Professional Documents
Culture Documents
Naskah:
Tim Penyusun
Gambar Kulit:
Tim Penyusun
Diterbitkan oleh:
Badan Pusat Statistik
Dicetak oleh :
Editor:
Ir. Lien Suharni, MM Pengolah Data I:
Ir. Abdul Latif, MM. Aulia Fadyati Amini, SST
Imam Rochimam Djalil, S.Si, MAB Ayu Puspita Wulandana B., SST
Dr. Said Mirza Pahlevi, M.Eng. Christiayu Natalia, SST
David Setya Prehandoko, SST
Diah Tri Pujiastuti, SST
Penulis: Dwi Afrizal, SST
Dwi Haryanto, S.Si., S.E., M.E. Dwi Muklis, SST
Heri Minto Widodo, S.Si. Erli Wijayanti Prastiwi, SST
Ida Ambar Fitriyani, S.Si. Erma Novriawati, SST
Stefanus Agus Permata Adhi S.ST Hafidlotut Daroini, SST
Novianto Budi Kurniawan SST.,MT Meidiana Rahmawati, SST
Yudhi Agustar Sanjaya, SST, M.Stat Meutia Rahmah Yani H., SST
Sri Mulyono, S.Si. Muhamad Abdul Aziz, SST
Ineke Kusumawati, S.E., M.Si. Muhammad Ahzan Sofyan, SST
Angsoka Dewi SST, M.Si. Nofrial Ardy, SST
Ratih Putri Pertiwi, SST Rahma Nur Hindarwan, SST
Hesti Rahmawati, SST Rengganis Woro Maharsi, SST
Alfiani Farida, SST Ria Dwi Agustin, SST
RR. Nefriana, SST Rizky Amalya, SST
Abdul Aliem Siddique, SST Silkya Nurul Hanifin, SST
Fajar Choirul Anwar, SST Tetiyeni Dwi Lestari, SST
Faisal Arief, SST Uswatun Khasanah, SST
Nasrul Damang Setiawan, SST Uun Malihan Hawa, SST
Fahmi Rizal, SST Wulan Agus Pramita Sari, SST.
Mohammad Maulana Ibrahim, SST
Norman Try Prastomo, SST
Yayan Fauzi, SST
Marwan Wahyudin, SST
Abialam Koesnandy, SST
Adam Kurniawan, SST
Auliya Yudha Pratama, SST
Ryan Alfitra, SST
Pengolah Data II:
Annisa Nur Islami Warrohmah, SST
Dinda Sonia Paramitha, SST
Dwi Wahyuniati, SST
Eka Putri Irianti, SST
Epianus Zega, SST
Erni Latifah, SST
Fitrah Sarah Ramadhani, SST
Fitri Wulandari, SST
Friski Ramadhani, SST
Haryono, SST
I Gusti Bagus Ngurah Diksa, SST
Livia Yerru Yuki, SST
Luailiyatuz Zahro', SST
Mega Safira Aulia, SST
Muthia Rosdiana, SST
Nara Ria Haq, SST
Ni Putu Dewi Partini, SST
Nindia Indri Dirmayanti, SST
Nur'aidah, SST
Ratna Ayu Lestari, SST
Rini Nurul Hidayah, SST
Vantri Eka Syuryani, SST
Wahyu Puji Lestari, SST
Yulia Dwi Pramu Sinta, SST
Yusnaini Fitri, SST
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR..........................................................................................v
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 vii
2. Pelaksana Kegiatan ................................................................................................. 62
B. Sampel ............................................................................................................................ 62
1. Kerangka sampel ..................................................................................................... 62
2. Penentuan ukuran sampel...................................................................................... 63
3. Prosedur penarikan sampel ................................................................................... 63
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................................................. 65
1. Menyiapkan kuesioner preprinted ........................................................................... 65
2. Membuat daftar contact person perusahaan ............................................................ 66
3. Menghubungi Kontak Person Perusahaan.......................................................... 66
4. Pengiriman Surat dan Kuesioner .......................................................................... 70
5. Pengecekan Lapangan ............................................................................................ 71
D. Jenis Dokumen yang Digunakan..................................................................................... 76
viii Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
5. Analisis Karakteristik Unit Statistik ................................................................... 156
A. L ATAR BELAKANG
Perkembangan perekonomian bisnis pada era teknologi saat ini menuntut
ketersediaan data yang lebih terkini dan real time. Perubahan-perubahan ekonomi
dalam lingkup nasional yang sangat dinamis perlu dimonitor dan diantisipasi
dampaknya melalui data yang selalu ter-update. Badan Pusat Statistik (BPS) dalam
proses pembentukan Integrated Business Register (IBR), mulai membangun sinergi dan
integrasi tiga metoda pengumpulan data yang saling mendukung dan melengkapi yaitu
sensus, survei, dan data administratif.
Gambar 1.1.1. Sumber data IBR BPS terdiri dari sumber internal dan eksternal
Salah satu sumber data IBR yang sedang dikembangkan untuk mendukung
aspek timeliness dan menjadi motor dari IBR adalah penyusunan profil perusahaan
(profiling). Profiling adalah suatu metoda untuk menganalisis struktur hukum,
operasional, dan akuntansi dari kelompok perusahaan di tingkat nasional dan global,
dalam rangka membangun unit statistik di dalam grup, hubungannya, dan struktur
yang paling efisien untuk pengumpulan data statistik.
B. L ANDASAN HUKUM
Landasan hukum pelaksanaan SPSE2016-IBR:
C. TUJUAN
Secara umum SPSE2016-IBR bertujuan untuk mengimplementasikan konsep
unit statistik (enterprise group, enterprise, dan establishment) dengan melakukan pengecekan
lapangan (ground check) hasil eksplorasi profiling untuk mendapatkan best practice
pengklasifikasian unit pada sektor institusi korporasi yang sesuai kondisi riil di
Indonesia.
F. J ADWAL KEGIATAN
Adapun jadwal kegiatan dan pelaksanaan SPSE2016-IBR yang dilaksanakan
pada Tahun 2014 seperti tabel berikut:
Secara umum, dari 100 Enterprise Group (EG) Swasta yang diprofilkan terdapat
74 EG yang sudah didapatkan informasinya baik berupa Annual Report (AR), Financial
Statement (FS), dan publikasi informasi lainnya. Dilihat dari ketersediaan Annual Report,
dari 74 EG tersebut, terdapat 56 EG yang didapatkan AR-nya melalui kegiatan profiling.
Apabila dilihat dari Financial Statement (FS), dari 74 EG tersebut terdapat 42 EG yang
didapatkan FS-nya melalui kegiatan profiling. Apabila dilihat dari publikasi informasi
lainnya, dari 74 EG tersebut terdapat 25 EG yang didapatkan dari publikasi informasi
lainnya melalui kegiatan profiling. Sedangkan 26 EG sisanya (di luar 74 EG tersebut)
tidak ditemukan sumber informasi resmi, sehingga profiling dilakukan dengan mencari
informasi dari berbagai sumber di internet.
Untuk perusahaan BUMN, dari 138 EG BUMN terdapat 113 EG yang sudah
didapatkan informasi AR, FS, maupun publikasi informasi lainnya. Dilihat dari
ketersediaan Annual Report, dari 113 EG tersebut, terdapat 63 EG yang diperoleh AR-
nya melalui kegiatan profiling. Apabila dilihat dari FS, dari 113 EG tersebut, terdapat 30
EG yang didapatkan informasi FS-nya. Sedangkan dilihat dari publikasi informasi
lainnya, dari 113 EG tersebut, terdapat 22 EG yang diperoleh informasinya dari
kegiatan profiling.
Adapun sektor yang paling banyak memiliki sumber informasi; baik dari AR,
FS maupun sumber lainnya; adalah sektor Transportasi dan Pergudangan (21,89%),
Jasa Keuangan dan Asuransi (21,39%) serta Industri Pengolahan (18,41%) seperti
dapat dilihat pada gambar 2.2.2.
17,91
21,39
4,48
1,49
0,00 18,41
21,89
5,97 2,49
0,00
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1,49
Industri Pengolahan
JENIS
NO EG EN EG+EN Total
KEPEMILIKAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 BUMN 1 134 3 138
2 SWASTA 66 18 16 100
Tabel 2.2.6. merupakan hasil rekapitulasi dari 138 perusahaan milik negara
(BUMN) dan 100 grup perusahaan swasta yang dilakukan profiling, berdasarkan
klasifikasi unitnya. Perusahaan BUMN dan swasta tersebut diklasifikasikan
berdasarkan struktur perusahaannya, yakni enterprise grup (EG) atau enterprise (EN).
Hasil klasifikasi menunjukkan bahwa hampir keseluruhan BUMN tidak memiliki EG.
Hal ini dapat dikarenakan pemegang saham BUMN 100 persen adalah pemerintah,
sehingga tidak membentuk suatu grup dari perusahaan-perusahaan enterprise. Dengan
kata lain, BUMN berada di bawah kepemilikan tunggal pemerintah. Definisi ASIC
(1983) menyatakan bahwa secara umum, konsep EG didefinisikan sebagai
sekelompok badan hukum di bawah kepemilikan atau pengendalian bersama. Hal
inilah yang menyebabkan sebagian besar BUMN hanya memiliki EN, bukan EG.
Selanjutnya keterbandingan antara perusahaan BUMN dan Swasta berdasarkan
pengklasifikasian/pengkategorian unit statistiknya (EG, EN, EG+EN) dapat di lihat
pada gambar 2.2.4.
Gambar 2.2.4. Klasifikasi Unit Statistik Pada Perusahaan BUMN dan Swasta
Pada tabel 2.2.6, dapat dilihat pada perusahaan BUMN terdapat 1 perusahaan
yang memiliki EG tersebut adalah PT Rajawali Nusantara Indonesia. Berdasarkan
data eksplorasi profiling perusahaan, memang pemerintah Indonesia merupakan
pemegang saham penuh pada PT Rajawali Nusantara Indonesia, tetapi PT Rajawali
Nusantara Indonesia itu sendiri juga memiliki saham di perusahaan tersebut. Hal
inilah yang menyebabkan PT Rajawali Nusantara Indonesia tidak hanya dikendalikan
secara tunggal oleh pemerintah, sehingga bentuknya menjadi EG (Enterprise Group).
Tabel 2.2.7. Distribusi jumlah lini bisnis yang dijalankan perusahaan BUMN
Berdasarkan tabel 3. Dapat dilihat bahwa rata-rata banyaknya lini bisnis yang
dijalankan oleh perusahaan swasta di indonesia sebanyak 4 lini bisnis. Jika dibagi
menjadi 3 kategori, sebanyak 70 perusahaan memiliki 1 sampai 5 lini bisnis menurut
sektor, 23 perusahaan menjalankan 6 sampai 10 lini bisnis, sedangkan hanya 6
perusahaan saja yang menjalankan 7-9 lini bisnis menurut sektor.
b. Pengklasifikasian Enterprise
Tabel 2.2.9. Jumlah Perusahaan BUMN dan Swasta Menurut Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha
Jumlah
Kate Perusahaan
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Total
gori
BUMN Swasta
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 24 27 51
B Pertambangan dan Penggalian 11 25 36
Dari hasil profiling, diketahui terdapat sekitar tiga puluh ribu perusahaan
yang bergerak dibidangnya masing-masing. Dari Gambar 2.2.5, diketahui sekitar 73
persen atau 28541 unit statistik memiliki hanya satu kegiatan utama. Sedangkan
sekitar 12 persen unit statistik hasil profiling tidak mencantumkan kegiatan
utamanya dan sekitar 12 persen juga unit statistik memiliki dua kegiatan utama.
Sedangkan unit statistik yang memiliki tiga kegiatan utama dari hasil profiling
sekitar 3 persen.
12%
12%
0
1
2
3
73%
59%
88%
10% EG
31% EN
ES
AU
59%
EG
16%
EN
ES
AU
82%
Dari hasil eksplorasi profiling juga dapat dilihat kategori kegiatan yang
dilakukan oleh setiap unit statistik. Seperti terlihat pada Tabel 2.2.12., mayoritas
unit statistik melakukan kegiatan pada kategori G, K, dan M. Sedangkan yang
paling sedikit, jika dilihat dari proporsi per unit statistiknya adalah kategori E dan
S yang hanya dilakukan oleh 10 dan 1 unit statistik.
Tabel 2.2.13. Jumlah Perusahaan Hasil Profiling Berdasarkan Subdirektorat BPS dan
Unit Statistik Tahun 2014
Subject Matter Unit Statistik Jumlah
EG EN ES AU
Statistik Hortikultura 1 1
Statistik Neraca 2 1 3
Statistik Industri Kecil 3 7 10
dan Rumah Tangga
Statistik Tanaman 4 27 31
Pangan
Statistik Perikanan 21 23 6 50
Statistik Peternakan 1 20 57 78
Statistik Kehutanan 40 152 2 194
Statistik Pariwisata 1 112 559 5 677
Statistik Tanaman 6 251 474 32 763
Perkebunan
Statistik Pertambangan 6 353 397 12 768
dan Energi
Statistik Konstruksi 5 457 352 23 837
Statistik Industri Besar 19 508 790 102 1419
Sedang
Tabel 2.2.14. Jumlah perusahaan hasil profiling berdasarkan jenis direktori perusahaan
tahun 2014
Unit Statistik
Direktori Jumlah
EG EN ES AU
Direktori Perusahaan Penggalian Berbadan 0
Hukum
Direktori Penggalian Usaha Rumah Tangga 0
Direktori Koperasi 0
Direktori Perusahaan Hortikultura 1 1
Direktori Pedagang Valuta Asing 1 1
Direktori Pengilangan Migas 2 2
Direktori Perusahaan Penerbitan 1 2 3
Sebagai catatan informasi yang terdapat pada tabel di atas diperoleh dari
hasil data entry yang dimasukkan ke dalam database semenjak profiling minggu 1
hingga minggu 9. Namun, masih banyak kekurangan berupa duplikasi dan
kesalahan isian yang belum divalidasi sepenuhnya. Sehingga ke depannya data
hasil profiling dapat lebih bagus lagi.
1 Isi informasi Ketidaklengkapa 1. Ada beberapa anak perusahaan yang alamatnya ditulis PT. Astra 61 33,33
n informasi yang sama persis dengan induk perusahaan. International
tersedia di Tbk
annual report 2. PT Kimia Farma Apotek (KFA) memiliki kegiatan PT Kimia
maupun website usaha di bidang ritel farmasi, klinik, dan laboratorium Farma
(utk yang lab dikelola oleh anak perusahaannya, yaitu PT
Kimia Farma Diagnostika). Jadi, di apoteknya bisa terjadi
kegiatan ritel farmasi+klinik+lab. Tetapi di web tdk
diketahui keterangan utk masing2 cabang apotek
mengenai apakah cabang tsb hanya apotek saja, ada klinik
dan lab nya juga atau bagaimana. Oleh karena itu, dalam
pengelompokkan bidang usaha masing2 apotik jadi
membingungkan.
3. Data kantor cabang dan gerai (Indofood) hanya ada Salim Group
jumlahnya, tidak ada list nama dan alamat yang lengkap.
2 Akses Kesulitan atau 1. Sebagian besar anak perusahaan tidak memiliki website Philip Morris 27 14,75
informasi keterbatasan resmi. International
akses dalam 2. Website resmi PT. Perusahaan Pengelola Aset PT
memperoleh (Persero) tidak dapat diakses Perusahaan
informasi pengelola
Aset
3. Annual report 2012 ada di company’s official web, PT
35
Konsep dan
36
N Kategori
definisi Contoh permasalahan Perusahaan Total %
o. Masalah
kategori
3 Konsep dan Kerancuan 1. Pendefinisian pemilik (owner) perusahaan. Apa PT. Astra 28 15,30
definisi mengenai bedanya istilah-istilah owner seperti berikut : International
penentuan induk Chairman, President, Executive Vice tbk
perusahaan, anak President,Director, Executive Officer, Dewan
perusahaan, Komisaris.
kantor cabang, 2. Pendefinisian induk dan anak perusahaan. Apakah
afiliasi perusahaan lain yang dimiliki dengan saham kurang
perusahaan dari 50% juga ikut ditulis sebagai anak perusahaan?
Berapa batas kepemilikan saham sehingga bisa
dikatakan sebagai anak perusahaan?
3. Dalam kasus Astra International Tbk., terdapat divisi
perusahaan yang khusus menangani penjualan produk-
produk dari anak perusahaan Astra. Karena merupakan
divisi maka tidak memiliki badan hukum. Apakah divisi
tersebut dimasukkan ke dalam profiling sebagai unit
tersendiri?
4 Kepemilikan Kerancuan dalam 1. Struktur kepemilikan saham tidak terlalu jelas dan Tempo Scan 4 2,18
saham kepemilikan dan besar persentase saham tidak diketahui Pasific
besar saham (Bogamulia
perusahaan Nagadi)
Sintesa Group
6 Jumlah unit Jumlah unit 1. ES Kantor Unit ULaMM belum di entry Permodalan 7 3,82
sangat banyak, seluruhnya ke dalam file .xls, jumlah kantor Nasional Madani
membutuhkan ULaMM di seluruh Indonesia berdasarkan AR
waktu untuk 2013 berjumlah 578.
mengumpulkan
data s.d. almat 2. Kantor cabang, kantor cabang pembantu, PT. Bank Rakyat
dan menginput kantor kas, kantor unit, dan teras BRI belum di Indonesia (BRI)
ke dalam entri ke dalam excel karena jumlahnya banyak Tbk.
template excel (jumlah untuk BRI = 8.684, BRI Syariah = 117
ditambah 569 Kantor Layanan Syariah, BRI
Agro=23).
37
Konsep dan
N Kategori
38
definisi Contoh permasalahan Perusahaan Total %
o. Masalah
kategori
7 Merger Perusahaan di Perusahaan telah dimerger dengan PT PT. Pradnya 1 0,55
perusahaan merger dengan Penerbitan dan Percetakan Balai Pustaka. Paramita
perusahaan (Persero)
lainnya
Sesuai roadmap target cakupan data IBR pada tahun 2014-2015 yaitu
korporasi dan LNP, IBR menggunakan data hasil Sensus Ekonomi 2006 Usaha
Menengah Besar (SE06-UMB) dan data direktori terbaru subject matter sebagai data
awal IBR. Proses matching dilakukan antara kedua data tersebut dengan tujuan untuk
mengintegrasikan unit ekonomi hasil SE06-UMB dan semua direktori subject matter
serta membangun basis data unit ekonomi yang baik, memiliki variabel umum yang
seragam, memiliki informasi lengkap, dan tidak ada duplikasi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, subject matter diminta untuk mengirimkan data
direktori perusahaan yang terbaru khususnya perusahaan yang berskala besar sedang/
berbadan hukum kepada tim IBR. Data direktori dari subject matter dimasukkan ke
dalam sistem IBR, dan selanjutnya proses matching dilakukan dengan menggunakan
sistem IBR oleh liaison officer/ tim yang ditunjuk masing-masing subdirektorat subject
matter.
Berdasarkan hasil pengiriman data direktori subject matter dan data SE06-UMB
yang telah diperoleh, direktori matching pada sistem IBR terdiri dari 25 direktori yang
terbagi ke dalam 7 subdirektorat subject matter non-pertanian seperti pada tabel 2.3.1
berikut:
tidak
Subject Matter Direktori match skip tersisa total
match
Statistik konstruksi 1780 2863 0 0 4643
Konstruksi
air bersih 397 260 0 0 657
listrik pln 27 17 0 0 44
listrik non-pln 2 44 0 0 46
Statistik penggalian 126 99 0 0 225
Pertambangan distribusi gas 0 86 0 0 86
dan Energi pertambangan non- 41 46 0 0 87
migas
pertambangan migas 14 10 0 0 24
pengilangan 4 1 0 0 5
Statistik hotel 4599 9 2923 6055 13586
Pariwisata objek wisata dan jasa 144 2019 307 22 2492
perjalanan wisata MB 454 3 83 1236 1776
Statistik perusahaan 334 45429 0 0 45763
Perdagangan perdagangan
Dalam Negeri jasa kebersihan dan 0 0 6 1108 1114
kegiatan lain
Statistik restoran dan boga 428 5 1363 563 2359
Pariwisata lainnya
tidak match
38%
tersisa
match
62%
0%
distribusi gas 0%
100%
penggalian 56%
44%
listrik non-pln 4%
96%
listrik pln 61%
39%
air bersih 60%
40%
0% 20% 40% 60% 80% 100%
persentase
c. Statistik Pariwisata
Pada statistik pariwisata terdapat beberapa direktori yaitu hotel, objek wisata
dan jasa, perjalanan wisata berskala menengah besar, restoran dan boga lainnya.
Perusahaan dengan direktori hotel terdapat 4599 matched perusahaan (33,9 persen), 9
not-matched perusahaan (0,1 persen) dan 8978 perusahaan (66 persen) yang belum
dilakukan matching dari total 13586 perusahaan. Perusahaan dengan direktori objek
wisata dan jasa terdapat 144 matched perusahaan (5,8 persen), 2019 not-matched
perusahaan (81 persen) dan 329 perusahaan (13 persen) yang belum dilakukan matching
dari total 2492 perusahaan. Perusahaan dengan direktori perjalanan wisata berskala
menengah besar terdapat 454 matched perusahaan (25,6 persen), 3 not-matched
perusahaan (0,2 persen) dan 1319 perusahaan (74,3 persen) yang belum dilakukan
matching dari total 1776 perusahaan. Perusahaan dengan direktori restoran dan boga
lainnya terdapat 428 matched perusahaan (18,1 persen), 5 not-matched perusahaan (0,2
persen) dan 1926 perusahaan (81,6 persen) yang belum dilakukan matching dari total
2359 perusahaan.
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
hotel objek perjalana restoran
wisata n wisata dan boga
dan jasa MB lainnya
match 33,85% 5,78% 25,56% 18,14%
tersisa 66,08% 13,20% 74,27% 81,64%
tidak match 0,07% 81,02% 0,17% 0,21%
tidak
match
99%
tersisa
0%
tidak match tersisa match
match
1%
e. Statistik Keuangan
Pada statistik keuangan terdapat beberapa direktori yaitu pembiyaan modal
dan ventura, pasar modal, asuransi, dana pensiun, pegadaian, pedagang valuta asing,
koperasi, perbankan konvesional, perbankan syariah, real estat, jasa persewaan, dan
kesehatan dan kegiatan social. Perusahaan dengan direktori pembiyaan modal dan
ventura terdapat 57 matched perusahaan (11,2 persen) dan 450 not-matched perusahaan
(88,8 persen) dari total 507 perusahaan. Perusahaan dengan direktori pasar modal
terdapat 46 matched perusahaan (33,3 persen) dan 92 not-matched perusahaan (66,7
persen) dari total 138 perusahaan. Perusahaan dengan direktori asuransi terdapat 1
matched perusahaan (0,1 persen), dan 1170 perusahaan (99,9 persen) yang belum
dilakukan matching dari total 1171 perusahaan. Perusahaan dengan direktori dana
pensiun terdapat 102 matched perusahaan (67,1 persen), dan 50 perusahaan (32,9
persen) yang belum dilakukan matching dari total 152 perusahaan. Perusahaan dengan
direktori pegadaian terdapat 249 matched perusahaan (37,8 persen) dan 409 perusahaan
(62,2 persen) yang belum dilakukan matching dari total 658 perusahaan. Perusahaan
dengan direktori pedagang valuta asing terdapat 45 matched perusahaan (7 persen), 20
not-matched perusahaan (3,1 persen) dan 576 perusahaan (89,9 persen) yang belum
dilakukan matching dari total 641 perusahaan. Perusahaan dengan direktori koperasi
terdapat 350 matched perusahaan (20,1 persen), 1042 not-matched perusahaan (59,8
persen) dan 352 perusahaan (20,2 persen) yang belum dilakukan matching dari total
1744 perusahaan. Perusahaan dengan direktori perbankan konvensional terdapat 336
matched perusahaan (4 persen), 847 not-matched perusahaan (10,1 persen) dan 7219
perusahaan (85,9 persen) yang belum dilakukan matching dari total 8402 perusahaan.
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
0%
pendidikan tinggi 100%
0%
0%
pendidikan dasar, menengah, & nonformal 100%
0%
0%
litbang & jasa perusahaan lain 100%
0%
0%
jasa komputer 100%
0%
0%
telekomunikasi lanjutan 100%
0%
1%
telekomunikasi 15%
84%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
g. Statistik Transportasi
Statistik transportasi memiliki direktori perusahaan transportasi dimana
terdapat 930 perusahaan yang matched (10,9 persen), 7604 perusahaan (89,1 persen)
yang not-matched dan 2 perusahaan (0,02 persen) yang belum dilakukan matching dari
8535 perusahaan.
tidak match
89%
Regency
(kdkab)
18%
kdkategori1
7%
Province Company
(kdprop) Name (nama
0%
Statistical Unit unit)
Address (klasunit) 0%
Country(kdnega
(alamat) 1%
ra)
1%
0%
Berdasarkan tabel 2.3.3, secara keseluruhan terlihat bahwa sampai saat ini,
dari 37847 perusahaan sebanyak 31856 perusahaan (84,17 persen) telah dilakukan
proses matching, sisanya 5991 perusahaan (15,83 persen) belum diproses.
Tabel 2.3.3. Jumlah dan Persentase Perusahaan yang Telah/Belum Dilakukan Proses
Matching
No Kategori Jumlah Perusahaan Persentase
1 Sudah di-matching 31856 84,17
2 Remained 5991 15,83
Total 37847 100,00
Tabel 2.3.5. Jumlah dan Persentase Perusahaan yang Match Berdasarkan Kategori
No Kategori Jumlah Perusahaan Persentase
1 Kept 111 71,61
2 Edited 34 21,94
3 Replaced 10 6,45
Total Match 155 100,00
Jumlah
Jumlah
Perusahaan
Nama Perusahaan
Jenis Yang Telah Di
No Group Keseluruhan Progress
Perusahaan Relasikan
Perusahaan
EG EN ES EG EN ES
1 Heilderberg Swasta 1 17 18 1 5 6 33.3%
Cement
Group
2 ABM Swasta 1 20 25 1 19 21 89.13%
Investama
Group
3 PT Telkom BUMN 1 29 510 1 26 62 16.48%
Indonesia
(Persero)
Pada tabel 2.3.6. group perusahaan dengan progress visualisasi oleh sistem
IBR terbesar adalah ABM Investama Group sebesar 89.13%. dan progress
terkecilnya adalah PT Telkom Indonesia (persero). Padahal jumlah perusahaan yang
direlasikan oleh system lebih banyak PT Telkom Indonesia (Persero) daripada ABM
Investama Group. hal ini karena jumlah perusahaan yang dimiliki ABM Inverstama
Group relative lebih sedikit daripada PT Telkom Group walaupun jumlah perusahaan
yang telah di relasikan lebih banyak PT Telkom Indonesia (Persero). Adapaun hasil
Visualisasi ketiga perusahaan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.
Berdasarkan hasil sistem IBR, perusahaan Telkom Group secara keseluruhan memiliki
enterprise sebanyak 26 dan establishment sebanyak 62 establishment. Sedangkan
berdasarkan data yang telah dikumpulkan sebelumnya, terdapat 29 enterprise dan 510
establishment yang merupakan bagian dari Telkom Group. Hal ini menunjukkan
bahwa hasil visualisasi yang dihasilkan melalui sistem IBR masih belum lengkap
dibandingkan dengan data yang diperoleh. Selain itu, hasil visualisasi bagan yang
terlalu memanjang (horizontal) dari sistem IBR ini dinilai masih kurang efisien karena
akan mempersulit pengguna untuk membaca dan menyalin bagan.
A. ORGANISASI L APANGAN
Pelaksanaan SPSE2016-IBR melibatkan tiga direktorat dari perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, dan pelaporan. Ketiga direktorat tersebut adalah
Direktorat Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei sebagai penanggung jawab
administrasi dan teknis pelaksanaan SPSE2016-IBR, Direktorat Sistem Informasi
Statistik sebagai penanggung jawab pengembangan sistem aplikasi IBR, dan
Direktorat Neraca Pengeluaran sebagai penanggung jawab keselarasan konsep definisi
IBR dalam implementasi SNA.
1. Penanggung Jawab
Kepala
Kepala Kepala Kepala
Subdirektorat
Subdirektorat Subdirektorat Subdirektorat Penanggung
Pengembangan
Pengembangan Konsolidasi Neraca Pengembangan Jawab
Standardisasi dan
Basis Data Pengeluaran Kerangka Sampel
Klasifikasi Statistik
Tabel 3.2.1. Ukuran Sampel SPSE2016-IBR Menurut Klasifikasi Unit Statistik dan
Kepemilikan Korporasi
EG EN ES Total
BUMN 66 36 102
Korporasi 48 36 36 120
Swasta
Total 48 102 72 222
Terkait dengan beban petugas dan target waktu penyelesaian, sesuai dengan
struktur organisasi lapangan bahwa pelaksana kegiatan SPSE2016-IBR terdiri dari 6
kelompok yang masing-masing terdiri dari 3 tim lapangan, alokasi sampel untuk setiap
tim ditetapkan secara proporsional dengan beban yang sama. Di samping itu,
frekuensi kunjungan lapangan terhadap sampel perusahaan ditentukan untuk
menyusun perhitungan perkiraan kebutuhan biaya kunjungan oleh petugas.
Tahap 1
Korp. Swasta:
Korp. Swasta 48 EG,
36 EN anak & 36 EN anak,
Korp. Swasta 36 ES 36 ES
=120 unit
48 EG (Dari 18 EG:
@2 EN anak & 2
ES)
18 EG Korp. BUMN:
Swasta & 48 EN Induk,
18 EN Anak,
18 EN Induk
36 ES
BUMN = 102 unit
BUMN
18 EN anak &
36 ES
BUMN
(Dari 18 EN
48 EN induk induk: TOTAL:
@1 EN anak & 2 222 unit
ES)
Tahap 2
Mengacu kepada ketiga tahap di atas, jumlah target sampel secara total yang
berasal dari penjumlahan unit sampel korporasi swasta sebanyak 120 unit dan BUMN
sebanyak 102 unit, adalah 222 unit.
Setelah daftar contact person selesai dibuat, petugas menghubungi contact person
tersebut setidaknya tiga kali komunikasi melalui telepon untuk melakukan pengecekan
dan konfirmasi nama dan alamat pengiriman surat/ kuesioner SPSE2016-IBR,
melakukan konfirmasi pengiriman kuesioner, dan melakukan kontrol pengisian
kuesioner. Proses komunikasi melalui telepon ini merupakan tahapan yang penting
khususnya apabila responden tidak memungkinkan dilakukan kunjungan langsung
karena berlokasi di luar Jakarta. Tahapan komunikasi telepon dengan contact person
untuk setiap EG/EN/ES sampel sebagai berikut.
1 PT Biro Klasifikasi Indonesia Indonesi Saifuddin Wijaya, Presiden Jl. Yos Sudarso 38-39-40 Tanjung
Indonesia a Ir., MBA Direktur Priok Jakarta - 14320 /
email :
bki@klasifikasiindonesia.com /
021 4301017 / 021 43936176
1 PT Adhi Karya Indonesia Indonesi Imam Santoso Komisaris Jl. Raya Pasar Minggu Km.18 M. Sekretaris aprindy@adhi.
(Persero) Tbk a Ernawi Utama Jakarta 12510/ Aprindy Perusahaa co.id/ Telp.
corsec@adhi.co.id / n 021 7975312
Telp. 021-7975312 / Fax . 021 -
7975311
67
8583732
1 PT Balai Pustaka Indonesia Indonesi Sukemi Komisaris Jalan Bunga No. 8 - 8A
(Persero) a Utama Matraman, Jakarta Timur, DKI
Jakarta/
onlinebalaipustaka@gmail.com,
humas@balaipustaka.co.id
a. Menghubungi perusahaan melalui telepon tahap I
Proses tahap II ini bertujuan untuk memastikan surat dan kuesioner yang
dikirimkan sudah diterima perusahaan dan bagaimana tindak lanjut dari surat
tersebut.
Prosedur untuk proses ini sebagai berikut.
1) Ucapkan salam dan minta langsung disambungkan dengan contact person yang
dituju.
2) Jika sudah tersambung, perkenalkan diri kembali dan sampaikan bahwa surat
dan kuesioner sudah dikirimkan melalui alamat yang telah diberikan
sebelumnya.
3) Tanyakan apakah surat sudah diterima. Jika belum, klarifikasikan kembali
alamat pengiriman surat tersebut untuk memastikan tidak ada kesalahan
pengiriman.
Proses komunikasi melalui telepon dapat dilakukan lebih dari tiga tahap
tersebut tergantung pada kebutuhan dan respon perusahaan. Namun, petugas
a. Kementerian BUMN
Surat yang dikirimkan mencakup pemberitahuan kegiatan (tujuan dan
periode waktu pelaksanaan) serta permohonan dukungan kegiatan SPSE2016-IBR
oleh Kementerian BUMN sehingga diharapkan Kementerian BUMN dapat
mendorong seluruh BUMN yang menjadi sampel kegiatan dapat berpartisipasi
memberikan data yang diminta (lihat lampiran M).
d. Unit perusahaan
Surat yang dikirimkan adalah salinan surat pemberitahuan kepada induk
perusahaannya mencakup pemberitahuan kegiatan (tujuan dan periode waktu
pelaksanaan) yang melampirkan kuesioner EN (untuk diisi) dan surat
permohonan dukungan yang melampirkan daftar ES dari EN tersebut yang
terkena sampel (lihat lampiran L).
e. Establishment
Surat yang dikirimkan adalah salinan surat pemberitahuan kepada induk
perusahaannya mencakup pemberitahuan kegiatan (tujuan dan periode waktu
pelaksanaan) yang melampirkan kuesioner ES (untuk diisi) dan surat pengantar
dari perusahaan induk jika ada.
5. Pengecekan Lapangan
- kelengkapan petugas (kuesioner, surat tugas, nametag BPS, kartu nama, dll)
- mempelajari BUMN/EG yang akan dikunjungi dr annual report/ financial statement
dan hasil profiling, bagian2 apa yang belum jelas dan perlu dikonfirmasikan.
- membuat janji kunjungan sebbelum melakukan kunjungan (jika memungkinkan)
- siapkan daftar kontak perusahaan yang dimiliki (sebagai acuan mencari kontak
person)
- mempelajari isi publikasi dan cd souvenir dan bagaimana cara mendapatkan data
BPS supaya dapat sedikit menjelaskan produk-produk BPS.
78
Swasta
WAKTU BUMN
PENYERAHAN EN INDUK EN ANAK/ SAMPEL ES SAMPEL
1 Copy Surat KaBPS kpd Kementerian
BUMN (Surat Nomor 01000.254)
2 Surat KaBPS kpd perusahaan BUMN (EN) 1 Copy Surat KaBPS kpd perusahaan BUMN 1 Copy Surat KaBPS kpd perusahaan BUMN
(Surat Nomor 01000.260) Stempel Asli (EN) induk (Surat Nomor 01000.260) yang (EN) induk pemilik ES (Surat Nomor
Khusus untuk ambil kuesioner: Minta ada TTD Mengetahui Induknya 01000.260)
TTD mengetahui + stempel perusahaan
pada surat untuk pengantar ke EN
sampel
2 Surat KaBPS kpd perusahaan BUMN (EN)
(Surat Nomor 01000.260) Stempel Asli -->
KUNJUNGAN
edit kepada sesuai nama EN sampel
PERTAMA
3 Kuesioner SPSE2016-EN 3 Kuesioner SPSE2016-EN 2 Kuesioner SPSE2016-ES
4 Daftar sampel EN dan ES (jika termasuk 4 Daftar sampel ES (jika termasuk sampel )
EN sampel )
5 Surat Tugas 5 Surat Tugas 3 Surat Tugas
6 Kartu Nama 6 Kartu Nama 4 Kartu Nama
Khusus untuk naruh kuesioner: Khusus untuk naruh kuesioner: Khusus untuk naruh kuesioner:
klip/lampirkan pada kuesioner yang klip/lampirkan pada kuesioner yang klip/lampirkan pada kuesioner yang
ditinggal) ditinggal) ditinggal)
7 Map/ amplop 7 Map/amplop 7 Map / amplop
8 Nametag 8 Nametag 8 Nametag
SAAT
MENINGALKAN 1 Tanda terima kuesioner 1 Tanda terima kuesioner 1 Tanda terima kuesioner
KUESIONER
WAKTU Swasta
PENYERAHAN EG EN SAMPEL ES SAMPEL
1 Surat KaBPS kpd grup (EG) 1 Copy Surat KaBPS kpd grup 1 Copy Surat KaBPS kpd grup
(Surat Nomor 01000.261) induk (EG) (Surat Nomor induk (EG) (Surat Nomor
Stempel Asli 01000.261) yang ada TTD 01000.261) yang ada TTD
Khusus untuk ambil kuesioner: Mengetahui EGnya Mengetahui EGnya
Minta TTD mengetahui +
stempel perusahaan pada surat
untuk pengantar ke EN sampel
KUNJUNGAN
PERTAMA
3 Kuesioner SPSE2016-EG 3 Kuesioner SPSE2016-EN 2 Kuesioner SPSE2016-ES
4 Daftar sampel EN dan ES (jika 4 Daftar sampel ES (jika
termasuk EG sampel ) termasuk sampel )
5 Surat Tugas 5 Surat Tugas 3 Surat Tugas
6 Kartu Nama 6 Kartu Nama 4 Kartu Nama
Khusus untuk naruh kuesioner: Khusus untuk naruh kuesioner: Khusus untuk naruh kuesioner:
klip/lampirkan pada kuesioner klip/lampirkan pada kuesioner klip/lampirkan pada kuesioner
yang ditinggal) yang ditinggal) yang ditinggal)
7 Map/ amplop 7 Map/amplop 7 Map / amplop
8 Nametag 8 Nametag 8 Nametag
SAAT
MENINGALKAN 1 Tanda terima kuesioner 1 Tanda terima kuesioner 1 Tanda terima kuesioner
KUESIONER
79
KUESIONER 2 Tanda terima souvenir 2 Tanda terima souvenir 2 Tanda terima souvenir
80 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
BAB IV HASIL PELAKSANAAN SPSE2016
35
Jumlah Perusahaan
30
25
20
15
10
5
0
Profiling Ground Check
Ada CP 33 11
Tidak Ada CP 11 33
23%
7%
54%
16%
Jika ditelaah lebih lanjut, jabatan contact person yang paling banyak dihubungi
dalam pelaksanaan ground check perusahaan swasta adalah corporate secretary atau
sekretaris perusahaan. Informasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.1.3.
4%
6% 6%
27%
48%
9%
31
26
23
18
Pencocokan hasil profiling dan ground check, seperti terdapat pada Gambar
4.1.5., menunjukkan bahwa perusahaan BUMN yang memiliki contact person yang
sama antara hasil profiling dan ground check hanya sebanyak 4 persen dari total
perusahaan BUMN sampel. Sementara itu, informasi contact person yang tidak sama
antar keduanya lebih banyak dibandingkan dengan persentase perusahaan yang
informasi contact personnya cocok, yaitu sebesar 20 persen. Adapun perusahaan yang
tidak didapatkan informasi contact person baik pada profiling maupun pada ground
check mencapai 35 persen.
a. Perusahaan BUMN
Pada kegiatan ground check ini, diambil sampel dari 140 grup perusahaan
BUMN yang terdapat pada direktori IBR untuk mengisi kuesioner. Sama halnya
dengan ground check pada perusahaan swasta, kuesioner pada perusahaan BUMN juga
diberikan melalui beberapa cara, antara lain: email, pos/ ekspedisi, fax, dan diantar
langsung.
Tabel 4.1.1. Jumlah Perusahaan BUMN Berdasarkan Cara Pengiriman Kuesioner oleh
Petugas
Apabila dilihat secara rata-rata, pengembalian kuesioner melalui email, pos, fax,
maupun diantar langsung oleh perusahaan BUMN sangat jarang dilakukan. Sementara
itu, rata-rata pengembalian kuesioner dengan diambil oleh petugas berkisar antara satu
hingga dua kuesioner pada tiap grup perusahaan. Lebih lanjut, jumlah grup
perusahaan yang mengembalikan kuesioner melalui email sebanyak 9 grup perusahaan,
melalui pos sebanyak 3 grup perusahaan, melalui fax dan diantar sebanyak 1 grup
perusahaan, serta diambil langsung sebanyak 20 grup perusahaan. Dalam hal ini tidak
semua unit yang dikirim kuesioner merespon atau mengembalikan kuesioner. Jumlah
seluruh unit perusahaan, baik EG, EN, maupun ES yang mengembalikan kuesioner
menurut cara pengembaliannya ditunjukkan pada tabel 4.1.2.
Tabel 4.1.3. Selang Waktu Pengembalian Kuesioner pada Grup Perusahaan BUMN
89
47 PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) 1 0 0 0 1 0 10 1 0 0 0 0 0 1 -
b. Perusahaan Swasta
Pada perusahaan swasta, kegiatan groud check ini mengambil sampel sebanyak
34 grup perusahaan swasta dari 100 grup perusahaan swasta dengan total unit secara
keseluruhan sebanyak 97 perusahaan. Dari 34 grup perusahaan yang terpilih sebagai
sampel, metode pengiriman kuesioner terbanyak adalah melalui email yaitu terdapat
25 grup perusahaan yang memperoleh kuesioner melalui email dengan jumlah email
yang dikirimkan sebanyak 56. Selanjutnya terbanyak kedua yaitu sebanyak 18 grup
perusahaan mendapat kuesioner dengan diantar langsung oleh petugas dengan total
pengantaran sebanyak 47 kuesioner. Kemudian 3 grup perusahaan swasta dikirimkan
kuesioner melalui fax dengan total fax yang dikirim sebanyak 3 fax, dan tidak ada
grup perusahaan yang dikirimkan kuesioner melalui pos atau ekspedisi.
Tabel 4.1.5. Jumlah Grup Perusahaan Swasta yang Dikirimi Kuesioner dan Jumlah
Kuesioner Berdasarkan Cara Pengirimannya
Kriteria Diantar
Email Pos/Ekspedisi Fax
Langsung
Jumlah Grup 25 0 3 18
Jumlah Kuesioner 56 0 3 47
Jumlah Grup 21 28 20
Jumlah Kuesioner 52 308 75
Dari 34 grup perusahaan yang terdiri dari 97 unit perusahaan yang menerima
kuesioner , sebesar 57,74 persen perusahaan yang mengembalikan kuesioner yang
telah diberikan. Metode pengembalian kuesioner yang paling banyak dilakukan
dengan cara diambil sendiri oleh petugas yaitu sebanyak 28 kuesioner. Selanjutnya, 7
perusahaan mengembalikan kuesioner melalui email. Kemudian, 4 perusahaan
mengembalikan kuesioner melalui pos atau ekspedisi. Sementara itu, 1 perusahaan
mengembalikan kuesioner melalui fax dan tidak ada satupun perusahaan yang
mengembalikan kuesioner dengan mengantar langsung kuesioner yang diterima.
Tabel 4.1.7. Jumlah Grup Perusahaan Swasta yang Mengembalikan Kuesioner dan
Jumlah Kuesioner Berdasarkan Cara Pengembaliannya
Berdasarkan selang waktu, rata-rata lamanya waktu kuesioner dari saat dikirimkan
hingga diterima kembali sekitar 16 hari. Selang waktu terlama tercatat hingga 40 hari
semenjak saat dikirimkan. Sementara itu, selang waktu tercepat yang tercatat sebesar 5
hari.
Statistik Waktu
Maksimum 40
Rata-rata 16
Minimum 5
Standar deviasi 11
93
48 HSBC Group 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
3. Pengisian formulir
Pada level enterprise group (EG) waktu terlama yang dihabiskan petugas
dalam proses pengiriman formulir sampai dengan formulir diterima kembali
adalah 39 hari, sedangkan waktu tercepat yang digunakan oleh perusahaan
setingkat EG adalah 1 hari. Secara rata-rata, perusahaan setingkat EG
memerlukan waktu 18 hingga 19 hari untuk mengisi kuesioner. Dari 11
perusahaan terdapat 2 (18,18%) perusahaan yang tidak mengisi tanggal
penyerahan dan tanggal penerimaan dokumen.
Pada level enterprise (EN) waktu terlama yang dihabiskan petugas dalam
proses pengiriman formulir sampai dengan formulir diterima kembali adalah
Pada level enterprise group (EG) waktu terlama yang diperlukan untuk
mengisi kuesioner adalah 26 hari, sedangkan waktu tercepat yang digunakan
oleh perusahaan setingkat EG adalah 1 hari. Secara rata-rata, perusahaan
setingkat EG memerlukan waktu 8 hingga 9 hari untuk mengisi kuesioner.
Dari 11 EG terdapat 2 EG yang tidak mengisi tanggal memulai dan tanggal
selesai dalam proses pengisian kuesionernya. Secara umum, perusahaan-
perusahaan setingkat EG cukup baik dan cepat dalam melakukan pengisian
kuesioner.
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa pihak yang melakukan pengisian
kuesioner, umumnya dilakukan oleh sekretariat, manajer, dan bagian divisi dengan
persentase sama, yakni sebesar 27 persen. Sedangkan sebagian kecil kuesioner diisi
oleh kepala divisi, dengan persentase sebesar 18 persen. Secara keseluruhan, dapat
dikatakan bahwa pengisian kuesioner untuk perusahaan enterprise group umumnya
terbatas pada keempat pihak tersebut. Berbeda dengan perusahaan enterprise, pengisian
kuesioner dilakukan oleh lebih banyak pihak dalam perusahaan enterprise yang
dijelaskan dalam table berikutnya.
100 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Tabel 4.1.19. Persentase dan Jumlah Perusahaan Berdasarkan Jabatan Pengisi
Kuesioner Establishment
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 101
Tabel 4.1.20. Persentase dan Jumlah Perusahaan Berdasarkan Jenis Perusahaan dan
Jabatan Pengisi Kuesioner
Jumlah Perusahaan
Jabatan Dalam
No Enterprise Enterprise Establishment
Perusahaan
Group (Angka(%)) (Angka(%))
(Angka(%))
1 Direktur 0 (0.00) 3(3.90) 0 (0.00)
2 General 3 (27.27) 20(25.97) 19 (40.43)
Manager/Manager
3 Supervisor 0 (0.00) 0(0.00) 6 (12.77)
4 Sekretariat 3 (27.27) 24(31.17) 4 (8.51)
5 Kepala Divisi 2 (18.18) 11(14.29) 4 (8.51)
6 Divisi 3 (27.27) 13(16.88) 6 (12.77)
7 Kepala Cabang 0 (0.00) 0(0.00) 5 (10.64)
8 Humas 0 (0.00) 5(6.49) 1 (2.13)
9 Umum 0 (0.00) 1(1.30) 2 (4.26)
102 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Tabel 4.1.21. Rangkuman Laporan Histori Proses Pengecekan Lapangan
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 103
5. Nama Unit : PT Astra Internasional Tbk (EG)
Alamat : Jl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II Jakarta Utara, Jakarta
Rangkuman : Pihak Astra Internasional yang lebih dikenal dengan AI
menyambut dengan baik kedatangan petugas. Pengisian
kuesioner memakan waktu yang cukup lama. Selain karena
pekerjaan yang sedang banyak, mereka juga memeriksa bunyi
UU No 16 tahun 1997 dan Badan Pusat Statistik untuk
memastikan data mereka aman. Saat pengisian anak
perusahaan masih terdapat perbedaan konsep dan definisi
antara AI dan IBR. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan
adanya pertanyaan kuesioner “Apakah saham terbesar?”.
6. Nama Unit : PT Danamon Tbk. (EN)
Alamat : Menara Danamon LT 7 Jl. Prof Dr. Satrio Kav. E4/6, Mega
Kuningan
Rangkuman : Pihak Danamon tergolong sangat kooperatif. Kuesioner diisi
dan dikembalikan kepada petugas dengan tepat waktu. Pihak
Danamon juga menghubungi dan mengabarkan ketika
kuesioner telah selesai diisi.
7. Nama Unit : PT Astra Mitra Ventura (EN)
Alamat : Jalan Gaya Motor 1 No. 10 Sunter II, Jakarta Utara 14330
Rangkuman : Pihak perusahaan menerima dengan baik kunjungan petugas.
Pengiriman kuesioner ternyata bersamaan dengan kuesioner
yang dikirimkan oleh subdit lain, sehingga perusahaan cukup
dengan kuesioner yang double tersebut. Setelah penjelasan
bahwa kuesioner tersebut berbeda, perusahaan setuju untuk
mengisi kuesioner. Koordinasi dengan subdit lain diperlukan
agar tidak terjadi kuesioner yang double, karena dapat
memberatkan perusahaan dengan banyaknya kuesioner. Jika
perusahaan tersebut menjadi sampel dari survei yang berbeda,
maka informasi CP untuk perusahaan tersebut bisa didapatkan
dari subdit lain yang telah melakukan survei dengan
perusahaan tersebut.
8. Nama Unit : PT Peruri Digital Security (EN)
Alamat : Gaha Iskandarsyah Lt 7, Jl. Sultan Iskandarsyah No. 66 C,
Jaksel
Rangkuman : Pihak perusahaan bersedia mengisi kuesioner. Perusahaan
menanyakan beberapa hal yang kurang bisa dijawab yaitu:
apabila perusahaan tidak ikut serta tidak akan menimbulkan
dampak dan jika perusahaan ikut serta maka dampak untuk
perusahaan seperti apa.
104 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
9. Nama Unit : PT PGAS Solution (EN)
Alamat : Kompleks PGN, Gedung C, Lt. 4, Jl. K.H. Zainul Arifin
No.20, Jakarta, 1140
Rangkuman : Pihak perusahaan memberikan respon yang positif dan
langsung aktif memberitahu kelanjutan pengisian kuesioner ke
pihak CP BPS. Petugas agar tidak terlalu sering menghubungi
karena akan menimbulkan kesan menekan perusahaan.
10. Nama Unit : PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Kantor Cabang DPLK
Jiwasraya (ES)
Alamat : Jl. Cik Ditiro No.27, Menteng, Jakarta Pusat, 10310
Rangkuman : Hubungan melalui telepon tidak ada respon sehingga petugas
langsung mendatangi perusahaan. Dan ternyata nomor telepon
yang terdapat di profile berbeda dengan nomor telepon yang
berlaku. Ketika kunjungan, kuesioner bisa langsung diisi dan
selesai. Untuk ES sebaiknya memang langsung kunjungan saja
tapi lebih baik apabila menghubungi terlebih dahulu.
11. Nama Unit : PT Barito Pacific Tbk (EG)
Alamat : Wisma Barito Pacific Tower B, Lt.9 Jl. Letjen S.Parman Kav.
62-63 Jakarta 11410
Rangkuman : Perusahaan menyambut dengan sangat baik petugas yang
datang berkunjung. Petugas juga ditawari air minum. Pihak
perusahaan ternyata mengedit kuesioner pdf yang dikirimkan
dan sudah diprint, Hasilnya sangat rapi. Isiannya tidak ada
yang keliru, bahkan sudah ditambahkan perusahaan yang
belum diketahui oleh petugas dan membenarkan alamat yang
salah. Selain itu, petugas juga diberi kartu nama dan CD berisi
annual report Barito terbaru. Selain itu, pihak perusahaan juga
memberikan ijin dan rekomendasi untuk melakukan
pencacahan terhadap anak perusahaan serta memberikan CP
tiap anak perusahaan.
12. Nama Unit : Perum BULOG (ES)
Alamat : Jl. Gatot Subroto Kav 49, Jakarta Selatan 12950
Rangkuman : Proses pencacahan terlaksana dengan mudah dan pihak UB-
OPASET sangat kooperatif.
13. Nama Unit : PT Kimia Farma (Persero) Tbk (EN)
Alamat : Jalan Veteran No. 9 Jakarta Pusat
Rangkuman : Sambutan dari pihak Kimia Farma (KF) sangat baik dan
kooperatif. Petugas juga diberi Annual Report KF tahun 2013
sebanyak 2 buah. Cukup susah pada saat pertama kali
mengubungi via telepon karena hanya ada satu nomor telepon
sehingga harus mengetahui terlebih dahulu nomor ekstensi
yang dituju. Mungkin kedepannya, apabila terdapat perusahaan
yang sulit dihubungi via telepon karena jaringan yang sibuk,
petugas bisa datang langsung ke perusahaan.
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 105
14. Nama Unit : PT Kimia Farma Diagnostika, Cabang Cikini (ES)
Alamat : Jalan Cikini Raya No. 2, Jakarta Pusat
Rangkuman : Pada awalnya sampel yang masuk dalam groundcheck IBR adalah
PT Kimia Farma Diagnostika, Cabang Garuda. Ternyata
KFD Cabang Garuda belum genap satu tahun beroperasi dan
masih bergantung ke kantor pusat, sehingga pihak KFD
Cabang Garuda merekomendasikan untuk melakukan
pencacahan terhadap KFD Cabang Cikini. Pihak KFD Cabang
Cikini sangat kooperatif bahkan bersedia mengantarkan
langsung kuesioner yang telah diisi ke BPS.
15. Nama Unit : PT Pegadaian (Persero), Kantor Wilayah VIII (ES)
Alamat : Jalan Senen Raya, No.36 Jakarta Pusat 10410
Rangkuman : Sambutan yang diberikan oleh pihak Pegadaian (ES) sangat
kooperatif. Untuk ES setelah dapat ijin langsung didatangi.
Lebih mudah dengan wawancara langsung karena informasi
yang didapat bisa lebih cepat. Untuk berjaga-jaga, perlu
menyiapkan kuesioner kosong sehingga mempermudah jika di
lapangan terjadi perubahan sampel ES.
16. Nama Unit : PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (EN)
Alamat : Jalan Trunojoyo Blok M-I No. 135
Rangkuman : PT PLN Persero sebagai perusahaan BUMN dinilai sangat
kooperatif dan memberikan respon yang baik. Selain itu pihak
PLN juga memberikan sampel anak perusahaan mana yang
sudah menerima disposisi dari pusat sehingga bisa dikunjungi
untuk melakukan survei. Pihak PLN juga memberikan kopian
disposisi dari PLN pusat beserta nomor CP (General Manager)
dari sampel anak perusahaan dan unit produksi yang bisa
dihubungi.
17. Nama Unit : PT Indofarma Global Medika (IGM) Cabang 2 (ES)
Alamat : Jl. Sultan IskandarMuda 9 BCD Kebayoran Lama
Rangkuman : Lokasi perusahaannya sangat jauh dan susah ditemukan karena
nomor alamatnya acak. Petugas berputar-putar d sekitar
Gandaria City karena tulisan PT Indofarma Global Medika
sangat kecil sehingga sulit terlihat. Perusahaannya sangat
welcome kepada petugas.
18. Nama Unit : PT. Palawi Risorsis (EN)
Alamat : Rukan Tanjung Mas Raya Blok B1/32, Tanjung Barat,
Jagakarsa, Jaksel
Rangkuman : Petugas perlu menjelaskan beberapa pertanyaan yang masih
belum dimengerti oleh perusahaan, walaupun perusahaan
sudah diberi waktu untuk mempelajarinya terlebih dahulu.
106 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
19. Nama Unit : PT Sarinah, Tbk. (EN)
Alamat : Jalan M.H. Thamrin No.11 RT 008 RW 004, Jakarta Pusat
10350
Rangkuman : Pertama petugas bertanya pada kasir, lalu diarahkan ke lantai
10 dan bertemu petugas security. Setelah menjelaskan maksud
dan tujuan petugas security meminta supaya kuesionernya
ditinggalkan, namun petugas BPS tidak percaya dan mendesak
untuk bertemu dengan yang lebih berhak untuk
menyampaikan kuesioner. Akhirnya pihak sarinah mau
menerima kuesioner dengan baik dan mau mengantarkan ke
beberapa anak perusahaan.
20. Nama Unit : PT Sariarthamas Internasional (EN)
Alamat : Jl. MH Thamrin no.06 RT 001 RW 002 Jakarta Pusat 10340
Rangkuman : Petugas menyarankan untuk ground check selanjutnya agar
bisa mendapatkan contact person direksi PT. Sakinah, agar
bisa mendatangi anak-anak perusahaannya dengan baik, seperti
unit ini.
21. Nama Unit : PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (EN)
Alamat : Wisma Indocement Lantai 8, Jl. Jend. SudirmanKav. 70-71,
Jakarta 12910
Rangkuman : Unit ini tidak mau dibilang sebagai EG, mereka bilang EG-nya
adalah Heidelberg Cement Group yang ada di Jerman.
Akhirnya kuosioner EN diberikan melalui email.
22. Nama Unit : Perum Perikanan Indonesia (EN)
Alamat : Jl. Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara
Rangkuman : Perusahaan mengeluh karena pengisian kuesioner dianggap
sangat rumit sehingga perlu didampingi petugas BPS saat
pengisian kuosioner.
23. Nama Unit : PT. Bukit Asam Prima (EN)
Alamat : Menara Karya Lantai 20. Jl. HR Rasuna Said Blok X-5 Kav. 1-
2 Jaksel 12950
Rangkuman : Surat pengantar yang dibawa petugas adalah untuk BUMN,
padahal unit ini merupakan perusahaan swasta. Petugas juga
mengalami insiden, sehingga souvenir diberikan sebelum
kuesioner selesai diisi.
24. Nama Unit : PT. Pos Logistics Indonesia (EN)
Alamat : Jl. Gedung Kesenian No. 2, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan
Sawah Besar, 10710
Rangkuman : PT. Pos Logistics Indonesia bertindak kooperatif aktif dalam
pelaksanaan Groundcheck IBR, karena langsung mengirimkan
fax yang berisi surat pengantar dan contact person di masing-
masing anak perusahaan dan unit di bawahnya yang terpilih
sebagai sample tanpa diminta.
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 107
25. Nama Unit : PT Royal Golden Eagle Indonesia (EN)
Alamat : Jl. MH. Thamrin 31 d/h Jl. Teluk Betung 31 Kelurahan
Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat 10230
Rangkuman : Alur birokrasi perusahaan untuk urusan dokumen masuk,
seperti dalam hal pengiriman kuesioner terlalu menyulitkan
dan kurang terkoordinasi. Website resmi perusahaan yang
menjadi sumber informasi tidak valid dan cenderung
menyesatkan.
108 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Tabel 4.1.22. Group Yang Kepemilikannya Oleh Asing/ Berlokasi Di Luar
Negeri
Ra Groups International Ultimate Indonesian Ultimate Equity
nk Holding Holding/Parent
Company
1. Jardine (Astra Jardine Matheson PT. Astra Foreign/
International) Holdings Ltd, USA Insternational Tbk UK
6. Philip Morris Philip Morris PT. Phillip Morris Foreign/
International International Inc., USA Indonesia USA
16. Unilever Unilever PLC, Inggris PT Unilever Indonesia Private
Tbk
19. Standard Standard Chartered Standard Chartered Foreign/
Chartered PLC, Inggris Bank Indonesia UK
Bank
23. Charoen PT Charoen Pokphand Private
Pokphand Indonesia Tbk
25. Panasonic Panasonic Corporation, PT. Panasonic Gobel Private
Gobel Group Japan Indonesia
29. Heidelberg Heidelberg Cement AG, PT Indocement Foreign/
Cement Germany Tunggal Prakarsa Tbk German
Group
(Indocement)
46. Vale (Inco) VALE S.A. PT Vale Indonesia Tbk Foreign/
Brazil
49. HSBC Group HSBC Holdings PLC, PT. HSBC Securities Foreign/
Inggris Indonesia UK
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 109
Tabel 4.1.23. Group Asing Yang Memiliki Anak Perusahaan Di Indonesia
Ra Groups Ultimate Indonesian Equity
nk Holding/Parent Subsidiaries
Company
4. Wilmar Wilmar PT. Wilmar Private
International International Ltd, Cahaya
Singapore Indonesia, Tbk
PT Duta Sugar
International
PT Jawamanis
Rafinasi
13. Khazanah Group Khazanah PT XL Axiata Foreign/
Nasional Berhad, Tbk Malaysia
Malaysia Cimb Niaga
Bank
15. Qatar Investment Ooredoo Q.S.C., PT. Indosat Tbk. Foreign/
Authority Qatar Qatar
26. Temasek Group Temasek PT Bank Foreign/
Holdings Danamon Singapore
(Private) Limited, Indonesia Tbk
Singapore
c. Group yang secara nyata didefinisikan sebagai group namun tidak memiliki
satu perusahaan holding tunggal.
Tabel 4.1.23. Group Yang Tidak Memiliki Satu Perusahaan Holding Tunggal
Rank Groups Line Business Equity
2. Salim Group Food industry, plantations, Private
telecommunications
3. Sinar Mas Plantations, pulp & paper, Private
Group telecommunications
5. Djarum Group Banking, cigarettes, plantations, electronics Private
7. Lippo Group Retail, multimedia, property, health care Private
38. Arsari Group Infrastructure, manufacturing, energy Private
40. Persada Capital Textiles, investment Private
Group
110 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
d. Group di dalam group.
Kondisi ini seringkali ditemukan dalam profiling ketika beberapa grup dari daftar
100 group yang saling terhubung atau berada di bawah kepemilikan grup lain
yang juga berada dalam daftar. Perlu disepakati apakah perlu dibuat pendefinisian
konsep grup yang lebih spesifik dan batasan cakupan pemisahan grup. Untuk
penggambaran struktur perusahaan, perlu dipertimbangkan juga bagaimana
penggambaran pohon relasi agar informasi relasi antar grup tersebut tidak
terputus.
a. Tahap 1
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 111
Tabel 4.2.1. Daftar Sampel Tahap 1 EG Swasta dan EN Induk BUMN
SPSE2016-IBR
No. EG Swasta EN Induk BUMN
1. Jardine/ Astra International Group PT Danareksa (Persero) Tbk
2. Khazanah Group PT Jasa Tirta 1
3. Standard Chartered Bank Group PT Timah (Persero) Tbk
4. Alfamart Group PT Biro Klasifikasi Indonesia
5. Temasek Group PT Adhi Karya (Persero) Tbk
6. Bosowa Group Perum DAMRI
7. ABC Group PT Balai Pustaka (Persero)
8. Tunas Ridean Group PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
9. Salim Group PT. Jasa Marga (Persero) Tbk
10. MNC Group PT. Krakatau Steel Tbk
11. CT Corporation Group Perum Perumnas
12. AKR Group PT. Pengembangan Pariwisata Bali (Persero)
13. Kalbe Farma Group PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
14. Gajah Tunggal Group PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
15. Bayan Resources Group Perum Percetakan Uang Republik Indonesia
16. Darmex Agro Group PT. Barata Indonesia
17. Barito Pacific Group PT Pegadaian (Persero)
18. Trikomsel Group PT Kimia Farma (Persero) Tbk
19. Panin Group Perum BULOG
20. TNT Group PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
21. Adaro Energy Group PT Industri Nuklir Indonesia (BATANTEK)
22. Wilmar International Group PT Telekomunikasi Indonesia
23. Vale (Inco) Group PT Jasa Tirta II
24. Wings Group PT Merpati Nusantara Airlines
25. Heidelberg Cement Group (Indocement) PT Indofarma (Persero) Tbk.
26. Bakrie Group Perum Perhutani
27. Harum Energy Group PT Bank Negara Indonesia Tbk.
28. Unilever Group PT Sarinah Tbk.
29. Djaroum Group PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri
(TASPEN)
30. Charoen Pokphand PT Angkasa Pura II (Persero)
31. Mayora Indah Group Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD)
32. Persada Capital Group PT Bio Farma (Persero)
33. Central Cipta Murdaya (Berca Group) PT. Bukit Asam (Persero), Tbk.
34. Japfa Comfeed Group PT. Angkasa Pura I (Persero)
35. Medco Energi Group PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
36. Raja Garuda Mas Group PT. Pos Indonesia (Persero)
37. Qatar Investment Authority (Indosat Group) PT. Hotel Indonesia Natour
38. Indorama Synthetic Group PT. Boma Bisma Indra (Persero)
39. Lion Air Group Perum Perikanan Indonesia
40. Phillip Morris International Group Perum Lembaga Kantor Berita Antara
41. Triputra Group PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
42. ABM Investama (Trakindo) Group PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk.
43. Argo Manunggal Group PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)
44. Gudang Garam Group PT. Cambrics Primissima
45. Arsari Group Perum Jaminan Kredit Indonesia
46. HSBC Group Perum Percetakan Negara Republik Indonesia
47. Lippo Grup PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
48. Panasonic Gobel Group PT. Berdikari (Persero) Tbk
112 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
b. Tahap 2
c. Tahap 3
2. Partisipasi Perusahaan
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 113
Partisipasi grup perusahaan swasta dan perusahaan induk BUMN tersebut jika
dirinci menurut status respon adalah seperti ditunjukkan pada gambar 4.2.1 berikut.
EN Unit menolak
Induk 66,67 berpartisipasi
BUMN 20,83 12,50 (reject to participate)
0,00
Tidak ada CP yang
0,00 20,00
40,00 60,00 bisa dihubungi (can't
80,00 be reached)
100,00
Pada grup perusahaan swasta, status respon terbanyak sebanyak 39,58 persen
grup perusahaan swasta tidak didapatkan informasi contact person yang bisa dihubungi
(can’t be reached). Kuesioner sudah dicoba dikirim namun tidak ada contact person
perusahaan yang berwenang untuk membantu pengisian kuesioner. Beberapa di
antaranya juga terkendala group/holding yang berada di luar negeri dan tidak ada
informasi manajemen grup di Indonesia. Dalam kasus group/holding yang berada di
luar negeri tidak dilakukan pengecekan lapangan pada grup, melainkan digunakan
pendekatan melalui anak perusahaan/enterprise di bawahnya untuk mendapatkan
informasi grup (bottom-up approach).
Status respon lain terdapat penolakan oleh responden sebesar 14,58 persen
dimana contact person grup perusahaan sulit dihubungi dan tidak kooperatif. Pada
kondisi lain sekretaris perusahaan menyatakan tidak dapat berpartisipasi dalam studi
karena sedang ada reorganisasi perusahaan. Status respon sebanyak 22,92 persen
menunjukkan kuesioner sudah dikirimkan kepada contact person perusahaan dan
disampaikan sudah dalam proses pengisian namun sampai batas waktu terlewati ketika
dihubungi kembali belum ada kejelasan dari contact person. Status respon kuesioner
telah selesai diisi pada grup swasta baru mencapai 22,92 persen. Hal ini menunjukkan
perlu adanya peningkatan strategi pendekatan perusahaan seperti melibatkan asosiasi
114 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
perusahaan, sosialisasi manfaat partisipasi data dan jaminan kerahasiaan, serta
pendekatan komunikasi langsung dari pimpinan BPS dengan top level manajemen
perusahaan pada grup perusahaan yang berskala besar.
Jika dibandingkan dengan status respon grup perusahaan swasta, perusahaan
induk BUMN memberikan respon lebih baik, ditunjukkan dengan lebih dari 50
persen merespon dengan baik sampai dengan kuesioner diterima kembali, tidak
adanya penolakan dari perusahaan dan hanya 12,50 persen yang tidak didapatkan
contact person, serta 20,83 persen kuesioner yang tidak kembali. Hal ini sangat ditunjang
oleh adanya dukungan Kementerian BUMN yang mengirimkan surat dukungan
(lampiran N) langsung kepada 48 direksi BUMN. Kerjasama IBR BPS dengan
kementerian/lembaga selain kepada Kementerian BUMN, perlu ditingkatkan untuk
memperkuat IBR meliputi kerjasam dengan BKPM terkait perijinan penanaman
modal dalam negeri maupun asing, Kementerian Hukum dan HAM terkait perijinan
legal pendirian perusahaan, Kementerian Perdagangan terkait perijinan Tanda Daftar
Perusahaan (TDP), dan Direktorat Jenderal Pajak terkait pendaftaran dan pembayaran
wajib pajak badan usaha.
Swasta EG 18 9 50,00
EN 36 18 50,00
ES 36 8 22,22
Subtotal 90 35 38,89
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 115
Partisipasi EG, EN, dan ES sampel pada korporasi swasta jika dirinci menurut
status respon ditunjukkan pada gambar 4.2.2 berikut.
Kuesioner sudah
diterima/ diambil
50,00 11,11 16,67 16,67 (completed)
EG
Kuesioner sudah
dikirimkan namun tidak
5,56 kembali (non-response)
EN 50,00 41,67
0,00 Unit menolak
berpartisipasi (reject to
participate)
ES 22,22 16,67 0,00 13,89
Tidak ada CP yang
bisa dihubungi (can't
0% 20% 40% 60% 80% 100% be reached)
116 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Partisipasi EN Induk, EN Anak, dan ES sampel pada BUMN jika dirinci
menurut status respon ditunjukkan pada gambar 4.2.2 berikut.
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 117
Tabel 4.2.4. Daftar Sampel pada Grup Swasta dan BUMN yang Merespon Lengkap
No. EG/ EN Induk Sampel EN Anak Sampel ES Keterangan
1. Jardine/ Astra PT Astra Graphia PT Astra Graphia Tbk, Astra Focus Swasta
International Group Tbk Operations
2. Trikomsel Group PT Okeshop PT Okeshop, Outlet Plaza Atrium Swasta
Senen
3. Japfa Comfeed Group PT. Austasia PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk., Swasta
Stockfeed Kantor Pusat Divisi Pakan Ternak
4. Qatar Investment PT. Indosat Mega PT. Indosat Tbk., Galeri Indosat Swasta
Authority (Indosat Media Mangga Dua
Group)
5. ABM Investama PT. Sanggar Sarana PT. Sanggar Sarana Baja, Divisi Swasta
(Trakindo) Group Baja Remanufacturing Jakarta Timur
6. PT Danareksa (Persero) PT Danareksa PT Danareksa (Persero) Tbk, Sentral BUMN
Tbk Investment Investasi Danareksa (SID) Kantor
Management (DIM) Cabang Jakarta (Gedung Danareksa
Medan Merdeka Selatan)
7. PT Garuda Indonesia PT Aerowisata PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, BUMN
(Persero) Tbk Kantor Cabang Jakarta (Gunung
Sahari)
8. PT. Jasa Marga PT. Sarana Marga PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, BUMN
(Persero) Tbk Utama Kantor Cabang Jagorawi
9. PT. Asuransi Jiwasraya PT. Stania PT. Asuransi Jiwasraya (Persero), BUMN
(Persero) Binekajasa Kantor Wilayah Jakarta I
10. PT Pegadaian (Persero) PT Balai Lelang PT Pegadaian (Persero), UPC Plaza BUMN
Artha Gasia Atrium
11. PT Kimia Farma PT Kimia Farma PT Kimia Farma Trading & BUMN
(Persero) Tbk Trading & Distribution, Kantor Cabang
Distribution Matraman
12. Perum BULOG PT Jasa Prima Perum BULOG, UB-PGB Pusat BUMN
Logistik BULOG Jakarta
13. PT Sarinah Tbk. PT Sari Valuta Asing PT Sarinah, Outlet Thamrin BUMN
14. PT. Angkasa Pura I PT. Angkasa Pura PT. Angkasa Pura Logistics, Kantor BUMN
(Persero) Logistics Cabang HQ
15. PT. Bank Rakyat PT. Bank BRI PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) BUMN
Indonesia (Persero) Syariah Tbk., Kantor Cabang Mangga Dua
Tbk.
16. PT. Perusahaan Listrik PT.Indonesia Power PT. Perusahaan Listrik Negara BUMN
Negara (Persero) (Persero), Unit Induk Pembangunan
Tegangan Ekstra Tinggi Interkoneksi
Jawa Sumatera
c. Partisipasi Total
118 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
BUMN
ES 37 8 0 0
EN Anak 32 11 00
EN Induk 32 10 0 6
Korporasi Swasta
ES 11 9 1 5
EN 22 27 4 8
EG 11 11 7 19
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 119
kuesioner yang telah diterima dari pengiriman kuesioner kepada sebanyak 271 unit
untuk mencapai target pengecekan lapangan 222 unit.
Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah:
- Status respon kuesioner sudah diterima/diambil (completed) dari BUMN lebih
tinggi dari korporasi swasta, yaitu tingkat partisipasi BUMN mencapai hampir 100
persen sedangkan korporasi swasta hanya mencapai hampir 40 persen.
- Kesulitan petugas mendapatkan contact person lebih banyak pada korporasi swasta
dibandingkan dengan BUMN.
- Semakin tinggi level unit semakin sulit mendapatkan respon seperti ditunjukkan
pada gambar bahwa tingkat partisipasi EG lebih rendah dibandingkan dengan EN
dan tingkat partisipasi EN lebih rendah dibandingkan dengan ES.
- Status penolakan responden banyak didapatkan dari korporasi swasta
dibandingkan BUMN yang hampir tidak ada penolakan.
120 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Tabel 4.2.5. Komposisi Sampel Grup Swasta dan BUMN Induk
SPSE2016-IBR Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar
Menurut Kegiatan Ekonomi
Jumlah Persentase
Kate Swasta BUMN Swasta BUMN
Judul Kategori
gori (Enterprise (Enterprise (Enterprise (Enterprise
Grup) Induk) Grup) Induk)
A Pertanian, Kehutanan, 0 1 0 3.13
dan Perikanan
B Pertambangan dan 1 3 9.09 9.38
Penggalian
C Industri Pengolahan 5 3 45.45 9.38
D Pengadaan Listrik, Gas, 0 1 0 3.13
Uap/Air Panas Dan
Udara Dingin
F Konstruksi 0 2 0 6.25
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 121
Gambar 4.2.5. Komposisi Sampel Perusahaan BUMN SPSE2016-IBR Pengecekan
Lapangan Perusahaan Besar Menurut Kegiatan Ekonomi
122 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Gambar 4.2.6. Komposisi Sampel Grup Swasta SPSE2016-IBR Pengecekan
Lapangan Perusahaan Besar Menurut Kegiatan Ekonomi
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 123
PT, Tbk Perum
17% 14%
PT
69%
PT, Tbk
32%
PT
68%
124 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
c. Komposisi Sampel Establishment Menurut Jenis Establishment
Bandara Depo
3% 5%
Distribusi
3%
Unit Bisnis
Outlet 16%
5%
Kantor Wilayah/
Regional
13% Kantor cabang
Kantor 49%
Perwakilan
3%
Kantor
Pemeriksa
3%
Hal tersebut tidak jauh berbeda dengan komposisi sampel establishment pada
korporasi swasta (gambar 4.2.10). Dari 11 sampel establishment pada korporasi swasta
terdapat 4 jenis establishment. Sebagian besar jenis establishment korporasi swasta
berbentuk outlet (46 persen) dan kantor cabang (27 persen). Sedangkan lainnya
merupakan galeri (18 persen) dan pabrik (9 persen).
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 125
Pabrik
9%
Kantor Cabang
Galeri
27%
18%
Outlet
46%
Profilling yang dilakukan dengan teknik desk study menghasilkan banyak sekali
data perusahaan. Data tersebut direkam untuk mengisi database untuk seluruh kegiatan
survei BPS ke depannya. Data-data hasil desk study tidak semuanya lengkap seperti apa
yang diinginkan. Banyak perusahaan yang tidak mencantumkan informasi secara
lengkap baik di website maupun di laporan tahunnya.
126 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Diasumsikan pencacahan secara langsung atau ground chek lebih bagus hasilnya.
Karena ground check ditanyakan secara langsung ke pihak yang berwenang dan
bertanggungjawab di perusahaan tersebut misalnya corporate secretaries, direktur atau
human resource and development. Sedangkan desk study mengandalkan informasi resmi dari
perusahaan melalui websitenya atau catatan tahunan. Bahkan jika di informasi resmi
perusahaan tidak terdapat seringkali kami menyadur dari website-website umum yang
terpercaya.
Dalam perbandingan antara hasil profiling dan ground chek akan dihitung berapa
perusahaan yang benar-benar sesuai dengan kenyataan di lapangan, Variable mana
yang sering terjadi kesalahan pengisian pada saat profiling, dan kesalahan lainnya.
Analisis perbandingan antara profiling dan ground check ini menggunakan analisis
deskriptif. Nantinya dengan analisis deskriptif akan digambarkan sejelas mungkin
menggunakan tabel dan gambar. Diharapkan analisis tersebut dapat dengan gambling
menjelaskan bagaimana hasil profiling yang dilakukan.
Terdapat 34 item isian yang harus dipenuhi dalam profiling sedangkan pada
kuesioner grouncheck setiap kuesioner memiliki item pertanyaaan yang berbeda
antara perusahaan Enterprise Group, Enterprise dan Establishment. Kuesioner Enterprise
Grup terdapat 24 pertanyaan umum dan klarifikasi anak perusahaan. Setiap anak
perusahaan yang terdaftar terdapat 8 pertanyaan yang harus diklarifikasi dan ditambah
lembar catatan. Kuesioner Enterprise terdapat 36 pertanyaan ditambah pertanyaaan
pemegang saham terdiri dari 4 pertanyaan setiap pemegang saham. Pertanyaan untuk
setiap anak perusahaan yang dimilki ada 8 item dan juga anak perusahaan. Begitu juga
Establishment memiliki pertanyaan yang berbeda yang dapat dilihat di Lampiran.
Hasil profiling enterprise group dibandingkan dengan hasil ground check dalam 3
kategori. Kategori pertama informasi umum yang melibatkan pertanyaan nama
perusahaan, jenis klasifikasi unit, alamat perusahaan, kodepos, kelurahan/desa,
kecamatan, kabupaten, provinsi, email, website dan nama pemilik. Kategori kedua
yaitu pertanyaan untuk anak perusahaan yang tercantum pada kuesioner EG.
Pertanyaan pada kategori kedua untuk anak perusahaan antara lain nama perusahaan,
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 127
alamat perusahaan, klasifikasi unit, aktivitas utama, dan apakah perusahaan tersebut
tergabung dalam grup. Kategori ketiga adalah penentuan apakah anak perusahaan
yang telah diprofilkan cocok atau tidak dengan ground check.
Nama Pemilik 30 50 0 20
Website 90 0 10 0
Email 50 20 0 30
Provinsi 100 0
Kabupaten/Kota 100 0
Kecamatan 100 0
Kelurahan/Desa 100 0
Kodepos 90 10 0
Alamat Perusahaan 100 0
Klasifikasi Unit 80 20 0
Nama Perusahaan 90 10 0
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Gambar 4.3.1 Persentase Status Kesesuaian Pertanyaan Antara Profiling dan Ground
check
128 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
tidak diperoleh pemilik perusahaan dan pada saat ground check responden juga tidak
mengisi.
Pada kategori pertanyaan untuk anak perusahaan di dalam grup yang paling
tinggi tingkat kesesuaiannya adalah email dan klasifikasi unit. Pertanyaan aktivitas
utama adalah pertanyaan yang paling rendah tingkat kesesuaiannya.
6,98
Tergabung dalam Group 92,36 0,66
Aktivitas Utama 34,22 61,79
3,99
Email 100,00 0,00
Klasifikasi Unit 100,00 0,00
No.Telepon 42,52 40,86 16,61
Alamat Perusahaan 76,41 21,59 1,66
Nama Perusahaan 99,34 0,00
0% 0,66
20% 40% 60% 80% 100%
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 129
2. Not-match dan aktif/belum beroprasi / tutup sementara.
3. Match dan tutup
Berarti hasil profiling sesuai namun anak perusahaan kini sudah tutup dan tidak
berada di bawah grup lagi
4. Not-match dan aktif baru
Berarti pada saat profiling tidak tercakup dan ternyata perusahaan tersebut baru
tercakup dan terdeteksi sebagai anak perusahaan pada saat ground check.
5. Tidak teridentifikasi
Pada saat ground check tidak ada sedangkan pada saat profiling tersedia
namun perusahaan tersebut tidak dimasukkan ke dalam kuesioner sebagai isian
preprinted. Selain 5 kemungkinan diatas, tidak ada kemungkinan lagi yang didapat dari
kombinasi antara status match dan not-match dengan kondisi perusahaan.
Aktif/belum
Not-Match 38 29 beroprasi/tutup
105 sementara
Tutup
Aktif baru
Match 301
0 kosong baik di
profilling atau
groundcheck
0%
50%
100%
Gambar 4.3.3. Status Hidup (Life Status) Anak Perusahaan yang Tergabung dalam
Enterprise Group Menurut Kategori Isian Match dan Not Match
Anak perusahaan yang match ternyata hampir semuanya aktif atau belum
beroprasi atau tutup sementara. Anak perusahaan yang diperoleh pada profiling
kebanyakan dicantumkan dalam web memang nyata-nyata dalam keadaan perusahaan
yang memang ada, beberapa memang aktif dan sebagian kecil sedang persiapan
130 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
beroprasi dan sebagian lagi sedang tutup sementara. Sebanyak 3 dari 304 perusahaan
yang tutup dalam kategori match.
Anak perusahaan yang statusnya tidak match paling banyak adalah kategori
tidak dapat diidentifikasi sebanyak 61%. Kasus tersebut terjadi karena pada saat
profiling ditemukan namun tidak dicantumkan ke dalam kuesioner sebagai pre-
printed dan pada saat pengisian ground check oleh induk perusahaan tidak dituliskan.
Kategori terbanyak kedua adalah not-match dan aktif/ tutup sementara/ belum
beroprasi sebanyak 22%. Kategori aktif baru sebesar 17% menandakan bahwa
profiling tidak dapat mencangkup dan menangkap 17% anak perusahaan yang
seharusnya tergabung dengan perusahaan.
105
match aktif
match tutup
29 not match aktif
not-match aktif baru
38 301
tidak teridentifikasi
Gambar 4.3.4. Kondisi Perbandingan Hasil Profiling dan Ground Check Anak
Perusahaan yang Tergabung dalam Enterprise Group
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 131
Sebenarnya pada saat profiling lebih banyak variable yang dikumpulkan
namun tidak semua ditanyakan pada saat ground check. Begitu juga pada pertanyaan
yang tercantum di kuesioner Grouncheck EN juga terdapat pertanyaan yang tidak
dicangkup pada saat profiling yaitu tentang tenaga kerja dan tentang ikhtisar keuangan.
Oleh karena itu pertanyaan yang hanya ada di salah satu profiling atau groundcheck
tidak bisa dibandingkan.
132 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Dari 87 perusahan enterprise yang berhasil diperoleh keterangannya
saat ground check sebagian besar informasi umum match dengan profiling.
Perusahaan enterprise tersebut termasuk BUMN dan juga swasta yang berhasil
dikunjungi dan mengisi kuesioner. 79,08% data hasil profiling pada kategori
informasi umum perusahaan enterprise match, 15,25 not match.
0,92% 4,75%
Match
15,25%
Diperbaiki
Gambar 4.3.6. Persentase kecocokan antara Profiling dan Ground Check Perusahaan
Kelompok Enterprise (EN)
b. Daftar Anak Perusahaan di bawah Enterprise dan Status Keberadaan unit (aktif,
tutup, belum beroperasi)
Semakin bagus tingkat kesesuaian antara profiling dan ground check maka
teknik desk study layaknya Profiling IBR berarti bisa diandalkan untuk mencari
informasi. Perbedaan yang tidak begitu jauh diharapkan diperoleh dari analisis ini.
Meskipun begitu, Pengambilan data secara langsung melalui ground check masih
diasumsikan lebih baik dari desk study sehingga hasil ground check dianggap benar.
Hasil ground check dipakai sebagai pembanding dan dinyatakan sebagai nilai benar
dalam perbandingan ini.
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 133
Berikut ini adalah hasil dari perbandingan informasi umum anak
perusahaan dari perusahaan skala enterprise.
Klasifikasi Unit
100,00
0,00
No.Telepon
69,49
15,82 14,69
Alamat Perusahaan 0,00
90,40 0,56
9,04
Nama Perusahaan 0,00
97,74
0% 2,26 0,00
20% 0,00
40%
60%
80%
100%
Gambar 4.3.7. Kesesuaian Informasi Umum antara Profiling dan Ground Check Anak
Perusahaan Yang Dimiliki Enterprise
Perlu digaris bawahi lebih banyak item yang tidak bisa diidentifikasi pada
pertanyaan email dan nomer telepon anak perusahaan. Hal itu terjadi karena pada
134 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
pertanyaan tersebut pada saat profiling nomor telepon tidak dapat dicari dan pada
saat ground check perusahan tercacah tidak memberikan keterangan tersebut. Perlu
pengamatan lebih lanjut untuk menyimpulkan alas an kenapa perusahaan tidak
memberikan atau mengisi jawaban pertanyaan tersebut.
200
0
180
160
tidak dapat diidentifikasi
140
akti baru
120
100 Tutup
177
80
Aktif/tutup sementara/
60 belum beroperasi
40
2
19
20
8
0
Match Not-Match
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 135
untuk anak perusahaan yang tidak teridentifikasi yaitu 0,9% dari total keseluruhan
anak perusahaan yang tercatat.
c. Daftar Unit Produksi di bawah Enterprise dan Status Keberadaan unit (aktif,
tutup, belum beroperasi)
Unit produksi yang dimaksud antara lain adalah pabrik-pabrik yang dimiliki
perusahaan, cabang usaha yang menghasilkan pendapatan, ataupun kantor
pemasaran yang segala kebijakan dikendalikan oleh perusahaan. Pendataan unit
produksi ini sangat penting bagi pencacahan di lapangan agar tidak terjadi salah
penentuan, banyak disangka sebuah usaha adalah sebuah enterprise yang berdiri
sendiri dan ternyata hanyalah sebuah unit produksi atau establishment yang
merupakan bagian dari perusahaan yang sudah tercacah.
136 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
82 %
Tidak dapat
7000 diidentifikasi
6000
Aktif baru
5000
4000
Tutup
3000
17 %
2000
Aktif/tutup
1000 sementara/
belum
0 beroperasi
Match Not-Match
Gambar 4.3.9.Status Unit Produksi yang dimiliki Perusahaan Enterprise Sampel Hasil
dari Profiling
Dapat kita lihat bahwa anak perusahaan yang sesuai dengan profiling hanya
sebesar 17%. Sedangkan jika dilihat dari status aktif atau tidaknya hanya sebesar
0,3% unit produksi yang ternyata tutup padahal di profiling dinyatakan masih
menjadi anak perusahaan aktif. Profiling masih belum mencangkup unit produksi
yang dimiliki oleh enterprise sebesar 10% hal itu ditunjukkan dari status not-
match dan aktif baru. Sangat disayangkan yang tepat diprofilkan hanya sebesar
17% dari total keseluruhan hasil profiling. Sebanyak 8380 unit produksi tercatat
sebagai anggota atau bagian dari perusahaan sampel namun tepatnya 5855 unit
produksi atau sekitar 69% tidak dikonfirmasi oleh perusahaan.
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 137
kita kenal dengan minimarket bisa memiliki establishmen sekitar seribu. Banyak
terjadi kendala saat mendata Establishment terutama dari kuesioner EN. Tidak
semua establishment ditulis sebagai preprinted pada kuesioner.
Berbeda dengan mencari daftar ES, mengisi kuesioner ES lebih mudah dan
cepat daripada kuesioner EG dan EN. Pertanyaan untuk unit produksi perusahaan
terbatas karena memang wewenang dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
terbatas.
Pertanyaan yang ada untuk establishmen relatif lebih susah diisi saat
profiling. Kebanyakan perusahaan tidak mencantumkan secara detil unit-unit
produksi mereka. Perusahaan hanya memberikan nama, alamat, nomer telepon dan
fax. Padahal masih banyak item pertanyaan yang perlu dijawab misalnya kegiatan
utama, contact person, alamat email dan lainnya.
138 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Aktivitas Utama 36,73 61,22 2,04
Gambar 4.3.10. Kesesuaian Informasi Umum Unit Produksi Sampel antara Profiling
dan Ground Check
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 139
D. PENERAPAN KONSEP KLASIFIKASI UNIT EG, EN, ES DAN KETERSEDIAAN
INFORMASI VARIABEL
100
90 87 86
80
70
60
48 48
50
40
30
20
9 11
10
1 0
0
EG+EN EG EN ES
Gambar 4.4.1. Perbandingan Jumlah Unit Statistik Perusahaan Hasil Profiling dan
Pengecekan Lapangan SPSE2016-IBR
140 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Dari total 145 kuesioner yang telah diisi dan diterima dari perusahaan-
perusahaan BUMN dan swasta sampel dapat dilihat bahwa secara rata-rata penerapan
klasifikasi unit statistik perusahaan relatif tepat. Hal ini dapat dilihat dari grafik
perbandingan antara hasil groundcheck dan profiling yang hampir sama pada masing-
masing unit statistik. Meskipun demikian terdapat perbedaan kecil yang terlihat pada
grafik EG+EN, EG dan EN. Kedua grafik tersebut menunjukan terdapat perbedaan
identifikasi unit statistik hasil profiling dengan identifikasi pada saat groundcheck.
Tabel 4.4.1. Penerapan Klasifikasi Unit Statistik Hasil Profiling dan Groundcheck Pada
Perusahaan BUMN
Groundcheck Total
Hasil Profiling EG+EN EG EN ES
EG+EN 0 0 0 0 0
EG 0 0 0 0 0
EN 0 0 64 0 64
ES 0 0 0 37 37
Total 0 0 64 37 101
Tabel 4.4.2. Penerapan Klasifikasi Unit Statistik Hasil Profiling dan Groundcheck Pada
Perusahaan Swasta
Groundcheck TOTAL
Hasil Profiling EG+EN EG EN ES
EG+EN 0 1 0 0 1
EG 0 8 1 0 9
EN 0 1 22 0 23
ES 0 0 0 11 11
TOTAL 0 10 23 11 44
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 141
yaitu PT. Indosat Tbk. Begitu pula pada satu perusahaan yang berstatus EN saat
profiling tetapi saat groundcheck berstatus EG, yaitu PT. Gudang Garam Tbk. dan
terdapat pula saru perusahaan yang berstatus EG pada saat profiling tetapi pada saat
groundcheck berstatus EN, yaitu PT Royal Golden Eagle Indonesia. Hal-hal tersebut
dapat terjadi karena kurangnya informasi ketika melakukan profiling sehingga
menyebabkan ketidaktepatan identifikasi. Faktor lain yang dapat menyebabkan
ketidaktepatan identifikasi hasil profiling adalah kurangnya informasi yang realtime
sesuai kondisi perusahaan, sehingga perubahan-perubahan struktur bisnis karena
merger, akuisisi perusahaan dan sebagainya belum dapat ditangkap dari hasil profiling.
Tabel 4.4.3. Jumlah dan Persentase Ketersediaan Informasi Variabel Pada Kuesioner
SPSE2016-EG Menurut Enterprise Grup Perusahaan Swasta
Variabel
No Nama Enterprise Group Respon Nonrespon
Jumlah Persen Jumlah Persen
1 PT. ABM Investama Tbk 27 71,05 11 28,95
2 PT. Gudang Garam Tbk 24 63,16 14 36,84
3 PT. Astra International Tbk 28 73,68 10 26,32
4 PT Trikomsel Oke Tbk 24 63,16 14 36,84
5 PT Barito Pacific Tbk 23 60,53 15 39,47
6 Djarum Group 3 7,89 34 89,47
7 Harum Energy Group 22 57,89 16 42,11
8 Japfa Comfeed Group 24 63,16 14 36,84
9 PT. Indosat Tbk 26 68,42 12 31,58
10 PT. RGE Indonesia 19 50,00 19 50,00
11 PT Bakrie & Brothers Tbk 14 36,84 24 63,16
142 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Ditinjau dari masing-masing item pertanyaan dalam kuesioner, beberapa item
pertanyaan yang sering tidak terisi yaitu:
● Nomor telepon dan ekstensi perusahaan (selain yang sudah dituliskan) - r102c2,
r102c2ext, r102c3 dan r102c3ext
Hal ini dimungkinkan karena perusahaan hanya memiliki satu nomor telepon
sehingga nomor kedua dan ketiga dikosongkan.
● Aktivitas/ Lini Bisnis Utama Grup - r102h3, r102h4, r102h5, dan r102h6
Hal ini dimungkinkan karena suatu perusahaan hanya memiliki 1-2 lini bisnis
sehingga lini bisnis ke-3 s.d. 6 dikosongkan.
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 143
Jumlah Enterprise Group
Variabel
Gambar 4.4.2. Jumlah Enterprise Group Swasta Menurut Pengisian Variabel Pada
Kuesioner SPSE2016-EG
144 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
No. Nama Variabel Keterangan
18 r102c2ext Nomor ekstensi telepon 2
19 r102c3 Nomor telepon 3
20 r102c3ext Nomor ekstensi telepon 3
21 r102d1 Nomor Fax 1
22 r102d2 Nomor Fax 1
23 r102e1 Email 1
24 r102e2 Email 2
25 r102f1 Website 1
26 r102f2 Website 2
27 r102g Nama pemilik
28 r102h1 Aktivitas/ lini bisnis utama 1
29 r102h2 Aktivitas/ lini bisnis utama 2
30 r102h3 Aktivitas/ lini bisnis utama 3
31 r102h4 Aktivitas/ lini bisnis utama 4
32 r102h5 Aktivitas/ lini bisnis utama 5
33 r102h6 Aktivitas/ lini bisnis utama 6
34 r103a Waktu publikasi laporan keuangan
35 r103b Keterlibatan dalam joint venture
36 r103c Nama perusahaan holding utama
37 r103d Kepemilikan ekuitas atas entitas nonresiden
38 r103e Kepemilikan entitas nonresiden atas ekuitas grup
Dari hasil ground check yang dilakukan, diperoleh data dari 86 perusahaan
yang berhasil di entri. Berdasarkan gambar di atas diketahui terdapat 4 item
pertanyaan yang ditanyakan di halaman depan kuesioner mengenai informasi contact
person. Dari ke 4 item tersebut hanya nama contact person semuanya diisi. Sedangkan
untuk item pertanyaan jabatan, nomor telp dan jabatan contact person terdapat
kuesioner enterprise yang tidak terisi berturut-turut yaitu 1 perusahaaan, 1 perusahaan
dan 5 perusahaan. Hal tersebut menunjukkan hampir seluruh contact person perusahaan
enterprise dapat diperoleh informasinya.
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 145
Gambar 4.4.3.Jumlah Variabel Respon dan Nonrespon Pada Kuesioner SPSE2016-
EN Blok Keterangan Perusahaan
Tabel 4.4.4. Jumlah Variabel Respon dan Nonrespon Pada Kuesioner SPSE2016-EN
Blok Keterangan Perusahaan
Respon Nonrespon
No Rincian item pertanyaan
Jumlah Persen Jumlah Persen
101a Provinsi 86 100,00 0 0,00
101akd Kode Provinsi 85 98,84 1 1,16
101b Kabupaten/ Kota 86 100,00 0 0,00
101bkd Kode Kabupaten/ Kota 84 97,67 2 2,33
101c Kecamatan 76 88,37 10 11,63
101ckd Kode Kecamatan 54 62,79 32 37,21
101d Kelurahan 73 84,88 13 15,12
101dkd Kode Kelurahan 50 58,14 36 41,86
101e No. BS 1 1,16 85 98,84
102a Nama perusahaan 86 100,00 0 0,00
102b Nama komersial 74 86,05 12 13,95
102c Alamat kantor pusat grup 86 100,00 0 0,00
102crt Nomor RT 17 19,77 69 80,23
102crw Nomor RW 17 19,77 69 80,23
102ckdp Nomor Kodepos 80 93,02 6 6,98
102d1 Nomor Telepon 1 85 98,84 1 1,16
146 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Respon Nonrespon
No Rincian item pertanyaan
Jumlah Persen Jumlah Persen
102d1e Nomor Ekstensi Telepon 1 22 25,58 64 74,42
102d2 Nomor Telepon 2 37 43,02 49 56,98
102d2e Nomor Ekstensi Telepon 2 8 9,30 78 90,70
102d3 Nomor Telepon 3 11 12,79 75 87,21
102d3e Nomor Ekstensi Telepon 3 5 5,81 81 94,19
102e1 Nomor Fax 1 82 95,35 4 4,65
102e2 Nomor Fax 2 28 32,56 58 67,44
102f1 Email 1 66 76,74 20 23,26
102f2 Email 2 16 18,60 70 81,40
102g1 Website 1 77 89,53 9 10,47
102g2 Website 2 5 5,81 81 94,19
102h NPWP 73 84,88 13 15,12
102i Jenis perusahaan 86 100,00 0 0,00
102j Status badan usaha 86 100,00 0 0,00
102k Akta pendirian dan 86 100,00 0 0,00
perubahannya
102l Tahun berdiri 85 98,84 1 1,16
102m Tahun mulai beroperasi secara 73 84,88 13 15,12
komersial
102n1 Nama Presiden Komisaris 85 98,84 1 1,16
102n2 Nama Presiden Direktur 86 100,00 0 0,00
103 Indikator aktivitas perusahaan 86 100,00 0 0,00
Dari tabel diatas terlihat bahwa hanya 84,42 persen responden yang
mengetahui alamat perusahaannya hingga tingkat kelurahan, sedangkan seluruh
nomor blok sensus tidak diisi oleh petugas. Hal ini diindikasikan karena minimnya
pengetahuan petugas mengenai blok sensus perusahaan. Selanjutnya pada rincian 102c
mengenai alamat unit produksi sebanyak 69 perusahaan (80,23 persen) tidak
melakukan pengisian alamat hingga RT/RW nya. Hal tersebut dapat berarti sebagian
besar perusahaan sampel tidak memiliki informasi alamat hingga ke tingkat RT/RW.
Namun demikian, hampir seluruh perusahaan mengisi rincian mengenai kode pos
daerah perusahaannya.
Dari tabel 4.3.1 diatas dapat dilihat bahwa sebesar 84,88 persen perusahaan
menjawab pertanyaan mengenai NPWP. Untuk informasi mengenai jenis perusahaan,
status badan usaha, akta pendirian dan perubahannya, nama presiden komisaris, nama
presiden direktur dan indikator aktivitas perusahaan mampu diisi oleh seluruh
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 147
responden. Sedangkan untuk tahun berdiri dan mulai beroperasinya perusahaan secara
komersial dapat diisi oleh hampir seluruh responden.
Tabel 4.4.5. Jumlah Variabel Respon dan Nonrespon Pada Kuesioner SPSE2016-EN
Blok Struktur Perusahaan
Respon Nonrespon
No Rincian item pertanyaan
Jumlah Persen Jumlah Persen
R201k2 Nama perusahaan pemegang 85 98,84 1 1,16
saham
R201k3 Alamat pemegang saham 63 73,26 23 26,74
R201k4 Persentase saham 85 98,84 1 1,16
R201k5 Status kepemilikan saham 77 89,53 9 10,47
R202 Apakah perusahaan di bawah 86 100,00 0 0,00
kendali suatu holding?
R203 Apakah perusahaan ini merupakan 85 98,84 1 1,16
subsidiary dari perusahaan lain?
R204 Apakah perusahaan tergabung 85 98,84 1 1,16
dalam suatu kelompok usaha?
148 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Tabel 4.4.6. Jumlah Variabel Respon dan Nonrespon Pada Kuesioner SPSE2016-EN
Blok Aktivitas Perusahaan
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 149
Tabel 4.4.7. Jumlah Variabel Respon dan Nonrespon Pada Kuesioner SPSE2016-EN
Blok Karakteristik Perusahaan
150 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Gambar 4.4.4. Jumlah Perusahaan Menurut Waktu Pengisian
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 151
Gambar 4.4.6. Jumlah Item Nonrespon Mengenai Informasi Contact Person
Dari hasil ground check yang dilakukan, diperoleh data dari 48 perusahaan yang
berhasil di entri. Berdasarkan grafik di atas diketahui terdapat 4 item pertanyaan yang
ditanyakan di halaman depan kuesioner mengenai informasi contact person. Dari ke 4
item tersebut nama contact person dan jabatan yang semuanya diisi. Sedangkan untuk
item pertanyaan nomor telp dan email terdapat kuesioner establishment yang tidak
terisi berturut-turut yaitu 1 perusahaaan dan 1 perusahaan. Hal tersebut menunjukkan
hampir seluruh contact person perusahaan establishment dapat diperoleh
informasinya.
Tabel 4.4.8. Jumlah Variabel Respon dan Nonrespon Pada Kuesioner SPSE2016-ES
Blok Keterangan Unit Produksi
No Rincian item pertanyaan Respon Nonrespon
Jumlah Persen Jumlah Persen
r101a Provinsi 48 100,00 0 0,00
r101akd Kode Provinsi 48 100,00 0 0,00
r101b Kabupaten/ Kota 48 100,00 0 0,00
r101bkd Kode Kabupaten/ Kota 43 89,58 5 10,42
r101c Kecamatan 36 75,00 12 25,00
r101ckd Kode Kecamatan 29 60,42 19 39,58
r101d Kelurahan 36 75,00 12 25,00
r101dkd Kode Kelurahan 29 60,42 19 39,58
r101e No. BS 3 6,25 45 93,75
r102a Nama perusahaan 48 100,00 0 0,00
152 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
No Rincian item pertanyaan Respon Nonrespon
Jumlah Persen Jumlah Persen
r102b Nama komersial 36 75,00 12 25,00
r102c Jenis Unit Produksi 47 97,92 1 2,08
r102d Nomor Pokok Wajib Pajak 41 85,42 7 14,58
r102e Alamat unit pusat grup 48 100,00 0 0,00
r102ert Nomor RT 8 16,67 40 83,33
r102erw Nomor RW 8 16,67 40 83,33
r102ekdp Nomor Kodepos 26 54,17 22 45,83
r102f1 Nomor Telepon 1 44 91,67 4 8,33
r102f1e Nomor Ekstensi Telepon 1 10 20,83 38 79,17
r102f2 Nomor Telepon 2 19 39,58 29 60,42
r102f2e Nomor Ekstensi Telepon 2 4 8,33 44 91,67
r102f3 Nomor Telepon 3 3 6,25 45 93,75
r102f3e Nomor Ekstensi Telepon 3 0 0,00 48 100
r102g1 Nomor Fax 1 37 77,08 11 22,92
r102g2 Nomor Fax 2 4 8,33 44 91,67
r102h1 Email 1 34 70,83 14 29,17
r102h2 Email 2 2 4,17 46 95,83
r102i1 Website 1 24 50,00 24 50,00
r102i2 Website 2 2 4,17 46 95,83
r102j1 Apakah unit memiliki izin usaha? 46 95,83 2 4,17
r102j2 Jenis izin usaha 29 60,42 19 39,58
r102j3 Nomor dan tanggal usaha izin 27 56,25 21 43,75
r102k1 Nama Perusahaan 46 95,83 2 4,17
r102k2 Alamat Perusahaan 45 93,75 3 6,25
Berdasarkan tabel 4.3.1, terlihat bahwa rincian 101a hingga 101e berisi alamat
perusahaan, dimana rincian 101a hingga 101d diisi oleh responden sedangkan kode
dan rincian 101e diisi oleh petugas. Dari tabel diatas terlihat bahwa 75,00 persen
responden mengetahui alamat perusahaannya hingga tingkat kelurahan, sedangkan
seluruh nomor blok sensus tidak diisi oleh petugas. Hal ini diindikasikan karena
minimnya pengetahuan petugas mengenai blok sensus perusahaan. Selanjutnya pada
rincian 102c mengenai alamat unit produksi sebanyak 40 (83,33 persen) tidak
melakukan pengisian alamat hingga RT/RW nya. Hal tersebut dapat berarti hampir 80
persen perusahaan tidak memiliki informasi alamat hingga ke tingkat RT/RW nya.
Namun demikian, hampir (56 persen) dari seluruh perusahaan mengisi rincian
mengenai kode pos daerah perusahaannya.
Dari 48 perusahaan sekitar 77,08 persen perusahaan mengisi nomor fax, 70,83
persen yang mengisi alamat email, dan hanya 50,00 persen perusahaan yang mengisi
alamat website yang dapat dikunjungi.
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 153
Dari tabel 4.3.1 diatas dapat dilihat bahwa baru 85,42 persen yang
memberikan informasi mengenai NPWP. Untuk informasi mengenai izin usaha
perusahaan hanya 60,42 persen yang memiliki jenis izin usaha dan secara resmi
memiliki nomor dan tanggal izin usaha hanya mencapai 56,25 persen. Artinya masih
banyak unit perusahaan yang belum memiliki izin usaha.
Tabel 4.4.9. Jumlah Variabel Respon dan Nonrespon Pada Kuesioner SPSE2016-ES
Blok Aktivitas Unit Produksi
Respon Nonrespon
No Rincian item pertanyaan
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
b21k3 Aktivitas utama 48 100,00 0 0,00
uraian aktivitas unit
produksi
b21k4 Aktivitas utama 48 100,00 0 0,00
Persentase kontribusi
output aktivitas terhadap
total keseluruhan output
unit produksi (%)
b21k5 Aktivitas utama 5 10,42 43 89,58
Kode KBLI 2009
b22ak3 Aktivitas sekunder 22 45,83 26 54,17
a.Uraian aktivitas unit
produksi
154 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Respon Nonrespon
No Rincian item pertanyaan
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
c.Uraian aktivitas unit
produksi
b22ck4 Aktivitas sekunder 48 100,00 0 0,00
c. Persentase kontribusi
output aktivitas terhadap
total keseluruhan output
unit produksi (%)
b22ck5 Aktivitas sekunder 0 0,00 48 100,00
c.Kode KBLI 2009
Tabel 4.4.10. Jumlah Variabel Respon dan Nonrespon Pada Kuesioner SPSE2016-ES
Blok Karakteristik unit produksi
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 155
Rincian item Respon Nonrespon
No
pertanyaan Jumlah Persentase Jumlah Persentase
r301ck4 Total pekerja 48 100,00 0 0,00
r302 Total nilai produksi 43 89,60 5 10,40
r303 Total gaji yang 43 89,60 5 10,40
dibayarkan
Berdasarkan tabel 4.3.3, terlihat bahwa untuk blok 3 respon untuk tiap item hampir
terisi seluruhnya, khususnya untuk item-item jumlah pekerja yang terisi secara
seluruhnya. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan (establishment) memiliki
ketersediaan informasi mengenai jumlah pekerja di perusahaannya masing-masing.
Namun respom item total produksi dan gaji yang dibayarkan, kedua item tersebut
sebesar 89.6%. Hal tersebut dapat diindikasikan karena tidak tersedia datanya oleh
perusahaan.
Selain variabel umum (common variables), salah satu variabel yang dicakup dalam
IBR adalah variabel esensial (desirable variables). Variabel esensial (desirable variables)
adalah variabel-variabel yang dapat digunakan sebagai indikator ekonomi dan
diharapkan bisa tersedia datanya di semua subject matter. Variabel ini dimungkinkan ada
di semua subject matter namun ketersediaan data yang dimiliki belum lengkap,
mencakup jumlah tenaga kerja dan komposisinya berdasarkan jenis kelamin dan status
pegawai tetap/tidak tetap, omzet, aset, bahan baku, dan nilai produksi. Variabel ini
dapat juga digunakan untuk keperluan penentuan skala usaha dan stratifikasi dalam
pengambilan sampel dalam kegiatan survei.
SPSE2016-IBR di samping bertujuan melengkapi variabel umum, juga
mencoba untuk mendapatkan informasi terkait karakteristik unit statistik dan variabel
esensial yang dimilikinya. Berdasarkan hasil pengecekan lapangan, dilakukan analisis
karakteristik unit statistik baik pada unit EG, EN, maupun ES sebagai berikut.
156 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
a. Karakteristik Unit Statistik Enterprise Group (EG)
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 157
hampir semua EG sampel mempublikasikan laporan keuangan tahun 2013
pada bulan Maret. Sisanya mempublikasikan laporan pada bulan Februari dan
April, masing-masing satu perusahaan.
7
6
5
4
3
2
1
0
Februari Maret April
Gambar 4.4.8. Jumlah EG menurut waktu publikasi laporan keuangan tahun 2013
22%
Ya
Tidak
78%
158 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Sebesar 67 persen EG memiliki ekuitas atas entitas di luar negeri. Hal tersebut
dimungkinkan karena beberapa alasan, diantaranya ekspansi pasar. Dengan
lokasi entitas di luar negeri, diharapkan manajemen pasar di Negara yang
bersangkutan akan lebih mudah. Selain itu, lokasi entitas sekaligus unit
produksi di Negara yang bersangkutan juga dapat dipertimbangkan karena
efisiensi dari sisi biaya seperti biaya produksi, distribusi, dan lainnya.
33%
Ya
67% Tidak
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 159
22%
Ya
Tidak
78%
Berdasarkan tabel 4.4.12. unit statistik enterprise paling banyak tidak terisi
pada pertanyaan Blok V rincian 502 yaitu variabel nilai produksi/ output sebanyak
13 enterprise tidak terisi. Diikuti oleh pertanyaan Blok IV rincian 401 sebanyak 6
160 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
enterprise tidak terisi dan rincian 405 sebanyak 4 enterprise tidak terisi. Kedua
variabel tersebut secara berturut-turut adalah pertanyaan terkait aktivitas kantor
pusat dan aktivitas penelitian dan pengembangan (R&D).
Ya
33%
Tidak
67%
Tidak Ya
49% 51%
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 161
perusahaan tunggal. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase perusahaan yang
menjawab “ya” dan “tidak” masing-masing sebesar 51 persen dan 49 persen.
Ya
27%
Tidak
73%
Ya
44%
Tidak
56%
162 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Dari 80 EN yang menjadi sampel, 44 persen diantaranya melakukan aktivitas
lain diluar sebagai kantor pusat. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada lokasi
EN yang bersangkutan tidak hanya digunakan sebagai kegiatan pengelollan
dan manajemen perusahaan tetapi juga aktivitas lainnya. Aktivitas lain yang
dimaksud dapat berupa sebagai holding, atau sekaligus sebagai lokasi unit
produksi atau ancillary unit.
Ya
11%
Tidak
89%
21,43%
ya
78,57% tidak
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 163
Sebagian besar EN tidak sedang melakukan atau berencana melakukan
perdagangan jasa dengan entitas asing pada tahun 2014 -2015. Hanya 21,43
persen EN yang sedang atau akan melakukan perdagangan jasa dengan entitas
asing tahun 2014-2015.
7,14%
ya
92,86%
164 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
28% 23%
<100
100-999
12%
1000-1899
37% >1900
22,97%
44,59%
<100
100-999
32,43% >1000
Gambar 4.4.20. Persentase perusahaan menurut nilai produksi atau output tahun
2013
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 165
503. Total Upah Gaji Pekerja
Lebih dari separuh perusahaan sampel dengan biaya upah gaji pekerja sebesar
kurang dari 100 milyar rupiah.
17,44%
26,74% 55,81%
<100
100-999
>1000
166 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
10% 17%
1 - 50
65% 51 - 100
100 - 200
8%
> 200
Gambar 4.4.22. Persentase perusahaan menurut total nilai produksi atau output
23% 37%
1 - 50
19%
21% 51 - 100
100 - 200
> 200
Gambar 4.4.23. Persentase perusahaan menurut total nilai produksi atau output
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 167
20% 25% 0 - 500 juta
13%
42% 500 juta - 1 milyar
1 - 10 milyar
> 10 milyar
168 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
BAB V EVALUASI PELAKSANAAN
PENGECEKAN LAPANGAN PERUSAHAAN
BESAR
1. Daftar perusahaan yang dieksplorasi dalam IBR adalah perusahaan/ grup yang
berskala besar baik swasta maupun BUMN. Daftar perusahaan/grup swasta
mengacu pada daftar Top 100 Grup Perusahaan Swasta Terbesar di Indonesia
menurut Total Pendapatan (Revenue) pada Tahun 2013 yang dirilis majalah
Globe Asia. Daftar BUMN mengacu pada daftar BUMN dari Kementerian
BUMN.
2. Sinar Mas Group, salah satu grup perusahaan swasta dari Top 100 Grup
Perusahaan Swasta Terbesar di Indonesia yang berada pada peringkat ketiga
pada tahun 2013, telah dieksplorasi dan diprofilkan melalui Kajian Konsep
Unit Statistik Korporasi (KKUSK) tahun 2013. Hasil eksplorasi KKUSK
tersebut didapatkan jumlah total perusahaan sebanyak 393 unit, mencakup
EG, EN, dan ES.
3. Proses eksplorasi penyusunan profil perusahaan (profiling) pada tahun 2014
dilakukan terhadap 99 top grup perusahaan swasta terbesar di Indonesia dan
140 BUMN. Proses eksplorasi tersebut telah diselesaikan oleh 30 orang tim
profiler magang lulusan STIS angkatan 51 dengan didampingi tim supervisor
dalam jangka waktu 9 minggu dalam 2 tahapan periode, yaitu tahap I periode
Maret-April 2014 dan tahap II periode .
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 169
2. Perusahaan yang tidak berada di Indonesia belum dapat ditunjukkan
pembedaan visualisasi ke dalam sistem (visualisasi untuk perusahaan dalam
dan luar negeri ditampilkan sama).
3. Perusahaan yang berbentuk ancillary unit belum tercakup dalam sistem, padahal
dalam kenyataannya banyak perusahaan yang memiliki ancillary unit.
4. Progres matching data SE06-UMB dengan data direktori sudah cukup baik,
namun masih ada subject matter yang belum menyelesaikan proses matching-
nya karena penambahan statistik jasa-jasa.
1. Perbedaan hasil ground check dan hasil profiling, sejauh mana kita percaya kepada
responden, versi legal perusahaan vs kondisi riil
2. Keterbatasan mail profiling/self enumeration pemahaman konsep responden bisa
berbeda dengan kuesioner, sehingga klarifikasi isian perlu dilakukan untuk
memastikan pemahaman yang sama.
3. Konsep perhitungan output tidak umum dan sulit dipahami oleh responden
4. Penyusunan preprinted untuk unit produksi untuk perusahaan yang memiliki
ribuan unit produksi seperti bank, indomaret, pada hardcopy kuesioner terbatas
isian hanya beberapa isian contoh, dan perusahaan tidak benar-benar
mengkonfirmasi. Groundcheck tidak berhasil mengkonfirmasi keseluruhan unit.
1. Kondisi antar grup korporasi berbeda-beda, ada yang memang memiliki grup
dengan kantor pusat grup khusus, dan ada yang diasumsikan hasil profiling
memiliki grup namun kenyataannya grup hanyalah kelompok/sebutan/tidak
berbadan hukum, tidak memiliki kantor sehingga perusahaan yang
diasumsikan sebagai grup tidak bersedia mengisi atas nama grup melainkan
atas nama perusahaan yang berbadan hukum. Selain itu, terkadang konsep
grup di lapangan ternyata bisa melibatkan perusahaan yang sebenarnya tidak
memiliki ikatan kepemilikan yang sama melainkan partnership/kerja sama .
2. Kuesioner IBR diklasifikasikan menjadi 3 sesuai klasifikasi unit statistik
EG/EN/ES, terkadang kondisi di lapangan dan hasil profiling dapat berbeda.
3. Berdasarkan pengalaman profiling ditemukan bahwa adanya kemungkinan
grup di dalam grup, apakah digabung menjadi satu grup atau dipecah?
bagaimana prosedur pemecahan/split grup terbaik ?
170 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
4. Pendekatan pengisian data grup jika data sulit didapatkan karena tidak ada
grup secara fisik. Bagaimana kesepakatan-kesepakatan dengan responden.
Bagaimana menjelaskan kepada responden.
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 171
B. S ARAN PELAKSANAAN PENGECEKAN L APANGAN KE DEPAN
Saran-saran yang dapat menjadi pembelajaran dan peningkatan strategi
pelaksanaan pengecekan lapangan IBR maupun pembangunan IBR itu sendiri
dirangkum sebagai berikut.
1. Poin kunci IBR terletak pada pemeliharaan dan pemutakhiran data secara terus-
menerus melalui proses profiling. Data hasil profiling yang sudah dikerjakan tim
profiler IBR membutuhkan tim yang khusus berdedikasi dalam pemeliharaan
perusahaan besar (large business unit) untuk keberkelanjutan IBR.
2. Jika dianalogikan dengan kegiatan profiling Top 100 Grup Perusahaan dan 140
BUMN yang membutuhkan waktu 2,5 bulan oleh 30 orang tim profiler magang
yang khusus di IBR, tantangan IBR ke depan pasca Sensus Ekonomi 2016 akan
melakukan pemeliharaan data dengan skala lebih besar lagi tentu memerlukan
dukungan tim dan fasilitas yang lebih baik.
3. IBR ke depan tidak hanya pembangunan unit statistik pada sektor insitusi
korporasi, tetapi juga dikembangkan kepada sektor institusi Lembaga Non Profit
Melayani Rumah Tangga (LNPRT), dan pemerintah.
4. Untuk kesuksesan pelaksanaan pengecekan lapangan maka diperlukan kerjasama
yang baik antar semua tim yang terlibat mulai dari tim penyusun survei berupa
penyiapan instrumen, kuesioner, organisasi lapangan serta tim pelaksana survei
yaitu tim profiler dengan pendampingan dari supervisor.
5. Hasil identifikasi kegiatan profiling dan kemudian dilakukan pengecekan lapangan
diperoleh hasil yang cukup baik dengan tingkat kesalahan identifikasi yang tidak
sigifikan, maka tim penyusunan profiling disarankan tetap terbentuk/diadakan.
6. IBR perlu bekerja sama dan melibatkan dukungan berbagai kementerian untuk
meningkatkan response rate IBR khususnya sektor swasta
7. Perlu adanya evaluasi desain kuesioner mengingat kondisi di lapangan dan hasil
profiling dapat berbeda/ unit dapat diklasifikasikan ke lebih dari satu unit, EG
sekaligus EN, EN sekaligus ES.
8. Diperlukan strategi untuk pemahaman yang sama dengan perusahaan pada saat
penerapan konsep unit statistik enterprise grup, mengingat kondisi antar grup
korporasi berbeda-beda
9. Untuk mendapatkan contact person grup/korporasi untuk wilayah Indonesia yang
berlokasi di luar negeri maka pendekatan dapat dilakukan pada perusahaan/anak
perusahaan di bawahnya namun tidak dapat diperoleh potret grup secara
menyeluruh.
10. Perlu dibuat prosedur bagaimana BPS dapat mendorong korporasi dapat
memberikan data, serta dibuatkan metodologi yang dibuat seefisien mungkin
sehingga dapat mendorong response rate yang lebih tinggi.
172 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
11. Untuk grup yang besar, seperti Astra, pengisian daftar anak perusahaan
membutuhkan waktu lama karena perlu konfirmasi dengan anak perusahaan,
pengisian kuesioner secara elektronik (e-survey) sangat diharapkan.
12. Media telepon sangat berperan dan dibutuhkan, perlu dibuatkan surat
peringatan/ reminder.
13. Perlu adanya koordinasi yang terus menerus dengan seluruh subject matter agar
pelaksanaan ground check tidak berbenturan dengan survei lain dari subject matter.
14. Implementasi konsep output dengan keadaan lapangan yang berbeda maka perlu
pembahasan kembali agar tidak menyulitkan responden melalui proses
penyusunan Standard Question Wording (SQW).
15. Hasil profiling IBR seharusnya dilakukan quality control untuk memastikan
pemahaman dan prosedur yang sama oleh profiler. BPS belum memiliki
mekanisme/ SOP quality control. Quality control yang coba dilakukan dibagi 2 quality
control coverage dan quality control prosedur.
16. Perlunya dukungan subject matter dalam proses pembangunan IBR dalam hal
proses koordinasi dan integrasi data, sehingga tujuan-tujuan IBR terkait
peningkatan kualitas data ekonomi dapat terwujud dengan baik.
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 173
174 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
LAMPIRAN
A. C ONTOH R ESUME P ROFIL P ERUSAHAAN (D ALAM B ENTUK P OWERPOINT )
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 177
178 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 179
2. Perum BULOG
180 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 181
182 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 183
184 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
3. PT Indosat Tbk.
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 185
186 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Kategori A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Kategori B Pertambangan dan Penggalian Kategori C Industri Pengolahan
PT Sang Hyang Seri (Persero) Musim Mas Group PT. Aneka Tambang tbk TNT Group PT Kertas Kraft Aceh PT Berdikari (Persero) PT Tembaga Mulia Semanan PT. Medco Energi
Tbk Internasional, Tbk
PT Perkebunan Nusantara III Barito Pacific PT Surveyor Indonesia Vale PT Perkebunan Nusantara IV PT Industri Kereta Api PT Fajar Surya Wisesa PT. Phillip Morris Indonesia
(Persero)
PT Perkebunan Nusantara I Wilmar International Perkebunan Nusantara XII Temasek Holdings (Private) PT Perkebunan Nusantara V Pupuk Indonesia Roda Mas Group PT. Royal Golden Eagle
Limited Indonesia
PT Perkebunan Nusantara II Temasek Holdings (Private) PT PLN (Persero) Bosowa Group PT Dahana (Persero) PT Garam Modem Group Lippo
Limited
PT Inhutani Bosowa Group PT Semen Indonesia PT Astra International Tbk PT Dok dan perkapalan PT Semen Baturaja OSO Group PT Gudang Garam Tbk
Surabaya
PT Perum Perhutani (Persero) Khazanah Group Bakrie Group PT Kertas Leces(Persero) PT Inhutani PT Indo Kordsa Panasonic Gobel Indonesia
Perum Perikanan Indonesia PT Astra International Tbk Capital Persada Group PT Len Industri PT Perkebunan Nusantara X Sungai Budi Group Triputra Group
PT. Aneka Tambang Tbk Bakrie Group Djarum Group PT. Perkebunan Nusantara VI PT Rajawali Nusantara Tudung Group ABM INVESTAMA
Indonesia
PT. Berdikari (Persero) Capital Persada Group Heidelber Cement Group PT. Perkebunan Nusantara Dirgantara Indonesia Artha Graha Argo Manunggal Group
(Indosemen) VII(Persero)
Pupuk Indonesia Charoen Pokphand Group PT Harum energy Tbk PT perusahaan Perdagangan Kapal Indonesia Hadji Kalla Group Arsari Group
Indonesia
PT Inhutani Djarum Group PT. Medco Energi PT Wakita Karya (Persero) Pelayaran Nasional Indonesia Maspion Group PT Indika Energy
Internasional, Tbk
PT Perkebunan Nusantara X Japfa Comfeed Group PT. Royal Golden Eagle PT Pelabuhan Indonesia I INHUTANI II Rekso Group PT Santini Group
Indonesia
PT Perkebunan Nusantara IX Central Cipta Murdaya (Berca Lippo PT Pal Indonesia Industri Telekomunikasi Musim Mas Group Danone Group
B. D AFTAR E NTERPRISE M ENURUT L INI B ISNIS K ATEGORI KBLI 2009
Group) Indonesia
PT Rawawali Nusantara PT. Royal Golden Eagle Triputra Group PT IGLAS Perikanan Musantara (Persero) PT Pan Brothers Tbk Sugar Group Companies
Indonesia Indonesia
Perkebunan Nusantara XII Lippo ABM INVESTAMA PT Perkebunan Nusantara II Perkebunan Nusantara XI Barito Pasific First Resources
PT INHUTANI III Triputra Group Arsari Group PT Perkebunan Nusantara III Perkebunan Nusantara XII Wilmar International FKS Multiagro
PT. Perkebunan Nusantara XIV Arsari Group PT Indika Energy Kimia Farma PT Amata Karya Wings Corporation Samudera Indonesia Tangguh
PT. Pertani (Persero) PT Santini Group PT Santini Group PT. Balai Pustaka (Persero) PT Pertamina ABC GROUP Sumi Indo Kabel
187
Kategori D Pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara Kategori E Pengadaan air, pengelolaan sampah dan daur ulang,
Kategori F Konstruksi Kategori G Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor
dingin pembuangan dan pembersihan limbah
188
BUMN SWASTA BUMN SWASTA BUMN SWASTA BUMN SWASTA
PT Perusahaan Gas Negara Hadji Kalla Group PT. Krakatau Steel Temasek Holdings PT Jasa Marga (Persero) Tbk Bosowa Group PT Jasa Marga (Persero) Tbk CT Corporation Djarum Group
(Persero) Tbk
PT Len Industri Adaro Energy PT. Jasa Tirta I PT. Lippo Perum Perumnas PT Astra International Tbk PT Pindad Salim Group Heidelber Cement Group
(Indosemen)
PT Adhi Karya (Persero) Tbk Bosowa Group PT. Perum Jasa Tirta II PT Krakatau Steel Bakrie Group PT. Dok dan Perkapalan Kodja PT AKR Corporindo Unilever
Bahari
PT Timah Persero Tbk PT Astra International Tbk PT. Kawasan Industri PT Nindya Karya Djarum Group PT. Inhutani V PT Bayan Resources Tbk Japfa Comfeed Group
Wijayakusuma
PT Jasa Tirta 1 Central Cipta Murdaya (Berca PT. Pertani PT Pindad Heidelber Cement Group PT Perusahaan Perdagangan PT Kalbe Farma Central Cipta Murdaya (Berca
Group) (Indosemen) Indonesia Group)
PT. Bukit Asam, Tbk PT. Medco Energi PT. Yodya Karya Lippo Kimia Farma PT Ramayana Lestari Sentosa PT. Medco Energi
Internasional, Tbk Internasional, Tbk
Pupuk Indonesia PT. Royal Golden Eagle Istaka karya ABM INVESTAMA Perum BULOG White Horse Group PT. Phillip Morris Indonesia
Indonesia
Brantas ABIPRAYA Lippo PT Len Industri PT Indika Energy PT Garuda Indonesia (Persero) The Tempo Group Lippo
Tbk
Perikanan Nusantara (Persero) PT Indika Energy PT Waskita Karya (Persero) PT Santini Group PT Timah Persero Tbk PT. Ace Hardware Indonesia PT Gudang Garam Tbk
PT Pertamina Rajawali Group PT Pembangunan Perumahan PT Indofarma (Persero) Modern Group Triputra Group
PT PLN (Persero) Wijaya Karya PT. Bukit Asam, Tbk Sungai Budi Group ABM INVESTAMA
PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT. Aneka Tambang tbk Tudung Group Arsari Group
PT Timah Persero Tbk PT. Berdikari (Persero) Artha Graha PT Tiphone Mobile
PT. Industri Kereta Api Kawasan Industri Makassar Khazanah Group Danone Group
(Persero
Pupuk Indonesia PT Rajawali Nusantara Alfamart First Resources
Indonesia
PT Hutama Karya KAPAL INDONESIA PT Astra International Tbk FKS Multiagro
Kawasan Industri Makassar Perkebunan Nusantara XII Bakrie Group Kompas Gramedia Group
Brantas ABIPRAYA PT Semen Indonesia Capital Persada Group Hexindo (Hitachi Indonesia)
Kapal Indonesia PT. Pertani (Persero) Charoen Pokphand Group PT. Lautan Luas Tbk
PT Pindad Pupuk Indonesia PT. Panorama Transportasi PT Sarinah Rekso Group PT Pelabuhan Indonesia I Artha Graha PT Bank Mandiri PT. Bank OCBC NISP Tbk. PT Asuransi Jiwasraya Sungai Budi Group
Tbk. (Persero)
PT. Dok dan Perkapalan Kodja PT Pelabuhan Indonesia Roda Mas Group PT. Angkasa Pura I TNT Group Telkom Indonesia Rekso Group PT. Kertas Kraft Aceh Ciputra Group PT Adhi Karya (Persero) Tbk Artha Graha
Bahari
PT. Varuna Tirta Prakasya PT GARAM OSO Group PT. Hotel Indonesia Natour ABC GROUP PT Balai Pustaka (Persero) PT Metrodata PT Jamsostek Modern Group PT Hutama Karya hadji Kalla Group
PT. Perkebunan Nusantara IV PELAYARAN NASIONAL Harita Group PT. Kereta Api (Persero) Bosowa Group PT Garuda Indonesia (Persero) Trikomsel OKE PT Askrindo OSO Group Kawasan Industri Makassar Rekso Group
INDONESIA Tbk
PT. Perkebunan Nusantara V Surabaya Industrial Estate hadji Kalla Group Pelayaran Nasional Indonesia Bakrie Group PT Jasa Tirta 1 TNT Group PT Asuransi Jasa Indonesia PT Borneo Lumbung Energi KAWASAN INDUSTRI MEDAN Wings Corporation
Rungkut
Perum Navigasi PT Bandha Ghara Reksa Sriwijaya Air Perikanan Nusantara Charoen Pokphand Group Perum Lembaga Kantor Berita Temasek Holdings (Private) Pegadaian Artha Graha PERUSAHAAN PENGELOLA Temasek Holdings (Private)
(Persero) (Persero) Nasional ANTARA Limited ASET Limited
PT Dahana (Persero) PT Pertamina Adaro Energy PT Pertamina Djarum Group PT. POS Indonesia (Persero) Khazanah Group PT Danareksa (Persero) Tbk hadji Kalla Group Surabaya Industrial Estate Bosowa Group
Rungkut
PT Kawasan Berikat PT PLN (Persero) Wilmar International Central Cipta Murdaya (Berca Perum Percetakan Negara PT Astra International Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk Panin Group PT KAWASAN INDUSTRI Bakrie Group
Nusantara Group) Republik Indonesia WIJAYAKUSUMA
PT Pelabuhan Indonesia III PT KAWASAN INDUSTRI Tunas Ridean Tbk Lippo PT Pemodalan Nasional Bakrie Group PT Sarinah Tunas Ridean Tbk PT Mayora Indah Tbk
(Persero) WIJAYAKUSUMA Madani
PT Perusahaan Perdagangan PT. Bukit Asam, Tbk Temasek Holdings (Private) PT Santini Group Industri Telekomunikasi Charoen Pokphand Group PT Taspen ABC GROUP Japfa Comfeed Group
Indonesia Limited Indonesia
PT Pelabuhan Indonesia I PT. POS Indonesia (Persero) Bosowa Group Kompas Gramedia Group PT Semen Indonesia Djarum Group Perum Lembaga Kantor Berita Temasek Holdings (Private) Central Cipta Murdaya (Berca
Nasional ANTARA Limited Group)
PT PDI Pulau Batam PT. Kereta Api (Persero) Khazanah Group Mayapada Group Central Cipta Murdaya (Berca PT. Angkasa Pura I Bosowa Group PT. Medco Energi
Group) Internasional, Tbk
PT Djakarta LLOYD PT. Berdikari (Persero) PT Astra International Tbk PT. Indosat, Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia Khazanah Group Lippo
(Persero)
Merpati Nusantara Pupuk Indonesia Charoen Pokphand Group Lippo PT. POS Indonesia (Persero) Standard Chartered Bank Triputra Group
Perum DAMRI PT Pelabuhan Indonesia Heidelber Cement Group Triputra Group PT. Bank Tabungan Negara PT Astra International Tbk Argo Manunggal Group
(Indosemen) (Persero) Tbk
PT Garuda Indonesia (Persero) PT GARAM PT Harum energy Tbk PT Santini Group Perusahaan Umum Jaminan Bakrie Group PT Mulia Group
Tbk Kredit Indonesia
Perum PPD PELAYARAN NASIONAL Japfa Comfeed Group PT EMTEK Group PT. Kereta Api (Persero) Capital Persada Group Kompas Gramedia Group
INDONESIA
PT Angkasa Pura II Surabaya Industrial Estate PT. Lion Mentari Airlines (Lion Kompas Gramedia Group ASABRI Charoen Pokphand Group Gunung Sewu Group
Rungkut Air Group)
Perum Perikanan Indonesia PT Bandha Ghara Reksa PT. Phillip Morris Indonesia Mayapada Group PT Hutama Karya Djarum Group Mayapada Group
(Persero)
PT. Angkasa Pura I PT Pertamina Lippo Rajawali Group PT Pemodalan Nasional Heidelber Cement Group
Madani (Indosemen)
PT. Bukit Asam, Tbk PT PLN (Persero) Triputra Group PT Reasuransi Umum Unilever
PT KAWASAN INDUSTRI ABM INVESTAMA JASA RAHARDJA PT. Medco Energi
WIJAYAKUSUMA Internasional, Tbk
PT Indika Energy PERUSAHAAN PENGELOLA PT. Phillip Morris Indonesia
ASET
PT EMTEK Group PT Kliring Berjangka Indonesia Lippo
189
Tbk
Bukopin
Kategori N Jasa Persewaan dan Sewa Guna Usaha
Kategori M Jasa Profesional, ilmiah dan teknis Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan Kategori P Jasa pendidikan Kategori Q Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
190
dan Penunjang Usaha Lainnya
BUMN SWASTA BUMN SWASTA BUMN SWASTA BUMN SWASTA
PT Barata Indonesia PT. Hotel Indonesia Natour PT Bhakti Investama Tbk ( PT. Royal Golden Eagle PT Jasa Marga (Persero) PT AKR Corporindo PT Danareksa (Persero) Tudung Group PT Krakatau Steel PT Kalbe Farma
MNC Group) Indonesia Tbk Tbk
PT Bahana Pembinaan PT. POS Indonesia White Horse Group PT Gudang Garam Tbk PT Pelabuhan Indonesia I Modern Group Perum Lembaga Kantor Lippo PT Pelabuhan Indonesia III Bosowa Group
Usaha Indonesia (Persero) Berita Nasional ANTARA (Persero)
PT. Yodya Karya PT. Aneka Tambang tbk Modern Group Triputra Group PT PDI Pulau Batam PT Borneo Lumbung Energi PT. Kereta Api (Persero) Argo Manunggal Group PT Perkebunan Nusantara Khazanah Group
VIII(Persero)
Istaka karya Perum Percetakan Negara OSO Group ABM INVESTAMA PT Danareksa (Persero) Artha Graha PT Santini Group PT Perkebunan Nusantara Lippo
Republik Indonesia Tbk 3
PT Dahana (Persero) PT. Bina Karya (Persero) PT Borneo Lumbung Energi Argo Manunggal Group PT Garuda Indonesia Tunas Ridean Tbk Kompas Gramedia Group Kimia Farma Triputra Group
(Persero) Tbk
PT Dok dan Perkapalan PT. Kereta Api (Persero) Sungai Budi Group Arsari Group PT Jasa Tirta 1 Bosowa Group PT Perkebunan Nusantara Mayapada Group
Surabaya IX
PT Jamsostek PT. Industri Kereta Api PT Metrodata HSBC Group PT Taspen PT Astra International Tbk BUMN Superintending
(Persero Company Of Indonesia
PT Kawasan Berikat Pupuk Indonesia Adaro Energy PT Tiphone Mobile PT Pemodalan Nasional Heidelber Cement Group Surabaya Industrial Estate
Nusantara Madani (Indosemen) Rungkut
PT Pelabuhan Indonesia III ASABRI Wings Corporation PT Indika Energy Perikanan Nusantara Central Cipta Murdaya Perkebunan Nusantara XI
(Persero) (Persero) (Berca Group)
PT Perkebunan Nusantara PT Surveyor Indonesia Bosowa Group PT EMTEK Group PT Gudang Garam Tbk Perkebunan Nusantara XII
VI
PT TWC Borobudur, PT Pelabuhan Indonesia Standard Chartered Bank Sugar Group Companies Triputra Group PT. Perkebunan Nusantara
Prambanan XIII
PT Waskita Karya PT Hutama Karya PT Astra International Tbk First Resources Arsari Group PT. Perkebunan Nusantara
(Persero) XIV
PT Pelabuhan Indonesia I PT Pemodalan Nasional Bakrie Group FKS Multiagro Kompas Gramedia Group
Madani
PT Pal Indonesia PT GARAM Charoen Pokphand Group Samudera Indonesia Hexindo (Hitachi
Tangguh Indonesia)
PT Survai Udara Penas PT Indra Karya Djarum Group Sumi Indo Kabel Mayapada Group
PT Virama Karya Kawasan Industri Heidelber Cement Group Total Bangun Persada
Makassar (Indosemen)
PT Industri Nuklir PT Semen Baturaja PT Harum energy Tbk Swasta Citramas Group
Indonesia
PT Biro Klasifikasi PT Inhutani PT Mayora Indah Tbk Kompas Gramedia Group
Indonesia
PT Adhi Karya (Persero) PT Perkebunan Nusantara Unilever Gunung Sewu Group
Tbk X
PT Garuda Indonesia PT Perkebunan Nusantara Japfa Comfeed Group Hexindo (Hitachi
(Persero) Tbk IX Indonesia)
PT Timah Persero Tbk PT Rajawali Nusantara Central Cipta Murdaya Mayapada Group
Indonesia (Berca Group)
PT Jasa Tirta 1 Kapal Indonesia PT. Medco Energi PT. Lautan Luas Tbk
Internasional, Tbk
PT Angkasa Pura II Pelayaran Nasional Bukopin
Indonesia
Contact Person
192 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Nama pemilik Tahun berdiri Tahun operasi Pemegang saham utama
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 193
D. K UESIONER EG
194 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 195
196 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 197
198 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
E. K UESIONER EN
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 199
200 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 201
202 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 203
204 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 205
206 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 207
208 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 209
F. K UESIONER ES
210 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 211
212 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 213
214 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 215
G. T ANDA TERIMA K UESIONER SPSE2016
216 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
H. T ANDA T ERIMA P ENYELESAIAN K UESIONER U NTUK P ERUSAHAAN
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 217
I. T ANDA T ERIMA S OUVENIR SPSE2016
218 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
J. S URAT K EPALA BPS KEPADA G ROUP E NTERPRISE
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 219
220 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
K. S URAT K EPALA BPS KEPADA BUMN
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 221
222 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
L. S URAT D IREKTUR P ENGEMBANGAN M ETODOLOGI S ENSUS DAN S URVEI KEPADA
P ERUSAHAAN
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 223
M. S URAT K EPALA BPS KEPADA K EMENTERIAN BUMN
224 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 225
N. S URAT D UKUNGAN K EMENTERIAN BUMN
226 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 227
O. S URAT D EPUTI MIS BPS KEPADA BPS P ROVINSI DKI J AKARTA
228 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 229
P. S URAT B ALASAN / R ESPON P ERUSAHAAN
230 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
1. PT. Astra Internasional Tbk
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 231
2. PT. Indofarma Tbk.
232 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
3. PT. Primissima (Persero)
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 233
4. Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo)
234 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
5. PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 235
6. PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
236 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
7. PT. KAI Commuter Jabodetabek
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 237
8. PT. Artajasa Pembayaran Elektronis
238 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
9. PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, Kantor Pusat
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 239
10. PT. Bukit Asam (Persero), Tbk, Kantor Perwakilan Jakarta
240 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
11. PT. Royal Golden Eagle Indonesia
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 241
12. PT. Transportasi Gas Indonesia
242 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Q. T EMPLATE L APORAN H ISTORI
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 243
244 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 245
R. D OKUMENTASI F OTO P ENGECEKAN L APANGAN SPSE2016-IBR
PT. Pos Indonesia (Persero), Kantor Pos Cabang Dalam Kota Jakarta Timur
Jatinegara
246 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Perum Perikanan Indonesia PT. Global Teleshop, Outlet Plaza Atrium
(Anak Perusahaan dari Trikomsel
Group)
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 247
PT. Mayora Indah (Mayora Group) PT. IMQ Multimedia Utama (Anak
Perum LKBN Antara)
248 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
PT. Ersa Eastern Aviation (Bosowa Group)
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 249
PT. Hotel Indonesia Natour
250 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
PT. Trikomsel OKE, Tbk (Trikomsel Group)
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 251
PT. Angkasa Pura I (Persero)
252 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Japfa Comfeed Group)
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 253
PT. Bank BRI Syariah, Kantor Cabang PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Jakarta Abdul Muis
254 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 255
PT. Bukit Asam Prima (Anak Perusahaan PT. Bukit Asam (Persero) Tbk)
256 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
S. S ISTEM APLIKASI E NTRI D ATA
Sistem aplikasi entri data SPSE2016 merupakan aplikasi berbasis desktop yang
dibuat secara sederhana dengan menggunakan MS. Foxpro, untuk memudahkan
proses entri petugas sehingga data kuesioner yang masuk dapat diolah sesuai
kebutuhan. Sesuai dengan kuesioner, sistem aplikasi entri data SPSE2016 terdiri dari 3,
yaitu aplikasi entri untuk kuesioner SPSE2016-EG (EGEntri), aplikasi entri untuk
kuesioner SPSE2016-EN (ENEntri), dan aplikasi entri untuk kuesioner SPSE2016-
ES (ESEntri).
1) EGEntri
Aplikasi EGEntri (gambar R.1.1) memuat informasi perusahaan pada level
Enterprise Group (EG). Data yang dicakup adalah data-data sebagaimana ditanyakan
dalam kuesioner SPSE2016-EG pada halaman depan (informasi contact person), blok I
keterangan grup, blok III catatan, dan blok IV keterangan petugas. Data daftar
perusahan-perusahaan yang tergabung dalam grup pada blok II dientri pada template
excel profiling melengkapi data yang sudah dimiliki untuk dapat di-update di sistem IBR.
2) ENEntri
Aplikasi ENEntri (gambar R.2.1 s.d. R.2.3) memuat informasi perusahaan
pada level Enterprise (EN), terdiri dari tiga halaman entri. Data yang dicakup adalah
data-data sebagaimana ditanyakan dalam kuesioner SPSE2016-EN pada halaman
depan (informasi contact person), blok I keterangan perusahaan, blok II struktur
perusahaan, blok IV aktivitas perusahaan, blok V karakteristik perusahaan, blok VII
catatan, dan blok VIII keterangan petugas. Data daftar anak perusahan-perusahaan
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 257
dan unit produksi pada blok III dan VI dientri pada template excel profiling melengkapi
data yang sudah dimiliki untuk dapat di-update di sistem IBR.
258 Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014
Gambar R.2.3. Tampilan Aplikasi ENEntri Halaman 3
3) ESEntri
Aplikasi ESEntri (gambar R.3.1) memuat informasi perusahaan pada level
Establishment (ES). Data yang dicakup adalah data-data sebagaimana ditanyakan
dalam kuesioner SPSE2016-ES pada halaman depan (informasi contact person), blok I
keterangan unit produksi, blok II aktivitas unit produksi, blok III karakteristik
perusahaan, blok IV catatan, dan blok V keterangan petugas.
Laporan Hasil SPSE2016 Pengecekan Lapangan Perusahaan Besar IBR 2014 259