You are on page 1of 33

QUASI EXPERIMENT DESIGN

❑ TIGA CIRI PENELITIAN EKSPERIMEN YG ESENSIAL:

➢ Manipulasi: mengubah secara sistematis keadaan-keadaan


tertentu→ ada perlakuan (treatmen)/ intervensi/ pemberian situasi.
➢ Dalam Psikologi yg dimanipulasi dapat berupa kondisi alam
(cahaya, temperatur,dll), materi instruksional, metode pengajaran,
terapi,dsb.
➢ Yg dimanipulasi ini merupakan variabel bebas (independent
variable) dan menjadi ciri utama suatu eksperimen sekaligus sbg
pembeda dg penelitian jenis lainnya.
➢ Observasi: memonitor/ mengamati dan mengukur hasil/efek
dari suatu manipulasi, dalam Psikologi dapat berupa efek
fisiologis, psikologis, maupun perilaku.
➢ Kontrol: mengontrol kondisi-kondisi eksperimen ketika
berlangsung-nya manipulasi sehingga dapat dipastikan bahwa
gejala yg terjadi disebabkan oleh faktor manipulasi
(mengendalikan pengaruh variabel yg tidak dikehendaki), yg
meliputi :
- organismic factors
- environmental factors
TRUE-EXPERIMENT VS QUASI EXPERIMENT

⚫ True- Experiment
⚫ - Dapat memanipulasi IV (treatment)
⚫ - Kontrol terhadap extraneous variables (organismic/
environment factors) sangat ketat
⚫ - Pengelompokkan EG & CG dilakukan secara random
⚫ Quasi- Experiment
⚫ - IV (treatment) dapat dimanipulasi atau tdk/sudah terjadi
⚫ - Kontrol terhadap extraneous variables (organismic/
environment factors) kurang ketat → tidak semua extrans
variable dapat dikontrol
⚫ - Pengelompokkan EG & CG umumnya nonrandom
TRUE-EXPERIMENT VS QUASI EXPERIMENT
TRUE-EXPERIMENT: QUASI-EXPERIMENT:
1.Adanya satu atau lebih hipotesis 1.Adanya satu atau lebih hipotesis
utk memprediksi pengaruh IV→DV utk memprediksi pengaruh IV→DV
2. Paling sedikit memiliki 2 level IV
2. Paling sedikit memiliki 2 level IV. namun tidak selalu dapat memani-
pulasi IV
3. Memilih subjek/ sampel dg random 3. Pemilihan subjek umumnya
tidak bisa random
4. Ada prosedur tertentu untuk
4. Ada procedur tertentu untuk
menguji hipotesis dan mengontrol menguji hipotesis dan mengontrol
hal-hal umum yang mengancam hal-hal umum yang mengancam
validitas internal. validitas internal.

(GRAZIANO& RAULIN, 2000)


EKSPERIMEN KUASI (QUASI - EXPERIENTS)
➢ Quasi = resembling (= mirip, semu)
➢ Quasi-Experimental Design: Sebuah desain dimana
prosedur eksperimental diterapkan tetapi tidak
semua variabel extraneous dapat dikendalikan
(Christensen, 1988)
➢ Secara umum Eksperimen Kuasi (Quasi-Experiments)
melibatkan tipe intervensi atau treatment tertentu dan
perbandingan, tetapi tidak memiliki derajat pengontrolan
seperti dalam eksperimen sejati/ murni (True-Experiment)
(Shaughnessy et all., 2007)
BEBERAPA DESAIN EKPERIMEN KUASI
(CHRISTENSEN, 1988)
1. NONEQUIVALENT CONTROL GROUP DESIGN
⚫ Sebuah desain yang hasilnya diperoleh dari
perbandingan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol yang tidak setara

PRE.M T POST.M DIFFERENCE


EG Y1 X Y2 Y1 - Y2
Compare
CG Y3 - Y4 Y3 - Y4
Contoh :

PRE.M T POST.M DIFFERENCE


EG Konsumsi X Cara Pembayaran Y1 - Y2
Daya listrik Sama Bulanan
Compare
CG Konsumsi - Cara Pembayaran Y3 - Y4
Daya listrik Sama Bulanan
NONEQUIVQLENT CONTROL-GOUP DESIGN
⚫ Bertujuan untuk memecahkan masalah yang
berkaitan dengan ketidak equivalenan
kelompok-kelompok yang dibandingkan pada
awal penelitian.
⚫ Syarat:
- Peneliti harus memperkirakan bahwa kelompok yang
sudah ada mirip satu sama lain pada variable yang
paling relevan walaupun tidak dilakukan penempatan
secara acak (random) pada kelompok.
- Peneliti harus hati-hati dalam mengevaluasi setiap
kemungkinan gangguan bagi validitas.
NONEQUIVQLENT CONTROL-GOUP DESIGN
⚫ Masalah:
1) Dua kelompok dapat memiliki kadar DV yang
berbeda pada pengukuran di awal penelitian
→ Solusi: Pretest-Posttest
2) Kemungkinan terdapat perbedaan yang lain
antara setiap kelompok yang belum terkontrol
melalui mengambilan secara random (karena
kemungkinan terdapat Variabel penyerta
→ Solusi : identifikasi CV yg bisa ditiadakan
NONEQUIVQLENT CONTROL-GOUP DESIGN
CONTOH-CONTOH PENELITIAN :
1) Efektivitas kompanye anti merokok → derajat
merokok pada dua sekolah yang berbeda
2) Peraturan baru perusahaan → Sikap kerja
karyawan pada dua departemen yg berbeda
3) Pengaruh waktu belajar → Hasil ujian dua
kelas (kelas pagi dan sore) yang berbeda
4) Treatment baru → level hiperaktivitas pada
tiga kelas dengan level hiperaktivitas yang
berbeda
NONEQUIVQLENT CONTROL-GOUP DESIGN

Hubungan sebab akibat dapat disim-


pulkan terjadi jika hasil menunjukkan
kelompok kontrol tidak mengalami
perubahan pada saat pre-treatment
maupun post-treatment sedangkan
kelompok eksperimen mengalami
perubahan yang berarti
HASIL YANG MUNGKIN TERJADI DENGAN MENGGUNAKAN
NONEQUIVQLENT CONTROL-GOUP DESIGN

Gambar (A) menunjukkan


kelompok kontrol dan eks-
Control @ perimen memiliki variabel
dependen yang sama pd
@ Experimental awal penelitian. Kedua ke-
lompok tersebut menun-
jukkan peningkatan yang
(A) sama dari pretest ke post-
test. Jadi, menunjukkan
tidak adanya pengaruh
dari variabel indipenden.
Gambar (B) menunjukkan
kelompok kontrol dan eks-
Experimental a perimen memiliki variabel
dependen yang sama pd
@ O awal penelitian. Kelompok
Control eksperimen menunjukkan
perubahan yang besar
dibandingkan kelompok
(B) kontrol yang tetap. Hal ini
menunjukkan adanya pe-
ngaruh dari variabel indi-
penden.
Pada gambar (C), ke-
duanya tidak menga-
Control lami perubahan dari
O O
pretest ke posttestnya.
a a Hal ini menunjukkan
Experimental bahwa manipulasi yg
diberikan tidak mem-
berikan pengaruh apa-
(C) apa terhadap variabel
dependen.
Gambar (D) menunjukkan ke-
lompok kontrol dan eksperimen
memiliki variabel dependen yg
Control O
berbeda pada awal penelitian
dan pada kedua kelompok
O a terjadi derajat perubahan yang
sama. Tidak dapat disimpulkan
a Experimental bahwa terdapat pengaruh
variabel indipenden terhadap
perubahan, karena tampaknya
terjadi proses maturasi pada
(D) kedua kelompok yang lebih
berpengaruh terhadap peru-
bahan skor masing-masing
kelompok.
Gambar (E) menunjuk-
kan terjadi sedikit per-
Control ubahan pada kelompok
O
O
kontrol dibandingkan
a kelompok eksperimen
yg berubah cukup ta-
a Experimental jam. Hasil ini cukup
mampu menyimpulkan
bahwa perubahan dpt
(E) dipengaruhi oleh vari-
able indipenden
Pada Gambar (F), kelom-
a pok control tidak meng-
Control alami perubahan sama se-
kali dan kelompok ekspe-
O O
rimen mengalami perubah-
Experimental an yang sangat tajam.
a Hasil ini mampu membuat
kita dengan cukup percaya
diri yakin bahwa manipu-
lasi dapat memberikan pe-
(F)
ngaruh. Level maturasipun
dapat dikontrol dgn baik
melalui hasil kelompok
kontrol yg tdk mengalami
perubahan.
HASIL YANG MUNGKIN TERJADI DENGAN MENGGUNAKAN
NONEQUIVQLENT CONTROL-GOUP DESIGN

(GRAZIANO& RAULIN, 2000)


BEBERAPA DESAIN EKPERIMEN KUASI
(CHRISTENSEN, 1988)
2. REGRESSION-DISCONTINUITY DESIGN → A
design in which the pre and posttest scores of individuals
who were and were not given an award are compare

PRE.M T POST.M
EG X Y2
(AWARD) Regression-Di

CG Y2
AWARD
No Treatment Treatment
BEBERAPA DESAIN EKPERIMEN KUASI
(CHRISTENSEN, 1988)
4. COHORT DESIGN → A design in which the posttest
scores of two or more cohorts are compared
Cohort: group of individuals that follow one another,
such as a sixth-grade class in 1981 and sixth-grade
class in 1980

PRETEST T POSTTEST
EG Cohort A Y
Compare
CG Cohor B X Y
BEBERAPA DESAIN EKPERIMEN KUASI
(CHRISTENSEN, 1988)

3. INTERRUPTED TIME SERIES DESIGN → A


design in which a treatment effect is assessed by
comparing the pre and posttest scores on one group
of subjects

PRE.M T POST.M

G Y 1 Y2 Y3 Y 4 Y5 X Y6 Y7 Y8 Y9 Y10
BEBERAPA DESAIN EKPERIMEN KUASI
(CHRISTENSEN, 1988)
3. MULTIPLE TIME SERIES DESIGN →Sebuah
desain di mana kelompok kontrol dan eksperimen
disertakan untuk meminimalisir history rival
hypothesis

PRE.M T POST.M
EG Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 X Y6 Y7 Y8 Y9 Y10
CG Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 - Y6 Y7 Y8 Y9 Y10
INTERRUPTED TIME SERIES DESIGN
⚫ Sebuah single group partisipan diukur beberapa
kali baik sebelum atau pun sesudah beberapa
kejadian atau manipulasi → partisipan yang
sama diukur dalam kondisi yang berbeda
(Orwin,1997)
⚫ Mirip pretest-posttest design hanya dilakukan
beberapa kali pengukuran di pretest dan posttest
⚫ Dua poin penting (kelebihan):
1) Merupakan design yang flexible yg bisa digunakan dalam situasi
manapun, dapat mengevaluasi kejadian dalam skala besar/kecil, yg
sudah/akan terjadi, yg dapat dimanipulasi/ tidak.
2) Dapat menggunakan data yang sudah ada
INTERRUPTED TIME SERIES DESIGN
⚫ Confounding variable yang potensial harus
diperhatikan:
⚫ History
⚫ Maturation
⚫ Statistical Regression
⚫ Selection
⚫ Experimental Mortality
⚫ Testing
⚫ Instrumentation
⚫ Bisa menambahkan satu atau dua kelompok
pembanding → Multiple Time Series Design (Contoh
penelitian Guerin & MacKinnon (1985)
→ Dapat mengontrol CV: history & maturity
HASIL YANG MUNGKIN TERJADI DENGAN MENGGUNAKAN
INTERRUPTED TIME SERIES DESIGN
X
Keterangan:
A -Grafik A,B,C → tidak ada
pengaruh
B
-Grafik D,E,F,G → ada
C pengaruh yang positif ,
D hanya pada D pengaruh
treatment hanya bersifat
E sementara
F
G (Christensen, 1998:277)
HASIL YANG MUNGKIN TERJADI DENGAN MENGGUNAKAN
INTERRUPTED TIME SERIES DESIGN
X
A
B Keterangan:
C -Grafik A,B,C → tidak ada
pengaruh
D
-Grafik D,E,F,G → ada
E pengaruh yang negatif ,
F hanya pada D pengaruh
treatment bersifat
G sementara
INTERRUPTED TIME SERIES DESIGN
⚫ Contoh Penelitian:
1.Pengaruh training relaksasi → penurunan perilaku
mengganggu pada anak autis (Graziano, 1974)
INTERRUPTED TIME SERIES DESIGN
2.Pengaruh aturan penurunan batas kecepatan (dari
65km/ jam menjadi 55km/ jam) → penurunan tingkat
kecelakaan lalu lintas
INTERRUPTED TIME SERIES DESIGN
3. Effects of a new child car seat low on injuries in
Young Children

Contoh lainnya lihat box 13.2 (Graziano, 2000: 301)

You might also like