You are on page 1of 13

p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha

e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 1 (2021)

Pengaruh Elektrifikasi Terhadap Produk Domestik Regional Bruto


Per Kapita: Studi Empiris Tahun 2014 – 2019 di Indonesia

Putu Yogi Widyamantara*1, Khoirunnurofik2


1,2
Magister Perencanaan Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan
Universitas Indonesia
Jakarta, Indonesia

e-mail: yogiwidyamantara@gmail.com*1, khoirunurrofik.rofik@gmail.com2

Abstrak
Riwayat Artikel
Penelitian ini mencoba mencari pengaruh elektrifikasi terhadap
Tanggal diajukan: produktivitas. Data yang digunakan adalah data panel pada level
17 April 2021 kabupaten dan kota dalam rentan waktu 2014-2019. Metode dalam
penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan data yang digunakan
Tanggal diterima :
3 Mei 2021
merupakan data sekunder berapa data panel PDRB di seluruh Indonesia.
Pada penelitian ini produktivitas didekatkan dengan PDRB per kapita. Dari
Tanggal hasil estimasi didapatkan bahwa elektrifikasi berpengaruh positif dan
dipublikasikan: signifikan terhadap pertumbuhan PDRB per kapita pada tahun 2014-2019
June 25, 2021
secara nasional, Pulau Sumatera, dan Pulau Kalimantan. Adanya
elektrifikasi dapat menunjang produktivitas, seperti penerangan,
penggunaan mesin yang lebih efisien, peralatan rumah tangga, dan ICT
atau komunikasi. Sehingga perlu dilakukan pemenuhan elektrifikasi di
Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan PDRB per kapita

Kata kunci: rasio elektrifikasi; manfaat elektrifikasi; kabupaten/kota; hak


energi; produktivitas.
Pengutipan:
Widyamantara, P. Abstract
Y. & This study aims the effect of electrification on productivity. We used data
Khoirunnurofik. panel on kabupaten dan kota level with 2014-2019 period. The method in
(2021). Pengaruh
Elektrifikasi
this research is descriptive quantitative with the data used is secondary
Terhadap Produk data in the form of GDRB panel data throughout Indonesia In this study,
Domestik productivity defined as GDRB per capita. Estimation result shows that the
Regional Bruto electrification ratio has a positive and significant effect to GDRP per capita
Per Kapita: Studi
Empiris Tahun on 2014-2019 nationally, in Sumatera island, and Kalimantan island. The
2014 – 2019 di presence of electrification can support productivity, such as lightning, use
Indonesia. Jurnal of mahines more efficiently, home appliance, and ICT or communication.
Pendidikan Therefore, electrification should be fulfilled in Indonesia to increase GDRP
Ekonomi, 13(1),
31-43
per capita growth.
http://dx.doi.org/1
0.23887/jjpe.v13i Keywords : electrification ratio; benefit of electricity; district/city; energy
1.33833 rights; productivity

PENDAHULUAN mempunyai peran yang sangat penting dan


Energi adalah hak setiap warga strategis dalam mewujudkan tujuan
negara, hal tersebut menjadi salah satu pembangunan nasional.
amanat pemerintah untuk mewujudkan Adanya akses terhadap energi listrik
kedaulatan energi kepada masyarakat dapat memicu penggunaan peralatan-
dalam Undang-Undang Republik Indonesia peralatan yang membutuhkan listrik sebagai
Nomor 30 tahun 2007 tentang Energi dan sumbernya. Berdasarkan hasil klarifikasi,
Undang – Undang Nomor 30 Tahun 2009 terdapat empat manfaat elektrifikasi.
tentang Ketenagalistrikan. UU Nomor Pertama, adanya penerangan sebagai
30/2009 menegaskan bahwa tenaga listrik sarana untuk mempermudah indra mata

31
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 1 (2021)

melihat suatu objek yang sebelumnya gelap kecil terhadap ekonomi agrikultur lokal,
tidak terlihat menjadi terang akibat mata manfaatnya melebihi biaya historis, bahkan
menangkap cahaya. Dengan adanya di pedesaan yang memiliki kepadatan
penerangan akan meningkatkan atau penduduk yang rendah, desa yang
mempermudah pergerakan karena adanya mendapat akses listrik lebih awal,
visibilitas terhadap lingkungan sekitar. mendapatkan peningkatan pertumbuhan
Kedua, penggunaan Mesin seperti mesin ekonomi selama beberapa dekade sampai
pabrik, kulkas, oven, smelter. Adanya mesin desa tersebut mendapat akses listrik secara
dapat meningkatkan produksi suatu penuh. Selain itu elektrifikasi juga memicu
perusahaan dan dapat menurunkan biaya ekspansi suburban. Di Benua Amerika,
produksi dengan mengganti pekerja buruh beberapa penelitian mengenai rasio
dengan karena adanya automasi peralatan elektrifikasi diantaranya dilakukan oleh
di pabrik selain itu juga menciptakan sektor Schurr (1982), Jorgenson (1984) yang
bisnis kecil. Ketiga, penggunaan peralatan menunjukkan bahwa elektrifikasi khususnya
rumah tangga seperti peralatan masak, pada industri di U.S. menyebabkan adanya
setrika, kipas angin, mesin cuci bertenaga pertumbuhan output dan produktivitas,
listrik dapat dilakukan secara cepat dan Schurr (1982) mengatakan elektrifikasi
efisien dengan kehadiran peralatan– berkontribusi dalam technological progress
peralatan listrik. Keempat, penggunaan yang mana merupakan faktor utama
komunikasi dan ICT (TV, Radio, pemancar, pendukung peningkatan produktivitas dan
handphone, dll): yang memerlukan daya output. Beberapa penelitian yang
listrik dapat memicu penggunaan digitalisasi mendukung hasil tersebut adalah Lipscomb
atau internet. (2013), Sebastian (2020). Pada Benua
Dari pemanfaatan peralatan listrik Eropa, yang banyak negaranya termasuk
tersebut dapat meningkatkan produktivitas negara maju, sulit ditemukan penelitian
masyarakat. Secara teoritis, dalam teori tentang pengaruh elektrifikasi pada periode
produksi, model persamaan produksi Cobb- terbaru, sama halnya dengan U.S., adanya
Douglas yang kerap dijadikan referensi akses listrik dapat meningkatkan
untuk menggambarkan pengaruh teknologi produktivitas di Benua Eropa sesuai dengan
terhadap produktivitas. Adanya akses listrik buku Electrifiying Europe yang telah ditulis
akan memicu penggunaan teknologi untuk oleh Lagenjik (2008) buku tersebut
meningkatkan output baik untuk memaparkan mulai dari awal akses listrik
mempercepat proses atau penghematan hingga bagaimana listrik dapat
waktu, energi, dan penggunaan bahan baku mempengaruhi produktivitas pada benua
dalam produksi. Stern and Cleveland (2004) tersebut. Adanya akses listrik juga
memasukan energi sebagai faktor input menunjukkan peningkatan produktivitas di
kedalam fungsi produksi, dan hasilnya Benua Afrika (Dinkelman, 2011;
mengindikasi bahwa energi merupakan Kyriakarakos et al., 2020). Elektrifikasi
faktor kunci dalam pertumbuhan. mempunyai dampak yang positif terhadap
Meningkatnya produktivitas seseorang akan produktivitas agrikultur yang dilakukan oleh
memicu pertumbuhan ekonomi (Jajri & Khandker (2013) di Vietnam Barnes &
Ismail, 2010; Suryadi, 2001; Suryani, 2006). Binswanger (1986) di India. Sedangkan di
Sehingga dibutuhkan ketersediaan energi Indonesia, adanya akses listrik juga
yang cukup, pendistribusian energi yang menunjukkan peningkatan terhadap
merata dan pemanfaatan energi listrik yang produktivitas (Best & Burke, 2018; Burke &
baik serta terjangkau dapat mendukung Kurniawati, 2018; Kassem, 2018) .
pemenuhan kebutuhan dasar dan Pencapaian adanya penggunaan
meningkatkan kualitas hidup. listrik di suatu daerah digambarkan dalam
Di Negara U.S. berdasarkan historikal bentuk rasio elektrifikasi. Rasio elektrifikasi
roll-out elektrifikasi yang meningkat dari 10% adalah perbandingan antara rumah tangga
hingga hampir 100% selama 3 decade dari yang telah memiliki listrik terhadap total
tahun 1930 - 1960, menyatakan elektrifikasi rumah tangga yang ada di suatu daerah.
memicu peningkatan tenaga kerja agrikultur, Jadi bila semua rumah tangga sudah
populasi, dan nilai properti namun impaknya berlistrik maka rasio elektrifikasi menjadi

32
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 1 (2021)

100%, dengan adanya akses listrik kepada menggunakan level Kabupaten dan Kota
seluruh lapisan masyarakat maka pada tahun 2014 -2019 di Indonesia dengan
diharapkan berperan positif dalam menggunakan PDRB per kapita untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi pendekatan produktivitas. Oleh sebab itu
maupun kesejahteraan masyarakat. Pada tujuan dalam penelitian ini adalah
grafik berikut dapat dilihat peningkatan PDB mengetahui pengaruh elektrifikasi dan
per kapita dari tahun ke tahun sejalan tenaga kerja pada sektor primer, sekunder
dengan konsumsi listrik akibat akses listrik dan tersier terhadap PDRB per kapita
yang kian meningkat. selama tahun 2014 – 2019 untuk tingkat
nasional dan menurut pulau, menguji
pengaruh konsumsi listrik terhadap PDRB
per kapita selama tahun 2014 – 2019 tingkat
nasional dan menurut pulau serta
mendapatkan rekomendasi untuk kondisi
elektrifikasi di Indonesia saat ini. Hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah
elektrifikasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap PDRB per kapita di
Indonesia.
Gambar 1. PDB Per Kapita dan Konsumsi
Listrik di Indonesia 2015 – 2019 METODE
Sumber (telah diolah kembali) : PDB Per Penelitian ini menggunakan data panel
Kapita (World bank), Konsumsi Listrik tahun 2014 – 2019 pada level Kabupaten
(PLN) dan Kota di Indonesia. Metode dalam
penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif
dengan data yang digunakan merupakan
Dilihat dari peran energi listrik
data sekunder. Variabel dependen adalah
terhadap kehidupan tersebut maka dalam
logPDRB perkapita sedangkan variabel
RPJMN (Rencana Panjang Jangka
independen adalah elektrifikasi(%), logkons,
Menengah Nasional) 2015-2019 dan
susut(%), share tenaga kerja memiliki ijazah
Rencana Strategis Kementerian Energi dan
SMA (Univ), jumlah tenaga kerja per sektor
Sumber Daya Mineral (ESDM) 2015-2019.
primer, sekunder, dan tersier (logTK).
Target Rasio Elektrifikasi adalah sebagai
Dalam penelitian ini, metode estimasi
berikut:
yang akan digunakan untuk menjelaskan
hubungan antara digitalisasi dengan
produktivitas tenaga kerja adalah melalui
regresi fixed effect atau disebut juga Least
Square Dummy Variable (LSDV).
Berdasarkan variabel – variabel yang telah
dijelaskan sebelumya dengan mengacu
pada Best & Burke (2018), Burke &
Gambar 2. Target Rasio Elektrifikasi 2015 – Kurniawati (2018) dan beberapa studi
2019 terdahulu, maka model persamaan empiris
Sumber: Kementerian ESDM (telah diolah dalam penelitian ialah:
kembali)
logPDRBperkapitait = β0 + β1 REit + β2
Dari impak yang telah dihasilkan, perlu logKonsit + β3 Susutit
diketahui besaran peranan yang diberikan + β4Univit + β5 TKxit +
akibat adanya peningkatan akses listrik atau e it (1)
elektrifikasi. Namun sepanjang pengetahuan Penelitian ini dilakukan dalam tiga
penulis, belum ada penelitian kuantitatif tahap yaitu: secara nasional, 5 pembagian
yang dilakukan menemukan pengaruh pulau seperti tabel 1, dan menurut jenis
elektrifikasi terhadap produktivitas daerah kabupaten atau kota

33
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 1 (2021)

Tabel 1. Pembagian Kelompok Penelitian

No Kelompok Provinsi
1 Sumatera Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan,
Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Jambi dan Kepulauan Riau
2 Jawa Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I
Yogyakarta, dan Bali
3 Kalimantan Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan
4 Sulawesi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, Gorontalo, dan Sulawesi Barat
5 Maluku, Papua Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur
dan Nusra dan Nusa Tenggara Barat

Secara deskriptif hubungan PDRB PDRB per kapita dapat dilihat pada gambar
per kapita dan Elektrifikasi dapat dilihat 2.
pada gambar 1.
20
20

19
19

18
18

17
17

16
15
16

5 10 15 20
Susut
15

logPDRBkapita Fitted values


0 20 40 60 80 100
RE

logPDRBkapita Fitted values Gambar 4. Scaterplot logPDRBperkapita


dengan Susut Jaringan
Gambar 3. Hubungan logPDRBperkapita
terhadap Elektrifikasi tahun Pada gambar 2 memperlihatkan
2014 -2019 di setiap Kabupaten dan Kota bahwa semakin besar susut maka
pertumbuhan PDRB per kapita semakin
Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa kecil hal tersebut dikarenakan jumlah
garis Y axis merupakan logPDRB perkapita energi yang bisa digunakan untuk
dan X axis merupakan elektrifikasi, pada pemakaian listrik semakin besar akibat
gambar tersebut garis merah sedikit lebih susut yang mengecil sehingga memicu
tinggi saat elektrifikasi lebih besar, secara penggunaan peralatan listrik yang lebih
kasat mata maka elektrifikasi semakin banyak dan menghasilkan output yang
mendekati 100% maka pertumbuhan lebih baik dari sebelumnya. Kemudian
PDRB per kapita akan naik. Sedangkan untuk hasil estimasi khususnya secara
pengaruh susut terhadap pertumbuhan nasional pada tabel 2.

Tabel. 2. Hasil Estimasi Pengaruh Elektrifikasi dengan PDRB per kapita dengan Metode FE
White’s Heteroscedasticity Robust Standard Error

Variabel Dependen Log PDRBperkapita


Variabel Independen Koefisien
Model 1 Model 2 Model 3
(TKPrimer) (TKSekunder) (TKTersier)
Elektrifikasi 0,0004646** 0,0005527** 0,000476**

34
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 1 (2021)

logKons 0,0640987** 0,0650328** 0,0640858**


Susut 0,0026605* 0,0028736* 0,0027908*
Univ -0,000146 -0,0001279 -0,0000576
logTK -0,0093548 -0,00357 -0,0113004
Tahun
2015 0,0438038*** 0,0439067*** 0,0442327***
2016 0,0671147*** 0,0668108*** 0,0674335***
2017 0,1065844*** 0,1079711*** 0,1085667***
2018 0,1412291*** 0,1430139*** 0,143082***
2019 0,1668119*** 0,1692634*** 0,16412***
Konstanta 16,73345*** 16,6669*** 16,75581***
Jmh. Observasi 3049 3001 3041
RSquared 0,2039 0,1494 0,1747
Ket : *signifikan pada level 10%, **signifikan pada level 5%, ***signifikan pada level 1%

Hasil estimasi dalam penelitian ini digitalisasi menunjukkan hubungan yang


sejalan dengan Alam (2018), Cleveland et positif dan signifikan terhadap produktivitas
al. (1997), Schurr (1982), Jorgenson tenaga kerja karena dengan menerapkan
(1984), Lewis & Severnini (2017), Best & teknologi ICT, terjadi efisiensi pekerjaan
Burke (2018) bahwa rasio elektrifikasi akibat adanya penghematan waktu, energi,
berpengaruh positif terhadap produktivitas dan penggunaan bahan baku dalam proses
yang dalam penelitian ini didekatkan produksi (Kroll et al., 2018). Kemudian
dengan PDRB per kapita. Adanya akses penggunaan listrik dapat memicu
listrik akan membawa beberapa manfaat, Penggunaan digitalisasi/internet (Armey &
alasan-alasan tersebut dapat Hosman, 2015; Kanagawa & Nakata,
meningkatkan produktivitas seseorang 2008).
seperti adanya penerangan berdasarkan Variabel konsumsi listrik mempunyai
penelitian oleh Dinkelman (2011) yang pengaruh yang positif terhadap PDRB per
dapat meningkatkan jumlah jam kerja kapita. Hal ini sesuai dengan penelitian dari
seseorang, adanya mesin dapat Chen (2007). Penelitian mengenai
meningkatkan produksi suatu perusahaan konsumsi listrik sudah banyak dilakukan di
dan dapat menurunkan biaya produksi dunia. Peran konsumsi listrik terhadap
dengan mengganti pekerjaan buruh ekonomi bukanlah hal baru, secara garis
dengan mesin yaitu yang berkaitan dengan besar ekonomi juga digerakkan oleh
automasi peralatan di pabrik selain itu juga aktivitas konsumsi listrik.
menciptakan sektor bisnis kecil (Akpandjar Kemudian variabel susut
& Kitchens, 2017). Peningkatan produksi berpengaruh positif dan signifikan. Dengan
akibat barang yang dihasilkan dalam waktu adanya susut maka energi yang diproduksi
tertentu lebih banyak dibandingkan waktu tidak secara maksimal terserap untuk
sebelum menggunakan mesin. Dengan digunakan, semakin besar susut maka
meningkatnya efisiensi perusahaan, maka energi yang dapat digunakan kecil.
output yang dihasilkan akan lebih cepat Jaringan listrik berfungsi untuk
dan/atau lebih banyak dari biasanya mengangkut energi ke titik konsumen,
dengan jumlah input tetap (Kurt & Kurt, sedangkan letak pembangkit listrik tidak
2015). Selain adanya kehadiran mesin hal selalu bersebelahan langsung dengan
tersebut juga sangat didukung oleh peran perumahan atau industri. Secara umum,
ICT dan digitalisasi. Digitalisasi dapat energi listrik dikonversi pada pusat listrik
meningkatkan produktivitas perusahaan dengan skala besar yang dekat dengan
maupun produktivitas tenaga kerja sesuai bahan baku, atau waduk bila merupakan
dengan beberapa penelitian di negara maju tenaga air. Skala ekonomis sangat penting
(Battisti et al., 2019; Doms et al., 2004; Kroll pada tahap pembangkitan sebelum energi
et al., 2018; Leviakangas, P., Paik, S. M., & dapat dikirim ke titik konsumsi memalui
Moon, 2017) secara garis besar bahwa jaringan transmisi yang teridi dari saluran

35
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 1 (2021)

tegangan tinggi. Dengan melihat fenomena tidak berpengerah terhadap pertumbuhan


tersebut, sistem jaringan listrik selalu PDRB per kapita akibat jumlah tenaga
kurang dari 100% dengan energi yang kerja yang tidak produktif dan atau
hilang saat mengalir melalui komponen – produktivitas yang dalam penelitian ini
komponen sistem seperti: kabel, trafo, dan didekatkan oleh pertumbuhan PDRB per
lain-lain (Costa-compi, 2018). Banyak kapita dipicu oleh teknologi (Alexopoulos et
penelitian yang mencoba mengurangi al., 2019; Mcguckin, 1998).
adanya efek susut ini salah satu nya oleh Menggunakaan persamaan dan cara
Shaw (2009) dan Cronenberg (2012). Dari estimasi yang sama namun menggunakan
penjelasan tersebut bahwa penambahan data menurut pulau, hasil yang didapatkan
infrastruktur kelistrikan dapat adalah sebagai berikut
meningkatkan susut akibat bertambahnya
peralatan yang mengalami rugi-rugi teknis,
selain itu penambahan infrastruktur dapat
dipicu akibat meningkatnya jumlah
pelanggan sehingga membutuhkan
tambahan infrastruktur untuk dapat dialiri
tenaga listrik.
Selanjutnya presentase jumlah
tenaga kerja berusia 15 tahun yang
memiliki ijazah di atas SMA berpegaruh
positif dan tidak signifikan di semua model
baik menggunakan variabel pertumbuhan
produksi listrik maupun menggunakan
pertumbuhan konsumsi listrik. penggunaan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas akan meningkatkan output
yang dihasilkan karena akan menciptakan
invoasi sehingga membuat adanya value
added dalam pertumbuhan PDRB. Sejalan
dengan penelitian Arif (2014) bahwa untuk
mendapatkan SDM yang berkualitas maka
dibutuhkan pendidikan dan pelatihan yang
memadai pendidikan dan pelatihan dapat
dihitung menjadi sebuah bagian dalam
investasi untuk meningkatkan output
sehingga SDM tersebut dapat meingkatkan
produktivitas baik secara persorangan
maupun dalam suatu perusahaan, SDM
yang inovatif dapat menjadi pusat
peningkatan produktivitas (Marrocu & Paci,
2012).
Variabel pertumbuhan tenaga kerja
berpengaruh tidak signifikan terhadap
pertumbuhan PDRB per kapita di sektor
primer, sekunder maupun tersier. Secara
teori produktivitas merupakan sebuah
gambaran dari kemampuan seseorang
dalam menghasilkan output maka bila
output yang dihasilkan seseorang semakin
besar maka menunjukkan semakin tinggi
tingkat produktivitas orang tersebut,
kemungkinan dari hasil estimasi di atas
bertambah atau berkurangnya tenaga kerja

36
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 1 (2021)

Tabel. 3 Matrik Hasil Estimasi Pengaruh Elektrifikasi Terhadap Pertumbuhan PDRB per Kapita per Pulau

Variabel Sumatera Jawa Bali Kalimantan Sulawesi MPNT


Elektrifikasi Signifikan (+) Belum Signifikan Signifikan (+) Belum Signfikan Belum Signifikan
Adanya elektrifikasi Pada Pulau Jawa Hal ini kemungkinan PDRB dan Sama hal nya
dapat digunakan oleh Bali tingkat dikarenakan pada elektrifikasi di Pulau dengan Sulawesi,
masyarakat sebagai elektrifikasi di Pulau Kalimantan, , Sulawesi meningkat jumlah PDRB setiap
input produksi sehingga kabupaten dan kota cukup banyak setiap tahunnya tahun mengalami
menghasilkan output pada tahun 2014 – daerah pada Pulau namun di beberapa kenaikan namun
yang lebih baik. Di tahun 2019 sudah banyak Kalimantan memiliki kabupaten, tidak bisa
2014 rata rata yang mencapai 90% tingkat elektrifikasi peningkatan PDRB mengimbangi
elektrifikasi di Pulau sehingga yang rendah pada tidak sebesar kenaikan jumlah
Sumatera sebesar 80% pergerakan tahun 2014 dengan peningkatan jumlah penduduk sehingga
dan pada tahun 2019 elektrifikasi tidak rata-rata elektrifikasi penduduk sehingga beberapa kabupaten
eletrifikasi di Pulau terlalu berpengaruh sebesar 72%, dan PDRB per kapita di memiki PDRB per
Sumatera sebesar 98% terhadap PDRB per pada tahun 2019 beberapa kabupaten kapita yang
dari periode tersebut kapita elektrifikasi minimal tersebut mengalami menurun dan
pada tahun 2019 terjadi sebesar 82%, penurunan akibat mengakibtkan data
kenaikan PDRB per adanya elektrifikasi pemotongan “kue” yang dihasilkan
kapita sebesar 22,56% secara konstan PDRB yang cukup berfluktuatif
dari PDRB per kapita meningkatkan semakin banyak, selain itu
tahun 2014 PDRB per kapita di sehingga kemungkinan juga
kabupaten dan kota mrnyebabkan data dapat diakibatkan
pada Pulau cukup berfluktuatif kualitas listrik
Kalimantan selain itu juga dapat kurang baik akibat
dipicu kualitas jauhnya jarak
elektrifikasi yang penyaluran listrik,
dihasilkan tidak baik
sehingga
penggunaan tidak
maksimal

37
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 1 (2021)

Variabel Sumatera Jawa Bali Kalimantan Sulawesi MPNT


logKons Belum Signifikan Siginifikan (+) Signifikan (+) Belum Signifikan Belum Signifikan
adanya elektrifikasi Memiliki Tingkat adanya elektrifikasi Dapat terjadi akibat dapat disebabkan
seharusnya memicu konsumsi listrik meningkatkan elektrifikasi yang karena kualitas
pertumbuhan konsumsi terbesar di penggunaan listrik tidak baik seperti listrik yang diberikan
listrik, pada Pulau Indonesia, pada khususnya hampir di kualitas listrik yang tidak sesuai
Sumatera merupakan pulau ini listrik setiap kabupaten buruk sehingga harapan maupun
kedua terbesar sudah menjadi dan kota di tidak efektif penggunaan listrik
konsumsi listrik di kebutuhan Kalimantan berperan dalam yang tidak
Indonesia, namun kehidupan sehari kemungkinan hal pemakaian digunakan secara
kemungkinan hari selain itu juga tersebut dipicu peralatan listrik atau baik atau produktif
penggunaan energi sangat didukung akibat kualitas listrik
dapat disebabkan
listrik tidak digunakan oleh sektor industri yang cukup bagus pemakaian listrik
untuk produktivitas dan sektor bisnis yang tidak efektif
yang dominan di atau tidak produktif
pulau jawa sehingga tidak
menunjang ke
PDRB per kapita
Susut Signifikan (+) Tidak Signifikan Signifikan (+) Belum Signifikan Belum Signifikan
Adanya penambahan Realisasi susut Pada Pulau Dapat diartikan Variabel susut
pelanggan sehingga pada tahun 2014 – Kalimantan bahwa penambahan jaringan belum
membutuhkan asset 2019 di Pulau Jawa pengaruh susut susut atau signifikan terhadap
baru yang menghasilkan sudah sangat kecil jaringan pengurangan susut pertumbuhan PDRB
rugi rugi teknis atau pada tahun 2014 kemungkinan tidak berpengaruh per kapita
susut teknis selain itu sebesar 8,13% dan diakibatkan adanya terhadap kemungkinan juga
dapat juga diakibatkan di tahun 2019 penambahan pertumbuhan PDRB dipicu akibat
pencurian listrik yang sebesar 4,26%. pelanggan dan per kapita, hal inkonsistensi atau
digunakan oleh Selain asset jaringan akibat tersebut dapat variabel susut
masyarakat sehingga pergerakannya, efek dari terjadi bila kondisi jaringan sangat
dengan memanfaatkan jumlah susut dapat elektrifikasi, susut sangat berfluktuatif
keadaan tersebut naik juga akibat meskipun susut berfluktuatif sehingga sulit
meningkatkan PDRB per penambahan jaringan sehingga tidak didefinisikan
kapita pelanggan berpengaruh negatif dapat terhubung pengaruhnya
terhadap terhadap

38
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 1 (2021)

Variabel Sumatera Jawa Bali Kalimantan Sulawesi MPNT


pertumbuhan PDRB langsung dengan pertumbuhan PDRB
per kapita, PDRB per kapita, per kapita.
Univ Belum Signifikan
kemungkinan akibat jumlah tenaga kerja yang bersifat fluktuatif di setiap kabupaten dan kota yang menyebabkan
variabel tersebut tidak signifikan, secara teori adanya jumlah tenga kerja yang terdidik akan memicu penggunaan alat-
alat kerja atau produksi yang bersifat digital atau bersumber dari listrik, penggunaan peralatan – peralatan tersebut
seperti yang dijelaskan sebelumnya akan menghasilkan manfaat dan berdampak baik terhadap produktivitas yang
pada penelitian ini didekatkan oleh PDRB per kapita.
TKx Sumatera, Jawa Bali, Kalimantan, Sulawesi tidak signifikan namun Signifikan (-) pada sektor Primer khususnya di
MPNT
Pada kepulauan Maluku, Papua dan Nusa Tenggara secara agregat tenaga kerja paling dominan adalah dari sektor
primer, pada tahun 2014 sebesar 56% dari total tenaga kerja, namun dari tahun ke tahun jumlah tenaga kerja pada
sektor primer di MPNT mengalami penurunan hingga di tahun 2019 proporsi tenaga kerja sektor primer sebesar 45%
dari total tenaga kerja dan terjadi peningkatan di sektor sekunder dan sektor tersier hal tersebut diakibatkan pergeseran
tenaga kerja yang sebelumnya sektor primer ke sektor sekunder dan sektor tersier. Sektor primes relative memiliki
tenaga kerja yang banyak namun produktivitasnya rendah dibandingkan sektor lainnya (Cahyo, 2020). Sedangkan
pada kategori pulau lainnya dari hasil estimasi tidak signifikan terhadap pertumbuhan PDRB per kapita hal tersebut
kemungkinan perbedaan karakteristik tiap daerah dan tiap tahun yang bervariasi dan berfluktuatif

Kemudian hasil estimasi pada pembagian daerah dibandingkan pada tabel berikut:

Tabel. 4 Matrik Hasil Estimasi Pembagian Daerah Kabupaten dan Kota

Variabel Kabupaten Kota


Elektrifikasi Signifikan (+) Tidak Signifikan
Cukup banyak kabupaten yang elektrifikasinya masih Hal tersebut diakibatkan karena cukup banyak daerah yang
rendah pada tahun 2014 – 2019, sehingga adanya berstatus kota telah memiliki elektrifikasi tinggi dan sudah
peningkatan akses listrik pada daerah tersebut cukup 100% pada periode 2014-2019 sehingga elektrifikasi tidak
berdampak terhadap pertumbuhan PDRB per kapita terlalu terlihat atau signifikan
logKons Tidak Signifikan Signifikan (+)
kemungkinan diakibatkan masyarakat pada daerah Akibat adanya akses listrik yang cukup tinggi, masyarakat baik
kabupaten belum mempersiapkan peralatan-peralatan perusahaan maupun perorangan sudah mempunyai atau
yang menggunakan listrik sebagai sumbernya dan menggunakan peralatan – peralatan yang bersumber dari

39
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 1 (2021)

Variabel Kabupaten Kota


belum digunakan secara efektif untuk menunjang listrik, dimana peralatan tersebut sangat menunjang
produktivitas. Selain itu dapat juga diakibatkan kualitas produktivitas dan tidak terlepas dari kebutuhan sehari-hari.
listrik yang belum memadai sehingga listrik yang
digunakan tidak efektif
Susut Signifikan (+) Tidak Signifikan
Hal ini dimungkinkan akibat penambahan aset yang Penambahan atau pengurangan susut jaringan tidak
cukup banyak untuk menjangkau ujung daerah berpengaruh terhadap pertubuhan PDRB per kapita, secara
sehingga menyebabkan susut teknis (energi listrik yang teori semakin rendahnya susut maka pertumbuhan PDRB per
hilang akibat karakteristik peralatan) dan dapat juga kapita akan lebih baik, hal ini kemungkinan akibat masih cukup
disebabkan pencurian listrik yang energi listrik tersebut banyaknya pengembangan asset jaringan untuk menjangkau
tidak terakumulasi kedalam konsumsi listrik namun penduduk daerah kota selain itu dapat juga akibat tingkat
masyarakat menggunakan listrik illegal tersebut untuk pencurian listrik, sehingga data yang dihasilkan cukup fluktuatif
keperluan produktivitas. antara kota satu dengan kota yang lainnya
Univ Tidak Signifikan
Penambahan atau pengurangan presentase jumlah tenaga kerja memiliki ijazah di atas SMA keatas tidak berpengaruh
terhadap PDRB per kapita, hal ini kemungkinan karakteristik setiap kabupaten dan kota yang berbeda – beda, tingkat
Pendidikan yang cukup tinggi pada tahun 2014 – 2019 sehingga penambahan atau pengurangan presentase jumlah
tenaga kerja memiliki ijazah di atas SMA sulit dideteksi adanya pengaruh terhadap pertumbuhan PDRB per kapita.
LogTKx Signifikan (-) sektor Primer Tidak Signifikan
Tenaga kerja pada sektor primer di daerah kabupaten Adanya tenga kerja dari sektor primer, sekunder maupun
cukup tinggi, secara agregat tenaga kerja pada sektor tersier tidak dapat mencerminkan pertumbuhan PDRB per
primer sebesar 42% dari total tenaga kerja. Pengaruh kapita, hal tersebut kemungkinan dipicu akibat perbedaan
negative yang ditimbulkan secara agregat terlihat karakteristik setiap daerah sehingga hasil yang dihasilkan
tenaga kerja pada sektor primer mengalami penurunan, cukup berfluktuatif, dalam teori produksi penambahan tenaga
sedangkan pada sektor sekunder dan tersier terjadi kerja akan menambah produktifitas selama faktor produksi
peningkatan tenaga kerja, trend menurun tersebut di tersedia, namun selain itu adanya teknologi dapat
juga terjadi di beberapa negara berkembang karena menggantikan tenaga kerja untuk menghasilkan output,
konsekuensi dari peningkatan kontribusi dari sektor non sehingga tenaga kerja yang diperlukan hanya beberapa saja
agrikultur (Briones & Felipe, 2013; Cahyo, 2020).

40
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 1 (2021)

SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil estimasi, maka dapat DAFTAR PUSTAKA
diambil kesimpulan: Akpandjar, G., & Kitchens, C. (2017). From
a. Secara nasional elektrifikasi Darkness to Light: The effect of
berpengaruh positif dan signifikan electrification in Ghana, 2000 – 2010.
terhadap pertumbuhan PDRB per Alam, M. (2018). The Nexus Between
kapita pada tahun 2014 – 2019, hasil Access to Electricity and Labour
tersebut sesuai dengan hipotesis Productivity in Developing Countries.
yang diajukan yaitu elektrifikasi Energy Policy, 122, 715–726.
berpengaruh positif dan signifikan Alexopoulos, Michelle, Cohen, & Jon.
terhadap PDRB per kapita. (2019). Will the New Technologies
Kemudian bila dikelompokan Turn the Page on U.S. Productivity
menurut pulau, elektrifikasi Growth. Economics Letters, 175, 19–
berpengaruh positif dan signifikan 23.
terhadap PDRB per kapita di tahun Arif, M. (2014). Pengaruh Pendidikan
2014-2019 pada Pulau Sumatera, Terhadap Pendapatan Domestik
Kalimantan, dan belum signifikan Regional Bruto di Indonesia.
pada pulau Jawa-Bali, Sulawesi dan Signifikan, 3(1).
MPNT. Armey, L. E., & Hosman, L. (2015). The
b. Pertumbuhan konsumsi listrik Centrality of Electricity to ICT Use in
berpengaruh positif dan signifikan Low-Income Countries.
terhadap PDRB per kapita secara Telecommunications Policy.
nasional pada tahun 2014-2019, Barnes, & Binswanger. (1986). Impact of
sedangkan variabel pertumbuhan Rural Electrification and Infrastructure
konsumsi listrik berpengaruh positif on Agricultural Changes, 1966-1980.
dan signifikan terhadap PDRB per Economic and Political, 21(1).
kapita tahun 2014-2019 di Pulau Battisti, M., Belloc, F., & Del Gatto, M.
Jawa-Bali dan Kalimantan namun (2019). Labor Productivity and Firm-
belum signifikan terhadap PDRB per level TFP with Technology-specific
kapita di pulau Sumatera, Sulawesi Production Functions. Review of
dan MPNT Economic Dynamics, 35, 283–300.
Berdasarkan hasil estimasi dalam Best, R., & Burke, P. J. (2018). Electricity
penelitian ini : Availability: A Precondition for Faster
a. Pemerintah terus mengupayakan Economic Growth? Energy
pemenuhan elektrifikasi secara Economics, 74, 321–329.
nasional terutama untuk daerah- Briones, R., & Felipe, J. (2013). Agriculture
daerah yang belum mencapai 100% and structural transformation in
developing Asia: Review and outlook.
dan belum optimal seperti pulau ADB Economics Working Paper
Sulawesi dan kepulauan Maluku, Series, 363(363), 1–39.
Papua dan Nusa Tenggara Burke, P. J., & Kurniawati, S. (2018).
b. Pemerintah agar menyediakan Electricity Subsidy Reform in
tenaga listrik yang reliabel, andal dan Indonesia: Demand-side Effects on
berkualitas baik sehingga Electricity Use. Energy Policy, 116,
penggunaan tenaga listrik dapat 410 – 421.
dilakukan secara maksimal dan Cahyo. (2020). Structural Transformation
efisien oleh masyarakat terutama of Agriculture and Poverty in
untuk Pulau Sumatera, Sulawesi dan Indonesia. Wiga: Jurnal Penelitian
MPNT serta masyarakat agar dapat Ilmu Ekonomi, 10(1).
mengoptimalkan penggunaan listrik Chen. (2007). The Relationship Between
kearah yang lebih produktif agar GDP and Electricity Consuption in 10
dapat meningkatkan PDRB per Asian Countries. Energy Policy, 35,
kapita. 2611–2621.

41
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 1 (2021)

Cleveland, C. J., Costanza, R., Hall, C. A., Labour Productivity in Brics Countries:
& Kaufmann, R. (1997). Energy and Panel Causality and Co-integration.
the US Economy: a Biophysical Procedia: Social and Behavioral
Perspective. Int. Libr. Crit. Writ. Econ., Sciences, 195, 1295 – 1302.
75, 295–302. Kyriakarakos, G., Balafoutis, A. T., &
Costa-compi. (2018). The Economic Bochtis, D. (2020). Proposing a
Impacts of Electricity Losses. Energy paradigm shift in rural electrification
Economics, 75, 309–322. investments in Sub-Saharan Africa
Cronenberg. (2012). How do the Benefits through Agriculture. Sustainability
from Active Demand Vary? A (Switzerland), 12(8).
Comparison of Four EU Countries. https://doi.org/10.3390/SU12083096
Energy Conference and Exhibition Lagenjik, A. (2008). Survival Guide For
(ENERGYCON), 693–700. Scientists. Amsterdam: Amsterdam
Dinkelman, T. (2011). The Effects of Rural University Press.
Electrification on Employment: New Leviakangas, P., Paik, S. M., & Moon, S.
Evidence from South Africa. American (2017). Keeping up with the pace of
Economic Review, 101, 3078–3108. digitization: the case of the Australian
Doms, M. E., Jarmin, R. S., & Klimek, S. D. construction industry. Technology in
(2004). Information technology Society, 50, 33–43.
investment and firm performance in Lewis, J., & Severnini, E. (2017). Short and
US retail trade. Economics of Long Run Impacts of Rural
Innovation and New Technology, Electrification: Evidence from the
13(7), 595–613. Historical Rollout of the U.S. Power
Jajri, I., & Ismail, R. (2010). Impact of Grid.
Labour Quality on Labour Productivity Lipscomb. (2013). Development Effects of
and Economic Growth. Africa Journal Electrification: Evidence from the
of Business Management Vl, 4(4), 486 Topographic Placement of
– 495. Hydropower Plant in Brazil. American
Jorgenson, D. . (1984). The role of energy Economic Journal: Applied
in productivity growth. Energy J, 5(3), Economics, 5(2), 200–231.
11–26. Marrocu, E., & Paci, R. (2012). Education
Kanagawa, M., & Nakata, T. (2008). or Creativity: What Matters Most for
Assessment of Access to Electricity Economic Performance ? Economic
and the Socio – Economic Impacts in Geography.
Rural Areas of Developing Countries. Mcguckin. (1998). The Effect of
Energy Policy, 36, 2016 – 2029. Technology Use On Productivity
Kassem, D. (2018). Does Electrification Growth. Economics of Innovation and
Cause Industrial Development? Grid New Technology, 7(1), 1–26.
Expansion and Firm Turnover in Schurr, S. . (1982). Energy Efficiency and
Indonesia (No. 052; CRC TR 224). Productive Efficiency: Some
Khandker. (2013). Welfare Impacts of Rural Thoughts Based on American
Electrification: A Panel Data Analysis Experience. Energy J, 3–14.
from Vietnam 659-692. Economic Sebastian. (2020). Electricity Access and
Development and Cultural Change, Structural Transformation Evidence
61(3), 659–692. from Brazil’s Electrification (Policy
Kroll, H., Horvat, D., & Jäger, A. (2018). Research Working Paper).
Effects of automatisation and Shaw. (2009). The Value of Reducing
digitalisation on manufacturing Distribution Losses by Domestic
companies’ production efficiency and Load-Shifting: a Network Perspective.
innovation performance. Fraunhofer Energy Policy, 37(8), 3159–3167.
ISI Discussion Papers - Innovation Stern, D. I., & Cleveland, C. . (2004).
Systems and Policy Analysis, 58. Energy and Economic Growth (No.
Kurt, S., & Kurt, U. (2015). Innovation and 0410).

42
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No. 1 (2021)

Suryadi. (2001). Kontribusi Total


Produktivitas terhadap Perekonomian
DKI Jakarta, Infomet. Cestar Bekerja
Sama Dengan BPS, 1(2).
Suryani, E. (2006). Analisis Total Faktor
Produktivitas dan Pertumbuhan
Ekonomi Sumatera Selatan. Jurnal
Ekonomi Pembangunan, 4(2), 93–
105.

43

You might also like