Professional Documents
Culture Documents
T1 1700019103 Bab Ii 221006062633
T1 1700019103 Bab Ii 221006062633
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
Terkait dengan penelitian beban kerja mental dan fisik sudah banyak
kerja fisik yang dirasakan pekerja untuk menjadi bahan evaluasi bagi
penelitian sebelumnya sebagai bentuk acuan yang akan dilakukan, berikut studi
SWAT oleh Pratama, Ricko Galih dan Hutabarat (2020), dimana pada
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar beban kerja secara
mental pada karyawan di bagian Gudang logistik pada sebuah PT. Molindo Inti
Gas. Kemudian hasil perhitungan beban kerja didapatkan bahwa beban kerja
mental untuk setiap bagian di gudang logistik PT. Molindo Inti Gas yaitu
diperoleh hasil pada pekerjaan “merekap keluar masuk barang diperoleh” nilai
tertinggi 73.2 dan nilai terendah 9.6, dan untuk pekerjaan “melayani
permintaan barang” diperoleh nilai tertinggi 84.4 dan nilai terendah 45.9,
kemudian untuk pekerjaan “menghitung isi tangki solar” diperoleh nilai rescale
9
10
“menghitung isi tangki CO2” diperoleh nilai rescale tertinggi 73.2 dan nilai
Terdapat juga penelitian di PD. Mitra Sari oleh Handika (2020) yang
kerja pada operator produksi yaitu karena sering terjadinya lembur kerja.
Tujuan utama penelitian ini untuk mengukur beban kerja baik secara fisik dan
mental pada operator produksi baik sebelum dan sesudah diberikan usulan
sebesar 32,07% atau perlu dilakukan perbaikan dan hasil pengukuran sesudah
turun menjadi 28,05% atau tidak terjadi kelelahan. Selanjutnya, menurut hasil
dan sesudah diberikan usulan perbaikan nilai rata-ratanya turun menjadi 46,93
(agak tinggi).
metode HRR ( Herat Rate Reverse ) oleh Silalahi (2018). Seluruh pekerja yang
kerja fisik dengan HRR dapat diklasifikasikan tidak terjadi kelelahan yaitu
pencucian satu (31%) dan pencucian dua (31%). Menurut konsumsi oksigen,
terlebih pada pekerjaan yang memiliki kapasitas beban kerja yang cukup berat
dan dapat menimbulkan kelelahan atau perlu adanya perbaikan, seperti pada
pencucian 1 dan 2.
penelitian diatas bertujuan untuk mengukur beban kerja secara fisik dan metal
dan NASA-TLX. Hasil dari pengukuran didapatkan beban kerja mental yang
mengalami beban kerja sedang dan untuk beban kerja fisik yang dirasakan
12
Beban Kerja Terhadap Stres dan Kinerja Karyawan PT. Rifansi Dwi Putra
Duri” penelitian diatas memiliki tujuan untuk mengukur beban kerja fisik
terhadap stress kerja dan kinerja karyawan. Metode yang digunakan yaitu
kerja fisik terhadap kinerja pada karyawan memperoleh nilai dari t-hitung
karyawan. Pengaruh beban kerja fisik terhadap stress kerja didapatkan nilai t-
berarti beban kerja fisik berpengaruh positif dan bersignifikan terhadap stres
kerja.
13
B. Landasan Teori
suatu besaran pekerjaan yang harus diterima oleh seseorang atau pekerja
tugasnya yang merupakan hasil dari volume kerja dikali dengan normal
waktu.
kegiatan dalam keadaan normal, itu harus diselesaikan oleh satu orang atau
suatu pekerjaan tertentu. Berdasarkan dari aspek ergonomi, untuk setiap dari
beban pekerjaan yang akan didapatkan seseorang saat bekerja harus sesuai
psikologis dari pekerja itu sendiri karena pekerja itulah yang akan menerima
bantuan tenaga fisik (otot) dan mental (otak) termasuk dalam beban kerja.
Setiap pekerjaan menjadi beban bagi pekerja, dan beban tersebut bergantung
beban kerja. Beban kerja merupakan pengorbanan dan harus dilakukan oleh
19
pada tenaga kerja yang harus diperhatikan oleh perusahaan . Beban kerja
dengan tuntutan kerja secara mental yang dimiliki oleh pekerja yang
perubahan fungsi faal tubuhnya saja. Dapat dilihat dari sebuah tanggung
jawab di suatu pekerjaan, bahwa sebuah aktivitas kerja dengan adanya sifat
mental jelas akan terlihat terasa lebih berat dibanding dengan aktivitas kerja
yang memiliki sifat fisik, karena aktifitas kerja yang memiliki sifat mental
lebih menggunakan kerja otak dari pada dengan aktifitas yang memiliki sifat
fisik yang lebih mengandalkan kerja otot meskipun aktivitas yang memiliki
sifat mental akan terlihat sebagai sebuah jenis pekerjaan ringan karena
kalori yang dibutuhkan saat melakukan aktifitas secara mental juga terlihat
lebih rendah.
tuntutan tugas dan kapasitas psikis seseorang ketika berada pada situasi
20
yang telah terjadi (Rahmah, 2018). Pekerjaan yang berlebihan atau terlalu
Kondisi pekerjaan yang sedang mengalami beban yang terlalu sedikit atau
dalam arti lain tuntutan secara mental pada sebuah pekerjaan tersebut
sedang terjadi secara sederhana dan apabila disaat kondisi sebuah pekerjaan
yang terlihat berlebihan maka pekerjaan tersebut terlalu kompleks (Made &
Wulanyani, 2015).
sehingga ketika selesai bekerja mereka tidak hanya dapat memulihkan diri
keesokan harinya dapat kembali bekerja, tetapi juga dapat menikmati waktu
fungsi dari beberapa alat-alat tubuh. Oleh karena itu, beban kerja dengan
c. Tingkat penguapan
d. Temperatur tubuh
macam sifat yaitu fisik dan mental untuk melaksanakan tugasnya. Tugas
yang bersifat fisik misalnya, alat-alat, tata letak ruang tempat, stasiun
kerja dan sarana prasarana, area kerja, alat bantu kerja, sikap kerja, beban
yang diangkat, alur bekerja dan lain sebagainya, Sedangkan untuk yang
beban tambahan yang terdiri dari, lingkup kerja Kimiawi, lingkup kerja
fisik.
Berasal dari dalam tubuh diri seseorang akibat dari reaksi beban
somatik dan faktor psikologis. Faktor somatik meliputi status gizi, jenis
apabila beban dari pekerjaan yang diterima karyawan kurang sesuai dengan
Hal ini akan terjadi jika kemampuan yang tidak seimbang bagi
Kelelahan saat bekerja akibat dari beban kerja yang diterima berlebihan
b. Meningkatnya Absensi
23
beban kerja yang berlebihan yaitu salah satunya tidak dapat hadir
bekerja, jika hal ini dilakukan oleh banyak orang akan berdampak buruk
kinerja perusahaan.
hal yang dapat mengganggu proses bisnis adalah ketika ada keluhan dari
6. NASA TLX
untuk menganalisis beban kerja secara psikologis yang sedang dialami oleh
pada keenam dimensi untuk dapat menentukan nilai beban mental. Dimensi
kebutuhan waktu, tingkat frustrasi, kinerja, dan yang terakhir adalah tingkat
upaya.
(PD) putaran).
na
dirasakan.
Effort (EF) Rendah & Seberapa keras kerja mental dan fisik yang
pekerjaan.
2) Pembobotan
untuk memilih salah satu dari dua indikator yang dianggap dominan
NO Indikator Pembobotan
3) Pemberian Rating
skala rating :
PERTANYAAN SKALA
Effort(Tingkat Usaha)
Seberapa besar rasa tidak aman, putus asa, Frustration (Tingkat Frustasi)
ini:
a) Menghitung produk
kerja agak berat, a nilai 50-80 dinyatakan beban kerja sedang dan nilai
d) Menghitung interprestasi
30
kerja terbagi dalam tiga bagian antara lain nilai yang lebih besar dari
beban kerja sedang dan nilai yang kurang dari 50 dinyatakan beban
Nilai
Golongan Beban
Kerja
0-9
Rendah
10-29
Sedang
30-49
Agak Tinggi
50-79
Tinggi
80-100
Sangat Tinggi
7. Cardiovascular (CVL)
kalori yang sedang dikonsumsi, bisa juga dilihat dari beban statis yang
diterima dan jumlah otot yang terlibat dan tekanan panas dari kondisi
lingkungan kerja yang dapat membuat denyut nadi meningkat. Dengan hal
tersebut, bisa diartikan denyut nadi juga bisa digunakan sebagai cara untuk
31
10 ketukan.