You are on page 1of 25

SATUAN PENDIDIKAN

DIKPATIH MK KELAS D

PENUGASAN

MATA PELAJARAN : UTP Umum/Jabatan


PENDIDIKAN : DIKPATIH MK TA 2023
GUMIL : Kapt. Inf. Takrir
NAMA : Letda Ckm dr. Hazmi Dwinanda N.
NOSIS : 085

Cipatat, 2023
2

UTP - UMUM / JABATAN


1. Pengertian.

a. Tugas Umum. Tugas tempur dan non tempur terpenting pada setiap
tingkat keterampilan dalam SJM.

b. Tugas Khusus. Tugas perorangan sesuai fungsi dan jabatan dalam


TOP atau DSPP yang berlaku.

c. Spesialisasi Jabatan Militer (SJM). Adalah kelompok jabatan/


kedudukan militer yang mempunyai hubungan sedemikian dekat sehingga
diantara orang-orang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersebut terdapat
derajat tukar menukar yang optimal. Kode SJM Infanteri adalah 101, ditulis
pada urutan pertama, kedua, ketiga.
d. Kelompok Karier. Pengelompokan SJM yang mempunyai hubungan
satu sama lain untuk memungkinkan pembinaan personel/pembinaan
tenaga manusia dengan sebaik-baiknya. SJM Infanteri terdiri dari 3
kelompok karier yaitu awak lintas datar dengan kode B dan awak lintas
lengkung dengan kode C, penembak senapan dengan kode A yang ditulis
pada ururtan ke 4 (Kodefikasi).

e. Proglatsi. Pedoman penyelenggaraan latihan Satuan-Satuan Infanteri


sampai tingkat Kompi yang bertujuan untuk mendapatkan suatu
kemampuan tempur yang tinggi bagi seluruh Satuan Infanteri di lingkungan
TNI AD standar yang sama. Latihan Proglatsi terdiri dari perorangan dasar,
latihan kelompok/Regu, dan latihan Peleton dan latihan Kompi serta latihan
Yon.
f. U T J Perangkat untuk memberikan pedoman dalam penyelenggaraan,
mengukur tingkat keterampilan para pejabat dalam memimpin pasukannya
secara langsung di lapangan dalam memecahkan setiap persoalan taktis yang
ditimbulkan; Dalam pengujian UST, UTJ perangkat dan pelaksanaannya jadi
satu.
g. U T P (Uji Terampil Peorangan). Adalah perangkat kendali pembinaan
kemampuan perorangan untuk mengetahui secara pasti pengetahuan dan
keterampilan perorangan dalam kesiapan personel melaksanakan tugas
sesuai fungsi dan pangkat serta jabatan agar dapat dibina ditingkatkan
sehingga dapat dicapai kondisi yang optimal. Dalam UTP yang diuji adalah
kemampuan teknis perorangan tanpa pasukan.

h. UTP Umum. UTP untuk mengukur kesiapan personel


melaksanakan tugas umum sesuai tingkat SJM.

i. UTP Jabatan. UTP untuk mengukur kesiapan personel melaksanakan


tugas khusus sesuai jabatannya dalam pengelompokkan sesuai organisasi
yang diuji adalah keterampilan teknis.

j. Latihan dan Persiapan UTP. Waktu dan kegiatan yang disiapkan


untuk latihan menghadapi UTP. Latihan bagi yang akan melaksanakan UTP,
dan persiapan penyelenggaraan UTP bagi penyelenggara.

k. Latihan ulang UTP. Adalah waktu dan kegiatan yang disiapkan


untuk latihan UTP dikarenakan ada personel yang tidak lulus UTP dalam
satu tahap latihan Proglatsi. Peserta latihan adalah mereka yang tidak lulus
UTP, sedang yang lulus dapat menjadi pembantu pelatih.

l. UTP ulang. Adalah waktu dan kegiatan yang disiapkan untuk


menguji personel yang tidak lulus UTP serta personel yang dalam latihan
3
atau kegiatan telah menyimpang atau mengabaikan dari keadaan yang telah
dipunyai.

2. Hubungan UTP dengan Spesialisasi Jabatan Militer.

TINGKAT TINGKAT KELOMPOK KODE


KETERAMPILA PANGKAT SJM KARIER, AWAK SJM BPUP
N
Penembak 101 A1
1 Prada DASAR 1
Senapan
Pratu- Lintas datar 101 B2
2 2
Praka L Lintas lengkung 101 C2
A Lintas datar 101 B3
3 Kopda 3
N Lintas lengkung 101 C3
Koptu- J Lintas datar 101 B4
4 4
Kopka U Lintas lengkung 101 C4
T Lintas datar 101 B5
5 Serda-Sertu 5
A Lintas lengkung 101 C5
N Lintas datar 101 B6
6 Serka-Serma 6
Lintas lengkung 101 C6
7 Pelda-Peltu PUNCAK Pengawas 101 Z7 7

Berdasarkan tingkatan keterampilan dalam SJM ini ditentukan kemampuan


yang harus dimiliki oleh setiap personel. Kemampuan ini meliputi 2 aspek,
yaitu pengetahuan dan keterampilan. Seluruh keterampilan pengetahuan
dan keterampilan yang ditetapkan dalam setiap tingkat ini merupakan
keterampilan pokok dalam SJM masing-masing dengan titik berat pada
tugas-tugas umum dan tugas-tugas khusus. Selanjutnya dikaitkan dengan
fungsi jabatan dan kedudukan dalam organisasi. Tugas-tugas tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :

1. Tugas Umum. Dalam tugas umum sesuai SJM ini buku yang
digunakan sebagai pedoman dalam melatih dan menguji prajurit
adalah Buku Pedoman Umum Prajurit Infanteri sesuai tingkat
pengetahuan dan keterampilannya (BPUP-1 s.d BPUP-7).

Contoh : Semua Prajurit yang berpangkat Prada harus berpedoman


dan dapat melaksanakan tugas dalam Buku Pedoman Umum Prajurit -
1.

2. Tugas Khusus. Dalam tugasnya berpedoman pada Buku


Pedoman Khusus Jabatan (BPKJ), kalau dia Pejabat di Rupan, maka
dia harus berpedoman pada Buku Pedoman Khusus Jabatan di Kipan.
Bagan di bawah ini dapat menjelaskan bagaimana totalitas suatu
tugas perorangan dalam jabatan :

JABATAN WADAN RUPAN DANCUK MO.60 KETERANGAN


KOPDA/KOPTU KOPDA/KOPTU
PANGKAT
(SJM 101 B3) (SJM 101 C3)
Keterampilan Keterampilan
3 3
umum yang di bawahnya
harus Keterampilan
dikuasai (Lintas Datar) (Lintas umum pada
(tugas umum) Lengkung) tingkatan SJM
Keterampilan Mengatasi Keterampilan
Tik Rupan
khusus yang gangguan Mo.60 spesifik
harus Tugas khusus
Menembak
dikuasai Menembak SO pejabat di
Mo.60
(tugas khusus) bawahnya
4
SJM merupakan suatu sistem yang menyelaraskan antara pembinaan karier
dan pembinaan latihan dengan tujuan agar setiap prajurit yang menduduki
suatu jabatan militer dalam kelompok karier sesuai spesialisasinya, memiliki
profesionalisme yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya

Dalam konsep SJM, setiap jabatan militer memiliki persyaratan pengetahuan


dan keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap pejabat untuk itu pejabat
yang menduduki jabatan militer harus dilatih agar memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang dipersyaratkan dan setelah itu diuji untuk mengetahui
sampai sejauh mana pengetahuan dan keterampilan tersebut telah diketahui.

Uji Terampil Perorangan adalah sarana untuk menguji pengetahuan dan


keterampilan perorangan setiap prajurit yang telah melalui tahapan latihan
perorangan. Materi latihan dalam latihan perorangan meliputi materi umum
dan jabatan. Berkait dengan hal tersebut pengujiannya dilaksanakan sebagai
berikut :

a. Untuk menguji materi yang bersifat umum melalui Uji Terampil


Perorangan Umum (UTP Umum).

b. Untuk menguji materi yang berkait dengan pengetahuan dan


keterampilan jabatan melalui Uji Terampil Perorangan Jabatan (UTPJ).

Uji Terampil Perorangan adalah sarana untuk menguji tingkat pemahaman


prajurit sesuai tingkat keterampilannya dalam menduduki suatu jabatan
militer terhadap tugas-tugas umum dan jabatan yang dipersyaratkan dalam
SJM.

3. Hubungan UTP dengan Pola Karier. Bagi prajurit yang mempunyai jabatan
tidak jelas dalam pola karier sebagai awak lintas datar maupun awak lintas
lengkung, seperti Taban Jurlis, Ta Pesuruh, Ta Pelayan Radio, Ta pemasak dan
lain-lain baik yang berada di Kipan, Kima maupun Kiban, maka harus menentukan
diri, apakah dalam UTP akan mengikuti jalur lintas datar atau jalur lintas
lengkung. Penentuan ini berdasarkan pertimbangan perorangan dan hasil
konseling dengan Komandannya serta melihat kebiasaan tugas yang pernah
dialami. Penentuan ini sebaiknya sudah sejak mulai berpangkat Pratu. Pola karier
harus sudah dimemahami oleh para prajurit, sehingga dapat menjadi pancangan
penentuan karier yang harus diikuti dan tugas apa yang harus dikuasai. Dengan
demikian dalam UTP dia sudah tahu apa yang harus dilaksanakan. Dalam pola
karier terlihat jabatan yang ada dibawahnya dan disampingnya dalam rangka
menuju puncak karier, berarti kemampuannya harus dikuasai dan kemampuan
tersebut kalau keluar dalam UTP sesuai jabatan harus dapat dikerjakan juga. Pada
prinsipnya prajurit yang jabatannya lebih tinggi harus dapat melaksanakan tugas
jabatan yang dibawahnya. Oleh karena itu soal UTP yang dikerjakan oleh
bawahannya dapat pula dijadikan soal UTP untuk yang bersangkutan. Hierarki
jabatan ini dapat terlihat pada pola karier.

4. Hubungan UTP dengan Sisbinlat.

a. Di dalam Buku Petunjuk tentang Proglatsi Kipan dan Batalyon


Infanteri, telah diatur hal-hal sebagai berikut :

1) Latihan terdiri dari latihan perorangan dan latihan satuan.


Latihan meliputi latihan dasar (Umum), latihan perorangan tingkat
Bintara dan latihan perorangan tingkat Perwira. Sedangkan latihan
satuan meliputi latihan tingkat kelompok, Regu, Peleton dan Kompi.
Materi latihan perorangan meliputi materi teknik dan taktik yang
berkaitan dan mendukung langsung pelaksanaan tugas satuan, yang
ditentukan dalam latihan satuan.
5
2) Pentahapan latihan diatur sebagai berikut :

a) Latihan perorangan = 9 minggu.


b) Latihan Tk. Ru/Pok/Si = 6 minggu.
c) Latihan Tk. Ton = 6 minggu.
d) Latihan Tk. Ki = 3 minggu.
e) Latihan Tk. Batalyonif = 3 minggu.

Waktu tersebut sudah termasuk untuk UST masing-masing tahap.


Jumlah waktu adalah 27 minggu. Setiap tahap latihan tidak akan
berhasil apabila masing-masing perorangan belum lulus dalam UTP.
Waktu untuk UTP diluar Proglatsi sendiri adalah 1 minggu. Dengan
demikian waktu UTP, Proglatsi UST dan UTJ sebanyak 28 minggu
dalam 1 tahun.

3) Pola Proglatsi bila dihubungkan dengan UTP dapat digambarkan.

SIKLUS LATIHAN TINGKAT BATALYON

DIAG
LATOR LAT LATOR
NOS LATOR UTP LATOR LAT UTP UTJ UST UTJ
JAB TIS JAB
TIK LAN TAJA SAR UTP UMUM RU RU TON
RU RU TON
TEST

TAJA BARU 9 MINGGU 6 MINGGU

GLAPET, MOD, MED 6 MINGGU


DRILL NIS, TIS, PUR dan GLALAP

GLA LAT LATOR LAT LATOR LAT


UTJ UST UTJ UST
LAP TIS JAB TIS JAB TIS
YON KI KI TON
YON YON YON KI KI TON

3 MINGGU 3 MINGGU

5. Sifat.

a. Akseptabel. Hasil pengujian dan penilaian latihan dapat diterima oleh


pimpinan umum latihan, penyelenggara dan pelaku.

b. Akuntabel. Setiap hasil pengujian dan penilaian latihan dapat


dipertanggungjawabkan, oleh karena itu harus berpedoman pada referensi
atau ketentuan yang berlaku/sah.

c. Aplikatif. Sesuatu bentuk penerapan metode latihan teknis baik


perorangan maupun kelompok dengan menggunakan medan latihan yang
mendekati daerah operasi sebenarnya.

d. Komprehensif. Proses analisa dalam pengujian ini harus secara utuh


mencakup semua komponen atau sub sistem penyelenggaraan latihan yang
saling terkait, termasuk aspek pengawasan dan pengendaliannya.

e. Kontributif. Pengujian harus memberikan hasil yang sangat


bermanfaat bagi peningkatan penyelenggaraan latihan yang akan datang,
oleh karena itu proses analisis harus mampu mengungkap berbagai masalah
baik yang positif maupun negatif yang mempengaruhi efektifitas pencapaian
tujuan dan sasaran latihan secara optimal. Pengaruh positif menjadi acuan
untuk dipertahankan atau ditingkatkan sedangkan pengaruh negatif menjadi
6
acuan untuk diantisipasi dan diatasi secara dini agar tidak terulang lagi pada
penyelenggaraan yang akan datang.

f. Memiliki Kemampuan Pembanding. Hasil pengujian dan


penilaian dapat membedakan personel yang dinilai dari segi pengetahuan dan
keterampilan yang telah didapat sebelumnya.

g. Objektif. Hasil pengujian harus merupakan data yang benar-benar


menggambarkan keadaan objek tanpa adanya rekayasa atau ditutupi untuk
mendapatkan hasil yang benar.

h. Praktiktabel. Bahwa pengujian dan penilaian latihan mudah


dilaksanakan praktis dan tidak rumit.

i. Reliabel. Dapat dipercaya bahwa data yang dikumpulkan benar valid


seperti apa adanya, bukan palsu atau rekayasa latihan.

j. Representatif. Hasil pengujian terhadap beberapa contoh yang dipilih


dapat memberikan gambaran secara umum dan menyeluruh terhadap
mekanisme penyelenggaraan secara utuh.

6. Organisasi.

a. Struktur Organisasi.

STRUKTUR ORGANISASI
PENYELENGGARAAN UTPU DAN UTPJ TNI AD

PIMUMLAT

DANLAT
TIM WASEV
WADANLAT

STAF LAT SIMALAT

SIPAMOPS SIMINLOG
KATIM PENGUJI
PENGUJI

PELAKU

Keterangan: Komandan Latihan,


GARIS KOMANDO
GARIS STAF
GARIS PENGUJIAN Nama
Pangkat/Korps/NRP
7
b. Susunan Organisasi.

1) Pimpinan Umum Latihan.


2) Tim Pengawasan dan Evaluasi Latihan.
3) Komandan Latihan.
4) Wakil Komandan Latihan.
5) Sipamops.
6) Siminlog.
7) Simalat.
8) Katim penguji.
9) Penguji.
10) Pelaku.

7. Tugas dan Tanggung Jawab.

a. Pimpinan Umum Latihan (Pimumlat).

1) Menerbitkan direktif sesuai program latihan.


2) Menentukan tim pengawasan dan evaluasi latihan.
3) Menerima paparan Rencana Garis Besar (RGB) dari Danlat.
4) Menerima paparan rencana kesiapan evaluasi, penilaian latihan
dan laporan hasil pelaksanaan latihan dari tim Evlat.
5) Menerima laporan kesiapan dan hasil pelaksanaan latihan dari
Danlat.
6) Membuat laporan evaluasi latihan.
7) Bertanggung jawab langsung kepada komando atas.

b. Tim Pengawasan dan Evaluasi Latihan (Tim Wasev).

1) Membuat rencana pengawasan dan evaluasi latihan.


2) Menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan latihan berdasarkan
aspek-aspek kesisteman penyelenggaraan latihan.
3) Melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggara dan pelaku
selama latihan.
4) Memberikan laporan hasil pengawasan dan evaluasi latihan
kepada Pimpinan umum latihan.
5) Bertanggung jawab langsung kepada Pimpinan umum latihan.

c. Komandan Latihan (Danlat).

1) Menyusun dan menunjuk staf perancang latihan.


2) Memberi petunjuk kepada staf perancang latihan.
3) Membuat RGB tentang latihan yang akan dilaksanakan.
4) Memberi petunjuk secara umum kepada staf latihan.
5) Membuat rencana latihan.
6) Menerima paparan dari katim penguji.
7) Memberikan briefing pelaku dan penyelenggara latihan.
8
8) Melaporkan kesiapan pelaksanaan pengujian kepada pimpinan
umum latihan.
9) Membuat laporan pelaksanaan latihan.
10) Bertanggung jawab kepada pimpinan umum latihan.

d. Wakil Komandan Latihan (Wadanlat).

1) Mengoordinir pekerjaan staf.


2) Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai petunjuk Komandan
latihan.
3) Bertindak sebagai Komandan latihan apabila Komandan latihan
berhalangan.
4) Bertanggung jawab kepada Komandan latihan.

e. Seksi Pengamanan Operasi (Sipamops).

1) Membuat rencana pengamanan dalam rangka pengujian.

2) Memelihara keamanan dan ketertiban sebelum, selama dan


sesudah pengujian.

3) Melaporkan semua perkembangan situasi keamanan yang


berhubungan dengan pengujian.

4) Memeriksa tempat latihan dan menghitung kerusakan daerah


latihan untuk memberikan ganti rugi (jika menggunakan daerah latihan
milik masyarakat/pihak lain).

5) Koordinasi dengan aparat setempat tentang penggunaan daerah


latihan.

6) Menyusun jadwal kegiatan pengujian.

7) Menyiapkan sarana dan prasarana pengujian baik peranti lunak


maupun peranti keras yang dibutuhkan.

8) Membantu Komandan latihan dalam menyusun Rencana Garis


Besar, rencana latihan dan mengendalikan serta mengawasi kelancaran
pengujian sesuai dengan rencana latihan.
9) Membuat dan menata pos komando latihan.

10) Melaksanakan koordinasi terus menerus dengan staf


penyeleggara latihan lainnya.

11) Bertanggung jawab kepada Komandan latihan.

f. Seksi Administrasi Logistik (Siminlog).

1) Menyiapkan personel-personel yang diperlukan untuk


pengujian.

2) Membuat konsep kebutuhan personel dan sarana dan prasarana


yang digunakan dalam pengujian.

3) Koordinasi dengan Sipamops tentang penyiapan penyelenggaraan


pengujian.
9

4) Bertanggung jawab kepada Komandan latihan.

g. Seksi Markas Latihan (Simalat).

1) Membantu Komandan dalam urusan dalam, dukungan bantuan


administrasi dan logistik serta ketertiban.

2) Mendukung pelaksanaan latihan agar latihan berjalan lancar


sesuai dengan rencana.

3) Koordinasi dengan staf operasi latihan dalam mendukung


kebutuhan fasilitas komando latihan.

4) Bertanggung jawab kepada komandan latihan.

h. Ketua Tim Penguji (Katim Penguji).

1) Membuat rencana kegiatan Tim Penguji.


2) Memberikan materi pengujian sesuai tanggung jawab.
3) Memberikan koreksi-koreksi jalannya pengujian.
4) Mengoordinir kegiatan pengujian.

5) Menghimpun data hasil pengujian dari para penguji.


6) Membuat laporan hasil pengujian kepada Komandan latihan.
7) Bertanggung jawab kepada Komandan latihan.

i. Penguji.

1) Membuat pertanyaan-pertanyaan sesuai materi yang akan


diujikan.

2) Melaksanakan tugas-tugas pengujian dan penilaian terhadap


pelaku tentang pelaksanaan tugas sesuai persoalan yang diujikan.

3) Dalam tugasnya selalu berkoordinasi dengan penguji yang lain


dan Katim penguji.
4) Melaporkan hasil pengujian dan penilaian kepada Katim penguji.

5) Bertanggung jawab kepada katim penguji.

j. Pelaku.

1) Melaksanakan tugas sesuai instruksi/perintah yang dikeluarkan


oleh komandan latihan.

2) Menerima dan melaksanakan seluruh materi latihan yang


diberikan oleh penguji.

3) Tanggap terhadap setiap permasalahan yang ditimbulkan oleh


penguji.

8. Syarat Personel.
10
a. Penyelenggara.

1) Penguji berpangkat Perwira yang ditunjuk dan Bintara yang telah


lulus.

2) Menguasai dan mahir tentang materi yang akan diujikan.

3) Menguasai dan mahir tentang teknik pengujian.

4) Menguasai dan mahir tentang teknik penyelenggaraan latihan.

b. Pelaku.

1) Personel sesuai tingkat kecakapan dan jabatan.

2) Memiliki kondisi kesehatan dan kesemaptaan yang baik.

3) Sudah mengikuti latihan/Pra UTPU dan UTPJ.

4) Bagi personel pelaku yang tidak lulus, akan diulang sesuai


ketentuan yang berlaku UTPU dan UTPJ.

5) Bagi personel yang tidak lulus diberikan waktu untuk


melaksanakan ujian ulang UTPU dan UTPJ sampai dengan personel
tersebut lulus.

6) UTPU dan UTPJ ulang dilaksanakan untuk materi yang tidak


lulus.

9. Teknis. Teknis penyelenggaraan UTPU dan UTPJ TNI AD dilaksanakan


dengan teknik pengujian bersama-sama, kelompok, sirkuit kombinasi, acak dan
gabungan serta poros.

a. Teknik pengujian bersama-sama.


b. Teknik Pengujian Kelompok.
c. Teknik Pengujian Sirkuit Kombinasi.
d. Teknik Pengujian Acak.
e. Teknik Pengujian Gabungan.
f. Teknik Pengujian Poros.

10. Sarana Prasarana.

a. Sarana. Sarana yang digunakan untuk mendukung UTPU dan


UTPJ TNI AD.

1) Sarana Pokok.
a) Referensi.
b) Blangko penilaian (checklist).
c) Naskah.

2) Sarana Pendukung.

a) Tenda.
b) Meja.
c) Alkap Pioner.
d) Senjata.
e) Muhandak.
11
f) Alkap perorangan.
g) Satu set Alkap Kesehatan.
h) Satu set Alkap Perhubungan.
i) Matras.
j) Peta, Kompas, Protektor, GPS.
k) Samaran.
l) Ponco.
m) Sangkur.
n) Papan tulis.

3) Perangkat pengujian yang digunakan oleh penguji:

a) Referensi.
b) Checklist.
c) Buku catatan UTPU dan UTPJ TNI AD.
d) Alins/alongins.
e) Meja.
f) Senjata.
g) Perlengkapan samaran.
h) Stop watch.
i) Helm/Topi Rimba.
j) Rangsel.
k) Ranmor (Ranpur, Ranri, Rantis, Ranmin dan Ransus).

4) Perlengkapan lain yang dibutuhkan sesuai materi yang diujikan.

b. Prasarana. Prasarana yang digunakan untuk mendukung


UTPU dan UTPJ TNI AD.

1) Lapangan.
2) Ruang latihan UTPU dan UTPJ.
3) Ruang latihan model.
4) Lapangan Hellypad.
5) Kelas model.
6) Kelas lapangan.
7) Aula serba guna.
8) Kolam renang.
9) Menara serba guna.
10) Peralatan lain sesuai kebutuhan materi yang diujikan.

11. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi.

a. Faktor Internal.

1) Penyelenggara.

a) Terbatasnya jumlah personel di satuan yang memiliki


penguasaan materi dengan standar menguasai/mahir.

b) Pada pemberian persoalan materi latihan belum sesuai


dengan naskah latihan.

c) Keterbatasan sarana dan prasarana dari segi kuantitas dan


kualitas.
12
2) Pelaku.

a) Latar belakang kemampuan perorangan berbeda antara


orang yang satu dengan yang lain dalam pelaksanaan UTPU dan
UTPJ TNI AD.

b) Sebagian belum memahami materi pengetahuan dan


keterampilan latihan UTPU dan UTPJ TNI AD.

c) Terdapat beberapa personel pelaku belum sesuai dengan


jabatan yang telah ditetapkan pada materi UTPU dan UTPJ TNI
AD.

d) Terbatasnya kemampuan dalam menjawab teori pada


materi pengetahuan UTPU dan UTPJ TNI AD.

b. Faktor Eksternal.

1) Sarana prasarana, tempat pengujian dan sumber daya lainnya


yang terbatas.

2) Cuaca. Kondisi cuaca dan iklim akan berpengaruh terhadap


penyelenggaraan UTPU dan UTPJ TNI AD.
3) Waktu. Waktu penyelenggaraan yang terjadwalkan berubah-
ubah tidak sesuai dengan yang telah ditentukan.

12. Ketentuan Lain.

a. Ketentuan Waktu. Waktu penyelenggaraan UTPU dan UTPJ TNI


AD selama 15 (lima belas) hari meliputi tahap perencanaan, persiapan,
pelaksanaan dan pengakhiran.

b. Pelaksanaan UTPU dan UTPJ TNI AD. UTPU dan UTPJ TNI AD
dilaksanakan sebelum tiap-tiap tahap latihan dari Proglatsi. Dalam satu
tahun anggaran hanya direncanakan mulai triwulan pertama setiap tahun
anggaran. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan personel
dalam melaksanakan fungsi dan jabatan.

c. Teknik Pengujian.

1) Tertulis. Teknik yang digunakan untuk pengujian pengetahuan.


a) Untuk Tamtama pertanyaan tidak bersifat uraian.

b) Untuk Bintara pertanyaan bersifat uraian/penjelasan.

c) Pelaksanaan pengujian dilaksanakan dimasing-masing pos


pengujian.

2) Praktek. Teknik yang digunakan untuk menguji keterampilan


dan pelaksanaan tugas-tugas yang bisa dilaksanakan oleh perorangan.
a) Untuk Tamtama tugas yang diberikan tanpa
uraian/penjelasan tambahan.

b) Untuk Bintara tugas yang diberikan disertai dengan


uraian/penjelasan secara lisan.

Catatan: Pelaksanaan pengujian dilaksanakan setelah pelaku


melaksanakan ujian tertulis dengan metode praktek.
13
3) Tata cara pengujian.

a) Semua peserta memegang formulirnya masing-masing,


setiap akan masuk pos langsung menulis identitas penguji dalam
kolom “hasil” pada formulir UTPU dan UTPJ TNI AD.

b) Penguji kemudian menjelaskan tugas, standar, kondisi dan


apa yang harus dikerjakan oleh pelaku serta menanyakan jelas
atau tidak.

c) Penguji mengatakan “Mulai” pada waktu mulai diikuti


berapa lama dan bagaimana pelaksanaannya, apakah sesuai
atau tidak dengan PUP/PKJ.

d) Setelah selesai kegiatan penguji mencocokkan waktu,


melebihi standar atau kurang dari standar dan mencatat waktu
pelaksanaannya berapa menit.

e) Penguji menjelaskan pelaku lulus atau tidak dan sebab-


sebab tidak lulus/lulus.

f) Penguji menandatangani/paraf pada formulir UTPU dan


UTPJ TNI AD, kemudian dikembalikan lagi kepada pelaku.

d. Kriteria Nilai Pengetahuan dan Keterampilan.

1) Bidang pengetahuan.

a) Mengetahui. Standar kemampuan yang dicapai jika


minimal dapat menyebutkan/mengidentifikasi,memilih/
menyalahkan atau membenarkan/mencocokkan bagian besar
serta kegunaannya secara garis besar.

b) Mengerti. Standar kemampuan yang dicapai jika minimal


dapat menjelaskan/menerangkan/menguraikan tidak mendalam
tentang apa dan bagaimana mengerjakan walaupun hanya teori.

c) Memahami. Standar kemampuan yang dicapai jika


minimal dapat menjelaskan/menerangkan cukup mendalam
tentang apa, mengapa perlu, apa akibatnya jika dilakukan atau
tidak dilakukan dan tahu bagaimana mengerjakan/
melaksanakannya.

d) Menguasai. Standar kemampuan yang dicapai bila


seseorang minimal dapat menjelaskan / menerangkan/
menguraikan secara jelas dan mendalam tentang apa, mengapa
perlu, apa akibatnya jika dilakukan atau tidak dilakukan, apa
latar belakang, apa faktor yang berpengaruh, serta dapat
memberi contoh.

2) Bidang keterampilan.

a) Dapat terbatas. Suatu kemampuan yang dicapai jika bisa


secara terbatas melakukan/melaksanakan suatu
kegiatan/proses kegiatan, pekerjaan atau tindakan dengan
bimbingan/bantuan orang lain/bantuan buku petunjuk atau jika
tanpa bantuan bisa melakukan kegiatan secara garis besar
(prosedur rutin). Pekerjaan/kegiatan yang detail pada umumnya
belum bisa dilakukan.
14

b) Dapat. Standar kemampuan yang dicapai jika bisa


melakukan suatu kegiatan/proses kegiatan, pekerjaan atau
tindakan dengan benar dan mungkin ada beberapa kesalahan
kecil tetapi hasil pekerjaannya sudah dapat dibenarkan.
Kegiatan dilakukan tanpa bantuan, kesalahan yang dilakukan
dapat diketahui dan diperbaiki sendiri. Waktu untuk
melaksanakan kegiatan ini di bawah kecepatan waktu standar.
Dapat berarti bisa mengerjakan sendiri walau tidak cepat dan
belum sempurna tetapi masih dapat diterima.

c) Mampu. Standar kemampuan yang dicapai jika bisa


melakukan/melaksanakan suatu kegiatan/proses kegiatan,
pekerjaan atau tindakan dengan cepat dan tepat tanpa ada
kesalahan yang berarti. Kegiatan tersebut dilakukan tanpa
bantuan dan dalam waktu standar yang ditentukan. Kegiatan ini
dilakukan sesuai dengan kecepatan kerja normal, mampu juga
berarti bisa mengerjakan sendiri tanpa bantuan serta
mengetahui mana yang salah dan mana yang benar.

d) Mahir. Standar kemampuan yang dicapai jika bisa


melakukan/melaksanakan kegiatan/proses kegiatan, pekerjaan
atau tindakan dengan cepat dan tepat tanpa ada kesalahan
sekecil apapun. Cepat berarti kecepatan melakukan kegiatan
tersebut dapat melebihi kecepatan kerja normal dan dilakukan
sekali jadi dalam waktu standar yang ditentukan. Mahir juga
berarti dapat memberikan contoh, mengerjakan sendiri tanpa
bantuan orang lain, memberi supervisi, melatihkannya kepada
orang lain dan memberi koreksi.

3) Standar nilai. Standar nilai kelulusan adalah akumulasi dari


nilai pengetahuan dan keterampilan setiap materi dengan batas nilai
minimal 70 dengan klasifikasi sebagai berikut:

a) Standar nilai 40 s.d 64,9 : kurang.


b) Standar nilai 65 s.d 74,9 : cukup.
c) Standar nilai 75 s.d 84,9 : baik.
d) Standar nilai 85 s.d 100 : baik sekali.

Catatan: Nilai kelulusan UTPU dan UTPJ sesuai standar


kemampuan dengan nilai minimal 65 yang ada di PUP dan PKJ.

e. Nilai Akhir. UTPU dan UTPJ TNI AD dihitung secara kuantitatif


dengan nilai terendah 0 dan nilai tertinggi 100. Nilai akhir ini merupakan
gabungan antara nilai pengetahuan dan nilai keterampilan setelah
dijumlahkan, kemudian hasilnya dibagi dengan jumlah materi yang diujikan
atau yang harus dilaksanakan.
Contoh: Untuk tindakan keamanan senjata SS1. Pratu Dede Sumarna
mempunyai nilai keterampilan 60 dan nilai pengetahuan 70, maka nilai
tindakan keamanan senjata Pratu Dede Sumarna adalah:

60 + 70 = 65 (enam puluh lima).


2

f. UTPU dan UTPJ TNI AD Ulang. Adalah waktu dan kegiatan yang
digunakan dalam UTPU dan UTPJ dalam Proglatsi serta bagi mereka yang
dalam pelaksanaan latihan yang dinyatakan tidak lulus.
15

13. Kegiatan Penyelenggaraan UTPU.

a. Kegiatan Penyelenggara.

1) Perencanaan.

a) Setelah menerima direktif UTPU maka Danlat yang


ditunjuk melaksanakan kegiatan:

(1) Mempelajari direktif UTPU, antara lain:

(a) Tujuan dan sasaran UTPU.


(b) Materi UTPU.
(c) Macam dan metode UTPU.
(d) Waktu dan tempat UTPU.
(e) Peserta UTPU.
(f) Dukungan UTPU.

(2) Membentuk Staf Perancang UTPU yang terdiri dari


beberapa Perwira dibantu Bintara dan Tamtama dengan
jumlah sesuai kebutuhan.
Para Perwira tersebut diharapkan nantinya akan menjabat
sebagai Staf Kolat (Sipamops, Siminlog dan Pendukung
Kolat).

(3) Memberikan petunjuk perencanaan kepada Staf


Perancang UTPU yang berisi antara lain:

(a) Pokok-pokok penyelenggaraan UTPU.


(b) Rencana penyelenggaraan UTPU.

b) Staf Perancang UTPU, setelah mendapat petunjuk


perencanaan dari Danlat segera mempelajari PUP sesuai tingkat
keterampilan meliputi PUP-1 s.d. PUP-7 dan Juknis tentang
Penyelenggaraan UTPU TNI AD yang dapat mendukung
penyelenggaraan UTPU.

c) Membuat Rencana Garis Besar (RGB). Kegiatan awal


yang dilaksanakan oleh Danlat bersama staf perancang UTPU
dalam mengembangkan rencana latihan secara keseluruhan
adalah membuat Rencana Garis Besar (RGB) yang nantinya akan
dipaparkan dihadapan Pimumlat. Selanjutnya staf perancang
UTPU melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

(1) Sipamops menyusun dan mengajukan konsep


Rencana Garis Besar UTPU yang disesuaikan dengan
tujuan dan sasaran UTPU.

(2) Siminlog mengajukan kebutuhan administrasi dan


logistik kepada Danlat dalam rangka melengkapi rencana
garis besar UTPU.

d) Pada kegiatan ini staf perancang UTPU mempelajari


tujuan, sasaran, materi, macam dan metode, waktu dan tempat
serta peserta UTPU dalam rangka membuat rencana garis besar
UTPU sesuai dengan direktif latihan UTPU yang diterima.
16

e) Isi dari RGB memuat hal-hal sebagai berikut:

(1) Bab I Pendahuluan.


(a) Umum.
(b) Maksud dan Tujuan.
(c) Ruang Lingkup dan Tata Urut.
(d) Dasar.

(2) Bab II Pokok-pokok penyelenggaraan UTPU.


(a) Tujuan.
(b) Sasaran.
(c) Materi.
(d) Macam dan Metode latihan.

(3) Bab III Rencana penyelenggaraan latihan.


Organisasi latihan.
(a) Penyelenggara.
(b) Pelaku.

(4) Pelaksanaan latihan.


(a) Tahap Perencanaan.
(b) Tahap Persiapan.
(c) Tahap Pelaksanaan.
(d) Tahap Pengakhiran.

(5) Tempat dan Waktu.


(6) Referensi.
(7) Dukungan administrasi logistik.
(a) Personel.
(b) Sarana dan prasarana.
(c) Anggaran.

(8) Bab IV Komando dan Perhubungan.


(a) Perhubungan.
(b) Komando.

(9) Bab V Penutup.

f) Paparan RGB. Danlat memaparkan RGB dihadapan


Pimumlat guna mendapatkan persetujuan atau perubahan-
perubahan seperlunya.

g) Membentuk Komando Latihan (Kolat). Setelah RGB


disetujui oleh Pimumlat, maka organisasi Kolat yang ada dalam
RGB secara otomatis terbentuk dan pekerjaan-pekerjaan staf
perancang UTPU langsung beralih kepada Staf Kolat dengan
tugas antara lain:

(1) Sipamops.

(a) Menyusun rencana latihan dengan lampiran-


lampirannya.
17
(b) Menyempurnakan konsep naskah latihan yang
disusun bersama Staf lain.

(2) Siminlog.

(a) Menyiapkan personel dan bahan-bahan logistik


yang diperlukan untuk penyelenggaraan latihan.

(b) Membantu Sipamops dalam menyusun naskah


latihan khususnya bidang administrasi dan logistik.

2) Persiapan.
a) Menyiapkan Kolat.
b) Melaksanakan penataran kepada penguji.
c) Melaksanakan Briefing kepada pelaku.
d) Menyiapkan tempat latihan.
e) Latihan pendahuluan kepada penguji tentang tata cara
pengujian.
f) Mendistribusikan formulir UTPU kepada pelaku paling
lambat 2 hari sebelum pelaksanaan.
g) Pengecekan akhir tentang personel, sarana dan prasarana
latihan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan UTPU.

3) Pelaksanaan.

a) Pengarahan Pimumlat kepada peserta UTPU.

b) Mekanisme latihan. Pelaksanaan latihan sesuai dengan


teknik pengujian yang direncanakan.

(1) Para penguji segera menempati pos pengujian sesuai


pembagian tugas yang diberikan oleh Katim penguji

(2) Selesai pengarahan/briefing latihan para pelaku


kumpul di daerah persiapan yang ditentukan.

(3) Katim penguji melaksanakan pemeriksaan personel


pelaku dan perlengkapannya.

(4) Katim penguji memberikan penjelasan tentang teknik


pengujian, batasan waktu pengujian, tempat pengujian dan
aturan-aturan yang harus ditaati selama pelaksanaan
UTPU.

(5) Katim penguji melaksanakan pemeriksaan terhadap


formulir UTPU yang dibawa oleh masing-masing pelaku.

(6) Katim penguji dapat membagi pelaku dalam


kelompok atau perorangan.

(7) Katim penguji memerintahkan pelaku bergerak


menuju pos pengujian sesuai petunjuk dan arahan yang
sudah diberikan.

(8) Pelaku laporan di pos pengujian diterima oleh


penguji.

(9) Penguji memberikan penjelasan tentang materi dan


waktu pengujian sesuai materi yang diujikan.
18

(10) Penguji mengumpulkan formulir dari pelaku untuk


diisi.

(11) Pelaku melaksanakan ujian sesuai petunjuk penguji.

(12) Penguji melaksanakan penilaian terhadap jawaban


dan tindakan pelaku berdasarkan checklist.

(13) Penguji memasukan nilai yang didapat oleh pelaku


ke dalam formulir dan mengisi kolom keterangan tentang
kelebihan dan kekurangan pelaku dan menandatangani.

(14) Penguji menyampaikan hasil yang didapat kepada


pelaku dan menyerahkan kembali formulir.

(15) Penguji memerintahkan pelaku untuk bergerak


menuju pos berikutnya yang belum selesai dan menuju TB
akhir apabila sudah selesai seluruh materi ujian.

(16) Katim penguji menghimpun formulir UTPU dari


pelaku yang sudah berkumpul di TB akhir.

(17) Katim penguji merekap hasil yang dicapai dalam


formulir UTPU untuk digunakan sebagai bahan kaji ulang
dan untuk mengumumkan yang lulus dan tidak lulus
UTPU.

c) Debriefing dan kaji ulang tentang pelaksanaan latihan.

d) Pengarahan/briefing latihan dan pembacaan/penyampaian


amanat dari Pimumlat/Danlat tentang hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan UTPU serta tindak lanjutnya.

4) Pengakhiran.

a) Melaksanakan briefing para penguji sebagai bahan kaji


ulang.
b) Melaksanakan pemeriksaan personel dan sarana dan
prasarana.

c) Melaksanakan kaji ulang terhadap pelaksanaan UTPU.


d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan UTPU.

b. Kegiatan Pelaku.

1) Perencanaan.

a) Menerima surat perintah dari Dansat untuk mengikuti


UTPU.
b) Melaksanakan latihan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
c) Merencanakan alat perlengkapan yang digunakan dalam
UTPU.

2) Persiapan.
19
a) Menyiapkan PUP yang dipergunakan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan UTPU.

b) Mengikuti briefing UTPU.

c) Menerima formulir UTPU paling lambat 2 hari sebelum


pelaksanaan.

d) Menyiapkan alat perlengkapan perorangan yang


dibutuhkan.

e) Menyiapkan catatan dalam rangka kesiapan UTPU.

3) Pelaksanaan.

a) Menerima briefing dari Pimumlat/Danlat tentang


pelaksanaan UTPU.

b) Menerima penjelasan mekanisme UTPU dari Katim penguji.

c) Mengisi identitas dalam formulir UTPU yang sudah


diterima.

d) Membentuk kelompok sesuai pembagian kelompok yang


disampaikan oleh Katim penguji.

e) Bergerak menuju pos pengujian sesuai intruksi dari Katim


penguji.

f) Menerima penjelasan dari penguji tentang materi ujian,


waktu dan ketentuan pelaksanaan ujian di pos pengujian.

g) Menyerahkan formulir UTPU kepada penguji.

h) Melaksanakan ujian sesuai petunjuk penguji.

i) Menerima penjelasan dari penguji tentang hasil yang


dicapai dalam pelaksanaan ujian.

j) Menerima formulir UTPU dari penguji yang sudah diisi


hasil UTPU dan ditandatangani.

k) Melanjutkan UTPU ke pos berikutnya sesuai petunjuk


penguji atau instruksi Katim penguji tentang teknik pengujian
sebelumnya.

l) Setelah seluruh persoalan selesai segera menuju TB akhir


yang telah ditentukan dan mengumpulkan formulir UTPU yang
sudah diisi dan ditandatangani oleh para penguji dimasing-
masing pos pengujian kepada Katim penguji.

4) Pengakhiran.

a) Menerima kaji ulang tentang pelaksanaan UTPU.

b) Mencatat hasil yang dicapai dalam UTPU dalam buku


catatan perorangan.

c) Melaporkan hasil yang dicapai kepada atasannya.


20
14. Kegiatan Penyelenggaraan UTPJ.

a. Kegiatan Penyelenggara.

1) Perencanaan.

a) Setelah menerima direktif UTPJ maka Danlat yang


ditunjuk melaksanakan kegiatan:

(1) Mempelajari direktif UTPJ, antara lain:

(a) Tujuan dan sasaran UTPJ.


(b) Materi UTPJ.
(c) Macam dan metode UTPJ.
(d) Waktu dan tempat UTPJ.
(e) Peserta UTPJ.
(f) Dukungan UTPJ.

(2) Membentuk Staf Perancang UTPJ yang terdiri dari


beberapa Perwira dibantu Bintara dan Tamtama dengan
jumlah sesuai kebutuhan. Para Perwira tersebut
diharapkan nantinya akan menjabat sebagai Staf Kolat
(Sipamops, Siminlog dan Pendukung Kolat).

(3) Memberikan petunjuk perencanaan kepada Staf


Perancang UTPJ yang berisi antara lain:

(a) Pokok-pokok penyelenggaraan UTPJ.


(b) Rencana penyelenggaraan UTPJ.

b) Staf Perancang UTPJ, setelah mendapat petunjuk


perencanaan dari Danlat segera mempelajari PUP sesuai tingkat
keterampilan meliputi PPKJ-1 s.d. PPKJ-7 dan Juknis tentang
Penyelenggaraan UTPJ TNI AD yang dapat mendukung
penyelenggaraan UTPJ.

c) Membuat Rencana Garis Besar (RGB). Kegiatan awal


yang dilaksanakan oleh Danlat bersama staf perancang UTPJ
dalam mengembangkan rencana latihan secara keseluruhan
adalah membuat Rencana Garis Besar (RGB) yang nantinya akan
dipaparkan dihadapan Pimumlat. Selanjutnya staf perancang
UTPJ melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

(1) Sipamops menyusun dan mengajukan konsep


Rencana Garis Besar UTPJ yang disesuaikan dengan
tujuan dan sasaran UTPJ.

(2) Siminlog mengajukan kebutuhan administrasi dan


logistik kepada Danlat dalam rangka melengkapi rencana
garis besar UTPJ.

d) Pada kegiatan ini staf perancang UTPJ mempelajari tujuan,


sasaran, materi, macam dan metode, waktu dan tempat serta
peserta UTPJ dalam rangka membuat rencana garis besar UTPJ
sesuai dengan direktif latihan UTPJ yang diterima.
21

e) Isi dari RGB memuat hal-hal sebagai berikut:

(1) Bab I Pendahuluan.

(a) Umum.
(b) Maksud dan Tujuan.
(c) Ruang Lingkup dan Tata Urut.
(d) Dasar.

(2) Bab II Pokok-pokok penyelenggaraan UTPJ.

(a) Tujuan.
(b) Sasaran.
(c) Materi.
(d) Macam dan Metode latihan.

(3) Bab III Rencana penyelenggaraan latihan. Organisasi


latihan.

(a) Penyelenggara.
(b) Pelaku.

(4) Pelaksanaan latihan.

(a) Tahap Perencanaan.


(b) Tahap Persiapan.
(c) Tahap Pelaksanaan.
(d) Tahap Pengakhiran.

(5) Tempat dan Waktu.


(6) Referensi.
(7) Dukungan administrasi logistik.

(a) Personel.
(b) Sarana dan prasarana.
(c) Anggaran.

(8) Bab IV Komando dan Perhubungan.

(a) Perhubungan.
(b) Komando.
(9) Bab V Penutup.

f) Paparan RGB. Danlat memaparkan RGB dihadapan


Pimumlat guna mendapatkan persetujuan atau perubahan-
perubahan seperlunya.

g) Membentuk Komando Latihan (Kolat). Setelah RGB


disetujui oleh Pimumlat, maka organisasi Kolat yang ada dalam
RGB secara otomatis terbentuk dan pekerjaan-pekerjaan staf
perancang UTPJ langsung beralih kepada Staf Kolat dengan
tugas antara lain:
22
(1) Sipamops.

(a) Menyusun rencana latihan dengan lampiran-


lampirannya.

(b) Menyempurnakan konsep naskah latihan yang


disusun bersama Staf lain.

(2) Siminlog.

(a) Menyiapkan personel dan bahan-bahan logistik


yang diperlukan untuk penyelenggaraan latihan.

(b) Membantu Sipamops dalam menyusun naskah


latihan khususnya bidang administrasi dan logistik.
2) Persiapan.

a) Menyiapkan Kolat.
a) Melaksanakan penataran kepada penguji.
b) Melaksanakan Briefing kepada pelaku.
c) Menyiapkan tempat latihan.

e) Latihan pendahuluan kepada penguji tentang tata cara


pengujian.

f) Mendistribusikan formulir UTPJ kepada pelaku paling


lambat 2 hari sebelum pelaksanaan.

g) Pengecekan akhir tentang personel, sarana dan prasarana


latihan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan UTPJ.

3) Pelaksanaan.

a) Pengarahan Pimumlat kepada peserta UTPJ.

b) Mekanisme latihan. Pelaksanaan latihan sesuai dengan


teknik pengujian yang direncanakan.

(1) Para penguji segera menempati pos pengujian sesuai


pembagian tugas yang diberikan oleh Katim penguji.

(2) Selesai pengarahan/briefing latihan para pelaku


kumpul di daerah persiapan yang ditentukan.

(3) Katim penguji melaksanakan pemeriksaan personel


pelaku dan perlengkapannya.

(4) Katim penguji memberikan penjelasan tentang teknik


pengujian, batasan waktu pengujian, tempat pengujian dan
aturan-aturan yang harus ditaati selama pelaksanaan
UTPJ.

(5) Katim penguji melaksanakan pemeriksaan terhadap


formulir UTPJ yang dibawa oleh masing-masing pelaku.

(6) Katim penguji dapat membagi pelaku dalam


kelompok atau perorangan.
23
(7) Katim penguji memerintahkan pelaku bergerak
menuju pos pengujian sesuai petunjuk dan arahan yang
sudah diberikan.

(8) Pelaku laporan di pos pengujian diterima oleh


penguji.

(9) Penguji memberikan penjelasan tentang materi dan


waktu pengujian sesuai materi yang diujikan.

(10) Penguji mengumpulkan formulir dari pelaku untuk


diisi.

(11) Pelaku melaksanakan ujian sesuai petunjuk penguji.

(12) Penguji melaksanakan penilaian terhadap jawaban


dan tindakan pelaku berdasarkan checklist.

(13) Penguji memasukan nilai yang didapat oleh pelaku


ke dalam formulir dan mengisi kolom keterangan tentang
kelebihan dan kekurangan pelaku dan menandatangani.

(14) Penguji menyampaikan hasil yang didapat kepada


pelaku dan menyerahkan kembali formulir.

(15) Penguji memerintahkan pelaku untuk bergerak


menuju pos berikutnya yang belum selesai dan menuju TB
akhir apabila sudah selesai seluruh materi ujian.

(16) Katim penguji menghimpun formulir UTPJ dari


pelaku yang sudah berkumpul di TB akhir.

(17) Katim penguji merekap hasil yang dicapai dalam


formulir UTPJ untuk digunakan sebagai bahan kaji ulang
dan untuk mengumumkan yang lulus dan tidak lulus
UTPJ.

c) Debriefing dan kaji ulang tentang pelaksanaan latihan.


d) Pengarahan/briefing latihan dan pembacaan/penyampaian
amanat dari Pimumlat/Danlat tentang hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan UTPJ serta tindak lanjutnya.
4) Pengakhiran.

a) Melaksanakan briefing para penguji sebagai bahan kaji


ulang.
b) Melaksanakan pemeriksaan personel dan sarana dan
prasarana.

c) Melaksanakan kaji ulang terhadap pelaksanaan UTPJ.


d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan UTPJ.
24
b. Kegiatan Pelaku.

1) Perencanaan.

a) Menerima surat perintah dari Dansat untuk mengikuti


UTPJ.
b) Melaksanakan latihan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
c) Merencanakan alat perlengkapan yang digunakan dalam
UTPJ.

2) Persiapan.

a) Menyiapkan PKJ yang dipergunakan sebagai pedoman


dalam pelaksanaan UTPJ.

b) Mengikuti briefing UTPJ.


c) Menerima formulir UTPJ paling lambat 3 hari sebelum
pelaksanaan.

d) Menyiapkan alat perlengkapan perorangan yang


dibutuhkan.

e) Menyiapkan catatan dalam rangka kesiapan UTPJ.

3) Pelaksanaan.

a) Menerima briefing dari Pimumlat/Danlat tentang


pelaksanaan UTPJ.

b) Menerima penjelasan mekanisme UTPJ dari Katim penguji.


c) Mengisi identitas dalam formulir UTPJ yang sudah
diterima.
d) Membentuk kelompok sesuai pembagian kelompok yang
disampaikan oleh Katim penguji.

e) Bergerak menuju pos pengujian sesuai intruksi dari Katim


penguji.

f) Menerima penjelasan dari penguji tentang materi ujian,


waktu dan ketentuan pelaksanaan ujian di pos pengujian.

g) Menyerahkan formulir UTPJ kepada penguji.


h) Melaksanakan ujian sesuai petunjuk penguji.
i) Menerima penjelasan dari penguji tentang hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan ujian.

j) Menerima formulir UTPJ dari penguji yang sudah diisi hasil


UTPJ dan ditandatangani.

k) Melanjutkan UTPJ ke pos berikutnya sesuai petunjuk


penguji atau instruksi Katim penguji tentang teknik pengujian
sebelumnya.

l) Setelah seluruh persoalan selesai segera menuju TB akhir


yang telah ditentukan dan mengumpulkan formulir UTPJ yang
25
sudah diisi dan ditandatangani oleh para penguji dimasing-
masing pos pengujian kepada Katim penguji.

4) Pengakhiran.

a) Menerima kaji ulang tentang pelaksanaan UTPJ.


b) Mencatat hasil yang dicapai dalam UTPJ dalam buku
catatan perorangan.

c) Melaporkan hasil yang dicapai kepada atasannya.

You might also like