You are on page 1of 4

Universitas Pamulang Teknik Elektro S-1

PERTEMUAN 11
KARAKTERISTIK KELISTRIKAN BAHAN MAGNETIK

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mengikuti materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu
menjelaskan karakteristik kelistrikan bahan magnetik.

B. Uraian Materi
Besarnya medan induksi yang terjadi dalam logam bila logam tersebut ditempatkan
dalam medan magnetik yang berkekuatan H, dituliskan sebagai,

B = μo (H + M) (10.1)

Dimana B merupakan densitas fluks magnetik atau induksi magnetik. Kuantitas M


menunjukkan magnetisasi bahan. Magnetisasi M didefinisakn sebagai jumlah
momen dipol magnetik per unit volum bahan. Total medan magnetik di dalam bahan
paramagnetik atau feromagnetik bergantung pada medan luar yang diberikan dan
magnetisasinya. Parameter H dan M memiliki satuan yang sama yaitu dalam A/m.
Nilai H hanya bergantung pada kekuatan medan magnet eksternal. Pada material
yang besar hubungan antara M dengan H dengan asumsi bahan bersifat isotropik
dituliskan sebagai,

M=� H (10.2)

Dimana � adalah suseptibilitas magnetik. Bila nilai ini positif maka bahan memiliki
karakteristik paramagnetik dan medan magnetik akan diperkuat keberadaannya
dalam bahan. Namun bila bernilai negatif maka bahan memiliki karakteristik
diamagnetik dan medan magnetik akan diperlemah keberadaannya dalam bahan.
Secara ringkas dari sifat kemagnetan dalam bahan dirangkum seperti pada tabel 11.1
dan karakteristik dari beberapa bahan magnetik kuat dituangkan pada Tabel 11.2.

Ilmu Bahan Listrik 62


Universitas Pamulang Teknik Elektro S-1

Tabel 11.1. Perilaku magnetik pada bahan dengan sifat kemagnetan yang berbeda.
Sifat Bahan dan nilai
Suseptibilitas Perilaku magnetik
kemagnetan suseptibilitas
Diamagnetik Rendah dan Atom tidak memiliki Au -2,74 × 10-6
bernilai momen magnetik. Cu -0,77 × 10-6
negatif

Paramagnetik Rendah dan Atom memiliki momen Β-Sn 0,19 × 10-6


bernilai magnetik yang Pt 21,04 × 10-6
positif orientainya acak. Mn 66,10 × 10-6

Feromagnetik Besar dan Atom memiliki momen Fe ~100000


bernilai magnetik yang terarah
positif, secara paralel.
merupakan
fungsi dari
medan yang
diberikan
dan
dipengaruhi
mikrostruktur
Anti- Rendah dan Atom memiliki momen Cr 3,6 × 10-6
feromagnetik bernilai magnetik yang terarah
positif secara paralel dan anti
paralel.

Ilmu Bahan Listrik 63


Universitas Pamulang Teknik Elektro S-1

Ferimagnetik Besar dan Atom memiliki momen Ba ~3


bernilai magnetik yang terarah ferrite
positif, secara anti paralel.
merupakan
fungsi dari
medan yang
diberikan
dan
dipengaruhi
mikrostruktur

Tabel 11.2. Karakteristik dari bahan magnetik kuat.


No Bahan Br, Wb/m2 Hc, kA/m BrHc, kJ/m3
1 Baja karbon tinggi (martensit) 0,90 3,98 3,58
2 Baja tungsten (5% W) 1,05 5,57 5,85
3 Baja krom (4% Cr) 0,95 5,17 4,91
4 Baja kobalt (36% Co) 0,95 18,31 17,40
5 Paduan Al-Ni-Co 0,8-1,2 60-120 48-144
6 Feritik barium 0,21 140 29,4
7 Kobalt tanah jarang -Co5(Sm,Pr) 1,0 200 200

Magnetisasi pada bahan padat merupakan penjumlahan momen magnetik dalam


satuan volum-nya.

Magnetisasi = momen magnetik/volum


= A m2/m3
= A/m

Contoh soal:
Saturasi magnetik pada besi yang memiliki struktur kristal kubik BCC sebesar 1750
kA/m. Tentukan jumlah momen magnetik per atom Fe dalam struktur kritak
tersebut.

Diketahui:

Ilmu Bahan Listrik 64


Universitas Pamulang Teknik Elektro S-1

Parameter kisi struktur kristal kubik BCC dari Fe = 2,87 Å


Volum unit sel (parameter kisi ) 3
= 2,873 × 10-30 m3
Jumlah atom struktur kristal kubik BCC =2

Jawaban:
Jumlah momen magnetik per atom = 1750 × 1000 × 2,873 × 10-30 × 1/2
= 2,068 × 10-23 A.m2
Dalam satuan μB (Bohr magneton) nilai momennya adalah
= 2,068 × 10-23 / (9,273 × 10-24)
= 2,2

C. Latihan Soal
1. Tentukan nilai saturasi magnetik dari magnetite yang memiliki struktur kubik
dengan parameter kisi sebesar 8,37 Å. Dalam satu unit sel tersebut terdapat 16
ion feritik dan 8 ion ferrous.
2. Bila diketahui saturasi dari magnetite sebesar 510 kA/m, tentukan saturasi dari
nikel ferit yang memiliki struktur kristal yang sama dengan magnetite tersebut.
(nomor atom Fe = 26 dan Ni = 28)

D. Daftar Pustaka
Callister, W. D., & Rethwisch, D. G. (2013). Materials science and engineering: an
introduction. New York: Wiley.

Callister, W. D., & Rethwisch, D. G. (2012). Fundamentals of materials science and


engineering: an integrated approach. John Wiley & Sons.

Seth, Swinder Parkash, (1981), A Course in Electrical Engineering Material, Dhanpat


Rai& Sons, New Delhi

Smallman, R. E., & Bishop, R. J. (1999). Modern physical metallurgy and materials
engineering. Butterworth-Heinemann.

Van Vlack, L. H. (2004). Elemen–Elemen Ilmu dan Rekayasa Material. Alih bahasa:
Sriati Djaprie), Jakarta, Erlangga.

Ilmu Bahan Listrik 65

You might also like