Professional Documents
Culture Documents
Pembukaan Uud 1945
Pembukaan Uud 1945
Pengantar :
Pemb UUD 1945 dan psl-pslnya disahkan pd tgl 18 Agts 1945 oleh PPKI, dan
diundangkan dlm berita RI th II No. 7 (Kaelan, 2010: 148), PPKI pd hakikatnya
mrpkn wakil-wakil dari seluruh bgs Indo yg berjuang menegakkan
kmrdekaan dan mendirikan neg RI. Oleh krn itu pd saat PPKI menetapkan
pemb UUD 1945 bukan hanya berkedudukan sbg badan yg mengesahkan dan
menetapkan pemb UUD 1945, ttp jg mempunyai kualitas dan kedudukan sbg
Pmbntuk Neg, krn lembaga tsbt mempunyai tgs dan kuasa utk itu bersama-
sama dg rakyat membentuk dan menetapkan berdirinya Neg RI (Kaelan,
2010: 152).
Di dlm ilmu hukum kedudukan Pemb UUD 1945 di atas psl-psl, krn itu
konsekuensinya keduanya mempunyai kedudukan hukum yg berlainan,
namun keduanya terjalin dlm suatu hubungan kesatuan yg kausal organis
(Kaelan, 2010: 148).
Pengertian Pemb UUD 1945
Alinea I :
Alinea I memuat pengakuan nilai hak kodrat, hal ini tersimpul
dlm kalimat “bhw kmrdkaan adlh hak sgl bgs...”. Hak kodrat dari
Tuhan YME, yg melekat pd mns baik sbg individu maupun
makhluk sosial. Prnytaan tsbt menegaskan “kmrdkaan adlh hak
sgl bgs”, bukan individu saja sbgmn deklarasi neg liberal. “Bgs”
adlh penjelmaan sifat kodrat mns baik sbg makhluk individu dan
makhluk sosial, krn sifatnya hak kodrat, maka bersft mutlak dan
asasi, dan hak tsbt mrpkn hak moral jg. Krn sifatnya mutlak dan
asasi, maka wajib kodrat dan wajib moral bg pnjjah yg tlh
merampas kmrdkaan bgs lain utk mmbrikan hak kmrdkaannya.
Oleh krn itu pelanggaran thdp Hak kmrdkaan tdk sesuai dg
perikemanusiaan dan perikeadilan, dan atas pelanggaran
tsbt maka hrs dilakukan suatu pemaksaan, yaitu penjajah
hrs dihapuskan.
Deklarasi kmrdkaan dlm alinea I tsbt, mrpkn prnytaan yg
bersifat universal, dan prnytaan ini mrpkn prinsip bgs Indo
dlm pergaulan internasional dlm merealisasi hak asasi mns
baik sbg individu maupun makhluk sosial dlm kesatuannya
sbg bgs (Kaelan, 2010: 156-157).
Alinea II :
Sehubungan dg prinsip universal yg termuat dlm alinea I ttg
→ hak kodrat terhadap kmrdkaan pd suatu bgs, maka bgs
Indo merealisasikan perjuangannya dlm suatu cita-cita bgs
dan neg yg merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Alinea ke II ini mrpkn konsekuensi logis dari pernytaaan
akan kmrdkaan pada alinea pertama.
➢ Perjuangan kmrdkaan bgs Indo disamping sbg bukti objektif
atas adanya pnjjhan thdp bgs Indo, sekaligus mewujudkan
suatu hasrat yg kuat utk menentukan nasib sendiri terbebas
dari kekuasaan bgs lain.
➢ Hsl perjuangan tsbt terjelma dlm suatu Neg Indo, yakni
menyusun suatu neg atas kemampuan dan kekuatan sendiri
menuju tercapainya suatu cita-cita bersama, yaitu suatu
masy yg adil dan makmur.
➢ Demi terwujudnya cita-cita tsbt, maka bgs Indo hrs
merdeka, bersatu dan mempunyai kedaulatan.
➢ Maksud “Neg yg merdeka”, adlh neg yg benar-benar bebas dari
kekuasaan bgs lain, dpt menentukan nasib sendiri, bukan
protektorat. Jadi bgs dan neg yg benar-benar bebas dari
kekuasaan dan campur tangan bgs lain.
➢ “Bersatu” mengandung pngrtn sesuai dg pernyataan kmrdkaan,
dimana pngrtian “bgs” disini dmksdkn sbg kebulatan kesatuan,
krn unsur utama dari neg adlh bgs. Penegasan asas persatuan
ditegaskan kembali dlm alinea IV pemb UUD 1945, yg
terkandung dlm pokok pikiran pertama pemb UUD 1945, yg
menegaskan aliran neg persatuan, yaitu neg yg melindungi
segenap bgs dan seluruh tumpah darah......, neg yg mengatasi sgl
paham gol maupun paham persorangan.
➢ “Berdaulat” artinya berkaitan dg eksistensi suatu neg yg merdeka, yg
berdiri di atas kemampuan, kekuatan dan kekuasaan sendiri, berhak
dan bebas menentukan tuj dan nasib sendiri. Dlm kedudukannya
antar bgs- bgs dan neg adlh memiliki derajat yg sama. Berkaitan dg
pergaulan antar bgs- bgs dan neg terjalin atas dasar saling
menghormati brdsrkan keadilan dan kemanusiaan.
➢ “Adil”, yaitu neg yg mewujudkan keadilan dlm khdpan bersama. Hal
ini menyangkut keadilan antara neg trhdp wrg neg, antara wrg neg
thdp negaranya, serta keadilan antar sesama wrg neg dlm
menggunakan pemenuhan hak dan kewajiban baik dlm bdg hukum
maupun moral.
➢ “Kemakmuran”, diartikan sbg pemenuhan kebutuhan mns baik
material maupun spiritual, jasmaniah dan rohaniah. Dlm pengertian yg
lebih luas, kemakmuran diartikan tercapainya tingkat harkat dan
martabat mns yg lebih tinggi meliputi seluruh unsur kodrat mns.
➢ Alinea III :
➢ “Atas berkat rahmat Allah Yg Maha Kuasa dan dg didorongkan oleh
keinginan luhur, spy berkehidupan kbngsaan yg bebas, maka rakyat
Indo menyatakan dg ini kmrdkaannya”.
➢ Dinyatakan kembali Proklamasi pd alinea III, mnnjukkan bhw antara
Pembukaan dg Proklamsi 17 Agts 1945 mrpkn suatu kesatuan. Namun
Proklamasi 17 Agts 1945 perlu diikuti dg tindak lanjut yaitu membentuk
suatu neg, yg dirinci dlm alinea IV. Krn itu maka pemb UUD 1945 dsbt jg
sbg naskah Proklamasi yg rinci.
➢ Prnytaan kembali Proklamasi dlm alinea III, tdk dpt terlepas dg
prnyataan alinea I dan II. Krn itu alinea III mrpkn titik
kulminasi, yg dilanjutkan Alinea ke IV ttg pendirian neg.
Adanya pengakuan “nilai religius” (alinea III) dg prnytaan “Atas
berkat rahmat Allah Yg Maha Kuasa”, mengandung makna bhw
neg Indo mengakui nilai- nilai religius, shg konsekuensinya
mrpkn dsr dari hukum positif neg maupun dsr moral neg.
➢ Pengakuan “nilai moral”, terkandung dlm prnytaan “didorong
oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kbngsaan yg bebas”.
Ini mngndung makna neg-bgs Indo mengakui nilai-nilai moral
dan hak kodrat utk sgl bgs. Shg nilai-nilai moral dan nilai kodrat
tsbt mrpkn asas bagi khdpn kenegaraan bgs Indo (Kaelan, 2010:
157- 159).
➢ Alinea IV :
➢ Tentang Tujuan Negara :
Tuj Khusus: (a) Melindungi segenap bgs dan seluruh tumpah darah Indo, (b)
Memajukan kesejahteran umum ,(c) Mencerdaskan khdpn bgs.
Tuj Umum: Realisasinya berhub dg politik luar negeri Indo, yaitu diantara
bgs-bgs di dunia ikut mlksnakan ketertiban dunia brdsrkan kmrdkaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Hal ini mrpkn dsr politik luar
negeri Indo yaitu bebas aktif.
➢ Ttg ketentuan diadakannya UUD neg
Adanya pernyataan “...maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indo itu dlm suatu Undang-Undang Dasar Neg Indo....”. Jadi neg Indo
adlh brdsrkan atas Hukum atau konstitusi.
➢ Ttg bentuk Neg
Adanya pernyataan “….yg terbentuk dlm susunan Neg Rep Indo yg
berkedaulatan rakyat”→ Neg Indo → berbentuk Republik dan
kekuasaan ada di tangan Rakyat.
➢ Ttg Dasar Filsafat Neg.
Ketentuan ini trdpt dlm kalimat:
“.... yg terbentuk dlm suatu susunan Neg Rep Indo yg berkedaulalatan
rakyat dg brdsrkan kpd Ketuhanan YME …. dst (Kaelan, 2010: 157-
162).
➢ Pemb UUD 1945 Mengandung Nilai-Nilai Hukum Tuhan,
Hukum Kodrat, Hukum Etis, dan Hukum Philosofis
➢ Alinea I : Kalimat “..... Kemerdekaan itu adalah hak segala
bangsa” → adalah merupakan hak moral, ttp karena
sifatnya mutlak dan melekat pada kodrat manusia
→ maka juga mrpkn hak kodrat → konsekuensinya pd
alinea I terkandung pengakuan Hukum Kodrat dan juga
mrpkn Hukum Moral.
➢ Alinea II : Pernyataan perjuangan dan cita-cita kemerdekaan.
➢ Alinea III : Kalimat “Atas berkat rahmat Allah YMK.” adalah
merupakan pengakuan adanya Hukum Tuhan, dan
“...dengan didorongkan oleh keinginan luhur.. . adalah
pengakuan adanya suatu Hukum Moral atau Hukum
Etis.
Alinea IV: Kalimat “….dengan berdasarkan kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan serta dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia” atau berdasarkan Pancasila,
dalam istilah filsafat terkandung Hukum
Philosofis (Notonagoro, dalam Kaelan, 2010:
165- 166).
Brdsrkn pnjlasan tsbt, maka dlm pemb UUD 1945
terkandung pengakuan adanya hukum Tuhan, hukum
kodrat, hukum etis serta hukum filosofis. Bilamana dirinci
urut-urutan hukum tsbt dlm kaitannya dg realisasi dan
pelaksaan tertib hukum Indo, adlh sbg berikut: Hukum
Tuhan, hukum kodrat dan hukum etis, kmdn pd alinea IV
trdpt asas kerohanian neg (Pancasila) sbg hukum filosofis,
kmdn di atas filsafat Pancasila itulah didirikan neg Indo, yg
selanjutnya realisasi pelaksanaannya dlm neg Indo
dikongkritisasi ke dlm hukum positif Indo.
Hub keempat hukum tsbt yaitu hukum tuhan, hukum kodrat dan
hukum etis berturut-turut ini mrpkn sumber bahan dan sumber nilai
bagi neg dan hukum positf Indo. Sdg hukum filosofis (dsr filsafat
Pancasila) mrpkn pedoman-pedoman dsr dlm bentuk dan sifat ttt yg
disimpul dari hukum Tuhan, hukum kodrat dan hukum etis. Jadi
Pancasila sbg hukum filosofis adlh mrpkn sumber bentuk dan sifat.
➢ Dlm kerangka hukum spt di atas dlm kaitannya dg neg Indo memiliki
hubungan: bhw neg Indo thdp nilai-nilai hukum Tuhan, hukum kodrat,
hukum etis dan hukum filosofis, yg mengambilnya sbg materi, nilai,
bentuk dan sifat dari unsur-unsur nilai hukum tsbt. Kmdn dlm
plksnaannya scr aktif memberikan dan mewujudkan nilai-nilai hukum
tsbt dijabarkannya ke dlm hukum positif Indo (Notonagoro, dlm
Kaelan, 2010: 166).
Skema Nilai-Nilai Hukum Tuhan, Hukum Kodrat, Hukum Etis, Hukum
Filosofis yang Terkandung Dalam Pembukaan
UUD 1945
Alinea I Hukum Kodrat
Hukum Etis
Cita-Cita Sumber Bahan dan
Alinea II
Kemerdekaan Sumber Nilai
Alinea III Hukum Tuhan
Hukum Etis
Kddkan Pemb UUD 1945 adlh sbg tertip hukum Indo. Stlh
pembentuk neg (pembentuk pembukaan; PPKI) mensyahkan
dan menetapkan berlakunya Pemb UUD 1945 pd tgl 18 Agsts
1945, maka mulailah berlaku Tertip Hukum Indo.
Dlm alenia IV Pemb UUD 1945 termuat unsur-unsur yg mnrt
ilmu hukum memenuhi syarat bagi adanya suatu tertip
hukum Indo (legal order), yaitu suatu kebulatan dan
keseluruhan dari peraturan hukum.
Adapun syarat-syarat tertip hukum adlh sbg berikut:
1. Adanya kesatuan subyek (penguasa), yg mengadakan peraturan-peraturan
hukum. Hal ini terpenuhi dg dsbt: “Pmrntah Rep Indo”.
2. Adanya kesatuan asas karokhanian, yg mjd dsr dari keseluruhan peraturan-
peraturan hukum, yg mjd sumber dari sgl sumber hukum. Hal ini terpenuhi dg
dsbt: “Dasar Filsafat Pancasila”.
3.Adanya kesatuan daerah, dimana keseluruhan peraturan-peraturan hukum itu
berlaku. Hal ini terpenuhi dg penyebutan “…seluruh tumpah darah
Indo”.
4.Adanya kesatuan waktu, dimana keseluruhan peraturan-peraturan hukum itu
berlaku. Hal ini terpenuhi dg dsbt “…maka disusunlah
kemerdekaan kbngsaan Indo dlm suatu UUD Neg Indo”, yg
menyangkut saat sejak timbulnya Neg Indo sampai seterusnya
selama kelangsungan Neg Indo.
Kddukan Pemb UUD 1945 dlm Tertib Hukum di Indo
Pertama: Mnjd dasarnya, krn Pemb UUD 1945 memberi faktor-faktor
mutlak bagi adanya tertib hukum Indo, yaitu dlm Pemb UUD 1945 tlh
terpenuhi 4 syarat utk adanya suatu tertip hukum.
Kedua: Pemb UUD 1945 memasukkan diri di dlmnya sbg ketentuan
hukum tertinggi, yg kddukannya sbg asas bagi hukum dasar tertulis
(UUD) maupun hukum dsr tdk tertulis (convensi) serta peraturan-
peraturan hukum lainnya yg lebih rendah (Notonagoro. dlm Kaelan,
2010: 150).
Pemb UUD 1945 sbg Pokok Kaedah Fundamental Neg