Professional Documents
Culture Documents
Trauma Mata
Trauma Mata
PENDAHULUAN
Trauma mekanik pada mata sering menyebabkan kebutaan unilateral pada
anak-anak dan orang dewasa muda. Pada kelompok inilah trauma pada mata sering
terjadi (50%) yaitu umur kurang dari 18 tahun (di USA).
Meskipun mata telah mendapat perlindungan dari rongga orbita, rima orbita,
alis, tulang pipi dan hidung, lemak orbita, reflex mengedip, bulu mata, sekresi
kelenjar kelopak mata dan konjungtiva, juga dengan telah dibuatnya macam-macam
alat untuk melindungi mata, tetapi frekwensi kecelakaan masih tinggi. Terlebih - lebih
dengan bertambah banyaknya kawasan industri, kecelakaan akibat pekerjaan
bertambah banyak pula, juga dengan bertambah ramainya lalu lintas, kecelakaan di
jalan raya bertambah pula, belum terhitung kecelakaan akibat perkelahian, yang juga
mengenai mata. Pada anak-anak kecelakaan mata biasanya terjadi akibat main
panahan, ketepel, senapan angin atau akibat lemparan, tusukan dari gagang mainan.
Sebaiknya bila ada trauma mekanik mata segera dilakukan pemeriksaan dan
pertolongan karena kemungkinan fungsi penglihatan masih dapat dipertahankan.
Adapun pemeriksaan - pemeriksaan yang diperlukan :
1. Anamnesa
Kapan, dimana, ada saksi atau tidak, bagaimana visus sebelum trauma,
penderita memakai kacamata atau tidak, kalau memakai kacamata pecah atau
tidak,apakah ada benda asing masuk pada mata atau tidak.
2. Status Lokalis
Dilakukan pemeriksaan pada setiap jaringan mata secara teliti dan cermat serta
keadaan sekitar mata.
Trauma mekanik pada mata dibedakan ada 2 macam yaitu :
1). Trauma mekanik tumpul
2). Trauma mekanik tajam.
PENUTUP :
Trauma mekanik mata merupakan keadaan darurat mata, karena dapat terjadi
bermacam-macam kerusakan yang bila tidak segera mendapat pertolongan dapat
mengakibatkan penurunan fungsi mata atau berakhir dengan kebutaan.
Oleh karena itu alangkah baiknya kelak sebagai dokter umum juga waspada
akan akibat rudapaksa ini dan segera menanggulanginya, mana yang dapat diobati
sendiri dan mana yang harus dirujuk.
DAFTAR PUSTAKA :
1. Nana Wijana : Ilmu Penyakit Mata, pp 312 - 323
2. Vaughn D et all : General Ophthalmology, Lange Medical Publication, 14 th ed,
1989, pp 356 - 363
3. Sidarta Ilyas : Ilmu Penyakit Mata, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta, 266 - 278