You are on page 1of 47

PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945

Pengantar :

Pemb UUD 1945 dan psl-pslnya disahkan pd tgl 18 Agts 1945 oleh PPKI, dan
diundangkan dlm berita RI th II No. 7 (Kaelan, 2010: 148), PPKI pd hakikatnya
mrpkn wakil-wakil dari seluruh bgs Indo yg berjuang menegakkan
kmrdekaan dan mendirikan neg RI. Oleh krn itu pd saat PPKI menetapkan
pemb UUD 1945 bukan hanya berkedudukan sbg badan yg mengesahkan dan
menetapkan pemb UUD 1945, ttp jg mempunyai kualitas dan kedudukan sbg
Pmbntuk Neg, krn lembaga tsbt mempunyai tgs dan kuasa utk itu bersama-
sama dg rakyat membentuk dan menetapkan berdirinya Neg RI (Kaelan,
2010: 152).
Di dlm ilmu hukum kedudukan Pemb UUD 1945 di atas psl-psl, krn itu
konsekuensinya keduanya mempunyai kedudukan hukum yg berlainan,
namun keduanya terjalin dlm suatu hubungan kesatuan yg kausal organis
(Kaelan, 2010: 148).
 Pengertian Pemb UUD 1945

➢ Pemb UUD 1945 adlh pngntar Batang tubuh UUD 1945,


mngndung pokok-pokok pikiran dan kaedah neg fundamental yg
dg jalan hukum tdk dpt diubah, mrpkn prnytaan kmrdkaan atau
deklarasi kmrdkaan (M. Iqbal, 2002: 83).
➢ Pemb UUD 1945 terdiri IV alenia, dan setiap alinea memiliki
spesifikasi jika ditinjau dari isinya. Alinea I, II dan III memuat
segolngan pernyataan yg tdk memiliki hub kausal organis dg
pasal-pasalnya. Bagian tsbt memuat srngkaian prnytaan yg
mnjlaskan peristiwa yg mendahului terbentuknya neg RI.
➢ Dlm alinea ke IV, memuat dsr-dsr fundamental neg yakni:
tuj neg, ketentuan UUD neg, bentuk neg dan dasar filst neg
Pancasila. Krn itu alinea IV memiliki hub kausal organis dg
psl-psl UUD 1945, shg erat hubnya dg isi-isi psl- psl UUD
1945 (Kaelan, 2010: 148).
➢ Pemb mempunyai kddkan di atas UUD 1945 (sbg pokok
kaedah fundamental neg), krn itu Pemb UUD 1945 mrpkn
dsr dan sumber hukum dari batang tubuh UUD 1945, shg
hakikat dan kddkan Pemb UUD 1945 lbh tinggi dari batang
tubuh UUD 1945 (Tukiran, 2011: 100).
 Skema Hub Pemb UUD 1945 dan UUD 1945

➢ Pembukaan UUD 1945:


➢ Alinea I
➢ Alinea II
➢ Alinea III
➢ Alinea IV → Memuat pernyataan mengenai keadaan stlh
Indo merdeka, dan mempunyai hub kausal organis dg
pasal-pasal UUD 1945.
Hubnya mempunyai bbrp sudut, yaitu:

➢ Pertama : UUD ditentukan akan ada.


➢ Kedua : Yang akan diatur dalam UUD → tentang
pembentukan Pemerintahan Negara yang
memenuhi berbagai syarat.
➢ Ketiga : Negara Indonesia → berbentuk Republik yang
berkedaulatan Rakyat.
➢ Keempat : Ditetapkannya Dasar kerokhanian Negara
adalah Pancasila.
Pemb UUD 1945 memuat sft-sft fundamental dan asasi bagi
kenegaraan Indo, shg scr hukum mempunyai kddkan tetap tdk
dpt diubah. Hal ini ditegaskan dlm: TAP No. XX/MPRS/1966, yg
menerima baik Memorandum DPR-GR tgl 9 Juli 1966 (juncto TAP
No. V/MPR/1973), TAP No. IX/MPR/1978 dan, TAP No.
III/MPR/1983, intinya: Pemb UUD 1945 sbg prnytaan kmrdkaan
terperinci, mngndung cita- cita luhur proklamsi kmrdkaan 17
Agts 1945 dan memuat Pancasila sbg Dsr Neg, dan mrpkn suatu
rangkaian dg Proklamasi Kmrdkaan 17 Agts 1945. Oleh krn itu
tdk dpt diubah oleh siapapun trmsuk MPR hsl Pemilu yg
brdsrkan Psl 3 dan Psl 37 UUD 1945 , krn mengubah isi Pemb
UUD 1945 berarti sama halnya dg pmbubaran neg (Tukiran,
2011: 970, dan Kaelan, 2010: 154).
Pngrtian Isi dari Pemb UUD 1945

Alinea I :
Alinea I memuat pengakuan nilai hak kodrat, hal ini tersimpul
dlm kalimat “bhw kmrdkaan adlh hak sgl bgs...”. Hak kodrat dari
Tuhan YME, yg melekat pd mns baik sbg individu maupun
makhluk sosial. Prnytaan tsbt menegaskan “kmrdkaan adlh hak
sgl bgs”, bukan individu saja sbgmn deklarasi neg liberal. “Bgs”
adlh penjelmaan sifat kodrat mns baik sbg makhluk individu dan
makhluk sosial, krn sifatnya hak kodrat, maka bersft mutlak dan
asasi, dan hak tsbt mrpkn hak moral jg. Krn sifatnya mutlak dan
asasi, maka wajib kodrat dan wajib moral bg pnjjah yg tlh
merampas kmrdkaan bgs lain utk mmbrikan hak kmrdkaannya.
Oleh krn itu pelanggaran thdp Hak kmrdkaan tdk sesuai dg
perikemanusiaan dan perikeadilan, dan atas pelanggaran
tsbt maka hrs dilakukan suatu pemaksaan, yaitu penjajah
hrs dihapuskan.
Deklarasi kmrdkaan dlm alinea I tsbt, mrpkn prnytaan yg
bersifat universal, dan prnytaan ini mrpkn prinsip bgs Indo
dlm pergaulan internasional dlm merealisasi hak asasi mns
baik sbg individu maupun makhluk sosial dlm kesatuannya
sbg bgs (Kaelan, 2010: 156-157).
Alinea II :
Sehubungan dg prinsip universal yg termuat dlm alinea I ttg
→ hak kodrat terhadap kmrdkaan pd suatu bgs, maka bgs
Indo merealisasikan perjuangannya dlm suatu cita-cita bgs
dan neg yg merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Alinea ke II ini mrpkn konsekuensi logis dari pernytaaan
akan kmrdkaan pada alinea pertama.
➢ Perjuangan kmrdkaan bgs Indo disamping sbg bukti objektif
atas adanya pnjjhan thdp bgs Indo, sekaligus mewujudkan
suatu hasrat yg kuat utk menentukan nasib sendiri terbebas
dari kekuasaan bgs lain.
➢ Hsl perjuangan tsbt terjelma dlm suatu Neg Indo, yakni
menyusun suatu neg atas kemampuan dan kekuatan sendiri
menuju tercapainya suatu cita-cita bersama, yaitu suatu
masy yg adil dan makmur.
➢ Demi terwujudnya cita-cita tsbt, maka bgs Indo hrs
merdeka, bersatu dan mempunyai kedaulatan.
➢ Maksud “Neg yg merdeka”, adlh neg yg benar-benar bebas dari
kekuasaan bgs lain, dpt menentukan nasib sendiri, bukan
protektorat. Jadi bgs dan neg yg benar-benar bebas dari
kekuasaan dan campur tangan bgs lain.
➢ “Bersatu” mengandung pngrtn sesuai dg pernyataan kmrdkaan,
dimana pngrtian “bgs” disini dmksdkn sbg kebulatan kesatuan,
krn unsur utama dari neg adlh bgs. Penegasan asas persatuan
ditegaskan kembali dlm alinea IV pemb UUD 1945, yg
terkandung dlm pokok pikiran pertama pemb UUD 1945, yg
menegaskan aliran neg persatuan, yaitu neg yg melindungi
segenap bgs dan seluruh tumpah darah......, neg yg mengatasi sgl
paham gol maupun paham persorangan.
➢ “Berdaulat” artinya berkaitan dg eksistensi suatu neg yg merdeka, yg
berdiri di atas kemampuan, kekuatan dan kekuasaan sendiri, berhak
dan bebas menentukan tuj dan nasib sendiri. Dlm kedudukannya
antar bgs- bgs dan neg adlh memiliki derajat yg sama. Berkaitan dg
pergaulan antar bgs- bgs dan neg terjalin atas dasar saling
menghormati brdsrkan keadilan dan kemanusiaan.
➢ “Adil”, yaitu neg yg mewujudkan keadilan dlm khdpan bersama. Hal
ini menyangkut keadilan antara neg trhdp wrg neg, antara wrg neg
thdp negaranya, serta keadilan antar sesama wrg neg dlm
menggunakan pemenuhan hak dan kewajiban baik dlm bdg hukum
maupun moral.
➢ “Kemakmuran”, diartikan sbg pemenuhan kebutuhan mns baik
material maupun spiritual, jasmaniah dan rohaniah. Dlm pengertian yg
lebih luas, kemakmuran diartikan tercapainya tingkat harkat dan
martabat mns yg lebih tinggi meliputi seluruh unsur kodrat mns.
➢ Alinea III :
➢ “Atas berkat rahmat Allah Yg Maha Kuasa dan dg didorongkan oleh
keinginan luhur, spy berkehidupan kbngsaan yg bebas, maka rakyat
Indo menyatakan dg ini kmrdkaannya”.
➢ Dinyatakan kembali Proklamasi pd alinea III, mnnjukkan bhw antara
Pembukaan dg Proklamsi 17 Agts 1945 mrpkn suatu kesatuan. Namun
Proklamasi 17 Agts 1945 perlu diikuti dg tindak lanjut yaitu membentuk
suatu neg, yg dirinci dlm alinea IV. Krn itu maka pemb UUD 1945 dsbt jg
sbg naskah Proklamasi yg rinci.
➢ Prnytaan kembali Proklamasi dlm alinea III, tdk dpt terlepas dg
prnyataan alinea I dan II. Krn itu alinea III mrpkn titik
kulminasi, yg dilanjutkan Alinea ke IV ttg pendirian neg.
Adanya pengakuan “nilai religius” (alinea III) dg prnytaan “Atas
berkat rahmat Allah Yg Maha Kuasa”, mengandung makna bhw
neg Indo mengakui nilai- nilai religius, shg konsekuensinya
mrpkn dsr dari hukum positif neg maupun dsr moral neg.
➢ Pengakuan “nilai moral”, terkandung dlm prnytaan “didorong
oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kbngsaan yg bebas”.
Ini mngndung makna neg-bgs Indo mengakui nilai-nilai moral
dan hak kodrat utk sgl bgs. Shg nilai-nilai moral dan nilai kodrat
tsbt mrpkn asas bagi khdpn kenegaraan bgs Indo (Kaelan, 2010:
157- 159).
➢ Alinea IV :
➢ Tentang Tujuan Negara :
Tuj Khusus: (a) Melindungi segenap bgs dan seluruh tumpah darah Indo, (b)
Memajukan kesejahteran umum ,(c) Mencerdaskan khdpn bgs.
Tuj Umum: Realisasinya berhub dg politik luar negeri Indo, yaitu diantara
bgs-bgs di dunia ikut mlksnakan ketertiban dunia brdsrkan kmrdkaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Hal ini mrpkn dsr politik luar
negeri Indo yaitu bebas aktif.
➢ Ttg ketentuan diadakannya UUD neg
Adanya pernyataan “...maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indo itu dlm suatu Undang-Undang Dasar Neg Indo....”. Jadi neg Indo
adlh brdsrkan atas Hukum atau konstitusi.
➢ Ttg bentuk Neg
Adanya pernyataan “….yg terbentuk dlm susunan Neg Rep Indo yg
berkedaulatan rakyat”→ Neg Indo → berbentuk Republik dan
kekuasaan ada di tangan Rakyat.
➢ Ttg Dasar Filsafat Neg.
Ketentuan ini trdpt dlm kalimat:
“.... yg terbentuk dlm suatu susunan Neg Rep Indo yg berkedaulalatan
rakyat dg brdsrkan kpd Ketuhanan YME …. dst (Kaelan, 2010: 157-
162).
➢ Pemb UUD 1945 Mengandung Nilai-Nilai Hukum Tuhan,
Hukum Kodrat, Hukum Etis, dan Hukum Philosofis
➢ Alinea I : Kalimat “..... Kemerdekaan itu adalah hak segala
bangsa” → adalah merupakan hak moral, ttp karena
sifatnya mutlak dan melekat pada kodrat manusia
→ maka juga mrpkn hak kodrat → konsekuensinya pd
alinea I terkandung pengakuan Hukum Kodrat dan juga
mrpkn Hukum Moral.
➢ Alinea II : Pernyataan perjuangan dan cita-cita kemerdekaan.
➢ Alinea III : Kalimat “Atas berkat rahmat Allah YMK.” adalah
merupakan pengakuan adanya Hukum Tuhan, dan
“...dengan didorongkan oleh keinginan luhur.. . adalah
pengakuan adanya suatu Hukum Moral atau Hukum
Etis.
 Alinea IV: Kalimat “….dengan berdasarkan kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan serta dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia” atau berdasarkan Pancasila,
dalam istilah filsafat terkandung Hukum
Philosofis (Notonagoro, dalam Kaelan, 2010:
165- 166).

 Brdsrkn pnjlasan tsbt, maka dlm pemb UUD 1945
terkandung pengakuan adanya hukum Tuhan, hukum
kodrat, hukum etis serta hukum filosofis. Bilamana dirinci
urut-urutan hukum tsbt dlm kaitannya dg realisasi dan
pelaksaan tertib hukum Indo, adlh sbg berikut: Hukum
Tuhan, hukum kodrat dan hukum etis, kmdn pd alinea IV
trdpt asas kerohanian neg (Pancasila) sbg hukum filosofis,
kmdn di atas filsafat Pancasila itulah didirikan neg Indo, yg
selanjutnya realisasi pelaksanaannya dlm neg Indo
dikongkritisasi ke dlm hukum positif Indo.
 Hub keempat hukum tsbt yaitu hukum tuhan, hukum kodrat dan
hukum etis berturut-turut ini mrpkn sumber bahan dan sumber nilai
bagi neg dan hukum positf Indo. Sdg hukum filosofis (dsr filsafat
Pancasila) mrpkn pedoman-pedoman dsr dlm bentuk dan sifat ttt yg
disimpul dari hukum Tuhan, hukum kodrat dan hukum etis. Jadi
Pancasila sbg hukum filosofis adlh mrpkn sumber bentuk dan sifat.
➢ Dlm kerangka hukum spt di atas dlm kaitannya dg neg Indo memiliki
hubungan: bhw neg Indo thdp nilai-nilai hukum Tuhan, hukum kodrat,
hukum etis dan hukum filosofis, yg mengambilnya sbg materi, nilai,
bentuk dan sifat dari unsur-unsur nilai hukum tsbt. Kmdn dlm
plksnaannya scr aktif memberikan dan mewujudkan nilai-nilai hukum
tsbt dijabarkannya ke dlm hukum positif Indo (Notonagoro, dlm
Kaelan, 2010: 166).
Skema Nilai-Nilai Hukum Tuhan, Hukum Kodrat, Hukum Etis, Hukum
Filosofis yang Terkandung Dalam Pembukaan
UUD 1945
Alinea I Hukum Kodrat
Hukum Etis
Cita-Cita Sumber Bahan dan
Alinea II
Kemerdekaan Sumber Nilai
Alinea III Hukum Tuhan
Hukum Etis

Alinea IV Hukum Filosofis (Pamcasila) Sumber Bentuk


dan Sifat

Pelaksanaan Hukum Pelaksanaan


Negara Positif Negara
Indonesia dan Pelaksanaannya Indonesia
➢ Kedudukan Pembukaan UUD 1945

Kddkan Pemb UUD 1945 adlh sbg tertip hukum Indo. Stlh
pembentuk neg (pembentuk pembukaan; PPKI) mensyahkan
dan menetapkan berlakunya Pemb UUD 1945 pd tgl 18 Agsts
1945, maka mulailah berlaku Tertip Hukum Indo.
Dlm alenia IV Pemb UUD 1945 termuat unsur-unsur yg mnrt
ilmu hukum memenuhi syarat bagi adanya suatu tertip
hukum Indo (legal order), yaitu suatu kebulatan dan
keseluruhan dari peraturan hukum.
Adapun syarat-syarat tertip hukum adlh sbg berikut:
1. Adanya kesatuan subyek (penguasa), yg mengadakan peraturan-peraturan
hukum. Hal ini terpenuhi dg dsbt: “Pmrntah Rep Indo”.
2. Adanya kesatuan asas karokhanian, yg mjd dsr dari keseluruhan peraturan-
peraturan hukum, yg mjd sumber dari sgl sumber hukum. Hal ini terpenuhi dg
dsbt: “Dasar Filsafat Pancasila”.
3.Adanya kesatuan daerah, dimana keseluruhan peraturan-peraturan hukum itu
berlaku. Hal ini terpenuhi dg penyebutan “…seluruh tumpah darah
Indo”.
4.Adanya kesatuan waktu, dimana keseluruhan peraturan-peraturan hukum itu
berlaku. Hal ini terpenuhi dg dsbt “…maka disusunlah
kemerdekaan kbngsaan Indo dlm suatu UUD Neg Indo”, yg
menyangkut saat sejak timbulnya Neg Indo sampai seterusnya
selama kelangsungan Neg Indo.
Kddukan Pemb UUD 1945 dlm Tertib Hukum di Indo
Pertama: Mnjd dasarnya, krn Pemb UUD 1945 memberi faktor-faktor
mutlak bagi adanya tertib hukum Indo, yaitu dlm Pemb UUD 1945 tlh
terpenuhi 4 syarat utk adanya suatu tertip hukum.
Kedua: Pemb UUD 1945 memasukkan diri di dlmnya sbg ketentuan
hukum tertinggi, yg kddukannya sbg asas bagi hukum dasar tertulis
(UUD) maupun hukum dsr tdk tertulis (convensi) serta peraturan-
peraturan hukum lainnya yg lebih rendah (Notonagoro. dlm Kaelan,
2010: 150).
Pemb UUD 1945 sbg Pokok Kaedah Fundamental Neg

Sbgmn tlh dijelaskan bhw Pemb UUD 1945 memberikan


faktor-faktor mutlak bagi tertib hukum Indo → sbg asas
bagi hukum dasar baik tertulis maupun tdk tertulis
(convensi) → konsekuensinya UUD 1945 sbg hukum dasar
tertulis mempunyai dasar-dasar pokok → hakekatnya
bersifat tdk tertulis dan terpisah dg UUD 1945. Dan dlm hal
ini yg dmksd adlh Pemb itu sendiri yg berkedudukan sbg
Pokok Kaedah Fundamental Neg (Staatsfundamentalnorm).
Pokok Kaedah Fundamental Neg (Staatsfundamentalnorm) mnrt ilmu
hukum dan tatanegara, memiliki bbrp unsur mutlak, sbb:
1. Dari Segi Terjadinya
Ditentukan oleh Pembentuk Neg dan terjelma dlm suatu pernyataan lahir
sbg penjelmaan kehendak pembentuk neg utk menjadikan hal-hal ttt sbg
dsr-dsr neg yg dibentuknya.
2. Dari Segi Isinya
Memuat dsr-dsr pokok neg yg meliputi:
a. Dasar Tuj Neg
Tuj Umum → ikut mlksnkan ketertiban dunia brdsrkn kmrdkaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial, tujuan umum ini berhubungan dg masalah
hubungan antar bgs dlm pergaulan masy Internasional (Politik Indo dg dunia
luar atau Politik Bebas Aktif).
Tuj Khusus → melindungi segenap bgs dan seluruh tumpah darah Indo,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bgs serta
mwjdkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indo → dalam rangka
menuju masy adil dan makmur, material maupun spiritual.
b. Ketentuan Diadakan UUD Neg
Hal ini termuat dlm kalimat “....maka disusunlah Kmrdkaan
Kbngsaan Indo itu dlm suatu UUD Neg Indo....”. Hal ini mrpkn
suatu ktntuan neg Indo hrs brdsrkn pd UUD dan scr yuridis
formal neg Indo adlh neg yg brdsrkn atas hukum.
c. Bentuk Neg
Hal ini termuat dlm kalimat “....yg terbentuk dlm suatu susunan
neg Rep Indo yg berkedaulatan rakyat....”. Ini mngndung
pngrtian Bentuk neg Rep yg berkedaulatan rakyat.
d.Dsr Filsafat Neg atau Asas Kerokhanian Neg
Hal ini tersimpul dlm kalimat “....dg brdsrkn kpd Ketuhanan
YME.....” dst (Kaelan, 2010: 151- 152).
 Dg dmkn, kddkan Pemb UUD 1945 memenuhi syarat sbg
pokok kaedah fundamental (Staatsfundamentalnorm) neg
Rep Indo. Oleh krn itu, pemb UUD 1945 mrpkn dsr dan
sumber hukum dari Batang Tubuh UUD 1945, shg hakikat
dan kddkannya lebih tinggi dari Batang Tubuh UUD 1945
(Tukiran, dkk., 2011: 100). Maka Pemb UUD 1945, memiliki
hakikat kddukan hukum yg kuat bahkan scr yuridis tdk dpt
diubah, terlekat pada klngsngan hidup neg Rep Indo 17 Agts
1945.
Hal ini brdsrkan bbrp alasan sbg berikut:
a. Mnrt tata hukum, suatu peraturan hukum hanya dpt
diubah atau dihapuskan oleh penguasa atau peraturan
hukum yg lebih tinggi tingkatannya daripada penguasa
yg menetapkannya. Pemb UUD 1945 sbg
Staatsfundamentalnorm dari segi trjdnya ditentukan
oleh pmbntuk neg, yaitu suatu lembaga yg
mnentukan dsr-dsr mutlak negara.
Stlh neg trbntuk semua penguasa neg adlh mrpkn alat
perlengkapan neg yg kddkannya lebih rendah dari pmbntuk
neg. Oleh krn itu, semua ktntuan hukum yg mrpkn produk
dari alat perlengkapan neg pada hakikatnya dibawah
pmbntuk neg dan tdk berhak meniadakan pemb UUD 1945
sbg Staatsfundamentalnorm.
b. Pemb UUD 1945 pada hakikatnya mrupakan suatu
tertib hukum yang tertinggi di negara Rep
Indonesia. Dlm ilmu hukum tatanegara, suatu
ketentuan hukum dibawah pemb UUD 1945, scr
yuridis tdk dapat meniadakan pemb UUD 1945.
Selain itu karena dlm pembkaan UUD 1945
terkandung faktor-faktor mutlak (syarat-syarat mutlak)
bagi adanya suatu tertip hukum di Indo.
Selain dari segi yuridis formal Pemb UUD 1945 tdk dpt diubah,
juga scr material krn hakikat isi yg terkandung dlm pemb UUD
1945 senantiasa terlekat pada kelangsungan hidup neg RI. Dari
segi isinya pemb UUD 1945 mrpkn pengejawantahan proklamasi
kmrdkaan Indo yg hanya satu kali terjadi. Prokamasi kmrdkaan
adlh mrpkn awal bgs Indo hidup berneg, dan mrpkn rahmat Allah
YMK. Dg dmkn proklamasi 17 Agts 1945, Pemb UUD 1945 dan Neg
RI pada hakikatnya mrpkn suatu kesatuan yg tdk dpt
dipisahkan. Pemb UUD 1945 senantiasa terlekat dan menyertai
kelahiran neg RI yg hanya satu kali terjadi. Shg pada
hakikatnya Pemb UUD 1945 senantiasa terlekat pada
kelangsungan hidup neg RI (Notonagoro, dlm Kaelan, 2010: 155-
156).
Dalam hub dg pasal-pasal UUD 1945, Pemb UUD 1945
mempunyai hakekat dan kedudukan sbg berikut:
1. Dlm hub dg tertib hukum Indo, Pemb UUD 1945 mempunyai kddkan terpisah dg
psl-psl UUD 1945, sbg Pokok Kaedah Funamental Neg Pemb UUD 1945
mempunyai kddkan lebih tinggi dari btg tubuh UUD 1945.
2. Pemb UUD 1945 mrpkn tertib hukum tertinggi, pd hakekatnya mempunyai
kddkan lebih tinggi dari btg tubuh UUD 1945.
3. Pemb UD 1945 mrpkn Pokok Kaedah Fundamental Neg yg mnntukan adanya
UUD Neg, yg menguasasai Hukum Dasar Neg baik yg tertulis (UUD) maupun
tdk terlulis (convensi). Jadi mrpkn Sumber Hukum Dasar Neg.
4. Pemb UUD 1945 brkddkan sbg Pokok Kaedah Fundamental Neg mngndung
pokok-pokok pikiran yg hrs dijabarkan dlm psl-psl UUD 1945 (Kaelan, 2010:
153).
Isi Pembukaan 1945 bila dirinci scr sistematis mrpkn satu
kesatuan yg bertingkat dan berfungsi sbg Dasar, Rangka,
Suasana bagi Kehidupan Neg dan Tertib Hukum Indo
(Kaelan, 2001: 75- 76), yg rinciannya sbb:
1. Pancasila termuat dlm Pemb UUD 1945 sbg pandangan hidup, dasar
filst, asas kerokhanian, dan basis bagi berdirinya Neg Indo (Sebagai
Dasar).
2. Di atas dasar tsbt berdirilah Neg Indo dg asas politik neg yg berbentuk
Rep yg berkedaulatan rakyat.
3. Di atas kedua dsr tsbt diwujudkan pelaksanaan dan penyelenggaraan
Neg Indo yg tercantum dlm hukum positif Indo yg termuat dlm UUD
Neg Rep Indo, dlm pengertian inilah maka kerangka sistem
pelaksanaan neg dpt terwujud (Sebagai Rangka).
4. Di atas UUD sbg basis berdirinya bentuk, susunan dan sistem
pmrnthan, serta seluruh peraturan hukum positif yg mencakup
segenap bgs dan seluruh tumpah darah Indo dlm satu kesatuan
hidup bersama scr kekeluargaan.
5. Keseluruhan tsbt adlh demi mewujudkan tuj bersama, seluruh
bgs dan tumpah darah Indo, utk mencapai kebehagiaan
jasmaniah maupun rohaniah. Dg dmkn keseluruhannya itu
mrpkn suatu kesatuan yg bertingkat dan seluruh khdpan bgs
dan neg beserta seluruh sistem hukumnya, dan scr keseluruhan
berdiri di atas dan diliputi oleh asas kerokhanian Pancasila yg
termuat dlm Pemb UUD 1945 (Sebagai Suasana).
Pokok- Pokok Pikiran yg Terkandung dlm Pemb UUD 1945
➢ Pokok-pokok pikiran meliputi suasana kebatinan dari UUD Neg
Indo. Pokok-pokok pikiran mwjudkan cita hukum (rechtsidee) baik
hukum tertulis (UUD) maupun hukum tdk tertulis (convensi). Nilai-
nilai yg terkandung dlm pembukaan UUD 1945 dijelmakan atau
dijabarkan scr normatif dlm pasal-pasal UUD 1945. Pokok- pokok
pikiran tsbt sbb:
a. Pokok Pikiran Pertama; Persatuan
Neg melindungi segenap bgs Indo dan seluruh tumpah darah Indo, dg brdsrkn
atas persatuan dg mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indo.
Dlm pokok pikiran ini diterima aliran pngrtn (1) Neg Persatuan, neg melindungi
dan meliputi segenap bgs seluruhnya, (2) Neg mengatasi sgl paham gol maupun
paham perseorangan, (3) Neg menghendaki persatuan meliputi segenap bgs
seluruhnya. Pokok pikiran ini penjabaran sila ketiga Pancasila.
b. Pokok Pikiran Kedua; Keadilan Sosial,
Neg hendak mwjdkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indo.
Artinya : Pokok pikiran keadilan sosial ini didsrkn atas kesadaran bhw
mns Indo mempunyai hak dan kewajiban yg sama utk menciptakan
keadilan sosial dlm khdpn masy. Pokok pikiran ini menempatkan tuj atau
cita-cita yg ingin dicapai dlm Pemb UUD 45 dan mrpkn kausa finalis (sebab
tujuan), shg dpt ditntukan jalan serta aturan mana yg hrs dilaksanakan
dlm UUD, dan utk sampai pd tuj itu yg didasari dg bekal persatuan, dan ini
mrpkn penjabaran sila kelima Pancasila.
c. Pokok Pikiran Ketiga; Kedaulatan Rakyat
Mnrt pokok pikiran ini, Neg yg berkedaulatan rakyat brdsrkan atas
kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan. Pokok pikiran ini
mngndung konsekuensi logis bhw sistem neg yg trbntk dlm UUD hrs
brdsrkn permusyawaratan /perwakilan, aliran ini sesuai dg sifat masy
Indo. Ini adlh pokok pikiran kedaulatan rakyat. Di dlm neg Indo
kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh
Majlis Permusyawaratan Rakyat. Sblm amandemen Pokok pikiran
inilah yg mrpkn dasar politik neg. Pokok pikiran ini mrpkn
penjabaran sila keempat Pancasila.
d. Pokok Pikiran Keempat; Ketuhanan dan Kemanusiaan
Neg brdsrkan atas Ketuhanan YME mnrt dsr kemanusiaan yg adil dan
beradab.
Pokok pikiran Pemb ini mengikat baik pmrntah maupun rakyat Indo
serta mempunyai konsekuensi logis bhw UUD hrs mengandung isi yg
mewajibkan pmrntah dan lain-lain penyelenggara neg utk memelihara
budi pekerti kemanusiaan yg luhur, dan memegang teguh cita-cita moral
rakyat yg luhur. Pokok pikiran ini mngndung keyakinan ketaqwaan bgs
Indo thdp Tuhan YME, dan mnjnjung tinggi harkat dan martabat mns atau
nilai kemanusiaan yg luhur dan cita-cita keadilan dari bgs Indo, mrpkn Dsr
Moral Neg. Pokok pikiran ini mrpkn penjabaran sila pertama dan sila
kedua Pancasila (Kaelan, 2010: 168- 169).
Hubungan Logis antar Alinea dlm Pemb UUD 1945

Makna yg trkndung dlm tiap-tiap alinea Pemb UUD 1945 scr


keseluruhan mrpkn suatu kesatuan logis. Tiap Alinea, mulai
alinea I sampai dg alinea IV mrpkn satu kesatuan logis
brdsrkn kukum logika, mulai dari pernyataan yg bersifat
umum sampai dg pembentukan neg Indo. Adapun
perinciannya adlh:
Alinea I
Alinea I, memuat pernyataaan yg bersifat umum: hak
kemerdekaan setiap bgs. Kemerdekaan yg dmksd bukan bersifat
individualis (liberalis), namun kemerdekaan bgs. Jadi kmrdkaan
individu diletakkan dlm kaitannya dg kmrdkaan bgs. Kmrdkaan
itu mrpkn hak kodrat, hak yg melekat pd kodrat mns, bukan
mrpkn hak hukum, shg dpt dsbt jg sbg hak kodrat dan hak
moral. Pelanggaran thdp hak kodrat dan hak moral tdk sesuai dg
peri kemanusiaan (hakikat mns) dan peri keadilan (hakikat adil).
Konsekuensinya mrpkn wajib kodrat dan wajib moral bg setiap
penjajah utk memberikan kmrdkaan pada jajahannya. Brdsrkn
ilmu logika pernyataan dlm alinea I mrpkn suatu premis mayor
(bersifat umum).
Alinea II
Brdsrkn alasan akan hak kodrat dan hak moral bagi setiap bgs,
dan kenyatannya pihak pnjjah tdk memenuhi wajib kodrat dan
wajib moral utk mmbrkan kmrdkaan pd bgs Indo maka sudah
semestinya bg bgs Indo utk menentukan nasibnya sndr atas
kukuasaan dan kekuatannya sndr, yaitu berjuang utk mencapai
kmrdkaan. Dlm kenyataannya bgs Indo hampir mencapai tujuan
kmrdkaan tsbt. Pernyataan alinea II ini mnrt ilmu logika mrpkn
premis minor (yg bersifat khusus). Kmdn kmrdkaan tsbt
dijelmakan dlm suatu cita-cita bgs dan neg yg meredka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur.
Alinea III
Sbg konsekuensinya maka bgs Indo menyatakan
kemerdekaannya itu atas kekuatan dirinya sndr yg
didukung oleh seluruh rakyat. Dmkn pula mrpkn suatu
tindakan yg luhur dan suci, krn mlksnkn dan
merealisasikan hak kodrat dan hak moral akan
terwujutnya kemerdekaan. Keselurhannya itu hanya
mungkin terwujut krn atas karunia dan rahmat Tuhan
YME. Mnrt ilmu logika pernyataan dlm alinea ke III ini
mrpkn konklusio atau suatu kesimpulan.
Alinea IV
Semua asas yg trdpt dlm alinea I, II dan III tsbt pd
hakikatnya mrpkn suatu asas pokok bg alinea ke IV atau
mrpkn konsekuensi logis yaitu isi alinea IV mrpkn tindak
lanjut dari alinea sebelumnya. Isi yg terkandung dlm alinea
IV mrpkn konsekuensi logis atas kemerdekaan yaitu
meliputi pembentukan pemerintahan neg yg meliputi empat
prinsip neg yaitu:
a.Ttg tujuan neg, yg tercantum dlm kalimat “....melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum mencerdaskaan kehidupan bangsa....” (mrpkn
suatu tujuan khusus), dan “....ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial....”
(mrpkn tujuan umum) atau internasional.
b.Ttg hal ketentuan diadakannya UUD Neg, yg berbunyi “.... maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indo...”
c.Ttg hal bentuk neg, yg termuat dlm suatu pernyataan “.... yang
terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat....”
d.Ttg dasar filsafat (dasar kerokhanian) neg, dlm kalimat “....
dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indo”.
 Hubungan antara Pemb UUD 1945 dg Pancasila

You might also like