You are on page 1of 6

PERTANIAN BERKARYA VII

MICODIM (MESIN PENGERING PADI BERBASIS


MIKROKONTROLER) : MESIN PENGERING PADI BERBASIS IOT
SEBAGAI INOVASI TEKNOLOGI UNTUK OPTIMASI
PRODUKTIVITAS SEKTOR PERTANIAN

Disusun Oleh :

Ahmad Rizal Rifani / 19508334048 / 2019

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2022
Pendahuluan

Indonesia merupakan negara agraris karena mayoritas penduduknya adalah


petani. Petani di Indonesia tidak hanya diuntungkan dari keanekaragaman hayati
negara yang luas dan kaya, tetapi juga dari kondisi alam yang menguntungkan.
Kondisi ini menjadikan Indonesia negara yang sejahtera dan harus mampu
memenuhi kebutuhan pangan seluruh warganya. Meski belum optimal, sektor
pertanian memegang peranan penting dalam menopang perekonomian negara.

Budidaya padi merupakan lahan dengan potensi terpendam untuk


dikembangkan. Menurut data BPS, produksi beras Indonesia pada tahun 2020
mencapai 27,62 juta ton. Proses budidaya padi adalah penanaman padi, pemanenan
dan pekerjaan pasca panen. Proses pasca panen seperti pengeringan dan pengolahan
beras juga berperan penting dalam menghasilkan produk yang baik. Pada umumnya
proses penjemuran gabah khususnya beras adalah dengan cara tradisional yaitu
penjemuran di bawah sinar matahari langsung. Cara ini mudah dan murah. Namun,
pengeringan beras secara konvensional menghadapi berbagai kendala, seperti: (1)
Dibutuhkan waktu 3-7 hari untuk menurunkan kadar air sekitar 12-14% (2) Benih
yang menurunkan kualitas beras atau beras yang dihasilkan karena tidak standar.
proses pengeringan juga tidak standar. (3) tergantung cuaca dan (4) kerja intensif
diperlukan. Dengan banyaknya masalah yang kita hadapi yang menghambat proses
produksi beras, diperlukan cara lain untuk memastikan produktivitas beras tetap
terjaga.

Pengering adalah solusi sempurna. Pengering yang sudah ada saat ini
dilengkapi dengan kontrol otomatis dan mudah dioperasikan. Namun, pengering
menghadirkan masalah baru: (1) Bahan bakar yang digunakan masih merupakan
bahan bakar fosil yang tidak terbarukan (2) Menghasilkan gas buang yang tidak
ramah lingkungan (3) Mesin khusus membatasi penggunaannya pada biji-bijian:
biji-bijian tertentu.

Untuk mengatasi masalah ini ada pengering beras inovatif, MICODIM.


Keunggulan MICODIM adalah (1) fungsi pengatur suhu otomatis, (2) pemerataan
proses pengeringan dengan mixer otomatis, (3) pasokan listrik menggunakan listrik,
(4) harga terjangkau. MICODIM diharapkan dapat menjadi teknologi pertanian
pasca panen yang dapat mengoptimalkan produktivitas dan nilai tambah padi.

Pembahasan

MICODIM adalah sebuah teknologi untuk mengeringkan padi secara


modern guna mengefisiensi waktu pengeringan akibat perubahan cuaca di
Indonesia. Tabung yang digunakan dalam MICODIM dilengkapi heater yang
berfungsi sebagai pengering. Penggunaan Heater bertujuan supaya pengguna dapat
mengatur suhu sesuai kebutuhan. MICODIM dilengkapibox panel yang terdapat
beberapa komponen yaitu mikrokontroler Arduino Uno. Mikrokontroler tersebut
nantinya dapat terkoneksi dengan media Smartphone untuk memantau kondisi suhu
di dalam tabung dan terdapat timer guna mematikan MICODIM secara otomatis.

Gambar 1. Desain dari MICODIM

Konsep MICODIM ini menggunakan sumber energi listrik yang ramah


lingkungan sehingga meminimalisir polusi akibat penggunaan bahan bakar minyak.
MICODIM memiliki desain yang sederhana agar seluruh petani di Indonesia dapat
menggunakannya secara mandiri. Pembuatan MICODIM disesuaikan dengan
kebutuhan petani. MICODIM mengimplementasikan kendali berbasis Internet of
Things (IoT) yang terintegrasi antar sistem dengan sebuah basis data untuk
transmisi, dan penyimpanan data sehingga penggunaannya lebih mudah, fleksibel,
dan efektif.
Gambar 2. Produk jadi MICODIM

MICODIM bekerja dengan menggunakan heater sebagai pemanas utama


dan terdapat beberapa sensor sebagai input yaitu sensor suhu. Secara garis besar
cara kerja MICODIM adalah sebagai berikut:

MICODIM menggunakan smartphone untuk mengatur sistem pengaturan


suhu dan proses on/off alat.

Gambar 3. Aplikasi MICODIM


Kesimpulan

MICODIM memiliki keunggulan dibanding produk pengering lain,


diantaranya: (1) sangat cocok untuk digunakan dalam pengeringan pada
kelompok pertanian saat musim penghujan, (2) penggunaan alat yang mudah
dan hanya membutuhkan satu orang operator, (3) tidak memerlukan ruangan
yang terlalu lebar untuk menyimpan alat, (4) membantu meringankan pekerjaan
para petani dan menyingkat waktu pengeringan. Dengan kapasitas 100 kg waktu
pengeringan yang dibutuhkan 5 jam, (5) harga alat terjangkau dengan kapasitas
sesuai kebutuhan.
Penggunaan teknologi di bidang pertanian sangat penting karena adanya
perbedaan yang cukup signifikan antara pengeringan konvensional dengan
pengeringan menggunakan MICODIM. Pengeringan menggunakanMICODIM
lebih efektif, mampu meningkatkan produktivitas dan nilaitambah.
Daftar Pustaka

Burange, A. W., & Misalkar, H. D. (2015). Review of Internet of Things in


Development of Smart Cities with Data Management & Privacy.

Burlian, F., & Aneka, F. (2012). Kaji Eksperimental Alat Pengering


Kerupuk Tenaga Surya Tipe Box Menggunakan Konsentrator
Cermin Datar.Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3.

Setiyo, Y. (2013). Aplikasi Sistem Aplikasi Sistem Kontrol Suhu dan Pola
Aliran Udara pada Alat Pengering Tipe Kotak untuk Pengeringan
Buah Salak dalam Pengantar Falsafah Sains. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.

Sitkei & Gyorgy. (1986). Mechanics of Agricultural Materials:


Developmentsin Agricultural Enginering 8. Ujung Pandang.

Taib, G, dkk. 1988. Operasi Pengeringan Pada Pengolahan Hasil


Pertanian.
Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.

You might also like