Professional Documents
Culture Documents
Anakku Kenapa Kamu Mulai Berubah
Anakku Kenapa Kamu Mulai Berubah
2
ANAKKU, KENAPA KAMU MULAI
BERUBAH?
Pemateri : Ustadz Sulaiman Rasyid
3
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................ 4
MUKADIMMAH .................................................................. 6
BAB 1. ANJURAN DALAM AGAMA ISLAM UNTUK
MENIKAH .............................................................................. 8
BAB 2. MENIKAH ADALAH SUNNAH PARA RASUL
................................................................................................ 13
BAB 3. ANJURAN MEMILIKI KETURUNAN ............ 14
BAB 4. MENDIDIK ANAK .............................................. 16
BAB. 5 DI SAAT ANAK MULAI BERUBAH............... 24
BAB 6. KENAPA ANAK KITA BISA BERUBAH? ...... 30
1. Perubahan secara internal (hormonal)........ 30
a. Perubahan fisik .................................................. 30
b. Perubahan perilaku ......................................... 31
c. Perubahan emosional ..................................... 31
2. Perubahan secara eksternal............................. 36
a. Campur tangan syaitan ................................. 36
4
b. Pengaruh buruk orangtua itu sendiri........ 42
c. Pengaruh lingkungan dan teman bergaul
48
d. Kurangnya limpahan kasih sayang dari
orang tua..................................................................... 61
e. Terlalu dimanja oleh orangtuanya ............ 64
f. Cara mendidik yang terlalu keras .............. 66
g. Sumber bacaan dan sumber tontonan
yang buruk ................................................................. 67
h. Orang tua memaksakan cita-cita anak dan
menbandingkan anak dengan anak lain. ....... 67
5
MUKADIMMAH
Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh, Alhamdulillahi robbil ‘alamin
wabihi nasta'in wa ‘alaa umurid dunya waddin.
Allahumma sholli wasallim wabaarik 'alaa
nabiyyinaal karim wa 'alaa alihi wa ashhabihi
waman tabi'ahum bi ihsanin ilaa yaumiddin.
Amma ba'du.
7
BAB 1. ANJURAN DALAM
AGAMA ISLAM UNTUK
MENIKAH
8
Meskipun demikian, ibadah beliau sangat
luar luar biasa. Sementara kita-kita ini (tiga orang
tadi) belum ada jaminan surga, belum tentu pula
diampuni dosa-dosa kita, amal belum tentu
dapat pahala, semuanya belum pasti. Akan tetapi,
amal kita kok masih segini-segini saja.
9
،ص ْو ُم َوإأ ُ ْف ِط ُر
ُ َكنِّ ْي إأ
ِ َ ل،له وإأَتْقَ اك ُْم لَ ُه ِ
َ ِ شاك ُْم ل َ ْإِن ِّْي َلأَخ
10
Artinya : “Dan nikahkanlah orang-orang yang
sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang
pantas (menikah) dari hamba-hamba sahayamu
yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang
perempuan.” [QS. An Nur ayat 32]
Jadi, Allah
Sepenggal Faidah
perintahkan untuk
Dulu para ulama
nikahkan yang menikahkan anak-anak
jomblo-jomblo mereka itu setelah mereka
diantara kalian segera memahami faidah-faidah
atau pelajaran-pelajaran
dinikahkan. Terlebih
dari surat An-Nur karena
lagi di zaman sebahagian besar aturan
sekarang. rumah tangga itu ada di
surat An-Nur.
Diriwayatkan
bahwasanya salah
seorang Imam ia mendapati anaknya itu di subuh
hari, alat vitalnya berdiri saat sedang tidur. Maka
sang ayah hari itu juga mencarikan jodoh untuk
anak laki-lakinya dan dinikahkan karena ayahnya
khawatir anaknya terjatuh ke dalam perbuatan
maksiat. Padahal mereka masih hidup di zaman-
zaman terbaik pada tiga abad pertama
11
keutamaan umat Islam. Akan tetapi sang ayah
begitu khawatir anaknya jatuh ke dalam fitnah
syahwat.
12
BAB 2. MENIKAH ADALAH
SUNNAH PARA RASUL
13
BAB 3. ANJURAN MEMILIKI
KETURUNAN
ين ِ ِ َّ
َ إلصالح
aku (seorang anak).
Doa ini belum cukup
karena kalau beranak saja,
“Robbi hablii seekor ayam pun bisa
minash shoolihiin” beranak meskipun dengan
cara bertelur bukan
Artinya : “Wahai lahirkan seperti manusia.
Rabbku,
anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang
termasuk orang-orang yang saleh”. (QS. Ash
Shaffat: 100).
14
Inilah doa para Nabi. Bahkan Nabi kita shallallahu
alaihi wasallam menganjurkan umatnya untuk
memiliki banyak keturunan karena Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam hendak
membanggakan jumlah umatnya nanti di hari
kiamat. Kemudian dengan kita memperbanyak
keturunan yang mungkin susah di awal-awal,
repot ngurus ini repot ngurus itu. Namun,
ketahuilah, kerepotan kita itu nggak lama dan
nanti akan tiba masanya ketika kita telah tua,
ketika fisik kita telah melemah, ketika kaki kita
sudah tidak kuat untuk berjalan, ketika mata kita
sudah rabun untuk memandang, ketika telinga
kita sudah agak tuli untuk mendengar, ketika
tangan kita terlampau lemah untuk menyuap
sesuap makanan. Maka pada saat itu kita sangat
butuh bantuan dari anak-anak kita dan ini akan
dipermudah tatkala kita punya banyak keturunan.
15
BAB 4. MENDIDIK ANAK
َِر ِع َّيتِه
17
dan istrinya. Jadi, bukan asal beranak saja.
Ibaratnya, seseorang memiliki anak kemudian
anak terus dilepas begitu saja.
19
antaranya adalah kisah Luqman. Apa pengajaran
dan nasehat Luqman?
Allah mengisahkan,
ٌ ظ ْل ٌم َع ِظ
يم ُ َإلشِّ ْركَ ل
20
Bukan berarti sebelum usia tujuh tahun
tidak diajak sholat. Sebelum itu, harus sudah
dibiasakan diajak untuk shalat. Sebab
pembiasaan pendidikan agama dari kecil,
kebiasaan-kebiasaan beramal baik beramal
sholeh ini akan membekas sampai dia nanti
remaja, dewasa, dan hingga tua.
21
Memang, memperbanyak anak itu sunnah
tetapi mendidik anak itu wajib. Jangan sampai
kita bersemangat mengerjakan yang sunnah tapi
kita lalai dalam mengerjakan yang wajib.
Islam tidak
Sepenggal Faidah
melulu tentang tauhid
Orang yang bertauhid
aqidah dasar. Banyak
memang dijamin masuk
sekali pemikiran yang surga. Namun, orang yang
menganggap kalau melalaikan kewajiban
saya sudah belajar maka terancam
dimasukkan ke neraka
tauhid belajar aqidah terlebih dahulu sebelum
sudah selesai urusan dimasukkan ke dalam
saya, padahal tidak surga. Ketahuilah, azab
demikian. neraka itu sangatlah
pedih.
Lalu akan
dikemanakan anak-anak kita? Apalagi setiap anak
memiliki bakat yang berbeda, karakter, dan sifat-
sifat yang berbeda. Cara orang tua
berkomunikasi dengan anak juga pasti berbeda-
beda menyesuaikan karakter anak dan ini hanya
akan bisa anda pelajari di bagian pelajaran
22
“Tarbiyatul Abna' ” yang bahasa kerennya
adalah Parenting.
23
BAB. 5 DI SAAT ANAK MULAI
BERUBAH
24
seorang yang sholih maka gampang-gampang
susah tetapi kalau orang tuanya ilmunya minim
dan ibadahnya juga minim maka susah-susah
gampang.
ُ َٱح َذ ُر
ۚ وه ْم ْ ف
25
istri dan anak daripada perintah Allah subhanahu
wa ta'ala. Dia lebih menuruti apa maunya istri
dan anak daripada apa maunya Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam. Sehingga akhirnya
merebaklah kenakalan anak-anak.
26
Jangan sampai kita menganggap Islam ini
hanya tentang ibadah sholat dan membaca Al
Quran tetapi tidak mengajarkan seni mendidik
anak. Lalu para orang tua yang muslim beralih
pula kepada cara mendidik anak versi orang kafir.
َ يف ٱ ْل
ُ ِخب
ير َ إأَ َل َي ْع َل ُم َم ْن
ُ خ َل َق َو ُه َو ٱللَّ ِط
27
tetapi berlagak mencoba menyelamatkan orang
yang tenggelam di lautan.
29
BAB 6. KENAPA ANAK KITA
BISA BERUBAH?
30
b. Perubahan perilaku
Bentuk-bentuk perubahan perilaku
anak yang dia menjelang remaja
diantaranya biasanya anak-anak
perempuan ini selama fitrahnya masih lurus
maka dia sedikit menjaga jarak dengan
ayahnya. Rasa malunya semakin apa
semakin tumbuh. Saat masih berusia lima
tahun masih mau dicium-cium oleh
ayahnya atau ibunya kemudian sudah tidak
mau lagi sebab dirinya merasa sudah
gedhe. Jika bentuk perubahan pada anak
itu karena pengaruh hormonal maka
sebagai orang tua tidak perlu khawatir
sebab ini adalah perubahan yang normal.
c. Perubahan emosional
Perubahan ketiga adalah perubahan
kondisi emosional. Anak menjadi labil, dia
cenderung mudah marah, sedikit berani
memberontak. Ketahuilah, bahwasanya
kondisi seperti ini terjadi pada masa anak
31
yang menjelang baligh dan remaja. Mereka
ingin menunjukkan kepada orang lain
eksistensi diri mereka dan ingin diakui
minimal diakui di lingkungan keluarganya.
Bahaya besar ketika anak menjelang
remaja, dia tidak mendapatkan pengakuan
eksistensial keberadaannya dari ayah dan
ibunya maka dia akan mencari pengakuan
di luar rumah.
Lihatlah kenakalan-kenakalan remaja
di zaman ini. Kita ambil contoh di antara
adalah tawuran, begal, klitih. Mereka
melakukan itu ternyata di antara sebab-
sebab utamanya di rumah mereka seperti
tidak dihargai sebagai seorang anak dan
eksistensinya tidak diakui kecuali hanya
sebatas perintah dan meminta anak agar
taat. Anak hanya sekedar untuk disuruh,
diperintah beli ini dan beli itu. Sehingga
anak merasa dirinya sebagai pembantu di
rumah. Padahal anak sedang dalam fase-
32
fase emosionalnya dan gampang meledak-
ledak.
Pahamilah wahai orang tua, pada fase
usia anak yang seperti ini. Sudah bukan
saatnya anak untuk disuruh tetapi fase
untuk bekerjasama agar mereka merasa
diakui. Kalau tidak, mereka dapat maka
mereka akan bergabung ke komunitas anak
nakal dan preman yang di situ sudah pasti
akan mendapat pengakuan. Dia datang
dari jauh, teman-temannya menyambut.
Anak jika mendapat perlakuan seperti pasti
senang. Di saat di luar rumah
keberadaannya diakui sementara di rumah
dia menjadi seorang pembantu.
33
merupakan kesepakatan agar anak tidak
merasa terkekang.
ibunya. Seolah-
olah Bapak Ibu seperti kamus kamus besar.
34
Mengapa anak bertanya sampai
demikian?
35
nama di luar rumah monster semua,
kadang bergaya baik, santun, sok
mengayomi tetapi ternyata syaitan berkulit
manusia. Maka orang tua perlu hati-hati.
36
berjanji dan bersumpah kepada Allah akan
menyesatkan anak keturunannya Adam.
َ ك ٱ ْل ُم ْس َت ِق
,يم ِ قَالَ فَبِ َمآ إأَ ْغ َو ْيُ َتنِى َلأ َ ْق ُع َد َّن لَ ُه ْم
َ ص َ َٰر
َ ط
َ ثُ َّم َلَٰتِ َينَّ ُهم ِّم ۢن َب ْينِ إأَ ْي ِدي ِه ْم َو ِم ْن
خ ْل ِف ِه ْم َو َع ْن
ان
َ طَ ب إلشَّ ْي
ِ ج ِّن
َ ان َو
َ ط َ إللَّ ُه َّم،م الل َّ ِه
َ جنِّ ُْبُ َنا إلشَّ ْي ْ ِب
ِ اس
39
Engkau anugerahkan kepada kami.” [HR.
Bukhari no. 141 dan Muslim no. 1434]
40
َ ْ ِ َ َ اع ٌة ِم ْن إللَّ ْيلِ ف
َ َوإأ ْغلقُ وإ إلأ ْب َو، َخلُّو ُه ْم
إب َ َس
ُ ان َل َي ْف َت
ح َبا ًبا َ طَ إس َم الل َّ ِه فَا َِّن إلشَّ ْي
ْ َوإ ْذك ُُروإ
َ ِصاب
ُ يح
ك ْم ْ َ َوإأ، َع َل ْي َها شَ ْي ًئا
َ ط ِفئُوإ َم
41
meletakkan sesuatu di atasnya,
matikanlah lampu-lampu kalian.” [HR.
Bukhari, no. 3280, Muslim, no. 2012]
42
orangtuanya. Maka anda wahai para
orangtua, sebelum main tunjuk kepada
pihak orang lain yang merusak anak-anak
Anda, tunjuklah
Sepenggal Faidah
diri sendiri dulu.
Para ulama mengatakan,
Ambil cermin
“Seandainya itu anak yang
besar dan
terlahir tanpa diajarkan
berkaca dan agama apapun dan dia
katakan, “Anak dibiarkan mengikuti
saya berubah hidupnya maka si anak ini
begini karena akan lurus fitrahnya.”
Dia tetap menengadah ke
saya sebagai
langit, dia tetap mengakui
orangtua.”
secara pasti bahwa ada
Cara Dzat yang
menciptakannya dan alam
mendidik yang
semesta, dia tetap
buruk dari
mengakui ada sesuatu
orang tua dan Dzat yang harus
contoh yang disembah.
buruk dari
orang tua akan
merusak dan merubah fitrah di anak.
43
Bukankah Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda,
46
“Ngapain saya disuruh sholat, ayah saja
tidak sholat.” Seorang ayah yang
memperlakukan sang ibu dengan kasar dan
keras, memukuli istrinya di depan anak-
anak, anaknya di masa mendatang lebih
buruk nanti perlakuannya. Dia akan
melihat, “Oh begini toh cara seorang laki-
laki memperlakukan perempuan.” Seorang
istri yang membangkang suaminya di
depan anak-anaknya, si anak perempuan
akan melihat, “Oh begini toh kalau menjadi
istri itu.” Memang anak tidak berkata
seperti itu tapi itu tertanam di memorinya.
47
perubahan anak. Kita sebagai orang tua
semaksimal mungkin tampilkanlah di
depan anak-anak kita itu tentang kebaikan-
kebaikan. Contohnya, ketika kita hendak
bersedekah, kita gandeng tuh anak kita
masukkan uang ke kotak infaq. Contoh lain,
kita ajak anak ngasih bantuan kepada
tetangga, si anak akan melihat contoh yang
baik dalam bertetangga dan contoh yang
baik dalam bersedekah. Beri contoh yang
baik pula kita sebagai orang tua kepada
orang tua kita kita. Misalnya kita sedang
bersama dengan anak, kemudian orang tua
kita mau ikut berangkat ke masjid dengan
jalan tertatih-tatih maka kita yang ambilkan
sandalnya. Anak bakal melihat tanpa kita
beri penjelasan melalui kata-kata, beri
contoh teladan langsung. Maka besok dia
akan tiru itu meskipun dia tidak tahu hal itu
adalah bentuk pemuliaan.
48
Coba bapak ibu amati, anak itu
biasanya mulai berubah ketika dia pindah
sekolah dari jenjang SD jenjang SMP.
Faktor pertama yaitu faktor internal karena
memang usia beranjak remaja. Faktor
lainnya yaitu karena dia sudah berganti
komunitas (teman-teman yang baru dan
kenalan kenalan yang baru). Kata pepatah
Arab,
ب ِ ِ َّ
ٌ ب َساح
ُ إلصاح
ُ ِخال
ل َ َظ ْر إأ
َ ُح ُدك ُْم َم ْن ي ُ خلِيلِ ِه فَ ْل َي ْن
َ ِج ْولُ َع َلى ِدين
ُ إلر
َّ
50
Kita orang tua punya hak untuk
memeriksa siapa-siapa saja teman anak
atau apa yang mereka bicarakan sehari-hari
dalam grup WhatsAppnya, kita berhak
untuk memeriksa karena anak itu masih
pengawasan kita. Perhatikan, kalau anak
kita berteman dengan teman yang tidak
baik, jauhkan. Sebagaimana perkataan
Ibnul Qoyyim rahimahullah, “Perusak
terbesar anak itu karena apa pergaulan.”
51
pembelaan untuk membelamu di hadapan
Allah.”
ُ ب َع ْن ِملَّ ِة َع ْب ِد
ِ ِإلمطَّل َ ٍ ِطال
َ َيا إأَ َبا
ب؟ ُ ب إأتَ ْر َغ
53
itu jauh lebih utama daripada engkau
tinggal di pusat strategis kota tetapi
lingkungannya rusak dan buruk,
lingkungan yang tidak mengenal Allah
kecuali kalau sudah mau sekarat.
ِ َح
ِ املِ إ ْل ِم ْس
ك َ إلس ْو ِء ك ِ ِإلصال ِجلِيس
َ ل إ ْل
َّ ح َو َّ ُ َم َث
ً ج َد ِم ْن ُه ر
َ ِيحا
ط ِّي َبُ ًة ِ َ َو إ ِ َّما أإَ ْن ت، اع ِم ْن ُه
َ َو إ ِ َّما أإَ ْن تَ ُْبُ َت
خبِي َثُة
َ ِيحا
ً ر
54
“Permisalan teman yang baik dan teman
yang buruk ibarat seorang penjual minyak
wangi dan seorang pandai besi. Penjual
minyak wangi mungkin akan memberimu
minyak wangi, atau engkau bisa membeli
minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak,
engkau tetap mendapatkan bau harum
darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi
(percikan apinya) mengenai pakaianmu,
dan kalaupun tidak engkau tetap
mendapatkan bau asapnya yang tak
sedap.” [HR. Bukhari no. 5534 dan Muslim
no. 2628]
55
kelamaan anak kita akan ikut-ikutan
dengan mereka. Sebab, yang namanya
remaja itu mulai mementingkan penilaian
komunitas daripada keluarganya sendiri.
Maka penting bagi orangtua untuk
membantu anaknya dalam memilih teman.
Di antara
Sepenggal Faidah
cara terbaiknya Ada para orang tua kalau
adalah mondok. anaknya nakal mulai tidak
Tentunya bukan bisa diatur baru
dimasukkan pondok
pondok- pesantren dan kalau
pondok anaknya pintar
sembarang dimasukkan ke sekolah
umum. Ini saya katakan
pondok seperti orang tua orang tua yang
pondok yang curang. Jangan anggap
mengajarkan pondok pesantren itu
pusat rehabilitasi.
ilmu kebal atau
pondok yang
dijadikan sebagai pusat rehabilitasi anak
semata.
56
Pondok itu salah satu kiat kita agar
pergaulan anak terjaga bukan untuk
memperbaiki kondisi anak. Memperbaiki
kondisi anak itu adalah kewajiban kita
sebagai orang tua. Perbaiki dulu baru
masukkan pondok pesantren karena kalau
belum diperbaiki ya nanti si anak bakal
bikin rusuh dan mempengaruhi temannya
yang lain sehingga membuat sesuatu yang
menyebabkan dia keluar dari pondok.
Sebab memang dasarnya anak itu tidak
mau mondok. Maka sebelum terjadi kita
perbaiki sedikit demi sedikit. Ketika kita
khawatir nanti terkena pergaulan yang
tidak baik, maka saat itu barulah anak
dimasukkan ke pondok atau tidaknya
sekolah-sekolah Islam. Ini hal-hal yang bisa
kita lakukan dalam menjaga pergaulan
anak.
57
terhindar dari lingkungan dan teman yang
buruk adalah berdoa kepada Allah. Sebab,
berapa jam sih kita bisa memantau anak
kita? Berapa waktu yang bisa kita gunakan
untuk mengawasi anak kita? Apalagi remaja
itu mulai berontak kalau sering diatur dan
diawasi. Maka pada kondisi seperti itu
ketika kita melepas anak kita keluar rumah,
kita pasrah kepada Allah dan kita
bertawakal sepenuhnya kepada Allah.
Berdoalah, “Ya Allah hamba-Mu ini adalah
makhluk yang lemah hamba-Mu ini tidak
punya kemampuan untuk mengawasi dan
memperhatikan anak hamba di luar rumah,
maka atas segala rahmat-Mu dan atas
segala Kuasa-Mu ya Allah, aku mintakan
kepada-Mu untuk menjaga anakku ketika ia
diluar rumah ya. Dekatkanlah ia kepada
teman yang dekat kepada-Mu dan
jauhkanlah ia dari teman-teman yang jauh
dari-Mu.”
58
Rasulullah bersabda,
59
Di antara cara kita untuk menjaga anak kita
dari keburukan dan penyimpangan, kita
pilihkan untuk anak-anak kita itu calon
pasangan yang bagus agamanya. 1
1
Agama itu berarti meliputi ilmu dan akhlak
60
pertama Karena kecantikannya yang kedua
karena silsilah nasab nya yang ketiga
karena harta kekayaannya yang keempat
karena agamanya kata nabi apa Pilihlah
yang keempat karena agamanya selamat
kalian selamat karena kalau tidak tangan
kalian akan berdebu kalian akan
tersibukkan rumah tangga kalian akan
hancur berantakan.
61
banyak membelikan mainan untuk anak
atau banyak mengajak anak keluar jalan-
jalan untuk piknik. Padahal bentuk kasih
sayang yang selayaknya kita lakukan dan
ini gratis tanpa keluar duit banyak yaitu
menemani anak ketika ia bermain.
63
main rumput, main bunga-bungaan,
masak-masakan maka ikutlah nimbrung
dengan mereka. Sekaligus kita bisa
mengawasi bagaimana mereka bermain.
64
yang lain maka wajib salah satu jenis
mainan ini dibereskan baru setelahnya
boleh pindah main mainan yang lain. Lalu
kalau sudah selesai bermain kewajiban
berikutnya apa membereskan mainan dan
menyapu lantainya. Apabila anak
melanggar maka hukumannya adalah
sembunyikan mainan favoritnya selama
berapa hari sampai anak berubah.
Hukuman lainnya saat anak tidak mau
membereskan mainannya adalah dengan
merapikan mainan yang dia mainkan
kemudian mainan tersebut dihadiahkan ke
anak-anak lain. Anak diajak untuk
mengantarkan mainan yang akan
dihadiahkan. Tidak perlu main fisik anak
sudah faham kalau tidak dibereskan lagi
lama-lama mainan akan habis.
65
luka-luka lecet sedikit dah biarin. Jadi
jangan terlalu apa dimanja.
66
2) si anak melampiaskan rasa marah sedih
dan kecewanya karena dipukul di
rumah, dia lampiaskan keluar rumah.
Dia tiru cara ayahnya menghajarnya lalu
dia terapkan kepada kawan-kawannya.
67
atau keluarga besar yang lain. Seolah-olah
si anak ini sebagai ajang pelampiasan apa
yang belum pernah dicapai seorang tua.
Ayah Bunda, anak itu berhak bahagia
dengan caranya sendiri. Anak mempunyai
dunianya sendiri dan dia punya jalannya
sendiri. Jangan jadikan anak kita itu sebagai
pelampiasan dendam karena dulu orang
tua tidak berhasil di bidang tertentu, nanti
anak harus berhasil. Kalau anak berbakat
dan berminat di bidang itu, kalau tidak?
Bukankah ini malah menzhalimi dan
membebani mereka yang mereka
sebenarnya bukan di bidang itu. Termasuk
diantaranya memaksa anak kita menghafal
sekian juz padahal kita tahu dia lemah
dalam menghafal. Maka kita perlu tahu
bakat anak kita tuh dimana dan
kemampuan itu sebatas apa.
68
Bagaimana dengan anak ulama
terdahulu? Bukankah mereka juga
menghafal 30 juz Al Qur’an saat kecil?
Jawabannya, ulama dulu anaknya kayak
begitu sebab orang tuanya ulama maka
anaknya seperti itu. Sedangkan kita bukan
ulama, tholabul ilmu saja bukan. Oleh
karena itu, kasih target yang sesuai dengan
kemampuan anak kita dan jangan banding-
bandingkan dengan saudaranya,
tetangganya, atau dengan anak orang lain
apalagi dengan makhluk yang lain.
69
anak. Anak punya jalan sendiri, tugas kita
menuntun, mengarahkan membina, ngasih
peringatan, ngasih warning/rambu-rambu,
dan seterusnya.
70
71