Professional Documents
Culture Documents
1100 Rista Aprilia Temu 4
1100 Rista Aprilia Temu 4
OLEH :
JURUSAN KEPERAWATAN
2023
KONSEP NEONATUS ENSENSIAL
Sebagian besar (kurang lebih 80%) bayi baru lahir dapat bernafas spontan, sisanya
mengalami kegagalan bernafas karena berbagai sebab sehingga memerlukan tindakan
resusitasi. Tujuan dari resusitasi ialah memberikan ventilasi yang adekuat, pemberian
oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan oksigen ke otak, jantung dan
alat vital lainnya. Observasi upaya bernapas yang dilakukan bayi. Apakah baik dan kuat,
biasanya dilihat dari tangisan bayi (2), apakah pernapasan bayi lambat dan tidak teratur (1),
atau tidak ada pernapasan sama sekali (0).
2. Prosedur Pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Bayi Berdasarkan Neonatus Ese nsial
a. Cara Mempertahankan Status Pernapasan Pada Bayi Baru Lahir
Bayi normal menangis spontan segera setelah lahir. Apabila bayi tidak langsung menangis,
penolong segera membersihkan jalan napas dengan cara sebagai berikut:
1) Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
2) Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan
kepala tidak menengkuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang.
3) Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang
dibungkus kasa teril.
4) Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain
kering dan kasar. Dengan rangsangan ini biasanya bayi segera menangis
b. Cara Mmpertahankan Termogulasi Pada Bayi: Penggunaan Incubator
Perawatan dalam incubator harus memastikan bahwa semua petugas yang terlibat
dalam perawatan ini mampu menggunakn incubator dengan benar, memantau suhu bayi,
dan menyesuaikan suhu incubator untuk mempertahankan lingkungan suhu netral (NTE).
Incubator harus jauh dari jendela yang tidak bisa ditutup rapat. Suhu ruangan harus tepat
dan tiupan angin minimal. Jika incubator terkena sinar matahari langsung atau lampu
fototerapi digunakan, pemantauan suhu neonatus dan penyesuaian suhu incubator perlu
sering dilakukan untuk mencegah pemanasan yang berlebihan. Suhu neonatus harus
dipantau secara berkala, setiap 4 jam atau sesuai instruksi dokter untuk mempertaha nka n
suhu tubuh 36,5-37,5o C.
Berat Lahir Suhu Incubator (o C) Menurut Umur
35o C 34o C 33o C 32o C
<1500 g 1-10 hari 11 hari-3 minggu 3-5 minggu >5 minggu
1500-2000 g 1-10 hari 11-4 minggu >4 minggu
2100 – 2500 g 1-2 hari 3 hari-3 minggu >3 minggu
>2500 g 1-2 hari >2 minggu
4) Penyimpanan ASI
1. Taruh ASI ke dalam wadah yang sudah disterilisasi. Pastikan semuanya bersih
untuk menghindari pertumbuhan bakteri di dalam ASI yang akan Mama simpan.
Jangan memasukkan ASI ke dalam gelas plastik minuman kemasan ataupun plastik
styrofoam.
2. Beri tanggal dan jam pada masing- masing wadah.
3. Hindari menyimpan ASI di pintu kulkas atau freezer. Tujuannya agar melind ungi
ASI dari perubahan temperatur saat pintu kulkas dibuka dan ditutup.
4. Dinginkan dalam kulkas. Simpan sampai batas waktu yang diijinkan (+2 minggu).
5. Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam kulkas selama semalam, baru
masukkan ke freezer. Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan (+3- 6
bulan).
6. Jika ASI beku akan dicairkan, pindahkan ASI ke dalam kulkas malam sebelumnya,
kemudian besok baru dicairkan dan dihangatkan. Jangan membekukan kembali
ASI yang sudah dipindah ke kulkas.
7. ASI dapat disimpan dalam pendingin berinsulasi dengan kantong es beku hingga
24 jam saat Anda bepergian. Di tempat tujuan, langsung gunakan susu, simpan di
lemari es, atau bekukan.
8. Simpan ASI dalam jumlah kecil agar mencegah terjadinya pemborosan susu jika
tidak habis dikonsumsi.
9. Pastikan untuk sisakan sekitar satu inci ruang di bagian atas wadah. Pasalnya, ASI
dapat mengembang saat membeku.
10. Jika sedang traveling, bisa menyimpan ASI di dalam pendingin berinsulasi dengan
kantong es beku hingga 24 jam. Bila sudah sampai di tempat tujuan, langsung
gunakan susu, simpan di lemari es, atau bekukan.
PERTANYAAN
1. Jika ASI tidak disimpan dengan suhu yang benar apakah dapat mengubah kandungan pada
ASI tersebut?
2. Apa yang menyebabkan BBL tidak bernapas spontan saat baru lahir dan bagaimana cara
mencegah hal tersebut?
3. Mengapa jika BBL saat lahir ada yang tidak menangis dan harus membuat bayi tersebut
menangis? Apakah berbahaya jika BBL tidak menangis?
DAFTAR PUSTAKA
Dian Anggur Yulianti. Gangguan Termoregulasi pada Neonatus. Artikel Fantastic Health and
Training Education
Ns. Sri Melfa Damanik, M.Kep & Ns. Erita Sitorus, M.Kep. 2020. Buku Materi Pembelajaran
Praktikum Keperawatan Anak. Jakarta: Universitas Kristen Indonesia.
RSUD Puri Husada Tembilahan. 2019. Konseling Menyusui. Riau: RSUD Puri Husada
Tembilahan