa, konstruksi bangunan tahan gempa, perencanaan tata ruang yang aman, serta
peningkatan kesadaran masyarakat tentang langkah-langkah keselamatan saat terjadi
gempa.
• Letusan gunung berapi: Indonesia memiliki banyak gunung berapi aktif, seperti Gunung
Merapi, Gunung Agung, dan Gunung Sinabung. Letusan gunung berapi dapat
menyebabkan hujan abu, lahar, dan awan panas yang berbahaya bagi kehidupan manusia
dan lingkungan sekitarnya. Mitigasi kebencanaan gunung berapi melibatkan pemantauan
aktifitas gunung berapi, penyusunan peta bahaya, evakuasi penduduk di sekitar gunung
berapi, serta penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat tentang tindakan yang harus
diambil saat terjadi letusan.
• Tsunami: Indonesia terletak di Samudra Hindia dan Lautan Pasifik, dua wilayah yang
sering mengalami aktivitas tektonik yang dapat memicu tsunami. Mitigasi kebencanaan
tsunami melibatkan sistem peringatan dini, pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang
tanda-tanda tsunami, penyusunan peta zona-zona bahaya tsunami, serta perencanaan
evakuasi dan pemindahan masyarakat yang tinggal di daerah rawan tsunami.
• Banjir: Indonesia memiliki banyak sungai besar dan curah hujan yang tinggi, yang dapat
menyebabkan banjir terutama pada musim hujan. Mitigasi kebencanaan banjir melibatkan
pembangunan infrastruktur drainase yang baik, pengendalian aliran air, pengaturan tata
ruang yang tepat, serta pemantauan dan peringatan dini terhadap potensi banjir.
• Longsor: Kondisi topografi Indonesia yang berbukit-bukit rentan terhadap longsor,
terutama saat curah hujan tinggi. Mitigasi longsor meliputi pemetaan daerah rawan
longsor, pengendalian erosi, perencanaan tata ruang yang aman, serta pendidikan
masyarakat tentang praktik-praktik pertanian dan pengelolaan lahan yang ramah
lingkungan.
Berdasarkan kelestariannya atau sifatnya, sumber daya alam dapat dibedakan menjadi dua
yaitu:
a. Sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable resources)
Adalah: SDA yang dapat dipakai berulang-ulang dan tidak akan habis karena dapat
diperbarui oleh alam secara terus menerus. Contohnya: tanah, air, makhluk hidup, hutan
b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (non renewable resource).
Adalah: SDA yang jumlahnya terbatas sehingga akan habis atau punah jika digunakan terus
menerus serta memiliki laju regenerasi yang lambat. Contohnya: bahan mineral: granit,
asbes, fosfat , bahan bakar fosil: gas, minyak bumi, dan batu bara, logam seperti: besi,
Potensi Sumber Daya Alam di Indonesia yang dibagi menjadi tiga, yaitu sumber daya alam
hutan, sumber daya alam tambang, dan sumber daya alam kemaritiman.
I. SDA Hutan
Hutan merupakan suatu areal lahan lebih dari 6,25 hektare dengan pohon-pohon lebih
tinggi dari 5 meter pada waktu dewasa dan tutupan kanopi lebih dari 30%.
Fungsi hutan ada 3 yaitu:
a. Hutan Produksi artinya: kawasan hutan yang dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan
baku produksi atau fungsi ekonomi. Potensi yang terdapat di dalam hutan produksi
seperti kayu, dan rotan.
b. Hutan Lindung artinya hutan yang memiliki peran strategis dalam melindungi sistem
daya dukung lingkungan hidup. Manfaat hutan lindung yaitu mengatur suplai air,
mengendalikan erosi, mencegah banjir, mencegah intrusi air laut, mempertahankan
kesuburan tanah, dan menyediakan suplai makanan dan energi untuk kehidupan
manusia
c. Hutan Konservasi Hutan
Dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Kawasan suaka alam sendiri merupakan kawasan yang memiliki ciri khas tertentu
baik yang berada di daratan ataupun di perairan, serta memiliki fungsi pokok
sebagai kawasan untuk pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa.
Kawasan suaka alam dapat dibedakan menjadi dua yaitu
▪ Cagar alam
▪ Suaka margasatwa
2. Kawasan pelestarian alam merupakan suatu kawasan hutan yang memiliki ciri khas
dengan fungsi pokok memberi perlindungan terhadap sistem penyangga kehidupan,
pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta memanfaatkan
sumber daya hayati dan ekosistemnya secara lestari
Kawasan pelestarian alam dibagi menjadi tiga bagian yaitu taman nasional, taman
wisata alam, serta taman hutan raya.
▪ Taman nasional
▪ Taman wisata alam
▪ Taman hutan raya (tahura)
Pemanfaatan sumber daya hutan sebaik nya melibatan dan memberdayakan seluruh
unsur masyarakat serta mendorong mereka untuk menggunakan seluruh potensi yang
dimiliki secara penuh.
Kegiatan pertambangan dapat dilakukan setelah melalui berbagai tahapan yang meliputi
prospeksi, eksplorasi, eksploitasi dan pengolahan.
3. Wisata bahari mencakup wisata bahari di pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil.
Adapun aktivitas wisata bahari yang dapat dilakukan adalah berjemur, berenang,
olahraga air seperti: snorkeling, diving (menyelam), memancing, dan fotografi bawah
laut.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk memanfaatkan Sumber Daya Alam
agar keberadaannya tetap lestari:
1. Konservasi dan Pengelolaan yang Baik: Upaya konservasi dan pengelolaan yang baik
harus dilakukan untuk memastikan bahwa sumber daya alam dikelola dengan bijaksana.
Ini mencakup pembuatan taman nasional, cagar alam, dan kawasan konservasi lainnya
untuk melindungi ekosistem dan flora-fauna endemik.
2. Penggunaan yang Efisien dan Bertanggung Jawab: Penggunaan sumber daya alam harus
dilakukan secara efisien dan bertanggung jawab. Hal ini termasuk penggunaan teknologi
yang lebih ramah lingkungan, penghematan energi, dan mengurangi pemborosan
sumber daya.
3. Diversifikasi Sumber Energi: Bergantung hanya pada satu jenis sumber energi dapat
menyebabkan eksploitasi berlebihan dan penurunan stok sumber daya alam tertentu.
Oleh karena itu, penting untuk beralih ke sumber energi terbarukan dan diversifikasi
sumber energi.
4. Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan: Meningkatkan kesadaran dan pendidikan
mengenai pentingnya konservasi sumber daya alam sangat penting. Semakin banyak
orang yang mengerti tentang dampak dari eksploitasi berlebihan terhadap lingkungan,
semakin banyak pula yang peduli dan berpartisipasi dalam usaha pelestarian.
5. Pengendalian Eksploitasi Berlebihan: Batasan dan pengaturan yang tepat harus
diterapkan untuk mengendalikan eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam. Ini
dapat berupa regulasi pemanenan, kuota, dan batasan waktu tertentu untuk
menumbuhkan kembali populasi sumber daya alam.
6. Restorasi dan Reboisasi: Upaya restorasi ekosistem dan reboisasi penting untuk
mengembalikan wilayah yang telah terdegradasi akibat eksploitasi atau kebakaran
hutan. Pemulihan hutan yang rusak akan membantu dalam memelihara
keanekaragaman hayati dan menanggulangi perubahan iklim.
7. Penelitian dan Inovasi: Dukungan pada penelitian dan inovasi teknologi dapat membantu
menemukan cara baru dan lebih berkelanjutan dalam memanfaatkan sumber daya alam.
8. Kolaborasi dan Partisipasi: Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta
penting untuk mencapai tujuan pelestarian sumber daya alam. Partisipasi aktif dari
berbagai pihak dapat memperkuat langkah-langkah pelestarian yang diambil
D. Glosarium
Proses geografis merujuk pada serangkaian peristiwa atau aktivitas yang terjadi dalam
lingkungan geografis atau di permukaan bumi.
Mitigasi: Upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak bencana. Tujuannya
adalah untuk mengurangi kerentanan masyarakat, infrastruktur, dan lingkungan terhadap
bencana serta meningkatkan kapasitas dalam menghadapi dan merespons bencana.
Kebencanaan: Kejadian yang mengancam dan merusak kehidupan manusia, lingkungan,
dan aset secara signifikan. Kebencanaan bisa berupa bencana alam, seperti gempa bumi,
banjir, angin topan, kekeringan, atau bencana yang disebabkan oleh manusia, seperti
kebakaran, ledakan, atau kecelakaan industry.
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di bumi serta dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
E. Daftar Pustaka
• Supardi dkk. 2020. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VIII. Jakarta: Kemdikbudristek.
• Sumber lainnya yang relevan dari Internet
• https://www. youtube.com/watch?v=Ge0Wszz8ltc