Professional Documents
Culture Documents
BAB I Fix
BAB I Fix
PENDAHULUAN
1
untuk berkumpul dan berinteraksi dengan banyak orang sekitar termasuk
komunitas remaja di Bitung. Remaja pada umumnya berkelompok
membentuk komunitas yang tersebar di ruang publik. Namun sayangnya
potensi dan prestasi remaja dalam komunitas tidak ditunjang dengan
ketersediaan ruang dan massa yang sesuai dengan kebutuhan aktivitas.
Remaja mempunyai potensi-potensi dan peranan penting dalam dinamika
sosial suatu masyarakat secara keseluruhan. Untuk itu perlu adanya
pembinaan dan pengembangan diri remaja yang terarah, dan
berkelanjutan. Salah satu faktor penting dalam pembinaan dan
pengembangan diri remaja adalah penyediaan fasilitas, kurangnya fasilitas
untuk mewadahi kegiatan remaja merupakan masalah umum yang
dihadapi berbagai kota di Indonesia. Minimnya fasilitas yang spesifik
diperuntukan bagi kegiatan remaja, membuat para remaja memanfaat
tempat lain yang sebenarnya tempat tersebut tidak diperuntukkan bagi
mereka. Ketidaktersediaan wadah kegiatan yang jelas akan menyebabkan
proses aktualisasi dan pencarian identitas diri remaja tidak terwadahi
dengan baik dan beresiko terjerumus dalam perilaku menyimpang atau
kenakalan remaja.
Berdasarkan latar belakang diatas dibutuhkan fasilitas yang mampu
mewadahi kreativitas, aktivitas, dan bisa menjadi sarana remaja di Bitung
untuk mengembangkan minat dan bakat mereka agar remaja dapat
mengekspresikan diri dan mampu menggali potensi diri secara positif
yaitu dengan menghasilkan rancangan Youth Center di Bitung berupa
kesatuan ruang dan massa dengan penekanan pada ruang yang
diimplementasikan melalui penataan ruang dalam, ruang luar, dan sirkulasi
yang berdekatan sehingga membentuk ruang komunal berdasarkan aspek-
aspek panduan perancangan.
Youth Center dengan fasilitas-fasilitasnya, memiliki potensi
sebagai wadah yang berfungsi sebagai sarana pengembangan remaja,
untuk bisa mengembangkan bakat dan minatnya agar dapat berprestasi
dalam bidangnya. Sehingga minat dan bakat yang mereka miliki dapat
berkembang menjadi kegiatan yang lebih positif dan terarah.
2
Rancangan Bitung Youth Center menerapan tema Arsitektur
Futuristik yang mengekspresikan ide atau gagasan ke dalam suatu bentuk
tampilan yang tidak biasa, kreatif dan inovatif. Penerapan futuristik ini
hanya terlihat pada penampilan atau tampaknya dengan tetap
memperhatikan dan memperhitungkan fungsi dari objeknya. Futuristik ini
merupakan upaya untuk menciptakan suatu masa depan yang lebih baik.
Pemikiran akan futuristik itu sendiri jauh lebih kreatif dan inovatif ke
depannya dan jauh lebih maju dari masanya. Penerapan Arsitektur
Futuristik dianggap tepat di dalam rancangan ini karena pemikiran masa
depan diterapkan ke dalam desain bangunan yang Secara tak langsung
bangunan yang nantinya menjadi lingkungan tempat mereka beraktivitas,
tentunya akan memilih tempat dan fasilitas yang lebih modern.
3
1.3. Maksud dan Tujuan
1. Merencanakan dan merancang wadah aktivitas dengan sarana dan
fasilitas sesuai kebutuhan aktivitas remaja dan komunitas remaja
Bitung yang dapat mewadahi minat, bakat, serta potensi remaja yang
bersifat rekreatif guna merespon proses aktualisasi diri dan
mengarahkan remaja agar meminimalisir perilaku menyimpang.
2. Menghasilkan rancangan Bitung Youth Center berupa kesatuan ruang
dan massa dengan pendekatan Arsitektur Futuristik yang
diimplementasikan melalui tata ruang dalam, ruang luar dan sirkulasi
yang berdekatan sehingga membentuk ruang komunal yang
terintegrasi dan multifungsi berdasarkan aspek-aspek panduan
perancangan.
4
d. Menggunakan metode analisis data yang sesuai dengan kondisi dan
situasi site eksisting.
5
dan perancangan yang siap ditransformasikan ke dalam bentuk fisik
bangunan yang dikehendaki kemudian Hasil analisis disusun dalam
konsep, yang hasilnya merupakan bahan dan dasar dalam perancangan
Youth Center.
6
1.5.2. Kerangka Pikir
LATAR BELAKANG
Populasi remaja usia 12-24 tahun di Kota Bitung telah mencapai sebanyak 54.738 jiwa atau 22,58%
dari jumlah penduduk keseluruhan. Namun komunitas dan remaja belum mempunyai wujud ruang
nyata yang dapat menampung dan memfasilitasi mereka dalam pengembangan minat dan bakat.
Wujud ruang yang belum jelas memicu remaja berinteraksi diruang publik yang tidak didukung
dengan fasilitas dan sarana yang memadai.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana menghasilkan rancangan Youth Center di Kota Bitung sebagai wadah aktivitas remaja
yang bersifat rekreatif dan multifungsionalis dimana sebuah ruang dapat mengikat beberapa fungsi
dengan karakteristiknya dan berpengaruh terhadap kegiatan pengguna didalamnya.
Bagaimana merancang Bitung Youth Center yang sesuai dengan karakteristik remaja masa kini yaitu
instan, interaksi, bebas dan riang dengan teori dan pendekatan Arsitektur Futuristik?
TUJUAN
Menghasilkan rancangan Bitung Youth Center berupa kesatuan ruang dan massa dengan pendekatan
Arsitektur Futuristik yang diimplementasikan melalui tata ruang dalam, ruang luar dan sirkulasi yang
berdekatan sehingga membentuk ruang komunal yang terintegrasi dan multifungsi berdasarkan
aspek-aspek panduan perancangan.
PENGUMPULAN DATA
DATA SEKUNDER
DATA PRIMER
Studi objek sejenis
Studi objek sejenis
Literatur
Lokasi tapak dan ANALISA Wawancara
kawasan
Tinjauan pustaka
KONSEP
7
1.6. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan perencanaan dan perancangan Bitung Youth
Center adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang uraian umum mengenai latar belakang pemilihan judul
perencanaan, rumusan masalah, maksud dan tujuan, ruang lingkup, metode
penulisan, sistematika penulisan dan kerangka pikir.
BAB IV ANALISIS
Berisikan analisa yang dilakukan terhadap kondisi lapangan, nilai estetis
pada bangunan serta pola aktivitas pelaku kegiatan Bitung Youth Center.
Analisa ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu analisa fungsional,
analisa spasial, analisa kontekstual, analisa arsitektural, analisa struktur
dan utilitas.