You are on page 1of 26

MODUL AJAR

MEMBACA AKSARA JAWA

Penyusun:
RIRIH PROBO SIWI, S.Pd.

Kelas/ Fase : XI/ Fase F


Semester 1
Elemen : Membaca
Tahun Pelajaran : 2022/2023
MODUL AJAR

A. Identitas Sekolah
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Purworejo
Mata Pelajaran : BAHASA JAWA
Elemen/ Domain : Aksara Jawa
Alokasi Waktu : Membaca 2 JP @ 45 Menit (1 Kali Pertemuan)
Jenjang/ Kelas : SMA /FASE F/ KELAS XI
Guru Mapel : Ririh Probo Siwi,S.Pd.

B. Kompetensi Awal
Siswa memiliki keterampilan membaca teks aksara jawa (misalnya:
nglegena-pasangan/ sandhangan/ angka/ swara/ murda/ rekan/
lainnya).

C. Profil Pelajar Pancasila


Setelah menyelesaikan pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat
mengembangkan diri sesuai dengan profil pelajar pancasila, bernalar kritis
dan kreatif dan gotong royong dalam menyelesaikan masalah

D. Sarana dan Prasarana


1) Ponsel atau laptop
2) Jaringan internet
3) Kertas HVS dan spidol
4) Lembar kerja siswa

E. Target Peserta Didik


1. Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam
mencerna dan memahami materi ajar.
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang
terbatas hanya satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan
dengan bahasa dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri,
kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami
dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi
(HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.
F. Model, Metode dan Media Pembelajaran yang digunakan
Pendekatan : Pendekatan saintifik
(scientific). Model Pembelajaran: Problem Based
Learning Metode : Game, diskusi kelompok
Media : Platform Liveworksheet, video
trik membaca aksara Jawa
Kegiatan Pembelajaran dilakukan secara tatap muka atau luring
G. Tujuan Pembelajaran
Membaca Aksara Jawa
1. Menemukan gagasan pokok dalam teks beraksara Jawa dengan
penggunaan aksara nglegena dan pasangan, / angka/ swara/ murda/
rekan/ lainnya).
H. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran mengenal aksara Jawa
(nglegena- pasangan/ sandhangan/ angka/ swara/ murda/ rekan/
lainnya).

1. Siswa mampu membaca berbagai tulisan dengan beraksara jawa di


lingkungan sekitar.
I. Pertanyaan Pemantik
1. Sinten sing nate mirsani plang utawi papan ngagem aksara Jawa?
Wonten pundi?
2. Apa sing mbok pikirke nalika mrangguli papan utawa plang ngagem
aksara Jawa?
3. Apa sing dirasake siswa nalika mrangguli papan utawa plang ngagem
aksara Jawa?
4. Miturutmu apa sebabe plang lan papan ing dhaerah kuwi nganggo
aksara Jawa?
Persiapan Pembelajaran (10 Menit)
1. Guru memberi salam kepada peserta didik dan meminta peserta didik
untuk berdoa bersama, dipimpin oleh salah seorang peserta didik
2. Peserta didik diminta memperhatikan dan membersihkan meja dan
tempat sekitarnya dari sampah dan barang-barang yang tidak berguna
3. Guru menanyakan kabar dan memeriksa kehadiran peserta didik.
4. Memulai dari diri : Apa perasaanmu hari ini? (siswa dapat menunjukkan
dengan mengacungkan jempol ke atas jika bahagia, dan mengacungkang
jempol ke bawah jika sedang sedih. (salah satu dari siswa
mengungkapkan secara langsung)
5. Guru melakukan assesmen diagnostik awal untuk mengetahui kesiapan
belajar siswa (Assesmen Terlampir)
6. Guru menyampaikan kesepakatan belajar hari ini :
a. siswa aktif ketika diskusi;
b. saling menghargai antar siswa;
c. mendengarkan ketika teman lain bertanya / presentasi;
d. menjaga kebersihan dan kenyamanan kelas

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dari


pertemuan ini
8. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan untuk
mengingatkan kembali tentang aksara Jawa (nglegena-pasangan/
sandhangan/ angka/ swara/ murda/ rekan/ lainnya).
J. Kegiatan Pembelajaran
1. Orientasi peserta didik pada masalah (10 Menit)
1. Guru memberikan arahan terkait kegiatan yang akan dilakukan pada
pembelajaran hari ini;
2. Guru memberikan ilustrasi penggunaan aksara di tempat umum
3. Peserta didik memberikan tanggapan
4. Setelah memberikan tanggapan, guru memberikan kuis melalui
platform kahoot.it
2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar (15 Menit)
1. Eksplorasi konsep tentang penggunaan (nglegena-pasangan/
sandhangan/ angka/ swara/ murda/ rekan/ lainnya). Eksplorasi
konsep dengan membaca literatur baik cetak maupun melalui
video di youtube.
2. Ruang kolaborasi peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok
dengan tiap kelompok terdiri dari 3-4 orang
3. Tiap kelompok terdiri dari siswa yang sudah memiliki
kemampuan membaca aksara Jawa dengan berbagai tingkat
kemampuan, pengelompokan berdasar hasil pretes.
4. Guru memberikan teks beraksara jawa dengan konten yang
berbeda, kompleksitas yang berbeda berdasar tingkat
pemahaman siswa.
5. Peserta didik diarahkan untuk mengajukan pertanyaan tentang
hal-hal yang belum diketahui dari materi yang dipelajari
6. Guru memberikan game membaca aksara Jawa melalui platform
liveworksheet.dengan link berikut:
https://www.liveworksheets.com/ni2623779ht
https://www.liveworksheets.com/oa2391565vf
7. Game tersebut untuk treatmen bagi siswa yang masih
membutuhkan latihan ditingkat dasar.
8. Dengan tanya jawab, disimpulkan kaidah membaca aksara Jawa

3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok (30 Menit)


1. Guru memfasilitasi siswa dengan menyediakan teks aksara Jawa
dengan ragam konten yang berbeda dan kompleksitas yang
berbeda. kelompok A kompleksitas tinggi, kelompok B
kompleksitas rendah.
2. Guru memberikan arahan kepada siswa untuk saling
berkolaborasi dalam menemukan gagasan pokok dari teks
beraksara Jawa tersebut.
3. Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan mendorong peserta didik semua untuk
terlibat dalam diskusi
4. Guru mendampingi kegiatan diskusi pada kelompok
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya (10 Menit)
1. Aksi nyata peserta didik mendiskusikan, mengolah data yang
ditemukan, menyusun langkah-langkah penyelesaian secara
bertanggung jawab
2. Setelah membaca dan menemukan gagasan pokok dalam teks
siswa menyajikannya dengan menuliskan atau mengungkapkan
secara langsung.
3. Peserta didik memecahkan masalah kontekstual lain untuk
memperdalam pemahaman terkait materi yang sedang dibahas.
4. Peserta didik mengumpulkan data dan mengolah data dan
validasi dari hasil diskusi dan meminta konfirmasi dari guru

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (5


Menit)
1. Setelah siswa melakukan presentasi dan berkonfirmasi dengan
guru siswa melakukan evaluasi dengan disajikan teks beraksara
Jawa atau teks dengan kaidah yang kurang tepat, siswa
berkelompok memberikan evaluasi terhadap teks tersebut
2. Hasil evaluasi dipresentasikan dengan memberikan alasan yang
tepat.
3. Kelompok lain diperbolehkan memberikan tanggapan dari hasil
evaluasi teks tersebut.

6. Menarik kesimpulan(5 Menit)


Dengan bimbingan guru, peserta didik membuat kesimpulan berkaitan
dengan membaca teks beraksara Jawa, serta memahami gagasan
utama dalam teks beraksara Jawa.

7. Penutup (5 Menit)
1. Peserta didik diminta menyimpulkan bagaimana cara membaca
aksara Jawa dengan mudah.
2. Peserta didik menyimpulkan apa saja yang didapat dari membaca
teks beraksara Jawa
3. Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan
4. Guru memberikan beberapa soal sebagai asesmen submatif
untuk dikerjakan peserta didik secara individu dan dikumpulkan
5. Guru menyampaikan materi yang akan disampaikan pada
pertemuan berikutnya.
6. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar, berdoa, dan memberikan salam
K. Remedial dan Pengayaan
1. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian
pembelajarannya belum tuntas
b. Pembelajaran remidial direncanakan diadakan dengan pemberian
materi ulang dengan bantuan tutor sebaya

2. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diminta untuk
mempelajari materi terkait dan materi lanjutan

L. Asessmen
1. Assesmen Diagnostik (terlampir)
a. Non kognitif
Untuk mengetahui kesiapan belajar siswa berkaitan dengan
profil belajar siswa, perlengkapan dan fasilitas penunjang.
b. Kognitif (pre test)
Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa sebelum
memasuki pembelajaran
2. Assesmen Sumatif (terlampir)
Dilakukan untuk mengetahui ketercapaian belajar siswa setelah
melalui proses belajar pada modul ini
3. Assesmen Formatif (terlampir)
Untuk menilai profil pelajar pancasila pada siswa yang telah
ditentukan dalam pembelajaran ini.

M. Refleksi Peserta didik dan Guru


I. Refleksi peserta didik
1. Apa yang dirasakan setelah pembelajaran hari ini?
2. Apa kesulitan yang ditemui dalam proses belajar?
3. Bagaimana mengatasi kesulitan yang kalian temui dalam
pembelajaran?
4. Bagaimana langkah selanjutnya setelah pembelajaran hari ini?
5. Apa harapan kalian untuk pembelajaran selanjutnya?
II. Refleksi Guru
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan
pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat
teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran
ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

N. Lampiran
1. Asessmen
2. LKPD
3. Bahan Ajar

O. DAFTAR PUSTAKA
- “Ngrumat Basa Panginyongan” Kelas X Semester 1
Widaryatmo, Gandung. 2013. Prigel Bahasa Jawa. Jakarta: Erlangga.
- “ Mandiri Basa Jawa” Piwulang Basa Jawa Muatan Lokal Wajib
Jawa Tengah Kelas X. Jakarta: Erlangga
- https://id.wikipedia.org/wiki/Aksara_Jawa

P. GLOSARIUM
Aksara : adalah suatu sistem simbol visual yang tertera
pada kertas maupun media lainnya (batu, kayu, kain, dll) untuk
mengungkapkan unsur-unsur yang ekspresif dalam suatu bahasa.
Istilah lain untuk menyebut aksara adalah sistem
tulisan. Alfabet dan abjad merupakan istilah yang berbeda karena
merupakan tipe aksara berdasarkan klasifikasi fungsional. Unsur-unsur
yang lebih kecil yang terkandung dalam suatu aksara antara
lain: grafem, huruf, diakritik, tanda baca, dsb. Satuan aksara
disebut glif.
Nglegena: Aksara Jawa tanpa sandangan sudah bisa
berbunyi. Nglegena artinya belum mendapat imbuhan.
Sandhangan: Aksara sing dipasangake kanggo ngewenehi swara supaya
bisa muni
Pasangan: adalah simbol-simbol yang berguna untuk mematikan atau
menghilangkan huruf vokal pada aksara dasar Hanacaraka.
Gagasan pokok: gambaran keseluruhan dari suatu paragraf.
Membaca: merupakan kegiatan melihat tulisan bacaan dan proses
memahami isi teks dengan bersuara atau dalam hati

Purworejo, 26 September 2022


Guru Mata Pelajaran,

Ririh Probo Siwi, S.Pd.


LAMPIRAN ASESSMEN
MEMBACA AKSARA JAWA

Penyusun:
RIRIH PROBO SIWI, S.Pd.

Kelas/ Fase : XI/ Fase F


Semester 1
Tahun Pelajaran : 2022/2023
LAMPIRAN
I. ASESSMEN
LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK
A. Asesmen Non Kognitif
1. Apa yang dirasakan hari ini?
2. Apakah diri siswa sudah termotivasi dan siap untuk belajar?
3. Apa yang siswa butuhkan dalam belajar?
4. Ungkapkan keinginan siswa tentang metode belajar yang
menyenangkan!

B. Asesmen Kognitif (pre test)

Kisi-kisi
No. Indikator No. Butir

1 Siswa mampu memahami gagasan pokok atau pesan 1


dalam teks beraksara Jawa
(paragraf
beraksara
Jawa)

SOAL PRE TES

1. Wacanen paragraf ing ndhuwur lan golekana wose!


C. Soal Sumatif

1.
Ketapatan Lafal Kelancaran
No Nama
(1-4) (1-4) (1-4)
1
2
3
4
5

Ket :
1 : tidak baik 1
2 : cukup baik 2
3 : baik 3
4 : sangat baik 4
D. FORMATIF

1. Penilaian sikap (profil pelajar pancasila) berupa observasi saat


melakukan pengamatan (sopan santun), saat berdiskusi (menghargai
pendapat orang lain,mandiri)

INSTRUMEN PENILAIAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

Nama Sekolah : SMA Negeri 2


Purworejo Tahun Pelajaran : 2022/2023
Fase/Semester : F / Gasal
Mata Pelajaran : Bahasa Jawa

Pengamatan Individu Teks Beraksara Jawa

No Nama Profil Pelajar Jumlah Nilai Keterangan


Pancasila
Skor

Mandiri Berfikir
Kritis

Pengamatan Kelompok Teks Beraksara Jawa

No Nama Profil Pelajar Jumlah Nilai Keterangan


Pancasila
Skor

Gotong Berfikir
royong Kritis
LEMBAR KERJA PESERTA
DIDIK MEMBACA AKSARA
JAWA

Penyusun:
RIRIH PROBO SIWI, S.Pd.

Kelas/ Fase : XI/ Fase F


Semester 1
Tahun Pelajaran : 2022/2023
II. LKPD

LEMBAR KERJA SISWA


MEMBACA PARAGRAF BERAKSARA JAWA
Kelompok ……………..
1.
2.
3.
4.
5.

Satuan Pendidikan: SMA Negeri 2 Purworejo


Kelas/ Fase : XI/ Fase F
Alokasi waktu : 45 Menit

1. Tujuan Pembelajaran
a. Menemukan gagasan pokok dalam teks beraksara Jawa.
b. Mengevaluasi teks beraksara Jawa terkait penggunaan aksara
nglegena dan pasangan, / angka/ swara/ murda/ rekan/ lainnya).
2. Langkah – langkah LKPD
a. Peserta didik membentuk kelompok terdiri dari 3 sampai 4 siswa
b. Guru memberikan paragraf beraksara jawa yang berbeda – beda
tiap kelompok.
c. Siswa Bersama – sama berdiskusi untuk membaca dan
menyampaikan gagasan dalam paragraf tersebut.
d. Siswa secara berkelompok melakukan presentasi dari hasil
diskusinya
1. Wacanen banjur andharake apa gagasan pokoke!

2. Wacanen banjur andharake apa gagasan pokoke!


3. Wacanen banjur andharake apa gagasan pokoke!
BAHAN AJAR
MEMBACA AKSARA JAWA

Penyusun:
RIRIH PROBO SIWI, S.Pd.

Kelas/ Fase : XI/ Fase F


Semester 1
Tahun Pelajaran : 2022/2023
III. BAHAN AJAR AKSARA JAWA
A. DENTA WIJAYANA
Aksara wyanjana (ꦲꦏ꧀ꦱꦫꦮꦾ ꦚ꧀ꦗꦤ) adalah aksara konsonan dengan vokal inheren
/a/ atau /ɔ/. Sebagai salah satu aksara turunan Brahmi, aksara Jawa pada awalnya
memiliki 33 aksara wyanjana untuk menuliskan 33 bunyi konsonan yang digunakan
dalam bahasa Sanskerta dan Kawi. Bentuknya dapat dilihat sebagaimana berikut:[
2. Penggunaan Aksara nglegena-pasangan dan sandhangan

= Maca Buku

= Mlebu Metu
B. AKSARA MURDA
Dalam perkembangannya, bahasa Jawa modern tidak lagi menggunakan keseluruhan aksara
wyanjana dalam deret Sanskerta-Kawi. Aksara Jawa modern hanya menggunakan 20
bunyi konsonan dan 20 aksara dasar yang kemudian
disebut sebagai aksara nglegena (ꦲꦏ꧀ꦱꦫꦔ꧀ꦒꦭ ꦼꦤ). Sebagian aksara yang tersisa
kemudian dialihfungsikan sebagai aksara murda (ꦲꦏ꧀ꦱꦫꦩꦸꦂꦢ) untuk menuliskan
gelar dan nama yang dihormati, baik nama tokoh legenda (misal Bima ditulis ꦨꦶꦩ)
maupun nyata (misal Pakubuwana ditulis ꦦꦑꦸ ꦨꦸꦮꦟ).[39] Dari 20 aksara nglegena, hanya
9 aksara yang mempunyai bentuk murda, oleh karena itu penggunaan murda tidak
identik dengan penggunaan huruf kapital di dalam ejaan Latin;[39] apabila suku kata pertama
suatu nama tidak memiliki bentuk murda, maka suku kata kedua yang menggunakan
murda. Apabila suku kata kedua juga tidak memiliki bentuk murda, maka suku kata ketiga
yang menggunakan murda, begitu seterusnya. Nama yang sangat dihormati dapat
ditulis seluruhnya dengan murda apabila memungkinkan. Dalam penulisan
tradisional, penerapan murda tidaklah selalu konsisten dan pada dasarnya bersifat pilihan,
sehingga nama seperti Gani dapat dieja ꦒꦤꦶ (tanpa murda), ꦓꦤꦶ (dengan murda di
awal), atau ꦓꦟꦶ (seluruhnya menggunakan murda) tergantung dari latar belakang dan
konteks penulisan yang bersangkutan. Sisa aksara yang tidak termasuk nglegena
maupun murda adalah aksara mahaprana.
Aksara mahaprana tidak memiliki fungsi dalam penulisan Jawa modern dan hanya
digunakan dalam penulisan bahasa Sanskerta-Kawi.[37][f]
3. Penggunaan Aksara Murda

C. AKSARA ANGKA

Aksara Jawa memiliki lambang bilangannya sendiri yang berlaku selayaknya angka Arab,
tetapi sebagian bentuknya memiliki rupa yang persis sama dengan beberapa aksara Jawa,
semisal angka 1 ꧑ dengan aksara wyanjana ga ꦒ, atau angka 8 ꧘ dengan aksara murda pa
ꦦ. Karena persamaan bentuk ini, angka yang digunakan di tengah kalimat perlu diapit
dengan tanda baca pada pangkat atau pada lingsa untuk memperjelas fungsinya
sebagai lambang bilangan. Semisal, "tanggal 17
Juni" ditulis ꦭ꧀꧇꧑꧗꧇ꦗꦸꦤꦶ atau ꦭ꧀꧈꧑꧗꧈ꦗꦸꦤꦶ. Pengapit ini dapat
ꦠꦒ ꦠꦒ
diabaikan apabila fungsi lambang bilangan sudah jelas dari konteks, misal nomor halaman di
pojok kertas. Bentuknya dapat dilihat sebagaimana berikut:
4. Penggunaan aksara angka

D. AKSARA REKAN
Aksara rékan (ꦲꦏ꧀ꦱꦫꦫꦫꦏ꧀ꦤ꧀) adalah aksara tambahan yang digunakan untuk menulis
bunyi asing.[47] Aksara ini pada awalnya dikembangkan untuk menuliskan kata serapan dari
bahasa Arab, kemudian diadaptasi untuk kata serapan dari bahasa Belanda, dan dalam
penggunaan kontemporer juga digunakan untuk menulis kata-kata bahasa Indonesia
dan Inggris. Sebagian besar aksara rékan dibentuk dengan menambahkan diakritik
cecak telu pada aksara yang bunyinya dianggap paling mendekati dengan bunyi asing yang
bersangkutan. Sebagai contoh, aksara rékan fa ꦥ꦳ dibentuk dengan menambahkan cecak
telu pada aksara wyanjana pa ꦥ. Kombinasi wyanjana dan ekuivalen bunyi asing
tiap rékan bisa jadi berbeda antarpenulis karena ketiadaan persetujuan bersama dan
lembaga bahasa yang mengatur.
Terdapat lima aksara rekan menurut Padmasusastra[48] dan Dwijasewaya:[49] kha, dza, fa,
za, dan gha

5. Penggunaan aksara rekan


E. AKSARA SWARA
Sandhangan swara ꦤꦱꦮ ꦫ) adalah sandhangan yang digunakan untuk
(ꦱꦤꦔ꧀
mengubah vokal inheren /a/ menjadi vokal lainnya, sebagaimana berikut

6. Penggunaan Aksara Swara


MEDIA AJAR
PLATFORM LIVEWORKSHEET
MEMBACA PARAGRAF AKSARA JAWA

Penyusun:
RIRIH PROBO SIWI, S.Pd.

Kelas/ Fase : XI/ Fase F


Semester 1
Tahun Pelajaran : 2022/2023
TUTORIAL PENGGUNAAN MEDIA AJAR
LIVEWORKSHEET
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menemukan gagasan pokok dalam teks beraksara Jawa dengan
penggunaan aksara nglegena dan pasangan, / angka/ swara/ murda/
rekan/ lainnya).

II. LANGKAH – LANGKAH MENGAKSES LIVEWORKSHEET


1. Guru membagikan link liveworksheet
2. Siswa mengakses melalui smartphonenya, setelah muncul perintah
siswa memulai mengerjakan kuis
3. Setelah selesai klik finish
4. Pilih email my answers to teacher

5. Siswa mengisikan nama lengkap

6. Siswa menuliskan subject : Maca Aksara Jawa


7. Siswa menuliskan level : XI
8. Siswa input email guru (ririhprobo.siwi@gmail.com )
9. Klik send
10. Guru memantau dari notifikasi yang masuk pada platform.

You might also like