KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

DAK FISIK TA.2019*

Provinsi/Kabupaten/Kota : Sulawesi Selatan/Pinrang/Pinrang

Jenis DAK Fisik : Reguler

Bidang DAK Fisik : Perumahan dan Permukiman `

Subbidang DAK (jika ada) : Perumahan dan Permukiman

Menu Kegiatan : Bantuan Stimulan Peningkatan Kualitas, dengan memperbaiki

rumah tidak layak huni menjadi layak huni untuk memenuhi persyaratan keselamatan bangunan,
kesehatan penghuni, dan kecukupan minimum luas bangunan

Instansi Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kab. Pinrang

A. LATAR BELAKANG

Banyaknya perumahan dan kawasan permukiman kumuh serta Mendukung program KOTAKU (Kota
Tanpa Kumuh)

B. TUJUAN

Dalam rangka pencegahan perumahan kumuh dan permukiman kumuh serta penataan dan
peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh di perkotaan serta
pencegahan perumahan dan kawasan permukiman kumuh

C. OUTPUT DAN OUTCOME

Menu Kegiatan: Bantuan Stimulan Peningkatan Kualitas, dengan memperbaiki rumah tidak layak
huni menjadi layak huni untuk memenuhi persyaratan keselamatan bangunan, kesehatan penghuni,
dan kecukupan minimum luas bangunan

No. Rincian Menu Kegiatan Jumlah Target Target Outcome

Penerima Output

1. Kel. Pallameang Kec. Mat. Sompe 125 Kepala 125 Unit

Keluiarga Meningkatnya Kualitas
2. Kel. jaya Kec. Wt. Sawitto 100 KK 100 Unit Rumah tidak layak huni
3. Kel. Pernrang Kec. Wt. Sawitto 100 KK 110 Unit bagi MBR menjadi
4. Desa Tadangpalie Kec. Cempa 178 KK 178 Unit Rumah Layak huni
5. Kel. Bentengnge Kec. Wt. Sawitto 51 KK 51 Unit
6. Kel. Benteng Sawitto Kec. Paleteang 27 KK 27 unit
 7. Kel. Laleng Bata Kec. Paleteang 129 KK 129 Unit
Meningkatnya Kualitas
8. Kel. Macinnae Kec, Paleteang 95 KK 95 Unit
Rumah tidak layak huni
9. Kel. Mamminasae Kec. Paleteang 151 KK 110 Unit
bagi MBR menjadi
10. Kel. Pacongang Kec. Paleteang 139 KK 139 Unit Rumah Layak huni
11. Kel. Temmassarangnge Kec. Paleteang 57 KK 57 Unit

D. PENERIMA MANFAAT

Masyarakat Berpenghasilan Rendah MBR yang memiliki rumah tidak layak huni RLTH yang berada di
area kawasan kumuh utamanya di perkotaan

E. INDIKASI KEBUTUHAN DANA DAN LOKASIKEGIATAN **

No Rincian Usulan Satuan Usulan Lokus Kecamata Desa

. Menu Outpu Biaya Kebutuhan n
Kegiatan t Dana (Rp.)
1. Peningkata 120 Rp.18.000.00 Rp.2.250.000.000 Kel. Pallameang Kecamatan Kel. Pallameang
n Kualitas Unit 0 Mat. Sompe
Rumah 100 Rp.18.000.00 Rp.1.800.000.000 Kel. jaya Kec. Kelurahan jaya
Swadaya Unit 0 Watang
termasuk Sawitto
upah 100 Rp.18.000.00 Rp.1.800.000.000 Kel. Penrang Kec. Kelurahan
tukang Unit 0 Watang Penrang
Sawitto
178 Rp.18.000.00 Rp.3.204.000.000 Desa Tadangpalie Kec. Cempa Desa Tadangpalie
Unit 0

51 Unit Rp.18.000.00 Rp.918.000.000 Kelurahan Kec. Wt. Kel. Bentengnge

0 Bentengnge Sawitto

27 Unit Rp.18.000.00 Rp.486.000.000 Kel. Benteng Kec. Kel. Benteng

0 sawitto Paleteang Sawitto

129 Rp.18.000.00 Rp.2.322.000.000 Kel. Laleng Bata Kec. Kelurahan Laleng

Unit 0 Paleteang Bata

95 Unit Rp.18.000.00 Rp.1.710.000.000 Kel. Macinnae Kec. Kel. Macinnae

0 Paleteang

151 Rp.18.000.00 Rp.2.718.000.000 Kel. Mamminasae Kec. Kel. Mamminasae

Unit 0 Paleteang
139 Rp.18.000.00 Rp.2.502.000.000 Kel. Pacongan Kec. Kel. Pacongan
Unit 0 Paleteang
57 Unit Rp.18.000.00 Rp.1.026.000.000 Kel. Kec. Kel.
0 temmassarangng Paleteang temmassarangng
e e
Total 1152 Rp.20.736.000.00
Kebutuhan Unit 0
E. DUKUNGAN APBD NON-DAK

Adanya BSPS regular Provinsi Sulawesi Selatan

F. ORGANISASI / INSTANSI PELAKSANA

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Pinrang.

G. METODE PELAKSANAAN

Swakelola

H.KETERANGAN LAINNYA

………

Pinrang, 3 April 2018

(Kepala Dinas PUPR Kab. Pinrang)

Ir. ARSYAD, B.M.Si,

Nip 19581110 199203 1 005
*) Usulanberdasarkankepadakebutuhan di daerahdandapatdilakukanpenyesuaianterhadap target
output/outcome, indikasianggaran, target penerimasertalokasijikapagualokasiper-daerah DAK
Fisiktelahditetapkan.
**) Data yang disampaikansamadengan data yang diinputdalamaplikasi KRISNA DAK.
Apabilaadaperbedaanmaka data di dalamaplikasi yang dipergunakan / menjadiacuan.
***) PejabatdapatberasaldariEselon II atauEselon III Instansi.