Professional Documents
Culture Documents
4489 8911 1 SM
4489 8911 1 SM
Abstract: This research aimed to examine the effect of regional financial accounting information
system using, human resources, and internal control (either simultaneously or partially) to the
working units performance of district Simeulue. This research is a hypothesis testing research by
using multiple linear regression tests of the data collected through questionnaires. The research
population has 28 respondents in the working unit on agencies/board/office at District Simeulue
Government. Data analysis was using SPSS (Statistical Package for Social Science) version 20. The
results showed that regional financial accounting information system using, human resources, and
internal control, either simultaneously or partially have effect to the performance of district Simeulue
working units.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemanfaatan sistem informasi
akuntansi keuangan daerah, kualitas sumber daya manusia, dan pengawasan internal (baik
secara simultan maupun parsial) terhadap kinerja unit satuan kerja pemerintah daerah Kabupaten
Simeulue. Penelitian ini merupakan hypothesis testing research dengan pengujian
menggunakan regresi linier berganda dari data yang dikumpulkan melalui kuesioner. Populasi
penelitian yaitu 28 responden pada unit satuan kerja setingkat dinas/badan/kantor di Pemerintah
Daerah Kabupaten Simeulue. Analisis data dilakukan menggunakan SPSS (Statistical Package
for Social Science) versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan sistem informasi
akuntansi keuangan daerah, kualitas sumber daya manusia, dan fungsi pengawasan interna,
baik secara simultan maupun secara parsial berpengaruh terhadap kinerja unit satuan kerja
pemerintah daerah Kabupaten Simeulue.
Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Sumber Daya Manusia, Pengawasan Internal,
Kinerja.
individu merupakan hasil kerja karyawan baik pembuat keputusan” (Romney dan Steibart,
kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar 2006:6). Sistem informasi keuangan daerah
kerja yang telah ditentukan. Sedangkan kinerja menurut PP (Peraturan Pemerintah) Nomor 56
organisasi adalah gabungan dari kinerja Tahun 2005 tentang SIKD (Sistem Informasi
individu dan kinerja kelompok (Mangkunegara, Keuangan Daerah) bab I pasal 1 ayat 15 yaitu
2005). Kinerja perlu dinilai. Sehingga dengan “Suatu sistem yang mendokumentasikan,
demikian, penilaian kinerja merupakan mengadministrasikan, serta mengolah data
proses mengevaluasi seberapa baik pengelolaan keuangan daerah dan data terkait
karyawan lainnya menjadi informasi yang disajikan
mengerjakan pekejaan mereka ketika kepada masyarakat dan sebagai bahan
dibandingkan dengan satu set standar, dan pengambilan keputusan dalam rangka
kemudian mengkomunikasikan informasi perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan
tersebut (Mathis dan Jackson, 2001). Menurut pertanggungjawaban pemerintah daerah”.
Lembaga Administrasi Negara Republik Komponen sistem informasi akuntansi
Indonesia (LAN RI) (2003) kinerja instansi keuangan daerah berdasarkan Sistem Informasi
pemerintah merupakan “gambaran mengenai Akuntansi (Romney dan Steinbart, 2006:3)
tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan yaitu: Orang-orang, yang mengoperasikan
instansi pemerintah sebagai penjabaran dari sistem tersebut dan melaksanakan berbagai
visi, misi, dan strategi instansi pemerintah yang fungsi; Prosedur-prosedur, baik manual
mengindikasikan tingkat keberhasilan dan maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan
kegagalan peaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dalam mengumpulkan, memproses, dan
dengan program dan kebijaksanaan yang telah menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas
ditetapkan”. organisasi; Data, tentang proses-proses bisnis
Adapun indikator kinerja menurut LAN organisasi; Software, yang dipakai untuk
RI tersebut terdiri dari masukan (input), memproses data organisasi; serta Infrastruktur
keluaran (output), dan hasil (outcome). teknologi informasi, termasuk komputer,
Indikator pengukuran kinerja sebaiknya peralatan pendukung (peripheral device), dan
digunakan secara spesifik dan jelas, dapat di peralatan untuk komunikasi jaringan.
ukur secara objektif, relevan dengan tujuan dan Sumber daya manusia merupakan salah
sasaran yang hendak di capai, dan tidak terdapat satu faktor penting di dalam menjalankan suatu
bias. organisasi. Menurut Gomes (2003) dalam
Sistem informasi akuntansi merupakan Arsyiati (2008:17) menyatakan sumber daya
“suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, manusia adalah salah satu sumber daya yang
menyimpan, dan memproses data untuk terdapat dalam organsasi, meliputi semua orang
menghasilkan informasi yang digunakan untuk yang melakukan aktivitas. Koswara (2001:266-
267) menyatakan bahwa kualitas sumber daya Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
manusia di era otonomi merupakan Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pasal 1
“kemampuan profesional dan keterampilan ayat 3 disebutkan bahwa Pengawasan Intern
teknis para pegawai yang termasuk kepada adalah “Seluruh proses kegiatan audit, reviu,
unsur staf dan pelaksana di lingkungan evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
pemerintah daerah”. Selanjutnya Ruky lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi
(2003:57) menyatakan kualitas sumber daya organisasi dalam rangka memberikan keyakinan
manusia memiliki pengertian “tingkat yang memadai bahwa kegiatan telah
pengetahuan, kemampuan, dan kemauan yang dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang
dapat ditunjukkan oleh sumber daya manusia”. telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk
Tingkat pengetahuan, kemampuan, dan kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata
kemauan itu dibandingkan dengan tingkat yang kepemerintahan yang baik”.
dibutuhkan dari waktu ke waktu oleh organisasi Selanjutnya, Romney dan Steinbart
yang memiliki sumber daya manusia tersebut. (2006:229) menyatakan terdapat tiga fungsi
Menurut Matutina (2001:205), penting pengendalian internal yang dapat
pengukuran kualitas sumber daya manusia digunakan sebagai indikator dalam penelitian
dapat dilihat dari beberapa indicator, yaitu: ini, yaitu: pengendalian untuk pencegahan
Pengetahuan (Knowledge) merupakan (preventive control): mencegah timbulnya suatu
kemampuan yang dimiliki pegawai yang lebih masalah sebelum mereka muncul; pengendalian
berorientasi pada intelejensi dan daya pikir serta untuk pemeriksaan (detective control):
penguasaan ilmu yang luas yang dimiliki dibutuhkan untuk mengungkap masalah begitu
pegawai; Keterampilan (Skill) adalah masalah tersebut muncul; dan pengendalian
kemampuan dan penguasaan teknis operasional korektif (corrective control): memecahkan
di bidang tertentu yang dimiliki pegawai; serta masalah yang ditemukan oleh pengendalian
Kemampuan (Abilities) yaitu kemampuan yang untuk pemeriksaan.
terbentuk dari sejumlah kompetensi yang Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya,
dimiliki seorang karyawan yang mencakup maka skema kerangka pemikiran dapat
loyalitas, kedisiplinan, kerja sama, dan digambarkan sebagai berikut:
tanggung jawab.
Pemanfaatan
Untuk mendeteksi bentuk pelayanan yang Sistem Informasi
Akuntansi
Keuangan Daerah Kinerja Unit
diberikan pemerintah kepada publik perlu Satuan Kerja
Pemerintah Daerah
dilaksanakan pengawasan internal untuk Kualitas Sumber Kabupaten Simeulue
Daya Manusia
menjamin tercapainya tujuan pemerintah yaitu
Pengawasan
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Menurut Internal
Tabel 4.3
Hasil Uji Reliabilitas Data
Nilai
Rata- Item
No Variabel alpha Ket.
rata Variabel
cronbach
1. Kinerja 4,271 5 0,611 Andal
2. SIA 4,235 5 0,613 Andal
3. SDM 4,292 5 0,711 Andal
4. SPIP 4,057 5 0,664 Andal
Sumber: Data Primer diolah tahun 2015
Gambar 4.1 Grafik Histogram
Berdasarkan Tabel 4.3, hasil perhitungan
uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai
cronbach alpha untuk masing-masing variabel
lebih besar dari 0,60. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa item-item instrumen untuk
masing-masing variabel adalah reliabel.
SIA Keuangan Daerah (β1) sebesar 0,148, daya manusia, dan pengawasan internal
koefisien regresi kualitas SDM (β2) sebesar mempunyai hubungan yang kuat dengan kinerja
0,288, dan koefisien regresi pengawasan unit satuan kerja pemerintah daerah Kabupaten
internal (β3) sebesar 0,344. Dengan Simeulue. Oleh karena itu, hasil penelitian ini
mempergunakan kriteria penerimaan dan menolak hipotesis nol (H0) dan menerima
penolakan hipotesis yaitu jika 1 = 2 = β3 = 0 : hipotesis alternatif (HA).
H0 diterima dan jika paling sedikit ada satu i (i Hasil pengujian hipotesis kedua
= 1,2,3) ≠ 0 : H0 ditolak, maka dapat menunjukkan nilai koefisien regresi 1 = 0,148
diinterpretasikan bahwa pemanfaatan SIA (β1 ≠ 0). Hal tersebut dapat diinterpretasikan
keuangan daerah (X1), kualitas SDM (X2) dan bahwa pemanfaatan sistem informasi akuntansi
pengawasan internal (X3) secara bersama-sama keuangan daerah berpengaruh terhadap kinerja
berpengaruh terhadap kinerja unit satuan kerja unit satuan kerja pemerintah daerah Kabupaten
pemerintah daerah Kabupaten Simeulue (Y). Simeulue. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Pengaruh secara bersama-sama ketiga variabel kesimpulan penelitian Rahayu et al. (2014)
independen terhadap variabel dependen pada pemerintah Kabupaten Jembrana bahwa
tersebut ditunjukkan melalui nilai koefisien penerapan sistem informasi akuntansi
determinasi (R²) sebesar 0,644. Hal tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap
dapat diinterpretasikan bahwa peningkatan unit kinerja pemerintah daerah.
satuan kerja pemerintah daerah Kabupaten Hasil pengujian hipotesis ketiga
Simeulue sebesar 64,4% disebabkan oleh menunjukkan nilai koefisien regresi 2 = 0,288
perubahan yang terjadi bersama-sama pada (β2 ≠ 0). Hal tersebut dapat diinterpretasikan
pemanfaatan sistem informasi akuntansi bahwa kualitas sumber daya manusia
keuangan daerah, kualitas sumber daya berpengaruh terhadap kinerja unit satuan kerja
manusia, dan pengawasan internal. Sedangkan pemerintah daerah Kabupaten Simeulue. Hal
selebihnya sebesar 35,6% disebabkan oleh tersebut mendukung hasil penelitian yang
faktor-faktor lain dari variabel yang tidak dilakukan oleh Azhar (2007) menyimpulkan
termasuk dalam model penelitian ini, seperti bahwa sumber daya manusia secara signifikan
faktor kepemimpinan, iklim kerja, pelatihan, memiliki pengaruh terhadap keberhasilan
pengalaman kerja aparatur maupun latar penerapan Permendagri 13 Tahun 2006 pada
belakang pendidikan. Koefisien korelasi (R) pemerintah Kota Banda Aceh.
sebesar 0,803 menunjukkan derajat hubungan Hasil pengujian hipotesis keempat
antara variabel independen dengan variabel menunjukkan nilai koefisien regresi 3 = 0,344
dependen sebesar 80,3% (lebih besar dari 50%). (β3 ≠ 0). Hal tersebut dapat diinterpretasikan
Hal ini berarti pemanfaatan sistem informasi bahwa pengawasan internal berpengaruh
akuntansi keuangan daerah, kualitas sumber terhadap kinerja unit satuan kerja pemerintah
daerah Kabupaten Simeulue. Hasil pengujian Instansi Pada Universitas Syiah Kuala.
Tesis. Banda Aceh: Pascasarjana
hipotesis ini sejalan dengan penelitian yang
Universitas Syiah Kuala.
dilakukan oleh Sukmana dan Anggarsari (2009) Azhar. 2007. Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Keberhasilan
di Kota Tasikmalaya yang membuktikan bahwa
Penerapan Permendagri Nomor 13
secara parsil pengawasan internal berpengaruh Tahun 2006 Pada Pemerintah Kota
Banda Aceh. Tesis. Medan:
sigifikan terhadap kinerja pemerintah daerah.
Pascasarjana Universitas Sumatera
Penelitian lain yang dilakukan oleh Darmayani Utara.
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik:
et al. (2014) menunjukkan bahwa pengendalian
Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.
intern berpengaruh positif terhadap nilai Darmayani, Made Ayu, Nyoman Trisna
Herawati, dan Anantawikrama Tungga
laporan keuangan di Kabupaten Buleleng
Atmaja. 2014. Pengaruh Kualitas
Sumber Daya Manusia, Penerapan
Sistem Informasi Pengelolaan
Keuangan Daerah (SIPKD), dan
KESIMPULAN DAN SARAN
Pengendalian Intern Terhadap Nilai
Laporan Keuangan Pada Bagian
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
Keuangan Setda Kabupaten Buleleng.
disimpulkan bahwa pemanfaatan sistem e-Jurnal Akuntansi Universitas
informasi akuntansi keuangan daerah, kualitas Pendidikan Ganesha, 2 (1), 11-17.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
sumber daya manusia, dan pengawasan internal Multivariate Dengan Program IBM
baik secara bersama-sama maupun parsial SPSS 19. Edisi kelima. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro
berpengaruh terhadap kinerja unit satuan kerja Halim, Abdul. 2002. Akuntansi Sektor
pemerintah daerah Kabupaten Simeulue. Publik Akuntansi Keuangan Daerah.
Jakarta: Salemba Empat.
Saran-saran untuk penelitian selanjutnya Irwanto, M. Aziz dan Moh Khusaini. 2014.
Evaluasi Keberhasilan Kinerja
yaitu untuk menggunakan teknik wawancara
Keuangan Daerah dan Pelayanan
dalam rangka menggali lebih detail persoalan Publik pada Sektor Pendidikan dan
Kesehatan di Provinsi Jawa Timur.
yang dihadapi dalam meningkatkan kinerja unit
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB
kerja dan menambahkan variabel-variabel lain Universitas Brawijaya, 2 (2): 1-15.
yang mempengaruhi efektivitas penyusunan Koswara, E. 2001. Dinamika Informasi dalam
Era Global. Jakarta: CV. Rajawali.
laporan seperti seperti pelatihan, pengalaman Lembaga Administrasi Negara. 2003. Pedoman
kerja aparatur maupun latar belakang Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas
Dan Kinerja Instansi Pemerintah.
pendidikan. Jakarta: LAN.
Mahsun, Moh, Firma Sulistiyowati, dan
Heribertus Andre Purwanurgraha. 2011.
DAFTAR PUSTAKA Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga.
Yogyakarta: BPFE.
Arsyiati. 2008. Pengaruh Kualitas Sumber Mangkunegara, A.P. 2005. Evaluasi Kinerja
Daya Manusia Dalam Pengelolaan SDM. Cetakan Pertama. Bandung: PT.
Keuangan Terhadap Kualitas Refika Aditama.
Pertanggugjawaban Keuangan PNBP
Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja