You are on page 1of 3

A.

Psikologi dan Komunikasi Ibu dan Bayi


Sebelum kita akan lebih dalam mempelajari materi kita ini sebaik nya kita mengetahui
dahulu tentang gangguan psikologi pada masa reproduksi:

Menstruasi

Peristiwa paling penting pada masa pubertas anak gadis adalah gejala menstruasi atau haid
yang menjadi pertanda biologi dari kematangan seksual. Timbullah kini bemacam peristiwa,
yaitu reaksi hormonal, biologis, dan psikis. Proses-proses somatis yang berlangsung secara
siklis da terjadi pengulangan secara periodik peristiiwa menstruasi. Semua ini bisa berproses
dalam suasana hati yang normal pada anak gadis, tapi kadang juga bisa berjalan tidak
normal yang bisa menimbulkan macam-macam masalah psikosomatis (penyimpangan-
penyimpangan dan gangguan psikis yang menimbulkan gangguan pada kesehatan
jasmaniah).

Secara normal menstruasi berlangsung kira-kira pada usia 10-14 tahun. Cepat lambatnya
kematangan seksual dipengaruhi oleh faktor fisik, ras, suku, bangsa, iklim, cara hidup, dan
meliev (lingkungan), juga termasuk badan yang lemah atau penyakit yang mendera seorang
anak gadis, umpamanya bisa memperlambat tibanya menstruasi.

Hal yang penting bagi psikologis dalam membahas menstruais adalah menstruasi sebagai
suatu pengalaman psikis, karena jauh sebelum menstruasi itu mulai, setiap anak gadis sudah
mempunyai antisipasi. Periode antisipasi ini disebut juga periode penantian. Ini segera
diakhiri oleh kematangan dan tibanya haid atau menstruasi.

Fase tibanya haid ini merupakan suatu periode dimana wanita telah siap secara biologis
menjalani fungsi kewanitaannya dan diterimanya masa kematangan seksual ini dengan
senang dan bangga, karena secara biologis ia sudah dewasa. Namun semakin muda usia si
gadis dan semakin belum siap ia menerima peristiwa haid, akan semakin terasa kejam
mengancam, karena pengalaman menstruasi terasa pahit menyebalkan sebagai gangguan
sebagai reaksi ketakutan dalam anggapan dan fantasi anak gadis tersebut.

Gambaran-gambaran khayal yang serba menakutkan dan keliru mengenai menstruasi itu
pada galibanya mulai timbul pada masa kanak-kanak. Gambaran-gambaran tersbut
merupakan pengertian yang salah dan keliru terhadap informasi-informasi yang tidak riil,
yaitu informasi dari orang tua yang salah atau kenalan yang penuh tahayul menakutkan
yang sifatnya mengenai perdarahan atau haid.

Beberapa Gejala Patologi yang Menyertai Menstruasi


Banyak anak gadis dan wanita dewasa yang selama masa haidnya terus-menerus tinggal di
tempat tidur sekalipun ia tidak merasakan sakit sedikitpun juga.

Pada anak gadis yang mempunyai kecenderungan yang pertama itu bisa mengakibatkan
kemunculan beberapa tingkah laku patologi, diantaranya :

1. Kompleks kastrasi

Kompleks kastrasi atau trauma genitalia yaitu reaksi psikis tertentu pada saat haid pertama.
Dalam psikoanalisa, trauma genitalia adalah shock emosional (Dr. Helena Deutsch).

Pada beberapa peristiwa kompleks kastrasi ini muncul gambaran-gambaran fantasi yang
aneh-aneh yang dibarengi kecemasan dan ketakutan yang tidak riil disertai perasaan
bersalah dan berdosa yang semuanya berkaitan dengan masalah perdarahan pada kelamin
dan proses haidnya. Menstruasi itu juga dianggap sebagai kotoran dan hal-hal yang haram
dan dipautkan dengan dosa dan hal-hal yang menjijikkan.

2. Teori cloaca

Sewaktu haid pertama itu kadang-kadang muncul anggapan yang keliru, yaitu anggapan
yang sesuai dengan teori “cloaca” (saluran buang atau membuang kotoran tempat
ernuaranya saluran kencing dan usus) yang menyatakan segala sesuatu yang keluar dari
rongga tubuh itu adalah kotor, najis, menjijikkan, dan merupakan tanda noda dan tidak suci.
Atas dasar pandangan yang keliru ini timbul kemudian rasa malu, rasa diri tidak bersih dan
tidak suci, merasa diri kotor bernoda dan diliputi emosi-emosi negatif lainnya. Dari perasaan
negatif tersebut mungkin akan timbul pula perasaan sangat lemah karena merasa
kehilangan banyak darah dan merasa sakit-sakitan sehingga tidak berani keluar rumah.
Untuk selanjutnya saat menstruasi tersebut senantiasa dipakai sebagai alasan untuk exeuus
agar ia dibebaskan dari tugas-tugas tertentu atau dipakai untuk menghindari kewajiban-
kewajiban tertentu.

3. Phobia

Phobia adalah ketakutan yang tidak beralasan atau tidak riil. Gejala ini merupakan sifat
kemunculan yang mengarah ke tingkah laku patologis. Phobia pertama kali digunakan
sebagai istilah kedokteran Celcus, seorang bangsa Romawi pencipta ensiklopedi.

4. Hypochondria

Hypochondria adalah rasa batin/hati yang sangat tertekan dan kemurungan yang bersifat
patologis, kadang-kadang dibarengi dengan ketakutan-ketakutan yang tidak beralasan
terhadap kesehatannya dan diikuti fantasi-fantasi sakit mengenai kegagalan diri.
5. Paranoid

Paranoid adalah reaksi-reaksi kegilaan, bayangan-bayangan dan pikiran-pikiran kegilaan


dan yang bukan-bukan.

6. Psychogene amenorrhe

Psychogene amenorrhe adalah tertundanya atau terhentinya haid yang bersifat patologis
karena gangguan psikis. Jika anak gadis pada haid pertamanya terjadi penolakan, maka
kejadian ini bisa mengakibatkan proses pengereman fungsional dan pengereman tadi
berubah jadi retensi pada menstruasi (keberhentian haid). Hal ini diakibatkan oleh reaksi
dari kejutan atau reaksi shock yang dialami oleh gadis remaja ketika mengalami perdarahan
atau menstruasi yang pertama. Tapi pada usia yang lebih tua penolakan tersebut bisa
menimbulkan penyakit psychogene amenorrhe. Biasanya penyakit ini hanya dapat diobati
denga terapi psikis.

You might also like