Laporan KKP

You might also like

You are on page 1of 64

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

Oleh:

Nama : Nurul Istiqamah


Nim : 20TKM504

JURUSAN TEKNIK KIMIA MINERAL

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
2023
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

PENGESAHAN PEMBIMBING LAPANGAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Febri Hartanto

Jabatan : Assistant Manager Operasi

Telah Melakukann kegiatan bimbingan sejak tanggal 03 April 2023 s.d 03 Juli 2023

dan memeriksa hasil Laporan Kuliah Praktek Mahasiswa berikut ini:

Nama : Nurul Istiqamah

Nim : 20TKM504

Program Studi/Jurusan : Teknik Kimia Mineral

Perguruan Tinggi : Politeknik ATI Makassar

Jeneponto, 24 Juni 2023

Mengetahui,

Manager PT PLN Nusantara Power UPK Pembimbing Lapangan


Punagaya

Yunan Kurniawan Febri Hartanto

i
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dalam keadaan sehat wal afiat dan sholawat serta salam semoga selalu
tersuratkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad Sallalahu’alaihi wasallam.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek
(KKP).

Penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktik ini berdasarkan apa yang


didapatkan selama melakukan Kuliah Kerja Praktik di lapangan di PT PLN Nusantara
Power UPK Punagaya, bertempat di Desa Punagaya, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto,
Sulawesi Selatan. Waktu pelaksanaan kegiatan KKP dimulai sejak tanggal 03 April
2023 s/d 03 Juli 2023 sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah
pada program Diploma Tiga (D3) Teknik Kimia Mineral Politeknik ATI Makassar.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan motivasi baik kemudahan dalam
segala hal kepada penulis sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
2. Orang tua tercinta yang selalu mendoakan dan mendukung penulis baik secara
moral maupun material.
3. Bapak Ir. Muhammad Basri, M.M. selaku Direktur Politeknik ATI Makassar
beserta jajarannya yang telahmemberikan arahan dan bimbingan.
4. Ibu Arninda, ST., M.Si selaku ketua Jurusan Teknik Kimia Mineral Politeknik ATI
Makassar.
5. Bapak Frabowo Prasetya selaku pembimbing Praktek Kuliah Kerja Praktek di
Kampus.
6. Pak Narfin selaku pembimbing lapangan Laboratorium kuliah kerja praktek yang
telah memberikan arahan dan bimbingannya.

ii
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

7. Pak Wansha, Kak Zea, Kak Fitri, Kak Fadel selaku Analis Laboratorium WTP.
8. Kak Iccang, Kak Taqim Dan Pak Risal, Selaku Operator WTP.
9. Kak Iccis, Kak Islah, Pak Komar Selaku Analis Laboratorium Batubara.
10. Pak Fauzan selaku Analis Laboratorium Pelumas.
11. Widya Almaidah Kusumah selaku partner KKP yang sangat membantu selama
KKP ini berlangsung.
12. Seluruh karyawan PT PLN (Persero) UPK Punagaya yang selalu memberikan ilmu,
dukungan dan semangat.
13. Seluruh Dosen Teknik Kimia Politeknik ATI Makassar yang telah memberikan
pengetahuan, bimbingan dan wawasannya.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu memberikan
doa, dukungan dan semangat.

Semoga laporan Kuliah Kerja Praktek ini dapat memberikan manfaat baik untuk
penulis maupun bagi para pembaca. Penulis memohon maaf apabila terjadi
kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Akhir kata, Penulis
mengucapkan terima kasih dan besar harapan Penulis akan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sekalian.

Jeneponto, Juni 2022

Nurul Istiqamah

iii
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

DAFTAR ISI

SAMPUL
PENGESAHAN PEMBIMBING LAPANGAN ..................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ vi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... vii

BAB I .............................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Tujuan Kuliah Kerja Praktek .............................................................................. 2

C. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Kullah Kerja Praktek ................................... 3

D. Metode Kuliah Kerja Praktek ............................................................................ 3

BAB II ............................................................................................................................. 5

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................................................. 5

A. Profil perusahaan PT PLN (PERSERO) NUSANTARA POWER ............................ 5

B. Lokasi Pabrik ...................................................................................................... 6

C. Visi dan Misi ....................................................................................................... 7

D. Struktur Organisasi ............................................................................................ 8

E. Proses Bisnis ...................................................................................................... 9

BAB III .......................................................................................................................... 21

PEMBAHASAN............................................................................................................. 21

A. Analisa Kualitas air .......................................................................................... 21

iv
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

B. Analisa Batubara ............................................................................................. 31

C. Analisa Pelumas............................................................................................... 47

BAB IV ......................................................................................................................... 51

PENUTUP ..................................................................................................................... 51

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 51

B. Saran ................................................................................................................ 52

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 53

LAMPIRAN DOKUMENTASI ........................................................................................ 54

v
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2 1 PT PLN (Persero) UPK Punagaya ................................................................ 5
Gambar 2 2 Lokasi PT PLN (Persero) UPK Punagaya ..................................................... 7
Gambar 2 3 Struktur Organisasi PT PLN Nusantara Power UPK Punagaya .................. 8
Gambar 2 4 coal Handling system................................................................................. 9
Gambar 2 5 Diagram Alir Proses Water Treatment Plant ........................................... 11

vi
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. 1 Pengambilan dan Analisa sampel Air Unit 1 dan 2 .............................. 54
Lampiran 1. 2 pengambilan sampel WTP dan WWTP ................................................ 55
Lampiran 1. 3 Proses Analisa Batubara ....................................................................... 55
Lampiran 1. 4 Proses pengambilan sampel dan Analisa sampel pelumas.................. 56

vii
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dari tahun ke tahun kebutuhan akan energi listrik terus mengalami

peningkatan. Energi listrik merupakan salah satu faktor pendukung penting

bagi kehidupan manusia karena banyak sekali peralatan yang biasa

menggunakan listrik sebagai sumber energinya. Dengan pentingnya energi

listrik bagi kehidupan sehari-hari, maka pemanfaatan energi listrik sangat

penting untuk dijaga, karena jumlah energi listrik yang terbatas. Ada

berbagai macam tenaga pembangkit listrik di Indonesia, seperti Pembangkit

Listrik Tenaga Air, Pembangkit Listrik Tenaga Angin, Pembangkit Listrik

Tenaga Uap, Pembangkit Listrik Tenaga Gas.

Pusat listrik tenaga uap (PLTU) Punagaya adalah pembangkit listrik

dengan kapasitas (2 x 100 MW). Pembangkit ini menggunakan potensi dari

uap yang berasal dari batu bara yang mana dari bahan kimia batubara diubah

menjadi uap yang diandalkan untuk memutar turbin uap untuk menghasilkan

listrik. Uap yang digunakan adalah hasil dari proses pemanasan air pada katel

uap (boiler).

Penggunaan air menjadi kebutuhan utama untuk proses

pembangkitan di PLTU. Hal ini menjadikan kebutuhan air menjadi kebutuhan

1
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

utama. PLTU membutuhkan air dengan jumlah yang tidak sedikit untuk

proses kerjanya tak jarang PLTU ditempatkan didekat laut atau dekat dengan

sungai-sungai besar yang ketersediaan airnya terjaga. Namun air dari laut ini

tidak dapat digunakan secara langsung di PLTU karena salinitasnya yang

tinggi akan menyebabkan beberapa masalah seperti korosi, scaling, dan

penyumbatan aliran pipa. Yang berakibat pada penurunan efisiensi sistem di

PLTU dan bahkan menimbulkan kerusakan pada komponen-komponen yang

ada di PLTU.

Dengan pertimbangan hal diatas, maka saya memilih PT PLN

Nusantara Power UNIT PELAKSANAAN PEMBANGKITAN PUNAGAYA untuk

mengetahui proses pengolahan air pada unit Water Treatment Plant serta

dilakukan pemantauan kualitas air proses secara rutin dan dilakukan analisa

air serta batubara agar PLTU Punagaya guna memenuhi standar mutu air dan

batubara. sebagai Kerja Praktek dalam kurikulum mata kuliah wajib untuk

mencapai predikat Program Diploma Tiga (D3).

B. Tujuan Kuliah Kerja Praktek

Tujuan pelaksananan Kerja Praktek (KP), ini antara lain:

1. Untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada Jurusan Teknik Politeknik

ATI Makassar

2
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

2. Untuk mendapatkan pengalaman kerja sekaligus mengimplementasikan

teori yang diperoleh dari bangku kuliah dengan kenyataan di lapangan

kerja

3. Untuk melatih keterampilan, sikap serta pola bertindak di dalam

lingkungan kerja yang sesungguhnya.

4. Mengetahui proses produksi aliran listrik di PT PLN Nusantara Power UPK

Punagaya Kabupaten Jeneponto.

C. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Kullah Kerja Praktek

Kerja praktek dilaksanakan di PT PLN Nusantara Power UPK Punagaya

yang terletak di desa punagaya kecamatan Bangkala kabupaten Jeneponto

provinsi Sulawesi Selatan. Sejak tanggal 03 April 2023 sampai dengan 03 Juli

2023.

D. Metode Kuliah Kerja Praktek

Metode dan sumber data yang digunakan penulis dalam penyusunan

laporan ini adalah:

a. Observasi (pengamatan)

Metode observasi adalah pengumpulan data dengan cara melihat

secara langsung, mendengar dan mengamati objek yang akan dijadikan

bahan penelitian untuk mendapatkan data yang sebenarnya dan

3
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

memperoleh gambaran yang nyata mengenai dunia kerja untuk

penyesuaian data yang diperoleh.

b. Interview (wawancara)

Wawancara atau interview adalah teknik pengumpulan data dengan

melakukan tanya jawab dengan orang yang bersangkutan, Orang yang

bersangkutan yang dimaksud disini adalah pegawai atau staff di PT PLN

Nusantara Power UPK Punagaya.

c. Library research (kepustakaan)

Metode kepustakaan adalah metode dimana penulis mencari

sumber-sumber data lain yang dapat digunakan sebagai referensi (acuan)

4
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Profil perusahaan PT PLN (PERSERO) NUSANTARA POWER

Gambar 2 1 PT PLN (Persero) UPK Punagaya

PLTU Punagaya adalah salah satu proyek di lingkungan PT PLN

(Persero). PT PLN (Persero) dibagi menjadi beberapa macam yang salah

satunya adalah bidang pembangkitan. Peran pembangkit sangat penting

dalam menjamin kualitas energi listrik yang disalurkan ke pelanggan. Unit-

unit pelaksana di bawah UIKL Sulawesi terdapat 6 unit yaitu Unit Pelaksana

Pengendalian dan Pembangkitan (UPDK) Tello, Unit Pelaksana Pengendalian

dan Pembangkitan (UPDK) Bakaru, Unit Pelaksana Pengendalian dan

Pembangkitan (UPDK) Kendari, Unit Pelaksana Pengendalian dan

5
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

Pembangkitan (UPDK) Minahasa, Unit Pelaksana Pengendalian dan

Pembangkitan (UPDK) Gorontalo dan Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK)

Punagaya. Unit Pelaksana Pembangkitan Punagaya adalah sektor yang

membawahi unit secara langsung, yang mana unit tersebut adalah Unit

Pembangkit PLTU Punagaya dengan jumlah karyawan ± 137 orang. Pada

bulan Mei 2015, peletakan batu pertama dimulai, dan secara bertahap

pembangunan PLTU Punagaya unit I dan 2 mulai dikerjakan. Pembangunan

unit I selesai pada tanggal 19 Desember 2018, sedangkan unit 2 selesai 3

bulan setelahnya yaitu pada tanggal 2 Maret 2019. PLTU Punagaya 2 x 110

MW merupakan salah satu kebijakan pemerintah dengan program

percepatan 10.000 MW, Keberadaan proyek ini sangat diperlukan untuk

mengatasi krisis energi yang diakibatkan tingginya kebutuhan listrik yang

berbanding lurus dengan percepatan pertumbuhan ekonomi rakyat wilayah

Sulawesi Selatan. Sehingga diharapkan dengan pembangunan pembangkit

ini, maka PLN akan mampu memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Sulawesi

Selatan dan sekitarnya.

B. Lokasi Pabrik

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Punagaya (2 x

100 MW) berlokasi di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten

Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan. Lahan yang digunakan untuk kegiatan

6
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

ini seluas 163 Ha merupakan milik masyarakat yang telah dibebaskan.

Pembangkit listrik yang dibangun merupakan proyek Pembangkit Listrik

Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara dengan kapasitas sebesar 2 x

100 MW, PLTU Punagaya sudah beroperasi dengan normal. Proses

pembangunan telah dimulai sejak 2012 dengan kegiatan sosialisasi dan

pembebasan lahan. Untuk kegiatan konstruksi telah dimulai pada tahun

2019.

Gambar 2 2 Lokasi PT PLN (Persero) UPK Punagaya

C. Visi dan Misi

1. Visi PT PLN Nusantara Power

“Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka se-Asia Tenggara dan #1

Pilihan Pelanggan untuk Solusi Energi".

2. Misi PT PLN Nusantara Power

7
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

a) Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,

berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan

pemegang saham.

b) Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

c) Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan

ekonomi.

d) Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

D. Struktur Organisasi

Gambar 2 3 Struktur Organisasi PT PLN Nusantara Power UPK Punagaya

8
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

E. Proses Bisnis

Proses bisnis yang ada di UPK Punagaya terdiri dari proses pengolahan

air laut (Water treatment plant), proses pengolahan batu bara (coal

handling), dan juga proses produksi listrik.

1. Coal Ash Handling

Gambar 2 4 coal handling system

Bahan bakar utama yang digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik

oleh PLTU adalah batubara. Oleh karena itu pengelolaan batu bara

menjadi salah satu aspek penting dalam proses bisnis suatu PLTU.

Rangkaian pengelolaan batu bara disebut sebagai coal handling.

Pengelolaan batubara bermula dari dari pembongkaran batu bara dari

kapal tongkang di jetty menggunakan ship unloader. kemudian

ditampung menggunakan belt conveyor yang melalui C1, C2, dan C3

menuju coal yard. Pada C1 terdapat mechanical sampel yang berfungsi

untuk pengambilan sampel dan juga terdapat magnetic separator untuk

9
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

memisahkan batubara dari benda asing. Pada C2 terdapat Emergency

Stop yang berfungsi untuk menghentikan arus listrik jika terdapat

keadaan darurat.

Setelah ditampung, batu bara dibawa menuju bunker melalui C3B, C4,

C5, C6, dan C7 dimana pada C4 memiliki primary crusher dan pada C5

terdapat Vibrating screen dan secondary crusher. Crusher digunakan

untuk menghancurkan batubara sehingga memiliki ukuran yang sesuai

dengan ketentuan, Perbedaan antara primary crusher dan secondary

crusher yaitu primary crusher untuk menghasilkan hingga ukuran <30mm

dan pada secondary crusher untuk menghasilkan hingga berukuran

<8mm. Pada C6 terdapat mechanical sampel yang berfungsi untuk

pengambilan sampel. Pada C7 terdapat Screen Hopper sebagai tempat

masuk batubara menuju bunker. Batu bara pada coal bunker siap untuk

digunakan pada boiler melalui coal feeder.

Parameter Analisa Batubara

1) Total Moisture (25%-40%)

2) Analisa Moisture In Analysis (13.80%-25%)

3) Ash Content (3.30%-6%)

4) Volatile Matter (27.90%-40%)

5) Fixed Carbon (23%-41%)

10
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

6) Sulfur (0.13-0.58)

7) Analisa Calori Value (3700kcal\kg-4700kcal/kg)

8) Carbon (65%-80%)

9) Hidrogen (3%-5.90%)

10) Nitrogen (0.54%-1.20%)

11) Oksigen (12%-30%)

2. Water Treatment Plant

Water Treatment Plant (WTP) adalah suatu unit pengolahan air laut

menjadi Raw Water, potable water dan demineral water dengan cara

menghilangkan kandungan mineral yang terkandung pada air tawar.

Proses untuk penghilangan garam-garam yang tertahan dalam air laut

disebut desalinas proses desalinasi di PLTU Punagaya menggunakan

teknologi reverse osmosis membran.

Gambar 2 5 Diagram Alir Proses Water Treatment Plant

11
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

a. Pre-Treatment

Sea water intake merupakan tempat penampungan air laut untuk

kebutuhan PLTU Punagaya. Air laut masuk ke penampungan melalui

kanal yang terhubung langsung dengan laut. Proses water treatment

diawali dengan memompakan air laut oleh Sea Water Pump/bypass

Circulating Water Pump dengan flow 100 m3/h dimana air laut

tersebut telah diinjeksikan NaOCl (Sodium Hipoklorit) dengan

konsentrasi 1 ppm (continuous injection) dan 3-4 ppm (shock

injection) untuk memabukkan biota-biota laut yang terbawa dan telah

dilewatkan melalui saringan kasar seperti travelling screen. Proses

penyaringan awal untuk menyaring benda berukuran besar seperti

sampah oleh traveling screen untuk mengangkut sampah atau biota

laut yang lolos. Setelah lolos air dialirkan menuju Flocculant

Sedimentation Basin (FSB).

Pada flocculant Sedimentation Basin (FSB) dilakukan proses

koagulasi dimana Koagulasi adalah suatu mekanisme penetralan

dimana partikel - partikel koloid yang bermuatan dinetralkan

muatannya, setelah penetralan maka partikel akan saling mendekati

satu sama lain sehingga membentuk flok yang kecil melalui suatu

proses penambahan koagulan. Tujuannya adalah untuk mengikat atau

12
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

mengumpulkan kotoran - kotoran yang tidak bisa disaring melalui

filter biasa. Kemudian flokulasi Flokulasi adalah suatu mekanisme

dimana flok kecil tersebut akan dilalui suatu media flokulan

(Polyelektrolit) digabungkan menjadi flok yang lebih besar sehingga

massa bertambah agar dapat mengendap. Flok - flok yang semakin

membesar itu akan mengendap sejalan dengan pertambahan luas

permukaan aliran, sehingga waktu pengaliran akan lebih lama dan

reaksi yang terjadi akan semakin sempurna., dan sedimentasi dimana

Sedimentasi adalah suatu mekanisme dimana flok yang sudah cukup

besar tersebut akan mengendap dan turun ke permukaan air karena

gaya gravitasi bumi. Proses FSb dilakukan dengan menginjeksikan

bahan kimia polialuinium chlorite (sebagai koagulan), yang dapat

menurunkan turbidity pada air laut yang selanjutnya akan memasuki

proses filter sistem kemudian air disimpan pada sea water reservoir.

b. Desalinasi Air laut

Pada sea water reservoir dimana kotoran yang mengumpal akan

mengendap. Air laut dari sea water reservoir dipompa ke menuju ke

multi media filter memakai pompa chemical raw water pump dengan

flow 57 m3/h.

13
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

Multi Media Filter merupakan penyaring pertama untuk partikel-

partikel tersuspensi dalam air yang juga berfungsi menghilangkan bau,

warna, dan clorin pada air. Komponen yang digunakan dalam MMF

(Multi Media Filter) adalah pasir kuarsa dan antrasit. Dari MMF air

akan menuju ke ACF (Activited Carbon Filter).

Pada ACF berisi karbon aktif merupakan penyaring kedua untuk

partikel-partikel tersuspensi dalam air yang lolos pada multimedia

filter Fungsi dari karbon aktif ini sendiri ialah Menghilangkan

kekeruhan (turbidity).

Tahapan selanjutnya, air dari ACF dialirkan menuju catridge filter

1" dengan tujuan menyaring partikel pengotor pada air yang

berukuran >5 um. Kemudian air dihisap oleh High Pressure Pump (air

dinaikkan tekanannya agar bisa melewati Primary RO) dan sebgian air

dri Primary RO di Reject ke Clorint plant dan sebagiannya ke ke Raw

water Tank kemudian di pompa Kembali ke Secondary RO

menggunakan High Pressure Pump 2nd dan dialirkan menuju catridge

filter 1 agar bisa melewati Secondary RO lalu ke Intermediate Water

Tank.

14
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

c. Make up water

Air dari Intermediate di pompa menggunakan Intermediate

Water Pump ke Mix Bed. Didalam mix bed terjadi pertukaran ion

antara kation H dan anion OH sehingga regeneran resin kation

biasanya digunakan HCI (asam kuat) sebagai pengganti kation

menjadi H kembali. Dan regeneran resin anion biasanya digunakan

NaOH (basa kuat) sebagai pengganti anion menjadi OH. Setelah itu

air telah menjadi air demin. Air Demin adalah air yang terbuat dari

proses pemurnian air dan terbebas dari mineral-mineral yang

terlarut dalam air. Air demin ini di tamping pada Demin Tank yang

nantinya akan di pompa menggunakan Boiler Water Pump untuk di

kirim ke boiler.

Adapun parameter Analisa air di UPK Punagaya yaitu :

a. Deaerator Water

 Hydrazine : 10 – 100 ug/L

b. Feed water

 pH : 8.5 - 9.5

 Conductivity : < 1 us/cm

 Hydrazine : 10 – 100 ug/L

 Besi : ≤ 15 ug/L

15
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

 Silika : ≤ 80 ug/L

c. Boiler water

 pH : 8.5-9.5

 Conductivity : ≤ 60 us/cm

 Phospat : 2-10 ug/L

 Besi : ≤ 15 ug/L

 Silika : ≤ 2000 ug/L

d. Saturated Steam

 pH : 8.5 - 9.5

 Conductivity : 0.15 us/cm

 Sodium : ≤ 5 ug/L

 Silika : ≤ 15 ug/L

e. Superheated Steam

 pH : 8.5 - 9.5

 Conductivity : 0.15 us/cm

 Sodium : ≤ 5 ug/L

 Silika : ≤ 15 ug/L

f. Closed Circulating Cooling Water (C3W)

 pH : 7-9

 Conductivity : ≤ 30 us/cm

16
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

g. Inlet Flocculant

 pH : 6-9

 TSS : Natural

 Conductivity : us/cm

 Turbidity : maks 10 NTU

h. Outlet Flocculant

 pH : 6-9

 TSS : Natural

 Turbidity : maks 10 NTU

 Klorin : 0.1 - 0.2 ppm

i. Inlet MMF

 TSS : Natural

 Turbidity : maks 10 NTU

j. Outlet MMF

 TSS : Natural

 Turbidity : maks 10 NTU

k. Inlet ACF

 TSS : Natural

 Turbidity : maks 10 NTU

17
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

l. Outlet ACF

 TSS : Natural

 Turbidity : maks 10 NTU

m. Outlet Primary RO

 pH : 6-9

 Conductivity : us/cm

n. Outlet Secondary RO

 pH : 6-9

 Conductivity : us/cm

3. Proses produksi listrik UPK Punagaya

Proses Pembangkitan Listrik PLTU Punagaya Pada proves

pembangkitan listrik di PLTU Punagaya digunakan batu bara untuk

memanaskan air menjadi asap, Awalnya, batu bara yang berasal dari letty

dipisahkan dari benda asing (logain) dengan menggunakan magnetic

separator, kemudian disimpan di coal yard. Setelah dari coal yard,

kembali diangkut menggunakan conveyor belt menuju ke primary

crusher dan secondary crusher untuk dihaluskan, setelah itu masuk ke

coal bunker sebagai tempat penyimpanan batu bara terakhir sebelum

masuk ke furnace. Air yang digunakan pada pembangkitan listrik di PLTU

berasal dari air laut yang diambil melalui intake, dari intake air masuk ke

18
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

Water Treatment Plant untuk diolah menjadi air demineralized (air

demin), dimana air demin adalah air yang tidak mengandung mineral dan

PH sekitar 7-9. Setelah itu Air demin masuk ke kondensor lalu dipompa

oleh condensator extraction pump (CEP) ke LP Heater, dimana LP heater

terdiri dari 7, 6, 5, dan 4 yang masing-masing berguna untuk

memanaskan air secara bertahap dengan tekanan yang rendah, dari LP

Heater air masuk ke Deaerator untuk menghilangkan kandungan oksigen

pada air dimana didaerator diinjeksikan Hidrazine dan Amonia dimana

fungsi Hidrazine adalah menghilangkan oksigen dan fungsi amonia untuk

menaikkan pH dari air umpan tersebut. Selanjutnya air masuk ke HP

Heater 2 dab HP Heater 1 yang gunanya sama seperti LP Heater tetapi

memiliki tekanan yang tinggi. Setelah dari HP heater kemudian ke

economizer dimana economizer untuk dipanaskan kembali dan juga

panas dari air disesuaikan didalam economizer agar tidak terjadi termal

stress pada boiler. Pada akhirnya setelah air masuk keboiler untuk

dijadikan uap. Boiler yang digunakan adalah tipe CFB (Circulating

Fluidized Bed), dimana boller tersebut menggunakan medium pasir

sebagai penghantar panas, sebelum boiler dioperasikan, pasir diratakan

diatas nozel-nozel, pada saat pasirnya telah rata dimasukkanlah udara

melalui Primary Air Fan (PAF), melalui nozel- nozel yang berada di bawah

19
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

pasir itu, kemudian dimasukkan minyak High Speed Diesel untuk operasi

awal boiler sampai suhunya 350 °C. Setelah suhunya sudah sampal

350°C, maka disuplai batu bara sebagai bahan bakar utama yang diambil

dari coal bunker. Batu bara terus disuplai terus-menerus di furnace

hingga suhu 700-800 "C. Di dalam Boiler air dipanaskan hingga menjadi

uap, lalu ditampung pada steam drum. Di dalam steam drum terdapat

separator yang berguna memisahkan uap kering dan uap jenuh. Uap

jenuh akan dipanaskan kembali di boiler sedangkan uap kering dialirkan

menuju super heater untuk dipanaskan dan dinaikkan tekanannya.

Setelah itu uap masuk keturbin melalui main steam valve (MSV) dan akan

memutar turbin yang dikopel dengan generator yang mengubah energi

gerak dari turbin menjadi energi listrik.

20
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

BAB III

PEMBAHASAN
A. Analisa Kualitas Air

1. Analisa Hydrazine

Adapun inhibitor yang dapat mengurangi adanya korosi adalah

hydrazine. Hydrazine merupakan suatu senyawa hydronitrogen yang

memiliki rumus molekul N2H4dan dapat ditemui dalam bentuk

larutan. Hydrazine adalah reduktor kuat dan banyak digunakan

dalam bidang pengolahan air, khususnya dalam sistem air umpan

boiler(Boiler Feed Water) sebagai pengikat oksigen. Kadar hydrazine

maka dari itu dilakukan Analisa hydrazine untuk mengetahui oksigen

yang terdapat di dalam air (Dewi, Zainuri, Anggoro, & Winanto, 2017)

Berikut adalah instruksi kerja Analisa hydrazine:

a. Dinyalakan spektrofotometer DR 3900, ditunggu hingga system check

selesai

b. Dipilih “favorite program” lalu dipilih 231-Hydrazine

c. Dipilih “Timer” pada alat

d. Diambil sampel air yang akan dianalisa

e. Dituang sampel kedalam gelas ukur sebanyak 25 ml (larutan sampel)

f. Dituang sampel kedalam kuvet sebanyak 10 ml (larutan blanko)

21
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

g. Dipindahkan sampel ke dalam tabung reaksi 25ml

h. Ditambahkan Reagent N2H4 ke dalam sampel sebanyak 2,5ml

i. Ditekan “mulai” pada alat untuk menjalankan timer selama 12 menit

j. Dituang larutan sampel ke dalam kuvet sebanyak 10ml

k. Dipersihkan kuvet (latutan blanko) menggunalan tissue sebelum

dimasukkan ke dalam spektrofotometer DR 3900

l. Diperhatikan arah kuvet, tulisan “10ml” menghadap ke depan

m. Dimasukkan blanko kemudian ditekan “ZERO”. Ditunggu hingga layer

menunjukkan angka “0”

n. Dituang sampel yang sudah ditambahkan reagent ke dalam kuvet,

dibersihkan dan dimasukkan ke dalam spektrofotometer DR 3900 lalu

ditekan “READ”. Dtunggu hingga layer menunjukkan hasil pembacaan.

o. Dicatat hasil Analisa Hydrazine pada tampilan alat

p. Dibersihkan alat-alat yang telah digunakan

2. Analisa Phosphat

Pembentukan deposit dan korosi terjadi akibat adanya garam -

garam kalsium dan magnesium yang terdapat pada air yang digunakan

dalam boiler. Bila kadar phosphate tinggi atau berkurangnya

phosphate dalam air umpan boilerakan menyebabkan terbentuknya

korosi atau pembentukan deposit yang berakibat panas yang tidak

22
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

merata pada boiler dan energi yang dibutuhkan pada boiler semakin

tinggi untuk menghasilkan uap (Renaldi, Suprianto, & Hermanto, 2023).

Berikut instruksi kerja Analisa phospat:

a. Dinyalakan spektrofotometer DR 3900, ditunggu hingga system check

selesai

b. Dipilih “favorite program” lalu dipilih 480-P React MO

c. Dipilih “Timer” pada alat

d. Diambil sampel air yang akan dianalisa

e. Dituang sampel kedalam gelas ukur sebanyak 10ml

f. Dipindahkan sampel ke dalam tabung reaksi 50ml

g. Ditambahkan 2,5ml larutan ammonium molibdate dan 2 tetes larutan

Tin (II) Clorida ke dalam sampel diatas

h. Dituang air demin ke dalam gelas ukur sebanyak 40ml

i. Ditekan “mulai” pada alat untuk menjalankan timer selama 7 menit

j. Dituang air demin sebagai blanko ke dalam kuvet

k. Dipersihkan kuvet menggunalan tissue sebelum dimasukkan ke dalam

spektrofotometer DR 3900

l. Diperhatikan arah kuvet, tulisan “10ml” menghadap ke depan

m. Dimasukkan blanko kemudian ditekan “zero”. Ditunggu hingga layer

menunjukkan angka “0”

23
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

n. Dituang sampel yang sudah ditambahkan reagent ke dalam kuvet,

dibersihkan dan dimasukkan ke dalam spektrofotometer DR 3900 lalu

ditekan “READ”. Dtunggu hingga layer menunjukkan hasil pembacaan.

o. Dicatat hasil Analisa Phospat pada tampilan alat

p. Dibersihkan alat-alat yang telah digunakan

3. Analisa Fe(Besi)

Analisa Fe bertujuan Untuk mengentahui kandungan Fe terlarut pada

feed water boiler. Keberadaan Fe (besi) ini harus di perhatikan agar

tidak menimbulkan maka perlu dilakukan analisa Fe . Apabila

kandungan Fe di boilerterlalu tinggi, maka bisa mengakibatkan boiler

korosi dan bisa terjadi kebocoran pipa –pipa boiler sehingga boiler trip

atau mati (Audia, 2020). Berikut instruksi kerja Analisa Fe:

a. Dinyalakan spektrofotometer DR 3900, ditunggu hingga system check

selesai

b. Dipilih “favorite program” lalu dipilih 260-Iron FerroZine

c. Dipilih “timer” pada alat

d. Diambil sampel air yang akan dianalisa

e. Dituang sampel kedalam gelas ukur sebanyak 25 ml (larutan sampel)

f. Dituang sampel kedalam kuvet sebanyak 10 ml (larutan blanko)

g. Dipindahkan sampel ke dalam tabung reaksi 25ml

24
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

h. Ditambahkan Ferrozine Iron Reagent ke dalam sampel sebanyak

0,5ml

i. Ditekan “mulai” pada alat untuk menjalankan timer selama 5 menit

j. Dituang larutan sampel ke dalam kuvet sebanyak 10ml

k. Dipersihkan kuvet (latutan blanko) menggunalan tissue sebelum

dimasukkan ke dalam spektrofotometer DR 3900

l. Diperhatikan arah kuvet, tulisan “10ml” menghadap ke depan

m. Dimasukkan blanko kemudian ditekan “ZERO”. Ditunggu hingga layer

menunjukkan angka “0”

n. Dituang sampel yang sudah ditambahkan reagent ke dalam kuvet,

dibersihkan dan dimasukkan ke dalam spektrofotometer DR 3900 lalu

ditekan “READ”. Dtunggu hingga layer menunjukkan hasil pembacaan.

o. Dicatat hasil Analisa Fe pada tampilan alat

p. Dibersihkan alat-alat yang telah digunakan

4. Analisa Silika

Kandungan silika dalam air boiler tidak boleh berlebihan, karena

jika terlalu banyak dapat menyebabkan silika carry-over. Silika akan

cenderung terlarut dalam keadaan panas dan terendapkan (deposit)

dalam keadaan dingin membentuk kerak di sudut turbine. Sudut

yang terus menerus tertempeli sedimen ini akan menyebabkan

25
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

gerakannya tidak seimbang (unbalance) sehingga dapat menyebabkan

vibrasidan shaft bisa bengkok atau patah Analisa Silika bertujuan untuk

mengetahui kandungan silika yang ada pada feed water, Boiler Water,

saturated, superheater, dan condensate agar tidak membentuk kerak

dan korosi (Feriyanto, 2018). Berikut instruksi kerja Analisa silika:

a. Dibilas alat silika meter dengan air demin. Kemudian ditekan tanda

drain pada alat

b. Dimasukkan sampel 100 ml ke dalam beaker glass 500 ml

c. Ditambahkan 3 ml larutan silika 1, diaduk (ditunggu selama 5 menit)

d. Ditambahkan 3 ml larutan silika 2, diaduk (ditunggu selama 1 menit)

e. Ditambahkan 2 ml larutan silika 3, diaduk (ditunggu selama 8 menit)

f. Dituang setengah dari sampel untuk membilas, kemudian ditekan

tanda drain pada alat

g. Dituang semua sisa sampel, kemudian ditunggu hingga angka pada

layar stabil

h. Dicatat hasil Analisa silika yang ada pada layar

i. Dibilas kembali dengan air demin, kemudian ditekan tanda drain pada

alat.

26
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

5. Analisa Chlorine

Analisa clorin bertujuan untuk mengetahui apakah air yang digunakan

pada pengolahan air pada water treatment itu masih masih banyak

mengandung khlorin dengan kadar yang tinggi yang apabila dibuang

ke lingkungan dapat mencemari perairan dan menyebabkan

kematian mikroorganisme. Maka dari itu dilakukan Analisa clorin

(Faniansya, 2018). Berikut instruksi kerja Analisa Chlorin:

a. Dinyalakan spektrofotometer DR 3900, ditunggu hingga system check

selesai

b. Dipilih “favorite program” lalu dipilih 80-Free Chlorine F&T PP

c. Dipilih “Timer” pada alat

d. Diambil sampel air yang akan dianalisa

e. Dipipet sampel sebanyak 10ml

f. Ditambahkan DPD free Chlorine ke dalam sampel sebanyak 1 pcs

g. Ditekan “mulai” pada alat untuk menjalankan timer selama 3 menit

h. Dituang larutan sampel ke dalam kuvet sebanyak 10ml

i. Dipersihkan kuvet menggunakan tissue sebelum dimasukkan ke

dalam spektrofotometer DR 3900

j. Diperhatikan arah kuvet, tulisan “10ml” menghadap ke depan

27
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

k. Dimasukkan blanko kemudian ditekan “ZERO”. Ditunggu hingga layer

menunjukkan angka “0”

l. Dituang sampel yang sudah ditambahkan reagent ke dalam kuvet,

dibersihkan dan dimasukkan ke dalam spektrofotometer DR 3900 lalu

ditekan “READ”. Dtunggu hingga layer menunjukkan hasil pembacaan.

m. Dicatat hasil Analisa Free Chlorine pada tampilan alat

n. Dibersihkan alat-alat yang telah digunakan

6. Analisa TSS

Total Suspended Solid atau padatan tersuspensi total (TSS) adalah

residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan

ukuran partikel maksimal 2 μm atau lebih besar dari ukuran

partikel koloid. Yang termasuk TSS adalah lumpur, tanah liat,

logam oksida, sulfida, ganggang, bakteri dan jamur. TSS umumnya

dihilangkan dengan flokulasi dan penyaringan. TSS memberikan

kontribusi untuk kekeruhan (Turbidity) dengan membatasi penetrasi

cahaya untuk fotosintesis dan visibilitas di perairan. Maka dari itu

dilakukan analisis TSS untuk mengetahui tidak ada sisa padatan terlarut

(Rinawati, 2016).

28
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

Berikut instruksi kerja Analisa TSS:

a. Diambil sampel yang akan dianalisa

b. Ditekan tombol “ON/OFF” pada alat

c. Dipilih “OPTIONS”, lalu dipilih “ALL PROGRAM”

d. Dipilih “630 Suspended Solid”, lalu dipilih “OK’

e. Diisi kuvet dengan Air demin, kemudian dipilih “ZERO” sampai

muncul angka 0 mg/L pada aiat

f. Diisi kuvet dengan sampel, kemudian dipilih “READ”

g. Dicatat hasil Analisa TSS yang tertera pada layer

7. Analisa Turbidity

Kekeruhan dapat diartikan sebagai ukuran relative kejernihan air.

Kekeruhan bukanlah ukuran langsung dari partikel tersuspensi dalam air

tapi sebaliknya, yaitu ukuran efek hamburan partikel terhadap cahaya.

Kekeruhan mengukur seberapa besar partikel memengaruhi cahaya yang

ditransmisikan di dalam air atau bagaimana cahaya itu memantulkan

partikel di dalam air. Maka dari itu dilakukan Analisa Turbidity yang

bertujuan untuk mengukur kekeruhan air atau larutan (Alaerts, 1987).

Berikut instruksi kerja Analisa Turbidity:

1) Diambil sampel yang akan dianalisa

2) Ditekan tombol “ON/OFF” pada alat HACH-2100Q

29
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

3) Dibilas kuvet dengan air demin lalu dikeringkan

4) Diisi kuvet dengan sampel sampai tanda batas

5) Dimasukkan kuvet ke dalam alat HACH-2100Q

6) Ditekan “READ” dan dicatat hasil Analisa turbidity yang tertera pada

layer

8. Analisa pH

PH disebut juga power hydrogen menunjukan konsentrasi

ionhydrogen(H+) didalam sempel air, PH di ukur untuk mengetahui asam

dan basa dari sempel air. Ion hydrogen H+ tidak hanya untuk H2O tapi

juga terkandung dalamunsur-unsur lainnya(sedikit). H+ mempunyai

keseimbangan dinamis di dalam air(H2O). Maka dari itu dilakukan Analisa

pH yang bertujuan mengukur tingkat asam basa suatu larutan apakah

larutan tersebut tergolong asam, basa, atau netral. Analisa ini memakai

pH meter (Alaerts, 1987). Berikut instruksi kerja Analisa pH:

a. Dinyalakan alat pH meter

b. Dibilas sensor probe pH menggunakan air demin

c. Dibilas sensor probe pH menggunakan sampel

d. Dicelupkan sensor probe pH ke dalam sampel yang akan dianalisa

e. Ditunggu beberapa saat sampai nilai pH stabil pada layar alat

f. Dicatat hasil Analisa pH yang tertera pada layar alat

30
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

9. Analisa Conductivity

Analisa conductivity bertujuan untuk mengetahui apakah suatu larutan

mampu untuk menghantarkan arus listrik. Oleh karena itu pengukuran

konduktivitas pada dasarnya dilakukan dengan mengukur tahanan dari

larutan. Berikut adalah instruksi kerja Analisa Conduktivity:

a. Dinyalakan alat pH meter

b. Dibilas sensor probe conductivity menggunakan air demin

c. Dibilas sensor probe conductivity menggunakan sampel

d. Dicelupkan sensor probe conductivity ke dalam sampel yang akan

dianalisa

e. Ditunggu beberapa saat sampai nilai conductivity stabil pada layar

alat

f. Dicatat hasil Analisa conductivity yang tertera pada layar alat

B. Analisa Batubara

Adapun parameter-parameter analisa batubara pada PT PLN Nusantara

Power Punagaya adalah sebagai berikut :

1. Preparasi Batubara

a. Sample yang dipreparasi berasal dari Pelanggan atau yang diantarkan

oleh Petugas Pengambil sampel.

b. Lakukan Pengurangan dan pembagian seseuai diagram alir berikut.

31
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

2. Pengujian Batubara

2.1 Analisa Moisture

Moisture merupakan kandungan air yang terdapat pada batubara,

hal ini terjadi tidak lepas dari genesa batubara itu sendiri, baik

32
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

lingkungan pengendapannya maupun materi pembentuk batubara.

Berdasarkan lingkungan pengendapannya batubara terbentuk di

daerah berawa, sehingga memungkinkan air mengisi pori – pori

ataupun rekahan batubara. Kemudian berdasarkan materi pembentuk

batubara, kandungan air yang terdapat pada batubara merupakan

kandungan air yang terdapat pada tumbuhan pembentuk batubara

yang terperangkap di dalam matriks batubara. Sehingga dari hal

tersebut air yang terkandung pada batubara dapat dibedakan menjadi

inherent moisture yang merupakan kandungan air bawaan dari

tumbuhan dimana kandungan air ini akan hilang dengan pemanasan

105 – 110°C selama 1 – 2 jam (Marwanza, 2013). Berikut instruksi kerja

dan perhitungan Analisa moisture batubara:

Moisture sampel (%) =

Dimana : A = W2-W1, B = W3-W1

Keterangan :

A = Berat Sampel yang digunakan (gram)

B = Berat Sampel setelah dipanaskan (gram)

W1 = Berat Cawan Kosong tanpa sampel sebelum dipanaskan

(gram)

W2 = Berat Cawan + Sampel sebelum dipanaskan (gram)

33
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

W3 = Berat Cawan + Berat sampel sesudah dipanaskan

a. Sampel yang digunakan lolos sieve 0,25 mm

b. Ditimbang dan catat berat cawan kosong (WI), kemudian

masukkan sample sebanyak 1.0000 gram ke dalam crucible/cawan

(W2).

c. Dipastikan Instrumen Electro Thermal Drying oven terhubung pada

sumber listrik. Dan dinyalakan Instrumen Crushing Devider dengan

cara menekan tombol power switch ke Posisi ON. Dipastikan Fan

switch dalam mode ON

d. Disetting temperatur pada suhu 107 °C (+ 3°C)

e. Ditempatkan crucible/cawan berisi sampel kedalam oven yang

temperature 104-110° C selama 1 jam.

f. Dikeluarkan dari oven Jika proses pengeringan telah selesai dan

simpan dalam desikator selama 30 menit

g. Ditimbang dan catat berat crucible/cawan + sampel (W3).

h. Ditekan tombol switch OFF setelah selesai penggunaan Electro

Thermal Drying Oven

2.2 Analisa TM(Total Moisture)

Penentuan kadar air total batubara dapat diketahui apabila

sudah mendapatkan data Air dry loss dan Nilai Moisture in Analysis

34
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

batubara tersebut. Untuk penentuan ADL batubara didapat dari berat

sampel yang hilang selama proses pengeringan batubara pada suhu

kamar atau pada temperatur maksimal 40°C sedangkan untuk MIAS

dilakukan dengan cara mengeringkan batubara pada suhu 107+3°C

(Marwanza, 2013). Berikut perhitungan Total Moisture Batubara:

TM= ( )

Keterangan:

MIAS= Nilai Moisture in Analisis (%)

ADL= Nilai Air Dry Loss (%)

2.3 Analisa Ash Content

Ash merupakan residu yang tersisa setelah pembakaran

batubara pada kondisi tertentu ( ASTM D – 3174 ; ISO 1171 ) dengan

komposisi utama adalah oxides dan sulfates. Ash terbentuk sebagai

hasil dari perubahan kimia yang berlangsung pada mineral matter

selama “Ashing process”. Kuantitas dari ash bisa lebih, sama dengan,

ataupun kurang dari kuantitas mineral matter dari batubara, hal ini

tergantung pada kondisi mineral matter dan perubahan kimia yang

berlangsung pada proses pengabuan (Marwanza, 2013). Berikut

instruksi kerja Analisis Ash:

35
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

a. Sample yang digunakan lolos sieve no 60 (250 um) (ASTM D

20013-2)

b. Dipastikan gas oksigen, nitrogen dan air compressor cukup untuk

analisa dan pastikan tekanan masing-masing gas:

 Oksigen UHP 35 psi (2.4 bar)

 Nitrogen UHP 35 psi (2.4 bar)

 Compressed air: 45 psi

c. Dinyalakan blower External dengan menggunakan tombol power

d. Dipastikan sumber listrik berada pada posisi ON

e. Dinyalakan computer dan kemudian buka software TGA701

dengan menggunakan flashdisk key yang disediakan.Diklik

diagnostic pilih ambient tunggu sampai semua parameter stabil.

Dilakukan system chek dengan cara, pilih system chek, lalu klik

star. Selesaikan dengan klik stop. Dipastikan ambient monitor

sudah stabil dan sesuai parameter

f. Disiapkan crucible (cawan) yang sudah dibersihkan sesuai dengan

jumlah sampel yang akan dianalisa dan tambahkan crucible

(cawan) kosong untuk reference.

g. Diklik tombol analyze atau tombol F5 pada keyboard untuk

analisa.

36
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

h. Diletakan sejumlah crucible (cawan) kosong pada carosaul, sesuai

perintah layar monitor. Setelah itu tekan tombol actuator

didepan analyzer atau klik gambar tombol actuator pada layar

 Ditunggu beberapa saat software akan menginisialisasi

crucible berdasarkan id sample dan menimbang berat

crucible (cawan) kosong

 Lakukan monitor pada Carousel/crucible dengan cara klik

Viev >> Carousel.

 Lakukan monitor pada balance dengan cara klik Viev >>

Balance

 Setelah selesai inisialisasi furnace akan membuka dan

Carousel akan berputar ke posisi crucible/cawan pertama

(posisi ini setelah home).

i. Masukkan sampel 1.0000 gram (5%) kedalam crucible/cawan

kosong tersebut. Kemudian tekan kembali tombol actuator untuk

berpindah ke crucible/cawan berikutnya sampai semua

crucible/caawan terisi semua. Kemudian Analisa akan berjalan

Shutdown Instrumen

j. Dipastikan temperature furnace dibawah 100°C setelah selesai

Analisa kemudian ditekan saklar Instument keposisi OFF untuk

37
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

mematikan alat, dishutdown computer diOFF-kan blower

External, diclose regulator oksigen dan Nitrogen, dan diOFF-kan

air compressor.

2.4 Analisa Volatil Matter

Volatile Matter adalah zat terbang yang terkandung dalam

batubara.Zat yang terkandung dalam volatile matter ini biasanya gas

hidrokarbon terutama gas methane.Volaitile matter ini berasal dari

pemecahan struktur molekul batubara pada rantai alifatik pada

temperature tertentu. Kandungan volatile matter ini mempengaruhi

kesempurnaan pembakaran dan intensitas api. Penilaian itu

didasarkan pada rasio atau perbandingan antara kandungan karbon

dengan zat terbang yang disebut rasio bahan bakar (fuel ratio).

Berdasarkan ASTM, semakin tinggi nilai fuel ratio maka jumlah karbon

di dalam batubara yang tidak terbakar juga semakin banyak

(Marwanza, 2013). Berikut instruksi kerja Analisis Volatil metter:

a. Sample yang digunakan lolos sieve no 60 (250 um) (ASTM D

20013-2)

b. Dipastikan gas oksigen, nitrogen dan air compressor cukup untuk

analisa dan pastikan tekanan masing-masing gas:

 Oksigen UHP 35 psi (2.4 bar)

38
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

 Nitrogen UHP 35 psi (2.4 bar)

 Compressed air: 45 psi

c. Dinyalakan blower External dengan menggunakan tombol power

d. Dipastikan sumber listrik berada pada posisi ON

e. Dinyalakan computer dan kemudian buka software TGA701

dengan menggunakan flashdisk key yang disediakan.Diklik

diagnostic pilih ambient tunggu sampai semua parameter stabil.

Dilakukan system chek dengan cara, pilih system chek, lalu klik

star. Selesaikan dengan klik stop. Dipastikan ambient monitor

sudah stabil dan sesuai parameter

f. Disiapkan crucible (cawan) yang sudah dibersihkan sesuai dengan

jumlah sampel yang akan dianalisa dan tambahkan crucible

(cawan) kosong untuk reference.

g. Diklik tombol analyze atau tombol F5 pada keyboard untuk

analisa.

h. Diletakkan sejumlah crucible (cawan) kosong pada carosaul,

sesuai perintah layar monitor. Setelah itu tekan tombol actuator

didepan analyzer atau klik gambar tombol actuator pada layar

39
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

 Ditunggu beberapa saat software akan menginisialisasi

crucible berdasarkan id sample dan menimbang berat

crucible (cawan) kosong

 Lakukan monitor pada Carousel/crucible dengan cara klik

Viev >> Carousel.

 Lakukan monitor pada balance dengan cara klik Viev >>

Balance Setelah selesai inisialisasi furnace akan membuka

dan Carousel akan berputar ke posisi crucible/cawan

pertama (posisi ini setelah home).

i. Masukan sampel 1.0000 gram (5%) kedalam crucible/cawan

kosong tersebut. Kemudian tekan kembali tombol actuator untuk

berpindah ke crucible/cawan berikutnya sampai semua

crucible/caawan terisi semua lalu tutup cawan . Kemudian

Analisa akan berjalan Shutdown Instrumen

j. Dipastikan temperature furnace dibawah 100°C setelah selesai

Analisa kemudian ditekan saklar Instument keposisi OFF untuk

mematikan alat, dishutdown computer diOFF-kan blower

External, diclose regulator oksigen dan Nitrogen, dan diOFF-kan

air compressor.

40
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

2.5 Analisa Fixed Carbon

Fixed carbon adalah material sisa setelah penentuan

kandungan air, volatile matter dan ash. Faktanya, fixed carbon

merupakan perhitungan material padat yang dapat terbakar pada

batubara setelah hilangnya volatile matter. Hal ini seperti penentuan

sisa karbon pada minyak bumi dan produk minyak dan juga mewakili

perkiraan hasil dari thermal coke dari batubara Nilai fixed carbon

merupakan salah satu nilai yang digunakan dalam penentuan efisiensi

alat pembakaran batubara. Nilai fixed carbon merupakan perhitungan

material padat yang dapat terbakar setelah volatile matter dalam

batubara hilang (Marwanza, 2013). Berikut perhitungan fixed carbon

Analisa batubara:

% FC= 100%-(IM+AC+VM)×100%

Keterangan:

FC= Fixed Carbon (%)

IM= Inherent Moisture (%)

AC= Ash Content (%)

VM= Volatile Matters (%)

41
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

2.6 Analisa Sulfur

Total sulfur data ( ASTM D – 3177 ; ASTM D – 4239 ) diperlukan

sebagai kontrol yang efektif terhadap emisi dari oxida sulfur ketika

batubara digunakan sebagai bahan bakar. Emisi dari oksida sulfur

mengakibatkan pengkorosian alat dan slagging pada alat pembakar

atau boiler. Emisi dari oksida sulfur ini merupakan kontribusi besar

terhadap polusi udara dan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu

data sulfur perlu diambil sebagai evaluasi penggunaan batubara

untuk tujuan pembakaran (Marwanza, 2013). Berikut instruksi kerja

Analisa sulfur:

a. Dipastikan konektor sumber listrik berada pada posisi ON

b. Dinyalakan computer

c. Ditekan tombol Power Switch pada Alat Sulfur Analyzer untuk

menyalakan alat. Lalu Buka software S3200 Kulun Analyse Sulfur

System (Password: CSKY). Namakan Sampel yang akan dianalisa,

kemudian Masukkan nilai berat sampel yang telah ditimbang

(mg).

d. Ditekan tombol "Heat Up" pada software untuk menaikkan

temperature alat sampai temperature 1150 °C. jika temperature

42
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

sudah tercapai ditandai dengan tampilan "instrument Is ready"

pada layar monitor, pengujian sulfur batubara sudah bisa dimulai.

e. Dimasukkan sampel ke alat Sulfur Analyzer, tekan tombol

"Analyse" pada software untuk memulai pengujian, Proses

pengujian berlangsung selama 212 detik (untuk 1 sampel)

f. Diulangi langkah (e) untuk cawan sampel lainnya.

g. Nilai Sulfur akan langsung tertera di software computer, setiap

kali pengujian sampel selesai.

h. Jika pengujian telah selesai, tekan tombol "Heat Drop" di

software, untuk menurunkan temperature alat sulfur analyzer,

sampai ke temperature ruangan (sekitar 35 °C)

i. Ditekan power switch di alat untuk mematikan alat, shutdown

computer dan posisikan sumber daya ke posisi OFF.

2.7 Analisa Kalori

Analisa kalori bertujuan untuk mengukur jumlah kalor (nilai

kalori). Karna kalori batubara berperan dalam mencitakan energi

panas pada saat batubara tersebut digunakan (Marwanza, 2013).

Berikut instruksi kerja dan perhitungan analisa kalori batubara:

Kalori (Q) =

Qar =Q

43
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

Keterangan:

Q1 & Q2 = Pengulangan Pembacaan Alat

Q = rata-rata dari Q1 & Q2

Qar = Kalori batubara dalam basis Ar (cal/Kg)

TM = Total moisture (%)

IM = Inherent moisture (%)

a. Disiapkan sampel, sample yang digunakan lolos sieve 0,25 mm

b. Ditimbang sample seberat 1.0000 gram didalam Crusible/cawan

dan gunakan sarung tangan ketika menimbang sampel.

c. Ditempatkan crucible/cawan yang berisi sample pada support

diantara dua terminal (elektroda)

d. Ignition wire/ kawat penyala yang bersih panjang 10 cm

dihubungkan diantara dua terminal dan kawat menyentuh

sampeL

e. Dimasukkan sample kedalam bomb yang telah berisi air demin

10 ml 6) Inject oksigen selama 30 detik ke dalam boom calori (P-

3 Mpa) dengan pelan- pelan agar sampel tidak terhembus.

f. Dinyalakan Komputer dan nyalakan alat Automatic Calorimeter

dengan menekan tombol ON (letak didepan instrument)

g. Dibuka software 5E-Calorimeter yang ada di monitor computer.

44
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

h. Dimasukkan boom kalon ke alat Computer Calorimeter

Instrument, pastikan tertutup dengan baik lalu Klik tombol

"Analyze" Kemudian masukan berat sampel yang telah

ditimbang dan namakan sampel yang akan diuji.

i. Dklik start untuk memulai proses analisa Tunggu sampai proses

pengujian selesai

j. Setelah pengujian selesai, ambil data hasil pengujian dengan

cara, Klik "Database >> View data >> catat hasil kalori pengujian

dalam satuan Cal/g

2.8 Analisa CHN (Carbon Hidrogen Nitrogen)

Analisa CHN ini bertujuan untuk mengetahui kandungan unsur

kimia batubara diantaranya Carbon, Hidrogen, dan nitrogen

(Marwanza, 2013). Berikut instruksi kerja Analisa CHN:

a. Sampel yang digunakan lolos sieve 0,2 mm

b. Ditimbang dan catat berat sample sebanyak 0.0800 gram ke

dalam aluminium foil

c. Dirapatkan aluminium foil tanpa ada celah

d. Diatur tekanan gas,

 Carrier (Helium, 99 995 % pure): 0.25 0.01 Mpa = 2.5 Bar

 Combustion (Oxygen 99.99% pure) : 0.25 0.01 Mpar

45
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

 Pneumatic (Nitrogen atau kompressor udara) : 0.28 0.01 Mpa

= 2,8 Bar

e. Diposisikan konektor sumber listrik pada posisi ON lalu ditekan

tombol power lalu tekan tombol switch untuk mengoperasikan

equipment CHN Elemental Analyzer

f. Diyalakan Komputer dan diilakukan pengecekan performa gas

g. Diklik Temperatur, kemudian setting suhu pada:

 Furnace combution 900°C, afterburner 850°C

 Oven 50°C tank 50°C

 Reduction tube 600°C

h. Diklik "Add Sampel suasuai yang diinginkan pada aplikasi CHN

Analizer Lalu masukkan sampel yang telah digulung

menggunakan aluminium foil secara berurutan.

i. Dimasukkan berat sampel dan nilai inner moisture pada aplikasi

CHN Analizer.

j. Di isi semua data (berat sampel dan nilai inner moisture) klik

"start"

k. Ditunggu sampai suhu pada CHN Analizer mencapai suhu ruangan

(sekitar 35°C)

46
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

C. Analisa Pelumas
1. Analisa Partikel content
Analisa partikel content ini bertujuan untuk mengetahui seberapa

partikel yang terkandung dalam sampel pelumas. Partikel logam di dalam

oli pelumas tersebut terjadi akibat benda logam yang bergesekan.

Kandungan partikel logam tersebut dapat merusak elemen mesin, kerja

mesin tidak dapat optimal dan tentunya dapat menyebabkan kerugian

pada perusahaan. Oleh karena itu harus dilakukan tindakan pencegahan

agar pelumas tidak terkontaminasi oleh partikel logam agar kualitas dan

kerja pelumas tetap optimal (Sukamita, 2014). Berikut instruksi kerja

Analisa partikel count:

a. Dinyalakan alat Laser NET

b. Dipilih maintenance , lalu flush/display, kemudian display lagi.

c. Dipilih pump forwat, pakai n-Heksan lalu stop

d. Login spectomaag

e. Dipilih Maintenance, lalu start dan kemudian stop

f. Jika kuning pilih Quick Tune lalu start dan close

g. Login AMS Mechine Manager, lalu oil view Analisis PLN punagaya

h. Diklik kanan add sampel, ganti tanggal dan jam

i. Diklik start, kocok sampel lalu ultrasonic 30 detik

j. Dimasukkan selang pada sampel pastikan tenggelam lalu klik continue

47
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

k. Distart, cabut selang dan masukkan selang pada larutan n-Hexane lalu

continue

l. Di catat hasilnya.

2. Analisis Moisture content

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak air yang

terkandung dalam sampel pelumas (Sukamita, 2014). Berikut instruksi

kerja analisi moisture:

a. Dinyalakan alat Trace Moisture Analisis

b. Ditekan STIR dan TITR

c. Ditunggu sampai angkanya tetap

d. Ditekan Start

e. Disuntikkan sampel 0,5 µ

f. Dicatat angkanya

g. Dilakukan duplo lalu rata-ratakan dan cek table.

3. Analisa Viskositas

Analisa viscosity bertujuan untuk mengetahui kekentalan suatu

larutan atau sampel pelumas. Viskositas oli adalah nilai kekentalan oli.

Nilai yang digunakan di dalamnya berdasarkan angka. Jadi, semakin besar

angka yang tertera memberikan arti bahwa kekentalan oli jauh lebih

tinggi (Sukamita, 2014). Berikut intruksi kerja Analisa Viskositas:

48
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

a. Dinyalakan alat

b. Diset suhu 40°C lalu start

c. Dibilas sampel dalam viscometer Ostwald

d. Dimasukkan sampel setengah cekungan

e. Dimasukkan viskositas ostwat yang telah diisi sampel ke dalam tabung

pemanas, tunggu 20 menit

f. Dipilih test viscocsity

g. Dihitung waktu yang dibutuhkan minimal 2x test angkanya harus

sama kecuali di belakang koma

h. Dicatat hasilnya

4. Break Emulsion Tester

Analisa ini bertujuan untuk mengetahui berapa lama air dan oli

berpisah (Sukamita, 2014).

Berikut instruksi kerja analisis break emulsion tester:

a. Dinyalakan alat

b. Diset suhu 54°C

c. Dimasukkan air 40ml dan oil 40ml

d. Dipanaskan, waktu stand otomatis 10menit, waktu stirrer 5 menit.

e. Ditunggu hingga terjadi pemisahan min 3ml

f. Dicatat waktu pemisahannya.

49
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

5. Analisa Warna
Tujuan dilakukan Analisa warna yaitu untuk menentukan jumlah

zat dari warna yang dihasilkan dengan reagen tertentu. Analisa ini

merupakan suatu metoda analisis kimia yang didasarkan pada

tercapainya kesamaan warna antara larutan sampel dan larutan standar,

dengan menggunakan sumber cahaya polikromatis dengan detektor

mata. Jika telah tercapai kesamaan warna berarti jumlah molekul zat

penyerap yang dilewati sinar pada kedua sisi tersebut telah sama dan ini

dijadikan dasar perhitungan (Sun, 2001). Berikut instruksi kerja Analisa

warna:

a. Dinyalakan alat tintometer

b. Dimasukkan sampel ke dalam kuvet

c. Dimasukkan kuvet ke dalam alat

d. Dilihat warna pada object tersebut

e. Diatur warna pada panel tombol diinstruments tintometer agar sama

dengan warna sampel

f. Dicatat nilai yang diperoleh

50
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penjelasan dan pengamatan langsung yang

dilakukan selama pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek (KKP) di PT PLN

Nusantara Power UPK Punagaya, dapat diperoleh kesimpulan bahwa proses

produksi listrik terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

1. Water treatment plant

Water Treatment Plant (WTP) adalah suatu unit pengolahan air laut

menjadi Raw Water, potable water dan demineral water dengan cara

menghilangkan kandungan mineral yang terkandung pada air tawar.

Adapun analisa pada water treatment plant yaitu: Analisa hydrazine,

analisa phospat, analisa silika, analisa clorin ,analisa pH, analisa turbidity,

analisa conductivity, analisa TSS,dan analisa Fe.

2. Proses pengolahan batubara

Pengelolaan batu bara menjadi salah satu aspek penting dalam proses

bisnis suatu PLTU. Rangkaian pengelolaan batu bara disebut sebagai coal

handling. Adapun analisa yang ada pada batubara yaitu: analisa air dry

loses(ADL), analisa Moisture, analisa kalori, analisa TGA(ash (kadar abu),

51
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

volatile, fixed carbon, dan moisture). Dan analisa CHN(Carbon, Hidrogen,

dan Nitrogen).

3. Produksi listik

Pada proves pembangkitan listrik di PLTU Punagaya digunakan batu

bara untuk memanaskan air. Air yang digunakan pada pembangkitan

listrik di PLTU berasal dari air laut yang diambil melalui intake, dari intake

air masuk ke Water Treatment Plant untuk diolah menjadi air

demineralized (air demin) lalu masuk keboiler untuk dijadikan uap. Boiler

yang digunakan adalah tipe CFB (Circulating Fluidized Bed). Di dalam

Boiler air dipanaskan hingga menjadi uap, lalu ditampung pada steam

drum. Setelah itu uap masuk keturbin melalui main steam valve (MSV)

dan akan memutar turbin yang dikopel dengan generator yang

mengubah energi gerak dari turbin menjadi energi listrik.

B. Saran

1. Sebaiknya untuk KKP kedepannya bisa di berikan pengarahan yang lebih

baik dari Dosen pembimbing dan pembimbing lapangan

2. Sebaiknya pemantauan kualitas air dan uap harus sesuai jadwal karna

sangat berpengaruh terhadap system kerja boiler.

3. Disarankan untuk praktikan selanjutnya agar lebih memahami proses

produksi listrik yang ada di PLN Nusantara Power.

52
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

DAFTAR PUSTAKA
Alaerts, S. (1987). Metode Penelitian Air. Usaha Nasional.

Audia, A. (2020). Penurunan Kadar Besi Terlarut Dieconomizer Inlet Menggunakan


Kombinasi Pengolahan Air pada PLTU Paiton Unit 3,7 dan 8. Jurnal Teknologi
Separasi, 334-339.

Dewi, Zainuri, Anggoro, & Winanto. (2017). Laju penurunan Kandungan Oksigen
Terlarut Kawasan Laguna Sagara Anakan. Jurnal Harpondo, 28-36.

Faniansya, A. (2018). Pengaruh Suhu Pemanasan dan Penambahan Amonia


Terhadap Penurunan kadar klor . Jurnal Teknologi separasi, 217-221.

Feriyanto. (2018). Kontamina Silica dan Penanganannya. Surabaya.

Marwanza, I. (2013). Pengaruh Penambahan Polimer dan Kadar Air Total Batubara.
Jakarta: universitas Trisakti.

Renaldi, Suprianto, & Hermanto. (2023). Analisis Kualitas Air dan Pemakaian Air
Pada Water Tube Boiler di Pabrik Kelapa Sawit. Jurnal Agroforetec, 01.

Rinawati. (2016). Penentuan Kadar Zat Padat (TDS dan TSS) di Perairan Teluk
Lampung . Analytical and Environmental Chemistry1(1), 36-45.

Sukamita. (2014). Penentuan Alat Uji Untuk Melihat Partikel Logam Yang terkandung
Dalam Pelumas. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika Vol 17, 142-147.

Sun, F. (2001). Penentuan Warna Minyak Dengan Analisis Citra. Jurnal Masyarakat
Ahli Kimia Minyak Amerika 78, 749-752.

53
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

LAMPIRAN DOKUMENTASI

Lampiran 1. 1 Pengambilan dan Analisa sampel Air Unit 1 dan 2

54
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

Lampiran 1. 2 pengambilan sampel WTP dan WWTP

Lampiran 1. 3 Proses Analisa Batubara

55
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
PT PLN NUSANTARA POWER UPK PUNAGAYA

Lampiran 1. 4 Proses pengambilan sampel dan Analisa sampel pelumas

56

You might also like