Professional Documents
Culture Documents
Skripsi Nurjulia (0303161001)
Skripsi Nurjulia (0303161001)
SKRIPSI
Oleh
SKRIPSI
Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Assalamu’alaikumWr. Wb
Setelah membaca, meneliti dan memberi saran-saran perbaikan seperlunya
terhadap skripsi mahasiswa:
Nama : Nurjulia Sulistia Tanti
Nim : 33.16.0.001
Prodi : Bimbingan Konseling Pendidikan Islam
Judul : “Peran Guru BK dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa di
Masa Pandemi Covid-19 di MAN 1 Medan”
Dengan ini saya menilai skripsi tersebut dapat disetujui untuk diajukan
dalam sidang munaqosah skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN-
SU Medan.
Demikian saya sampaikan, atas perhatian saudara saya ucapkan terima
kasih.
Wassalamu’alaikumWr.Wb.
PEMBIMBING SKRIPSI
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Pembimbing I
i
KATA PENGANTAR
limpahan anugerah dan rahmat yang diberikan-Nya sehingga penelitian skripsi ini
dapat diselesaikan sebagaimana yang diharapkan. Tidak lupa shalawat serta salam
kehidupan manusia menuju jalan yang diridhoi Allah. Skripsi ini diajukan untuk
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di UIN Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa
skripsi ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak
2. Bapak Dr. Mardianto, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
ii
6. Bapak Drs. Mahidin, M.Pdselaku pembimbing akademik yang telah
8. Maisaroh, M.Si selaku Kepala sekolah MAN 1 Medan dan Bapak Drs.
penelitian ini.
penulis.
10. Seluruh teman-teman Sejawat BKI-1 stambuk 2016 yang tidak bisa
yang selalu setia bersama sampai akhir dan semoga tetap bersama
iii
selamanya meski kita tak lagi berada dalam tempat yang sama, terima
kasih peneliti ucapkan untuk semua kenangan indah yang kita buat
bersama.
12. Terima kasih juga kepada teman seperjuangan Nur Intan, Elfira
13. Semua pihak-pihak terkait yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
penulisan skripsi ini. Oleh sebab itu kritik dan saran saya harapkan. Akhir
kata penulis berharap bahwa skripsi ini dapat bermanfaat semoga Allah
iv
DAFTAR ISI
Abstrak ....................................................................................................................I
Kata Pengantar ....................................................................................................... II
Daftar Isi................................................................................................................. V
Daftar Tabel ........................................................................................................ VII
Daftar Gambar ................................................................................................... VIII
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................................1
B. Batasan Masalah.......................................................................................... 8
C. Rumusan Masalah ....................................................................................... 8
D. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 8
E. Manftaat penelitian...................................................................................... 9
v
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 74
B. Saran.......................................................................................................... 75
LAMPIRAN ......................................................................................................... 82
DOKUMENTASI ................................................................................................ 94
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
pendidikan mengandung tiga unsur, yaitu adanya proses, perbuatan dan cara
cara mengajar atau mengajarkan serta segala hal yang berhubungan dengan
pengajaran, dalam bahasa Indonesia pada satu sisi terkadang selalu dimaknai
sama.1
dan negara.2
1
Syafaruddin, Nurgaya Pasha & Mahariah, (2016). Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Hijri
Pustaka Utama), hal. 26
2
Ananda, Rusydi & amiruddin, (2017). INOVASI PENDIDIKAN Melejitkan Potensi
Teknologi dan Inovasi Pendidikan. (Medan: Widya Puspita), hal. 2
1
2
berawal dari masuknya Covid-19 (Corona virus Diseases 19) di negeri ini
membawa dampak yang luar biasa pula, bahkan berpengaruh besar pada
layanan pendidikan harus tetap berlangsung. Hal ini dikarenakan tidak saja
terkait dengan masa depan peserta didik yang notabene generasi penerus
Makarim menerbitkan surat edaran tentang Study from Home (SFH) pada
Maret 2020, hampir tujuh bulan peserta didik belajar dari rumah yang
mengakibatkan peserta didik belajar dari rumah, guru pun di tuntut untuk lebih
gerak tubuh peserta didik, kini saatnya guru bimbingan konseling dituntut
daring.3
orang-orang secara masif dan untuk menyelamatkan hidup atau tetap harus
anak peserta didik yang terbiasa belajar bertatap muka langsung dengan guru-
guru mereka. Proses ini berjalan pada skala yang belum pernah terukur dan
Penilaian siswa bergerak online dan banyak trial and error dengan
sistem yang tidak ada kepastian, malah banyak penilaian yang banyak
covid-19 ini. Dampak pendidikan dari sisi waktu jangka panjang adalah aspek
antardaerah di Indonesia.4
4
Rizqon Halal Syah Aji, (2020). Dampak Covid-19 Pendidikan di Indonesia: Sekolah,
Keterampilan, dan Proses Pembelajaran.Jurnal Sosial & Budaya Syar-i, (vol 7 No 5), hal. 396
4
menjadi bagian dari pendidikan itu sendiri, karena bimbingan dan konseling
individu agar mampu hidup lebih baik. Di samping itu, pendidikan memiliki
cakupan yang lebih luas dari sekedar bimbingan dan konseling. 5Bimbingan
dan konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang
yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang, baik anak-anak, remaja,
pada diri remaja, proses perubahan karena pengalaman dan usia merupakan
Inti dari tugas perkembangan seseorang dalam periode remaja awal dan
sosialnya yang jelas dalam usia dini, tidak menampakkan gejolak emosi yang
terlalu menonjol seperti rekan-rekannya yang lain yang harus menjalani masa
transisi dalam tempo yang cukup panjang. Masalahnya adalah, jika seorang
5
Hasan Basri, Said, (2010). PERAN MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
ISLAM DI SEKOLAH. Jurnal Dakwah, (vol 11 No 1), hal. 27
6
Prayitno dan Erman Amti,(1999), Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling,(Jakarta: Rineka
Cipta,),hal.99
5
akademik ialah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat,
dalam memilih program studi yang sesuai dan dalam mengatasi kesulitan-
institusi pendidikan. Oleh karena itu guru BK harus memahami kondisi siswa,
merupakan gangguan yang secara nyata ada pada siswa yang terkait dengan
7
Sarlito W. Sarwono, (2016). Psikologi Remaja. Jakarta: RajaGrafindo Persada, hal. 86 &
100.
8
G. Bambang Nugroho, (2020). PERAN GURU BIMBINGAN dan KONSELING DALAM
PENDAMPINGAN BELAJAR SISWA SELAMA PEMBELAJARAN ONLINE. Jurnal Psiko-
Edukasi, (vol 18 No. 1), hal. 78-79
6
tugas umum maupun khusus, yang diduga disebabkan karena aktor disungsi
dengan aktor internal dan eksternal pada siswa yang menyebabkan kesulitan
pembelajaran.9
akan ketersediaan sumber belajar yang variatif. Keberhasilan dari model atau
semua peserta didik akan sukses dalam pembelajaran online. Hal ini
dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah yang
berhubungan dengan segala sesuatu yang ada pada diri siswa seperti,
adalah yang berhubungan dengan segala sesuatu yang berasal dari luar diri
9
Ety Mukhlesi Yeni, (2015). KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA di SEKOLAH DASAR.
JUPENDAS, (vol 2 No. 2), hal. 1
7
diatas perlu diadakan bimbingan dan konseling dari semua pihak sekolah baik
khususnya di kelas VII terdapat siswa yang mengalami kesulitan belajar saat
belajar melalui daring yaitu seperti berkurangnya interkasi antara guru dan
siswa, akses internet yang kurang memadai, dan pemahaman materi siswa
yang kurang maksimal. Apabila siswa dalam kondisi seperti ini tidak
ditangani, maka bisa mengganggu kenyamanan siswa saat belajar dan prestasi
belajar siswa. Oleh karena itu, guru BK dituntut untuk membantu siswa dalam
mengatasi kesulitan belajar yang di alami siswa saat belajar melalui dari di
peran guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi kesulitan belajar akibat
belajar secara daring saat pandemi covid-19. Kesulitan belajar yang dihadapi
siswa harus segera diteliti dengan cermat, supaya bisa diperbaiki dan
meningkatkan mutu pendidikan saat pandemi covid-19. Maka dalam hal ini
MEDAN”
10
Bella Maulida Habibah, dkk, (2020). Konsep Layanan Responsif bagi Siswa yang
Mengalami Kesulitan Belajar Secara Daring Dimasa Pandemi Covid-19. Konseling Edukasi:
Journal of Guidance and Counseling, (vol 4 No. 2), hal. 307-308
8
B. Batasan Masalah
berikut:
prestsi belajar
C. Rumusan Masalah
1. Bagimana kondisi siswa sebelum dan sesudah belajar melalui daring saat
2. Kesulitan belajar apa yang dialami siswa saat belajar via daring di masa
Medan?
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
hasilnya dapat digunakan sebagai rujuakan oleh para guru dalam rangka
b. Orang Tua
solusi kesulitan belajar yang dialami siswa saat belajar melalui daring pada
c. Penelitian Lanjutan
LANDASAN TEORITIS
A. Kesulitan Belajar
1. Pengertian Belajar
pada dirinya. Dengan demikian, dapat dipahami juga bahwa suatu kegiatan
namun jika keaktifan jasmaniah dan mentalnya rendah berarti kegiatan belajar
belajar.
Maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku
dan perubahan pemahaman, yang pada mulanya seorang anak tidak dibekali
11
12
pembelajaran. Dalam hal ini, nabi Muhammad Saw, yang ummi (buta huruf
dibaca itu obyeknya bermacam-macam, dan ayat-ayat yang tertulis (ayat al-
qur’aniyah), dan ada pula ayat-ayat yang tidak tertulis (ayat al-kawniyah).
qur’aniyah, dapat menghasilkan ilmu agama seperti fikih, tauhid, akhlak dan
dari ayat-ayat qur’aniyah dan kawniyah harus diperoleh melalui proses belajar
membaca.
sederatan ayat di atas terulang dua kali yakni pada ayat 1 dan 3. Jawabannya
11
Aprida Pane & Muhammad Darwis Dasopang, (2017). BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.
Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman, (vol 03 No. 2), hal. 335
13
sebagai perintah belajar tentang sesuatu yang belum diketahui, sedang yang
adanya usaha yang maksimal dan memfungsikan segala komponen berupa alat-
alat potensial yang ada pada diri manusia. Setelah ilmu tersebut diperoleh
pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik
sendiri.13
individu merasa kesulitan dalam melakukan kegiatan belajar. Banyak hal yang
12
Munirah, (2016). Petunjuk Al-Quran Tentang Belajar dan Pembelajaran. Lentera
Pendidikan (vol 19 No. 1) hal. 44-45.
13
Varia Winansih, (2008). Pengantar Psikologi Pendidikan. Bandung: Ciptapustaka Media
Perintis, hal. 29
14
diberikan.
tujuan belajar, ditandai dengan prestasi belajar yang rendah (nilai yang
diperoleh kurang dari tujuh puluh lima). Peserta didik yang mempunyai
kesulitan belajar adalah peserta didik yang tidak dapat mencapai tingkat
Setiap kali kesulitan belajar anak didik yang satu dapat diatasi, tetapi
pada waktu yang lain muncul lagi kasus kesulitan belajar anak didik yang lain.
Dalam setiap bulan atau bahkan dalam setiap minggu tidak jarang ditemukan
anak didik yang berkesulitan belajar. Bahkan peserta didik sendiri seringkali
merasakan putus asa ketika mendapatkan kesulitan atau cobaan. Padahal Allah
telah berjanji bahwa setiap ada kesulitan pasti ada jalan keluarnya.Dalam surat
14
Ika Maryani, dkk, (2018). MODEL INTERVENSI GANGGUAN KESULITAN BELAJAR.
Yogyakarta: K-Media, hal: 22
15
ada kelapangan yakni kemudahan, maka dari itu tidak ada masalah yang tidak
memiliki penyelesaiannya.
kenyataannya cukup banyak anak didik yang memiliki intelegensi yang tinggi,
tetapi hasil belajarnya rendah, jauh dari yang diharapkan. Dan masih banyak
anak didik dengan intelegensi yang rata-rata normal, tetapi dapat meraih
prestasi belajar yang tinggi, melebihi kepandaian anak didik dengan intelegensi
yang tinggi. Oleh karena itu, selain faktor intelegensi, faktor non intelegensi
juga diakui dapat menjadi penyebab kesulitan belajar bagi anak didik dalam
belajar.15
ditinjau dari beberapa sisi, antara lain dari sisi proses belajar yang
15
Syaiful Bahri Djamarah , (2016), Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, hal.233-234
16
baru dilingkungannya.
pengetahuan.
faktor penyebab antara lain faktor internal dan faktor eksternal diduga menjadi
a. Metode Pembelajaran
Pengajaran yang tidak tepat pada tahun pertama anak masuk sekolah
terstruktur dengan baik. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan belajar yang
b. Kurikulum
kesulitan belajar tidak hanya karena faktor kognitif namun juga karena
16
Mahrani Dita Putri & Junierisaa Marpaung, (2018). Studi Deskripsi Tentang Tingkat
Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 50 Batam. Cahaya Pendidikan (vol 4 No. 1)
hal. 37
18
c. Lingkungan Kelas
tugas (on task behavior) pada anak berkesulitan belajar. Temperatur kelas,
sumber yang tersedia, ruang belajar yang nyaman, tempat duduk dan ukuran
d. Gaya Belajar
17
Marlina, (2019). ASESMEN KESULITAN BELAJAR. Jakarta: PRENADAMEDIA
GROUP, hal:47-49
19
bahasa.
visual.
kesulitan belajar terdiri dari dua jenis, kesulitan belajar perkembangan dan
kesulitan belajar akademik. Kesulitan belajar akademik terdiri dari dua tipe,
sedangkan kesulitan belajar akademik lebih mudah dikenali guru dan orangtua
faktor kesulitan belajar baik yang berasal dari dalam diri siswa maupun yang
berasal dari luar diri siswa. Karena itu, mencari sumber penyebab utama dan
18
Ibid., hal. 57
20
a) Mengenal siswa yang mengalami kesulitan belajar dan cara yang paling
b) Memahami sifat dan jenis kesulitan belajarnya, yaitu langkah yang kedua
pelajaran apa saja siswa ini (kasus) mengalami kesulitan dalam belajar.
menjadi sebab timbulnya baik yang terletak di dalam diri siswa sendiri
f) Tindak lanjut, sebagai tujuan langkah ini adalah untuk menilai sampai
Upaya dalam mengatasi kesulitan belajar ini adalah salah satu cara
belajar.19
inggris yaitu kata “ Guidance” berasal dari kata kerja “to guidance” yang
sesuai dengan istilahnya, maka secara umum dapat diartikan sebagai suatu
penyerahan diri terhadap kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga timbul
pada diri pribadinya suatu cahaya harapan kebahagian hidup saat sekarang dan
19
Aurora Paulina Rangkuti, Skripsi:” Studi Kasus Kesulitan Belajar dan Peran Guru
Bimbingan Konseling Pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Al-Washliyah Tembung” (Medan:
UINSU, 2018), hal. 12-13
20
Henni Syafriana Nasution & Abdillah, (2019). Bimbingan Konseling “Konsep, Teori dan
Aplikasinya”, Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia, hal. 1
22
2. Fungsi Konseling
norma agama).
ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada pelajar yang
dan karir.
keperluan individu.
widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
akhirat lebih baik dan kekal, tetapi Islam mengingatkan kepada manusia
sosial, sebagai rahmatan lil „alamin. Islam mengajarkan, kepada umatnya agar
21
Tarmizi,(2018),Profesionalisasi Profesi Konselor Berwawsan Islami,(Medan :
Perdana Publishing) hal 25-26
24
kesuksesan itu dicapai tanpa merugikan orang lain, kendati kesuksesan itu
di satuan pendidikan dasar dan menengah beberapa hal yang perlu di pahami
dan dikuasai serta diterapkan oleh guru bimbingan dan konseling (dalam
BK profesional.
22
Ibid., hal. 179
25
lanjut)
secara keseluruhan adalah media interaksi antar siswa dan guru untuk
mesti segera diatasi dengan seksama. Dalam keadaan normal saja banyak
yang sangat mendadak, maka dunia pendidikan Indonesia perlu mengikuti alur
23
Suhertina, (2014). DASAR-DASAR BIMBINGAN dan Konseling. Pekanbaru: Mutiara
Pesisir Sumatera, hal. 156-157
27
teknologi, ini bisa dilihat dari guru-guru yang lahir tahun sebelum 1980-an.
daring. Begitu juga dengan siswa yang kondisinya hampir sama dengan guru-
dari serba terbatas dalam menikmati sarana dan prasarana teknologi informasi
negeri. Tidak semua lembaga pendidikan baik Sekolah dasar maupun sekolah
menengah dapat menikmati internet. Jika ada pun jaringan internet kondisinya
dan murid masih jauh dari harapan. Ketika mereka menggunakan kuota
internet untuk memenuhi kebutuhan media daring, maka jelas mereka tidak
disisi lain kecakapan dan kemampuan finansial guru dan siswa belum melaju
ke arah yang sama. Negara pun belum hadir secara menyeluruh dalam
D. Penelitian Relevan
dan jurnal, bahwa telah ada penelitian terdahulu yang penulis baca telah
Habibah, Sri Mulyani, Nia Ifa Nia, dan Puspo Nugroho (2020) yang
pelajaran. Bentuk kesulitan belajar yang dialami siswa secara daring yaitu
24
Rizqon Halal Syah Aji, Op. cit. hal. 396-398
29
mengatasi kesulitan belajar siswa yang terlihat dari perubahan belajar dan
belajar siswa, dimana siswa lebih sulit memahami teori daripada praktek
sehingga saat guru mata pelajaran tertentu hanya memberikan teori maka
Dari penelitian di atas saya termotivasi untuk meneliti tentang siswa yang
mengalami kesulitan belajar, tetapi pada saat ini sedang terjadi pandemi covid-19
yang membuat sistem proses belajar mengajar menjadi belajar melalui daring.
Oleh karena itu, saya tertarik meneliti tentang bagaimana paran guru BK pada
masa pandemi covid-19, perubahan sistem belajar saat ini membuat banyak siswa
mengeluh tentang kesulitan yang mereka hadapi pada saat belajar melalui daring.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
yang digunakan peneliti dalam penelitian dengan judul Peran Guru BK dalam
kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari
masalah lainnya.
berkualitas, maka data yang dikumpulkan harus lengkap, yaitu berupa data
primer dan data sekunder. Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau
dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek
30
31
B. Subjek Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini adalah orang yang dapat memberikan
penelitian yang telah ditetapkan, sebagai informasi dan penelitian ini. Peneliti
memilih 5 orang siswa dari kelas X Man 1 Medan yang mengalami kesulitan
belajar saat belajar melalui daring, dan 1 guru BK serta 1 guru mata pelajaran
sebagai partisipan.
C. Lokasi Penelitian
25
Sandu Siyoto & Ali Sodik, (2015), DASAR METODOLOGI PENELITIAN, Yogyakarta:
Literasi Media Publishing, hal. 27
32
1. Waktu Penelitian
Sebelum tanggal 12 Maret 2021, yaitu pada tanggal 3 Maret 2021 peneliti
1. Observasi
suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua
hal yang berkaitan dengan kondisi dan upaya yang dilakukan oleh guru BK
untuk mengatasi kesulitan belajar siswa di masa pandemi covid-19 untuk siswi
2. Wawancara
data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan
disiapkan.26
Wawancara yaitu suatu percakapan Tanya jawab lisan antara dua orang
atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diserahkan pada suatu
masalah tertentu. Dalam hal ini peneliti menanyakan pertanyaan yang sudah
diharapkan dapat memberikan jawaban dan data secara langsung, jujur, dan
belajar siswa pada masa pandemi covid 19. Informasi sekunder adalah guru bk
26
Sugiono, (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Kuantitatif dan R&D. Bandung: Remaja
Rosdakarya. hal. 138
34
berikut:
mudah dalam menggali informasi dari narasumber, seperti alat tulis atau
kuota internet.
murid?
3. Dokumentasi
berupa dokumentasi dan rekaman handphone (Hp) yang telah tersedia hingga
relatif mudah untuk mendapatkannya. Data yang digunakan adalah data siswa,
catatan khusus, buku tamu, dan perkembangan siswa, data guru dan lain
sebagainya.
peneliti menggunakan alat bantu seperti: kamera, buku, pena catatan, maupun
E. Analisis Data
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi
penting dan yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.28
bahwa, Ada tiga unsur utama dalam proses analisis data pada penelitian
kualitatif, yaitu reduksi data, sajian data (data display), dan penarikan
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah bagian dari proses yaitu bentuk analisis untuk
penting, untuk mengtaur data sehingga dapat dapat disimpulkan. Reduksi data
dari data kasar yang ada dalam catatan lapangan. Proses ini berlangsung terus
Maka yang direduksi dalam penelitian ini ialah data yang didapatkan
atau diperoleh baik dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang
27
Sugiono, (2018). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D.
Bandung: Alfabeta. hal. 335
28
Burhan Bungin, (2002). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers. hal. 66
38
2. Sajian Data
peneliti akan memahami apa yang terjadi serta memberikan peluang bagi
berdasarkan pemahamannya.
yang berbentuk tabel, uarian kata, semua di sajikan dibagian hasil penelitian
tanpa ada penyaringan yaitu data yang di peroleh baik dari hasil observasi,
3. Penarikan Kesimpulan
29
Effi Aswita, (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Medan: Unimed Press. hal. 139-140
39
MAN 1 Medan.
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (diluar data yang didapatkan)
waktu dan alat yang beda dengan penelitian kualitatif. Hal ini dapat dicapai
dengan jalan:
pemerintah.
berkaitan.30
30
Lexy J. Meleong, (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. hal.
330-331
40
dan benar dari penelitia yang dilakukan. Hasil data yang diperoleh
A. Temuan Umum
Madrasah persiapan Institut Agama Islam Negeri yang disingkat SPIAIN ini
Jaksa Negeri di Jalan Imam Bonjol, selanjutnya SPIAIN ini pindah ke gedung
MAN dengan gedung tepatnya ada di komplek IAIN Sumut di jalan Sutomo
Ujung Medan, pada tahun 1980 dan 1981 telah di bangun gedung MAN
diuraikan berikut:
41
42
PGAN 6 tahun diikuidasi oleh Pemerintah menjadi MAN pada tahun 1992,
maka sejak itulah MAN Meadan berubah menjadi MAN-1 Medan. Sampai
saat sekarang ini MAN-1 Medan masih tetap ekis berada di jalan Willem
menjadi Madrasah yang maju, sesuai dengan usia dan pengalaman yang telah
dilaluihinya sehingga mampu melahirkan Siswa atau Siswi yang handal dan
berbakat bagi masyarakat dan bangsa Republik Indonesia, dan menjad orang-
bangsa, dan agama. Semua kesuksesan tersebut tidak lepas dari hasil jerih
e. Satus : Negeri
f. Alamat Madrasah :
2) Kelurahan : Sidorejo
43
4) Kota : Medan
j. Website : www.man1medan.sch.id
k. E-Mail : Info@man1medan.sch.id
(M2)
Busana
Lantai
795.664 M2 84 Baik
lingkungan.
pendidikan
dan juga mampu bersaing di era global dan dapat mempertahan kan
budaya bangsa.
peserta didik.
di lingkungan Madrasah.
Jumlah seluruh Guru Madrasa adalah sebanyak: 136 Orang yang terdiri
dari:
k. Pustakawan : 2 Orang
n. Satpam : 4 Orang
NO NAMA JABATAN/TUGAS
Ht
Mata Pelajaran
Komputer
Busana
Lingkungan
Staf Kesiswaan
kesiswaan
keagamaan
Koordinator Olimpiade
Geografi
51
Olimpiade Matematika
Koordinator Olimpiade
Biologi
staf Kurikulum
Koordinator Olimpiade
Ekonomi
Humas
155 Honorer
KA. URS.T.USAHA
BENDAHARA STAF. TU
SISWA
B. TEMUAN KHUSUS
Masa Pandemi Covid-19 di MAN 1 Medan”. Hasil dari penelitian ini akan
dilakukan.
wawancara yang dilakukan kepada guru bimbingan dan konseling, guru mata
dijadikan sampel dalam penelitian ini sehingga diperoleh data sebagai berikut:
daring pada saat pandemi covid-19 yaitu: siswa terbiasa dengan belajar secara
lansung atau tatap muka. Pada saat belajar secara langsung, siswa lebih aktif
seperti siswa sering bertanya pada saat guru memberi kesempatan untuk
bertanya. Bertemu dengan teman sekelas membuat siswa tidak sering merasa
Siswa pada saat belajar secara langsung atau tatap muka, lebih
memahami materi atau penjelasan dari guru mata pelajaran, karena guru
dengan leluasa dalam menjelaskan materi dan siswa pun lebih leluasa
58
bertanya pada guru mata pelajaran tentang materi yang belum di pahaminya.
terpadu maksudnya materi yang diberikan oleh guru mata pelajaran lebih
yang tetap/waktu yang pasti, dikontrol langsung oleh guru mata pelajaran dan
sumber informasi yang sudah tetap. Kondisi siswa saat belajar melalui via
daring yaitu siswa kurang semangat saat belajar melalui via daring seperti
yang kurang baik, sehingga saat guru menjelaskan siswa kurang memahami
materi yang diberikan oleh guru mata pelajaran. Siswa juga merasa bosan
karena belajar yang dilakukan dirumah saja. Seperti tanggapan dari salah satu
“Saya lebih semangat belajar secara tatap muka atau secara langsung
karena materi lebih mudah dipahami dan seru aja bisa ketemu temen-temen
di kelas. Pada saat daring ini saya sangat malas karena bosan dirumah saja
dan materi yang diberikan guru kurang jelas.”
mata pelajaran. Jadi, siwa beranggapan bahwa tugas itu dikerjakan nanti
belajar daring siswa lebih banyak diam dikarenakan kurangnya motivasi saat
belajar daring. Kurangnya motivasi belajar siswa karena gaya dan cara
penyampaian materi oleh guru saat daring. Siswa pastinya akan merasa bosan
dengan metode pengajaran yang monoton dan penyampaian materi yang sulit
dipahami.
59
2. Kesulitan belajar yang dialami siswa saat belajar melalui via daring
guru BK di Man 1 medan mengenai kesulitan belajar apa yang dialami siswa
Terdapat beberapa jenis kesulitan belajar siswa pada saat pandemi covid-19:
a. Pemahaman Materi
yang kurang stabil, sehingga saat guru menjelaskan suara guru tidak
terdengar dengan jelas oleh siswa. Menurut guru BK, siswa sudah terbiasa
yang disampaikan pun kurang maksimal karena lewat via video, foto ataupun
60
rangkuman tulisan, jadi akan berimbas kepada siswa yang akan sulit dalam
memahami materi.
b. Sarana Belajar
Dalam hubungannya pada saat belajar daring saat ini sarana dan
dalam kasus ini ialah media elektronik seperti smartphone, laptop dan kuota
internet. Hal ini mempersulit siswa dimana tidak semua siswa mempunyai
Interaksi adalah hubungan timbal balik yang terjadi antara guru dan
31
Wina Dwi Puspitasari, (2016). Pengaruh Sarana BelajarTerhadap Prestasi Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala Pendas. (vol 2 No. 2) hal. 108
32
Muhammad Azhar, (2017). Interaksi Guru, Murid dan Orang Tua Dalam Meningkatkan
Kedisiplinan Belajar di MI Nahdatul Wathan Sekunyit Praya Kabupaten Lombok Tengah..Tesis,
UIN Maulana Malik Ibrahim: Malang, hal. 42
61
kendala saat belajar daring, yaitu siswa kurang motivasi dari guru mata
pelajaran yang membuat siswa menjadi malas dan berkurangnya minat saat
mengikuti belajar daring. Kendala ini juga membuat guru mata pelajaran,
bagaimana sikap dan tingkah laku serta prestasi siswa saat belajar daring.
Hal ini juga menyebabkan siswa sering tidak hadir saat belajar melalui via
daring.
d. Lingkungan Belajar
mendukung. Kondisi pada saat belajar daring kurang kondusif seperti ada
suara yang mengganggu saat belajar daring, hal tersebut menyebabkan siswa
Pandemi Covid-19
konseling dipandang sebagai salah satu unsur yang dapat membantu proses
mengenali karakter siswa, minat dan bakat siswa dan juga mengevaluasi
serta menemukan masalah yang terjadi pada siswa. Khususnya bagi siswa
sekolah.
mengatasi siswa yang mengalami kesulitan belajar pada masa pandemi covid-
19 adalah:
daring atau belajar jarak jauh bisa juga disebut belajar dari rumah. Otomatis
orang yang memantau langsung siswa saat belajar melalui via daring yaitu
orang tua. Orang tua dituntut harus bisa memantau perkembangan belajar
dan mengetahui kesulitan apa yang dialami siswa saat belajar dari rumah,
agar proses pembelajaran tidak terhambat. Disaat ada laporan kepada guru
tersebut, seperti saat siswa tidak hadir saat belajar daring di mulai dan
siswa sering tidak mengumpulkan tugas, untuk mencari tau alasan kenapa
siswa pada saat belajar melalui via daring. Data tersebut di periksa kembali
melalui via daring, banyak diperolah dari upaya alih tangan kasus oleh guru
mata pelajaran kepada guru BK terkait perilaku siswa pada saat belajar
melalui via daring yang tidak mampu diatasi oleh guru mata pelajaran.
Saat belajar melalui via daring, tidak selalu lancar karena ada saja
Salah satu bentuk upaya yang dilakukan guru BK ialah kunjungan rumah.
keluarga, 2) keluarga sebagai salah satu sumber data yang dapat dipercaya
didik.33
bermasalah, seperti saat siswa sering terlambat masuk saat belajar melalui
daring dan orang tua siswa tersebut tidak bisa dihubungi, segera guru BK
saat belajar melalui daring, ternyata dia sedang membantu orang tuanya
berjualan.
33
Meri Wahyuni, dkk, (2013). Pelaksanaan Kunjungan Rumah oleh Guru BK/Konselor di
SMA Negeri Kota Padang. Jurnal Ilmia Konseling (vol 2 No. 1) hal. 35.
65
saat belajar melalui via daring hasilnya adalah bahwa upaya yang dilakukan
siswa yang mengalami kesulitan belajar pada saat pandemi covid-19 yang
isinya adalah pemberian motivasi yang mana terus membimbing untuk tidak
di sekolah atau secara langsung menjadi daring atau belajar dari rumah.
informasi bahwa kondisi siswa sebelum dan sesudah belajar daring saat
covid-19 di MAN 1 Medan yaitu: Pada saat belajar secara langsung, siswa
lebih aktif seperti siswa sering bertanya pada saat guru memberi kesempatan
untuk bertanya. Bertemu dengan teman sekelas membuat siswa tidak sering
merasa bosan saat belajar, lebih memahami materi atau penjelasan dari guru
mata pelajaran, karena guru dengan leluasa dalam menjelaskan materi dan
siswa pun lebih leluasa bertanya pada guru mata pelajaran tentang materi
materi yang diberikan oleh guru mata pelajaran lebih tertata sehingga siswa
pasti, dikontrol langsung oleh guru mata pelajaran dan sumber informasi yang
sudah tetap.
66
Kondisi siswa saat belajar melalui via daring yaitu siswa kurang
semangat saat belajar melalui via daring seperti siswa merasa malas saat
diberikan oleh guru mata pelajaran. Siswa juga merasa bosan karena belajar
yang diberikan oleh guru mata pelajaran, siswa lebih banyak diam
dikarenakan kurangnya motivasi saat belajar daring, dan siswa merasa bosan
dengan metode pengajaran yang monoton dan penyampaian materi yang sulit
dipahami.
soal secara asal-asalan. Konsentrasi dan motivasi siswa belajar di rumah dan
2. Kesulitan belajar yang dialami siswa saat belajar melalui via daring
daring, fasilitas yang ada dirumah yang menunjang pembelajaran daring dan
pembelajaran konvensional yang bisa tatap muka dengan guru serta dengan
melihat secara langsung guru dalam menjelaskan. Hal ini membuat siswa
lebih fokus dan konsentrasi dalam menerima pelajaran. Akan tetapi ketika
pembelajaran, kurang fokus karena kondisi rumah yang ramai dan lain
sebagainya.35
informasi bahwa kesulitan belajar yang dialami siswa pada masa pandemi
covid-19 yaitu:
maksimal karena lewat via video, foto ataupun rangkuman tulisan, jadi
akan berimbas kepada siswa yang akan sulit dalam memahami materi.
35
Huwaina Nabila & Dwi Sulistyaningsih, (2020). Aanalisis Kesulitan Belajar Matematika
Dalam Pembelajaran Daring BerbantuanMicrosoft Teams Kelas XI SMA Negeri 9 Semarang.
Prosiding Seminar Edusainstech, hal. 63
68
semakin banyak.
memahami isi materi yang telah dipaparkan lewat media online oleh guru,
kendala saat belajar daring, yaitu siswa kurang motivasi dari guru mata
saat mengikuti belajar daring. Kendala ini juga membuat guru mata
siswa seperti, bagaimana sikap dan tingkah laku serta prestasi siswa saat
belajar daring. Hal ini juga menyebabkan siswa sering tidak hadir saat
MAN 1 Medan dimana lingkungan saat belajar melalui daring yang tidak
mendukung. Kondisi pada saat belajar daring kurang kondusif seperti ada
36
Afip Miftahul Basar, (2021). Problematika Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi
Covid-19 (Study Kasus di SMPIT Nurul Fajri- Cikarang Barat- Bekasi). Jurnal Ilmiah Pendidikan
(vol 2 No. 1) hal. 212
69
Bella Maulida Habibah dkk (2020) yang menyatakan bahwa suasana yang
karena suasana yang tidak kondusif, mereka merasa tidak tenang dalam
Pandemi Covid-19
mengenali karakter siswa, minat dan bakat siswa dan juga mengevaluasi
serta menemukan masalah yang terjadi pada siswa. Khususnya bagi siswa
sekolah.
37
Maulida Habibah, Bella, Dkk, (2020). Konsep Layanan Responsif Bagi Siswa Yang
Mengalami Kesulitan Belajar Secara Daring Dimasa Pandemi Covid-19. Konseling Edukasi:
Journal Of Guidance And Counseling, (Vol 4 No. 2). hal. 316
70
apa yang dialami siswa saat belajar dari rumah, agar proses pembelajaran
tidak terhambat. Disaat ada laporan kepada guru BK bahwa ada siswa
siswa tidak hadir saat belajar daring di mulai dan siswa sering tidak
mengumpulkan tugas, untuk mencari tau alasan kenapa dapat terjadi hal
tersebut.
belajar dan kolaborasi dengan orang tua untuk saling mendukung dan
kondusif. 38
mata pelajaran memberikan informasi, data nilai dan perilaku siswa pada
saat belajar melalui via daring. Data tersebut di periksa kembali untuk
belajar melalui via daring, banyak diperolah dari upaya alih tangan kasus
oleh guru mata pelajaran kepada guru BK terkait perilaku siswa pada saat
38
Ibid., hal. 317
71
belajar melalui via daring yang tidak mampu diatasi oleh guru mata
pelajaran.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti
Faizah (2011) yang menyatakan bahwa kerjasama antara guru BK dan guru
memberikan data baik berupa data tertulis maupun data verbal melalui
jalinan komunikasi dari guru mata pelajaran maupun wali kelas kepada guru
BK.39
terlambat masuk saat belajar melalui daring dan orang tua siswa tersebut
pandemi covid-19.40
39
Siti Faizah. (2011). Bentuk Kerja sama Guru Bimbingan dan Konseling Dengan Guru
MataPelajaran Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa. Universitas Negeri Semarang.
40
Ade Yosefa, SKRIPSI. Home Visit dalam Pembelajaran Luring di Masa Pandemi Covid
19 di MIN 3 Musi Rawas. (Jambi: Universitas Jambi, 2021) hal. 26.
72
kesulitan belajar siswa saat belajar melalui via daring hasilnya adalah
belajar.
belajar saat daring yang dialami siswa. Solusi yang dapat dilakukan antara
lain, guru dapat memotivasi siswa untuk tetap semangat dalam belajar
walaupun belajar dari rumah. Komunikasi antara guru dan siswa yang harus
dijalin secara maksimal, misalkan siswa dapat bertanya kepada guru atau
guru mata pelajaran di MAN 1 Medan lebih banyak terjadi pada kondisi atau
situasi diluar ruangan atau tidak formal. Dikarenakan guru mata pelajaran
41
Huwaina Nabila & Dwi Sulistyaningsih, (2020). Aanalisis Kesulitan Belajar Matematika
Dalam Pembelajaran Daring BerbantuanMicrosoft Teams Kelas XI SMA Negeri 9 Semarang.
Prosiding Seminar Edusainstech, hal. 69
73
kelas saat jam pelajaran daring berlangsung. Sehingga guru mata pelajaran
belajar.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Perubahan kondisi belajar siswa saat belajar secara langsung atau tatap
muka dan belajar secara daring. Kondisi siswa MAN 1 Medan sebelum
belajar melalui via daring pada saat pandemi covid-19 yaitu: siswa terbiasa
dengan belajar secara langsung atau tatap muka. Pada saat belajar secara
langsung, siswa lebih aktif seperti siswa sering bertanya pada saat guru
membuat siswa tidak sering merasa bosan saat belajar. Setelah Kondisi
siswa saat belajar melalui via daring yaitu siswa kurang semangat saat
belajar melalui via daring seperti siswa merasa malas saat mengikuti
guru mata pelajaran. Siswa juga merasa bosan karena belajar yang
diberikan oleh guru mata pelajaran, siswa lebih banyak diam dikarenakan
kurangnya motivasi saat belajar daring, dan siswa merasa bosan dengan
dipahami.
2. Kesulitan belajar yang dialami siswa pada saat pandemi covid-19 di MAN
74
75
motivasi kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar pada saat belajar
daring.
B. Saran
kuota internet yang sangat dibutuhkan siswa pada saat belajar daring
motivasi belajar pada siswa agar lebih semangat lagi dalam melakukan
2. Bagi Guru mata pelajaran, hendaknya pada saat menjelaskan materi agar
lebih kreatif lagi yang dapat memudahkan siswa untuk memahami materi
belajar daring, lebih semangat lagi dalam belajar agar tidak tertinggal
4. Bagi Guru mata pelajaran, hendaknya pada saat menjelaskan materi agar
lebih kreatif lagi yang dapat memudahkan siswa untuk memahami materi
belajar daring, lebih semangat lagi dalam belajar agar tidak tertinggal
6. Bagi penelitin lain yang ingin melakukan penelitian dengan masalah yang
DAFTAR PUSTAKA
77
78
78
79
79
80
BIODATA
A. Data Diri
Alamat Rumah/Kampung :-
Alamat Domisili : Perumahan Vinago, Blok. B No. 03, Kelurahan oto 3x4
No. Hp : 085760781858
B. Riwayat Pendidikan
1. Ayah
No. Hp : 081265147372
Gaji/Bulan :
Suku : Jawa
80
81
2. Ibu
Pekerjaan : Wiraswasta
No. Hp : 081273498310
Gaji/Bulan :
Suku : Sunda
D. Lain-lain
81
82
LAMPIRAN I
PEDOMAN OBSERVASI
Waktu Obsevasi :-
1. Mengamati kondisi siswa saat sebelum dan sesudah belajar melalui belajar
daring.
2. Mengamati kesulitan belajar apa yang dialami siswa saat pandemi Covid-
19.
3. Mengamati upaya yang dilakukan guru BK dalam mengatasi kesulitan
belajar melalui via daring pada masa pandemi covid-19.
Objek Observasi
82
83
LAMPIRAN II
Pedoman Wawancara Beserta Teori
A. Kesulitan Belajar Saat Daring
akan ketersediaan sumber belajar yang variatif. Keberhasilan dari model atau
kesulitan belajar umumnya dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal adalah yang berhubungan dengan segala sesuatu yang
ada pada diri siswa, seperti inteligensi, bakat, kemampuan motorik dan
yang berasal dari luar diri siswa yang mengkondisikannya dalam pembelajaran,
mengajar dan fasilitas belajar-mengajar serta tenaga pengajar. Adapun dari faktor-
faktor diatas perlu diadakan bimbingan dan konseling dari semua pihak sekolah
langsung dalam kelas, menjelaskan secara rinci materi dari awal sampai akhir,
serta dapat memantau langsung tingkat kepahaman siswa atas materi yang
42
Bella Maulida Habibah, dkk, (2020). Konsep Layanan Responsif Bagi Siswa yang
Mengalami Kesulitan Belajar Secara Daring Dimasa Pandemi Covid-19. Konseling Edukasi:
Journal o Guidance And Counseling. (vol. 4 No. 2) hal. 307
83
84
bertanya, namun pada saat pembelajaran daring ini guru kesulitan dalam proses
maksimal karena lewat via video, foto ataupun rangkuman tulisan, jadi akan
memadai seperti kurangnya fasilitas masih ada siswa yang belum mempunyai HP
atau laptop maupun akses internet, kendala jaringan internet, masih kurang paham
terhadap tugas yang diberikan dan suasana yang kurang kondusif saat belajar di
pembelajaran bermutu dalam jaringan yang bersifat masif dan terbuka untuk
menjangkau peminat ruang belajar agar lebih banyak dan lebih luas.Tantangan
peserta didik dalam aktivitas belajar daring atau secara online yaitu:
43
Nindia Taradisa, dkk, (2020). Kendala Yang Dihadapi Guru Mengajar Daring Pada Masa
Pandemi Covid-19 di MIN 5 Banda Aceh. hal. 3
44
Ibid., hal. 8
84
85
di era 4.0 ini menciptakan banyak aplikasi atau fitur-fitur yang digunakan
85
86
dengan dosen pada sebuah forum yang telah disediakan, karena dalam
memahami materi. Selain hal tersebut, interaksi juga perlu dijaga guna
pembelajaran daring.
daring.45
45
Oktafia Ika Handarini & Siti Sri Wulandari, (2020). Pembelajaran Daring Sebagai Upaya
Study From Home (SFH) Selama Pandemi Covid 19. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran.
(Vol 8 No. 3) hal. 489-490.
86
87
87
88
88
89
LAMPIRAN III
1. Kesulitan belajar apa yang dialami siswa pada saat belajar melalui via
daring?
2. Seperti apa kondisi siswa sebelum dan sesudah saat belajar melalui
daring?
3. Menurut bapak apa faktor penyebab kesulitan belajar siswa pada saat
kesulitan belajar siswa pada saat belajar melalui belajar via daring?
6. Upaya apa yang Bapak lakukan saat mengatasi kesulitan belajar saat
89
90
LAMPIRAN IV
1. Pada saat belajar melalui via daring, apakah ada siswa mengeluh tentang
2. Bagaimana interaksi Bapak dengan siswa pada saat belaja melalui daring?
3. Menurut Bapak fasilitas apa yang paling utama dalam pembelajaran daring
belajar siswa?
secara daring?
90
91
LAMPIRAN V
1. Bagaimana perasaan kamu saat belajar daring, lebih nyaman belajar secara
alasannya?
2. Kesulitan apa yang kamu hadapi saat belajar melalui via daring?
3. Apa yang menyebabkan kamu sulit memahami materi yang diberikan oleh
4. Bagaimana interaksi anatara guru dan kamu saat belajar melalui daring/
5. Menurut kamu fasilitas apa yang sangat diperlukan saat belajara melalui
via daring?
91
92
LAMPIRAN VI
yang berkaitan dengan peran guru BK yang terkait dengan penelitian ini.
dari wawancara.
92
93
LAMPIRAN VII
93
94
DOKUMENTASI
94
95
Ruang Konsultasi
95
96
96
97
97
98
98
99
99