Professional Documents
Culture Documents
Diet Obesitas
Diet Obesitas
a) Tujuan
b) Syarat Diet
- Energy diperhitungkan dengan menghitung kebutuhan berdasarkan BB ideal
sesuai TB actual
- Anak usia 0-3 tahun = tidak perlu dilakukan pengurangan kalori
- Anak usia 4-5 tahun, jika dalam keadaan terpaksa seperti gangguan
pernapasan, susah bergerak = kalori dikurangi 200-300 kkal secara bertahap
- Anak usia 7-19 tahun = pengurangan kalori secara bertahap 300-500 kkal
- Protein 15-20% dari total kebutuhan energy
- Lemak kurang dari 25-30% dari kebutuhan energy total
- Karbohidrat 50-60% dari kebutuhan energy total
- Vitamin dan mineral sesuai AKG
- Cairan cukup
- Pola makan 3x makan utama 2x makan selingan
- Pada anak diatas 3 tahun dianjurkan pemberian serat dengan (umur >5 tahun)
gr/hari
- Diet yang bervariasi, sesuai dengan pola makan anak
a) Tujuan
b) Syarat Diet
a) Tujuan
Memenuhi kebutuhan zat gizi tanpa memberatkan kerja saluran cerna dan
mencegah serta mengurangi resiko dehidrasi
b) Syarat Diet
- ASI tetap diberikan bila anak masih menyusu, bila perlu lebih sering
- Energy normal sesuai dengan kebutuhan berdasarkan BB ideal sesuai tinggi
badan actual
- Protein 10-15% total energy
- Lemak 25-30% total energy
- Kabohidrat 50-60% total energy
- Kebutuhan vitamin dan mineral sesuai dengan AKG
- Bila terjadi hipokalemi diberikan makanan tinggi kalium
- Suplemen Zn diberikan minimal 14 hari
- Porsi kecil tapi sering dan bertahap sesuai kemampuan
- Sesudah episod diare, energy semakin meningkat sesuai dengan toleransi anak
- Hindari jus buah kemasan atau minuman yang mengandung gas
a) Tujuan
Memenuhi kebutuhan zat gizi tanpa memberatkan kerja saluran cerna dan
mencegah serta mengurangi resiko dehidrasi dan malnutrisi
b) Syarat Diet
- Pemberian gizi awal berupa enteral dengan tanpa kombinasi dengan gizi
parenteral, dimulai dari 75 kkal/kg BB /hari dan dinaikan bertahap 5-7 hari
mencapai 130-150 kkal/kg BB/hari
- Protein diberikan 10-15% total energy, dimulai 1-2 gr/kg BB/hari dinaikan sampai
3-4 gr/kg BB/hari sejalan dengan naiknya energy
- ASI tetap diberikan bila anak masih menyusu, bila perlu lebih sering
a) Tujuan
b) Syarat Diet
Pada Bayi
Pada Anak
a) Tujuan
b) Syarat Diet
c) Jenis
- Diet luka bakar I : Diberikan berupa makanan enteral yang dapat diminum
per oral atau melalui pipa NGT/OGT
- Diet luka bakar II : Diberikan melalui oral (biasanya pada hari ke 4),
bertahap dan sesuai kebutuhan gizi
a) Tujuan
b) Syarat Diet
a) Tujuan
b) Syarat Diet
- Enerigi diberikan 130-150% RDA menurut berat badan ideal. Untuk bayi
diberikan 120-150 kkal/kg BB ideal
- Protein pada anak 2-3 gr/kg BB. Untuk bayi kebutuhan protein 3-4 gr/kg BB bila
tidak ada ensefalopati
- ASI tetap diberikan
- Karbohidrat diberikan 15-20 gr/kg BB (glukosa polimer)
- Vitamin larut lemak yang diberikan
- Vitamin A 1000-25000 IU
- Vitamin D (25-OH) 3-5 mcg/kg BB
- Vitamin E 20-25 IU/kg BB
- Vitamin K 2,5-5 mg/3 kali seminggu
- Mineral Ca, Zn, Fe, Mg dapat diberikan dalam bentuk suplemen
- Bila ada asites dan edema, cairan dibatasi hingga 75% kebutuhan dan
konsentrasi makanan 1,6-1,0 kkal/ml
- Porsi kecil tapi sering
a) Tujuan
b) Syarat Diet
a) Tujuan
b) Syarat Diet
a) Tujuan
a) Tujuan
b) Syarat Diet
a) Tujuan
- Energy sesuai dengan kebutuhan menurut berat badan ideal sesuai tinggi badan
actual
- Protein diberikan 2 gr/kg BB, yang bernilai biologic tinggi
- Lemak cukup <30% dari total energy, diutamakan lemak tidak jenuh, rendah
kolesterol <200 mg
- Natrium dibatasi sesuai dengan beratnya retensi air (0,5-2 gr)
- Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan AKG terutama kalsium dan vitamin
D
a) Tujuan
b) Syarat Diet
a) Tujuan
- Menunjang tumbuh kembang anak secara optimal dengan memberikan makanan
sesuai kebutuhan tanpa memberatkan kerja jantung
- Mengurangi retensi garam/air bila ada edema dan menurunkan tekanan darah
bila ada hipertensi
- Menyiapkan pasien agar dalam kondisi baik untuk tindakan operasi
b) Syarat Diet
a) Tujuan
b) Syarat Diet
a) Tujuan
- Mencapai status gizi normal
- Menjaga tumbuh kembang optimal
- Mempersiapkan kondisi prima pasien untuk menjalani operasi dan mencegah
morbiditas/komplikasi operasi
b) Syarat Diet
- Pada bayi dan anak dengan malnutrisi perlu diberikan dukungan gizi sebelum
operasi selama 10-14 hari dalam bentuk suplementasi oral/NGT/OGT
- Anak diperbolehkan minum makanan cair jernih 2 jam sebelum permbedahan
tanpa peningkatan resiko aspirasi
- Energy diberikan sesuai dengan kondisi pasien
- Protein sesuai AKG
- Lemak diberikan cukup untuk memenuhi kebutuhan energy dan asam lemak
essensial
- Karbohidrat sisa kebutuhan energy
a) Tujuan
b) Syarat Diet
b) Syarat Diet
a) Tujuan
b) Syarat Diet
a) Tujuan
b) Syarat Diet
a) Tujuan
Mengusahakan agar status gizi pasien dalam keadaan optimal pada saat
pembedahan, sehingga tersedia cadangan untuk mengatasi stress dan
penyembuhan luka
b) Syarat Diet
- Energy diberikan sesuai dengan status gizi pasien
- Protein diberikan 1,502,0 gr/kg BB dari total energy bila pasien dengan status
gizi kurang, anemia, albumin rendah. Sedangkan pasien dengan status gizi baik
atau kegemukan diberikan protein 0,8-1 gr/kg BB
- Lemak cukup yaitu 15-25% dari kebutuhan energy total. Bagi pasien dengan
penyakit tertentu diberikan sesuai dengan penyakitnya
- Karbohidrat cukup, sebagai sisa dari kebutuhan energy total
- Vitamin cukup terutama vitamin B, C dan K
- Mineral cukup
- Rendah sisa agar mudah dilakukan pembersihan saluran cerna atau klisma,
sehingga tidak menganggu proses pembedahan
c) Jenis
- Pra bedah minor atau kecil elektif, seperti tonsilektomi tidak dibutuhkan diet
khusus. Pasien dipuasakan 4-5 jam sebelum pembedahan. Sedangkan pada
pasien yang akan menjalani apendiktomi, herniatomi, hemoroidektomi, dan
sebagainya diberikan diet rendah sisa sehari sebelumnya
- Pra bedah mayor atau besar seperti: Pra bedah saluran cerna diberikan diet
rendah sisa selama 4-5 hari dengan tahapan: hari ke-4 sebelum pembedahan
diberikan makanan lunak. Hari ke-3 sebelumnya diberikan makanan saring. Hari
ke-2 dan 1 hari sebelum pembedahan diberikan formula enteral rendah sisa. Pra
bedah besar diluar saluran cerna diberi formula enteral rendah sisa selama 2-3
hari. Pemberian terakhir pada pra bedah besar dilakukan 12-18 jam sebelum
pembedahan, sedangkan minum 8 jam sebelumnya
a) Tujuan
Mengupayakan agar status gizi pasien segera kembali normal untuk mempercepat
proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien
b) Syarat Diet
- Memberikan makanan secara bertahap mulai dari bentuk cair, saring, lunak dan
biasa
- Pemberian makanan dari tahap ke tahap tergantung pada macam pembedahan
dan keadaan pasien seperti: Pasca bedah kecil, makanan secepat mungkin
kembali biasa atau normal. Pasca bedah besar, diberikan secara berhati-hati
disesuaikan dengan kemampuan pasien untuk menerimanya
c) Jenis
Pasca bedah 1
Pasca bedah 2
Diberikan kepada pasien pasca bedah besar saluran cerna atau sebagai
perpindahan dari diet pasca bedah 1. Diberikan dalam bentuk makanan cair
kental
Pasca bedah 3
Diberikan kepada pasien pasca bedah bedah besar saluran cerna atau sebagai
perpindahan dari diet pasca bedah 2. Berupa makanan saring ditambah susu
dan biscuit. Dapat diberikan makanan parenteral bila perlu
Pasca bedah 4
5) Diet Hiperemesis
a) Tujuan
b) Syarat Diet
c) Jenis
6) Diet Preeklamsia
a) Tujuan
b) Syarat Diet
- Energy dan semua zat gizi cukup. Dalam keadaan berat, makanan diberikan
secara berangsur, sesuai dengan kemampuan pasien menerima makanan.
Penambahan energy tidak lebih dari 300 kkal dari makanan atau diet sebelum
hamil
- Garam diberikan rendah sesuai dengan berat-ringannya retensi garam atau air
- Protein tinggi (1 ½ - 2 gr/kg BB)
- Lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan lemak
tidak jenuh ganda
- Vitamin cukup terutama vitamin C dan B6
- Mineral cukup terutama kalsium dan kalium
- Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan pasien
- Cairan diberikan 2500 ml sehari. Jika pada keadaan oliguria, cairan dibatasi dan
disesuaikan dengan cairan yang keluar melalui urin, muntah, keringat, dan
pernapasan
c) Jenis
7) Diet Disfagia
a) Tujuan
b) Syarat Diet
a) Tujuan
b) Syarat Diet
- Energy dan protein diberikan cukup sesuai kemampuan pasien untuk menerima
makanan
- Lemak diberikan rendah yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total yang
ditingkatkan secara bertahap
- Rendah serat terutama serat larut air yang ditingkatkan secara bertahap
- Rendah laktosa, apabila ada gejala intoleransi laktosa
- Cairan diberikan cukup
- Fase akut, dapat diberikan makanan parenteral saja 24-48 jam untuk member
istirahat pada lambung
- Mudah cerna, porsi kecil, dan sering mempertimbangkan konsistensi dan bentuk
makanan
a) Tujuan
b) Syarat Diet
- Energy dan protein diberikan cukup sesuai kemampuan pasien untuk menerima
makanan
- Lemak diberikan rendah yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total yang
ditingkatkan secara bertahap
- Rendah serat terutama serat larut air yang ditingkatkan secara bertahap
- Rendah laktosa, apabila ada gejala intoleransi laktosa
- Cairan diberikan cukup
- Fase akut, dapat diberikan makanan parenteral saja 24-48 jam untuk
memberikan istirahat pada lambung
- Mudah cerna, porsi kecil, dan sering mempertimbangkan konsistensi dan bentuk
makanan
- Menghindari makanan/minuman tertentu yang dapat merangsang ulkus seperti
makanan yang mengandung gas antara lain sayuran (sawi, kol), buah-buahan
tertentu (nangka), makanan berserat tertentu (kedondong, buah yang
dikeringkan) dan minuman yang mengandung gas (minuman bersoda). Makanan
yang merangsang pengeluaran asam lambung (kopo, minuman beralkohol 5-
20%, anggur putih, sari buah sitrus, serta susu), makanan sulit dicerna (makanan
berlemak, kue tart, dan keju), makanan yang secara langsung dapar merusak
dinding lambung (cuka, pedas, bumbu yang merangsang)
a) Tujuan
b) Syarat Diet
a) Tujuan
b) Syarat Diet
c) Jenis
a) Tujuan
b) Syarat Diet
- Pada fase akut dipuasakan dan diberi makanan secara parenteral saja
- Bila fase akut teratasi, pasien diberikan makanan secara bertahap, mulai dari
bentuk cair (peroral maupun enteral), kemudian meningkat diet sisa rendah dan
serat rendah
- Bila gejala hilang dapat diberikan makanan biasa
- Kebutuhan energy dan protein tinggi
- Suplemen vitamin dan mineral antara lain vitamin A, C, D, asam folat, vitamin
B12, kalsium, zat besi, dan seng
- Makanan enteral rendah atau bebas laktosa dapat diberikan karena sering terjadi
intoleransi dan malabsorpsi lemak
- Cukup cairan dan elektrolit
- Menghindari makanan yang menimbulkan gas
- Sisa rendah secara bertahap kembali ke makanan biasa
-
a) Tujuan
b) Syarat Diet
a) Tujuan
b) Syarat Diet
- Asupan energy dan zat-zat gizi cukup sesuai dengan batasan diet yang
ditetapkan
- Bila ada pendarahan, dimulai dengan makanan cair jernih
- Makanan diberikan secara bertahap, mulai dari diet sisa rendah I ke diet sisa
rendah II dengan kondisi yang sesuai
- Hindari makanan yang banyak mengandung biji-biji kecil seperti tomat, jambu
biji, strawberry, yang dapar menumpuk dalam diverticular
- Bila perlu diberikan makanan enteral rendah atau bebas laktosa
- Untuk mencegah konstipasi, minum minimal 8 gelas sehari
a) Tujuan
- Energy dan protein diberikan tinggi (untuk mencegah penurunan berat badan
dan mempertahankan keseimbangan energy dan protein, serta memperbaiki
protein plasma)
- Makanan enteral rendah atau bebas laktosa dan mengandung asam lemak
rantai sedang
- Tinggi cairan dan elektrolit
- Menghindari makanan yang berbumbu tajam
- Pada fase akut teratasui, pasien diberi makanan secara bertahap, mulai dari
bentuk cair (peroral maupun enteral), kemudian meningkat menjadi diet rendah
sisa dan serat rendah
- Apabila gejala mulai menghilang dapat diberikan makanan lunak, dan bertahap
ke makanan biasa
a) Tujuan
b) Syarat Diet
- Pada fase akut, pemberian makan dimulai dengan parenteral (NPO = none per
oral) dengan gizi lengkap
- Pada pasien pancreatitis kronik, diberikan diet dengan proporsi lemak rendah
sampai sedang, protein sedang dan karbohidrat tinggi
- Menghindari makanan yang dapat mengiritasi pancreas dang aster (alcohol,
kafein, dan makanan yang mengandung gas), dan serat rendah
- Makanan dalam diberikan porsi kecil tapi sering
- Pemberian vitamin dan mineral, terutama vitamin B kompleks, niasin, asam
pantotenat, vit C, E Ca, magnesium, dan zink
a) Tujuan
Membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan
menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi
b) Syarat Diet
c) Jenis
a) Tujuan
b) Syarat Diet