You are on page 1of 13

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara

WARTA ARDHIA

Evaluasi Fasilitas Peralatan Baggage Handling Di Bandar Udara Hang Nadim


Batam
Evaluation On Baggage Handling Equipment Facility In Hang Nadim Airport,
Batam

Jeni Sartika Damanik


Peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Udara
e-mail : sartikajeni@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRACT / ABSTRAK

Histori Artikel : Baggage handling has an important role in aviation services because
Diterima : 1 Oktober 2012 this part has responsibilities in handling passengers’ baggages in a
Disetujui : 17 Desember 2012 flight. Thus, it is expected that every airport has a baggage handling
system that implements time efficiency and always provides security to
Keywords: the passengers’ belongings as one of the assessment from the passengers.
baggage, baggage claim, It can be realized if procedure, condition, number of baggage handling
equipment equipment in Hang Nadim Airport, Batam meet the standards although
there are equipments that do not meet the standards.
Kata kunci:
bagasi, penanganan bagasi, Baggage handling mempunyai peranan penting dalam usaha
peralatan jasa penerbangan karena bagian ini yang menangani dan
bertanggung jawab terhadap bagasi semua penumpang dalam
suatu penerbangan. Untuk itu diharapkan agar semua bandara
memiliki sistem baggage handling yang menerapkan efisiensi
waktu dan selalu menjaga keamanan barang, tas yang dimiliki
penumpang karena hal tersebut yang menjadi salah satu
penilaian penumpang. Hal tersebut dapat tercapai bila prosedur,
kondisi, jumlah peralatan baggage handling di bandara Hang
Nadim Batam masih memenuhi standar yang ditetapkan
walaupun masih ada beberapa peralatan yang masih belum
memenuhi standar yang telah ditetapkan.

409 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember 2012


PENDAHULUAN dari pemeriksaan maka bagasi tersebut
Latar Belakang dilakukan penimbangan dan diberikan
Bandar Udara Hang Nadim atau label pada bagasi tersebut (baggage
dikenal juga dengan nama Bandar claim tag), baggage claim tag berisi
Udara Internasional Hang Nomor kode, Flight Number dan lain-
Nadim adalah sebuah bandar lain, apabila bagasi melebihi ketentuan
udara yang terletak maka harus membayarnya sesuai
di Batam, Kepulauan Riau. Bandara ini dengan ketentuan. Setelah itu bagasi di
memiliki landas pacu sepanjang 4.025 masukan ke dalam pesawat loading,
meter dan dapat menampung delapan kemudian bagasi tersebut dimuat
belas pesawat jenis Boeing 767. loading ke dalam pesawat, dan
Bandar udara ini mulai beroperasi diberangkatkan menuju bandara
tahun 1960. Secara resmi pada tujuan.
tahun 1965 melayani penerbangan Secara garis besar fasilitas peralatan
domestik dan pada tahun 1970 sudah penanganan bagasi (baggage handling)
melayani penerbangan internasional. dapat dilihat dari SKEP/75/III/2001
Sebagai bandara internasional bandara tentang Peralatan Penunjang Pelayanan
Hang Nadim harus memperhatikan Darat Pesawat Udara. Baggage handling
kepuasan penumpang seperti (penaganan bagasi) mempunyai
pelayanan penanganan bagasi peranan penting dalam usaha jasa
penumpang (baggage handling), dimana penerbangan karena bagian ini yang
penanganan bagasi penumpang harus menangani dan bertanggung jawab
baik dan tepat waktu, hal ini dapat terhadap bagasi semua penumpang
tercipta jika disertai dengan fasilitas suatu penerbangan.
peralatan penanganan bagasi (baggage Baggage handling mempunyai tiga
handling) yang baik. tugas utama, yaitu: memindahkan tas/
Baggage Handling (penanganan barang bagasi dari check-in area ke
bagasi) adalah proses penanganan gerbang keberangkatan, memindahkan
barang bawaan yang sudah tempatkan tas/ barang bagasi penumpang dari
di Check-in counter sampai ke bagasi pesawat awal ke pesawat yang akan
pesawat. Prosedur penanganan bagasi dinaiki kembali, selama proses transfer
(baggage handling) meliputi beberapa untuk penumpang transit di suatu
proses, yaitu : security check bandara dan memindahkan tas/barang
pemeriksaan terhadap bagasi yaitu bagasi dari gerbang kedatangan ke
dengan melewati security check baggage daerah – conveyor belt atau tempat
inspection seperti X-ray pengantrian bagasi. Untuk itu
untuk memastikan bahwa bagasi yang diharapkan agar semua bandara
dibawa oleh penumpang tidak memiliki sistem penanganan bagasi
berbahaya dan bukan barang terlarang (baggage handling) yang menerapkan
yang akan di masukan ke dalam efisiensi waktu dan selalu menjaga
pesawat, seperti Narkoba, dan lain-lain. keamanan barang, tas yang dimiliki
Kemudian setelah barang tersebut lolos penumpang karena hal tersebut yang

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember 2012 410


menjadi salah satu penilaian c. Inventarisasi jumlah peralatan
penumpang untuk melihat kinerja penanganan bagasi (baggage
suatu perusahaan penerbangan dalam handling) di bandara
menangani bagasi selama penerbangan. d. Inventarisasi kondisi peralatan
penanganan bagasi (baggage
Rumusan Masalah handling) di bandara
Sistem penanganan bagasi (baggage e. Analisis dan evaluasi kondisi
handling) yang menerapkan efisiensi peralatan penanganan bagasi
waktu dan selalu menjaga keamanan (baggage handling) di bandara
barang, tas yang dimiliki penumpang f. Rekomendasi.
selama penerbangan merupakan salah
satu penilaian penumpang dalam
melihat kinerja suatu perusahaan TINJAUAN PUSTAKA
penerbangan, sehingga perlu dilakukan Dasar Hukum
analisis standar fasilitas peralatan 1) Undang-undang Nomor 1 Tahun
penanganan bagasi (baggage handling) 2009 tentang Penerbangan;
di bandar udara agar tercipta kepuasan 2) Peraturan Pemerintah Nomor 3
penumpang. Tahun 2011 tentang Keamanan dan
Keselamatan Penerbangan;
Maksud dan Tujuan 3) Peraturan Pemerintah Nomor 70
Tahun 2001 tentang
Maksud dari penelitian ini adalah
Kebandarudaraan;
mengetahui fasilitas dan karakteristik
4) Peraturan Menteri Perhubungan
peralatan penanganan bagasi (baggage
KM 9 Tahun 2010 tentang Program
handling) di bandar udara.
Keamanan Penerbangan Nasional;
Tujuan dari penelitian ini adalah
5) Peraturan Direktur Jenderal
untuk mengevaluasi standar fasilitas
Perhubungan Udara SKEP Nomor
peralatan penanganan bagasi (baggage
75/III/2001 tentang Peralatan
handling) dalam memberikan pelayanan
Penunjang Pelayanan Darat
bagasi penerbangan di Indonesia.
Pesawat Udara;
6) Peraturan Direktur Jenderal
Ruang Lingkup
Perhubungan Udara SKEP Nomor
Untuk mencapai maksud dan tujuan 77/VI/2005 tentang Persyaratan
tersebut, maka ruang lingkup Teknis Pengoperasian Fasilitas
pengkajian ini mencakup : Teknik Bandar Udara;
a. Inventarisasi peraturan yang 7) Peraturan Direktur Jenderal
berkaitan dengan tata cara Perhubungan Udara SKEP Nomor
pemeriksaan bagasi penumpang 80/VI/ 2005 tentang Pedoman
b. Inventarisasi fasilitas peralatan Teknis Spesifikasi Peralatan
penanganan bagasi (baggage Fasilitas Sisi Udara dan Sisi Darat
handling) di bandara Bandara;

411 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember 2012


8) Peraturan Direktur Jenderal barang atau bagasi penumpang
Perhubungan Udara SKEP Nomor pesawat udara.
2765/XII/2010 tentang Tata Cara 8) Baggage Cargo Cart adalah
Pemeriksaan Keamanan kereta/gerobak yang mampu
Penumpang, Personel Pesawat mengangkut bagasi penumpang.
Udara dan Barang Bawaan Yang 9) Baggage Towing Tractor (BTT)
Diangkut Dengan Pesawat Udara adalah traktor/kendaraan yang
Dan Orang Perseorangan. digunakan untuk menarik
kereta/gerobak untuk mengangkut
Pengertian / Definisi bagasi penumpang.
1) Penanganan bagasi (baggage
handling) adalah proses METODOLOGI PENELITIAN
penanganan barang bawaan yang Metodologi dalam penelitian ini
sudah tempatkan di Check-in antara lain meliputi, kebutuhan data,
counter sampai ke bagasi pesawat. metode pengumpulan data dan metode
2) Barang adalah segala sesuatu yang analisis data.
diangkut dan atau akan diangkut 1. Kebutuhan Data
dengan pesawat udara. Terdiri dari kebutuhan data
3) Bagasi adalah barang yang dibawa sekunder dan data primer
oleh penumpang untuk diangkut a. Data Sekunder : data jumlah
dengan pesawat udara bersama- peralatan baggage handling.
sama penumpang yang b. Data Primer : berupa hasil
bersangkutan. wawancara dan observasi pada
4) Bagagge claim tag adalah pemberian lokasi survei.
label pada bagasi yang sudah 2. Metode Pengumpulan Data
ditimbang di Check-in counter. Kebutuhan dalam menganalisa
5) Mesin X-Ray adalah mesin yang dan mengevaluasi atas pokok
digunakan untuk melakukan permasalahan dalam penelitian,
pemeriksaan terhadap barang maka perlu pengumpulan data
tanpa dibuka. sebagai berikut :
6) Conveyor adalah alat a. Pengumpulan data primer
pemindahan/angkut barang bagasi meliputi observasi dan
penumpang pesawat terbang dari wawancara kepada pengelola
mulai penimbangan (check in bandara dan maskapai
counter) sampai dengan barang penerbangan.
tersebut ke area break down b. Pengumpulan data sekunder
(bongkar muat) untuk dengan studi kepustakaan yang
pengangkutan gerobak di sisi air bersumber pada literatur
side menggunakan ban berjalan. dokumen-dokumen atau
7) Timbangan Digital adalah alat tulisan-tulisan, peraturan-
yang digunakan untuk menimbang peraturan serta studi penelitian

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember 2012 412


sejenis yang ada hubungannnya tulisan-tulisan, peraturan-
dengan penelitian ini. peraturan serta studi penelitian
sejenis yang ada hubungannnya
3. Metode Analisis Data
Analisis yang digunakan adalah dengan penelitian ini.
analisis deskriftif dengan 6. Metode Analisis Data
menggunakan variabel-variabel Analisis yang digunakan adalah
seperti kondisi dan jumlah fasilitas analisis deskriftif dengan
peralatan baggage handling menggunakan variabel-variabel
(penanganan bagasi). seperti kondisi dan jumlah fasilitas
peralatan baggage handling
PENGUMPULAN DATA (penanganan bagasi).
Data Sekunder
Data sekunder yang telah diperoleh PENGUMPULAN DATA
pada pelaksanaan survei dalam Data Sekunder
pengkajian ini adalah data-data yang Data sekunder yang telah diperoleh
mendukung untuk hasil analisis dari pada pelaksanaan survei dalam
data primer. Data sekunder yang akan pengkajian ini adalah data-data yang
disajikan dalam kajian ini sebagai mendukung untuk hasil analisis dari
berikut: data primer. Data sekunder yang akan
4. Kebutuhan Data disajikan dalam kajian ini sebagai
Terdiri dari kebutuhan data berikut:
sekunder dan data primer.
a. Data Sekunder : data jumlah Profil Bandara Hang Nadim - Batam
peralatan baggage handling. Bandar Udara Internasional Hang
b. Data Primer : berupa hasil Nadim adalah sebuah bandar
wawancara dan observasi pada udara yang terletak
lokasi survei. di Batam, Kepulauan Riau. Bandar
5. Metode Pengumpulan Data udara ini mulai beroperasi tahun 1960.
Kebutuhan dalam menganalisa Secara resmi pada tahun 1965 melayani
dan mengevaluasi atas pokok penerbangan domestik dan pada tahun
permasalahan dalam penelitian, 1970 sudah melayani penerbangan
maka perlu pengumpulan data internasional. Jarak bandara dari pusat
sebagai berikut : kota Batam ± 26 km dari pusat kota
a. Pengumpulan data primer Batam. Bandara ini memiliki landas
meliputi observasi dan pacu sepanjang 4.025 meter.
wawancara kepada pengelola
bandara dan maskapai Prosedur Pengoperasian Peralatan
penerbangan. Baggage Handling
b. Pengumpulan data sekunder a. Timbangan Elektronik (Electronic
dengan studi kepustakaan yang Scale) adalah alat yang digunakan
bersumber pada literatur untuk menimbang barang atau
dokumen-dokumen atau bagasi penumpang pesawat udara.

413 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember 2012


Prosedur pengoperasian - Bila terjadi barang-barang
Timbangan Elektronik (Electronic terjepit, tekan tombol Emergancy
Scale) sebagai berikut: Stop.
- Tekan tombol ―ON‖ lalu - Bila terjadi shut down, jika ingin
perhatikan display apakah sudah menghidupkan kembali harus
menyala. dibuka dengan membuka tombol
- Lakukan uji coba menimbang tersebut dengan anak kunci.
dengan cara meletakkan batu c. Baggage Cargo Cart adalah
timbangan seberat 10 kg, apakah kereta/gerobak yang mampu
tertimbang utuh seberat 10 kg, mengangkut bagasi penumpang.
bila tidak lakukan setting ulang Prosedur pengoperasian Baggage
kalibrasi timbangan tersebut. Cargo Cart sebagai berikut:
- Berat bagasi yang ditimbang 1) Bagasi penumpang dimasukkan
direkam secara elektronik dan kedalam kereta/gerobak
didisplay papan display digital 2) Muatan kereta tidak boleh
yang dapat dibaca baik melebihi 1500 kg
operator/petugas check in counter 3) Kondisi kereta hendaknya stabil
maupun oleh penumpang yang dalam kondisi penuh atau
bersangkutan. kosong. sehingga dapat ditarik
- Bila terjadi hal-hal yang tidak dalam kecepatan 30 km/jam.
diiinginkan matikan power
utama. Produksi Angkutan Udara
b. Conveyor Belt adalah alat pemindah Produksi angkutan udara yang
barang/bagasi penumpang pesawat dihasilkan meliputi pergerakan
terbang dari mulai penimbangan pesawat, penumpang, bagasi, barang
(check in counter) sampai dengan dan pos dapat dilihat pada Tabel 1.
barang tersebut ke area break down
(bongkar muat) dan diangkut oleh Data Primer
gerobak. Data primer dalam kajian ini adalah
Prosedur pengoperasian Conveyer hasil pengisian responden yaitu
Belt sebagai berikut: kuesioner yang telah diberikan kepada
- Hubungkan handle power pada Pengelola Bandara dan Maskapai
panel dekat conveyor Penerbangan di bandara hang Nadim -
- Tekan tombol ―ON‖ pada panel, Batam. Pada tabel dibawah ini adalah
maka unit conveyor akan hasil pengisian kuesioner dari
beroperasi secara terus menerus. pengelola Bandar udara Hang Nadim
- Bila sudah tidak dipergunkana Batam.
kembali, tekan tombol ―OFF‖
pada panel maka conveyor akan
mati (OFF).

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember 2012 414


Tabel 1. Produksi Angkutan Udara Domestik Bandara Hang Nadim-Batam
Tahun 2008 s.d 2011
Tahun Pesawat Penumpang Bagasi Barang Pos
2008 23.286 2.474.431 24.313.150 24.535.161 503.604
2009 23.127 2.654.471 25.247.235 22.584.300 592.671
2010 23.386 3.050.859 27.978.454 24.614.065 866.835
2011 17.926 2.320.207 19.926.085 18.232.573 651.986
Sumber : Ditjen. Perhubungan Udara, Buku Informasi Angkutan Udara, Tahun 2011

Gambar 2. Grafik Pertumbuhan Produksi Angkutan Udara Domestik Bandara Hang


Nadim-Batam Tahun 2008 s.d 2011

Data Primer Bandara dan Maskapai Penerbangan


Data primer dalam kajian ini adalah di bandara hang Nadim - Batam. Pada
hasil pengisian responden yaitu tabel dibawah ini adalah hasil
kuesioner yang telah diberikan kepada pengisian kuesioner dari pengelola
Pengelola Bandar udara Hang Nadim Batam.

415 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember 2012


Tabel 2. Jawaban Responden dari Perusahaan Angkutan Udara di Bandara Hang Nadim - Batam
No Pertanyaan PT. Garuda Indonesia PT. Metro Batavia Air
1. Undang-undang dan - PBHM (Passenger dan - Undang-undang Nomor 1 tahun
peraturan apa yang dipakai Baggage Handling Manual) 2009 tentang Penerbangan pasal
untuk standar fasilitas - IATA Dangerous Good 131-133
peralatan Baggage handling di Regulation - Peraturan Direktur Jenderal
Bandar udara Hang Nadim –
- Station Manual Perhubungan Udara SKEP
Batam?
Nomor 75/III/2001 tentang
Peralatan Penunjang Pelayanan
Darat Pesawat Udara.
2. Apa saja fasilitas peralatan - Belt Conveyor Loader (BCL) - Belt Conveyor Loader (BCL)
Baggage handling yang - Baggage Cart Truck (BCT) - Baggage Cart Truck (BCT)
digunakan ? - Baggage Towing Tractor - Baggage Towing Tractor (BTT)
(BTT)
3. Bagaimana kondisi dan jumlah Sudah sesuai dengan Kondisi dan jumlah fasilitas
fasilitas peralatan Baggage kebutuhan. peralatan baggage hanling
handling Bandar udara Hang (penanganan bagasi) dalam kondisi
Nadim - Batam, apakah sudah
yang baik dan sesuai dengan
sesuai dengan kebutuhan?
1. Fasi kebutuhan dan peraturan yang
berlaku
4. Bagaimana sistem/prosedur Sudah sesuai dengan Kami telah melaksanakan
Baggage handling di bandar ketentuan yang berlaku pelayanan bagasi sesuai dengan
udara Hang Nadim – Batam, ketentuan yang berlaku dan tertera
apakah sudah sesuai dengan
pada SOP
ketentuan?

5. Bagaimana dan apa yang Secara berkala mengadakan - Perawatan dilakukan secara
dilakukan dalam melakukan inspeksi dan memeriksa berkala dengan Preventive
pemeliharaan fasilitas keadaan fisik fasilitas, dan Maintenance Instruction (PMI)
peralatan Baggage handling di
segera mengadakan perbaikan untuk masing-masing peralatan.
Bandar udara Hang Nadim -
Batam? apabila menemukan fasilitas - Untuk pelaporan hariannya
yang rusak. dimasukkan dalam daily log book
maintenance

ANALISIS PEMBAHASAN diketahui terdapat 2 (dua) jenis


Penanganan bagasi (baggage conveyor yaitu conveyor belt pada
terminal keberangkatan dan conveyor
handling) adalah proses penanganan
belt pada terminal kedatangan. Pada
barang bawaan yang sudah tempatkan terminal keberangkatan ada 2 (dua)
di Check-in counter sampai ke bagasi buah conveyor yaitu conveyor
pesawat, peralatan yang digunakan penimbang dan conveyor panyalur dan
dalam penanganan bagasi (baggage pengumpul.
handling) adalah : Conveyor Belt dan
Baggage Cargo Cart (BCT), Baggage
Towing Tractor (BTT).
Standar Peralatan Conveyor Belt
Berdasarkan SKEP Nomor
80/VI/2005 diketahui standar dari
peralatan Conveyor Belt, dimana

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember 2012 416


Gambar 3. Conveyor Belt Penyalur Gambar 4. Conveyor Belt Pada Terminal
dan Pengumpul Kedatangan

Berdasarkan SKEP Nomor :


77/VI/2005 Tentang Persyaratan
Teknik Pengoperasian Fasilitas Teknik
Bandar Udara dimana bentuk / jenis
conveyor kedatangan dapat dilihat
pada Tabel 5.

Tabel 4. Jenis Pesawat dan Jumlah Seat


No Jenis Pesawat Seat Panjang Conveyor Jenis Conveyor Belt
Belt minimum (m)
1 F27 – 30 52 3 Gravity Roller Linier
60 4
2 F28 – 600 65 4 Linier
85 5
3 DC9 – 32 115 4 Linier
127 7
4 B737 – 200 86 5 Linier
125 7
5 DC10 – 40 295 14 Circle
310 16
6 B747 – 300 408 19 Circle
561 20

417 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember 2012


Tabel 5. Standar Peralatan Conveyor Belt

No Standar Peralatan Kondisi Existing


Conveyor di Terminal Keberangkatan:
1 Kondisi eksisting dari Conveyor Belt
a) Conveyor Penimbang, standar dari alat ini adalah:
Penyalur dan Pengumpul dari Bandara
- Terbuat dari kerangka baja Hang Nadim – Batam dapat dilihat
- Ban terbuat dari bahan PVC atau karet olahan pada Gambar 3 bahwa kondisi dari
- Sisi kanan dan kiri dibatasi oleh galang dan conveyor tidak memenuhi standar yang
penutup yang terbuat dari stainless steel dengan ditetapkan dalam peraturan yang
permukaan yang halus, untuk melindungi barang berlaku, dimana dari gambar diketahui
yang bergerak dari conveyor. sisi kanan dan kiri tidak keseluruhan
dibatasi oleh galang dan penutup yang
- Lebar 0,7 m
terbuat dari stainless steel dengan
- Lebar Ban 0,6 m permukaan yang halus, yang berfungsi
- Tinggi terhadap lantai 0,5 m untuk melindungi barang yang
- Panjang 1,25 m bergerak dari conveyor. Kondisi seperti
- Kecepatan 0,5 m/detik ini dapat membuat barang/bagasi yang
- Untuk jenis timbangan: digital/elektronik berjalan di conveyor dapat terjatuh yang
mungkin dapat menyebabakan
b) Conveyor Penyalur dan Pengumpul yaitu alat yang
kerusakan pada barang/ bagasi
digunakan untuk menyalurkan bagasi ke tempat
penumpang tersebut.
pengumpulan bagasi di bagian belakang gedung
terminal, untuk selanjutnya diangkut dengan
gerobak ke pesawat.
Standar alat dari alat ini adalah:
- Terbuat dari kerangka baja
- Ban terbuat dari bahan PVC atau karet olahan
- Sisi kanan dan kiri dibatasi oleh galang dan
penutup yang terbuat dari stainless steel dengan
permukaan yang halus, untuk melindungi barang
yang bergerak dari conveyor.
- Lebar 1,15 m
- Lebar Ban 0,8 m
- Tinggi terhadap lantai 0,45 m
- Panjang 18 m/dapat disesuaikan kebutuhan
- Kecepatan 0,5 m/detik
- Kapasitas 150 kg/m2
Conveyor Belt Pada Terminal Kedatangan Untuk kondisi peralatan Conveyor Belt
2
- Terbuat dari kerangka baja Kedatangan sudah memenuhi standar
- Ban terbuat dari bahan PVC atau karet olahan begitu juga jenis Conveyor yang
- Lebar 1,06 m digunakan sudah sesuai dengan SKEP
- Lebar Ban 1 m Nomor : 77/VI/2005 dimana jenis
- Tinggi terhadap lantai 0,4 m Conveyor Belt pada Bandara Hang
- Kecepatan 0,35 m/detik Nadim - Batam adalah Circle sesuai
- Kapasitas 150 kg/m2 dengan jenis pesawat yang dilayani di
Bandara Hang Nadim – Batam adalah
B747-300. Dapat dilihat pada Gambar 4.

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember 2012 418


Standar Peralatan Baggage Cargo Cart Berdasarkan SKEP Nomor
(BCT) 75/III/2001 tentang Peralatan
Baggage Cargo Cart (BCT) adalah Penunjang Pelayanan Darat Pesawat
kereta/gerobak yang mampu Udara, diketahui standar dari peralatan
mengangkut bagasi penumpang. Baggage Cargo Cart yaitu antara lain:

Gambar 5. Baggage Cargo Cart (Kereta/Gerobak Dorong)

Tabel 5. Standar Peralatan Baggage Cargo Cart (BCT)


No Standar Peralatan Kondisi Eksisting
1 a. Dapat menampung muatan dengan berat total sampai dengan a. Pada bagian belakang dan depan
berat total 1500 kg (3.300 lb). disediakan dinding dan dikedua sisi
b. Gerobak hendaknya didesain untuk mampu ditarik dengan kiri dan kanannya disediakan pintu
traktor dalam rangkaian yang mencapai sampai dengan 5 (lima) terali/pagar tetapi tidak sesuai
buah chart (kereta). dengan standar, dinding terlalu
c. Pada bagian belakang daan depan disediakan dinding dan rendah sehingga bagasi/barang
dikedua sisi kiri dan kanannya disediakan pintu terali/pagar kurang aman karena dapat terjatuh.
untuk menjaga agar muatan tidak jatuh. b. Semua sudut dari dinding tidak
d. Chasis terpasang pada sumbu belakang roda, semua bagian dari diberi alat pelapis / bantalan yang
chasis dari bahan logam yang kuat. memadai.
e. Batang penarik hendaknya dipasang pada bagian depan dan c. Terali/pagar samping hendaknya
belakang, yang memiliki kekuatan yang cukup. diberi engsel untuk dapat membuka
f. Batang penarik hendaknya cukup panjang untuk menghindarkan ke samping/ke bawah.
terjadinya benturan/ gesekan antara 2 (dua) unit cart (kereta) d. Isi dari kereta/ gerobak melebihi
yang berdekatan dalam 1 (satu) rangkaian. muatan total sampai yang dapat
g. Platform (lantai) hendaknya terdiri dari 2 (dua) bagian yang mengakibatkan kereta / gerobak
masing-masing miring maksimum 50 dan disediakan saluran air sulit untuk bergerak/ membelok.
yang memadai untuk menghindarkan adanya genangan air diatas
platform (lantai).
h. Panjang kesatuan dari satu unit gerobak hendaknya tidak
melebihi 3,5 m (138 inchi), sedangkan panjang platform muatan
sekurang-kurangnya 2 m (79 inchi).
i. Tinggi lantai (platform) dari permukaan tanah tidak lebih dari 0,6
m (24 inchi)
j. Semua sudut dari dinding hendaknya diberi alat pelapis /
bantalan yang memadai.
k. Terali/pagar samping hendaknya diberi engsel untuk dapat
membuka ke samping/ke bawah.
l. Gerobak dilengkapi dengan 4 (empat) roda yang menggunakan
steering system.

419 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember 2012


Gambar 6. Baggage Cargo Cart (Kereta/Gerobak Gambar 7. Baggage Towing Tractor (BTT)
Dorong)

Pada Gambar 6 merupakan kereta / KESIMPULAN


gerobak (Baggage Cargo Cart) yang
hampir memenuhi standar walaupun Dari hasil analis diketahui bahwa
masih belum memenuhi standar secara kondisi peralatan Baggage handling di
keseluruhan karena ketinggian dari Bandara Hang Nadim – Batam masih
dinding kerta/gerobak masih kurang cukup baik, walaupun ada beberapa
dari standar yang ditentukan. peralatan yang kurang memenuhi
standar.

Tabel 6. Standar Peralatan Baggage Towing Tractor (BTT)

No Standar Peralatan Kondisi Existing


1 a. Harus menyediakan kabin pengemudi dan tow hith yang Dari Gambar 7 dapat dilihat
berada di posisi belakang unit. bahwa kondisi peralatan Baggage
b. Kapasitas penarikan 20.000 kg Towing Tractor (BTT) secara garis
c. Panjang traktor keseluruhan tidak boleh melebihi 2,5 m besar kondisi peralatan ini masih
(100 inchi) memenuhi standar yang
d. Lebar traktor keseluruhan tidak boleh melebihi 1,3 m (51 ditetapkan dan untuk
inchi) kedepannya diperlukan
e. Ketinggian traktor keseluruhan tidak melebihi 1,7 m (67 pemeliharaan yang berkala
inchi) sehingga Baggage Towing Tractor
f. Tow hitch belakang harus dapat dilihat dari tempat (BTT)dapat beroperasi dengan
duduk kemudi baik.
g. Traktor harus mempunyai kemampuan untuk
dikemudikan pada kecepatan 10 km/jam (6,5 mph)
dengan menarik towing 10.000 kg.
h. Kecepatan maksimum tanpa muatan tidak boleh kurang
dari 25 km/jam ( 16 mph)
i. Dilapisi pelindung karet pada bagian depan bumper.

Standar Peralatan Baggage Towing 1. Baggage Cargo Cart (Kereta/Gerobak


Tractor (BTT) Dorong) diharapkan diganti dengan
Baggage Towing Tractor (BTT) adalah peralatan yang memenuhi standar.
traktor/kendaraan yang digunakan 2. Jumlah peralatan Baggage handling
untuk menarik kereta/gerobak untuk yang ada di Bandara Hang Nadim -
mengangkut bagasi penumpang. Batam sudah mencukupi, sesuai

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember 2012 420


dengan pertumbuhan dari jumlah Peraturan Direktur Jenderal
penumpang. Perhubungan Udara SKEP Nomor
2765/XII/2010 tentang Tata Cara
Pemeriksaan Keamanan
SARAN Penumpang, Personel Pesawat
1. Pengawasan berkala / pengontrolan Udara dan Barang Bawaan Yang
Diangkut Dengan Pesawat Udara
dari Kementerian Perhubungan
Dan Orang Perseorangan.
terhadap fasilitas peralatan baggage
handling, agar peralatan tersebut
dapat memenuhi standar.
2. Diharapkan pengelola Bandara dan
jasa ground handling bekerjasama
untuk melakukan pemeriksaan dan
pemeliharan terhadap peralatan
baggage handling sehingga proses
baggage handling berjalan lancar.

DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009
tentang Penerbangan
Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun
2011 tentang Keamanan dan
Keselamatan Penerbangan.
Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun
2001 tentang Kebandarudaraan.
Peraturan menteri Perhubungan KM 9
Tahun 2010 tentang Program
Keamanan Penerbangan Nasional.
Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara SKEP Nomor
75/III/2001 tentang Peralatan
Penunjang Pelayanan Darat Pesawat
Udara;
Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara SKEP Nomor
77/VI/2005 tentang Persyaratan
Teknis Pengoperasian Fasilitas
Teknik Bandar Udara;
Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara SKEP Nomor
80/VI/ 2005 tentang Pedoman
Teknis Spesifikasi Peralatan Fasilitas
Sisi Udara dan Sisi Darat Bandara.

421 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember 2012

You might also like