You are on page 1of 2

KERANGKA ACUAN KERJA

UGD PUSKESMAS BULULAWANG

A. PENDAHULUAN
UGD merupakan kepanjangan dari Unit Gawat Darurat. UGD dilakukan di
Puskesmas induk dengan pengawasan dokter. Petugas kesehatan yang boleh memberikan
pelayanan yaitu dokter, peawat dan tim UGD puskesmas beserta penanggung jawab
terlatih. UGD dapat dilayani oleh Puskesmas yang memiliki fasilitas atau kemampuan
untuk penanganan kegawat daruratan obstetric dan neonatal dasar. UGD puskesmas
menerima rujukan dari Desa di wilayah kerja dan sekitarnya. Apabila kasus emergency
sudah dapat diatasi, akan meminimalkan rujukan ke UGD RSUD. Untuk itu UGD harus
mampu melakukan pertolongan pertama gawat darurat.

B. LATAR BELAKANG
Dalam peraturan menteri kesehatan republik Indonesia nomor
147/menkes/per/I/2010 tentang perizinan rumah sakit atau puskesmas menyebutkan
bahwa untuk mendapatkan izin operasional, rumah sakit atau puskesmas harus memenuhi
persyaratan yang meliputi:
1. Sarana dan prasarana,
2. peralatan,
3. sumber daya manusia, dan
4. administrasi dan managemen.
Salah satu persyaratan izin rumah sakit memiliki kewajiban untuk
menyelenggarakan pelayanan gawat darurat selama 24 jam sehari. Dalam melakukan
pelayanan juga harus membutuhkan sumber daya manusia yang berkompeten dalam
melakukan upaya kesehatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan
Didasari oleh permasalahan tersebut, perlu kiranya disusun sebuah mekanisme
perbaikan terus menerus sehingga didapatkan peningkatan kompetensi petugas,
meminimalisir rujukan, mengurangi angka kematian pasien. Sehingga tercapai 3 T : tepat
diagnose, tepat tindakan dan tepat rujukan.

Tujuan Umum
Memberikan pelayanan gawat darurat sesuai dengan prinsip- prinsip kegawatdaruratan.
Tujuan Khusus
Untuk mencapai tujuan umum, petugas juga memiliki kemampuan untuk:
 Mengidentifikasi tanda dan gejala serta mendiagnosis kasus emergency
 Tepat laksana sesuai prosedur baku
 Mengevaluasi masalah UGD
 Melakukan perbaikan terus menerus

C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Komunikasi dan koordinasi yang baik antar tim UGD sangat menentukan
keberhasilan penanganan kasus UGD. Peningkatan komunikasi dan koordinasi dilakukan
secara berkesinambungan dan sinergi dua arah. Anggota tim saling memberikan masukan
dan komunikasi tiga arah petugas-dokter-masyarakat.

D. SASARAN
Sasaran dari pedoman ini adalah tim UGD yang terdiri dari : dokter terlatih UGD,
bidan terlatih UGD dan bidan atau perawat jaga pada khususnya dan bidan pada
umumnya sewilayah kerja puskesmas Bululawang

E. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dan pelaksanaan kegiatan melalui pembinaan tim UGD. Pertemuan rutin
dilakukan 3 bulan sekali dan jika ada kejadian khusus, pertemuan internal ini bersamaan
dengan rapat UKP membahas tentang kasus UGD dan kasus lain yang terjadi di wilayah
kerja, keluhan pelanggan, evaluasi pelaksanaaan, dan tindak lanjut.

F. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Setiap kasus UGD dicatat dibuku UGD dan dilaporkan ke penanggung jawab
UGD pada saat pembinaan dengan data sebagai berikut :
 Nama istri/ suami
 Tempat/ tanggal lahir
 Tanggal MRS
 Tanggal partus
 Diagnose kerja
 Penatalaksanaan

Mengetahui

Kepala UPT Puskesmas Bululawng

You might also like