You are on page 1of 14

MAKALAH

POTENSI ANCAMAN TERHADAP BANGSA DAN NEGARA


INDONESIA DI BIDANG SOSIAL BUDAYA

Disusun oleh:
KELOMPOK 2
KELAS : 01TPLE002

ALFREDO YUNUS MANALANGKUBA (211011400131)


ANGGA ARI PATARA (211011400167)
BILALDI BINTANG (211011400170)
EKO YULIA SAPUTRA (211011402079)
FEBRIAN ILHAM RAJA PRATAMA (211011402101)
RICHARD BARNABAS FIORENTINO GINTO (211011402101)

FAKULTAS TEHNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS PAMULANG
2021
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kami sampaikan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul POTENSI ANCAMAN TERHADAP
BANGSA DAN NEGARA INDONESIA DI BIDANG SOSIAL BUDAYA
secara tepat waktu.
Oleh karenanya penulis berterimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan
makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Semoga bantuan yang sudah diberikan dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan
wawasan yang lebih luas bagi pembacanya. Selain itu penulis juga berharap
semoga makalah ini berdaya guna di masa sekarang dan masa yang akan datang.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih belum sempurna baik dari bentuk penyusunan maupun dari
materi yang disampaikan. Maka dari itu, kritik dan saran yang positif dari semua
pihak agar makalah ini menjadi lebih baik.

Tangerang selatan, desember 2021

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I.................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................2

BAB II...............................................................................................................................2

PERMASALAHAN.........................................................................................................2

BAB III.............................................................................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................3

BAB IV..............................................................................................................................4

PEMBAHASAN...............................................................................................................4
2.1 Ancaman yang Terjadi di Indonesia.....................................................4
2.2 Macam-Macam Ancaman di Bidang Sosial Budaya............................5
2.3 Strategi untuk Mengatasi Ancaman di Bidang Sosial Budaya...........6

BAB V.............................................................................................................................10

KESIMPULAN...............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Sebuah negara yang merdeka pasti selalu mempunyai ancaman yang dapat mengganggu
kedaulatan dan keutuhan negara. Di Indonesia, ancaman-ancaman tersebut dikelompokkan menjadi 5
bidang, yakni bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Pertahanan Keamanan. Potensi
ancaman terhadap bangsa dan negara Indonesia dalam bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial
Budaya, dan Pertahanan Keamanan dapat datang kapan saja. Ancaman tersebut masing-masing dapat
berdiri sendiri-sendiri, tetapi dapat juga datangnya secara bersamaan. Potensi ancaman tersebut dapat
saja datang dari luar negeri sebagai dampak negatif globalisasi. Tetapi juga dapat muncul di dalam
negeri yang diakibatkan oleh berbagai persoalan yang belum terselesaikan.
Menurut Priyanto (2018), ancaman terhadap bangsa dan negara Indonesia adalah segala
sesuatu yang mengancam keberlangsungan bangsa dan negara Indonesia dan menghambat tumbuh
dan berkembangnya bangsa dan negara Indonesia. Bingkai Bhinneka Tunggal Ika berarti melihat
keragamaman masyarakat Indonesia sebagai kekuatan dalam semangat persatuan dan kesatuan
bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ancaman terhadap bangsa dan negara Indonesia
dapat terjadi kapan saja, baik di tingkat pusat maupun di daerah. Tanpa persatuan dan kesatuan
bangsa dan negara Indonesia, maka ancaman dan hambatan tersebut semakin besar dan bisa saja
menghancurkan keberadaan bangsa dan negara Indonesia di masa datang.
Berangkat dari pemahaman di atas, maka kita perlu mengenali potensi ancaman terhadap
bangsa dan negara Indonesia, baik dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan yang membahayakan keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Setelah mengenali potensi ancaman tersebut, kita dapat menyusun strategi untuk mengatasinya.
Yang selanjutkan keberadaan bangsa dan negara Indonesia selalu dalam keadaan harmonis dan
selaras dalam menjalani kehidupannya dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Namun, dalam
makalah ini, penulis hanya berfokus pada ancaman di bidang sosial budaya.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang dapat dirumuskan pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja ancaman yang dihadapi Indonesia?
2. Apa saja macam-macam ancaman di bidang sosial budaya?
3. Bagaimana strategi untuk mengatasi ancaman di bidang sosial budaya?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui ancaman yang dihadapi Indonesia.
2. Untuk mengetahui macam-macam ancaman di bidang sosial budaya.
3. Untuk mengetahui strategi untuk mengatasi ancaman di bidang sosial budaya.

BAB II
PERMASALAHAN
Kebhinekaan yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus tantangan. Dikatakan
sebagai sebuah potensi, karena hal tersebut akan membuat bangsa kita menjadi bangsa yang besar
dan memiliki kekayaan yang melimpah baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya yang dapat
menarik minat para wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia. Kebhinekaan bangsa Indonesia
juga merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan adanya kebhinekaan tersebut
mudah membuat penduduk Indonesia berbeda pendapat yang lepas kendali, mudah tumbuhnya
perasaan kedaerah yang amat sempit yang sewaktu bisa menjadi ledakan yang akan mengancam
integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena segenap warga negara mesti
mewaspadai segala bentuk ancaman yang dapat memecah belah bangsa Indonesia dengan senantiasa
mendukung segala upaya atau strategi pemerintah dalam mengatasi berbagai acaman tersebut. Perlu
kalian ketahui, bahwa posisi silang negara Indonesia tidak hanya meliputi aspek kewilayahan saja,
melainkan meliputi pula aspek-apek kehidupan sosial, antara lain:
1. Penduduk Indonesia berada diantara daerah berpenduduk padat di utara dan daerah berpenduduk
jarang di selatan.
2. Ideologi Indonesia terletak antara komunisme di utara dan liberalisme di selatan.
3. Demokrasi Pancasila berada diantara demokrasi rakyat di utara (Asia daratan bagian utara) dan
demokrasi liberal di selatan.
4. Ekonomi Indonesia berada diantara sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi kapitalis
di selatan.
5. Masyarakat Indonesia berada diantara masyarakat sosialis di utara dan masyarakat individualis di
selatan.
6. Kebudayaan Indonesia diantara kebuadayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan.
7. Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada diantara sistem pertahanan continental di utara
dan sistem pertahanan maritime di barat, selatan dan timur.
Posisi silang Indonesia sebagaimana diuraikan di atas merupakan sebuah potensi sekaligus ancaman
bagi integrasi nasional bangsa Indonesia. Dikatakan sebuah potensi karena akan memberikan
dampak positif bagi kemajuan bangsa Indonesia serta akan memperkokoh keberadaan Indonesia
sebagai negara yang tidak dapat disepelekan perannya dalam menunjang kemajuan serta terciptanya

2
perdamaian dunia. Akan tetapi, posisi silang ini juga mejadikan Indonesia sebagai negara yang tidak
terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa.

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Penulisan penelitian ini akan coba penulis kaitkan dengan beberapa karya ilmiah terdahulu, sehingga
akan didapatkan keterkaitan dengan karya ilmiah diatas. Adapun karya ilmiah yang penulis maksud
adalah sebagai berikut:
- Atmadja, Farida. 2019. Ancaman di Bidang Sosial Budaya.
https://slideplayer.info/slide/13034769/
Dari situs web berikut membahas tentang ancaman ancaman di bidang sosial budaya ,
Adapun hasil dari penelitian ini dapat kita garis bawahi beberapa ancaman yang dapat timbul
bagi NKRI di bidang social budaya.
- Budiningtyas, 2019. E-Modul Mewaspadai Ancaman terhadap Keutuhan NKRI.
Dalam E-modul ini berisi Ancaman terhadap keutuhan NKRI serta melalui hasil penelitin
dari E-Modul tersebut membahas beberapa ancaman bagi keutuhan NKRI serta membahas
strategi dalam mengatasi berbagai ancaman terhadap keutuhan NKRI.
- Jurnal Sosiologi Nusantara. 5 (1): 165-175.
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jsn/article/view/7669/pdf
Dalam jurna sosiologi nusantara ini berisi beberapa uapaya dalam melestarikan budaya
Indonesia , pembelajaran tentang budaya lokal , perkembangan kebudayaan di Indonesia dan
pengertian kebudayaan Indonesia.

3
BAB IV
PEMBAHASAN

2.1 Ancaman yang Terjadi di Indonesia


Ancaman adalah usaha yang dilakukan secara konsepsional melalui tindak politik dan/atau
kejahatan yang diperkirakan dapat membahayakan tatanan serta kepentingan Negara dan bangsa.
Ancaman terhadap NKRI merupakan suatu upaya, pekerjaan, kegiatan, dan tindakan baik dari dalam
negeri maupun luar negeri yang dinilai dan/atau dibuktikan dapat membahayakan keselamatan
bangsa, keamanan, kedaulatan, keutuhan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
kepentingan nasional di berbagai aspek kehidupan, baik aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, maupun aspek pertahanan dan keamanan.
1. Ancaman dalam Bidang Ideologi
Ancaman dalam bidang ideologi bagi bangsa Indonesia saat ini adalah masuknya nilai-
nilai dan paham-paham yang bertentangan dengan nilaia-nialai bangsa Indonesia,
misalnya kehidupan masyarakat saat ini lebih mengarah pada kebebasan individual
dengan mengatasnamakan Hak Asasi Manusia.
2. Ancaman dalam Bidang Politik
Ancaman politik tidak hanya berasal dari luar negeri tapi juga berasal dari dalam negeri.
Ancaman dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan melalui pengerahan
massa untuk menumbangkan pemerintahan atau melemahkan kekuasaan pemerintah.
3. Ancaman dalam Bidang Ekonomi
Ancaman di bidang ekonomi berupa ancaman dari dalam dan dari luar negeri. Ancaman
dari dalam berupa inflasi, pengangguran, dan sebagainya. Sedangkan ancaman dari luar
berupa kinerja ekonomi yang buruk daya saing rendah dan sebagainya, apalagi dengan
adanya pasar bebas.

4. Ancaman dalam Bidang Sosial Budaya


Sosial budaya atau kebudayaan adalah segala sesuatu atau tata nilai yang berlaku dalam
sebuah masyarakat yang menjadi ciri khas dari masyarakat tersebut. Ancaman dalam
bidang sosial budaya biasanya disebabkan oleh permasalahan kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan, kesenjangan sosial, dan ketidakadilan.
5. Ancaman dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan

4
Ancaman dibidang pertahanan dan keamanan, biasanya berbentuk ancaman militer,
seperti pelanggaran wilayah, aksi terror, pemberontakan dan sebagainya.

2.2 Macam-Macam Ancaman di Bidang Sosial Budaya


Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan
ancaman dari luar.
a. Ancaman dari Dalam
Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan
ketidakadilan. Isu tersebut menimbulkan permasalahan seperti separatisme, terorisme,
kekerasan dan konflik. Kerawanan konflik sebagai bagian permasalahan ketahanan nasional
sewaktu – waktu bisa timbul akibat kondisi sosial budaya yang memanas. Penyebab konflik
sangat kompleks namun sering disebabkan karena perbedaan etnis, agama, dan ras. Hal itu
akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme dan patriotisme. Ancaman di
bidang sosial budaya dapat merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam
kerangka Bhinneka Tunggal Ika.
b. Ancaman dari Luar
Ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi seperti:
1. Gaya hidup konsumtif (konseumerisme)
Dampak negatif globalisasi adalah munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu
mengonsumsi barang-barang dari luar negeri/impor.
2. Sifat Hedonisme
Sifat hedonisme yaitu kenikmatan pribadi dianggap suatu nilai hidup tertinggi.
Hedonisme berakibat membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan
dan kenikmatan pribadinya meski harus melanggar norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Perilaku hedonisme yang dikhawatirkan merebak pada masyarakat adalah
mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan lain-lain.
3. Munculnya Sikap individualisme
Sikap individualisme adalah sikap selalu mementingkan diri sendiri (egois) serta
memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap individualisme dapat
menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain. Misalnya sikap menghardik pengemis,
pengamen dan sebagainya.
4. Munculnya Gejala Westernisasi
Gejala westernisasi yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya barat tanpa
diseleksi terlebih dahulu. Misalnya meniru model pakaian yang biasa dipakai orang-orang
barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku di

5
masyarakat Indonesia. Contoh memakai rok mini, model rambut yang dicat warna warni,
laki-laki memakai anting-anting dan sebagainya.
5. Memudarnya semangat gotong royong
Pengaruh negatif globalisasi di bidang sosial budaya dapat terlihat dari semakin
memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
Lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan masyarakat.Dampak negatif globalisasi pada
bidang sosial budaya yaitu semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan
bermasyarakat.

2.3 Strategi untuk Mengatasi Ancaman di Bidang Sosial Budaya


Untuk mengatasi ancaman di bidang sosial budaya, sangat diperlukan strategi yang tepat,
seperti:
1. Memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental
Strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi persoalan ancaman di bidang sosial
budaya adalah dengan cara berusaha memelihara keseimbangan dan keselarasan
fundamental. Keseimbangan dan keselarasan fundamental yaitu keseimbangan antara
manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan,
keseimbangan kemajuan lahir dan keseimbangan batin. Kesadaran akan perlunya
keseimbangan dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi.
2. Menggunakan Pendekatan Multikultural
Untuk mengatasi persoalan sosial budaya sangat diperlukan pendekatan multikultural.
Pendekatan berwawasan multikulturalisme dimaksudkan untuk mengatasi ancaman sosial
budaya dengan merespon dampak perkembangan globalisasi terhadap kondisi sosial
budaya, yang muncul di kalangan masyarakat Indonesia.
Selama ini pendidikan di Indonesia lebih berorientasi pada perannya sebagai media
transformasi pengetahuan. Paradigma baru yang harus dikembangkan di dunia pendidikan
saat ini adalah paradigma pendidikan berwawasan multikulturalisme. Paradigma
pendidikan berwawasan multikulturalisme tersebut bermuara pada terciptanya sikap
peserta didik yang mau menghargai, menghormati perbedaan etnis, agama dan budaya
dalam masyarakat. Kemudian juga, pendidikan multikultural memberi penyadaran pada
peserta didik bahwa perbedaan suku, agama dan budaya serta lainnya tidak menjadi
penghalang bagi peserta didik untuk bersatu dan bekerjasama (Widisuseno, 2013).
3. Memotivasi Masyarakat Indonesia untuk Mencintai Produk atau Komoditi dalam Negeri
Sebagaimana diketahui, salah satu dampak negatif globalisasi adalah munculnya gaya
hidup konsumtif dan selalu mengonsumsi barang-barang dari luar negeri. Kondisi

6
tersebut merupakan ancaman di bidang sosial budaya yang cukup serius dan memerlukan
perhatian khusus. Agar masyarakat Indonesia mencintai barang atau produk dalam negeri
ketimbang produk luar negeri, maka langkah motivasi perlu dilakukan. Melalui motivasi
ini masyarakat Indonesia diharapkan mencintai produk atau komoditi dalam negeri
ketimbang produk luar. Setidaknya terdapat dua jalan yang bisa ditempuh untuk
membentuk komitmen masyarakat agar lebih memakai produk dalam negeri (Siswanto,
2017). Kedua jalan itu terdiri dari:
a. Aspek nasionalisme masyarakat Indonesia
Sisi nasionalisme menyebabkan seseorang lebih mengedepankan pemakaian
produk dalam negeri dibanding produk impor yang menjadi alternatif bagi
pemenuhan kebutuhannya, dikarenakan adanya motivasi/rasa bangga untuk
berbuat yang terbaik demi kepentingan bangsa. Tipe konsumen seperti ini
tentunya sangat menguntungkan bagi perkembangan produksi dalam negeri. Akan
tetapi, asumsinya, warga negara yang memungkinkan untuk menerapkan
idealisme belanja seperti ini adalah mereka yang memiliki kemampuan ekonomi
lebih untuk memilih suatu produk, misalnya kelompok sosial strata menengah
keatas. Sedangkan, kelompok sosial strata menengah ke bawah tidak memiliki
pilihan untuk memenuhi kepuasan konsumsinya karena keterbatasan anggaran
yang dimiliki.
b. Aspek rasionalisme masyarakat Indonesia.
Rasionalisme menyebabkan seseorang cenderung menempatkan piihan atas
produk yang digunakannya berdasarkan atas pandangan yang lebih realistis.
Dengan adanya kenyataan ini, komitmen pemakaian produk dalam negeri tidak
cukup hanya ditumbuhkan dengan propaganda. Upaya untuk meningkatkan
pemakaian produk dalam negeri bagi kelompok masyarakat realistis ini mencakup
berbagai aspek, diantaranya: (1) peningkatan kualitas produk dalam negeri; (2)
penetapan harga yang bersaing; (3) propaganda.

4. Meningkatkan Semangat Gotong Royong


Meski dibeberapa daerah masih bisa dijumpai masyarakat bergotong royong, tapi
semangatnya (mungkin) tidak seperti dahulu. Tidak sedikit orang yang mulai
mementingkan diri sendiri, acuh tak acuh dengan sesamanya, seakan tutup mata dan
telinga terhadap orang lain yang memerlukan pertolongan, hanya mau membantu orang
yang dikenal saja, orang mulai sibuk dengan kepentingan mereka masing-masing, banyak
7
yang mulai kehilangan semangat bergotong royong. Apabila tidak segera diatasi,
lunturnya semangat gotong royong akan menjadi ancaman sosial budaya yang serius.
Beberapa strategi untuk meningkatkan atau menumbuhkan kembali semangat gotong-
royong adalah dengan cara:
a. Menumbuhkan rasa peduli dan empati
Menumbuhkan rasa peduli dan empati pada masing-masing individu. Bila setiap
individu peduli, otomatis akan tercipta komunitas masyarakat yang peduli. Orang-
orang peduli adalah mereka yang terpanggil melakukan sesuatu dalam rangka
memberi inspirasi, perubahan, kebaikan kepada lingkungan di sekitarnya.
b. Silaturahmi (Sosialisasi)
Ego orang yang besar terkadang membuat orang menjadi kurang
bersosialisasi, enggan berbaur dan acuh tak acuh terhadap kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan. Namun dengan saling mengenal, bersilaturahmi dan
bersosialisasi, maka akan tercipta budaya hidup gotong-royong yang akan
semakin mengakar dan nantinya tumbuh dan berkembang.
c. Memberdayakan Keluarga dan Masyarakat Sekitar
Jika mempunyai ketrampilan yang dapat digunakan oleh masyarakat (misalnya
cara mengolah pupuk, membuat souvenir dari barang bekas, dll) ada baiknya
segera ajarkan kepada lingkungan sekitar sebagai upaya untuk meningkatkan
pemberdayaan masyarakat, agar masyarakat mampu membangun diri dan
lingkungan secara mandiri.
d. Memanfaatkan teknologi
Melalui jejaring sosial di internet, semua masalah yang dialami dalam keluarga
masyarakat maupun diri sendiri dapat diakses dan diberitakan keseluruh dunia.
Oleh karena itu, sudah saatnya kita menjadi bagian dari teknologi yang sudah
berkembang dengan memanfaatkan internet sebagai sarana menumbuhkan
semangat gotong royong
5. Melestarikan Budaya Indonesia agar Tidak Kalah dengan Budaya Western
Ancaman di era globalisasi dapat menimbulkan perubahan pola hidup masyarakat
yang lebih modern. Masyarakat cenderung untuk memilih kebudayaan baru seperti
westernisasi yang dinilai lebih praktis dan menarik dibandingkan dengan budaya lokal.
Untuk mengatasi hal ini, perlu kesadaran akan pentingnya budaya lokal sebagai jati diri
bangsa. Kewajiban bagi setiap lapisan masyarakat adalah melestarikan dan
mempertahankan budaya lokal yang dimiliki agar tidak kalah bersaing dengan budaya
8
western. Dalam hal ini, peran generasi muda sangat diharapkan untuk terus berusaha
mewarisi budaya lokal dan akan menjadi kekuatan bagi eksistensi budaya lokal itu sendiri
walaupun diterpa arus globalisasi. Upaya dalam Menjaga dan melestarikan budaya
Indonesia dapat dilakukan dengan dua cara yaitu culture experience dan culture
knowledge.

9
BAB V
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian pembahasan pada bab sebelumnya adalah sebagai
berikut:
1. Ancaman terhadap NKRI merupakan suatu upaya, pekerjaan, kegiatan, dan tindakan baik
dari dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai dan/atau dibuktikan dapat
membahayakan keselamatan bangsa, keamanan, kedaulatan, keutuhan Wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan kepentingan nasional di berbagai aspek kehidupan.
Ancaman terhadap NKRI dibagi menjadi 5, yakni ancaman di bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, maupun aspek pertahanan dan keamanan.
2. Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan
ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menimbulkan permasalahan seperti
separatisme, terorisme, kekerasan dan konflik. Ancaman dari luar timbul sebagai akibat
dari pengaruh negatif globalisasi seperti: Gaya hidup konsumtif (konseumerisme); Sifat
Hedonisme; Munculnya Sikap individualisme; Munculnya Gejala Westernisasi;
Memudarnya semangat gotong royong; Lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan
masyarakat.
3. Untuk mengatasi ancaman di bidang sosial budaya, sangat diperlukan strategi yang tepat,
diantaranya:
- Memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental
- Menggunakan Pendekatan Multikultural
- Memotivasi Masyarakat Indonesia untuk Mencintai Produk atau Komoditi dalam
Negeri
- Meningkatkan Semangat Gotong Royong
- Melestarikan Budaya Indonesia agar Tidak Kalah dengan Budaya Bangsa Barat

10
DAFTAR PUSTAKA

Atmadja, Farida. 2019. Ancaman di Bidang Sosial Budaya.


https://slideplayer.info/slide/13034769/
Budiningtyas, 2019. E-Modul Mewaspadai Ancaman terhadap Keutuhan NKRI.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas 2019.
Nahak, H. M. I. 2019. Upaya Melestarikan Budaya Indonesia di Era Globalisasi.
Jurnal Sosiologi Nusantara. 5 (1): 165-175.
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jsn/article/view/7669/pdf
Prihandayani, F dan N. Hidayati. 2014. Tips Menumbuhkan Semangat Gotong
Royong. APARATUR: Buletin Pusbang SDM Aparatur Perhubungan. Edisi
4/Desember 2016.
http://ppsdma.bpsdm.dephub.go.id/web/wp-content/uploads/2017/07/Buletin-
Aparatur_Edisi-4_rev-1.pdf
Priyanto…

11

You might also like