Professional Documents
Culture Documents
Senyawa Hidrokarbon
Senyawa Hidrokarbon
Hidrokarbon
Kimia organik mempelajari
sifat, identifikasi, pembuatan,
dan reaksi yang dialami oleh
senyawa karbon, terutama
hidrokarbon (senyawa yang
mengandung karbon dan
hidrogen) dan turunannya yang
mengikat oksigen, nitrogen,
belerang, pospor, dan beberapa
unsur lain.
Perbedaan sifat senyawa organik dan anorganik
CH3
CH3OH CH3CHCH3
Metanol CH3 C CH3
OH
2-Propanol (isopropil alkohol) OH
CH3CH2OH
Etanol 2-Metil-2-propanol (tert-butil alkohol)
Atom karbon dapat berupa suatu atom karbon dari gugus alkenil atau gugus alkunil.
Atau dapat pula berupa suatu atom karbon jenuh dari suatu cincin benzena.
H C CCH2OH
2-Propunol
(propargil alkohol)
Senyawa yang memiliki suatu gugus hiroksil, yang terikat langsung
pada cincin benzena disebut fenol.
OH H3C OH
Fenol p-Metilfenol
Ar OH
Rumus umum Fenol
Struktur Alkohol :
Sebagai turunan hidroksi dari alkana
Sebagai turunan alkil dari air.
Etil alkohol = etana, dimana satu hidrogen diganti dengan gugus hidroksil.
Etil alkohol = air, dimana satu hidrogen diganti dengan gugus etil.
Gugus etil
CH3CH2 H
CH3CH3
1090 1050 O
Etana O
H Gugus hidroksil H
H H CH3
H H2 H2
H C C OH CH2OH H 3C C C CH3 H 3C C C CH3
OH OH
H H
13
CH3
CH2OH
OH
CH
H3C CH3
Geraniol (alkohol 10 dengan aroma mawar)
Mentol (alkohol 20 dalam minyak peppermint)
H H H
H OH H
14
H
OH
H C H H3C C CH
H H
H H
H C C C H
H OH H H H
O
tert-Butil alkohol
(suatu alkohol 30) Noretindron
(kontrasepsi oral dengan gugus alkohol 30)
15
TATANAMA ALKOHOL
Dalam Tatanama Substitutif IUPAC, suatu nama harus mengandung
empat karakter : posisi, cabang, senyawa induk, dan suatu akhiran.
6 5 4 3 2 1
CH3CH2CHCH2CH2CH2OH
CH3
4-Metil-1-heksanol
17
Tatanama alkohol menurut IUPAC (International Union of
Pure and Applied Chemistry) :
• Carilah rantai induk : rantai terpanjang melalui C yang
mengikat gugus fungsi (-OH)
• Penamaan dinyatakan dengan akhiran (ol)
• Yang tidak termasuk dalam rantai utama disebut cabang
(gugus alkil)
• Penomoran dimulai dari C yang paling dekat dengan gugus
fungsi (bukan yang paling dekat dengan cabang)
18
3 2 1 1 2 3 4 5 4 3 2 1
CH3CH2CH2OH CH3CHCH2CH3 CH3CHCH2CH2CH2OH
1-Propanol OH CH3
2-Butanol 4-Metil-1-pentanol
CH3
3 2 1
Cl-CH2CH2CH2OH
1 2 3 45
3-Kloro-1-propanol CH3CHCH2CCH3
OH CH3
4,4-Dimetil-2-pentanol
19
Alkohol sederhana sering dinamai dengan nama radikofungsional
umum yang juga telah disetujui oleh IUPAC.
Beberapa contoh alkohol sederhana adalah sebagai berikut :
CH3CH2CH2OH CH3CH2CH2CH2OH CH3CH2CHCH3 CH3
CH3CHCH2OH
CH3
tert-Butil alkohol Isobutil alkohol
20
• Alkohol yang mengandung dua gugus hidroksil umumnya diberi nama glikol.
• Dalam sistem substitutif IUPAC alkohol tersebut dinamai sebagai diol.
OH OH OH OH OH OH
21
Reaksi Senyawa Golongan Alkohol
• Reaksi Oksidasi
• Reaksi Esterifikasi
Senyawa alkohol + senyawa asam karboksilat Ester
Senyawa ester diidentifikasi dari bau yang dihasilkan.
• Reaksi Diazotasi
Senyawa alkohol + Diazo A (asam sulfanilat dalam HCl) + Diazo B (NaNO2 0,9%)
warna merah untuk alkohol primer dan sekunder yang larut dalam air.
22
2020/3/23
Reaksi Senyawa Golongan Alkohol
• Reaksi Lucas (ZnCl2 dalam asam sulfat pekat)
Alkohol primer tidak bereaksi (larutan jernih)
Alkohol sekunder larutan keruh
Alkohol tersier endapan putih
• Reaksi Iodoform (tidak spesifik)
Reaksi dengan larutan iodium suasana basa menghasilkan bau iodoform dan endapan
kuning
• Reaksi Cuprifil
Pembentukan senyawa kompleks dengan tembaga (Cu)
Larutan alkohol suasana basa ditambah larutan CUSO4 warna biru tua jernih
ETER
• Eter berbeda dari alkohol, dimana atom oksigen dari
suatu eter terikat pada dua atom karbon. Gugus
hidrokarbon dapat berupa alkil, alkenil, vinil, atau aril.
• Eter memiliki rumus umum R-O-R atau R-O-R’
dimana R’ adalah gugus alkil yang berbeda dari gugus
R.
• Eter = air dimana kedua atom hidrogen diganti
dengan gugus alkil.
C O C
O O 1100 O
atau
R R
CH3
H2C CH2
ETER SIKLIK O
O
• Siklik
2020/3/23 27
TATANAMA ETER
CH3
CH3OCH2CH3 CH3CH2OCH2CH3
CH3
29
CH3CHCH2CH2CH3
CH3CH2O CH3
OCH3
2-Metoksipentana 1-Etoksi-4-metilbenzena
O
HC CH
CH3OCH2CH2OCH3
HC CH
O O
1,2-Dimetoksietana
Tetrahidrofuran Dioksana
(oksasiklopentana) (1,4-dioksasikloheksana)
30
31
2020/3/23
SIFAT FISIK ALKOHOL & ETER
• Eter memiliki titik didih yang sebanding dengan hidrokarbon dengan
berat molekul yang sama.
Contoh : Titik didih dietil eter (MW = 74) adalah 34,6ºC, dan
pentana (MW = 72) adalah 36ºC.
Semakin panjang rantai karbon, titik didihnya akan semakin tinggi.
• Alhohol memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan
eter atau hidrokarbon yang sebanding.
• Alkohol pada umumnya lebih mudah larut dalam pelarut polar.
Alkohol dengan gugus –OH sama banyak, makin banyak C makin
bersifat kurang polar. Alkohol dengan gugus C sama banyak, makin
banyak gugus –OH makin bersifat polar.
• Alkohol dengan berat molekul tinggi akan larut (bercampur) dengan
alkohol dengan berat molekul rendah pada berbagai perbandingan.
32
SIFAT FISIK ALKOHOL & ETER
Eter dan alkohol dengan berat molekul yang sama, memiliki
kelarutan dalam air yang sebanding.
Sangat berbeda bila dibandingkan dengan hidrokarbon.
Dietil eter & 1-butanol memiliki kelarutan yang sama dalam air,
sekitar 8 g per 100 mL pada suhu kamar.
Sebaliknya, pentana secara nyata tidak larut dalam air.
Metanol, etanol, propil alkohol, isopropil alkohol, dan tert-butil
alkohol larut sempurna dengan air.
Butil alkohol, isobutil alkohol, dan sec-butil alkohol memiliki
kelarutan antara 8,3 dan 26,0 g per 100 mL.
Kelarutan alkohol dalam air menurun secara bertahap sebanding
rantai hidrokarbon yang semakin panjang.
Alkohol rantai panjang bersifat lebih “mirip alkana” dan oleh 33
karena itu kurang mirip dengan air.
ALKOHOL DAN
ETER PENTING
METANOL
37
ETILEN GLIKOL
38
DIETIL ETER
39
Pustaka
• Hadi Poerwono – Achmad Syahrani, Fakultas Farmasi,
Universitas Airlangga
• T.W. Graham Solomons, Organic Chemistry, 5th Ed., 1992
• Fessenden & Fessenden, Organic Chemistry, third edition,
1986.
Use Big Images
To Show Your