You are on page 1of 9

Struktur Primer Batuan

Jenis-Jenis struktur sedimen :

Struktur Sedimen

Struktur sediment adalah bentukan struktur yang terbentuk saat pengendapan batuan sediment
terjadi. Struktur pada sediment sangat beraneka ragam, hal ini akibat pengaruh ketika
pembentukan yang terjadi misalnya gelombang sungai/laut, cuaca atau iklim, komposisi
sediment, lingkungan pengendapan, dan pengaruh lainnya. Struktur sediment merupaka struktur
yang sangat kompleks dan struktur tersebutlah kita dapat melakukan dugaan sementara tentang
fenomena yang terjadi.

Berdasarkan genetiknya, struktur sediment dikelompokkan menjadi 4 yaitu:

1. Struktur sediment erosional

Struktur sedimen yang terbentuk sebelum proses pembatuan dapat terjadi di bagian atas
lapisan, sebelum lapisan atau endapan yang lebih muda atau endapan baru di endapkan.
Struktur sedimen ini merupakan hasil kikisan, ’scour marks’, ‘flutes’, ‘grooves’, ‘tool
marking’ dan sebagainya. Struktur-struktur ini sangat penting untuk menentukan arah
aliran atau arah sedimentasi.

a. Sale mark terbagi menjadi:

- Scour mark (turbulent mark): obstacle scour, flute longitudinal scour, dan gutter cast.

- Tool mark (objects moved by current) berdasrkan morfologinya terbagi menjadi 2:

– Continous: groove : profilnya tajam dan tidak teratur

Chevron: smooth dan crenulated

– Discontinous: single: prod mark, bounce mark.

Repeadted : skip mark


b. Impact mark

c. Channel

d. Riil mark

2. Struktur sediment saat pengendapan (depositional sedimentary structure)

Struktur yang terbentuk semasa proses pengendapan, antara lain adalah perlapisan
mendatar (flat bedding), perlapisan silang-siur (cross bedding), laminasi sejajar (paralel
lamination), dan laminasi ripple mark.

- Perlapisan dan laminasi

• Struktur Perlapisan
• Struktur ini dikatakan perlapisan dikarenakan mempunyai jarak lapisan >1 cm struktur ini
terbentuk karena pengaruh endapan lapisan atau arus gelombang yang tenang dan
pengendapan yang lama.

• Struktur Laminasi
• Struktur ini hampir sama dengan perlapisan namun yang membedakannya adalah jarak
perlapisan yang kurang dari 1 cm. Biasanya struktur ini diakibatkan oleh proses
diagenesis sediment yang cepat dengan media pengendapan yang tenang.

- Current ripple, dunes dan silang siur (cross strarification)

– Silang siur: – cross bedding: tabular, through

- cross laminations: tabular dan through cross stratification dengan struktur internalnya: ripple
drift, flaser bedding, dan lenticular bedding.

- Anti dunes dan perlapisan anti dunes

- Ripple dan laminasi silang siur oleh gelombang

- Hummocky dan cross stratifications

- Wind ripple, dunes, draas, dan eolian cross bedding

- Perlapisan gradasi

- Perlapisan massif

- Mud crack: desiccation dan syneresis

- Rain spot (rain drop print)


3. Struktur sediment yang terbentuk segera setelah/pasca pengendapan (post
depositional sedimentary structure)

Struktur ini terbentuk selepas sedimen terendap. Ini termasuk struktur beban,
‘pseudonodules’ dimana sebagian lapisan pasir jatuh dan masuk kedalam lapisan lumpur
di bawahnya, laminasi konvolut (convolute lamination) dan sebagainya. Hasil dari
pergerakan mendatar sedimen yang membentuk lipatan juga termasuk dalam struktur
selepas endapan.

- Slide convolute bedding dan laminasi

- Load cast

- staylolite

- sand volcano

- dish, pillar dan sheet dewatering


4. Struktur biogenic: trace fossil

Trace fossil terbagi menjadi 2 kelompok yaitu:

1. Trace fossil yang dibentuk oleh organisme epibentik pada permukaan sediment (track dan
trail).

2. Trace fossil yang dibentuk oleh organisme endobentik di dalam sediment (burrow).

Pada praktikum kali ini untuk kepentingan analisis hanya akan digunakan struktur ripple dan
cross laminations. Ripple merupakan kenampakan struktur sediment yang menunjukkan adanya
undulasi berjarak teratur pada permukaan pasir atau pada permukaan perlapisan batu pasir.
Sedang cross lamination adalah pola konstruktur laminasi internal yang berkembang saat migrasi
dari struktur ripple.

Beberapa istilah dan parameter-parameter diskripsi dan perhitungan untuk analisis terlihat pada
gambar-gambar dibawah ini.

Penjelasan Tentang Struktur Sedimen

• Struktur Perlapisan
• Struktur ini dikatakan perlapisan dikarenakan mempunyai jarak lapisan >1 cm struktur ini
terbentuk karena pengaruh endapan lapisan atau arus gelombang yang tenang dan
pengendapan yang lama.

• Struktur Laminasi

• Struktur ini hampir sama dengan perlapisan namun yang membedakannya adalah jarak
perlapisan yang kurang dari 1 cm. Biasanya struktur ini diakibatkan oleh proses
diagenesis sediment yang cepat dengan media pengendapan yang tenang.

• Struktur Riple marks

• Struktur ini lebih diakibatkan gelombang yang mempengaruhi endapan tersebut sehingga
bentukan sedimen ini berbentuk seperti gelombang air. Dan relatif pengendapan yang
dilakukan akan bergantung pada energi gelombang tersebut

• Struktur Flute Cast

• Struktur ini lebih diakibatkan karena adanya pengaruh benturan atau pembebanan dari
batuan atau saltation endapan misalnya kerakal, sehingga berbentuk seperti lubang, ini
diakibatkan karena pengendapan yang belum sempurna tersebut terbebani mineral
endapan diatasnya sehingga endapan menjadi berlubag dan tidak rata.

• Struktur rain marks

• Struktur sedimen ini diakibatkan oleh air hujan yang membuat permukaan sedimen yang
belum benar-benar sempurna akhirnya tidak rata dan membentuk lubang akibat air hujan.

• Struktur Convolute

• Struktur ini struktur paling tidak terstruktu dikarenakan energi gelombang yang bolak-
balik dan tidak menentu sehingga menghasilkan alur sedimentasi yang susah di prediksi.
2.5 STRUKTUR BATUAN SEDIMEN
Secara umum, struktur batuan sedimen terbagi atas 2 macam
• Struktur Syngenetik, struktur ini terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan sedimen,
kerap kali disebut sebagai struktur primer batuan.
• Struktur Epiginetik, struktur ini terbentuk setelah terbentuknya kekar, sesar, dan lipatan.
Struktur Sygenetik batuan sedimen terklasifikasikan atas dua bagian, karena proses fisik dan
karena proses biologi.
Karena Proses Fisik
1. Struktur Eksternal, kenampakan struktur batuan sedimen yang terlihat secara keseluruhan di
lapangan. Contoh struktur eksternal, antara lain sheet, lensa, wedge, dan prisma tabular.
2. Struktur Internal, kenampakan struktur ini terdapat pada bagian dalam batuan sedimen.
Macam-macam struktur internal adalah sebagai berikut :
¬ Perlapisan dan Laminasi
Perlapisan dan laminasi terbentuk karena terjadi perubahan fisik, kimia, dan biologi. Jika
tebalnya lebih dari 1 cm, maka disebut perlapisan. Jika tebalnya kurang dari 1 cm, maka disebut
laminasi. Macam-macam laminasi dan perlapisan:
a. Perlapisan / laminasi sejajar, lapisan / laminasi tersusun secara horisontal dan saling sejajar
satu dengan yang lainnya.
b. Perlapisan / laminasi silang siur, lapisan / laminasi saling memotong satu dengan yang
lainnya.
c. Gradaed Bedding, dimana butiran-butiran berubah secara gradual.
¬ Masif, Bila di dalam struktur sedimen tidak ada kenampakan mengenai struktur sedimen.
3. Kenampakan Pada Permukaan Lapisan
- Ripple Mark, bentuk permukaan bergelombang, karena adanya arus.
- Flute Cast, bentuk gerusan pada permukaan lapisan akibat aktivitas arus.
- Mud Cracks, bentuk retakan pada lapisan lumur, pada umumnya memiliki bentuk poligonal.
- Rain Marks, kenampakan pada permukaan sedimen akibat tetesan air hujan.
4. Struktur Yang Terjadi Karena Deformasi
- Load Cast, lekukan yang timbul pada permukaan lapisan akibat beban yang ada diatasnya.
- Convolute Structure, liukan pada batuan sedimen akibat proses deformasi.
- Sandstone Dike and Siil, timbul karena pasir dapat terinjeksi pada lapisan sedimen yang di
atasnya.
Karena Proses Biologi
- Jejak (Track and Trail)
Track, merupakan jejak yang berupa tapak organisme. Sedangkan Trail adalah jejak yang berupa
seretan bagian tubuh organisme.
- Galian (Burrow)
Merupakan lubang akibat dari akitivitas organisme.
- Cetakan (Cast and Mold)
Mold merupakan cetakan bagian tubuh organisme. Sedangkan Cast adalah cetakan dari Mold.

2.6 STRUKTUR SEDIMEN


Studi struktur Sedimen paling baik dilakukan di lapangan ( Pettijohn, 1975 ), dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam struktur, yaitu :

1. Struktur Sedimen Primer


Struktur ini merupakan struktur sedimen yang terbentuk karena proses sedimenasi dapat
merefleksikan mekanisasi pengendapannya. Contohnya seperti perlapisan, gelembur gelombang,
perlapisan silang siur, konvolut, perlapisan bersusun, dan lain-lain. (Suhartono, 1996 : 47)
Struktur primer adalah struktur yang terbentuk ketika proses pengendapan dan ketika batuan
beku mengalir atau mendingin dan tidak ada singkapan yang terlihat. Struktur primer ini penting
sebagai penentu kedudukan atau orientasi asal suatu batuan yang tersingkap, terutama dalam
batuan sedimen.
Struktur yang terbentuk sewaktu proses pengendapan sedang berlangsung termasuk lapisan
mendatar (flat bedding), lapisan silang, laminasi, dan laminasi silang yang mikro (micro-
crosslamination), yaitu adanya kesan riak. (Mohamed, 2007).
2. Struktur Sedimen Sekunder
Struktur yang terbentuk sesudah proses sedimenasi, sebelum atau pada waktu diagenesa. Juga
merefleksikan keadaan lingkungan pengendapan misalnya keadaan dasar, lereng dan lingkungan
organisnya. Antara lain : beban, rekah kerut, jejak binatang.
3. Struktur Sedimen Organik
Struktur yang terbentuk oleh kegiatan organisme, seperti molusca, cacing atau binatang lainnya.
Antara lain : kerangka, laminasi pertumbuhan.

1.Struktur primer adalah struktur yang terbentuk ketika proses pengendapan dan ketika batuan
beku mengalir atau mendingin dan tidak ada singkapan yang terlihat. Struktur primer ini penting
sebagai penentu kedudukan atau orientasi asal suatu batuan yang tersingkap, terutama dalam
batuan sedimen. Struktur yang terbentuk sewaktu proses pengendapan sedang berlangsung
termasuk lapisan mendatar (flat bedding), lapisan silang, laminasi, dan laminasi silang yang
mikro (micro-crosslamination), yaitu adanya kesan riak. (Mohamed, 2007).

2. StrukturSedimenSekunder
Struktur yang terbentuk sesudah proses sedimentasi, sebelum atau pada waktu diagenesa. Juga
merefleksikan keadaan lingkungan pengendapan misalnya keadaan dasar, lereng dan lingkungan
organisnya. Antara lain : beban, rekah kerut, jejak binatang.

3. Struktur Sedimen Organik


Struktur yang terbentuk oleh kegiatan organisme, seperti molusca, cacing atau binatang lainnya.
Antara lain : kerangka, laminasi pertumbuhan.

You might also like