You are on page 1of 6

IMPLEMENTASI KEMAMPUAN VOCABULARY BAHASA INGGRIS MELALUI

METODE DRILL BERBASIS LINGKUNGAN

Desti Yuni Suprapti


destiyuni@yahoo.com

ûä ü
m.nasirun@gmail.com

!
Wembra.yarli.9@yahoo.com

ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan metode drill
eksperimen pertama, kedua, ketiga, dan keempat terhadap kemampuan vocabulary
bahasa Inggris pada anak kelompok B PAUD Aisyiyah XI Kota Bengkulu. Metode penelitian
menggunakan metode kuasi eksperimen Time Series Design. Secara bersamaan, hasil
vocabulary bahasa Inggris yang dipengaruhi oleh teratment pada eksperimen pertama,
kedua, ketiga, dan keempat dilihat dalam uji F² atau chi-square, hasilnya adalah F²1 hit =
184, F²2 hit = 85,32, F²3 hit = 34, F²4 hit = 72, dengan F² tab (5%) = 14,067. F²hitung > F²tabel.
Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan metode
drill dalam eksperimen pertama, kedua, ketiga, dan keempat terhadap kemampuan
vocabulary bahasa Inggris anak kelompok B PAUD Aisyiyah XI Kota Bengkulu. Dari hasil
penelitian ini disarankan kepada peneliti berikutnya untuk melakukan penelitian
berikutnya dengan vocabulary dua suku kata dengan treatment yang berbeda.

Kata kunci: Kemampuan vocabulary, metode drill berbasis lingkungan

ABSTRACT

The problem of this research was is there a differences drill method first, second, third,
and fourth experiment in english vocabulary ability at the children B group PAUD Aisyiyah
XI Bengkulu city. The research method was Quasi experiment method Times Series
Design. Simultaneously, the result of english vocabulary ability that is affected by
treatment in the experiment first, second, third, and fourth it can be seen in F² or chi-
square, the result was F²1 hit = 184, F²2 hit = 85,32, F²3 hit = 34, F²4 hit = 72, with F² tab
(5%) = 14,067. F²hitung > F²tabel. Then Ho rejected and Ha be accepted. It can be concluded
that there is a difference drill method first, second, third, and fourth experiment in
english vocabulary ability at the children B group PAUD Aisyiyah XI Bengkulu city. Through
this research is suggested for the next reseacher to do the next research with two
syllables vocabulary with different treatment.

Keywords : Vocabulary ability, environment-based drill method

57 | J u r n a l P o t e n s i a , P G - P A U D F K I P U N I B , V o l . 2 N o . 1 . 2 0 1 7
PENDAHULUAN
Pendidikan anak usia dini berkomunikasi dalam rangka mengakses
merupakan pendidikan yang di informasi dan sebagai alat untuk
selenggarakan untuk mengembangkan membina hubungan interpersonal
pribadi, pengetahuan, dan keterampilan maupun bertukar informasi.
yang melandasi pendidikan dasar serta Sesuai dengan amanat Peraturan
mengembangkan diri secara utuh sesuai Pemerintah Republik Indonesia Nomor
dengan asas pendidikan sedini mungkin 19 Tahun 2005, maka implementasi KTSP
dan seumur hidup (Suyanto, 2005:45). 2006 mengacu pada standar isi dan
Aspek yang dikembangkan dalam standar kompetensi lulusan serta
pendidikan anak usia dini adalah aspek berpedoman pada panduan dari Badan
pengembangan perilaku dengan Standar Nasional Pendidikan. Struktur
pembiasaan yang meliputi sosial, emosi, kurikulum disusun berdasarkan standar
kemandirian, nilai-nilai moral dan agama kompetensi PAUD/RA yang meliputi
serta pengembangan kemampuan dasar aspek pengembangan pembiasaan dan
yang meliputi pengembangan fisik pengembangan kemampuan dasar, serta
motorik, kognitif, dan bahasa kurikulum muatan lokal. Dengan adanya
(Suhartono, 2005:11). kurikulum 2013 pada PAUD
Bahasa merupakan alat komunikasi sebagaimana pelaksanaannya diatur
yang amat penting. Manusia dalam dalam Peraturan Menteri Pendidikan
kehidupannya tidak bisa terlepas dari dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2014
bahasa sebagai alat komunikasinya. tentang kurikulum PAUD 2013, maka
Bahasa akan mempermudah manusia PAUD Aisyiyah juga menerapkan
dalam bergaul, berkomunikasi, dan kurikulum 2013 tersebut. Sesuai dengan
menyesuaikan dirinya dengan struktur kurikulum, maka muatan
lingkungan. Dengan demikian jelaslah kurikulum yang dikembangkan di PAUD
bahwa bahasa mempunyai peran yang Aisyiyah salah satunya adalah muatan
amat penting bagi manusia (Suhartono, lokal.
2005:12). Dikarenakan keterbatasan tenaga
Di era informasi dan globalisasi ini, pendidik yang bergerak dalam bidang
pemerintah menyadari pentingnya tersebut, maka muatan lokal yaitu
peran bahasa Inggris dan sumber daya berupa pembelajaran bahasa Inggris di
manusia yang memiliki kendala PAUD Aisyiyah XI belum terlaksana
berkomunikasi dalam bahasa Inggris. dengan apa yang diharapkan.
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Berdasarkan permasalahan
yang sedang mempersiapkan standar tersebut, peneliti bermaksud untuk
kompetensi dalam kurikulum 2004 menerapkan pembelajaran bahasa
menetapkan bahwa kemampuan yang Inggris dengan cara memberikan
harus dimiliki oleh anak Indonesia adalah kegiatan berupa latihan yang dilakukan
memahami dan mengungkapkan secara berulang-ulang guna untuk
informasi, pikiran, perasaan, serta mempermudah anak dalam mengingat
mengembangkan ilmu pengetahuan, materi pembelajaran yang diajarkan.
teknologi, dan budaya dengan Hal ini dilatarbelakangi oleh
menggunakan bahasa Inggris. Bahasa adanya pembelajaran muatan lokal di
Inggris berfungsi sebagai alat untuk kurikulum PAUD Aisyiyah XI, namun

58 | J u r n a l P o t e n s i a , P G - P A U D F K I P U N I B , V o l . 2 N o . 1 . 2 0 1 7
belum bisa diterapkan atau belum terkini atas apa yang dapat dilakukan
terlaksana. Oleh karena itu peneliti seseorang (Soehardi, 2003:24).
mencoba untuk mengimplementasikan Sedangkan vocabulary bahasa Inggris
kemampuan vocabulary bahasa Inggris merupakan kumpulan kata dalam
melalui metode drill berbasis bahasa Inggris yang memiliki makna
lingkungan. apabila kita menggunakannya (Suyatno,
Dari penjelasan latar belakang 2005:44).
tersebut dapat dirumuskan masalah Vocabulary bahasa Inggris
yaitu apakah ada perbedaan metode drill memiliki berbagai macam jenis.
dalam eksperimen 1, 2, 3, dan 4 Penggolongan jenis vocabulary tersebut
terhadap kemampuan vocabulary sesuai dengan penggunaan masing-
bahasa Inggris anak kelompok B PAUD masing vocabulary. Jenis-jenis
Aisyiyah XI Kota Bengkulu. vocabulary bahasa Inggris menurut
Berdasarkan rumusan masalah Thornbury (2002:3-12) yaitu sebagai
tersebut, tujuan dilakukannya penelitian berikut:
ini adalah untuk mengetahui perbedaan 1. Word Classes
metode drill dalam eksperimen 1, 2, 3, 2. Word Families
dan 4 terhadap kemampuan vocabulary 3. Word Formation
bahasa Inggris anak kelompok B PAUD 4. Multi-word Units
Aisyiyah XI Kota Bengkulu. 5. Collocations
Mampu berarti kuasa (bisa, 6. Homonyms
sanggup) melakukan sesuatu. Adapun usaha-usaha yang
Kemampuan adalah kesanggupan; dilakukan oleh guru untuk meningkatkan
kecakapan; kekuatan. Seseorang vocabulary seperti dikemukakan oleh
dikatakan mampu apabila ia bisa atau Elsjelyn (2014: 30-34) adalah sebagai
sanggup melakukan sesuatu yang harus berikut:
ia lakukan. Kemampuan adalah kapasitas 1. Meningkatkan Vocabulary Bahasa
seorang individu untuk melakukan Inggris dengan Memanfaatkan
beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Konteks
Kemampuan adalah sebuah penilaian 2. Meningkatkan Vocabulary Bahasa
terkini atas apa yang dapat dilakukan Inggris dengan Menguraikan Kata
seseorang (Soehardi, 2003:24). 3. Cara Meningkatkan Vocabulary
Vocabulary merupakan kumpulan kata Bahasa Inggris Melalui
dalam bahasa Inggris yang memiliki Pengulangan (Review)
makna bila kita menggunakannya Metode drill adalah suatu cara
(Suyatno, 2005:43). mengajar dengan memberikan latihan-
Sejalan dengan hal tersebut, latihan terhadap apa yang telah
Maulana (dalam Suyatno, 2005:44) dipelajari anak sehingga memperoleh
mengemukakan bahwa vocabulary suatu keterampilan tertentu (Sudjana,
merupakan himpunan dari kata dalam 2004:86). Kata drill mengandung arti
bahasa Inggris itu sendiri. Berdasarkan bahwa sesuatu itu selalu diulang-ulang,
uraian di atas sudah dijelaskan bahwa akan tetapi begaimanapun juga antara
kemampuan adalah kapasitas seorang situasi belajar yang pertama
individu untuk melakukan beragam dengan situasi belajar yang realistis akan
tugas dalam suatu pekerjaan. melatih keterampilan anak. Adapun
Kemampuan adalah sebuah penilaian tujuan penggunaan metode drill adalah

59 | J u r n a l P o t e n s i a , P G - P A U D F K I P U N I B , V o l . 2 N o . 1 . 2 0 1 7
sebagai berikut (Sudjana, 2004:90): 1) memanfaatkan lingkungan sebagai
Anak memiliki kemampuan sumber belajarnya (Karjiyadi, 2012:8).
menghafalakan kata-kata, menulis,
mempergunakan alat. 2) METODE PENELITIAN
Mengembangkan kecakapan intelek, Dalam penelitian ini, jenis
seperti mengalikan, membagi, penelitian yang digunakan adalah
menjumlahkan. 3) Anak memiliki kuantitatif. Penelitian ini biasanya
kemampuan menghubungkan antara digunakan untuk meneliti pada populasi
sesuatu keadaan dengan yang lain. 4) dan sampel tertentu (Sugiyono, 2014:8).
Untuk memperoleh suatu ketangkasan. Sedangkan metode yang digunakan
Menurut Karjiyadi (2012:8) dalam penelitian ini adalah metode
mengatakan bahwa pembelajaran penelitian eksperimen. Penelitian ini
berbasis lingkungan mengaruh pada dilaksanakan di PAUD Aisyiyah XI Kota
pembelajaran yang memanfaatkan Bengkulu yang beralamatkan di Kebun
lingkungan sebagai sumber belajarnya. Kenanga Kota Bengkulu yang berjumlah
Adapun jenis-jenis lingkungan 8 orang anak yang terdiri dari 6 orang
menurut (Eliyawati, 2005:160-163) laki-laki dan 2 orang perempuan.
adalah sebagai berikut: Instrument penelitian digunakan
1. Lingkungan alam untuk mengukur nilai variabel yang
2. Lingkungan sosial diteliti, peneliti akan menggunakan
3. Lingkungan budaya instrumen untuk mengumpukan data
Berikut merupakan manfaat dari agar pekerjaannya lebih mudah dan
lingkungan sebagai sumber belajar hasilnya lebih baik (Sugiyono, 2014). Di
(Eliyawati, 2005:147-149): 1) Lingkungan dalam penelitian ini data dianalisis
menyediakan berbagai hal yang dapat dengan menggunakan rumus rata-rata
dipelajari anak. 2) Lingkungan milik Aqib dan rumus Chie- square milik
memungkinkan terjadinya proses belajar sasongko.
yang lebih bermakna. 3) Penggunaan
lingkungan sebagai sumber belajar akan HASIL DAN PEMBAHASAN
mendorong pada penghayatan nilai-nilai Penelitian kuasi eksperimen
atau aspek-aspek kehidupan yang ada di dilakukan dengan menggunakan metode
lingkungannya. 4) Penggunaan drill berbasis lingkungan dalam
lingkungan dapat menarik bagi anak, 5) mengimplementasikan kemampuan
Pemanfaatan lingkungan menumbuhkan vocabulary bahasa Inggris anak.
aktivitas belajar anak yang lebih Penelitian ini dilakukan sebanyak
meningkat. 12 kali pertemuan dengan melakukan
Berdasarkan uraian di atas sudah pre test, teratment, dan post test
dijelaskan bahwa metode drill adalah masing-masing sebanyak 4 kali
suatu cara mengajar dengan eksperimen. 1) Eksperimen Pertama,
memberikan latihan-latihan terhadap setelah guru melakukan pre test pada
apa yang telah dipelajari anak sehingga anak, nilai rata-rata anak dalam
memperoleh suatu keterampilan kemampuan vocabulary bahasa Inggris
tertentu (Sudjana, 2004:86). Sedangkan di lingkungan sekolah pertemuan
pembelajaran berbasis lingkungan pertama adalah sebesar 37,5%. Setelah
adalah pembelajaran yang guru melakukan post test pada anak,

60 | J u r n a l P o t e n s i a , P G - P A U D F K I P U N I B , V o l . 2 N o . 1 . 2 0 1 7
nilai rata-rata anak dalam kemampuan hasil kemampuan vocabulary bahasa
vocabulary bahasa Inggris di lingkungan Inggris anak pada eksperimen pertama
sekolah adalah sebesar 62,5%. 2) sebesar 62,5, eksperimen kedua sebesar
Eksperimen Kedua, setelah guru 60, eksperimen ketiga sebesar 55, dan
melakukan pre test pada anak, nilai rata- eksperimen keempat sebesar 57,5.
rata anak dalam kemampuan vocabulary Untuk pengujian hipotesis menggunakan
bahasa Inggris di lingkungan sekolah uji Kai atau F² (chi-square). Hasil uji F²
pertemuan keempat adalah sebesar (chi-square) terhadap hasil diperoleh
35%. Setelah guru melakukan post test pada eksperimen pertama F² hitung = 184,
pada anak, nilai rata-rata anak dalam eksperimen kedua F² hitung = 85,32,
kemampuan vocabulary bahasa Inggris eksperimen ketiga F² hitung = 34, dan
di lingkungan sekolah adalah sebesar eksperimen keempat F² hitung = 72,
60%. 3) Eksperimen Ketiga, setelah guru dengan F² tabel 0,05 yaitu 14,067. Ho
melakukan pre test pada anak, nilai rata- ditolak dan Ha diterima. Dengan
rata anak dalam kemampuan vocabulary demikian maka dapat disimpulkan
bahasa Inggris di lingkungan sekolah bahwa bahwa terdapat perbedaan
pertemuan ketujuh adalah sebesar 30%. metode drill dalam eksperimen
Setelah guru melakukan post test pada pertama, kedua, ketiga, dan keempat
anak, nilai rata-rata anak dalam terhadap kemampuan vocabulary
kemampuan vocabulary bahasa Inggris bahasa Inggris anak kelompok B PAUD
di lingkungan sekolah adalah sebesar Aisyiyah XI Kota Bengkulu.
55%. 4). Eksperimen Keempat, setelah
guru melakukan pre test pada anak, nilai Saran
rata-rata anak dalam kemampuan Berdasarkan hasil kesimpulan
vocabulary bahasa Inggris di lingkungan penelitian di atas, maka peneliti
sekolah pertemuan kesepuluh adalah memberikan saran sebagai berikut: a)
sebesar 32,5%. Setelah guru melakukan Bagi guru, guru ketika memberikan
post test pada anak, nilai rata-rata anak materi sebaiknya dapat menggunakan
dalam kemampuan vocabulary bahasa metode drill dalam
Inggris di lingkungan sekolah adalah mengimplementasikan kemampuan
sebesar 57,5%. vocabulary bahasa Inggris. b) Bagi kepala
sekolah, hendaknya dari pihak kepala
PENUTUP sekolah memberikan dukungan demi
Simpulan terlaksananya kegiatan pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian dan yang bermakna bagi anak. c) Bagi
pembahasan pada bab IV Maka dapat peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini
disimpulkan bahwa ada perbedaan dapat dijadikan referensi ataupun acuan
metode drill eksperimen pertama, sebagai dasar penelitian berikutnya yang
kedua, ketiga, dan keempat terhadap ada kaitannya dengan menerapkan
kemampuan vocabulary bahasa Inggris kemampuan vocabulary bahasa Inggris
pada anak kelompok B PAUD Aisyiyah XI pada anak.
Kota Bengkulu.
Melalui metode drill berbasis
lingkungan dapat mempengaruhi
kemampuan vocabulary bahasa Inggris
anak. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata

61 | J u r n a l P o t e n s i a , P G - P A U D F K I P U N I B , V o l . 2 N o . 1 . 2 0 1 7
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Sugiyono, 2010. Metode Penelitian
Standar Kompetensi Sekolah Pendidikan (Penelitian
Dasar. Jakarta: Depdiknas. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Elsjelyn, Evelyn Rientje. 2014. English Bandung: Alfabeta.
Made Easy: Kunci Sukses Belajar Suyatno, Slamet. 2005. Dasar-dasar
Bahasa Inggris. Jakarta: Kasaint
Pembelajaran Anak Usia Dini.
Blanc.
Yogyakarta: Hikayat.
Eliyawati, Cucu. 2005. Pemilihan dan
Thornbury, Scott. 2002. How to Teach
Pengembangan Sumber Belajar
Vocabulary. Pearson Education
Untuk Anak Usia Dini. Jakarta:
Limited.
Depdiknas.
Karjiyadi. 2012.Pembelajaran Berbasis
Lingkungan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Musfiroh, Tadkiroatun. 2005. Bermain
sambil Belajar dan Mengasah
Kecerdasan. Jakarta: Depdiknas.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 Standar Kompetensi
Lulusan. Jakarta: Depdikbud.
Peraturan Pemerintah Nomor 146 Tahun
2014 Kurikulum PAUD 2013.
Jakarta: Depdikbud.
Sasongko, Nur Rambat. 2015. Statistik
Pendidikan. Bengkulu:
Universitas Bengkulu
Soehardi, 2003. Esensi Perilalu
Organisasional. Yogyakarta:
Sarjanawiyata Tamansiswa.
Suhartono. 2005. Pengembangan
Ketrampilan Bicara Anak Usia
Dini. Jakarta: Dinas Pendidikan
Nasional.
Sudjana, Nana. 2004. Dasar-Dasar
Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru Algensindo.

62 | J u r n a l P o t e n s i a , P G - P A U D F K I P U N I B , V o l . 2 N o . 1 . 2 0 1 7

You might also like