Professional Documents
Culture Documents
(ABR) Pertemuan 7 Aljabar Linear
(ABR) Pertemuan 7 Aljabar Linear
Capaian Pembelajaran
Materi :
A. Definisi matriks dan jenis- jenisnya
B. Operasi matriks
C. Invers Matriks
A. Defenisi Matriks dan Jenis-Jenisnya
Matriks adalah set bilangan real atau bilangan kompleks (atau elemen-
elemen) yang disusun dalam baris dan kolom sehingga membentuk jajaran
persegi panjang.
Suatu matriks tidak lain adalah jajaran bilangan, tidak ada hubungan
aritmatik antara elemen-elemennya sehingga matriks berbeda dengan
determinan, elemen-elemen suatu matriks tidak dapat dikalikan dengan cara
apapun untuk mencari nilai numerik dari matriks tersebut.
Matriks elemen tunggal dapat dianggap sebagai matriks 1 x1, yakni matriks
yang memiliki satu baris dan satu kolom.
2. Matriks Diagonal
Suatu matriks bujur sangkar yang semua elemennya nol kecuali elemen
yang berada pada diagonal utamanya.
1 0 0
A = 0 8 0
0 0 4
3. Matriks Satuan
Suatu matriks diagonal yang elemen-elemen pada diagonal utamanya
semuanya satu
1 0 0
A = 0 1 0
0 0 1
B. Operasi Matriks
1. Penambahan dan Pengurangan Matriks
Agar dapat ditambahkan atau dikurangkan, dua matriks haruslah
berorde sama. Jumlah atau selisihnya ditentukan dengan cara menambahkan
atau mengurangkan elemen-elemen yang berkorespons.
3 5 6 2 3 1 5 8 7
4 − 3 4 + − 1 2 7 = 3 − 1 11
− 2 2 8 0 6 − 5 − 2 8 3
dan
3 5 6 2 3 1 1 2 5
4 − 3 4 − − 1 2 7 = 5 − 5 − 3
− 2 2 8 0 6 − 5 − 2 − 4 13
2. Perkalian Matriks
a. Perkalian Skalar
Untuk mengalikan suatu matriks dengan bilangan tunggal, masing-
masing elemen harus dikalikan dengan faktor tersebut.
k(aij) = (kaij)
Contoh.
4 3 20 15
5x =
− 2 5 − 10 25
7 1
2 4 6
2) Jika 𝐴 = (−2 9) dan 𝐵 = ( ), hitunglah B.A
3 9 5
4 3
7 1
2 4 6
𝐵. 𝐴 = ( ) . (−2 9)
3 9 5
4 3
(2𝑥7) + (4𝑥(−2)) + (6𝑥4) (2𝑥1) + (4𝑥9) + (6𝑥3)
=( )
(3𝑥7) + (9𝑥(−2)) + (5𝑥4) (3𝑥1) + (9𝑥9) + (5𝑥3)
14 + (−8) + 24 2 + 36 + 18 30 56
=( )=( )
21 + (−18) + 20 3 + 81 + 15 23 96
Latihan.
4 6 5 2 8 3
1. Jika 𝐴 = [7 3 1] dan 𝐵 = [−1 5 2]
9 4 6 −4 6 3
Tentukanlah : (a) A + B dan (b) A – B
4 3
5 9 2
2. Jika 𝐴 = [2 7] dan 𝐵 = [ ]
4 0 8
6 1
Tentukanlah : (a) 5A; (b) A.B; (c) B.A
2 6 3 2
3. Jika 𝐴 = [5 7] dan 𝐵 = [0 7] maka A.B = ....
4 1 2 3
4 2 6
4. Diketahui bahwa 𝐴 = [ ] tentukanlah (a) AT dan (b) A.AT
1 8 7
C. Invers Matriks
Jika A, B matriks persegi dan berlaku AB = BA = I (I merupakan matriks
indentitas), maka dikatakan bahwa A dapat dibalik dan B adalah matriks invers
dari A (notasi A-1)
Contoh.
2 −5 3 5 1 0
𝐴=[ ], 𝐵=[ ] ➔ 𝐴𝐵 = 𝐵𝐴 = [ ]
−1 3 1 2 0 1
Contoh.
1 2 3
Diketahui 𝐴 = [2 5 3], tentukan A-1 jika ada !
1 0 8
Penyelesaian :
1 2 31 0 0
(𝐴|𝐼) = (2 5 3|0 1 0)
1 0 80 0 1
• Baris pertama dikalikan -2, ditambah dengan baris kedua dan baris pertama
dikalikan -1, ditambahkan dengan baris ketiga
𝑅2 ⟹ −2𝑅1 + 𝑅2 1 2 3 1 0 0
𝑅3 ⟹ −𝑅1 + 𝑅3 ( 0 1 −3|−2 1 0)
0 −2 5 −1 0 1
• Baris kedua dikalikan dengan -2, ditambahkan ke baris pertama dan baris
kedua dikalikan dengan 2, ditambahkan ke baris ke tiga.
𝑅1 ⟹ −2𝑅2 + 𝑅1 1 0 9 5 −2 0
𝑅3 ⟹ 2𝑅2 + 𝑅3 (0 1 −3|−2 1 0)
0 0 −1 −5 2 1
• Baris ketiga dikalikan dengan -9, ditambahkan ke baris pertama dan baris
ketiga dikalikan dengan 3, ditambahkan ke baris kedua.
𝑅1 ⟹ −9𝑅3 + 𝑅1 1 0 0 −40 16 9
𝑅2 ⟹ 3𝑅3 + 𝑅2 ( 0 1 0| 13 −5 −3)
0 0 1 5 −2 −1
−40 16 9
Jadi 𝐴−1 = ( 13 −5 −3)
5 −2 −1
Contoh.
1 6 4
Diketahui matriks 𝐴 = ( 2 4 −1), tentukanlah A-1 jika ada!
−1 2 5
Penyelesaian :
1 6 4 1 0 0
(𝐴|𝐼) = ( 2 4 −1|0 1 0)
−1 2 5 0 0 1
• Baris pertama dikalikan -2, ditambah dengan baris kedua dan baris pertama
ditambahkan dengan baris ketiga
𝑅2 ⟹ −2𝑅1 + 𝑅2 1 6 4 1 0 0
𝑅3 ⟹ 𝑅1 + 𝑅3 ( 0 −8 −9|−2 1 0)
0 8 9 1 0 1
• Baris kedua ditambahkan dengan baris ketiga
𝑅3 ⟹ 𝑅2 + 𝑅3
1 6 4 1 0 0
(0 −8 −9|−2 1 0)
0 0 0 −1 1 1
Walaupun matriks belum dalam bentuk eselon baris tereduksi, tapi
perhitungan sudah dapat dihentikan pada tahap ini karena sudah terlihat bahwa
bentuk [I|A-1] tidak akan bisa didaptkan sehingga dapat disimpulkan matriks A
tidak memiliki invers.
Latihan.
1. Tentukan invers matriks dari matriks berikut (jika ada)!
1 2 2
a. 𝐴 = [2 1 1]
3 3 1
2 1 0
b. 𝐵 = [0 1 2]
1 1 1
2 1 3
c. 𝐶 = [2 0 −1]
1 1 1
1 2 3
d. 𝐷 = [2 5 3]
1 0 8