You are on page 1of 3

DIARE AKUT

Disahkan oleh
No Kode : Kepala Puskesmas Wonosobo 1
Terbitan :
No. Revisi :
SPO Tgl. Mulai :
PUSKESMAS
Berlaku :
WONOSOBO I Halaman : 2 halaman Dr.H.R. Danang Sananto S
NIP: 19691206 200701 1 009

Tata laksana diare yang cepat dan dapat mencegah kehilangan cairan dan elektrolit
TUJUAN
yang membahayakan dan mencegah masalah gizi pada anak.

KEBIJAKAN Prinsip penatalaksanaan diare yang utama adalah rehidrasi.


Diare akut adalah buang air besar lembek/cair konsistensinya encer,lebih sering
DEFINISI dari biasanya disertai berlendir,bau amis, berbusa bahkan dapat berupa air saja
yang frekuensinya lebih sering dari biasanya dan berlangsung kurang dari 7 hari.

PROSEDUR
1. Perawat memanggil pasien
2. Perawat menyapa pasien dan atau keluarganya
3. Perawat mempersilahkan pasien duduk
4. Perawat menanyakan keluhan pasien
5. Perawat melakukan anamnesa, meliputi :
5.1. Berapa kali BAB dalam 1 hari?
5.2. Apakah diserati lendir ?
5.3. Apakah konsistensi BAB encer?
5.4. Apakah pasien haus?
5.5. Mulai kapan pasien merasakan keluhan ?
5.6. Apakah mengalami keluhan lain ?
6. Perawat melakukan Vital Sign yang meliputi
6.1. Tekanan Darah
6.2. Suhu
6.3. Nadi
6.4. Respiratory
7. Perawat mencatat hasil anamnesa dan vital sign di rekam medis pasien
8. Perawat memberikan catatan rekam medis kepada dokter
9. Dokter memeriksa :
Anamnesis:
9.1. Sudah berapa lama diare berlangsung, berapa kali sehari, warna dan
konsistensi tinja, lendir dan/ darah dalam tinja, muntah, anak lemah,
kesadaran menurun, rasa haus, rewel, kapan terakhir kencing, suhu badan
9.2. Jumlah cairan yang masuk selama diare
9.3. Anak minum ASI/PASI, apakah anak makan makanan yang tidak biasa,
apakah ada yang menderita diare di sekitarnya dari mana sumber air
minum
Pemeriksaan fisik:
9.4. Perhatikan tanda utama: kesadaran, rasa haus, turgor kulit abdomen.
9.5. Perhatikan tanda tambahan: ubun-ubun besar cekung atau tidak, mata
cekung atau tidak, ada atau tidaknya air mata, kering atau tidaknya
mukosa mulut, bibir dan lidah.
9.6. Timbang BB
9.7. Penilaian dehidrasi penderita diare :
9.7.1. Tanpa dehidrasi ( kehilangan cairan < 5% berat badan ) :
4.7.1.1 Tidak ditemukan tanda utama dan tanda tambahan
4.7.1.2 Keadaan umum baik, sadar
4.7.1.3 Tanda vital dalam batas normal
4.7.1.4 Ubun-ubun besar tidak cekung, mata tidak cekung,
airmata ada, mukosa mulut dan bibir basah
4.7.1.5 Turgor abdomen baik, bising usus normal
4.7.1.6 Akral hangat
4.7.1.7 Pasien dapat dirawat di rumah kecuali bila terdapat
komplikasi lain ( tidak mau minum, muntah terus,
diare yang frekuen)
9.7.2. Dehidrasi ringan ( kehilangan cairan 5-10 % berat badan ):
4.7.2.1 Bila didapatkan 2 tanda utama ditambah 2atau lebih
tanda tambahan
4.7.2.2 Keadaan umum gelisah/cengeng
4.7.2.3 Ubun-ubun besar sedikit cekung, mata sedikit cekung,
airmata kurang, mukosa mulut dan bibir sedikit kering
4.7.2.4 Turgor menurun
4.7.2.5 Akral hangat
4.7.2.6 Pasien harus dirawat inap
9.7.3.Dehidrasi berat (kehilangan cairan tubuh >10% berat badan):
4.7.3.1 Apabila didapatkan dua tanda utama ditambah dengan
dua atau lebih tanda tambahan
4.7.3.2 Keadaan umum lemah, letargi atau koma
4.7.3.3 Ubun-ubun sangat cekung, mata sangat cekung,
airmata tidak ada, mukosa mulut dan bibir sangat
kering
4.7.3.4 Turgor buruk
4.7.3.5 Akral dingin
9.8. Pasien harus rawat inap
9.9. Langkah promotif /preventif
9.9.1.
9.10. Langkah kuratif
10. Dokter mencatat hasil dan menuliskan resep di rekam medis pasien
11. Dokter menulis obat di lembar resep :
11.1.1. Tidak boleh diberikan obat anti diare
11.1.2. Pemberian cairan: per oral ( cairan rumah tangga, oralit)
5.2.2.1 Pemberian cairan disesuaikan derajat dehidrasi
 Tanpa dehidrasi : cairan rumah tangga dan ASI
diberikan semaunya, oralit diberikan sesuai usia
setiap kali BAB atau muntah dengan dosis:
kurang dari 1 tahun : 50-100 cc, 1–5 tahun
: 100 - 200 cc, > 5 tahun : semaunya
 Dehidrasi tidak berat (ringan-sedang)
 Rehidrasi dengan oralit 75 cc/kgBB dalam 3 jam
pertama dilanjutkan pemberian kehilangan cairan
yang sedang berlangsung sesuai umur seperti
diatas tiap kali BAB
 Dehidrasi berat : rujuk rumah sakit
5.2.2.2 Antibiotik diberikan sesuai hasil pemeriksaan
laboratorium (bila ada indikasi), bila tidak
memungkinkan pemeriksaan laboratorium untuk
menentukan penyebab maka adanya darah dalam
tinja (bentuk disentri) bisa dijadikan indikasi
pemberian antibiotik (sebagai pilihan : kotrimoxazol,
amokcisillin), anti parasit : metronidazol
5.2.2.3 Nutrisi : anak tidak boleh dipuasakan, makanan
diberikan sedkit-sedkit tapi sering (± 6x sehari),
rendah serat, buah-buahan dierikan terutama pisang.
12. Dokter menyarankan pasien
12.1.1. Upayakan ASI tetap diberikan
12.1.2. Kebersihan perorangan, lingkungan
12.1.3. Imunisasi campak
12.1.4. Memberikan makanan penyapihan yang benar
12.1.5. Penyediaan air minum yang bersih
12.1.6. Selalu memasak makanan yang benar
13. Dokter memberikan resep kepada pasien
14. Dokter mempersilahkan pasien untuk mengambil obat di Ruang Obat

REFERENSI Buku Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2011

UNIT TERKAIT 1. Pendaftaran


2. Ruang Obat

You might also like