You are on page 1of 68

Kecakapan Kader dan

25 Kompetensi
Dasar, Tingkatkan
Kualitas Posyandu aktif
Tim Kerja Pengelolaan Posyandu
Kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Toba
(dr.FREDDI SEVENTRY SIBARANI,M.K.M)
Peningkatan keterampilan kader dengan 25 kompetensi dasar
Puskesmas melakukan supervisi dan menyematkan ‘tanda kecakapan’ jika kader memenuhi kompetensi pelayanan kesehatan di Posyandu. Penyematan
dapat diagendakan bersama Kades/Lurah/TP PKK/ dsb (1/2)
Kompetensi Pelayanan Ibu

Kompetensi Ibu Hamil, Kompetensi Usia Sekolah & Kompetensi Usia Produktif & Kompetensi Pengelolaan
Menyusui Kompetensi Bayi dan Balita Remaja Lansia Posyandu
1. Fasilitator menjelaskan kader
dengan membuka Buku KIA

2. Kompetensi kader :
1. Menjelaskan Buku KIA Kepada Ibu Hamil dan
Melakukan edukasi pada ibu Menyusui
hamil , nifas dan menyusui Menjelaskan isi dan penggunaan buku KIA, yang terdiri dari:
menggunakan Buku KIA untuk 1. Pencatatan Tentang:
menjelaskan isidan a. Pernyataan Pelayanan Kesehatan Ibu
penggunaan buku KIA. b. Kartu Kontrol Minum Tablet Tambah Darah pada Ibu
Hamil
3. Tenaga kesehatan melakukan c. Amanat Persalinan
uji kompetensi pada saat d. Pelayanan Dokter
pendampingan layanan e. Pelayanan Kehamilan
f. Pemantauan Mingguan Ibu Hamil
/ bimbingan teknis di
g. Pemantauan Harian Ibu Nifas
Posyandu , jika kader
h. Catatan Pelayanan Kesehatan Ibu
mempraktikkan dengan i. Ringkasan Pelayanan Persalinan
benar , maka kader diberi j. Ringkasan Pelayanan Nifas
tanda kecakapan k. Rujukan

2. Jenis-jenis Informasi Tentang:


a.Ibu Hamil
b.Kelas Ibu Hamil
c.Ibu Bersalin
d.Ibu Nifas
Kompetensi Pelayanan Ibu

e.Ibu Menyusui
f. Keluarga Berencana
Kompetensi Pelayanan Ibu
1. Fasilitator menjelaskan 2. Menjelaskan
kader dengan membuka
Buku KIA

2. Kompetensi kader : dan Ibu Nifas


a. Melakukan edukasi
pada ibu hamil untuk
periksa sedikitnya 6
kali Kader menganjurkan :
- Ibu hamil periksa
b. Melakukan edukasi sedikitnya 6X
pada ibu nifas untuk - Pemeriksaan dengan USG
periksa sedikitnya 4 pada kunjungan 1 dan 5
kali:
Dengan memiliki BPJS,
3. Tenaga kesehatan
pemeriksaan gratis
melakukan supervisi /
bimbingan teknis di
Posyandu , jika kader
mempraktikkan dengan
benar , maka kader diberi
tanda kecakapan Kader menganjurkan ibu nifas
untuk:
1. Melakukan perawatan 4
kali oleh tenaga
kesehatan
2. Menggunakan alat
kontrasepsi langsung
sesudah melahirkan
sampai 42 hari setelah
melahirkan
Kompetensi Pelayanan Ibu
1.Fasilitator menjelaskan Pemeriksaan
kader dengan membuka Buku
KIA
Ibu Hamil
3. Melakukan edukasi Isi Piringku Ibu Hamil (1/2)
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada ibu
hamil porsi makan setiap kali
makan dan porsi makan
dalam satu hari.

3. Tenaga kesehatan melakukan


supervisi/ bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan benar,
maka kader diberi tanda
kecakapan
Kompetensi Pelayanan Ibu
Kompetensi Pelayanan Ibu
1.Fasilitator menjelaskan 3. Melakukan edukasi Isi
kader dengan membuka Buku Piringku Ibu Menyusui (2/2)
KIA

2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada ibu
menyusui porsi makan setiap
kali makan dan porsi makan
dalam satu hari.

3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di Posyandu,
jika kader mempraktikkan
dengan benar, maka kader
diberi tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Ibu
1.1.
Fasilitator menjelaskan
Fasilitator menjelaskan
4. Menjelaskan anjuran
dengan membuka
kader dengan membukaBuku minum Tablet
Buku KIA
KIA
Tambah Darah setiap
2. Kompetensi kader: hari selama hamil
Melakukan
Melakukanedukasi
edukasipada
pada
ibu
ibunifas
hamildan ibu menyusui
menggunakan
menggunakan
Buku KIA untuk Buku KIA untuk
menjelaskan
menjelaskanperawatan ibu
anjuran minum
nifas,
tabletpelayanan KB dan
tambah darah porsi
selama Kader menganjurkan ibu hamil untuk:
makan
hamil. setiap kali makan 1. Memeriksa kandungan TTD
dan porsi makan dalam satu (dari kemasan) sedikitnya
3. hari
Tenaga kesehatan mengandung 60 mg zat besi dan
melakukan supervisi/ 400 mcg asam folat
bimbingan
3. Tenaga teknis dimelakukan
kesehatan 2. Minum tablet tambah darah (TTD)
Posyandu, jika kader teknis di
supervisi/ bimbingan setiap hari selama kehamilan
mempraktikkan dengan
Posyandu, jika kader 3. Mencatat pada kartu kontrol minum
benar, maka kader diberi TTD setiap setelah minum TTD
mempraktikkan dengan benar,
tanda kecakapan
maka kader diberi tanda 5. Menjelaskan bahwa Ibu Hamil
kecakapan perlu memantau status gizi dan

tekanan darah dengan kurva Buku KIA


1.Fasilitator menjelaskan Kompetensi Pelayanan Ibu
kader dengan membuka
6. Menjelaskan
Buku KIA pemantauan tanda bahaya (1/2)
2.Kompetensi kader: Kader
dapat menjelaskan kepada ibu
hamil, nifas tentang:
1. Tanda bahaya pada
kehamilan dan masa nifas
2. Yang harus dilakukan ibu
hamil dan keluarga jika
menemukan tanda bahaya
pada kehamilan

3.Tenaga kesehatan melakukan


supervisi/ bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan benar,
maka kader diberi tanda
kecakapan
Kompetensi Pelayanan Ibu
1.Fasilitator menjelaskan 6. Menjelaskan
kader dengan membuka pemantauan tanda bahaya (2/2)
Buku KIA

2.Kompetensi kader: Kader


dapat menjelaskan kepada ibu
hamil, nifas tentang:
1. Tanda bahaya pada kehamilan
dan masa
nifas
2. Yang harus dilakukan ibu
hamil dan keluarga jika
menemukan tanda bahaya
pada kehamilan

3.Tenaga kesehatan melakukan


supervisi/ bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan benar,
maka kader diberi tanda
kecakapan
Kompetensi Pelayanan Balita

1. Fasilitatormenjelaskan 1. Menjelaskan materi Buku KIA pada ibu/pengasuh


kader dengan membuka a. Petunjuk penggunaan buku KIA
Buku KIA b. Pernyataan tentang pelayanan kesehatan anak yang sudah diterima
c. Jenis-jenis materi edukasi terkait balita yang terdapat pada buku KIA
• jadwal dan jenis imunisasi sesuai usia
2. Kompetensi kader: • plotting dan penilaian status pertumbuhan pada KMS dalam buku KIA
Melakukan edukasi pada • pelayanan gizi (PMBA, Vitamin A) dan obat cacing
orang tua balita • lembar pemantauan harian bayi 0-2 bulan dan lembar pemantauan mingguan balita 2-60
menggunakan Buku KIA. bulan
• pemantauan kesehatan, kondisi, tanda bahaya dan perawatan pada bayi baru lahir (0-28
3. Tenaga kesehatan hari), termasuk IMD dan pemberian ASI eksklusif
• pola asuh pada balita sesuai usia
melakukan supervisi/
• kondisi (tanda anak sehat), pelayanan kesehatan, dan tanda bahaya pada balita
bimbingan teknis di
• manfaat Kelas Ibu Balita
Posyandu, jika kader • cara pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiL
mempraktikkan dengan • deteksi dini masalah kesehatan pada bayi (0-4 bulan) melalui pemeriksaan warna tinja
benar, maka kader diberi dan pada balita melalui pemeriksaan warna urin
tanda kecakapan • pemenuhan gizi pada balita (MP ASI usia 6-23 bulan dan Gizi seimbang usia 25 tahun
• perawatan bayi dan balita sesuai usia, termasuk pengisian ceklis perkembangan dan
stimulasi
• kesehatan dan keselamatan lingkungan
• perlindungan anak
• dukungan anak dengan disabilitas
• perawatan anak sakit (secara umum)
• kesiapsiagaan dalam situasi bencana
Kompetensi Pelayanan Balita
2. Melakukan edukasi ASI Eksklusif, MP
ASI Kaya Protein Hewani sesuai umur balita
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka
Buku KIA

2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku KIA
tentang ASI eksklusif, MP
ASI kaya protein hewani
sesuai umur balita.

3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Balita
2. MP ASI Kaya Protein Hewani
1. Fasilitator menjelaskan sesuai umur balita (1/2)
kader dengan membuka
Buku KIA

2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku KIA
tentang ASI eksklusif, MP
ASI kaya protein hewani
sesuai umur balita.

3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Balita
Makanan Anak Usia 2-5 tahun
1. Fasilitator menjelaskan Kaya Protein Hewani (2/2)
kader dengan membuka
Buku KIA

2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku KIA
tentang ASI eksklusif, MP
ASI kaya protein hewani
sesuai umur balita.

3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Balita
1. Fasilitator
menjelaskan kader
dengan membuka 3. Melakukan penimbangan, pengukuran panjang/ tinggi badan, lingkar
Buku KIA kepala, dan plotting dalam Buku KIA (1/6)
2. Kompetensi kader: a. Menjelaskan penyiapan alat antropometri (baby scale, timbangan injak,
Melakukan infantometer, stadiometer, pita LiLA dan lingkar kepala)
penimbangan,
pengukuran b. Menjelaskan prinsip penimbangan, pengukuran panjang/tinggi badan, lingkar
Panjang/tinggi badan, lengan atas, dan lingkar kepala
lingkar kepala dalam c. Menjelaskan cara melakukan penimbangan berat badan pada bayi usia <2 tahun (yang
Buku belum bisa berdiri) dan berat badan pada balita usia >2 tahun
KIA. (yang sudah bisa berdiri)
d. Menjelaskan cara melakukan pengukuran panjang badan pada bayi usia <2 tahun
3. Tenaga kesehatan (yang belum bisa berdiri) dan tinggi badan pada balita usia >2 tahun (yang sudah
melakukan supervisi/ e. Menjelaskan cara melakukan pengukuran lingkar lengan atas pada balita usia 6-
bimbingan teknis di
f. Menjelaskan cara melakukan pengukuran lingkar kepala pada bayi dan balita usia
Posyandu, jika kader
0-59 bulan
mempraktikkan dengan
benar, maka kader Keputusan Menteri
g. Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1919/2022 Melakukan
diberi tanda kecakapan pengukuran BB, PB/TB, LiLA dan LK 2/6
tentang Perubahan Kedua Atas Standar Alat Antropometri Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/1182/2022 tentangdan
Alat Deteksi Dini Perkembangan Anak
Alat ukur berat badan bayi (baby Alat ukur panjang badan Alat ukur tinggi badan
scale) dan balita (infantometer/length board) (stadiometer)

Alat ukur lingkar lengan atas


dan lingkar kepala

3/6
lingkar lengan atas (LiLA)

Pengukuran panjang badan

Pengukuran tinggi badan

Bila hasil pengukuran LiLA


berada pada garis warna kuning
atau merah, kader melapor dan
merujuk balita ke Tenaga
Kesehatan
Pengukuran
Pengukuran Penimbangan berat badan bayi dan balita lingkar kepala
1. Fasilitator
menjelaskan kader Plotting hasil pengukuran pada kurva dalam Buku KIA (4/6)
dengan membuka Buku KIA
a. Menjelaskan penggunaan KMS sesuai umur dan jenis kelamin
2. Kompetensi kader: b. Menjelaskan cara pengisian KMS (identitas anak, bulan penimbangan, BB, status
Melakukan plotting hasil
pertumbuhan Naik/Tidak Naik, kondisi sakit, dan status ASI eksklusif bayi 0-6 bulan)
pengukuran pada kurva
dalam buku KIA. c. Menjelaskan cara melakukan plotting hasil penimbangan pada
KMS
3. Tenaga kesehatan d. Menjelaskan interpretasi hasil plotting dan status pertumbuhan pada KMS
melakukan supervisi/ e. Menjelaskan tindak lanjut atas hasil plotting penimbangan
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan 4. Menjelaskan status gizi dan penanganannya (1/3)
benar, maka
kader diberi tanda
kecakapan
Kompetensi Pelayanan Balita

Kader mendeteksi lebih dini: balita dengan weight faltering (BB Tidak Naik), underweight (BB kurang), gizi kurang (6/6)

C
B
Keterangan Weight Faltering (T) : A
A : BB Tidak Naik (BB Naik, tapi tidak sesuai
dengan KBM dan tidak mengikuti garis
pertumbuhan)

B : BB Tidak Naik (BB Tetap)

C : BB Tidak Naik (BB Turun)

Tindak lanjut :
Kader melapor dan merujuk balita ke Tenaga
Kesehatan 19
Kompetensi Pelayanan Balita
4. Menjelaskan status gizi dan penanganannya (1/3)

Tindak lanjut :
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka Kompetensi Pelayanan Balita
Buku KIA 4. Menjelaskan status gizi dan penanganannya (2/3)
Kader melaporkan balita dengan masalah gizi ke Tenaga Kesehatan
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku
KIA tentang status gizi
dan penanganannya
menurut umur anak.

3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Balita
4. Menjelaskan status gizi dan penanganannya (3/3)

Tindak lanjut :
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka Kompetensi Pelayanan Balita
Buku KIA 4. Menjelaskan status gizi dan penanganannya (4/3)
Kader melaporkan balita dengan masalah gizi ke Tenaga Kesehatan
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku
KIA tentang status gizi
dan penanganannya
menurut panjang badan
anak

3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan

Tindak lanjut :
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka Kompetensi Pelayanan Balita
Buku KIA 4. Menjelaskan status gizi dan penanganannya (5/3)
Kader melaporkan balita dengan masalah gizi ke Tenaga Kesehatan
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku
KIA tentang status gizi
dan penanganannya
menurut umur anak.

3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka Kompetensi Pelayanan Balita
Buku KIA Menjelaskan
5. Stimulasi Perkembangan, kapsul Vitamin A, obat cacing sesuai umur anak
2. Kompetensi kader: (1/2)
Melakukan edukasi pada
orang tua balita a. Menjelaskan cara pengisian ceklis perkembangan sesuai usia
menggunakan Buku b. Menjelaskan cara melakukan stimulasi perkembangan sesuai usia
KIA tentang stimulasi
c. Menjelaskan tindak lanjut atas hasil pengisian ceklis
perkembangan, kapsul
vitamin A, dan obat cacing perkembangan
sesuai umur anak.

3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka 5. Menjelaskan Stimulasi Perkembangan, kapsul Vitamin A, obat cacing
Buku KIA sesuai umur anak (2/2)
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku KIA
tentang stimulasi
perkembangan,
kapsul vitamin A, dan
obat cacing sesuai umur
anak.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita

6. Melakukan Edukasi Layanan Imunisasi Rutin Lengkap (1/7):


Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita
1. Fasilitator
Fasilitator menjelaskan
menjelaskan kader
kader dengan membuka Dengan menggunakan
dengan
Buku KIA membuka buku KIA, kader
2. Buku KIA
Kompetensi kader: diharapkan mampu
2. Kompetensiedukasikader:
Melakukan pada memberikan edukasi
orang
Melakukantuaedukasibalita
pada kepada orang tua atau
menggunakan
orang tuaBuku balita pengasuh bayi tentang :
KIA tentang edukasi
menggunakan Bukudan KIA
layanan imunisasi
tentang edukasi danrutin a. Pengertian imunisasi
lengkap.
layanan imunisasi rutin rutin lengkap
3. Tenaga
lengkap. kesehatan b. Jadwal Imunisasi Bayi
melakukan supervisi/ c. Jadwal Imunisasi
3. Tenaga kesehatan
bimbingan teknis di
melakukan supervisi/ Baduta
Posyandu, jika kader
bimbingan teknis di (Lanjutan)
mempraktikkan dengan
Posyandu,
benar, jika diberi
maka kader kader 6. Melakukan Edukasi Layanan
mempraktikkan
tanda kecakapan dengan Imunisasi Rutin Lengkap (2/7):
benar, maka kader
diberi tanda kecakapan a. Menjelaskan pengertian
Imunisasi Rutin Lengkap :

Seorang anak dinyatakan


mendapatkan imunisasi rutin
lengkap jika anak tersebut telah lengkap mendapatkan : • Imunisasi bayi (0 – 11 bulan) lengkap
• Imunisasi lanjutan baduta (12 – 23 bulan) lengkap
• Imunisasi Anak Usia Sekolah (SD/MI sederajat) lengkap
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka
Buku KIA
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku
KIA tentang edukasi dan
layanan imunisasi rutin
lengkap.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan 6. Melakukan Edukasi Layanan Imunisasi Rutin Lengkap (3/7):
Layanan imunisasi rutin lengkap pada balita diberikan dengan jadwal berikut :

b. Jadwal Imunisasi Bayi (0-11 bulan)


Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka
Buku KIA
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku
KIA tentang edukasi dan
layanan imunisasi rutin
lengkap.
3. Tenaga kesehatan
*) untuk daerah endemis
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di c. Jadwal Imunisasi Lanjutan Baduta
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan

6. Melakukan Edukasi Layanan Imunisasi Rutin Lengkap (4/7):


Layanan imunisasi rutin lengkap pada anak usia sekolah diberikan untuk peserta didik tingkat sekolah
dasar (SD/MI sederajat).

Jadwal Imunisasi Anak Usia Sekolah (SD/MI sederajat)


Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka
Buku KIA
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku
KIA tentang Penyakit
yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi Imunisasi Campak-Rubela/MR untuk mencegah penyakit Campak dan Rubela
tanda kecakapan Imunisasi DT dan TD untuk mencegah penyakit Difteri dan Tetanus
Imunisasi HPV untuk peserta didik perempuan untuk mencegah penyakit Kanker Serviks
6. Melakukan Edukasi tentang Penyakit-Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I) (6/7):
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita

IMUNISASIHB0 IMUNISASI BCG

HEPATITIS TUBERKULOSIS
(BATUK DARAH)”

IMUNISASI DPT – HB - HIB

HEPATITIS B
DIFTERI
HEMOFILUS
P ERTUSIS TETANUS INFLUENZA TIPE B
ATAU
NEONATORUM
BATUK
REJAN
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka 6. Melakukan Edukasi tentang Penyakit-Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Buku KIA Imunisasi (PD3I) (7/7)
2. Kompetensi kader:
IMUNISASI OPV, IPV IMUNISASI CAMPAK RUBEL (MEASLES
Melakukan edukasi pada RUBELLA/MR)
orang tua balita
menggunakan Buku
KIA tentang Penyakit
yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi.
3. Tenaga kesehatan POLIO
melakukan supervisi/ CAMPAK SINDROM KONGENITAL RUBELA
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader Imunisasi PCV IMUNISASI HPV
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan

PNEUMOKOKUS KANKER LEHER RAHIM


Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka Buku Kompetensi Pelayanan Balita
KIA
2. Kompetensi kader: Melakukan
edukasi pada orang tua balita
menggunakan Buku KIA untuk
menjelaskan pemantauan
tanda bahaya balita kepada
orang tua.
3. Tenaga kesehatan melakukan
supervisi/ bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi tanda
kecakapan
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita

7. Menjelaskan pemantauan tanda bahaya (1/ 2)


Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita

2/ 2
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka
Buku KIA
1. Melakukan edukasi isi piringku dan aktivitas
fisik
2. Kompetensi kader :
Melakukan edukasi pada
anak usia sekolah dan
remaja tentang isi piringku
dan aktivitas fisik.

3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi /
bimbingan teknis di
Posyandu , jika kader
mempraktikkan dengan
benar , maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka Buku remaja putri dan skrining Hb) (1/3)
KIA

2. Kompetensi kader: Melakukan


edukasi pada anak usia
sekolah dan remaja tentang
program pencegahan anemia
(TTD remaja putri dan
skrining Hb).

3. Tenaga kesehatan melakukan


supervisi/ bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan benar,
maka kader diberi tanda
kecakapan
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita
1. Fasilitator menjelaskan kader
dengan membuka Buku KIA remaja putri dan skrining Hb) (2/3)
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada anak usia
sekolah dan remaja tentang program
pencegahan anemia (TTD remaja
putri dan skrining Hb).
.

3. Tenaga kesehatan melakukan


supervisi/ bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader mempraktikkan
dengan benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita
1. Fasilitator menjelaskan
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka Buku
kader dengan poster remaja putri dan skrining Hb) (3/3)
KIA
2. Kompetensi kader:
2. Kompetensi kader: Melakukan
Mengedukasi bahaya
edukasi pada anak usia
merokok dan NAPZA
sekolah dan remaja tentang
program pencegahan anemia
3. Tenaga kesehatan melakukan
(TTD remaja putri dan
supervisi/ bimbingan teknis di
skrining Hb).
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
3. Tenaga kesehatan melakukan
benar, maka kader diberi
supervisi/ bimbingan teknis di
tanda kecakapan
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan benar,
maka kader diberi tanda
kecakapan

Kompetensi Pelayanan Usia Sekolah dan Remaja


Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita

3. Mengedukasi bahaya merokok dan NAPZA (1/2)


Dampak Gangg
Terha
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita

Kompetensi Pelayanan Usia Sekolah dan Remaja


Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita

3. Mengedukasi bahaya merokok dan NAPZA (2/2)


Pencegahan Terhadap
GangguanPenggunaanNAPZA

Bagaimana jika anak terpapar NAPZA?

erdas intelektual, emosional dan spiritual


mpati dalam berkomunikasi efektif
ajin beribadah sesuai agama dan
keyakinan
nteraksi yang bermanfaat bagi kehidupan
sah, Asih dan Asuh Tumbuh Kembang dalam
Keluarga & Masyarakat
38
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita

1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka Buku 1. Menggerakan Masyarakat untuk skrining DM dan Hipertensi
KIA (1/2)

2. Kompetensi kader:
Menggerakkan masyarakat
untuk skrining DM dan
Hipertensi.

3. Tenaga kesehatan melakukan


supervisi/ bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan benar,
maka kader diberi tanda
kecakapan
1. Fasilitator menjelaskan Kompetensi
Melakukan tahapan skrining DM danPelayanan Usia Produktif
Hipertensi (2 / 2) dan Lansia
kader dengan membuka
Buku KIA

2. Kompetensi kader :
Menggerakkan masyarakat
untuk skrining DM dan
Hipertensi .

3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi /
bimbingan teknis di
Posyandu , jika kader
mempraktikkan dengan
benar , maka kader diberi
tanda kecakapan
1. Fasilitatormenjelaskan 2. Memahami komplikasi dan Pengobatan Hipertensi,
Kompetensi PelayananDM
Usia Produktif dan Lansia
kader dengan membuka
Buku KIA

2. Kompetensi kader :
Memahami komplikasi dan
pengobatan Hipertensidan
DM.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jikakader
mempraktikkan dengan
benar , maka kader diberi
tanda kecakapan
1. Fasilitator menjelaskan Kompetensi Pelayanan Usia Produktif dan Lansia
kepada kader dengan 3 . Memahami Skrining dan Kepatuhan pengobatan TBC (1/2)
media tayang ▪ Kader mengetahui informasi dasar TBC
(gejala, penularan, kelompok berisiko
2. Kompetensi kader : TBC, pemeriksaan dan upaya
Memahami skrining dan pencegahan) untuk dapat melakukan
kepatuhan pengobatan skrining TBC
TBC. ▪ Active case finding (ACF) secara masif
berbasis keluarga (Investigasi kontak)
3. Tenaga kesehatan dan masyarakat (Posyandu, skrining
melakukan supervisi / massal)
bimbingan teknis di ▪ Kader dapat melakukan Investigasi
Posyandu , jika kader Kontak
mempraktikkan dengan
benar , maka kader diberi
tanda kecakapan
1. Fasilitator menjelaskan kepada
kader dengan media tayang 3. Memahami Skrining dan Kepatuhan
Kompetensi Pelayanan Usia Produktif dan Lansia

2. Kompetensi kader: Memahami Kompetensi


● Kader mengetahui edukasi mengenai
skrining dan kepatuhan Pemberian Terapi pencegahan TBC (TPT) pada kontak Pelayanan Usia
pengobatan TBC. serumah pasien TBC Produktif dan Lansia
● Kader mengetahui Informasi mengenai kepatuhan Pengobatan
3. Tenaga kesehatan melakukan TBC (tepat waktu, tepat cara, tepat dosis)
supervisi/ bimbingan teknis di ● Kader berperan sebagai PMO dalam pendampingan
Posyandu, jika kader pengobatan pasien TBC
● Kader mengetahui bagaimana edukasi penanganan efek
mempraktikkan dengan benar,
samping obat yg ringan di rumah
maka kader diberi tanda ● Kader mengetahui Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
kecakapan (PPI) dengan menggunakan masker dan APD yang tepat dalam
melaksanakan skrining
Kompetensi Pelayanan Usia Produktif dan Lansia

pengobatan TBC (2/2)


Kompetensi Pelayanan Usia Produktif dan Lansia
1. Fasilitator menjelaskan Kompetensi Pelayanan Usia Produktif dan Lansia
kader dengan 4. Melakukan Edukasi Keluarga Berencana
membuka Buku KIA Keluarga Berencana ( KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia
ideal melahirkan , mengatur kehamilan melalui promosi , perlindungan dan bantuan
2 . Kompetensi kader : sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas .
Melakukan edukasi
pada usia produktif
tentang Keluarga
Berencana .

3 . Tenaga kesehatan
melakukan supervisi /
bimbingan teknis di
Posyandu , jika kader
mempraktikkan
dengan benar , maka
kader diberi tanda
kecakapan
1. Fasilitator menjelaskan Kompetensi Pelayanan Usia Produktif dan Lansia
kader dengan membuka Buku
KIA 4. Melakukan Edukasi Keluarga Berencana
2. Kompetensi kader: Melakukan
edukasi pada usia produktif
tentang Keluarga Berencana.

3. Tenaga kesehatan melakukan


supervisi/ bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi tanda
kecakapan
Sasaran Program Keluarga Berencana
1. Pasangan usia subur 4 T yaitu mengalami salah satu Kompetensi Pelayanan Usia Produktif dan Lansia
atau lebih kondisi sebagai berikut :
● Terlalu muda : Perempuannya berusia < 20 tahun Jenis- Jenis Alat Kontrasepsi
● Terlalu tua : Perempuannya berusia > 35 tahun
● Terlalu dekat : Jarak kehamilan < 2 tahun
● Terlalu banyak: Jumlah anak > 3
1. Pasangan Usia Subur ALKI yaitu :
● Perempuannya Anemia yaitu Hb < 12 mg/dL
● Perempuannya mempunyai Lingkar
Lengan Atas (LiLA) < 23,5 cm ●
Mempunyai penyakit kronis seperti
Diabetes, hipertensi, penyakit jantung, TBC dll
● Mempunyai penyakit Infeksi Menular
Seksual seperti syphilis, HIV dll

PUS ALKI ini disarankan untuk menggunakan


kontrasepsi untuk mencegah kehamilan, dan
dilakukan pengobatan sampai penyakit dan masalah
kesehatannya sembuh dan terkontrol untuk dapat
merencanakan kehamilan sehat.
1. Fasilitator menjelaskan Kompetensi Pelayanan Usia Produktif dan Lansia
kader tentang karakteristik 5. Melakukan skrining lanjut usia
lansia

2. Kompetensi kader :
Melakukan edukasi pada
usia lansia tentang skrining
geriatri.

3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan Skrining dilakukan pada setiap lansia (60
Tahun ke atas) yang kontak pertama kali
dengan kader/petugas kesehatan.

1. Kader melakukan skrining aktivitas kehidupan sehari-hari menggunakan instrumen


ADL/AKS dan skrining Asuhan Terpadu Lansia (ICOPE) menggunakan instrumen ICOPE
2. Skrining dilakukan minimal 1 tahun sekali
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka Buku
KIA
1. Memahami pengelolaan posyandu (1 / 2)
Output:
2. Kompetensi kader: • Masyarakat rutin memanfaatkan Posyandu sebagai sarana periksa kesehatan
Memahami manajemen • Meningkatnya pemantauan kesehatan masyarakat • Meningkatnya cakupan
posyandu (integrase layanan Posyandu aktif
primer) Aspek Posyandu (Dusun/RW/RT)
Kelembagaan Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD)
3. Tenaga kesehatan melakukan
supervisi/ bimbingan teknis di Tenaga Pelaksana Kader minimal 5 orang
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
Waktu Buka Minimal 1 bulan 1 kali
benar, maka kader diberi tanda
kecakapan Aktivitas Layanan
1. Menyelenggarakan kegiatan Posyandu untuk semua
siklus hidup : sebelum, saat hari buka, dan sesudah
hari buka Posyandu
2. Melakukan kunjungan rumah : identifikasi missing
service, ketidakpatuhan pengobatan
(non-compliance), dan tanda bahaya
(danger sign)
Kompetensi Pengelolaan Posyandu

TRANSFORMASI PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU


Sasaran seluruh siklus hidup, pelaksanaan pelayanan menyesuaikan situasi kondisi setempat
Kunjungan
rumah

Kelas Ibu
Hamil

Kelas Ibu
Balita
Kompetensi Pengelolaan Posyandu
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka 2. Melakukan kunjungan rumah (1 / 3)
Buku KIA

2. Kompetensi kader :
Melakukan kunjungan
rumah

3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pengelolaan Posyandu
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka 2. Melakukan kunjungan rumah (2/3)
Buku KIA
Jenis Ceklis
1. Data Keluarga dan
2. Kompetensi kader : Anggota
Melakukan kunjungan Keluarga
2. Cheklist ibu hamil
rumah 3. Cheklist ibu bersalin dan nifas
4. Cheklist bayi balita dan anak
3. Tenaga kesehatan usia prasekolah
5. Cheklist usia sekolah dan remaja
melakukan supervisi/ 6. Cheklist Usia Produktif
bimbingan teknis di 7. Cheklist Lansia
8. Cheklist penanggulangan
Posyandu, jika kader penyakit menular (TBC)
mempraktikkan dengan 9. Rekap hasil kunjungan rumah
10. Tindak Lanjut hasil kunjungan
benar, maka kader diberi rumah
tanda kecakapan
Kompetensi Pengelolaan Posyandu

Ceklis kunjungan rumah (3/3)


Kompetensi Pengelolaan Posyandu
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka 3. Melakukan pencatatan dan pelaporan
Buku KIA posyandu
2. Kompetensi kader :
Melakukan pencatatan
dan pelaporan secara
digital.

3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pengelolaan Posyandu
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka Buku
KIA
4. Menerapkan Komunikasi Antar Pribadi
(KAP)
2. Kompetensi kader:
Menerapkan komunikasi antar KAP memiliki 3 prinsip, yaitu:
pribadi (KAP). 1. menyenangkan dan menambah akrab,
2. semua bicara dan mendengarkan,
3. Tenaga kesehatan melakukan 3. ke arah aksi perubahan perilaku
supervisi/ bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan Topik atau tema yang bisa dilakukan oleh kader saat
benar, maka kader diberi tanda melakukan KAP:
kecakapan 1. Isi Piringku Ibu, Balita, Dewasa
2. TTD ibu hamil dan gizi seimbang
3. TTD Remaja
4. Buang air besar di jamban
5. Cuci tangan pakai sabun
6. Diare (dengan metode pemetaan tubuh/body mapping)

You might also like