Professional Documents
Culture Documents
Sadqwdqq
Sadqwdqq
JARINGAN KOMPUTER
Penyusun:
Moch. Choiril Anwar
Qurrotul Aini
Meinarini Catur Utami
i
ii
Judul : Konsep Jaringan Komputer
(Kompilasi terjemahan buku Introduction to
Cisco Networking Technologies (INTRO)
version 2.1 & Interconnecting Cisco
Network Devices, version 2.3)
Editor : Q. Aini
Desain : Tim Halaman Moeka
iii
”Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu,
maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan
Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika
kamu bangun berdiri” (QS. 52:48)
iv
Segala puji bagi Allah , Pemilik segala pujian yang
selalu memberikan ramat dan nikmat kepada hamba-Nya serta salam
dan shalawat selalu tercurah pada Nabi Muhammad . Semoga kita
tetap menjadi umatnya hingga akhir zaman.
Adapun buku Konsep Jaringan Komputer ini adalah buku
kompilasi terjemahan yang kami susun berdasarkan dua buku aslinya
Introduction to Cisco Networking Technologies (INTRO) version 2.1
& Interconnecting Cisco Network Devices, version 2.3). Buku ini
disusun untuk membantu memahami jaringan komputer baik
akademisi maupun praktisi di tanah air.
Penulis menyadari kekurangan konten materi maupun teknis
penyajiannya. Kritik dan saran bagi penulis sangat diharapkan.
Selamat membaca, semoga bermanfaat.
Penulis
v
MOTO Iv
Kata Pengantar V
Daftar Isi vi
vi
Bab 3 Mengembangkan Jaringan
3.1 Pemilihan Topologi 37
Bus 37
Star 39
Ring 40
3.2 Jaringan Wireless 42
Segmen pada LAN 43
Memperpanjang Segmen LAN 43
Tubrukan (Collision) 44
3.3 Teknologi LAN dengan Bridge dan 46
Switch
3.4 Memaksimalkan Fungsi Switch 49
Microsegmentation 49
Komunikasi Full-Duplex 50
vii
Class IP address 72
IP Address Teregistrasi 75
IP Address Publik dan Privat 76
IPv4 dan IPv6 77
Subnetworks 78
5.3 Menghitung Jumlah Subnet dan Host 79
Penggunaan Subnet Mask pada Router 82
Penulisan CIDR untuk Subnet Mask 83
Menghitung Subnet Mask 84
Daftar Pustaka 93
Biografi Penulis 97
viii
BAB 1
MEMBANGUN JARINGAN SERIAL
KOMPUTER SEDERHANA
1
Mobile user
Home Office
Internet
2
Switch Router Switch
PC PC PC PC
Network Interface
RJ-45 Connector
Card
3
Print Server
Router Voice Router
Printer
Switch
Cisco
CallManager
Switch IP Phone
4
perangkat yang digunakan berulang kali seperti sharing files,
printing, dan store data. Hal ini akan mengakibatkan penurunan
ongkos kerja dan produktifitas.
5
encryption dan logging yang banyak terdapat di perusahaan
besar dunia seperti AOL dan Yahoo.
Collaboration: beberapa user dapat bekerja bersama-sama
bila mereka bekerja dalam suatu jaringan komputer. User
dapat membuat dan merubah file dan mengkompilasinya
kepada aplikasi software daripada workgroup melalui
jaringan komputer tanpa harus membuatnya di kertas dan
menghapusnya. Salah satu program software kolaborasi yang
biasa digunakan adalah Lotus Notes.
Database: Tipe aplikasi ini dipergunakan user untuk
menyimpan informasi penting dalam suatu lokasi pusat data
melalui jaringan sehingga user yang lain dapat dengan mudah
mengakses informasi penting tersebut dalam format yang
lain.
Karakteristik Jaringan
Topik kali ini menggambarkan tentang karakteristik umum yang
dimiliki oleh suatu jaringan komputer.
Karakteristik Jaringan
Speed
Cost
Security
Availability
Scalability
Reliability
Topology
6
Jaringan bisa digambarkan dan dibandingkan menurut performa
jaringan dan strukturnya:
Speed: adalah suatu ukuran tentang seberapa cepat data
ditransmisikan melalui jaringan.
Cost: mengindikasikan harga komponen, instalasi, dan
pemeliharaan jaringan.
Security: menunjukkan seberapa aman (secure) jaringan itu,
yaitu data yang ditransmisikan terhadap jaringan.
Availability: yaitu kemungkinan bahwa jaringan tersebut
„tersedia‟ kapan saja bila sewaktu-waktu user
menggunakannya jika dibutuhkan.
Scalability: menunjukkan seberapa bagus jaringan bisa
mengakomodasi user lebih banyak dan transmisi data yang
lebih cepat.
Reliability: yaitu ketergantungan komponen (router, switch,
PC, dll) terhadap performa jaringan.
Topology: Dalam jaringan, terdapat dua macam topologi
yaitu, physical topology (kabel, perangkat jaringan, serta PC
dan server) dan logical topology yaitu path (jalur) sinyal
daripada data yang melalui jaringan.
7
Central Processing Unit (CPU): “Otak” komputer dimana
perhitungan dan operasi lain dilaksanakan.
8
Hard drive: perangkat untuk menyimpan data sehingga
komputer dapat menulis serta membaca data daripadanya.
Operating system: software yang mengatur daripada operasi
komputer (Windows, Macintosh, UNIX, dll).
9
d. Universal Serial Bus (USB) port: menghubungkan
ke perangkat USB.
e. PS/2 port: menghubungkan ke keyboard dan mouse
luar.
Compact disc read-only memory (CD-ROM) drive:
perangkat dimana CD dimasukkan dan data dibaca
daripadanya.
Compact disc read-write (CD-RW) drive: fungsinya sama
dengan CD-ROM drive, tetapi bisa juga sebagai perangkat
untuk menyimpan data.
Diskette or disk drive: tempat penyimpanan data dengan
ukuran 1,44 MB floppy disk.
Satuan Metrik
Komputer tersusun atas switch elektronik. Pada level perhitungan
yang paling rendah, komputer tergantung pada switch-switch
elektronik ini untuk membuat keputusan yaitu bereaksi bila ada
impuls elektrik yang diartikan oleh komputer sebagai keadaan “on”
atau “off” (1 atau 0).
bit b - 1 bit
byte B 1 byte 8 bit
Kilo byte 1000 byte 8000 bit
Megabyte 1.000.000 byte 8.000.000 bit
10
Berikut ini adalah satuan yang umumnya digunakan oleh komputer:
Binary digit (bit): Unit data terkecil dalam komputer. Satu
bit berarti 1 atau 0 dalam format binary yang mana data
diproses oleh komputer.
Byte (B): adalah sebuah unit yang digunakan untuk
mengukur besarnya data file, jumlah space dalam sebuah disk
atau storage lainnya, atau jumlah data yang sedang dikirim
pada sebuah jaringan. 1 B = 8 bit data.
Kilobit (Kb): adalah 1000 bits, tetapi bisa juga diartikan
1000 biner yaitu 1024.
Kilobyte (KB): adalah 1000 byte.
Kilobits per second (kbps): unit pengukuran standar untuk
kecepatan transmisi data dalam sebuah hubungan jaringan.
Kilobytes per second (kBps): unit pengukuran standar
lainnya untuk kecepatan transmisi data dalam sebuah
hubungan jaringan.
Megabit (Mb): adalah 1.000.000 bits. Binernya adalah
1.048.578 bit.
Megabyte (MB): 1.000.000 bytes. Kadang disebut “meg”.
Megabits per second (Mbps): unit pengukuran standar
untuk kecepatan transmisi data dalam sebuah hubungan
jaringan.
Megabytes per second (MBps): unit pengukuran standar
untuk kecepatan transmisi data dalam sebuah hubungan
jaringan.
11
Perbandingan Perangkat Jaringan
Dalam topik kali ini akan dibahas tentang persamaan dan perbedaan
dalam karakteristik sebuah PC dan dua perangkat jaringan lainnya
yaitu switch dan router.
Modem √ x optional
OS note 5 √ √ √
Power supply note 6 √ √ √
12
Beberapa catatan penting untuk ketiga perangkat jaringan tersebut.
Switch dan Router akan menggunakan flash atau EEPROM
(bukan hard drive), harganya lebih mahal tetapi kapasitas
lebih sedikit.
PC akan semakin banyak menggunakan teknologi hard
drive.
Optical drive tidak begitu penting untuk switch dan router
karena jika terdapat update terbaru maka switch dan router
akan menggunakan file transfer protocol (ftp).
Port:
a. Keyboard atau mouse port: tidak diperlukan oleh
switch atau router.
b. Asynchronous serial port: Switch dan router
menggunakan asynchronous serial port untuk terminal
yang digunakan sebagai konfigurasi dan kontrol.
c. USB: tidak digunakan pada switch dan router.
d. Network: Switch dan router memiliki banyak port.
Switch bisa memiliki 24, 48 atau lebih port Fast Ethernet,
tergantung pada posisinya dalam jaringan. Sedangkan
router tidak memilik sebanyak port Fast Ethernet tapi
mungkin memiliki port LAN dan WAN yang berbeda.
e. Modem: Lain dengan PC yang menggunakan modem
untuk hubungan pada internet, router dan switch
menggunakan modem sebagai alternatif untuk
mengakses konfigurasi dan kontrol router selama router
digunakan.
f. Sistem operasi PC diciptakan untuk mendukung aplikasi
user. Sedangkan switch atau router diciptakan untuk
mendukung requirement jaringan, seperti Cisco IOS.
13
g. Switch atau router biasanya memiliki power cadangan
yang mencegah failure yang nantinya akan menghentikan
sistem operasi komputer.
7 Application
14
Standardizing interfaces: Model OSI menstandarisasi
komponen jaringan untuk memudahkan pengembangan dan
support bagi vendor lain.
Facilitating modular engineering: Model OSI dapat
digunakan oleh berbagai tipe jaringan baik hardware dan
software untuk berkomunikasi dengan yang lain.
Ensuring interoperable technology: Model OSI mencegah
suatu perubahan dalam satu layer dari pengaruh layer lain.
Accelerating evolution: Model OSI mendukung update dan
perkembangan yang berkesinambungan.
Simplifying teaching and learning: Model OSI membagi
komunikasi jaringan ke dalam komponen yang lebih kecil
sehingga mudah untuk dimengerti.
15
jaringannya terpisah. Perkembangan internet telah menimbulkan
dampak pesatnya jumlah user yang mengakses informasi dari
situs di berbagai belahan dunia dan hal ini merupakan tugas dari
layer network yang mengatur konektivitas ini.
4: Transport Layer
Layer transpor membagi data dari si pengirim dan mengemasnya
kembali ke dalam aliran data yang sesuai dengan si penerima.
Sebagai contoh user perusahaan besar yang akan mengirimkan
data ke kantor cabangnya yang berada di daerah lain. Karena
proses pengiriman file adalah sangat penting, sehingga layer
transpor akan memecah data besar tersebut ke dalam bagian
(segmen) yang lebih kecil yang lebih aman dari gangguan saat
transmisi. Jika layer application, presentation, dan session
berhubungan dengan hal yang berhubungan dengan aplikasi user,
maka keempat layer yang bawah berhubungan dengan hal yang
berkaitan dengan aliran data. Dalam pelayanan komunikasi, layer
transpor membangun, memelihara serta menonaktifkan virtual
circuits. Penyediaan aliran error detection, recovery dan
informasi kontrol digunakan untuk menyediakan service yang
dapat dipercaya (reliable).
5: Session Layer
Layer session mendirikan, mengatur serta menonaktifkan session
antara dua user yang sedang berkomunikasi. Layer session juga
mensinkronkan dialog antar layer presentation dari dua user serta
mengatur pertukaran data. Layer session juga memiliki aturan
yang efisien untuk kepentingan transfer data, class of service
(CoS), serta pengecualian report dari kesalahan yang terjadi pada
layer session, layer presentation, dan layer application.
16
6: Presentation Layer
Layer presentation memastikan bahwa informasi yang dikirim
pada layer application dari sebuah sistem dapat dibaca oleh layer
application dari sistem yang lain. Sebagai contoh, sebuah
program PC berkomunikasi dengan komputer lain dengan
menggunakan extended coded decimal interchange code
(EBCDIC) sedangkan yang lainnya menggunakan ASCII untuk
menghadirkan karakter yang sama. Jika diperlukan, layer
presentation akan menerjemahkan antar bentuk data majemuk
dengan menggunakan bentuk yang sesuai.
7: Application Layer
Layer application adalah layer OSI yang paling dekat dengan
user. Layer ini menyediakan service jaringan pada aplikasi user,
misalnya e-mail, file transfer, dan terminal emulation. Perbedaan
layer ini dengan yang lain adalah layer ini tidak menyediakan
layanan kepada layer OSI lainnya, tapi hanya kepada aplikasi lain
di luar model OSI. Layer ini mampu memberikan ketersediaan
dari user lain yang diinginkan, mensinkronkan serta membuat
prosedur untuk error recovery dan kontrol dari kesatuan data.
17
Data diubah ke dalam bentuk segmen dan hubungan yang
handal dibentuk antara pengirim dan host penerima.
Segmen diubah ke dalam bentuk paket atau datagram dan
sebuah alamat logika ditempatkan di dalam header sehingga
paket dapat diarahkan melalui antar jaringan.
Paket atau datagram diubah ke dalam bentuk frame untuk
dikirimkan pada jaringan lokal. MAC address digunakan
untuk menandai masing-masing host pada jaringan lokal.
Frame diubah ke dalam bit dan encoding digital serta skema
clocking digunakan.
18
Gambar 1.7 De-enkapsulasi Data
19
BAB 2
MEMBANGUN JARINGAN ETHERNET
SEDERHANA
PC
PC PC
PC
PC Router
PC PC
Small Office LAN PC PC
20
Komponen LAN
Pada umumnya LAN tersusun atas komponen-komponen seperti
tersebut sebelumnya. Penjelasan tentang komponen utama LAN serta
fungsinya sudah dijelaskan pada bab awal sebelumnya. Beberapa
tambahan komponen penting yang perlu diketahui:
Hub: bekerja pada layer 1 model OSI dan keberadaannya telah
digantikan oleh switch.
Protocol: bertugas memberikan perintah dimana data ditransmisikan
pada LAN, beberapa protokol di antaranya adalah:
Ethernet protocol
Internet protocol (IP)
Address Resolution Protocol (ARP) dan Reverse ARP
(RARP)
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)
Ethernet
Pertama kali dikembangkan tahun 1970an oleh Digital Equipment
Corporation (DEC), Intel, dan Xerox, disebut DIX Ethernet.
Kemudian disebut thick Ethernet karena ketebalan kabel yang
digunakan dengan transmisi data 10 megabits per second (Mbps).
Standar ethernet kemudian diperbarui pada 1980an dengan
penambahan kapabilitas dan kemudian versi baru Ethernet dikenal
dengan nama Ethernet 2 (Ethernet-II). Institute of Electrical and
Electronics Engineers (IEEE) sebagai organisasi profesional dunia
yang menetapkan standar jaringan. Standar IEEE telah dijadikan
acuan dunia untuk standar LAN. Sebut saja IEEE 802.3 yang
merupakan standar jaringan di era 1980an yang dikenal sebagai
21
Ethernet 802.3. Hal ini didasarkan pada proses carrier sense
multiple access collision detection (CSMA/CD). Ethernet 802.3
berada pada model OSI layer 1 yaitu pada physical layer dan layer 2
yaitu Media Access Control (MAC) sebagai bagian dari layer data
link. Hingga saat ini standar ini dikenal sebagai “Ethernet”.
Alamat Ethernet
Alamat yang digunakan pada Ethernet LAN merupakan suatu alamt
dimana data dikirimkan pada lokasi penerima secara tepat.
Alamat yang tertera pada NIC card adalah MAC address yang
kadang disebut burned-in address (BIA) yang memungkinkan vendor
melakukan modifikasi alamat ini guna memenuhi kebutuhan pasar.
Ada dua komponen dari 48-bit MAC address, sebagai berikut:
24-bit Organizational Unique Identifier (OUI): “O”
merupakan kode pabrik pembuat NIC card. IEEE menetapkan
nomor OUI. Di antara OUI terdapat 2-bit yang akan memiliki arti
jika digunakan pada alamat tujuan.
22
a. Broadcast or multicast bit: menunjukkan interface penerima
dimana frame ditempatkan untuk sebuah grup dari end station
pada segmen LAN
b. Locally administered address bit: Kombinasi nomor OUI
dan 24-bit alamat merupakan nomor yang unik, tetapi jika
alamat ini dimodifikasi bit-bit ini juga harus di-set ulang.
24-bit vendor-assigned end station address: ditentukan oleh
Ethernet hardware.
23
Carrier
Sense
Multiple
Access
Collision
Collision
Detection
(Backoff
Algorithm)
24
tabrakan untuk mengetahui kapan mereka harus mengirim data ulang.
Sebuah sinyal dari stasiun yang digunakann untuk mengirimkan data
disebut sebagai “carrier”. NIC card dapat merasakan/mendeteksi
(sense) sinyal carrier serta menahannya dari sinyal broadcasting. Jika
tidak ada sinyal carrier, sebuah stasiun yang sedang menunggu akan
mengetahui bahwa keadaan “free” untuk mentransmit. Hal ini
merupakan bagian dari “carrier sense” dari protokol. Dalam proses
CSMA/CD, prioritas tidak diberikan secara khusus pada suatu stasiun
karena seluruh stasiun memiliki hak akses yang sama. Tabrakan
biasanya terjadi pada hitungan mikrodetik.
Gambar 2.4 menunjukkan bagaimana pembagian protokol
LAN pada model OSI. IEEE membagi layer data link OSI dalam dua
sublayer berbeda:
25
yang berkembang sekarang ini. Layer ini sangat “pandai” dalam
pelayanannya pada protokol layer network ke atas, ketika
berkomunikasi secara efektif dengan MAC yang berbeda dan
teknologi layer 1. LLC juga sebagai sublayer berpartisipasi dalam
proses encapsulation. LLC header memberitahu pada layer data
link apa yang harus dilakukan dengan paket ketika LLC header
menerima frame. Sebagai contoh sebuah host menerima frame,
kemudian melihat ke dalam LLC header untuk melihat informasi
tentang paket yang ditujukan pada IP protocol pada layer
network.
Frame Ethernet
Frame merupakan bit-bit yang ditransmisikan pada LAN ethernet.
Frame terdiri atas informasi header, informasi trailer, dan data aktual
yang sedang ditransmisikan.
Preamble: berisi tujuh bytes yang terdiri atas 1 dan 0, digunakan
untuk mensinkronkan sinyal daripada komputer yang sedang
berkomunikasi.
Start-of-frame (SOF) delimiter: berisi bit-bit yang memberikan
sinyal pada komputer penerima bahwa transmisi frame aktual
26
akan dimulai dan segala data yang terkandung di dalamnya
merupakan bagian dari paket.
Destination Address: berisi alamat NIC pada local network
dimana paket sedang dikirim.
27
Pengalamatan Frame Ethernet
Komunikasi dalam sebuah network terjadi dalam tiga cara yaitu
unicast, broadcast, dan multicast. Frame ethernet dialamatkan sesuai
dengan bentuk komunikasi jaringan.
28
Gambar 2.7 MAC Addresses
Sublayer MAC pada layer data link OSI bertugas mengurusi hal yang
berkaitan dengan pengalamatan pada physical address. Physical
address merupakan sekumpulan nomor dalam bentuk heksadesimal
yang terdapat dalam NIC card seperti berikut:
00:00:0c:43:2e:08 atau 0000:0c43:2e08
Tiap device dalam LAN harus memiliki MAC address yang unik.
MAC Address menunjukkan lokasi spesifik komputer pada sebuah
LAN. Tidak seperti alamat-alamat yang digunakan dalam jaringan,
MAC address tidak dapat dirubah kecuali terdapat keperluan spesifik.
Sebelum dijelaskan tentang konversi bilangan, hendaknya kita lebih
tahu dahulu sistem angka (number system) secara garis besar.
29
Konversi Bilangan dari Desimal ke Biner
MAC address ditunjukkan dalam bentuk heksadesimal. Pengetahuan
dasar mengenai konversi bilangan desimal ke dalam bentuk biner
dijelaskan berikut.
30
Angka Desimal, Biner dan Heksadesimal
31
Contoh Konversi Biner - Heksadesimal
100100100010111110111110111001001
konversi ke:
0001 0010 0100 0101 1111 0111 1101 1100 1001
konversi ke:
1 2 4 5 F 7 D C 9
sehingga:
100100100010111110111110111001001 biner
= 1245F7DC9 heksadesimal
0x2102
konversi ke:
2 1 0 2
0010 0001 0000 0010
sehingga:
32
2.3 Menghubungkan LAN Ethernet
Network Interface Card (NIC) merupakan sebuah printed
circuit board (PCB) yang menyediakan kemampuan komunikasi
jaringan dari dan ke personal komputer dalam jaringan.
33
dan harus hati-hati terhadap perubahan UTP kategori 5 untuk
mendukung Fast Ethernet.
Implementasi UTP
UTP merupakan jenis kabel yang saat ini paling populer digunakan
pada sistem jaringan LAN. Panjang maksimum kabel per segmen
adalah 100 meter. UTP terdiri atas minimal sepasang kabel tembaga
terisolasi yang dipilin (twisted). Sesuai dengan namanya unshielded,
tiap pasang kabel tersebut tidak memiliki pelindung.
Kabel UTP terbagi dalam lima kategori:
Kategori 1: biasa digunakan pada kabel telepon tradisional yang
mampu membawa sinyal voice tetapi tidak dapat membawa
sinyal data.
Kategori 2: dapat mentransfer data dengan kecepatan maksimal
4 Mbps dan terdiri atas 4 twisted pair.
Kategori 3: dapat mentransfer data dengan kecepatan maksimal
10 Mbps dan terdiri atas 4 twisted pair.
Kategori 4: dapat mentransfer data dengan kecepatan maksimal
16 Mbps dan terdiri atas 4 twisted pair.
Kategori 5: dapat mentransfer data dengan kecepatan maksimal
100 Mbps dan terdiri atas 4 twisted pair.
34
Empat kabel (dua pasang) membawa positif atau true voltage
(T1 sampai T4) dan empat kabel lainnya (dua pasang) membawa
negatif atau false voltage (R1 sampai R4). Kabel dalam pasangan
pertama diplot sebagai T1 dan R1, pasangan kedua sebagai T2 dan R2
dan seterusnya.
35
Pemasangan kabel UTP dengan cara straight-through digunakan jika
hubungan terjadi antara:
o Switch dengan router
o Switch dengan PC atau server
o Hub dengan PC atau server
36
BAB 3
MENGEMBANGKAN JARINGAN
KOMPUTER
Bus
Topologi bus merupakan jenis topologi yang memiliki metode paling
sederhana, terdiri atas sebuah kabel trunk (backbone atau segmen)
yang menghubungkan semua komputer yang tergabung dalam sebuah
jaringan dalam sebuah jalur.
37
All devices receive the signal
38
Signal bounce, karena sinyal atau data elektronik dikirim ke
seluruh komputer, ia akan berjalan dari ujung kabel satu ke
ujung kabel yang lain. Sinyal harus dihentikan setelah sinyal
mempunyai sebuah kesempatan untuk menjangkau alamat
tujuan yang tepat.
Terminator, untuk menghentikan sinyal dari bounching.
Terminator yang terpasang pada kedua ujung kabel digunakan
untuk menyerap sinyal yang tidak digunakan. Penyerapan
sinyal membersihkan jalur sehingga komputer lain dapat
mengirimkan data. Jika kabel backbone terputus, akibatnya
hubungan antar komputer terputus. Hal ini akan berakibat
komunikasi antar komputer juga terputus. Komputer masih
dapat digunakan secara stand alone, tetapi sepanjang jalur
backbone masih terputus maka seluruh komputer tidak akan
dapat berkomunikasi antara satu dengan lainnya.
Star
Dalam topologi star, komputer-komputer terhubung melalui kabel ke
sebuah komponen secara terpusat yang disebut hub. Sinyal dikirim ke
semua komputer yang terhubung dengan hub. Jaringan star
menawarkan mekanisme manajemen dan resource secara terpusat.
Tetapi karena masing-masing komputer dihubungkan ke sebuah
device secara terpusat, jika device ini mengalami kerusakan maka
jaringan ini akan mengalami down (komputer-komputer yang
terhubung dengan hub yang rusak tidak dapat saling berkomunikasi).
39
Transmissions go through a central point
Single point of failure
Gambar 3.2 Topologi Star
Ring
Topologi ring menghubungkan komputer dengan cara membentuk
sebuah lingkaran kabel. Sinyal berjalan mengelilingi lingkaran
dengan satu arah dan sinyal tersebut dilewatkan melalui masing-
masing komputer.
40
komputer lain. Karena sinyal dilewatkan melalui masing-masing
komputer, kerusakan dari satu komputer dapat mempengaruhi seluruh
jaringan.
41
penggunaan wireless data communication adalah WLAN. Adapun
keuntungannya adalah fleksibelitas hubungan pada jaringan.
Keuntungan lain WLAN adalah mencegah unauthorized connection
dalam jaringan. Beberapa aplikasi umum tentang wireless data
communication sebagai berikut:
Akses internet menggunakan telepon seluler
Koneksi internet rumah atau bisnis lewat satelit
Mengirim data antara dua komputer notebook
Penggunaan wireless keyboard dan mouse untuk PC
42
Ethernet segmen, karena perangkat layer 1 OSI hanya mengulang
sinyal elektrik. Tiap Ethernet jaringan memiliki panjang segmen
maksimum, seperti yang ditunjukkan dalam tabel berikut.
43
koneksi untuk hubungan ke sejumlah perangkat jaringan. Hub tidak
akan membaca data apapun yang telah diterimanya. Secara singkat,
hub menerima bit yang datang, memperkuat sinyal elektrik, kemudian
mentransmit bit-bit tersebut melalui seluruh port ke seluruh perangkat
dalam jaringan. Pada hub semua user tidak akan menerima bandwith
yang sama meskipun tiap user melakukan koneksi langsung ke hub,
karena tiap user harus melakukan “kompetisi” untuk memperebutkan
jumlah bandwidth.
Tubrukan (Collision)
Tubrukan merupakan bagian dari operasi Ethernet dan terjadi ketika
dua stasiun atau lebih mencoba untuk mengirimkan data pada saat
yang bersamaan. Akibatnya frame-frame akan mengalami kerusakan.
Jika terjadi demikian, stasiun pengirim akan mentransmit sinyal
“jam” sehingga seluruh perangkat akan mengetahui bahwa telah
terjadi tubrukan untuk kemudian menghentikan proses komunikasi.
Kemudian stasiun pengirim akan mencoba untuk mengirim kembali
data setelah beberapa saat. Karena seiring perkembangan, jaringan
akan semakin bertambah besar maka kemungkinan terjadinya
tubrukan akan semakin besar. Semakin besar frekuensi tubrukan
maka akan berpengaruh pada network accessibility yang akan
semakin lambat.
44
Untuk jaringan yang semakin besar, semakin besar jumlah user maka
bandwidth yang diperlukan juga semakin besar. Untuk itu perlu
dilakukan pemisahan segmen, yang disebut collision domain.
45
3.3 Teknologi LAN dengan Bridge dan Switch
Kedua perangkat ini mampu menggabungkan beberapa segmen
atau kelompok LAN. Bridge dan switch bekerja pada layer 2 model
OSI. Perangkat ini memiliki kemampuan lebih dibanding dengan
repeater atau hub. Tidak hanya menghubungkan antar jaringan LAN
tetapi juga mampu mengatasi masalah tubrukan (collision) yang
dihadapi oleh hub atau repeater. Layer 2 model OSI atau Data Link
Layer terdiri atas dua sublayer, yaitu Logical Link Control (LLC) dan
Media Access Control (MAC). Bridge bekerja pada sublayer Media
Access Control. Bridge dan switch melakukan tugas sebagai berikut:
Mempelajari alamat
Bridge dan switch akan mengingat alamat dari stasiun pengirim
dengan selalu mencatat alamat stasiun pengirim ke dalam sebuah
tabel MAC address.
46
kemudian melihat isi tabel MAC address. Jika alamat tujuan
yang terpasang di frame juga terdapat di tabel MAC address
maka frame tersebut akan dikirim ke sebuah port yang terhubung
dengan stasiun tujuan. Tetapi jika alamat tujuan tidak ditemukan
di tabel MAC address, switch atau bridge akan mengirimkan
frame yang diterima ke seluruh port yang dimiliki switch
tersebut.
Mencegah kejadian looping
Ketika dua switch dipasangkan secara paralel untuk
menghubungkan dua segmen yang berbeda dan bertujuan untuk
membentuk sistem jaringan yang menyediakan mekanisme fault
tolerance akan memiliki masalah, salah satunya broadcast storm
(ketika ada satu stasiun yang melakukan pengiriman secara
broadcast, frame tersebut akan dikirim ke seluruh perangkat dan
akan menimbulkan looping data broadcast yang terus menerus
dan jika didiamkan akan mengakibatkan jaringan down).
Lookup Table:
A : Port 3
B : ??
A Port 1
Port 3 1 2
Port 2
B
3 4
A
1 2
CONTINUOUS
FLOODING
B
3 4
47
Dengan mengaktifkan Spanning Tree Protocol (STP), kejadian
looping tidak akan terjadi. Protokol ini seolah-olah memutuskan satu
jalur sehingga pengiriman yang bersifat looping diharapkan tidak
akan terjadi.
A F
Root F
F A tree-like,
F
loop-free
topology is
F F
established F
B B
3 4
Port is now logically
blocking and does
not send or receive
traffic
48
sebuah switch banyaknya port minimal 12 port dan mampu
mencapai ratusan port untuk jenis-jenis tertentu.
49
Komunikasi Full-Duplex
Komunikasi full-duplex meningkatkan effective bandwidth dengan
membiarkan kedua ujungnya untuk mengirimkan data secara bersama
dan terus menerus.
50
BAB 4
MENGHUBUNGKAN JARINGAN
51
TCP/IP Stack
TCP/IP stack merupakan kombinasi dari dua protokol individu, yaitu
Transmission Control Protocol (TCP) dan Internet Protocol (IP).
Stack ini terbagi atas beberapa layer, dimana masing-masing
menunjukkan fungsi spesifik dalam proses komunikasi data. TCP/IP
stack dikembangkan bersamaan dengan model OSI.
TCP/IP Stack
Defines 4 layers
Uses different names for layers 1 through
3
Combines layers 5 through 7 into single
application layer
52
layer, routing paket data pada remote host, serta memecah dan
menyusun lagi paket data.
Transport layer: merupakan inti dari arsitektur TCP/IP,
menyediakan pelayanan komunikasi secara langsung pada proses
aplikasi yang sedang berjalan pada host jaringan.
Application layer: menyediakan aplikasi untuk transfer file,
troubleshooting jaringan, penggunaan Internet, serta mendukung
application programming interface (APIs) pada jaringan yang
mana program dapat diciptakan untuk operating system khusus
untuk mengakses jaringan.
53
dahulu. Perangkat tujuan menerima data dan tidak
mengirimkan status informasi apapun pada pengirim.
Menggunakan pengalamatan secara hierarki yaitu ID
jaringan digambarkan seperti nama jalan dan penerima
digambarkan seperti bangunannya.
Memberikan pelayanan terbaik dan tidak menjamin dalam
poses pengirimannya. Sebuah paket bisa saja salah tujuan,
berulang, atau hilang selama dalam pengiriman data.
Tidak menyediakan proses recovery terhadap paket yang
rusak tersebut.
Dalam proses transfer voice atau video secara real-time, kehilangan
beberapa paket merupakan hal yang wajar, kecepatan adalah hal yang
lebih penting dibanding recovery data, karena proses recovery data
akan membuat delay proses real-time.
Karakteristik UDP
Operates at transport layer of OSI and TCP/IP models
Provides application with access to the network layer without the overhead of
realibility mechanisms
Connectionless protocol
Limited error checking
Best-effort delivery
No data recovery features
54
UDP beroperasi pada layer 4 (transport layer) OSI dan juga
TCP/IP stack.
UDP memberikan aplikasi dengan pengaksesan pada
network layer tanpa adanya suatu sistem “kepercayaan”
tentang data yang dikirim.
Merupakan connectionless protocol dimana datagram satu
arah dikirimkan pada tujuan tanpa adanya pemberitahuan
terlebih dahulu pada tujuan.
Adanya keterbatasan pemeriksaan terhadap error yang
dihadapi.
Tidak adanya suatu layanan balik untuk mengganti data yang
rusak.
Karakteristik TCP
Operates at transport layer of the TCP/IP stack
Provides application with access to the network layer
Connection-oriented protocol
Full-duplex mode operation
Error checking
Sequencing of data packets
Acknowledgement of receipt
Data recovery features
55
TCP merupakan suatu protokol lain dalam transport layer pada
TCP/IP stack yang menyediakan informasi pengalamatan sehingga
data dapat ditransmisikan terhadap jaringan.
Beberapa karakteristik TCP:
Beroperasi pada layer 4 (transport layer) pada model OSI
dan stack TCP/IP.
Memberikan kemudahan bagi aplikasi untuk mengakses
network layer.
Merupakan protokol connection oriented di mana dua
perangkat terhubung dalam sebuah koneksi untuk dapat
melakukan pertukaran data.
Koneksi TCP merupakan sepasang virtual circuit, satu arah
pada masing-masing jalurnya, sehingga dinamai full-duplex
mode.
Memberikan error checking dengan memasukkan checksum
pada datagram untuk memastikan bahwa informasi TCP
header tidak rusak.
Segmen TCP merupakan bilangan secara urut sehingga
penerima dapat meminta segmen dan menyatakan bahwa
data rusak atau hilang (missing).
Penerima mengembalikan sebuah pengenalan kembali
(acknowledgement) pada pengirim menyatakan bahwa data
sudah diterima. Jika penerima tidak mengirim
acknowledgement maka pengirim akan mengirim lagi
segmen atau menonaktifkan koneksi jika pengirim merasa
bahwa penerima sudah tidak “berada” lagi dalam jaringan.
TCP memberikan recovery service dimana penerima bisa
meminta segmen ditransmisikan kembali.
56
Proses pengiriman data yang terpercaya merupakan hal yang sangat
penting pada TCP seperti file transfer, database service, proses
transaksi, dan aplikasi penting lainnya dimana proses pengiriman
paket data harus digaransi. TCP memberikan suatu pelayanan yang
terpercaya yang terkadang tidak mengutamakan kecepatan melainkan
jaminan paket data yang diterima.
Aplikasi TCP/IP
Berikut ini merupakan beberapa aplikasi TCP/IP seperti file transfer,
e-mail, dan remote login.
57
mentransfer konfigurasi file dan IOS image, dan untuk
mentransfer file antar sistem yang mendukung TFTP.
Telnet: menyediakan kemampuan untuk mengakses
komputer lain pada jarak jauh. Telnet memungkinkan seorang
user untuk log on pada host remote dan melakukan perintah
operasi (commands).
IP Packet Delivery
Network 1 4 5 6 10 11
Data Link 2 3 7 9 12
Physical
8
58
menggunakan alamat default gateway untuk menentukan kemana
paket akan dikirimkan.
2. Datagram diletakkan dalam frame dan dikirimkan melalui layer
data link bersama dengan physical address router yang akan
menerima datagram.
3. Router lokal menerima frame, membukanya, lalu mengirimkannya
pada proses routing.
4. Router mencocokkan network tujuan melalui list network pada
tabel routing.
5. Dengan menggunakan routing tabel, router dapat memutuskan
langkah terbaik untuk mengirimkan paket pada tujuannya (alamat
router next hop serta port mana yang dipakai).
6. Dengan menggunakan alamat IP next hop, physical MAC address
didapat dari tabel Address Resolution Protocol (ARP) dan
digunakan oleh frame sebagai alamat tujuan.
7. Datagram diletakkan dalam frame dan dikirimkan melalui layer
data link bersama dengan physical address router yang akan
menerima datagram.
8. Langkah 2 sampai 7 diulang terus menerus hingga router lokal
mencapai alamat tujuan.
9. Router membuka frame dan mengirim datagram pada layer
network.
10. Router memerika IP address datagram dan memeriksa tabel
routing-nya dan menemukan bahwa network secara langsung
terhubung (connected).
11. Router mendapatkan physical address tujuan dari tabel ARP dan
mengemas (encapsulate) paket dalam sebuah frame.
12. Datagram dikirimkan pada host tujuan.
59
Nomor Protokol
IP menggunakan nomor protokol dalam header datagram untuk
mengetahui tujuan data akan dikirimkan pada UDP dan tiap nomor
menunjukkan protokol yang berbeda.
EIGRP 88
60
Announces network problems I can not forward
this packet!!
- Destination unreachable
Announces network
congestion
- Source Quench ?
Assists in troubleshooting
- Echo request and Echo
reply
Announces timeouts
- Time to live exceeded
192.110.1.40 X ICMP
D:
10.170.144.225
D:\>ping 192.110.1.40 D:\>ping 10.140.244.217
Pinging 192.110.1.40 with 32 bytes of data: Pinging 10.140.244.217 with 32 bytes of data:
Reply from 192.110.1.40: bytes=32 time<10ms TTL=64 Destination unreachable
61
ICMP akan mengirim message lain, seperti destination unreachable
dan timeout.
Karena host pada Ethernet network harus mengetahui MAC address tujuan,
maka ARP memegang peranan penting dengan melaksanakan mapping
(pemetaan) IP address pada physical address dalam jaringan. Prosedur
address resolution berakhir ketika pengirim menerima reply packet dari
penerima yang berisi MAC address yang dibutuhkan serta update table yang
berisi kondisi binding sekarang, biasanya disebut ARP cache atau ARP
table. Tabel ARP digunakan untuk menjaga hubungan antar tiap IP address
dan MAC address tujuan. Proses binding dalam tabel akan tetap terpelihara
62
dengan proses waktu yang semakin habis bagi entry yang tak terpakai.
Default time adalah 300 detik (5 menit).
63
Gambar 4.9 DHCP
64
Reverse Address Resolution Protocol (RARP): Protokol ini
mendukung physical address seperti MAC address untuk
melakukan bonding dengan IP address.
What is the IP
address of
www.city.com
65
yaitu Router atau disebut juga gateway. Proses routing menggunakan
table routing, protocol, serta algoritma untuk memilih jalur yang
tepat untuk mengirim paket IP.
66
dengan istilah metric dan juga interface yang terhubung dengan
network tujuan.
67
Routers discover the best path to destinations from each neighbour
68
digunakan untuk mengelola tabel routing di antaranya adalah
RIP, IGRP, OSPF, dan BGP.
Default routing. Default entry dapat dikonfigurasi secara statis
atau didasarkan pada routing protocol.
Gateway
Perangkat gateway berfungsi untuk menghubungkan jaringan yang
memiliki arsitektur dan lingkungan yang berbeda. Gateway akan
membungkus dan mengubah data dari lingkungan satu ke lingkungan
yang lain, agar kedua lingkungan yang memiliki format berbeda dapat
saling berinteraksi atau berkomunikasi. Sebuah gateway digunakan
untuk menghubungkan dua sistem yang memiliki perbedaan dalam
hal:
Protokol komunikasi
Format struktur data
Bahasa
Arsitektur
Gateway dapat menghubungkan jaringan yang beragam, sebagai
contoh Microsoft Windows NT Server dengan System Network
Architecture (SNA) milik IBM. Gateway mengubah format data
sehingga kedua jenis jaringan tersebut dapat saling berkomunikasi.
Untuk memproses data, gateway akan membongkar data yang
diterimanya hingga layer yang paling atas (application layer). Data
yang akan dikeluarkan dari gateway akan dibungkus mulai dari layer
yang paling atas juga.
69
BAB 5
SISTEM PENGALAMATAN
JARINGAN KOMPUTER
70
kelas IP address yang digunakan untuk tujuan routing, serta IP public
vs IP private. Pada perkembangan jaringan komputer sekarang ini,
terdapat dua tipe IP address, yaitu IPv4 dan IPv6. IPv4 address yang
terdiri 32-bit merupakan IP address yang paling umum digunakan
sekarang. Sedangkan IPv6 address yang terdiri 128-bit banyak
digunakan pada masa datang. Pada bab ini dijelaskan tentang
pengalamatan IPv4, karena pada dasar IPv6 dan konsepnya hampir
sama.
Struktur IP address
Bagian IP Address
Each IP address consists of:
Network ID
- Identifies the network to which the host belongs
- Assigned by registry authority and cannot be changed
Host ID
- Identifies the individual host
- Assigned by organizations to individual devices
Network . Host
71
IP address terdiri atas dua bagian:
Network ID, merupakan jaringan dimana IP address ini
berada. Router menjaga informasi tentang pengiriman data
pada tiap jaringan.
Host ID, merupakan sebuah endpoint, dapat berupa server,
komputer atau perangkat lainnya yang terhubung pada
jaringan.
Class IP address
Untuk mengakomodasi besar kecilnya jaringan dan juga
memudahkan dalm penggolongannya maka IP address dibagi
menjadi beberapa kategori yang disebut class.
72
IP Address Class
A B C ... Easy as 1 2 3
Class A ... First 1 bit fixed 0xxxxxxx.Host.Host.Host
Class B ... First 2 bits fixed 10xxxxxxx.Network.Host.Host
Class C ... First 3 bits fixed 110xxxxxx. Network.Network.Host
73
address selalu bernilai antara 192 sampai 223 desimal (oktet
pertama).
* 127 (011111111) is Class A address reserved for loopback testing and cannot be
assigned to a network
74
IP Address Teregistrasi
Beberapa IP address sudah teregistrasi dan tidak bisa digunakan
untuk IP address individu pada sebuah jaringan. IP teregistrasi ini
adalah network address yaitu nomor IP network itu sendiri dan
broadcast address digunakan untuk broadcasting paket ke seluruh
perangkat.
32 bits
Network Host
8 bits 8 bits 8 bits 8 bits
1 Byte 1 Byte 1 Byte 1 Byte
75
172.16.0.0 ingin mengirimkan datanya ke seluruh perangkat
jaringan dengan alamat 172.16.255.255.
Loopback address yang digunakan untuk mengetes sistem
(127.0.0.1)
Contoh penulisan:
Network Address : 172.16.0.0
Subnet Mask : 255.255.0.0
Local broadcast : 255.255.255.255
Network ID
Merupakan sebuah penamaan pada network itu sendiri karena semua
host dalam jaringan berkomunikasi dengan host lain dalam jaringan
yang sama.
Host ID
Tiap class IP address memiliki jumlah host yang pasti. Pada class A,
oktet pertama adalah network, sedangkan sisa tiga oktet adalah host.
Host pertama (semuanya 0) teregristasi sebagai network address dan
host terakhir (semuanya 1) teregistrasi sebagai broadcast. Jadi
maksimum host pada class A IP address adalah 224 – 2 (dikurangi
dengan network dan broadcast), yaitu 16.777.214 host. Dengan cara
yang sama untuk class B yaitu 216 – 2, yaitu 65.534 host. Begitu juga
untuk class C yaitu 28 – 2, yaitu 254 host.
76
Public IP Addresses
Private IP Addresses
77
IPv4 and IPv6
Subnetworks
Administrator network kadang kala sering melakukan pembagian
jaringan, yang semula besar dibagi menjadi beberapa jaringan kecil.
Hal inilah yang disebut dengan subnetwork (subnet) dengan
keuntungan fleksibilitas pengalamatan (addressing), mengurangi
traffic jaringan, mudah membuat network security.
78
Smaller networks
are easier to
manage
Overall traffic is
reduced
You can more easily
apply network
security policies
79
Perhitungan host untuk tiap class yaitu 2h – 2,
- dimana h adalah sisa bit host ID, h = 8 – s,
- dikurangi 2 (yaitu network address dan broadcast address)
80
Contoh perhitungan host untuk class A subnet.
Possible Subnets and Hosts for a Class A Network
81
Penggunaan Subnet Mask pada Router
Semua router memiliki tabel routing, tergantung pada lokasi router
dalam jaringan. Tabel routing bisa kecil dan bisa saja besar dan
komplek. Pada pembahasan kali ini dibatasi pada classful routing.
Pada classfull routing, router mengasumsikan bahwa default
(classfull) mask harus digunakan hingga terdapat konfigurasi lokal
yang spesifik dari interface yang dibagi ke dalam subnet. Router
mengumpulkan tabel routing dengan bagian yang cukup penting pada
network yang belum diketahui, siap untuk dilakukan pembandingan
dengan alamat network tujuan dari paket yang ingin dikirimkan. Jika
network tidak terhubung langsung pada router terdekat, router
menyimpan alamat router berikutnya dimana paket tersebut akan
dikirimkan. Bagi router yang tidak perlu menyimpan semua alamat
tujuan pada tabelnya, maka mereka menggunakan default route
dimana bila terdapat paket yang tidak sesuai pada tabel maka paket
tersebut secara otomatis akan dikirim.
82
Langkah Yang dilakukan Catatan
1. Host A menentukan Router A memiliki
bahwa tujuan sebuah jalur (route) ke
memerlukan penggunaan tujuan 192.168.2.0, oleh
router default gateway sebab itu pengiriman
(router A) paket pada router B
melalui interface yang
ditunjuk.
2. Karena 192.168.2.32/27 Router B memiliki dua
terkoneksi langsung pada interface pada
router B interface e0/2, 192.168.2.0, local mask
router B akan /27 berarti bahwa alamat-
menggunakan ARP untuk alamat tersebut
menentukan MAC diinterpretasikan sebagai
address Host B dua network yang
berbeda 192.168.2.32
dan 192.168.2.64.
Hal yang perlu diingat di sini adalah jumlah IP address lebih dari satu
dapat dikonfigurasikan pada sebuah interface single router untuk
meningkatkan jumlah host yang dapat dihubungkan pada segmen
jaringan. Jika sebuah subnet (pengecualian) memerlukan space IP
address yang lebih banyak daripada range subnet address yang
disediakan, maka jumlah IP address dapat ditingkatkan dengan
menggunakan range secondary IP address atau range pada interface
router.
83
/0 sampai /32, tapi tergantung pada class address, biasanya antara /8
dan /30.
84
Mengatakan pada router tentang jumlah bit yang harus dilihat
ketika melakukan routing.
Menentukan jumlah bit-bit yang penting.
Digunakan sebagai parameter.
Contoh 1:
Sebuah PC memiliki alamat IP 10.16.15.1 dan subnet mask 255.0.0.0.
Maka PC tersebut berada pada alamat network 10.0.0.0.
85
Dalam contoh 1, perhatikan bilangan binernya. Jika subnet mask
bernilai 1 maka network address akan bernilai sama dengan IP
address dan sebaliknya jika subnet mask bernilai 0 maka network
address akan bernilai 0. Dari ilustrasi tersebut dapat disimpulkan
bahwa network address terbentuk dari hasil operasi logika AND
antara nilai IP address dengan subnet mask.
86
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, telah diketahui bahwa jika
sebuah PC dialamati dengan IP 172.16.10.10 dan subnet mask
255.255.0.0, maka akan membentuk alamat network 172.16.0.0.
Sebelumnya telah diketahui bahwa definisi subneting adalah teknik
peminjaman bit dari bagian host untuk dijadikan bagian network dan
membentuk subnetwork. Proses peminjaman bit tersebut
diimplementasikan dengan mengubah nilai subnet mask.
Contoh 2:
PC yang semula beralamatkan 10.16.15.1 dan menggunakan default
subnet mask 255.0.0.0 akan di-subneting 16 bit. Artinya bagian host
yang semula 24 bit akan dipinjam sebanyak 16 bit. Akibatnya,
banyaknya bit 1 di subnet mask menjadi 24 bit dan banyaknya bit 0
menjadi 8 bit sehingga nilai subnet mask menjadi 255.255.255.0
87
Octet Values of a Subnet Mask
Contoh 3:
Seorang administrator jaringan ditugaskan di sebuah kantor cabang
yang terdiri atas 20 departemen dan masing-masing departemen
terdiri atas 5 user. Administrator tersebut ditugaskan untuk
membentuki sistem pengalamatan jaringan yang terdapat di kantor
cabang tersebut. Agar dapat berkomunikasi dengan kantor pusat,
administrator kantor pusat memberi satu alamat network 201.222.5.0.
Manager di kantor cabang menginginkan masing-masing departemen
memiliki network address yang berbeda.
88
Solusi:
Network address = 201.222.5.0
Default subnet mask = 255.255.255.0
Jumlah minimal subnet yang harus dibentuk = 20 subnet.
Jumlah minimal host pada tiap-tiap subnet = 5 host.
a. Menentukan nilai subnet mask yang harus dipasang pada tiap-
tiap PC. Untuk menentukan nilai subnet mask yang
digunakan dapat dilakukan dengan langkah berikut:
a. Perhatikan nilai subnet mask default dari alamat network
202.222.5.0 yaitu 255.255.255.0. Kelompok yang bisa
dipinjam oleh bagian network terhadap bagian host
adalah kelompok yang bernilai 0 (bagian 4).
b. Lakukan konversi biner pada bagian host.
Desimal Biner
0 00000000
c. Pada prinsipnya nilai bit 1 pada subnet mask dianggap
sebagai bagian dari alamat network dan nilai bit 0 bagian
host. Dengan adanya prinsip tersebut kemudian tinggal
menentukan berapa banyak bit 0 yang harus diubah
menjadi bit 1 sehingga dapat membentuk minimal 20
subnet. Hal tersebut dapat dilakukan dengan rumus
berikut:
Banyaknya subnet yang terbentuk = 2? – 2
dimana
? = banyaknya bit 1
89
d. Berdasarkan rumus sebelumnya, banyaknya bit 1 yang
harus dipinjam bisa ditentukan agar dapat memenuhi
kebutuhan 20 subnet.
2? – 2 > 20 atau 2? – 2 = 20
Jika tanda tanya diberi nilai 5 maka akan memenuhi
persyaratan tersebut.
25 – 2 = 30 dan 30 > 20
90
Subnet Mask = 255.255.255.248
seterusnya
Contoh 4.
Diketahui sebuah PC memiliki alamat IP = 176.20.50.10 dan subnet
mask = 255.255.255.0. Tentukan subnet address, direct broadcast
address dan range host address dari PC tersebut?
Solusi:
a. Menentukan subnet address
91
b. Menentukan directed broadcast address
92
Contoh 5:
Diketahui sebuah PC memiliki IP address 192.168.20.125 dan subnet
mask 255.255.255.248 (class C di-subnetting 5 bit). Tentukan subnet
address, directed broadcast address dan range host address dari PC
tersebut?
Solusi:
a. Menentukan subnet address
93
c. Menentukan alamat berapa saja yang satu subnet dengan IP
192.168.20.125 (range host address).
94
Cisco Training and Certification. 2005. Introduction to Cisco
Networking Technologies (INTRO) version 2.1, Cisco Systems Inc.
95
http://www.durofy.com/technology/the-decimal-binary-octal-
hexadecimal-number-systems/. [18 Maret 2013]
96
Moch Choiril Anwar, menyelesaikan pendidikan strata satu di
Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya. Kemudian melanjutkan Master di bidang Communication
Engineering di University of Manchester Institute of Science and
Technology UK (2004) dan Master di bidang Business
Administration di West Coast University Ireland (2006). Selama
menempuh pendidikannya di UK, penulis aktif mengikuti pelatihan
Networking yaitu CISCO System CCNA & ICND oleh Harbrook
Consultants Ltd tahun 2007 di London.
Dalam kesehariannya, penulis merupakan praktisi di bidang TIK
dengan bekerja di vendor telekomunikasi ZTE dan Ericsson
Indonesia. Selain itu penulis juga merupakan staf pengajar di Jurusan
Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta baik kelas reguler maupun International
Program. Mata kuliah yang diajar yaitu Networking Concept,
Database System, Software Engineering, Software Metrics and
Model, Rekayasa Perangkat Lunak, Proses dan Penjaminan Mutu
Perangkat Lunak, dan Riset Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Selain itu penulis juga merupakan anggota forum TIK Nasional.
97
– bidang studi Manajemen Industri ITS Surabaya pada Maret 2004.
Penulis saat ini menjadi staf pengajar tetap di Fakultas Sains
Teknologi (FST), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak tahun 2008.
Mata kuliah yang biasa diampu oleh penulis yaitu Aljabar Linear,
Matematika Diskrit, Operation Research, Manajemen Operasi,
Manajemen Kualitas, Sains Manajemen.
98