Professional Documents
Culture Documents
Kecakapan Kader
Kecakapan Kader
25 Kompetensi
Dasar, Tingkatkan
Kualitas Posyandu aktif
Tim Kerja Pengelolaan Posyandu
Kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Toba
(dr.FREDDI SEVENTRY SIBARANI,M.K.M)
Peningkatan keterampilan kader dengan 25 kompetensi dasar
Puskesmas melakukan supervisi dan menyematkan ‘tanda kecakapan’ jika kader memenuhi kompetensi pelayanan kesehatan di Posyandu. Penyematan
dapat diagendakan bersama Kades/Lurah/TP PKK/ dsb (1/2)
Kompetensi Pelayanan Ibu
Kompetensi Ibu Hamil, Kompetensi Usia Sekolah & Kompetensi Usia Produktif & Kompetensi Pengelolaan
Menyusui Kompetensi Bayi dan Balita Remaja Lansia Posyandu
1. Fasilitator menjelaskan kader
dengan membuka Buku KIA
2. Kompetensi kader :
1. Menjelaskan Buku KIA Kepada Ibu Hamil dan
Melakukan edukasi pada ibu Menyusui
hamil , nifas dan menyusui Menjelaskan isi dan penggunaan buku KIA, yang terdiri dari:
menggunakan Buku KIA untuk 1. Pencatatan Tentang:
menjelaskan isidan a. Pernyataan Pelayanan Kesehatan Ibu
penggunaan buku KIA. b. Kartu Kontrol Minum Tablet Tambah Darah pada Ibu
Hamil
3. Tenaga kesehatan melakukan c. Amanat Persalinan
uji kompetensi pada saat d. Pelayanan Dokter
pendampingan layanan e. Pelayanan Kehamilan
f. Pemantauan Mingguan Ibu Hamil
/ bimbingan teknis di
g. Pemantauan Harian Ibu Nifas
Posyandu , jika kader
h. Catatan Pelayanan Kesehatan Ibu
mempraktikkan dengan i. Ringkasan Pelayanan Persalinan
benar , maka kader diberi j. Ringkasan Pelayanan Nifas
tanda kecakapan k. Rujukan
e.Ibu Menyusui
f. Keluarga Berencana
Kompetensi Pelayanan Ibu
1. Fasilitator menjelaskan 2. Menjelaskan
kader dengan membuka
Buku KIA
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada ibu
menyusui porsi makan setiap
kali makan dan porsi makan
dalam satu hari.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di Posyandu,
jika kader mempraktikkan
dengan benar, maka kader
diberi tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Ibu
1.1.
Fasilitator menjelaskan
Fasilitator menjelaskan
4. Menjelaskan anjuran
dengan membuka
kader dengan membukaBuku minum Tablet
Buku KIA
KIA
Tambah Darah setiap
2. Kompetensi kader: hari selama hamil
Melakukan
Melakukanedukasi
edukasipada
pada
ibu
ibunifas
hamildan ibu menyusui
menggunakan
menggunakan
Buku KIA untuk Buku KIA untuk
menjelaskan
menjelaskanperawatan ibu
anjuran minum
nifas,
tabletpelayanan KB dan
tambah darah porsi
selama Kader menganjurkan ibu hamil untuk:
makan
hamil. setiap kali makan 1. Memeriksa kandungan TTD
dan porsi makan dalam satu (dari kemasan) sedikitnya
3. hari
Tenaga kesehatan mengandung 60 mg zat besi dan
melakukan supervisi/ 400 mcg asam folat
bimbingan
3. Tenaga teknis dimelakukan
kesehatan 2. Minum tablet tambah darah (TTD)
Posyandu, jika kader teknis di
supervisi/ bimbingan setiap hari selama kehamilan
mempraktikkan dengan
Posyandu, jika kader 3. Mencatat pada kartu kontrol minum
benar, maka kader diberi TTD setiap setelah minum TTD
mempraktikkan dengan benar,
tanda kecakapan
maka kader diberi tanda 5. Menjelaskan bahwa Ibu Hamil
kecakapan perlu memantau status gizi dan
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku KIA
tentang ASI eksklusif, MP
ASI kaya protein hewani
sesuai umur balita.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Balita
2. MP ASI Kaya Protein Hewani
1. Fasilitator menjelaskan sesuai umur balita (1/2)
kader dengan membuka
Buku KIA
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku KIA
tentang ASI eksklusif, MP
ASI kaya protein hewani
sesuai umur balita.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Balita
Makanan Anak Usia 2-5 tahun
1. Fasilitator menjelaskan Kaya Protein Hewani (2/2)
kader dengan membuka
Buku KIA
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku KIA
tentang ASI eksklusif, MP
ASI kaya protein hewani
sesuai umur balita.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Balita
1. Fasilitator
menjelaskan kader
dengan membuka 3. Melakukan penimbangan, pengukuran panjang/ tinggi badan, lingkar
Buku KIA kepala, dan plotting dalam Buku KIA (1/6)
2. Kompetensi kader: a. Menjelaskan penyiapan alat antropometri (baby scale, timbangan injak,
Melakukan infantometer, stadiometer, pita LiLA dan lingkar kepala)
penimbangan,
pengukuran b. Menjelaskan prinsip penimbangan, pengukuran panjang/tinggi badan, lingkar
Panjang/tinggi badan, lengan atas, dan lingkar kepala
lingkar kepala dalam c. Menjelaskan cara melakukan penimbangan berat badan pada bayi usia <2 tahun (yang
Buku belum bisa berdiri) dan berat badan pada balita usia >2 tahun
KIA. (yang sudah bisa berdiri)
d. Menjelaskan cara melakukan pengukuran panjang badan pada bayi usia <2 tahun
3. Tenaga kesehatan (yang belum bisa berdiri) dan tinggi badan pada balita usia >2 tahun (yang sudah
melakukan supervisi/ e. Menjelaskan cara melakukan pengukuran lingkar lengan atas pada balita usia 6-
bimbingan teknis di
f. Menjelaskan cara melakukan pengukuran lingkar kepala pada bayi dan balita usia
Posyandu, jika kader
0-59 bulan
mempraktikkan dengan
benar, maka kader Keputusan Menteri
g. Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1919/2022 Melakukan
diberi tanda kecakapan pengukuran BB, PB/TB, LiLA dan LK 2/6
tentang Perubahan Kedua Atas Standar Alat Antropometri Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/1182/2022 tentangdan
Alat Deteksi Dini Perkembangan Anak
Alat ukur berat badan bayi (baby Alat ukur panjang badan Alat ukur tinggi badan
scale) dan balita (infantometer/length board) (stadiometer)
3/6
lingkar lengan atas (LiLA)
Kader mendeteksi lebih dini: balita dengan weight faltering (BB Tidak Naik), underweight (BB kurang), gizi kurang (6/6)
C
B
Keterangan Weight Faltering (T) : A
A : BB Tidak Naik (BB Naik, tapi tidak sesuai
dengan KBM dan tidak mengikuti garis
pertumbuhan)
Tindak lanjut :
Kader melapor dan merujuk balita ke Tenaga
Kesehatan 19
Kompetensi Pelayanan Balita
4. Menjelaskan status gizi dan penanganannya (1/3)
Tindak lanjut :
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka Kompetensi Pelayanan Balita
Buku KIA 4. Menjelaskan status gizi dan penanganannya (2/3)
Kader melaporkan balita dengan masalah gizi ke Tenaga Kesehatan
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku
KIA tentang status gizi
dan penanganannya
menurut umur anak.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Balita
4. Menjelaskan status gizi dan penanganannya (3/3)
Tindak lanjut :
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka Kompetensi Pelayanan Balita
Buku KIA 4. Menjelaskan status gizi dan penanganannya (4/3)
Kader melaporkan balita dengan masalah gizi ke Tenaga Kesehatan
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku
KIA tentang status gizi
dan penanganannya
menurut panjang badan
anak
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Tindak lanjut :
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka Kompetensi Pelayanan Balita
Buku KIA 4. Menjelaskan status gizi dan penanganannya (5/3)
Kader melaporkan balita dengan masalah gizi ke Tenaga Kesehatan
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku
KIA tentang status gizi
dan penanganannya
menurut umur anak.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka Kompetensi Pelayanan Balita
Buku KIA Menjelaskan
5. Stimulasi Perkembangan, kapsul Vitamin A, obat cacing sesuai umur anak
2. Kompetensi kader: (1/2)
Melakukan edukasi pada
orang tua balita a. Menjelaskan cara pengisian ceklis perkembangan sesuai usia
menggunakan Buku b. Menjelaskan cara melakukan stimulasi perkembangan sesuai usia
KIA tentang stimulasi
c. Menjelaskan tindak lanjut atas hasil pengisian ceklis
perkembangan, kapsul
vitamin A, dan obat cacing perkembangan
sesuai umur anak.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka 5. Menjelaskan Stimulasi Perkembangan, kapsul Vitamin A, obat cacing
Buku KIA sesuai umur anak (2/2)
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku KIA
tentang stimulasi
perkembangan,
kapsul vitamin A, dan
obat cacing sesuai umur
anak.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita
HEPATITIS TUBERKULOSIS
(BATUK DARAH)”
HEPATITIS B
DIFTERI
HEMOFILUS
P ERTUSIS TETANUS INFLUENZA TIPE B
ATAU
NEONATORUM
BATUK
REJAN
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka 6. Melakukan Edukasi tentang Penyakit-Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Buku KIA Imunisasi (PD3I) (7/7)
2. Kompetensi kader:
IMUNISASI OPV, IPV IMUNISASI CAMPAK RUBEL (MEASLES
Melakukan edukasi pada RUBELLA/MR)
orang tua balita
menggunakan Buku
KIA tentang Penyakit
yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi.
3. Tenaga kesehatan POLIO
melakukan supervisi/ CAMPAK SINDROM KONGENITAL RUBELA
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader Imunisasi PCV IMUNISASI HPV
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
2/ 2
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka
Buku KIA
1. Melakukan edukasi isi piringku dan aktivitas
fisik
2. Kompetensi kader :
Melakukan edukasi pada
anak usia sekolah dan
remaja tentang isi piringku
dan aktivitas fisik.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi /
bimbingan teknis di
Posyandu , jika kader
mempraktikkan dengan
benar , maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka Buku remaja putri dan skrining Hb) (1/3)
KIA
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka Buku 1. Menggerakan Masyarakat untuk skrining DM dan Hipertensi
KIA (1/2)
2. Kompetensi kader:
Menggerakkan masyarakat
untuk skrining DM dan
Hipertensi.
2. Kompetensi kader :
Menggerakkan masyarakat
untuk skrining DM dan
Hipertensi .
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi /
bimbingan teknis di
Posyandu , jika kader
mempraktikkan dengan
benar , maka kader diberi
tanda kecakapan
1. Fasilitatormenjelaskan 2. Memahami komplikasi dan Pengobatan Hipertensi,
Kompetensi PelayananDM
Usia Produktif dan Lansia
kader dengan membuka
Buku KIA
2. Kompetensi kader :
Memahami komplikasi dan
pengobatan Hipertensidan
DM.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jikakader
mempraktikkan dengan
benar , maka kader diberi
tanda kecakapan
1. Fasilitator menjelaskan Kompetensi Pelayanan Usia Produktif dan Lansia
kepada kader dengan 3 . Memahami Skrining dan Kepatuhan pengobatan TBC (1/2)
media tayang ▪ Kader mengetahui informasi dasar TBC
(gejala, penularan, kelompok berisiko
2. Kompetensi kader : TBC, pemeriksaan dan upaya
Memahami skrining dan pencegahan) untuk dapat melakukan
kepatuhan pengobatan skrining TBC
TBC. ▪ Active case finding (ACF) secara masif
berbasis keluarga (Investigasi kontak)
3. Tenaga kesehatan dan masyarakat (Posyandu, skrining
melakukan supervisi / massal)
bimbingan teknis di ▪ Kader dapat melakukan Investigasi
Posyandu , jika kader Kontak
mempraktikkan dengan
benar , maka kader diberi
tanda kecakapan
1. Fasilitator menjelaskan kepada
kader dengan media tayang 3. Memahami Skrining dan Kepatuhan
Kompetensi Pelayanan Usia Produktif dan Lansia
3 . Tenaga kesehatan
melakukan supervisi /
bimbingan teknis di
Posyandu , jika kader
mempraktikkan
dengan benar , maka
kader diberi tanda
kecakapan
1. Fasilitator menjelaskan Kompetensi Pelayanan Usia Produktif dan Lansia
kader dengan membuka Buku
KIA 4. Melakukan Edukasi Keluarga Berencana
2. Kompetensi kader: Melakukan
edukasi pada usia produktif
tentang Keluarga Berencana.
2. Kompetensi kader :
Melakukan edukasi pada
usia lansia tentang skrining
geriatri.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan Skrining dilakukan pada setiap lansia (60
Tahun ke atas) yang kontak pertama kali
dengan kader/petugas kesehatan.
Kelas Ibu
Hamil
Kelas Ibu
Balita
Kompetensi Pengelolaan Posyandu
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka 2. Melakukan kunjungan rumah (1 / 3)
Buku KIA
2. Kompetensi kader :
Melakukan kunjungan
rumah
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pengelolaan Posyandu
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka 2. Melakukan kunjungan rumah (2/3)
Buku KIA
Jenis Ceklis
1. Data Keluarga dan
2. Kompetensi kader : Anggota
Melakukan kunjungan Keluarga
2. Cheklist ibu hamil
rumah 3. Cheklist ibu bersalin dan nifas
4. Cheklist bayi balita dan anak
3. Tenaga kesehatan usia prasekolah
5. Cheklist usia sekolah dan remaja
melakukan supervisi/ 6. Cheklist Usia Produktif
bimbingan teknis di 7. Cheklist Lansia
8. Cheklist penanggulangan
Posyandu, jika kader penyakit menular (TBC)
mempraktikkan dengan 9. Rekap hasil kunjungan rumah
10. Tindak Lanjut hasil kunjungan
benar, maka kader diberi rumah
tanda kecakapan
Kompetensi Pengelolaan Posyandu
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pengelolaan Posyandu
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka Buku
KIA
4. Menerapkan Komunikasi Antar Pribadi
(KAP)
2. Kompetensi kader:
Menerapkan komunikasi antar KAP memiliki 3 prinsip, yaitu:
pribadi (KAP). 1. menyenangkan dan menambah akrab,
2. semua bicara dan mendengarkan,
3. Tenaga kesehatan melakukan 3. ke arah aksi perubahan perilaku
supervisi/ bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan Topik atau tema yang bisa dilakukan oleh kader saat
benar, maka kader diberi tanda melakukan KAP:
kecakapan 1. Isi Piringku Ibu, Balita, Dewasa
2. TTD ibu hamil dan gizi seimbang
3. TTD Remaja
4. Buang air besar di jamban
5. Cuci tangan pakai sabun
6. Diare (dengan metode pemetaan tubuh/body mapping)