You are on page 1of 7

Analisis Kelayakan Finansial Pembangunan Kawasan Industri Bengkalis

Ekie Gilang Permata


Jurusan Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif kasim
Jl. HR. Soebrantas No. 155 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru, 28293
Email: ekiegp@yahoo.com

ABSTRAK

Pembangunan suatu daerah memerlukan daya dukung dan daya saing dari berbagai faktor utama.
Salah satu faktor tersebut adalah pembangunan kawasan industri. Pemerintah kabupaten Bengkalis
menyadari hal tersebut sehingga diperlukan suatu studi kalayakan sebagai dasar dalam pembangunan
kawasan industri. Berdasarkan hasil studi kelayakan maka diperlukan biaya investasi sebesar 1,7 Trilyun
rupiah.Sedangkan data hasil analisis ekonomis Pembangunan Kawasan Industri Buruk Bakul dapat dituliskan
sebagai berikut. Nilai NPV adalah Rp. 1.568.848, IRR = 7,2 % dan BCR = 1,924. Kesimpulan yang
diperoleh adalah pembangunan kawasan industri buruk bakul dinilai layak untuk dikembangkan karena
cukup mampu untuk menjadikan kawasan industri, baik secara teknis maupun ekonomis.

Keywords : Benefit cost ratio, Internal Rate of Return, Net Present Value, Studi Kelayakan

Pendahuluan produk berdaya saing domestik, regional


maupun internasional.
Sejarah perkembangan negara-negara 4. Meningkatkan upaya pengawasan dan
maju membuktikan bahwa pemicu (trigger) pembinaan dalam menjaga stabilitas
pertumbuhan ekonomi adalah sektor industri. pendistribusian barang
Basis industri yang dikembangkan juga Salah satu terobosan Pemerintah
berpengaruh terhadap percepatan pertumbuhan Kabupaten Bengkalis untuk kedepannya dalam
ekonomi. Terdapat perbedaan percepatan yang menyikapi kesempatan ini adalah membentuk
siginfikan antara industri berbasis sumber daya suatu Kawasan Industri Bengkalis dengan tujuan
alam dengan industri berbasis sumber daya meningkatkan perekonomian Kabupaten
manusia. Perbedaan ini pulalah yang Bengkalis serta dalam rangka mewujudkan visi
membedakan percepatan pertumbuhan ekonomi indonesia tahun 2010-2014 yang hal ini juga
Indonesia dengan Korea, tentunya tanpa bertumpu pada peningkatan kesejahteraan rakyat
mengabaikan faktor demografi dan geografi yang yang secara lengkap dituangkan pada visi
berbeda jauh dengan Korea. indonesia 2010 – 2014 adalah “Terwujudnya
Sementara itu, Propinsi Riau yang memilki Indonesia yang sejahtera, demokratis dan
letak geografis yang sangat menguntungkan dan berkeadilan”. Serta dalam rangka mewujudkan
sumber daya alam yang potensial/prospektif juga visi Kabupaten Beng-kalis Tahun 2010 – 2015
berada dalam pengaruh kondisi makro ekonomi dan merupakan bagian dari visi RPJPD
(nasional) dimana kontribusi sektor industri Kabupaten Bengkalis Tahun 2005 – 2025 adalah
terhadap PDRB berada jauh dibawah kontribusi “ Tercapainya masyarakat yang unggul, sejahtera,
sektor pertanian dan perdagangan (Buku Renstra mandiri dan bertaqwa melalui perwujudan
Antara Riau 2004-2008). Sektor pertanian Kabupaten Bengkalis sebagai salah satu Daerah
menyum-bang sebesar 34,69%, sektor Otonom terbaik di Indonesia tahun 2015”.
perdagangan berkontribusi sebesar 20,33% Oleh karena itu dipandang perlu untuk
sementara sektor industri hanya 10,35%. dibuat suatu dokumen perencanaan Feasibility
Kabupaten Bengkalis mengambil langkah Studi (FS)/Studi kelayakan Kawasan Industri,
strategis untuk meningkatkkan perekonomian yang bertujuan sebagai pedoman dan penilaian
melalui orientasi: dalam pelaksanaan Kawasan Industri dan
1. Peningkatan kualitas sumberdaya ma-nusia Pelabuhan dalam mengambil suatu kebijakan
bidang industri dan perdagangan. maupun suatu keputusan nantinya.
2. Mendorong dan memfasilitasi pembangunan
kawasan industri
3. Meningkatkan sarana dan prasarana
industri/perdagangan serta diversifikasi

1
Landasan Teori c. Analisis Internal Rate of Return (IRR)
d. Analisis Biaya dan Manfaat (Benefit Cost
Definisi kawasan industri berdasar-kan Analysisi);
PP Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan
Industri adalah kawasan tempat pemusatan Analisis Payback Period (PP)
kegiatan industri pengolahan yang dilengkapi Periode pengembalian atau pay back
dengan sarana dan prasarana penunjang yang period adalah jangka waktu yang diperlukan
dikembangkan dan dikelola oleh Perusahaan untuk mengembalikan modal suatu investasi,
Kawasan Industri yang telah memiliki Izin Usaha dengan model formula sebagai berikut:
Kawasan Industri.
Dengan adanya segala kemudahan yang
disiapkan di kawasan itu, diharapkan pihak ...(4.5)
industri dapat memperkecil ongkos investasi
maupun operasinya. Selain itu dengan Analisis Net Present Value (NPV)
terkelompoknya industri di satu kawasan, Metode Net Present Value (NPV)
diharapkan dapat mempermudah upaya merupakan teknik yang paling baik dalam
pengelolaanya dan pengendalian dampak mengetahui gambaran profitabilitas suatu proyek.
pencemaran yang diakibatkan oleh aktivitas Persamaannya sebagai berikut:
industri yang berlangsung. Pengembangan
kawasan industri mem-punyai manfaat sebagai
alat untuk memadu serasikan dengan penataan ...(4.6)
ruang dan meminimalisasikan dampak Dimana:
pencemaran lingkungan. NPV = Nilai Netto (Net Present Value),
Berdasarkan fungsi dan tipe industri, (B)t = Keuntungan (Benefit) tahun ke t
kawasan industri dapat digolongkan atas : (C)t = Biaya (Cost) pada tahun ke t
a. Kawasan industri majemuk, yaitu kawasan
berisikan perusahaan-perusahaan yang
macam kegiatan Internal Rate of Return (IRR)
b. Kawasan industri pembantu, apabila kawasan Metode Internal Rate of Return (IRR) ini
berisi peusahaan skala kecil menggambarkan profitabilitas suatu proyek yang
c. Kawasan industri khusus, atau kawasan dinyatakan dalam persentase. Perhitungan IRR
industri fungsional, karena perusahaan- dilakukan pada NPV = 0 dimana nilai sekarang
perusahaan yang ada bergerak dalam suatu sama dengan nilai investasi yang ditanamkan.
kegiatan industri yang sejenis, Persamaan IRR adalah:
Berdasarkan motivasi pendiriannya, kawasan
industri dapat dikelompokkan menjadi :
1. Pengembangan, yaitu apabila kawasan .......(4.7)
industri untuk meningkatkan perkembangan
industri
2. Promosi, dimaksudkan untuk men-dorong Benefit Cost Analysis
masuk industri baru dan pe-ningkatan Analisa manfaat biaya (benefit cost
industri yang ada di daerah rawan ekonomi, analysis) adalah analisis yang umum digunakan
termasuk industri pedesaan mengevaluasi proyek. Analisa ini adalah cara
3. Penyebaran, yaitu apabila kawasan industri praktis untuk menaksir kemanfaatan proyek.
untuk menampung perusahaan yang Perhitungan rasio biaya manfaat secara normal
memerlukan tempat bagi perluasan usaha, dinyatakan:
atau karena alasan lingkunga, diwajibkan
pindah. .. (4.8)
Analisis Kelayakan Ekonomis kawasan
Industri
Analisis non-teknis terpenting yaitu
analisis kelayakan ekonomi. Analisis ke-layakan
ekonomi dasarnya dapat dilakukan menggunakan
pendekatan analisis yang umum digunakan, antara
lain:
a. Analisis Payback Period (PP)
b. Analisis Net Present Value (NPV)

2
Metodologi Peneltian Kabupaten Bengkalis 95% meru-pakan
daerah dataran rendah yang ditumbuhi hutan
tropis, pantai landai dan endapan lumpur sebagai
Metode Pengumpulan Data hasil erosi sungai. Daerah perbukitan tak lebih 25
m dpl terletak di Duri, Kecamatan Mandau.
Data Sekunder
Data sekunder yang dibutuhkan dalam
studi kelayakan kawasan industri Bengkalis
adalah data kependudukan; data sosial ekonomi;
data sarana dan prasarana infrastruktur; dan data
lain. Data sekunder diperoleh melalui buku,
jurnal, dan laporan penelitian yang pernah
dilakukan

Data Primer
Dalam penelitian ini tidak diadakan
pengambilan data primer.

Metode Analisa Ekonomi Gambar 4.1. Peta Wilayah Administrasi


Analisa ekonomi adalah analisa Kabupaten Bengkalis
perimbangan antara keuntungan ditinjau dari
kepentingan pemakai fasilitas pelabuhan Tabel 4.12. Distribusi Persentase PDRB
dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan Kabupaten Bengkalis Atas Dasar Harga Konstan
investor. Metode yang digunakan dalam analisa 2000 Tahun 2006 – 2009
ekonomi adalah:
• Benefit Cost Analisys (BCA). Apabila nilai
BCA > 1, maka investasi dinyatakan layak.
• Net Present Value (NPV). Untuk
memperkirakan selisih antara biaya dan
manfaat yang ada saat ini dan masa
mendatang, maka suatu proyek yang bisa
diterima bila lebih besar dari nol.
• Economic Internal Rate of Return (EIRR),
dipergunakan untuk mengetahui tingkat bunga
untuk mendapatkan NPV sebesar nol.

Metode Analisa Finansial


Analisa finansial adalah perim-bangan
arus pendapatan dengan arus pengeluaran yang
ditinjau dari sisi opera-sional dan keuntungan dari
investor. Analisa pada pembangunan fasilitas Sumber : BPS Kabupaten Bengkalis 2010
dinyatakan layak bila memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
- IRR > MARR; Perhubungan Laut
- Payback period < Periode Studi. Kabupaten Bengkalis sebagian besar
wilayahnya adalah laut terutama dipesisir timur
Sumatera, untuk itu perhubungan laut merupakan
Hasil dan Pembahasan urat nadi perhubungan

Kondisi Kabupaten Bengkalis


Kabupaten Bengkalis terletak pada
pesisir Timur Sumatera antara 2º30´ LU - 0º56´
LU dan 100º52º´ BT- 102º31´BT dengan luas
wilayah 7.773,93 Km², terdiri dari pulau-pulau
dan lautan. Jika dirinci luas wilayah menurut
kecamatan dan dibandingkan dengan luas
Kabupaten Bengkalis.

3
Tabel 4.13 Distribusi Persentase PDRB Tabel 4.18 : PDRB Kabupaten Bengkalis Atas
Kabupaten Bengkalis Atas Dasar Harga Berlaku Dasar Harga Berlaku Menurut Sektor Tahun
Tahun 2006 – 2009 2006-2009 (Juta Rupiah)
Tahun
Sektor
2006 2007 2008 2009
1 Pertani 2.237. 2.698. 3.252. 3.820.
2. an
Pertam 230,50 44.345
33.933 650,8 60.104
532,4 64.781
398,7
3. bangan
Industri .051,9
3.584. .880,7
4.412. .014,5
5.773. .760,5
7.785.
dan
4. Pengola
Listrik 905,4 53.671
45.238 642,5 63.635
778,1 75.489
568,1
Penggal
han Air
5. dan
Bangun
ian
,4 ,6 ,6
256.04 407.35 602.27 755.15 ,3
Bersih
6. an
Perdaga 5,7
1.364. 2,3
1.614. 8,9
2.074. 8,0
2.462.
7. ngan,
Angkut 128,2 165.34
144.80 076,2 192.86
503,9 228.03
529,7
Hotel
8. an dan
Keuang 0,3 6,1 4,4
151.03 183.67 218.96 271.01 8,1
Catatan : Tanpa Migas dan
Komun
9. an,
Jasa-
Restora
7,1 689.55
587.66 4,3 813.58 4,4 954.72
2,3
Sumber : BPS Kabupaten Bengkalis 2010 ikasi
Persew
. jasa
n
PDRB 7,7 8,4 7,3
42.304 54.570.85 73.096 81.134 9,4
aan dan
Dengan
PDRB .105,2
7.532. 3,1 11.088
9.066. .159,5 13.292
.684,0
Jasa
Tabel 4.15. Jumlah Investasi Industri di Migas
Tanpa 708,6 Pusat
187,0 .427,8 .774,8
Perusah: Badan
Sumber Statistik Kabupaten
Kabupaten Bengkalis Menurut Kecamatan Migas
aan
Bengkalis 2010
Investasi
Kecamatan Persentase Estimasi Biaya Pembangunan Kawasan
Nilai (Rp)
(%) Industri dan Pelabuhan
Mandau 12.596.400.000 30,80 Besaran investasi untuk pembangunan
Pinggir 6.020.380.000 14,72 kawasan industri dan pelabuhan diperoleh
Bukit Batu 935.730.000 2,29 berdasarkan estimasi terhadap pembangunan
Siak Kecil 2.063.100.000 5,04 kawasan industri dan pelabuhan di tempat lain
Rupat 1.070.760.000 2,62 yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh
Rupat pemerintah, khususnya Pemerintah Propinsi Riau.
7.576.042.000 18,52
Utara
Bengkalis 5.494.050.000 13,43 Tabel 4.19 : PDRB Kabupaten Bengkalis Atas
Bantan 5.140.750.000 12,57 Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Sektor
Sumber : Dispenda Bengkalis 2010 Tahun 2006-2009 (Juta Rupiah)
Tahun
Sektor
2006 2007 2008 2009

1. Pertanian 708.571,1 751.988,2 793.129,6 824.861,0


Tabel 4.16. Banyak Perusahaan Perda-gangan di Pertambangan dan
Kabupaten Bengkalis 2005 – 2009 2.
Penggalian
19.901.738,5 19.828.846,6 20.567.019,9 20.518.814,3

3. Industri Pengolahan 1.069.660,6 1.047.437,0 1.090.063,5 1.187.096,8


Perdagangan
Tahu Jumla 4. Listrik dan Air Bersih 19.721,8 21.218,3 22.876,6 24.469,7

n Besa Menenga Ecera h 5. Bangunan 132.541,8 145.330,0 156.283,8 166.201,7


Perdagangan, Hotel dan
r h n 6.
Restoran
789.200,3 855.017,8 929.144,0 1.004.241,5

2005 93 6 4 103 7.
Angkutan dan
Komunikasi
95.120,3 103.729,0 114.054,4 124.845,4
Keuangan, Persewaan dan
2006 169 6 11 186 8.
Jasa
71.416,1 76.564,1 89.000,4 94.683.8

9. Jasa-jasa 356.939,4 390.616,9 427.912,0 474.758,1


2007 96 20 9 125
PDRB Dengan Migas 23.144.909,8 23.220.748,0 24.189.484,3 24.419.972,4
2008 75 19 6 100 PDRB Tanpa Migas 2.556.288,5 2.760.497,5 2.980.470,0 3.192.949,1

2009 54 13 8 75 Sumber : BPS Bengkalis 2010


Sumber : Dispenda Bengkalis 2010
Khusus untuk perencanaan pembangunan
kawasan industri dan pelabuhan yang telah
berjalan dengan baik adalah pembangunan
Kawasan Industri dan Pelabuhan Kuala Enok di
Indragiri Hilir serta pengem-bangan Kawasan
Industri dan Pelabuhan Pelintung, Dumai.

4
Tabel 4.20 Rekapitulasi Usulan 6 80.341.200.000
Pembangunan Infrastruktur dan SDM bagi 7 96.409.440.000
Klaster Industri Kelapa Sawit 8 96.409.440.000
9 115.691.328.000
No Kegiatan Biaya (Rp)
Program Peningkatan/Pembangnan Jalan
10 115.691.328.000
1 11.450.000.000.000
& Jembatan 11 138.829.593.600
Program Peningkatan/Pembangunan
2
Pelabuhan Laut
3.150.000.000.000 12 166.595.512.320
3 Program Pembangunan Jalan Rel 9.450.000.000.000 13 199.914.614.784
4
Program Pengembangan dan Pembangnan
Air Bersih
2.300.000.000.000 14 239.897.537.741
5
Program Pembangunan Pembangkit
2.300.000.000.000
15 287.877.045.289
Energi Listrik
Program Penyehatan Lingkungan dan
16 345.452.454.347
6 1.400.000.000.000
Sanitasi 17 414.542.945.216
Program Pengembangan Sumber Daya
7
Manusia
475.000.000.000 18 497.451.534.259
Total 30.525.000.000.000 19 596.941.841.111
Sumber: Disperindag Riau 2010 20 716.330.209.333
21 859.596.251.200
Sharing budget yang umum dilakukan 22 1.031.515.501.440
dalam pengembangan kawasan industri adalah 70 23 1.237.818.601.728
% untuk pemerintah pusat, 20 % untuk 24 1.485.382.322.074
pemerintah propinsi dan 10 % untuk pemerintah 25 1.782.458.786.489
daerah. Bila pola ini yang diambil sebagai
pedoman maka Pemerintah Daerah Bengkalis Nilai estimasi benefit diperoleh dari total
akan menanggung pembiayaan sebesar 10 % dari pendapatan yang didiperoleh pemerintah dari
total investasi 30,5 trilyun rupiah, atau setara pengelolaan kawasan industri yang dapat menjadi
dengan 3,05 trilyun. pendapatan asli daerah untuk pembangunan
daerah terkait serta pendapatan dari asumsi 40 %
Estimasi Pendapatan Kawasan Industri Buruk tenaga kerja lokal terserap dalam kawasan
Bakul industri sehingga mampu meningkatkan kesejah-
Pendapatan yang diperoleh dalam teraan penduduk lokal. Bila upah yang diterima
pengelolaan kawasan industri menjadi dasar rata-rata Rp. 1.500.000 perbulan dan tingkat
perhitungan kelayakan aspek finansial maupun pertumbuhan 15 % maka dapat dilakukan
keekonomian secara umum. Nilai-nilai dalam perhitungan Benefit Cost Ratio.
pendapatan merupakan proyeksi dari potensi yang
mungkin diterima perusahaan pengelola. Tabel 4.22 Proyeksi benefit Pengelolaan Kawasan
Pemasukan kawasan industri terdiri dari Industri Buruk Bakul
beberapa komponen yang dapat dikembangkan Tahun Annual Benefit
adalah sebagai berikut. 1-2 th 279.415.750.000
a. Penjualan dan penyewaan kavling tanah 3 120.591.000.000
b. Pengelolaan kawasan 4 129.347.100.000
c. Penjualan dan sewa rumah hunian 5 157.540.815.000
d. Penjualan rumah toko (ruko)
6 169.120.757.250
e. Pendapatan jasa konstruksi
7 198.505.930.838
f. Pendapatan jasa sewa gudang
8 213.820.404.463
g. Pendapatapan jasa pengamanan
h. Pendapatan sewa kendaraaan berat 9 250.713.937.133
10 270.967.328.502
Komponen lain dapat pula dipertim- 11 317.396.994.178
bangkan, seperti retibusi jasa yang muncul karena 12 371.948.022.985
keberadaan kawasan industri maupun pendapatan 13 436.070.002.048
lain yang sangat mungkin diperoleh. 14 511.476.233.095
Tabel 4.21 Proyeksi pendapatan Pengelolaan 15 600.192.544.946
Kawasan Industri 16 704.615.278.952
Tahun Annual Income 17 827.580.193.512
1-2 th 228.655.750.000 18 972.444.369.800
3 62.217.000.000 19 1.143.183.601.983
4 62.217.000.000 20 1.344.508.234.336
5 80.341.200.000 21 1.582.000.979.953

5
22 1.862.280.939.506 Nilai pengembalian 15,7 % menunjukkan
23 2.193.198.855.504 investasi kawasan industri cukup layak.
24 2.584.069.613.916 Pengembalian modal masih aman pada tingkat
25 3.045.949.172.107 suku bunga sekitar 16 % sehingga investasi dapat
dilakukan walaupun terjadi berbagai resesi
Net Present Value ekonomi.
Perhitungan finansial menggunakan
metode Net Present Value bertunjuan untuk Benefit Cost Ratio
melihat kelayakan suatu investasi apabila dihitung Perhitungan menggunakan metode
pada tingkat suku bunga tertentu, dibandingkan Benefit Cost Ratio ditujukan untuk mengetahui
dengan besar investasi yang telah dikeluarkan. nilai manfaat suatu investasi, tidak hanya bagi
Perhitungan NPV pada tingkat bunga 10 para investor tetapi juga bagi stakeholder lainnya
% dan lama investasi 25 tahun dan besar investasi yang terkait dengan keberadaan suatu kawasan
2 trilyun menghasilkan nilai Net Present Value industri. Khususnya, masyarakat tempatan dan
sebagai berikut. pemerintah daerah. Nilai manfaat yang dirasakan
NPV = Total Pendapatan terdiscounto – total apabila nilai Benefit Cost Ratio lebih besar dari 1
investasi (satu).
=2.000.482.379.397– 2.000.000.000.000 Hasil perhitungan menggunakan metode
= 482.379.397 Benefit Cost Ratio dapat dilakukan dengan
Hasil ini menunjukkan bahwa investasi menggunakan asumsi bahwa 40 % tenaga kerja
pembangunan kawasan industri secara bisnis lokal terserap dalam kawasan industri dan upah
cukup menguntungkan, karena Net Present Value yang diterima rata-rata Rp. 1.500.000 perbulan
bernilai positif. dengan tingkat pertumbuhan 15 % dapat
Pembangunan kawasan industri mulai ditunjukkan sebagai berikut.
dari awal merintis hingga mulai beroperasi BCR = 3.759.720.734.027
memerlukan dukungan dana sangat besar 2.000.000.000.000
sehingga secara ekonomis keuntungan yang = 1,88
diperoleh dalam jangka pendek relatif kecil.
Namun disebabkan tujuan utama pembangunan Nilai Benefit Cost Ratio 1,88
kawasan industri adalah sebagai pemicu (trigger) menunjukkan sisi manfaat relatif telah signifikan
bagi pembangunan kesejahteraan rakyat maka dirasakan oleh sebagian besar masyarakat pada
kelayakan aspek ekonomis menjadi suatu hal rentang 25 tahun.
yang dapat dimaklumi. Oleh sebab itu, dibeberapa
kawasan industri hak kepemilikan usaha dibagi
dengan pemerintah pusat, propinsi dan daerah. Kesimpulan
Dimana, saham kepemilikan 70 % dikuasai
negara, 30 % pemerintah propinsi dan 10 % Berdasarkan hasil studi dan pembahasan
pemerintah daerah. Dukungan dan keterlibatan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dapat
pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan diambil kesimpulan sebagai berikut :
pembangunan kawasan industri menjadi kunci a. Besar biaya investasi
utama keberhasilan. No Komponen Biaya
A. Biaya Langsung
Internal Rate of Return (IRR) 1 Biaya pembangunan Rp. 3.422.137.000,-
Perhitungan menggunakan metode IRR (konstruks)
bertujuan untuk melihat tingkat pengembalian 2 Biaya tenaga kerja Rp. 578.995.000,-
modal, khususnya bila dibandingkan dengan 3 Biaya Rp. 317.136.000,-
MARR (Minimum Attractive Rate of Return), 4 Lain-lain Rp. 65.913.600,-
yaitu harapan investor terhadap tingkat Sub Total A Rp. 7.384.181.600,-
pengembalian investasi. Perhitungan B. Biaya Tak Langsung
menggunakan metode IRR adalah dengan mencari 1 Disain (5%) Rp. 69.209.080,-
tingkat suku bunga pada kondisi NPV = 0. 2 Supervisi (5%) Rp. 69.209.080,-
3 Management (5%) Rp. 69.209.080,-
NPV = Total pendapatan terdiscounto pada i % 4 Pajak (10%) Rp. 138.418.160,-
tertentu – Investasi Sub Total B Rp. 346.045.400,-
=0
Total (A + B) Rp. 1.730.227.000,-
Menggunakan metode trial and error
maka diperoleh nilai suku bunga i % sebesar 15,7
%.

6
Sedangkan data hasil analisis ekonomis Daftar Pustaka
Pembangunan Kawasan Industri Buruk Bakul
dapat dituliskan sebagai berikut.
Ghalib, R. 2005. Ekonomi Regional. Pustaka
DATA INPUT ANALISA Ramadhan, Bandung
Biaya pembangunan 1.730.227.00,- Jhingan, M.L. 2007. Ekonomi Pembangunan dan
Rp.
Konstruksi
Waktu Pembangunan Tahun 2 Perencanaan. Radja Grafindo Persada,
Biaya Operasional 22.682.680,- Jakarta
Rp.
(O-P)/tahun Kuncoro, M. 2010. Ekonomika Pembangunan.
Total Pendapatan/bulan Rp. 7.047.000,- Erlangga, Jakarta
Total Pendapatan/tahun Rp. 84.564.000,- Bappeda Kabupaten Bengkalis. 2010. Indeks
Inflasi/tahun % 5
Kenaikan biaya O-P/tahun % 2
Pembangunan Manusia Kabupaten
Masa Konsesi bangunan Tahun 15 Bengkalis Tahun 2009. Kerjasama antara
Kenaikan biaya O-P/tahun % 2 Bappeda Kabupaten Bengkalis dan PT.
Hexsa Indotech Consultants.
Hasil analisis dapat dilihat sebagai berikut. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis. 2010.
Indikator Ekonomi Daerah Kabupaten
DATA HASIL ANALISIS Bengkalis Tahun 2009. Kerjasama BPS
NPV Rp. 1.568.848 Kabupaten Bengkalis dengan Bappeda
IRR - 7,20
Kabupaten Bengkalis.
BCR - 1,924

Kesimpulan yang diperoleh adalah


pembangunan kawasan industri buruk bakul
dinilai layak untuk dikembangkan karena cukup
mampu untuk menjadikan kawasan industri, baik
secara teknis maupun ekonomis.

Saran
1. Perlu dilakukan kajian lebih mendalam yaitu
master plan dan detail design engineering
(DED) agar pelaksanaan pembangunan
kawasan industri berhasil dan berdaya guna.
2. Perlu dilakukan percepatan penetapan
peraturan daerah tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Bengkalis agar kawasan
rencana pembangunan industri ini memiliki
ketetapan hukum.

You might also like