You are on page 1of 9

BAB I

 PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
 Dalam pertanian, tanah diartikan lebih khusus yaitu sebagai media
tumbuhnyatanaman   darat.   Definisi   ilmiahnya   tanah   adalah   kumpulan   dari   benda   al
am   dipermukaan bumi yang tersusun dalam horizon-horison, terdiri dari campuran
bahanmineral,   bahan   organik,air   dan udara,dan merupakan media untuk
tumbuhnyatanaman.
        
         Pemahaman tanah dalam hubungannya dengan pertumbuhan tanaman tingkattinggi
untuk mendapat kanproduksi pertanian seekonomis mungkin disebut edapologi
(edaphos   =   bahan   tanah   subur). Dalam hal  ini dipelajari   sifat-sifat tanah dan
pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman, serta usaha-usaha yang perlu dilakukan
untuk   memperbaiki   sifat-sifat   tanah   bagi   pertumbuhan   tanaman. Kajian  edapologi
meliputi   kesuburan   tanah,   konservasi   tanah dan   air, agrohidrologi, pupuk
danpemupukan, ekologi tanah dan bioteknologi tanah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Definisi Tanah dan Tanaman Untuk Makhluk Hidup
2. Pengertian Tanah dan Tanaman
3. Fungsi Tanah

1.3 Tujuan
Dengan pemilihan tema dan penyusunan makalah ini diharapkan para pembaca dan
penulis sendiri mampu memahami: Pengertian tanah dan hubungannya terhadap tanaman.
Sifat dan karakteristik tanah yang baik untuk tanaman. Dan diharapkan pembaca dapat
mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Tanah dan Tanaman Untuk Makhluk Hidup


Makhluk hidup di dunia ini tak kan bisa lepas dari peranan tanah. Khusunya manusia,
pasti akan membutuhkan tanah, yang secara umum dapat digunakan sebagai tempat tinggal,
begitupun juga makhluk hidup yang lain yang berpijak di atas daratan berupa
tanah.Berdasarkan pendekatan Geologi, tanah memiliki definisi yaitu lapisan permukaan
bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-
gaya alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus). Artinya dalam definisi
tersebut hanya melihat tanah secara umum sama seperti pengertian tanah dengan pendekatan
Pedologi yaitu bahan padat (mineral atau organik) yang terletak dipermukaan bumi, yang
telah dan sedang serta terus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor:
Bahan Induk, Iklim, Organisme, Topografi, dan Waktu. Pendekatan Pedologi adalah
pendekatan Ilmu Tanah sebagai Ilmu Pengetahuan Alam Murni, apa adanya, dan tidak
mengaitkan dengan kepentingan tertentu. Kajian pendekatan Pedologi meliputi: Fisika Tanah,
Kimia Tanah, Biologi tanah, Morfologi Tanah, Klasifikasi Tanah, Survei dan Pemetaan
Tanah, Analisis Bentang Lahan, dan Ilmu Ukur Tanah.

Namun, jika dilihat dari kacamata mahasiswa pertanian tentunya tanah memiliki peran
khusus sebagai media tumbuh tanaman, yaitu dengan pendekatan Edapologi. Dalam
pendekatan Edapologi tersebut dikhususkan peranan tanah sebagai media tumbuh tanaman,
jadi bagaimana mengolah tanah secara baik dan benar agar dapat menghasilkan produktivitas
tanaman yang tinggi serta keadaan tanah yang selalu subur, baik dengan pemberian pupuk,
bahan organik, dan sebagainya. Kajian ini meliputi: Kesuburan Tanah, Konservasi Tanah dan
Air, Agrohidrologi, Pupuk dan Pemupukan, Ekologi Tanah, dan Bioteknologi Tanah.

2.2 Tanah Adalah


Tanah adalah bahagian permukaan bumi yang terdiri daripada mineral dan bahan
organik. Tanah sangat penting peranannya bagi semua kehidupan di bumi, karena tanah
mampu mendukung kehidupan tumbuhan di mana tumbuhan
menyediakan makanan dan oksigen kemudian menyerap karbon dioksida dan nitrogen. Tanah
mempunyai arti penting bagi tanaman. Dalam mendukung kehidupan tanaman, tanah
memiliki fungsi untuk memberikan unsur hara dan sebagai media perakaran, menyediakan air

2
dan sebagai tempat penampungan (reservoar) air, menyediakan udara untuk respirasi akar dan
sebagai tempat bertumpunya tanaman. Tanah yang dikehendaki tanaman adalah tanah yang
subur. Tanah yang subur adalah tanah yang mampu untuk menyediakan unsur hara yang
cocok, dalam jumlah yang cukup serta dalam keseimbangan yang tepat dan lingkungan yang
sesuai untuk pertumbuhan suatu spesies tanaman.

2.3 Fungsi Tanah


Pemahaman fungsi tanah sebagai media tumbuh dimulai sejak peradaban manusia
mulai beralih dari manusia pengumpul pangan yang tidak menetap menjadi manusia
pemukim yang mulai melakukan pemindah tanaman pangan/nonpangan ke areal dekat
mereka tinggal. Pada tahap berikutnya, mulai berkembang pemahaman fungsi tanah sebagai
penyedia nutrisi bagi tanaman tersebut, sehingga produksi yang dicapai tanaman tergantung
pada kemampuan tanah dalam penyediaan nutrisi ini (kesuburan tanah).

Dengan berkembangnya areal pemukiman/perkotaan, terjadi benturan kepentingan


antara kebutuhan lahan untuk sarana transportasi dan pendirian bangunan dengan kebutuhan
lahan pertanian, yang seringkali menyebabkan tergusurnya lahan pertanian yang produktif
semata-mata karena alasan finansial.

Pada mulanya, tanah dipandang sebagai lapisan permukaan bumi (natural body) yang
berasal dari bebatuan (natural material) yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh
gaya-gaya alam (natural force), sehingga membentuk regolith (lapisan berpartikel halus).
Konsep ini dikembangkan oleh para geologis pada akhir abad XIX. Pandangan revolusioner
menegenai tanah dikembangkan oleh Dokuchaev di Rusia pada sekitar tahun 1870,
berdasarkan hasil pengamatannya terhadap :
1. Perbedeaan-perbedaan berbagai jenis tanah dijumpai suatu jenis tanah yang sama jika
kondisinya relatif sama,

2. Masing-masing jenis tanah mempunyai morfologi yang khas sebagai konsekuensi


keterpaduan pengaruh spesifik dari iklim, jasad hidup (tanaman dan ternak), bahan
induk, topografi dan umur tanah

3. Tanah merupakan hasil evolusi alam yang bersifat dinamis sepanjang masa.

3
Jadi dapat disimpulkan bahwa terjadinya tanah dari batuan induk, menjadi bahan
induk tanah, berangsur-angsur menjadi lapisan tanah bahwa yang akhirnya membentuk tanah
atas memerlukan waktu lama sekali sampai berabad-abad. Adapun yang menyebabkan batu-
batuan induk itu menjadi lapisan tanah dan menjadi tanah yang baik karena ada beberapa
faktor yang mempengaruhi, yakni sinar matahari, air, hawa, tumbuh-tumbuhan, makhluk
hidup dan jasat hidup yang lain di dalam tanah.

Pemahaman tanah sebagai media tumbuh tanaman pertama kali dikemukakan oleh Dr.
H. L. Jones dari Cornell University Inggris (Darmawijaya, 1990), yang mengkaji hubungan
tanah pada tanaman tingkat tinggi untuk mendapatkan produksi pertanian yang seekonomis
mungkin. Kajian tanah dari aspek ini disebut edaphologi (edhapos = bahan tanah subur),
namun pada realitasnya kedua definisi selalu terintegrasi.
·         
Menurut Kemas Ali Hanafiah, tanah pada masa kini sebagai media tumbuh tanaman
didefinisikan sebagai “lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat
tumbuh-berkembangnya perakaran penompang tegak tumbuhnya tanaman dan penyuplai
kebutuhan air dan udara secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau
nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti N, P, K,
Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl, dan lain-lain) dan secara biologis berfungsi sebagai habitat
biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif
(pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang
produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, obat-
obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan (Dasar-dasar ilmu tanah, 2009:4)”.

Atas dasar definisi ini maka tanah sebagai media tumbuh mempunyai empat fungsi
utama, yaitu :
1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran yang mempunyai dua peran utama, yaitu :
·    Penyokong tegak tumbuhnya trubus (bagian atas) tanaman Sebagai penyerap zat-zat yang
dibutuhkan tetanaman

2. Penyedia kebutuhan primer tanaman untuk melaksanakan aktivitas metabolismenya, baik


selama pertumbuhan maupun untuk berproduksi, meliputi air, udara dan unsur-unsur hara

4
3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman yang berfungsi dalam menunjang aktivitasnya
supaya berlangsung optimum, meliputi zat-zat aditif yang diproduksi oleh biota terutama
mikroflora tanah seperti :
·         Zat-zat pemacu tumbuh (hormone, vitamin dan asam-asam organic khas) Antibiotik dan
toksin yang berfungsi sebagai anti hama-penyakit tanaman di dalam tanah dan Senyawa-
senyawa atau enzim yang berfungsi dalam penyediaan kebutuhan primer tersebut atau
transformasi zat-zat toksik eksternal seperti pestisida dan limbah industry berbahaya

4. Habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak
langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun
yang berdampak negative karena merupakan hama-penyakit tanaman.

Fungsi-fungsi tanah yang sedemikian vitalnya dalam penyediaan bahan pangan, papan
dan sandang bagi manusia (juga bagi hewan) ini membawa konsekuensi bahwa seorang ahli
tanah tidak saja dituntut untuk berpengetahuan tantang tanah sebagai tempat tumbuh dan
penyedia kebutuhan tanaman, tetapi juga harus memahami fungsi tanah sebagai pelindung
tanaman dari serangan hama-penyakit dan dampak negatif pestisida maupun limbah industri
berbahaya.

Tanah yang subur memiliki sifat fisik kimia dan biologi yang baik untuk pertumbuhan
tanaman, antara lain:
1. Struktur Tanah
Struktur tanah memang ada bermacam-macam. Akan tetapi, yang dikehendaki ialah
struktur tanah yang remah. Keuntungan struktur tanah demikian ialah udara dan air tanah
berjalan lancar, temperaturnya stabil. Keadaan tersebut sangat memacu pertumbuhan jasad
renik tanah yang memegang peranan penting dalam proses pelapukan bahan organik di dalam
tanah. Oleh karena itu, untuk memperbaiki strutur tanah ini dianjurkan untuk diberi pupuk
organik (pupuk kandang, kompos, atau pupuk hijau ).

2. PH Tanah
Ada 3 alasan pH tanah sangat penting untuk diketahui:
a. Menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap oleh tanaman. Umumnya unsur hara
yang diserap oleh akar pada pH 6-7, karena pada pH tersebut sebagian besar unsur hara
mudah larut dalam air.

5
b. Derajat keasaman atau pH tanah juga menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat
racun bagi tanaman. Pada tanah masam. Banyak ditemukan unsur aluminiun yang selain
bersifat racun juga mengikat phosphor, sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman. Pada
tanah masam unsur-unsur mikro menjadi mudah larut sehingga ditemukan unsur mikro,
seperti Fe, Zn, Mn, Cu dalam jumlah yang terlalu besar. Akibatnya juga menjadi racun
bagi tanaman.

c. Derajat keasaman atau pH tanah sangat mempengaruhi perkembangan mikroorganisme di


dalam tanah. Pada pH 5,5-7 bakteri dan jamur pengurai bahan organik dapat berkembang
dengan baik.

Dapat disimpulkan, secara umum pH yang ideal bagi pertumbuhan tanaman adalah
mendekati netral (6,5-7). Namun, kenyataannya setiap jenis tanaman memiliki kesesuaian pH
yang berbeda-beda seperti yang tertera. Tindakan pemupukan tidak akan efektif apabila pH
tanah diluar batas optimum. Pupuk yang telah ditebarkan tidak akan mampu diserap tanaman
dalam jumlah yang diharapkan. Karenanya, pH tanah sangat penting diketahui jika efisiensi
pemupukan ingin dicapai. Pemilihan jenis pupuk tanpa mempertimbangkan pH tanah juga
dapat memperburuk pH tanah.
T
anah mineral yang dapat berfungsi sebagai media tumbuh ideal secara material
tersusun oleh 4 komponen, yaitu bahan padatan (mineral dan bahan organik), air dan udara.
Berdasarkan volumenya, maka tanah secara rerata terdiri dari :
1. 50 % padatan, berupa 45 % bahan mineral dan 5 % bahan organik, dan
2. 50 % ruang pori, berisi 25 % air dan 25 % udara

Secara alamiah proporsi komponen-komponen tanah sangat tergantung pada :


1. Ukuran partikel penyusun tanah, makin halus berarti makin padat tanah, sehingga ruang
porinya juga akan menyempit, sebaliknya jika makin kasar

2. Sumber bahan organik tanah, tanah bervegetasi akan mempunyai proporsi BOT (bahan
organic tanah) tinggi, sebalinya pada tanah gundul (tanpa vegetasi)

6
3. Iklim terutama curah hujan dan temperatur, saat hujan dan evaporasi (penguapan) rendah
proporsi air meningkat (dan proporsi udara menurun), sebaliknya pada saat tidak hujan
dan evaporasi tinggi, dan

4. Sumber air, tanah yang berdekatan dengan sungai akan lebih banyak mengandung air
ketimbang yang jauh dari sungai.

Masing-masing komponen tanah tersebut berperan penting dalam menunjang fungsi


tanah sebagai media tumbuh, sehingga variabilitas keempat komponen tanah ini akan
berdampak terhadap variabilitas fungsi tanah sebagai media tumbuh.
Udara tanah misalnya berfungsi sebagai gudang dan sumber gas :
·         O2 yang dibutuhkan oleh sel-sel perakaran tanaman untuk melaksanakan respirasi, yang
melepasakan CO2 dan untuk oksidasi enzimatik oleh mikrobia autotrofik (mampu
menggunakan senyawa anorganik sebagai sumber energinya),
·         CO2 bagi mikrobia fotosintetik, dan
·         N2 bagi mikrobia pengikat N.

7
BAB  III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat
tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai
kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau
nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K,
Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota
(organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif
(pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang
produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan,
tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.

  Yang dimasud dengan pengolahan tanah adalah suatu usaha manusia untuk merubah
sifat-sifat yang dimiliki oleh tanah sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki oleh manusia.
Adapun tujuan pengolahan tanah adalah untuk menciptakan kondisi fisik; khemis dan
biologis tanah yang lebih baik sampai kedalaman tertentu agar sesuai untuk pertumbuhan
tanaman; membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan; menempatkan seresah atau
sisa-sisa tanaman pada tempat yang sesuai agar dekomposisi dapat berjalan dengan baik;
menurunkan laju erosi; meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan;
mempersatukan pupuk dengan tanah; serta mempersiapkan tanah untuk mempermudah dalam
pengaturan air.

8
DAFTAR PUSTAKA

Hubungan Tanaman dan Tanah | Informasi Mahasiswa Agribisnis


(agribusinesspreneur.blogspot.com)

You might also like