Professional Documents
Culture Documents
Bab 2 Gambaran Umum Fix
Bab 2 Gambaran Umum Fix
GAMBARAN UMUM
Bagian utara (barat daya) seluas + 25%, adalah daerah lereng gunung
yang relatif subur yang merupakan bagian tenggara dari Gunung Wilis.
II-1
Bagian Tengah seluas + 35% adalah dataran rendah yang subur dimana
dataran ini dilalui oleh Sungai Brantas dan Sungai Ngrowo beserta cabang-
cabangnya.
Ketinggian 0 – 100 meter diatas permukaan air laut meliputi wilayah seluas
38.527,23 Ha atau 33,49% dari luas wilayah Tulungagung.
Ketinggian 100 – 500 meter diatas permukaan air laut meliputi wilayah seluas
64.215,89 Ha atau 55,82% dari luas wilayah Tulungagung.
Ketinggian 500-1.000 meter diatas permukaan air laut meliputi wilayah seluas
9.479,38 Ha atau 7.67% dari luas wilayah Tulungagung.
Ketinggian lebih dari 1.000 meter diatas permukaan air laut meliputi wilayah
seluas 3.474,24 Ha atau 3,02% dari luas wilayah Tulungagung.
A. Tatanan Stratigrafi
1. Endapan Permukaan
Aluvium ( Qa )
Endapan ini merupakan hasil aktifitas endapan sungai, pantai dan rawa,
yang disusun oleh kerakal, kerikil, pasir, lanau, lempung dan lumpur.
Dijumpai di Kecamatan-Kecamatan Besuki, Bandung, Pakel, Campurdarat,
II-2
Rejotangan, Ngunut, Sumbergempol, Boyolangu, Gondang, Kauman,
Tulungagung, Kedungwaru, Ngantru, dan Karangrejo.
2. Batuan Sedimen
Disusun oleh batu gamping hablur yang bersisipan dengan batu lempung
berkarbon. Berumur akhir Miosen Awal-Awal Miosen Tengah. Tersebar di
Kecamatan-Kecamatan Bandung, Besuki, Campurdarat dan
Tanggunggunung.
II-3
Batuan penyusun berupa breksi gunung api, lava, tuf, batupasir dan
batulanau. Umur satuan ini adalah oligo miosen. Tersingkap di Kecamatan-
Kecamatan Besuki, Bandung, Tanggunggunung, Campurdarat, Boyolangu,
Kalidawir dan Pagerwojo.
Tersusun oleh breksi gunung api, tuf, batupasir, dan batulanau yang
umumnya tufan, bersisipan batugamping. Berumur miosen. Tersingkap
setempat-setempat di Kecamatan Pucanglaban.
Litologi penyusun batuan berupa lava, breksi piroklastik, lapili, tuf, endapan
lahar dan lumpur gunung api. Satuan ini berumur plistosen.
4. Batuan Terobosan
Pola-pola struktur dengan arah gaya utama adalah nisbi utara-selatan. Secara
Tektonika, arah penekanan pola-pola struktural tersebut, sebagai hasil aktivitas
kegiatan penunjaman kerak Samudera Hindia-Australia yang aktif menghujam ke
II-4
arah utara terhadap kerak Benua ( termasuk Pulau Jawa). Beberapa jenis tanah
yang dijumpai di wilayah Kabupaten Tulungagung yakni :
Dilihat dari jenis tanah yang ada serta hubungannya dengan penggunaan tanah,
perlu diperhatikan sifat kimia dan fisika tanah setempat yang nantinya dapat
dipergunakan untuk meningkatkan produktivitas tanah seoptimal mungkin. Tanah-
II-5
tanah litosol yang mendominasi wilayah bagian selatan Kabupaten Tulungagung
meliputi Kecamatan-Kecamatan Besuki, Tanggunggunung, Kalidawir dan
Pucanglaban. Mempunyai kedalaman efektif tanah dangkal, karena topografi yang
bergelombang serta kemiringan tanah lebih dari 40%, maka pada daerah ini
diharapkan ditanami dengan tanaman keras yang mempunyai nilai ekonomi
tinggi dan sekaligus berfungsi sebagai tanaman pelindung dan zona perakaran
untuk tata air.
Dilihat dari sisi tata guna tanah, maka proporsi penggunaan lahan pada Tahun 2007
adalah meliputi areal hutan mencapai luas 30.308,48 ha atau mencapai sekitar
26,35% dari luas wilayah kabupaten. Sedangkan untuk lahan sawah 26.503,33 ha
atau 23,04%, tegal 25.202,10 ha atau 21,91%, permukiman 22.572,39 ha atau
19,62% dan lain-lain 10.454,70 ha atau 9,09%. Perkembangan dalam lima tahun
terakhir ini menunjukkan bahwa luas jenis lahan sawah turun rata-rata per tahun
sebesar 0,05%, luas permukiman naik rata-rata per tahun sebesar 0,1% dan luas
tanah untuk penggunaan lain-lain turun rata-rata per tahun sebesar 0,02%. Pola
penggunaan lahan di Kabupaten Tulungagung dapat dilihat pada Peta 2.1
Penggunaan Lahan Kabupaten Tulungagung.
1. Kecamatan Tulungagung;
2. Kecamatan Kedungwaru;
3. Kecamatan Boyolangu;
4. Kecamatan Ngunut;
II-6
5. Kecamatan Bandung;
6. Kecamatan Sumbergempol;
7. Kecamatan Ngantru;
8. Kecamatan Campurdarat;
9. Kecamatan Kauman.
1. Kecamatan Besuki;
2. Kecamatan Pakel;
3. Kecamatan Tanggunggunung;
4. Kecamatan Kalidawir;
5. Kecamatan Pucanglaban;
6. Kecamatan Rejotangan;
7. Kecamatan Karangrejo;
8. Kecamatan Gondang;
9. Kecamatan Pagerwojo;
RTRW Kota dengan skala 1:10.000 dan RTRW Kabupaten dengan skala 1: 50.000
belum operasional sehingga sulit dijadikan rujukan untuk pengendalian pemanfaatan
ruang kota, sedangkan RDTRK pada skala 1:5.000 sudah lebih rinci (mengatur guna
lahan, intensitas bangunan, tata masa, prasaran lingkungan), tetapi juga kurang
operasional sebagai rujukan pengendalian pembangunan karena tidak disertai
dengan aturan yang lengkap
II-7
2.5 KONDISI DATA SPASIAL
A. Batas Adminitrasi
Batas administrasi yaitu batas wilayah berdasarkan wilayah penguasaan administrasi
pemerintahan. Berdasarkan hirarkis pemeritahan yang tertinggi dapat dibagi
menjadi:
Batas Batas Kabupaten
Batas Kecamatan
Batas Desa atau Batas Kelurahan
Pengukuran batas administrasi harus berdasarkan peta batas wilayah yang sudah
disepakati (batas definitif) dan disetujui antara kedua pemerintah yang berbatasan.
Apabila peta batas wilayah tidak/ belum ada, maka penentuan batas administrasi
dapat dilakukan langsung di lapangan dengan menghadirkan aparat pemerintah
yang mengetahui dari kedua pemerintah yang berbatasan.
Sumber data administrasi yang akan digunakan sebagai standarisasi data spasial
adalah peta yang yang berasal dari Bakosurtanal Peta RBI BIG Tahun 1999 skala
1:25.000 dan pemutakhiran data dengan sistem tumpang susun layer jalan dengan
google map.
Data spasial batas administrasi adalah layer-layer batas administrasi
(Kabupaten,Kecamatan, dan Desa) yang berupa polygon dan line dengan tipe format
shape file (.shp).Deskripsi atribut dan layer data spasial batas administrasi adalah
nama Kabupaten,Kecamatan, dan Desa.
II-8
B. Perairan
Unsur perairan adalah detail alam atau buatan manusia yang mengandung unsur-
unsur perairan beserta bangunan-bangunan pendukung yang ada di atasnya.
Adapun unsur perairan terdiri dari :
Sungai
Lautan/Batimetri
Danau atau rawa
Sumber data perairan yang akan digunakan sebagai standarisasi data spasial jalan
adalah peta yang yang berasal dari BIG, Peta RBI BIG Tahun 1999 skala 1:25.000
dan pemutakhiran data dengan sistem tumpang susun layer –layer sungai,danau
dengan google map.
C. Jalan
Jalan sebagai sarana penghubung antar wilayah merupakan detail situasi yang
sangat diperlukan dalam rangka pelaksanaan pengukuran dan pemetaan. Sumber
data jaringan jalan yang akan dipake sebagai standarisasi data spasial jalan adalah
peta yang yang berasal dari BIG Peta RBI Tahun 1999 skala 1:25.000 dan
pemutakhiran data dengan sistem tumpang susun layer jalan dengan google map.
Sistem editing dalam penentuan jaringan jalan di Kabupaten Tulungagung dengan
overlaykan layer google map untuk menjadi acuan dalam ketepatan letak jalan.
E. Garis Pantai
Garis Pantai sebagai batas pertemuan antara bagian laut dan daratan pada saat
terjadi air laut pasang tertinggi. Sistem editing dalam penentuan Garis pantai di
Kabupaten Tulungagung dengan overlaykan layer google map/citra satelit untuk
menjadi acuan dalam ketepatan garis pantai.
F. Annotasi
II-9
Annotasi sebagai sebagai data berupa nama-nama informasi penting dari data
spasial, seperti nama-nama Kabupaten,Kecamatan,Desa,Pulau,dan perairan.
II-10