You are on page 1of 17

BAB 3

HASIL SURVEY PENDAHULUAN

Salah satu tahap pekerjaan survey yaitu pelaksanaan pekerjaan survey pendahuluan yang
bertujuan untuk mencari informasi awal permasalahan yang terjadi di lokasi Pelabuhan
eksisting, baik bersifat teknis maupun non teknis, sehingga tim konsultan dapat merumuskan
penyelesaian masalah pada rencana-rencana kerja selanjutnya.
Dari jenis pengumpulan data, hasil dari survey pendahuluan dapat dibedakan yaitu
pengumpulan data sekunder dan pengumpulan data primer, yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada sub bab selanjutnya.

3.1. PENGUMPULAN DATA SEKUNDER


Data sekunder menginformasikan mengenai beberapa fasilitas eksisting yang berada di
Pelabuhan Penajam Paser Utara, riwayat pembangunan fasilitas-fasilitas eksisting dan
informasi lain yang bersumber dari pengelola pelabuhan dalam hal ini KSOP Kelas I
Balikpapan.
Sesuai yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang dapat menjadi pertimbangan
dalam melaksanakan inspeksi visual, terdapat beberapa informasi sebagai berikut:
1. Berdasarkan Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN) KP 432 Tahun 2017 tentang
Rencana Induk Pelabuhan Nasional, Pelabuhan Penajam Paser Utara memiliki hierarki
Pelabuhan Pengumpul (PP) dengan fasilitas eksisting sisi laut terdiri dari Dermaga I
dengan ukuran 120 x 12 m2 dan Trestel I dan Trestle II dengan ukuran masing-masing
48,3 x 6 m2, serta Causeway I dan Causeway II dengan ukuran masing-masing 15 x 6 m2.
2. Diperlukan studi Detail Engineering Design (DED) untuk rehabilitasi pada pelabuhan
Penajam Paser Utara untuk mendukung Pelabuhan agar mampu melayani pertumbuhan
jumlah kapal. Rehabilitasi Pelabuhan Penajam Paser Utara harus dianalisa menggunakan
beban kapal rencana dan rencana beban operasional pelabuhan.

3.1.1. Kronologi Pembangunan Pelabuhan Penajam Paser Utara


Sesuai informasi dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Balikpapan dan
hasil Analisa draft dokumen RIP Balikpapan 2022, untuk kronologi pembangunan fasilitas
Pelabuhan Penajam Paser Utara dijelaskan sesuai tabel dibawah.
Tabel 3.1. Kronologi Pembangunan Pelabuhan Penajam Paser Utara
NO NAMA FASILITAS UKURAN SATUAN Tahun Pembangunan
2
1 Dermaga 120 x 12 m 2010
2 Trestle 1 49 x 6 m2  2010
3 Trestle 2 49 x 6 m2 2010
2
4 Causeway 1 15 x 6 m 2010
5 Causeway 2 15 x 6 m2 2010
3 Lapangan Penumpukan 200 m2 2015
2
4 Kantor 8 x 10 m 2015

3-1
Laporan Akhir
DED Pelabuhan Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur TA 2022

Sumber: Analisa Konsultan, 2022

Sumber: RIP Balikpapan, 2022


Gambar 3.1. Layout Fasilitas Eksisting Pelabuhan Penajam Paser Utara

3.1.2. Kapal-kapal Eksisting


Saat ini, sesuai data operasional di Pelabuhan Penajam Paser Utara melayani kegiatan berupa
angkutan general kargo curah dan kering dari kegiatan tambat beberapa jenis kapal kargo
barang, dengan data kapal terbesar yang mampu sandar di Faspel Penajam Paser Utara
adalah kapal dengan ukuran 1.000 DWT.
Tabel 3.2. Spesifikasi Ukuran Kapal yang Sering Sandar di Terminal Umum Penajam Paser
Utara
Panjang Lebar Draft
No Jenis Kemasan Kapal Ukuran Kapal
(m) (m) (m)

1 Kapal Barang Umum 1.000 DWT 64 11,7 5

Sumber: RIP Balikpapan 2022

3.2. PENGUMPULAN DATA PRIMER


Bertujuan untuk mencari informasi awal permasalahan yang terjadi yang lebih bersifat
teknis, sehingga tim konsultan dapat merumuskan penyelesaian masalah pada rencana-
rencana kerja selanjutnya. Salah satu kegiatan yang mendukung hal tersebut adalah survey
inspeksi visual. Manfaat dari kegiatan survey inspeksi visual antara lain:
1. Dapat menilai sejauh mana kerusakan suatu bangunan kemudian dipetakan.
2. Merencanakan titik survey uji struktur.
3. Merumuskan rekomendasi dan rencana perbaikan.

3-2
Laporan Akhir
DED Pelabuhan Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur TA 2022

Inspeksi visual dilakukan dengan cara pengambilan dokumentasi melalui foto, video darat,
video bawah air dan video drone.
Untuk memudahkan dalam penyampaian, hasil inspeksi pengamatan dibagi ke dalam
beberapa tinjauan yaitu sebagai berikut:
1. Fasilitas laut Pelabuhan
a. Pengamatan umum fasilitas pelabuhan laut eksisting,
b. Pengecekan dimensi pondasi tiang pancang dan upper struktur dermaga dan trestle
eksisting
c. Pemeriksaan kerusakan fasilitas pelabuhan laut eksisting.

2. Fasilitas darat Pelabuhan


a. Pengamatan umum fasilitas darat eksisting
b. Pemeriksaan kondisi fasilitas darat eksisting

3.2.1. Pengamatan Umum Fasilitas Laut Eksisting


Pengamatan umum fasilitas laut eksisting lebih kepada keberadaan masing-masing fasilitas
serta tata letak fasilitas eksisting dilihat dari foto udara. Selanjutnya dilaksanakan survey
inspeksi visual yang menitik beratkan pada hal-hal teknis sebagai berikut:
1. Bentuk/konfigurasi struktur masing-masing fasilitas eksisting,
2. Dimensi elemen struktur dan
3. Kondisi tingkat kerusakannya.

3.2.2. Pengecekan Dimensi Dermaga, Trestle dan Causeway


Tabel 3.2. Pengecekan Dimensi Struktur
Fasilitas Jenis Tahun Kondisi
No Ukuran
Eksisting Konstruksi Pembangunan
A FASILITAS POKOK 
1 Dermaga I 60 x 12 m2 Beton 2010 Cukup
2 Trestel I 49 x 6 m2 Beton 2010 Cukup
3 Dermaga II 60 x 12 m2 Beton 2010 Kurang
4 Trestle II 49 x 6 m2 Beton 2010 Sangat Kurang
5 Causeway I 15 x 8 m2 perkerasan beton 2010 Kurang
6 Causeway II 15 x 8 m2 perkerasan beton 2010 Kurang
7 Talud Sheetpile 470 m CSP 2015 Sangat kurang
Sumber: Analisa Konsultan 2022

3.2.3. Pemeriksaan Visual Fasilitas Laut


Pemeriksaan visual kerusakan dimaksudkan agar mengetahui secara detil lokasi-lokasi
terjadinya kerusakan, kasus kerusakan, tingkat kerusakan . Berdasarkan pemeriksaan visual
dapat diidentifikasi bahwa jenis kerusakan yang terjadi antara lain:
1. Keruntuhan pada elemen struktur
Pada struktur dermaga di Pelabuhan Penajam Paser Utara secara visual dapat dinilai
sebagai berikut:
a. Spalling dan korosi parah pada tulangan utama terjadi pada sebagian besar plat dan
balok pada trestle B.
b. Spalling dan korosi parah pada tulangan utama serta inisiasi korosi terjadi pada
sebagian plat dan balok pada dermaga A, dermaga B dan trestle A.

3-3
Laporan Akhir
DED Pelabuhan Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur TA 2022

c. Struktur miring dan tiang perkuatan retak serta patah pada caping beam terjadi pada
struktur concrete sheetpile talud areal darat, dimana kondisi penimbunan belum
sampai elevasi rencana namun indikasu struktur sheeitpile tidak dapat menahan beban
rencana.
d. Terjadi indikasi penurunan pada struktur causeway, dimana badan talud terlihat ada
retak pada badan talur pasangan batu sisi bawah, serta perkerasan beton pecah dan
retak.
Untuk kerusakan yang sudah mengalami keruntuhan struktur sudah ada di struktur
sheetpile yang mengalami kemiringan lebih dari yang dipersyaratkan sedangkan lainnya
kondisi kurang hingga baik. Adapun untuk mengetahui lebih lanjut diperlukan investigasi
lanjutan (uji struktur).

Gambar 3.4. Miring/Runtuh pada Sheetpile, Spalling Cover Beton Balok Trestle, Indikasi
Penurunan pada Causeway dan Rusaknya Perkerasan Causway.

2. Retak
Penomena retak akibat pertanda inisiasi korosi pada tulangan. Di fasilitas dermaga
dan trestle di pelabuhan Penajam ditemukan pada sebagian struktur balok dan plat.

3. Honeycomb (keropos)
Keberadaan honeycomb pada material beton disebabkan oleh ketidaksempurnaan
pemadatan saat pengecoran beton atau terjadinya segregasi pada beton. Hal ini
meningkatkan porositas yang berimbas pada peningkatan permeabilitas beton. Untuk
struktur di lingkungan salt-laden environment seperti bangunan dermaga,

3-4
Laporan Akhir
DED Pelabuhan Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur TA 2022

peningkatan porositas dan permeabilitas memudahkan proses intrusi zat dan gas
asing ke dalam beton seperti CO2, air, O2 dan ion klorida. Pada akhirnya proses
oksidasi tulangan baja akan terjadi yang diikuti dengan munculnya produk korosi.
Di fasilitas dermaga dan trestle di fasilitas pelabuhan Penajam terdapat keropos
(honeycomb) pada beberapa plank fender dermaga.

4. Spalling
Spalling merupakan kejadian dimana selimut beton mengalami pengelupasan
sehingga akhirnya baja tulangan terekspose langsung ke lingkungan.
Spalling terjadi dikarenakan baja tulangan telah mengalami korosi, produk korosi
telah mendesak selimut beton sehingga akhirnya terlepas. Untuk di fasilitas dermaga
dan trestle di pelabuhan Penajam ditemukan spalling di Sebagian besar cover beton
plat dan balok sisi bawah pada trestle eksisting.

5. Balok dan Plat Beton Melendut


Balok dan plat beton yang melendut biasanya disebabkan oleh melendutnya bekisting
saat pengecoran akibat kurangnya perkuatan/perancah pada cetakan beton.
Fenomena beton melendut tidak berpengaruh negatif terhadap kualitas maupun
durabilitas beton hanya pada aspek estetika.
Secara visual tidak ditemukan lendutan pada struktur dermaga maupun trestle di
fasilitas eksisting pelabuhan Penajam.

3-5
Laporan Akhir
DED Pelabuhan Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur TA 2022

Gambar 3.2. Denah Dermaga dan Trestle Pelabuhan Penajam Paser Utara Eksisting

3-6
Laporan Akhir
DED Pelabuhan Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur TA 2022

Gambar 3.3. Denah Kondisi Dermaga A Pelabuhan Penajam Paser Utara Eksisting

3-7
Laporan Akhir
DED Pelabuhan Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur TA 2022

Gambar 3.4. Denah Kondisi Dermaga I Pelabuhan Penajam Paser Utara Eksisting

3-8
Laporan Akhir
DED Pelabuhan Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur TA 2022

Gambar 3.5. Denah Kondisi Trestle A Pelabuhan Penajam Paser Utara Eksistin

3-9
Laporan Akhir
DED Pelabuhan Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur TA 2022

Gambar 3.6. Denah Kondisi Trestle A Pelabuhan Penajam Paser Utara Eksisting
3-10
Laporan Akhir
DED Pelabuhan Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur TA 2022

Gambar 3.7. Denah Kondisi Dermaga B Pelabuhan Penajam Paser Utara Eksisting

3-11
Laporan Akhir
DED Pelabuhan Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur TA 2022

Gambar 3.8. Denah Kondisi Dermaga B Pelabuhan Penajam Paser Utara Eksisting

3-12
Laporan Akhir
DED Pelabuhan Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur TA 2022

Gambar 3.9. Denah Kondisi Trestle B Pelabuhan Penajam Paser Utara Eksisting
3-13
Laporan Akhir
DED Pelabuhan Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur TA 2022

Gambar 3.10. Denah Kondisi Trestle B Pelabuhan Penajam Paser Utara Eksisting

3-14
Laporan Akhir
DED Pelabuhan Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur TA 2022

3.2.4. Fasilitas darat


Fasilitas darat merupakan bangunan dan fasilitas penunjang aktifitas pelabuhan. Untuk di Pelabuhan
Penajam Paser Utara komdisi eksisiting belum terdapat bangunan fasilitas darat, yang selanjutnya
akan dikembangkan sesuai pada konsep RIP Pelabuhan di Balikpapan 2022.

3.2.4.1. Pemeriksaan Kondisi Eksisting Fasilitas Darat


Tabel 3.4. Dokumentasi Kondisi Eksisting Fasilitas Darat

1. Causeway

Deskripsi:
Tahun Pembuatan: 2010.
Kondisi bangunan causeway terdapat indikasi penurunan pada konstruksi talud pasangan batu,
sedangkan perkerasan beton juga sudah mengalami kerusakan (pecah dan retak pada perkerasan)

Rekomendasi awal: perlu pemeriksaan lebih lanjut.

2. Talud Sheetpile Areal Darat

3-15
Laporan Akhir
DED Pelabuhan Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur TA 2022

Deskripsi:
Tahun pembuatan: 2015
Kondisi bangunan talud sheetpile miring, retak pada tiang perkuatan dan patah pada caping beam,
timbunan sisi darat belum selesai dilaksanakan.

Rekomendasi awal: perlu pemeriksaan lebih lanjut.

3.3. KESIMPULAN
Dari kegiatan inspeksi visual dan penilaian kondisi eksisting maka konsultan dapat memberikan
beberapa kesimpulan diantaranya:
a. Pelabuhan Penajam Paser Utara memiliki fasilitas Pelabuhan sebagai berikut:
Fasilitas Jenis Tahun Kondisi
No Ukuran
Eksisting Konstruksi Pembangunan
A FASILITAS POKOK 
1 Dermaga I 60 x 12 m2 Beton 2010 Cukup
2 Trestel I 49 x 6 m2 Beton 2010 Cukup
3 Dermaga II 60 x 12 m2 Beton 2010 Kurang
4 Trestle II 49 x 6 m2 Beton 2010 Sangat Kurang
5 Causeway I 15 x 8 m2 perkerasan beton 2010 Kurang
6 Causeway II 15 x 8 m2 perkerasan beton 2010 Kurang
7 Talud Sheetpile 470 m CSP 2015 Sangat kurang
Sumber: analisa konsultan, 2022
b. Berdasarkan hasil pengukuran kedalaman faceline dermaga I eksisting antara -6,00 mLWS
sampai -7,00 mLWS. Sedangkan kedalaman faceline dermaga II eksisting antara -6,00 mLWS
sampai -7,00 mLWS
c. Untuk dermaga I terdapat spalling pada sebagian cover beton balok dan plat sisi bawah dan
tulangan plat korosif, Sebagian balok dan plat masih kondisi cukup, pilecape kondisi cukup dan
selimut HDPE tiang pancang kondisi sangat kurang/rusak, sedikit keropos pada sebagian beton
plank fender, fender sebagian rusak, bollard kondisi cukuop, kanstin sebagian besar rusak
kondisi sangat kurang dan tiang listrik tidak ada.
d. Dermaga II terdapat spalling pada sebagian cover beton balok dan plat sisi bawah dan tulangan
plat korosif, Sebagian balok dan plat masih kondisi cukup, pilecape kondisi cukup dan selimut

3-16
Laporan Akhir
DED Pelabuhan Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur TA 2022

HDPE tiang pancang kondisi sangat kurang/rusak, sedikit keropos pada sebagian beton plank
fender, fender sebagian rusak, bollard kondisi cukuop, kanstin sebagian besar rusak kondisi
sangat kurang dan tiang listrik tidak ada.
e. Untuk trestle I terdapat spalling Sebagian pada cover beton plat dan balok sisi bawah dan
tulangan plat korosif, pilecape kondisi cukup dan selimut HDPE tiang pancang kondisi sangat
kurang, kanstin sebagian rusak kondisi kurang dan tiang listrik tidak ada.
f. Untuk trestle II terdapat spalling menyeluruh pada cover beton balok sisi bawah dan tulangan
plat korosif kondisi sangat kurang, plat sebagian spalling masih kondisi kurang, pilecape kondisi
cukup dan selimut HDPE tiang pancang kondisi sangat kurang, kanstin sebagian rusak kondisi
kurang dan tiang listrik korosi kondisi baik.
g. Kondisi bangunan causeway terdapat indikasi penurunan pada konstruksi talud pasangan batu,
sedangkan perkerasan beton juga sudah mengalami kerusakan (pecah dan retak pada
perkerasan) kondisi kurang.
h. Kondisi bangunan talud sheetpile miring, retak pada tiang perkuatan dan patah pada caping
beam, timbunan sisi darat belum selesai dilaksanakan, kodisi struktur sheetpile mengalami
kegagalan struktur sehingga tidak dapat menahan beban rencana.
i. Kerusakan kategori berat terjadi pada:
a) Struktur sheetpile talud arela darat yang miring.
j. Kerusakan kategori sedang terjadi pada:
a) Spalling sebagian besar sampai menyeluruh pada cover bawah plat beton dan tulangan
korosif dan sebagian putus pada trestle II dan sebagian dermaga I dan II serta trestle I.
b) Retak dan inisiasi korosi pada tulangan balok dermaga dan trestle.
k. Kerusakan kelengkapan dermaga yang bersifat sedang dan/atau ringan terjadi pada:
a) Fender lepas/hilang pada dermaga I dan dermaga II.

l. Rekomendasi awal perbaikan terhadap kerusakan fasilitas diantaranya perawatan untuk


kerusakan ringan dan assesment lebih lanjut untuk kerusakan sedang dan kerusakan berat.

3-17

You might also like