You are on page 1of 7

POSBINDU PADUKUHAN GADINGAN

Kelompok KKN 114


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia

ABSTRAK

Lanjut usia (lansia) sangatlah rentan terhadap kesehatan. Lansia memiliki masalah gangguan
fisik serta membutuhkan perawatan yang lebih banyak. Jumlah penduduk lansia terus
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah
lansia, maka pemerintah telah merumuskan berbagai macam kebijakan pelayanan kesehatan
lansia yang memiliki tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan serta mutu kesehatan para
lansia demi mencapai masa tua yang bahagia dan berguna dalam kehidupan keluarga,
masyarakat yang sesuai dengan keberadaan mereka. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
merupakan suatu kegiatan pemberian makanan pada balita yang bentuknya merupakan
makanan yang aman, bermutu, dan mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan
anak. POSBINDU dan juga PMT merupakan kegiatan rutin yang diadakan di Padukuhan
Gadingan setiap bulannya untuk memantau kesehatan para lansia dan membantu menunjang
gizi pada anak.
Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memperkenalkan alat terapi sinar infra merah
serta mengajak para lansia untuk ikut mencoba terapi dengan alat tersebut, dan juga
membantu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita-balita di Padukuhan
Gadingan. Metode yang digunakan di antaranya survei, tahap persiapan, dan terakhir adalah
tahap pelaksanaan kegiatan. Sasaran dari kegiatan terapi sinar inframerah ini adalah warga
Padukuhan Gadingan secara umum, serta para lansia secara khusus. Sasaran dari kegiatan
PMT adalah para balita yang ada di Padukuhan Gadingan. Kegiatan pengabdian masyarakat
dengan pemberian terapi sinar infra merah memberikan dampak yang positif bagi warga,
khususnya bagi para lansia. Hal ini dapat dilihat dari testimoni warga yang telah mencoba
terapi, mereka mengatakan bahwa rasa nyeri yang dirasakan sebelumnya berkurang setelah
mereka terapi.

Kata Kunci: Padukuhan Gadingan, POSBINDU, Alat Terapi Sinar Infra Merah,
Pemberian Makanan Tambahan

PENDAHULUAN

Mengingat pengabdian masyarakat merupakan perwujudan dari akademisi yang hadir


di tengah masyarakat yang melibatkan civitas akademik seperti halnya mahasiswa, dosen,
alumni, dan tenaga kependidikan lainnya. Kebutuhan akan hidup sehat menjadikan manusia
melakukan berbagai macam cara agar dapat mengatasi penyakit yang dideritanya. Pada
penyakit tertentu seperti nyeri punggung bawah, asma, bronkitis, dan juga osteoporosis

1
adalah macam-macam contoh penyakit yang dalam penyembuhannya tidak hanya diatasi
dengan mengkonsumsi obat-obatan, tetapi juga memerlukan proses terapi.

Saat ini sudah terdapat berbagai macam jenis terapi seperti terapi dengan sinar, zait
air, ultrasonik, listrik, ataupun gas. Terapi dengan menggunakan sinar juga terbagi menjadi
berbagai macam, yaitu terapi dengan sinar inframerah, sinar ultra violet, dan juga laser argon.
Terapi sinar inframerah adalah salah satu terapi yang paling umum digunakan oleh
masyarakat. Terapi ini digunakan untuk membantu dalam mengatasi berbagai macam
keluhan terkait dengan rasa nyeri dan pegal pada otot.

Pertumbuhan pada anak harus dideteksi secara dini melalui intensifikasi pemantauan
tumbuh kembang balita. Keluarga diharapkan bisa mendeteksi kondisi kesehatan anak secara
mandiri. Kemudian juga deteksi kesehatan bisa dilakukan di posyandu, serta dilanjutkan
dengan deteksi yang dilakukan oleh bidan desa atau petugas kesehatan yang lain. Bayi dan
juga balita sangat membutuhkan nutrisi yang cukup dalam proses tumbuh kembang mereka.
Makanan yang kaya akan nutrisi diperlukan untuk dapat mencegah adanya gangguan dalam
pertumbuhan (Kementrian Kesehatan RI, 2016).

Padukuhan Gadingan merupakan salah satu Padukuhan yang memiliki jumlah warga
lansia dan balita yang banyak. Banyak keluarga yang cenderung tidak begitu memperhatikan
kesehatan para lansia karena menganggap hal itu tidak terlalu penting. Kesadaran masyarakat
dalam menumbuhkan pentingnya melakukan pemeriksaan diri secara rutin yang meliputi
pemeriksaan tekanan darah, berat badan, asam urat, gula darah, dan kolesterol masih kurang,
hal ini menyebabkan resiko terkena berbagai macam penyakit semakin mudah sehingga
diperlukan terapi untuk mengatasinya selain dengan mengkonsumsi obat-obatan. Terdapat
beberapa balita dengan catatan gizi yang belum terpenuhi, hal ini menjadikan program PMT
terus diadakan secara rutin untuk dapat mengatasi masalah tersebut karena dikhawatirkan
akan berlanjut menjadi gizi buruk.

Berlatar belakang dari hal tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas
Muhammadiyah Kelompok 114 berinisiatif untuk membantu pihak Padukuhan Gadingan
dengan membantu ibu-ibu kader pada progam POSBINDU dengan meminjamkan alat terapi
inframerah untuk dipergunakan terapi bagi para lansia, dan juga membantu dalam progam
pemberian makanan tambahan untuk para balita.

Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memperkenalkan alat terapi
inframerah, meningkatkan pemahaman warga tentang penanganan rasa nyeri dengan

2
melakukan terapi pada bagian yang nyeri, dan juga mencoba langsung terapi dengan alat sinar
infra merah ini bagi para lansia khususnya dan masyarakat Padukuhan Gadingan secara
umum. Serta membantu memberikan makanan tambahan bergizi pada balita di Padukuhan
Gadingan agar nutrisi mereka tetap terpenuhi.

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan pengabdian masyarakat berupa progam POSBINDU dan PMT dilakukan di


Padukuhan Gadingan, Kalurahan Argomulyo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman.
Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu survei dengan pendahuluan berupa
permohonan izin kepada Dukuh Gadingan, Ibu-ibu kader Posyandu dan memberikan
penjelasan terkait maksud kegiatan dan manfaat yang bisa diperoleh. Selain itu, pemaparan
terkait alur kegiatan juga disampaikan agar para pihak memahami betul alur pelaksanaan
kegiatan dari awal hingga akhir. Selanjutnya yaitu tahap pengumpulan data – data terkait
jumlah lansia dan juga balita yang terdapat di Padukuhan Gadingan.

Bahan dan alat yang mendukung pelaksanaan kegiatan di Padukuhan Gadingan ini
adalah Alat terapi sinar inframerah untuk program POSBINDU dan buah-buahan untuk PMT.
Berikut ini adalah penjelasan terkait tahapan pengabdian masyarakat di Padukuhan Gadingan:

1. Survei pendahuluan dengan mendatangi kediaman dukuh untuk menjelaskan maksud


serta tujuan kegiatan, menjelaskan alur pelaksanaan kegiatan, serta memaparkan manfaat
yang bisa diperoleh dari kegiatan POSBINDU dan PMT tersebut.
2. Tahap persiapan yaitu dengan cara melakukan pengumpulan data – data pendukung
dalam proses program POSBINDU dan PMT. Data yang diperoleh adalah berupa jumlah
lansia dan balita yang terdapat di Padukuhan Gadingan.
3. Tahap persiapan kedua yaitu pemberian informasi kepada para lansia dan juga ibu-ibu
yang memiliki balita tentang kegiatan program POSBINDU dan PMT yang akan
dilaksanakan oleh kelompok pengabdian masyarakat KKN 114.
4. Tahap persiapan ketiga yaitu dengan cara mempersiapkan alat terapi sinar infra merah
yang akan digunakan dalam program POSBINDU, serta mempersiapkan makanan dan
buah-buahan untuk program PMT.
5. Tahapan terakhir adalah dilaksanakan kegiatan POSBINDU dan PMT. Kegiatan ini
terlaksana di Posyandu Anggrek, Padukuhan Gadingan dengan target sasaran para lansia

3
dan balita. Dalam progam ini para lansia dapat mencoba terapi dengan alat terapi sinar
infra merah secara gratis, dan juga pemberian PMT pada balita Padukuhan Gadingan.
Partisipasi para pihak dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah membantu dalam
pengumpulan data-data pendukung seperti jumlah data lansia dan balita, membantu
menyebarluaskan informasi terkait progam POSBINDU dan PMT yang dilaksanakan di
Posyandu Anggrek, dan juga mempersiapkan kegiatan ini agar acara dapat berjalan dengan
lancar.

HASIL PELAKSANAAN

Kegiatan pengabdian masyarakat ini telah dilaksanakan pada hari Senin tanggal 06
Februari 2023 bertempat di Posyandu Anggrek Padukuhan Gadingan, Kalurahan Argomulyo,
Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman.

Kegiatan ini terdiri dari serangkaian acara. Kegiatan pengabdian masyarakat di


Padukuhan Gadingan telah berhasil mengadakan progam POSBINDU dan PMT. Dalam
kegiatan ini diawali dengan pengukuran berat badan, tensi darah, pemeriksaan kolestrol, gula
darah, asam urat, dan kemudian dilanjut dengan terapi menggunakan alat terapi inframerah
untuk para lansia. Kemudian juga dilakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar
kepala, lingkar lengan, pemberian vitamin A pada balita, serta PMT sebagai tambahan
makanan yang bergizi. Kontribusi mendasar dari kegiatan ini adalah agar memberikan terapi
dengan menggunakan alat sinar infra merah pada lansia yang mana mereka sangat
membutuhkan terapi kesehatan supaya tetap sehat, dan mengobati rasa nyeri yang sedang
dideritanya. Dan juga supaya balita mendapatkan makanan tambahan bergizi yang dapat
menunjang kebutuhan mereka dalam tahap pertumbuhan.

Kegiatan pengabdian masyarakat dengan pemberian terapi sinar infra merah mendapat
respon yang sangat positif dari masyarakat, karena kebanyakan dari mereka belum
mengetahui dan belum pernah mencoba terapi dengan alat tersebut. Dan juga mendapatkan
tingkat keberhasilan progam yang bagus. Hal ini dapat dilihat dari testimoni warga yang telah
mencoba terapi, mereka mengatakan bahwa rasa nyeri yang dirasakan sebelumnya berkurang
setelah mereka terapi.

4
Gambar 1
Dokumentasi pada Gambar 1 tersebut merupakan pelaksanaan kegiatan terapi dengan
alat sinar infra merah di Padukuhan Gadingan. Warga ramai berdatangan dan mengantri
untuk mencoba terapi dengan alat tersebut.

5
Gambar 2

Gambar 3

Dokumentasi dalam Gambar 2 dan 3 tersebut merupakan proses terapi dengan alat
sinar infra merah. Warga yang telah mencoba terapi mengatakan bahwa setelah terapi, rasa
nyeri pada otot dan juga rasa pegal-pegal berkurang.

KESIMPULAN

Terapi sinar inframerah merupakan salah satu bentuk terapi yang paling umum
digunakan oleh masyarakat. Terapi ini digunakan untuk membantu dalam mengatasi berbagai
macam keluhan terkait dengan rasa nyeri dan pegal pada otot.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan suatu kegiatan pemberian makanan
pada balita yang bentuknya merupakan makanan yang aman, bermutu, dan mengandung nilai
gizi yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Dengan adanya progam kegiatan POSBINDU dan PMT ini diharapkan dapat
meningkatkan kesadaran warga di Padukuhan Gadingan terkait dengan pemeriksaan diri
secara rutin pada lansia dan juga balita khususnya. Dan diharapkan pihak padukuhan bisa
bekerjasama dengan instansi kesehatan yang memiliki alat terapi sinar infra merah agar warga
tetap terus dapat melakukan terapi secara rutin.

6
DAFTAR PUSTAKA

Hafid, A., & Ratnasari Nur, R. (2018). Penggunaan Timer Dan Sensor Jarak Pada Alat Terapi
Sinar Inframerah (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Rianti, E. D. D. (2013). Pemanfaatan Sinar Infra Merah Terhadap Kesehatan Manusia. Jurnal
Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma, 2(1), 1-11.

Waroh, Y. K. (2019). Pemberian makanan tambahan sebagai upaya penanganan stunting pada
balita di Indonesia. Embrio: Jurnal Kebidanan, 11(1), 47-54.

Widiastuti, A., & Winarso, S. P. (2021). Program PMT Dan Grafik Pertumbuhan Balita Pada
Masa Pandemi Covid. Jurnal Sains Kebidanan, 3(1), 30-35.

You might also like