You are on page 1of 13

TUGAS ESAI PEMBANGUNAN PARTISIPATIF

Nama : Mellysa Dwi Harni

NIM : 1910822024

Mata Kuliah : Pembangunan Partisipatif (B)

Dosen : Prof. Dr.rer.soz. Nursyirwan Effendi

Dr. Syahrizal, M.Si

Kampung Bekelir: Sebuah Pembangunan Partisipatif Berbasis Pariwisata

Abstrak

Sebagai negara berkembang dan padat penduduk, Indonesia masih dipenuhi


dengan berbagai macam permasalahan sosial yang mempengaruhi kesejahteraan
masyarakat. Kemiskinan dan pemukiman kumuh adalah salah satunya. Kota
Tangerang sebagai daerah penyangga ibu kota pun tak lepas dari permasalahan ini.
Sebuah upaya pembangunan partisipatif pun dilakukan tepatnya di Kampung
Bekelir, salah satu kampung yang berada di Kecamatan Tangerang, Kota
Tangerang. Kampung yang dahulunya terkenal kumuh dan tak terurus ini, berhasil
disulap menjadi kampung yang bersih yang penuh hiasan seni berwarna-warni.
Berkat kerjasama yang melibatkan peran pemerintah dan masyarakat langsung,
Kampung Bekelir berhasil menciptakan tak hanya pemukiman yang bersih, namun
juga ladang penghasilan berbasis pariwisata. Tentunya hal ini berdampak baik
terhadap ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya. Pembangunan Kampung
Wisata Kampung Bekelir dapat dijadikan contoh dari bagaimana sebuah
pembangunan partisipatif berbasis pariwisata itu dapat dilaksanakan.

Pendahuluan

Indonesia merupakan negara kepulauan yang tidak hanya besar secara


geografis, namun juga secara kependudukan. Tercatat dalam data terakhir tahun
2022, penduduk Indonesia telah mencapai 273.523.615 jiwa. Hal ini menyebabkan

1
Indonesia menjadi negara dengan populasi terpadat didunia dengan menduduki
peringkat keempat. Padatnya populasi ini tidak semerta-merta menjadikan
Indonesia sebagai negara yang maju, namun justru menimbulkan berbagai macam
permasalahan sosial yang berdampak pada keberlangsungan hidup masyarakat.
Salah satunya ialah kemiskinan yang masih menjadi permasalahan genting di
negara Indonesia. Permasalahan lainnya yang masih berkaitan dengan kemiskinan
ialah pemukiman kumuh yang biasanya terjadi di wilayah-wilayah penduduk
miskin. Keberadaan pemukiman kumuh akan berdampak besar terhadap kondisi
dan perkembangan suatu perkotaan. Kemunduran kualitas lingkungan, ekonomi,
sosial dan budaya ditimbulkan dari adanya pemukiman kumuh. Pemerintah juga
akan kehilangan kendali terhadap penduduk perkotaan terutama di kawasan kumuh
yang berpotensi terhadap peningkatan kejahatan dan penyakit. Permasalahan diatas
tentunya dapat menyebabkan penurunan citra perkotaan tersebut.

Terkait hal ini, pemerintah pun berusaha menyusun berbagai macam konsep
untuk mencari solusi yang dapat menanggulangi permasalahan sosial yang ada.
Hingga akhirnya disusun sebuah konsep pembangunan bernama pembangunan
partisipatif. Pembangunan partisipatif hadir dengan konsep baru dimana gaya
pembangunannya bertumpu pada kombinasi unsur-unsur peran pemerintah dan
peran masyarakat. Sesuai dengan namanya, partisipatif yang berarti keterlibatan,
pembangunan partisipatif merupakan sebuah perencanaan pembangunan yang
melibatkan masyarakat. Pendekatan pembangunan partisipatif muncul sebagai
solusi atas upaya pembangunan klasik sebelumnya yang bersifat top-down (atas-
bawah). Pendekatan top-down dalam pelaksanaannya mengikuti jenjang
pemerintahan, dimana segala rencana dan hasil proses pembangunannya dimulai
dari pemerintah lalu ke pusat daerah-daerah hingga akhirnya baru ke daerah yang
lebih mikro. Jadi, masyarakat khususnya di daerah mikro tidak ikut terlibat
didalamnya, hanya sebagai si penerima hasil kebijakan pembangunan yang
dirancang oleh visi-misi jenjang atas tadi. Berbeda dengan itu, pembangunan
partisipatif hadir untuk dapat menampung lebih banyak lagi suara dan potensi yang
memang sesuai dengan permasalahan yang dirasakan masyarakat. Maka dari itulah
pendekatan yang digunakan dalam pembangunan partisipatif ini berazas bottom-up.

2
Karena proses perencanaan pembangunannya bersifat dari bawah keatas, dimana
melibatkan masyarakat dari bawah, lalu baru dibentuk kebijakan pembangunan.
Adapun peran masyarakat didalam pembangunan partisipatif ini mencakup mulai
dari perencanaan, implementasi dan pengawasan hingga diwujudkannya
pembangunan tersebut. Jadi, masyarakat sangat terlibat langsung didalam
pembentukkan kebijakannya. Hal ini bertujuan agar terwujud pembangunan yang
sesuai dengan kebutuhan dan potensi masyarakat dalam upaya pemberdayaan
masyarakat.

Pembangunan partisipatif sebagai solusi penanggulangan permasalahan


pembangunan di Indonesia dapat mencakup berbagai macam sektor. Salah satunya
ialah sektor pariwisata. Tidak dapat dipungkiri, pariwisata menjadi sektor penting
yang membawa dampak sangat besar terhadap pembangunan negara baik itu dalam
lingkup pedesaan maupun perkotaan. Dengan strategi pembangunan yang tepat dan
sesuai target, pembangunan partisipatif dibidang pariwisata akan tercapai dan
berhasil bahkan melampaui yang diperkirakan. Salah satu studi kasusnya dapat
dilihat pembangunan partisipatif pariwisata Kampung Bekelir di Kota Tangerang.

Kota Tangerang

Kota Tangerang ialah sebuah kota di Provinsi Banten yang masuk kedalam
wilayah jabodetabek. Secara administratif luas wilayah Kota Tangerang dibagi
dalam 13 kecamatan, yaitu Ciledug, Larangan, Karang Tengah, Cipondoh, Pinang,
Tangerang, Karawaci, Jatiuwung, Cibodas, Periuk, Batuceper, Neglasari dan
Benda. Serta meliputi 104 kelurahan dengan 981 rukun warga (RW) dan 4.900
rukun tetangga (RT). Letak Kota Tangerang sangat strategis karena berada di antara
Ibukota Negara DKI Jakarta dan Kabupaten Tangerang. Sesuai dengan Instruksi
Presiden Nomor 13 Tahun 1976 tentang Pengembangan Jabotabek (Jakarta, Bogor,
Tangerang, Bekasi), Kota Tangerang merupakan salah satu daerah penyangga
Ibukota Negara DKI Jakarta. Posisi Kota Tangerang tersebut menjadikan
pertumbuhannya pesat. Pada satu sisi wilayah Kota Tangerang menjadi daerah
limpahan berbagai kegiatan di Ibukota Negara DKI Jakarta. Di sisi lain Kota
Tangerang dapat menjadi daerah kolektor pengembangan wilayah Kabupaten

3
Tangerang sebagai daerah dengan sumber daya alam yang produktif. Pesatnya
pertumbuhan Kota Tangerang dipercepat pula dengan keberadaan Bandara
Internasional Soekarno-Hatta yang sebagian arealnya termasuk ke dalam wilayah
administrasi Kota Tangerang. Gerbang perhubungan udara Indonesia tersebut telah
membuka peluang bagi pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa secara luas
di Kota Tangerang.

Dengan pesatnya perkembangan yang terjadi di Kota Tangerang tersebut,


seharusnya dapat menjadikan Tangerang sebagai salah satu kota yang maju di
Indonesia. Namun kenyataannya angka pengangguran dan kemiskinan masih tinggi
di Kota Tangerang. Tingginya angka pengangguran dan kemiskinan ini dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, tentunya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
tentang hal ini. Namun yang menjadi highlight pada pembahasan ini ialah mengenai
pemukiman yang kumuh di daerah Kota Tangerang, dan bagaimana pemerintah
menanggulanginya lewat pendekatan pembangunan partisipatif.

Kampung Wisata, Kampung Bekelir

Kampung Bekelir merupakan sebuah kampung warna-warni yang teletak di


Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota
Tangerang. Kampung ini sejak dahulu dikenal sebagai pemukiman kumuh, tidak
terurus. Tidak hanya itu saja, para penduduknya pun seringkali mendapat
pandangan miring karena kebanyakan berlatarbelakang pengangguran dan acuh
terhadap lingkungan. Namun citra yang buruk tersebut hilang seketika setelah
diciptakannya Kampung Wisata, Kampung Bekelir.

Berlama-lama menjadi komunitas yang dikenal pemalas dan jorok tentu pada
akhirnya menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi masyarakatnya sendiri. Sejak
itu, beberapa orang yang telah muak dengan keadaan kampung mereka tersebut pun
berusaha untuk bangkit dengan didukung oleh dorongan lurah, pemimpin RW dan
RT. Para tokoh mulai melihat adanya potensi dan kemampuan baik dari segi
geografis dan sumber daya manusia di Kampung Bekelir ini untuk menciptakan
sebuah pemukiman yang tak hanya bersih, namun juga membawa manfaat dan
penghasilan bagi warganya. Secara geografis, Kampung Bekelir berlokasi di

4
sepanjang pinggiran Sungai Cisadane. Letaknya sangat strategis, banyak dilalui
para pengendara dari berbagai daerah. Sumber daya manusia di Kampung Bekelir
pun ternyata tidak kalah hebatnya. Banyak yang memiliki kemampuan seni seperti
melukis dan membuat mural. Dimulai dari mengadakan kegiatan gotong royong,
mereka pun bersama-sama menghias kampung mereka dengan mural dan graffiti.
Kemudian mereka mewarnai atap-atap dan dinding-dinding rumah mereka dengan
cat warna-warni sehingga pemandangannya terlihat menarik. Sejak diwarnai dan
dihias itulah mulai terdapat pengunjung yang mendatangi Kampung Bekelir untuk
berfoto didepan gambar-gambar yang ada, maupun bersantai di flying deck Sungai
Cisadane.

Melihat hal ini, warga Kampung Bekelir pun semakin bersemangat dan mulai
berdatangan banyak bantuan baik berupa dana yang diberikan dari sejumlah
perusahaan, pembekalan Program Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) maupun
berupa sponsor cat dari perusahaan Pacific Paint. Dari bantuan-bantuan tersebut
kemudian mereka manfaatkan kembali untuk menghias kampung mereka dan
dananya dijadikan modal untuk membuka usaha, yakni berupa usaha kuliner. Jadi,
selain lewat pemandangan indah dan spot-spot fotonya yang cantik, Kampung
Bekelir juga menarik para pengunjung yang datang lewat wisata kulinernya yang
berlokasi di sepanjang flying deck Sungai Cisadane.

Potensi pariwisata yang dimiliki oleh Kampung Bekelir ini pun menjadi suatu
hal yang tidak dapat diabaikan, sehingga pada bulan Desember 2018 Dinas
Pariwisata Kota Tangerang mengeluarkan surat keputusan (SK) pembentukan
Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) di Kampung Bekelir. Pembentukan ini
dilakukan agar Kampung Bekelir mampu mengembangkan program-program kerja
berbasis pariwisata yang dapat memberikan dampak positif bagi Kampung Bekelir,
khususnya dalam sisi ekonomi. Meskipun baru terbentuk, POKDARWIS di
Kampung Bekelir ini telah memiliki pencapaian yang baik, dimana POKDARWIS
di Kampung Bekelir telah memenangkan juara kedua pada Anugerah Pesona
Indonesia dalam kategori Wisata Kreatif Terpopuler yang diinisiasi oleh
Kementerian Pariwisata di Indonesia. Hal ini pun semakin membakar api semangat

5
para warga Kampung Bekelir untuk terus giat membangun kampungnya. Hingga
kini, Kampung Bekelir terus ramai dikunjungi wisawatan, dan jenis-jenis usaha
yang beredar pun kini sudah semakin bervariasi, tidak hanya berkutat di kuliner
saja.

Analisis Sosial Pembangunan Partisipatif di Kampung Bekelir

Sebagaimana konsep pembangunan partisipatif adalah melibatkan pihak


masyarakat untuk terlibat dalam pelaksanaan pembangunan, maka upaya
pembangunan partisipatif di Kampung Bekelir dapat dianalisa secara sosial, terkait
siapa saja yang berperan, apa peran, tugas dan nilai-nilainya. Analisis ini diambil
dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Witha Shofani Rizka, dkk (2019) dalam
jurnalnya yang berjudul Perancangan Mekanisme Partisipasi Komunitas dalam
Program Kerja POKDARWIS di Kampung Bekelir. Analisis ini mendeskripsikan
sistem sosial yang terdiri dari tiga elemen (roles, norms dan values) dimana
masing-masing elemen mendefinisikan dan didefinisikan oleh satu sama lain.
Berikut ini hasil analisis yang dideskripsikan dalam bentuk tabel.

No Aktor Roles Norms Values


Menjaga
Melaksanakan
kebersihan dan Kesehatan dan
kegiatan kebersihan
kesehatan kesehatan
seminggu sekali
lingkungan
1 Warga
Menjaga Melaksanakan
keamanan dan kegiatan Keamanan dan
kenyamanan ronda secara kenyamanan
lingkungan bergiliran
2 RT Menengahi Tanggung jawab,
Menjaga kerukunan
konflik yang dan
hidup antarwarga
terjadi antarwarga kepemimpinan
Mengurus Mengurusi Tanggung jawab,
administrasi pembuatan ketelitian,
kependudukan KTP warga dan ketepatan

6
(membuat
surat-surat terkait waktu
surat pengantar)
Memberi teladan Tanggung jawab,
Menjaga kerukunan
yang baik dan
hidup antar-RT
bagi warganya kepemimpinan
Menjaga
Membuat
komunikasi
kebijakan
yang baik dengan Mengayomi dan
berdasar
para kepemimpinan
saran dan kritik
RT dan Karang
warganya
Taruna
3 RW
Mengurus
masalah
administrasi
Mengurusi masalah
warga dalam Tanggung jawab,
administrasi
lingkup yang ketelitian, dan
ditingkat
lebih besar ketepatan waktu
RW
daripada RT
(menandatangani
surat-surat)
4 POKDARWIS Penggerak Sadar
Membuat program
Wisata dan
kerja Tanggung jawab,
Sapta Pesona di
untuk kreatif dan
lingkungan
pengembangan inovatif
wilayah di
Kampung Bekelir
destinasi wisata
Mitra pemerintah Memberikan laporan Tanggung jawab,
dalam pertanggungjawaban kejujuran, dan
upaya perwujudan kepada pemerintah ketelitian
dan
pengembangan

7
Sadar Wisata
di daerah
Tanggung jawab,
Melakukan Mendukung setiap
kepemimpinan,
pemberdayaan program positif di
sigap
masyarakat Kampung Bekelir
dan cekatan
Membuat program
Menjaga yang
ketentraman di dapat memperkuat Inovatif dan
sekitar daerah rasa berempati tinggi
cakupannya nyaman dan tentram
warganya
5 Lurah Mengobrol setiap Berempati dan
Menerima aspirasi
sore mau
warga
dengan warga mendengarkan
Mengurus masalah
Mengurus
administrasi di
masalah Tanggung jawab
tingkat
administari
Lurah
Merancang konsep
Inisiator Kampung Bekelir
penggagas konsep diawal, mencarikan
Kampung Bekelir, sponsor, serta Kreatif, mudah
6 Ibnu Jandi penghubung merencanakan bergaul, tanggung
antara Kampung pembangunan jawab
Bekelir dengan kampung
Pasific Paint lainnya agar seperti
Kampung Bekelir
7 Dinas Merumuskan Mengeluarkan SK Tanggung jawab
Pariwisata kebijakan terkait dengan
pemerintahan pembentukan

8
Kota Tangerang
di bidang POKDARWIS
pariwisata
Perusahaan yang
tidak hanya
Memberikan
peduli terhadap
sponsor Tanggung jawab
8 Pacific Paint profit, tetapi
kepada Kampung sosial
peduli pula
Bekelir berupa cat
kepada kehidupan
sosial

Dari analisis tersebut, dapat dilihat bagaimana sistem kerja ataupun strategi
yang dilakukan dalam upaya pembangunan partisipatif di Kampung Bekelir. Setiap
aktor memiliki peran dan tugasnya masing-masing, yang mana peran dan tugas
tersebut saling berkaitan dan mempengaruhi. Dapat dilihat pula bahwa yang terlibat
dalam sistem tersebut tidak hanya satu pihak saja, namun gabungan dari beberapa
pihak baik itu pihak pemerintah, masyarakat maupun perusahaan. Ini sejalan
dengan konsep dan tujuan dari pembangunan partisipatif itu sendiri yang sangat
melibatkan masyarakat.

Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pariwisata

Dari studi kasus mengenai Kampung Bekelir diatas, dapat dipahami bahwa
upaya pembangunan partisipatif berbasis pariwisata sangatlah mungkin untuk
membawa efek yang positif dan berdampak besar tidak hanya dibidang sosial,
namun juga ekonomi. Tentunya upaya tersebut haruslah lewat strategi dan
pelaksanaan yang tepat dan sesuai potensinya masing-masing. Adapun
pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata dapat dilakukan dalam berbagai
macam cara. Menurut jurnal Pemberdayaan Masyarakat di Kampung Wisata
Bekelir Kelurahan Babakan Kecamatan Tangerang Kota Tangerang yang ditulis
oleh Rafif Adimaszahran (2021), terdapat 4 macam pemberdayaan masyarakat
berbasis pariwisata, antara lain:

9
a. Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kreativitas
Berkaitan dengan ekonomi kreatif dan industri kreatif, pembedayaan
masyarakat ini melibatkan banyak produsen yang dapat melipatgandakan
berbagai produk industri. Dikatakan bahwa terdapat tiga model keterkaitan
industri pariwisata dan ekonomi kreatif, yakni:
- Penguatan kualitas kepariwisataan
- Penciptaan daya tarik wisata, dimana produk dan jasa ekonomi kreatif
dapat menjadi daya tarik utama
- Promosi, dimana produk dan jasa ekonomi kreatif merupakan media
promosi yang efektif bagi sebuah destinasi wisata serta sebaliknya
b. Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Ilmu Pengetahuan
IPTEK dalam dunia pariwisata menjadi infrastruktur penting untuk
menambah pelayanan di perjalanan maupun di hotel, terlebih alat-alat
elektronik. Alat elektronik tersebut mempernyaman, mempermudah
kehidupan dan dapat memberikan sarana hiburan di ruangan seperti misalnya
radio, televise, tape recorder, video dan audio, air conditioner (AC). Dan alat
komunikasi seperti fasilitas telepon atau handphone (gawai), internet
mempermudah manusia melakukan hubungan dan komunikasi dengan siapa
saja, dimana saja dan kapanpun.
c. Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Alam
Menurut Arjana (2016), tempat pariwisata berbasis alam merupakan
tempat yang dibentuk secara proses alami yang disebabkan oleh dua kekuatan
alam yaitu proses endogen dan eksogen. Pada prosesnya banyak sekali
dinamika alam yang telah terjadi lalu menimbulkan berbagai macam bentuk
permukaan bumi yang unik. Peristiwa terbuset kemudian dimanfaatkan dan
dikelola oleh masyarakat sekitar untuk dijadikan objek wisata dan juga daya
tarik wisata serta dapat menambah kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal
itu sendiri.
d. Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Alam Buatan

10
Alam buatan yang dimaksud adalah objek wisata yang dibuat oleh
manusia. Seperti pola kehidupan dan tradisi termasuk adat istiadat, upacara,
busana dan juga kepercayaan dari suatu suku bangsa tertentu yang merupakan
komponen kebudayaan juga dapat menjadi objek serta daya tarik wisata yang
dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi pengunjung dan juga pastinya
keuntungan ekonomi untuk wilayan tersebut.

Kesimpulan
Pembangunan partisipatif adalah sebuah perencanaan pembangunan yang
melibatkan masyarakat yang berazas bottom-up. Dimana proses perencanaan
pembangunannya bersifat dari bawah keatas, yang melibatkan masyarakat dari
bawah, lalu baru dibentuk kebijakan pembangunan. Adapun peran masyarakat
didalam pembangunan partisipatif ini mencakup mulai dari perencanaan,
implementasi dan pengawasan hingga diwujudkannya pembangunan tersebut.
Kampung Bekelir merupakan salah satu contoh pembangunan yang
menggunakan konsep pembangunan partisipatif berbasis pariwisata. Pembangunan
partisipatif di Kampung Bekelir berhasil menjadikan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di Kampung Bekelir, dengan melibatkan kerjasama antar pemerintah,
masyarakat dan perusahaan/lembaga. POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata)
dibentuk oleh Dinas Pariwisata agar Kampung Bekelir mampu mengembangkan
program-program kerja berbasis pariwisata yang dapat memberikan dampak positif
bagi Kampung Bekelir, khususnya dalam sisi ekonomi.
Dalam melaksanakan pembangunan partisipatif berbasis pariwisata, dapat
dilakukan pemberdayaan masyarakat dalam beberapa bentuk diantaranya
pemberdayaan masyarakat berbasis kreativitas, pemberdayaan masyarakat berbasis
ilmu pengetahuan, pemberdayaan masyarakat berbasis alam dan pemberdayaan
masyarakat berbasis alam buatan.

11
Referensi
Rizka, Whita Shofiani. Dkk. 2020. Perancangan Mekanisme Partisipasi Komunitas
dalam Program Kerja POKDARWIS di Kampung Bekelir. Jurnal: Global
Research on Tourism Development and Advancement Vol.2 No.2
Adimaszahran, Rafif. Pemberdayaan Masyarakat di Kampung Wisata Bekelir
Kelurahan Babakan Kecamatan Tangerang Kota Tangerang. Skripsi:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Fitri, Dika Ardiana. Dkk. Faktor-Faktor Penyebab Munculnya Permukiman
Kumuh
Daerah Perkotaan di Indonesia (Sebuah Studi Literatur). Jurnal: Universitas
Negeri Surabaya
Effendi, Nursyirwan. 2022. Konsep Partisipasi dan Konsep Pembangunan
Partisipatif. PPT Perkuliahan Pembangunan Partisipatif.
Biro Pemkesra Provinsi Banten.
https://biropemkesra.bantenprov.go.id/profil-kota-tangerang (diakses pada 26
Juni 2022)
Kuswarahaja, Dadan. 2022. Negara dengan Jumlah Penduduk Terbanyak di Dunia,
RI Nomor Berapa? https://travel.detik.com/travel-news/d-6075828/negara-
dengan-jumlah-penduduk-terbanyak-di-dunia-ri-nomor-
berapa#:~:text=1.,pertama%20penduduk%20terbanyak%20di%20dunia.
(diakses pada 26 Juni 2022)
Rahmayanti, Feyblen. 2018. Kisah Kampung Bekelir yang Bangkit dari
Kekumuhan. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20181103233056-
269-343797/kisah-kampung-bekelir-yang-bangkit-dari-kekumuhan (diakses
pada 27 Juni 2022)
Badan Pusat Statistik. https://www.bps.go.id/ (diakses pada 27 Juni 2022)
Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tangerang (diakses 27 Juni 2022)
Pakpahan, Rosdiana. 2019. Identifikasi Potensi Wisata Kampung Bekelir di
Kecamatan Tangerang sebagai Destinasi Wisata. Jurnal VITKA JMP Vol.1
No.2

12
13

You might also like