You are on page 1of 5

DHIMAS AJI KUSUMA / D1051141052

Bahaya virus CHYTOMEGALOVIRUS (CMV) pada ibu hamil


Sekilas Tentang Infeksi CMV
Virus sitomegalo adalah penyebab utama infeksi CMV. Virus ini masih termasuk
kedalam famili virus herpes dan juga bersifat oportunis. Seperti yang kita ketahui bahwa
kebanyakan virus herpes akan bertahan dalam tubuh seseorang meski dalam keadaan tidak
aktif. Virus akan tetap tinggal dalam tubuh seumur hidup dan tidak bisa hilang.  Namun, pada
waktu tertentu seperti kekebalan tubuh lemah virus ini akan aktif kembali.
Orang yang menderita CMV akan terlihat seperti orang sehat pada biasanya karena
seringkali tidak menimbulkan gejala. Jika terjadi gejala pastinya beragam tergantung pada
keparahan infeksi serta kekebalan tubuhnya. Tetapi meski demikian, orang tersebut masih
dapat menularkannya pada orang lain.
Sangat sulit untuk melihat seseorang tertular CMV atau tidak dari fisik atau gejalanya.
Sehingga dibutuhkan pemeriksaan laboratorium untuk memastikannya. Umumnya
pemeriksaan bertujuan mengecek keberadaan antibodi terkait TORCH yaitu IgM dan IgG
serta IgA.
Pengertian Cytomegalovirus

Cytomegalovirus atau yang lebih dikenal dengan CMV adalah salah satu bentuk virus
yang menyerupai virus herpes. Pada penderita yang terinfeksi oleh Cytomegalovirus maka
gejalanya menyerupai flu bahkan beberapa mengalami tanpa gejala. Pemeriksaan darah
merupakan solusi yang tepat untuk mengetahui tubuh terinfeksi Cytomegalovirus.

Cara Penularan CMV

Cytomegalovirus erat kaitannya dengan virus yang menyebabkan herpes, cacar air
dan juga mononukleosis. Virus yang masuk ke dalam tubuh akan tetap tinggal meskipun
dalam keadaan yang tidak aktif.

Virus Cytomegalovirus ditularkan melalui darah, air liur, urin, sperma, air mata, air
susu ibu dan juga cairan vagina. Sedangkan untuk penyebaran virus dapat terjadi karena
beberapa cara seperti menyentuh mata, hidung ataupun mulut setelah melakukan kontak
dengan orang yang terinfeksi. Kemudian melalui hubungan intim dengan orang yang
terinfeksi. Bahkan melalui ASI dari ibu yang terinfeksi sehingga perlu di waspadai apabila
seorang ibu hamil terinfeksi Cytomegalovirus karena akan mempengaruhi janin melalui
plasenta.
Bahaya Virus CMV Pada Ibu Hamil. Pada dasarnya CMV merupakan infeksi yang
mudah menular. Penularannya 50-90 % dibawa oleh penderita HIV atau AIDS dimana
kondisi kekebalan tubuh mereka yang lemah. Namun nyatanya infeksi ini bisa ditularkan oleh
siapa saja.
Virus sitomegalo dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan penderitanya. Media
penularannya adalah cairan tubuh seperti air liur, darah, urin bahkan melalui cairan sperma
atau lendir vagina. Penularan juga dapat terjadi secara kongenital langsung dari ibu kepada
janin atau penularan setelah kelahiran melalui ASI.
Gejala Pada Infeksi CMV
CMV tidak akan terlalu berpengaruh pada orang yang kekebalan tubuhnya
bagus. Gejala muncul setelah 6 – 90 hari setelah infeksi primer. Kadang hanya muncul
dengan gejala mirip sakit flu . Sakit yang menyerupai mononukleosisinfeksius adalah
tampilan yang umum terjadi dari CMV pada orang-orang dengan penurunan kekebalan
(immunocompromised).
Pada infeksi yang lebih parah, CMV dapat menyerang berbagai organ tubuh lain dan
menyebabkan terganggunya fungsi organ. Yang sering diserang CMV biasanya hati, jantung,
paru-paru serta mata.
Beberapa ibu hamil tidak merasakan gejala yang berat ketika terinfeksi virus
Cytomegalovirus. Beberapa diantaranya merasakan seperti sedang mengalami flu. Gejala dari
infeksi Cytomegalovirus memang beragam. Gejala dapat dari yang berat hingga ringan.
Dipengaruhi oleh organ yang terinfeksi dan kekebalan tubuh orang yang terserang
Cytomegalovirus.

Gejala yang umum dari Cytomegalovirus yaitu mengalami demam, letih dan lesu
bahkan hingga terjadi penurunan jumlah sel darah putih. Apabila Cytomegalovirus
menyerang sistem pencernaan maka dapat menyebabkan mual, muntah bahkan hingga
mengalami diare.

Pada kondisi ibu hamil di bawah usia kehamilan 20 minggu maka akan berisiko
mengalami komplikasi pada janin. Cytomegalovirus akan menginfeksi janin dan
mengakibatkan gangguan pada organ janin. Pada janin yang terinfeksi Cytomegalovirus
seringkali ditemui lahir prematur dan memiliki berat badan yang rendah.
Dengan demikian ibu hamil yang terinfeksi Cytomegalovirus akan berbeda beda
gejala dan pengaruhnya pada janin. Pemeriksaan kehamilan sangat diperlukan untuk
mengetahui apakah ibu hamil sudah terinfeksi sebelum terjadi kehamilan atau terinfeksi
ketika ibu hamil memasuki kehamilan di trimester awal. Pada kondisi ibu hamil terinfeksi di
semester awal kehamilan maka pengaruh negatif pada janin lebih besar. Ibu hamil dapat
melakukan pemeriksaan dan konsultasi pada dokter kandungan apabila terinfeksi
Cytomegalovirus untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya pada janin.

Janin yang mengalami infeksi Cytomegalovirus akan mengalami beberapa kemungkin


yang berhubungan dengan gangguan organ. Meskipun organ yang terinfeksi Cytomegalovirus
tidak akan sama akan tetapi pada umumnya pemeriksaan setelah lahir yang berhubungan
dengan penglihatan dan pendengaran sangat penting dilakukan kepada bayi dari ibu yang
terinfeksi Cytomegalovirus. Lakukan pencegahan sebelum kehamilan dengan menjalani
hidup sehat untuk menghindari kemungkinan penyakit saat ibu hamil dan membahayakan
janin.
Bahaya Pada Kehamilan Dan Janin
Bahaya Virus CMV Pada Ibu Hamil. CMV memberikan resiko kelainan pada bayi
yang dikandung. Manifestasi kelainan dapat terlihat pada saat bayi dilahirkan maupun akan
mucul pada saat pertumbuhan.
Secara umum resiko kelainan yang akan diderita bayi akibat CMV diantaranya :
 Kulit dan mata berwarna kuning
 Ruam-ruam pada kulit
 berat badan bayi lebih rendah dari normal
 pembesaran hati dan limpa
 kejang-kejang
 gangguan pada kecerdasan atau motorik
 kelainan pada mata dan pendengaran.

Meminimalkan Resiko Virus CMV Pada Kehamilan Dan Janin


Virus CMV sebenarnya tidak dapat
dihilangkan sepenuhnya, tujuan
pengobatan adalah untuk meminimalisir
dampaknya dan mencegah reaktifasi virus,
dengan demikian anda dapat menjalani
kehamilan dengan tenang.
Karena virus CMV dapat aktif kembali
sewaktu-waktu, yang anda perlu lakukan adalah menjaga kekebalan tubuh agar tetap kuat
serta menjaga kebersihan diri. Salah satu cara untuk membantu menangani CMV yaitu
dengan konsumsi suplemen kesehatan herbal untuk memelihara kekebalan tubuh serta
memberikan efek anti virus.
Cordyceps Plus Capsule merupakan rekomendasi herbal yang patut anda coba untuk
pemeliharaan daya tahan tubuh serta mengatasi perkembangan virus CMV dalam tubuh anda.
Terbuat dari ekstrak herbal Cina seperti Cordyceps Sinesis dan Ginseng yang diolah dengan
teknologi modern serta higienis sehingga menjamin keamanan dan khasiat alaminya hingga
ke tangan anda.
Diantara manfaat Cordyceps ialah dapat memperbaiki dan memelihara kekebalan
tubuh seseorang. Hebatnya, cordyceps ini bekerja dua arah yaitu memperkuat imun tubuh
maupun mengurangi dan menyeimbangkan  bagi mereka yang memiliki kelebihan imun
tubuh seperti penderita lupus atau autoimun lainnya. Cordyceps juga baik bagi pasien kanker
yang menjalani kemoterapi yang mengalami penurunan kekebalan tubuh.
Selain dapat memperkuat sistem imun tubuh, Cordyceps juga dapat digunakan
sebagai antivirus yaitu pembasmi berbagai macam virus penyebab infeksi. Meski CMV tidak
mudah dihilangkan, kandungan Cordyceps kemudian akan menekan perkembangbiakan
CMV dalam tubuh agar tidak semakin banyak dan mencegahnya aktif kembali.
Manfaat Cordyceps kemudian diperkuat dengan ginseng yang juga berfungsi
menguatkan sistem imun tubuh, memberikan energi serta dapat mengurangi kelelahan,
kurang darah dan yang paling penting adalah mengendalikan perkembangan virus dalam
tubuh.
Sumber : Waspadai Infeksi Cytomegalovirus (CMV) Pada Kehamilan -
Bidanku.com http://bidanku.com/waspadai-infeksi-cytomegalovirus-cmv-pada-
kehamilan#ixzz4M1SreNZ8

You might also like