You are on page 1of 14

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DENGAN ANAK USIA REMAJA

Ditujukan untuk

Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas

Dosen Pembimbing : Tressia Febrianti, S.Kep, Ners

Tingkat III A
Disusun Oleh : Kelompok 2
1. Eriko Awang (1440118020)
2. Fanisa Wardan (1440118023)
3. Feby Ayunda (1440118025)
4. Firda Yuningsih (1440118026)
5. Fitri Kurnia (1440118027)
6. Funny Aryani (1440118029)
7. Intan Rosmita (1440118033)
8. Khoirul Umam (1440118034)
9. Syipa Masruriani (1440118075)

STIKes RAFLESIA DEPOK

2020/2021

Jl. Mahkota Raya 32-B, Komplek Pondok Duta, Tugu, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat

16451, Indonesia
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah membimbing penulis

menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan dan petunjuk-Nya,

penulis tidak akan menyelesaikan makalah ini dengan penuh kelancaran. Makalah ini penulis

susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas dengan judul Asuhan

Keperawatan Komunitas dengan Anak Usia Remaja. Penulis juga mengucapkan banyak

terima kasih kepada dosen Tressia Febrianti, S.Kep, Ners yang telah membimbing penulis

dan semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya Makalah ini. Semoga

Makalah ini dapat memberi wawasan dan pemahaman yang luas kepada pembaca. Penulis

menyadari Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, sehingga penulis mengharapkan

kritik dan saran dari pembaca.

Bogor, 24 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................... i

Daftar Isi........................................................................................................................... ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...................................................................................................2

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. ................................................................................................................................

B. .................................................................................................................................

BAB III

KASUS

A. Kasus 2..................................................................................................................

B. Asuhan Keperawatan

1) Pengkajian .......................................................................................................

2) Analisa Data ...................................................................................................

3) Scoring Diagnosa ............................................................................................

4) Diagnosa Keperawatan .....................................................................................

5) Rencana Keperawatan ......................................................................................

C. Lampiran Penugasan ..............................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Remaja adalah mereka yang mengalami masa transisi (peralihan) dari masa

kanak-kanak menuju masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12-

24 tahun. Perubahan yang terjadi pada remaja hampir pada semua aspek

perkembangannya, yaitu meliputi perkembangan fisik, kognitif, kepribadian, dan

sosial.

Masa pertumbuhan atau masa remaja diwarnai dengan munculnya

karakteristik remaja yang disebut “krisis identitas” yaitu masa dimana individu

harus memutuskan siapa dia, apa yang dia lakukan dan apa yang dilakukan dalam

hidupnya. Akibatnya remaja sangat peka terhadap stress, frustasi, dan konflik,

karena remaja sedang mengalami pergolakan dalam jiwanya untuk mencari jati diri

(Star, 2010). Oleh karena itu remaja sangat rentan sekali mengalami masalah

psikososial. Salah satu masalah yang merupakan bentuk kenakalan remaja adalah

penyalahgunaan napza (Kartono, 2013).

Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama

mengadakan kegiatan pengasuhan. Pola asuh orangtua yang kurang baik akan

menimbulkan perilaku menyimpang seperti penyalahgunaan napza, merokok,

minum-minuman keras, seks bebas, dan lain-lain. Berdasarkan latar belakang di

atas penulis akan melakukan asuhan keperawatan komunitas pada remaja.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana asuhan keperawatan komunitas pada tahap perkembangan remaja?

1
C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan komunitas pada remaja.

2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengkajian keperawatan pada komunitas remaja.

2. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan pada komunitas remaja.

3. Untuk mengetahui rencana tindakan keperawatan pada komunitas remaja.

4. Untuk mengetahui implementasi keperawatan pada komunitas remaja.

5. Untuk mengetahui evaluasi keperawatan pada komunitas remaja

2
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

3
BAB III

KASUS

A. Kasus 2

Kelurahan P merupakan daerah pinggiran kota. masyarakatnya banyak yang berasal

dari luar daerah atau pendatang. Kehidupan malam di kelurahan P tergolong ramai.

Diwilayah kelurahan P terdapat sebuah lokalisasi, meski sering di razia oleh petugas,

namun tempat hiburan itu selalu ada dan tidak pernah mati. Banyak masyarakat yang

mengeluhkan adanya tempat hiburan malam tersebut. Masyrakat merasa terganggu

dengan kegiatan malam didaerah tersebut, tetapi masyarakat tidak bisa melakukan

apapun karena banyak preman yang melindungi tempat tersebut. Masyarakat merasa

takut tempat itu akan merusak moral anak-anak mereka kelak. Menurut data

didapatkan Terdapat 41% remaja diam saat ada masalah, Terdapat 20% remaja

merokok saat ada masalah, Terdapat 43% remaja merokok, Terdapat 11% remaja

yang pernah minum alcohol, Terdapat 39% remaja mengatakan penyebab remaja

menggunakan NAPZA adalah pengaruh lingkungan, Terdapat 37% remaja

mengatakan penyebab remaja menggunakan NAPZA karena ingin mencoba-coba,

Terdapat 52% remaja yang memiliki komunikasi tertutup dengan orang tua dari hasil

wawancara dengan remaja, meraka mengatakan tidak pernah mendapat penyuluhan

mengenai NAPZA.

4
B. Asuhan Keperawatan Komunitas

1. Pengkajian

a. Dimensi Lokal

Kelurahan P merupakan daerah pinggiran kota. Masyarakatnya banyak

yang berasal dari luar daerah atau pendatang. Di wilayah kelurahan P terdapat

pembatasan wilayah atau lokalisasi yang sering di razia oleh petugas, namun

selalu ada dan tidak pernah mati. Dan banyak masyarakat yang mengeluhkan

adanya tempat hiburan malam atau lingkungan buatan tersebut. Masyarakat

merasa terganggu dengan kegiatan malam didaerah tersebut, tetapi masyarakat

tidak bisa melakukan apapun karena banyak preman yang melindungi tempat

tersebut.

b. Dimensi Populasi

Berdasarkan latar belakang lingkungan yang kurang baik karena adanya

tempat hiburan malam yang dilindungi oleh banyak pereman membuat

masyarakat tidak bisa berbuat apapun, sehingga membuat masyarakat merasa

terganggu, dan merasa takut akan merusak moral anak-anak mereka. Menurut

data terdapat komposisi remaja didapatkan hasil :

1) Terdapat 41% remaja diam saat ada masalah

2) Terdapat 20% remaja merokok saat ada masalah

3) Terdapat 43% remaja merokok

4) Terdapat 11% remaja yang pernah minum alcohol

5) Terdapat 39% remaja mengatakan penyebab remaja menggunakan

NAPZA adalah pengaruh lingkungan

5
6) Terdapat 37% remaja mengatakan penyebab remaja menggunakan

NAPZA karena ingin mencoba-coba

7) Terdapat 52% remaja yang memiliki komunikasi tertutup dengan orang

tua.

c. Dimensi Sistem Sosial

Kondisi lingkungan masyarakat terganggu dengan adanya kegiatan

hiburan malam yang di lindungi oleh banyak pereman, masyarakat merasa

takut tempat itu akan merusak moral anak-anak mereka, sehingga hal ini dapat

mempengaruhi sistem kesehatan dan keamanan. Meski sering di razia oleh

petugas tempat hiburan itu selalu ada. Serta masyarakat tidak bisa melakukan

apapun karena ada banyak pereman.

Dari hasil wawancara dengan remaja, meraka mengatakan tidak pernah

mendapat penyuluhan mengenai NAPZA. Beberapa diantaranya masih banyak

remaja yang merokok (43%), minum alkohol (11%), menggunakan NAPZA

akibat pengaruh lingkungan (39%), dan menggunakan NAPZA karena ingin

coba-coba (37%). Tidak hanya itu, masih ada remaja yang komunikasinya

tertutup dengan orang tua (52%).

2. Analisa Data Komunitas

No Masalah remaja Presentase (%)

1. Remaja diam saat ada masalah 41%

2. Remaja merokok saat ada masalah 20%

3. Remaja merokok 43%

4. Remaja yang pernah minum alcohol 11%

5. Penyebab remaja menggunakan NAPZA adalah pengaruh 39%

6
lingkungan

6. Penyebab remaja menggunakan NAPZA karena ingin 37%

mencoba-coba

7. Remaja yang memiliki komunikasi tertutup dengan orang 52%

tua

100

80

60

40

20

Remaja Remaja Remaja Remaja Rremaja Remaja Remaja

diam merokok merokok yang menggunakan menggunakan yang

saat ada saat ada pernah NAPZA NAPZA memiliki

masalah masalah minum karena karena ingin komunikasi

alcohol pengaruh mencoba- tertutup

lingkungan coba dengan

orang tua

Kesimpulan :

Dari hasil pengkajian didapatkan jumlah remaja terdapat 41% remaja diam saat

ada masalah, terdapat 20% remaja merokok saat ada masalah, terdapat 43%

remaja merokok, terdapat 11% remaja yang pernah minum alcohol, terdapat 39%

remaja mengatakan penyebab remaja menggunakan NAPZA karena pengaruh

7
lingkungan, terdapat 37% remaja menggunakan NAPZA karena ingin mencoba-

coba, terdapat 52% remaja yang memiliki komunikasi tertutup dengan orang tua.

Analisa Data :

No Data Masalah Keperawatan

1. - Diwilayah kelurahan P terdapat sebuah lokalisasi Koping komunitas tidak

- Tempat hiburan itu selalu ada dan tidak pernah mati efektif

Wawancara :

- Banyak masyarakat yang mengeluhkan adanya tempat

hiburan malam tersebut

- Masyrakat merasa terganggu dengan kegiatan malam

didaerah tersebut

- Masyarakat tidak bisa melakukan apapun karena banyak

preman yang melindungi tempat tersebut

- Masyarakat merasa takut tempat itu akan merusak moral

anak-anak mereka kelak.

2. Menurut data didapatkan : Defisit kesehatan komunitas

- Terdapat 20% remaja merokok saat ada masalah

- Terdapat 43% remaja merokok

- Terdapat 11% remaja yang pernah minum alcohol

- Terdapat 39% remaja mengatakan penyebab remaja

menggunakan NAPZA adalah pengaruh lingkungan

- Terdapat 37% remaja mengatakan penyebab remaja

menggunakan NAPZA karena ingin mencoba-coba

- Terdapat 52% remaja yang memiliki komunikasi tertutup

dengan orang tua

3. Data : Defisit pengetahuan tentang

8
- Terdapat 39% remaja mengatakan penyebab remaja napza

menggunakan NAPZA adalah pengaruh lingkungan

- Terdapat 37% remaja mengatakan penyebab remaja

menggunakan NAPZA karena ingin mencoba-coba

wawancara :

mereka para remaja mengatakan tidak pernah mendapat

penyuluhan mengenai NAPZA.

3. Diagnosa Keperawatan

Menentukan Prioritas Masalah

No Masalah Ketersediaan Sumber

Kesehatan A B C D E F G H I J K L

1. Koping komunitas tidak efektif 3 5 5 4 4 2 2 5 3 3 3 2

(tempat hiburan malam)

2. Defisit kesehatan komunitas 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 3

(merokok, alkohol, napza)

3. Defisit pengetahuan tentang 5 5 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3

napza

TOTAL :

1 = 41

2 = 47

3 = 44

Diagnosa Keperawatan Prioritas

1. Defisit kesehatan komunitas (merokok, alkohol, napza)

2. Defisit pengetahuan tentang napza

9
3. Koping komunitas tidak efektif (tempat hiburan malam)

10

You might also like