You are on page 1of 37

ANALISA KAPASITAS MESIN PENCETAK PAKAN IKAN 6,5

HP

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


jenjang Program Diploma Tiga

Disusun oleh :
Nama : Yanari Rizki Utomo
NIM : 20021006

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

2023

i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Judul : ANALISA KAPASITAS MESIN PENCETAK PAKAN


IKAN 27 HP
Nama : Yanari Rizki Utomo
NIM : 20021006
Program Studi : DIII Teknik Mesin
Jenjang : Diploma Tiga (DIII)

Dinyatakan LULUSsetelah dipertahankan di depan Tim Penguji Sidang Tugas


Akhir Program Studi DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal.

Tegal, 2 Agustus 2023

1. Penguji Tanda Tangan

Syarifudin, M.T ................................


NIDN. 0630069202
2. Penguji II Tanda Tangan

Andre Budhi Hendrawan, M.T ................................


NIDN. 0607128303
3. Penguji III Tanda Tangan

Faqih Fatkhurrozak, M.T ................................


NIDN.0616079002

Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Teknik Mesin,
Politeknik Harapan Bersama

M. Taufik Qurohman, M.Pd


NIPY. 08.015.265

ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1.      Semua yang terjadi adalah takdir, namun takdir bisa dirubah dengan cara

berusaha dan berikhtiar semaksimal mungkin.

2.      Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu

telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)

yang lain. (Q.S Al-Insyirah 7-8).

PERSEMBAHAN

 Laporan Tugas Akhir Ini Dipersembahkan Kepada :

1. Bapak Syarifudin, M.T selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing

saya.

2. Bapak Andre Budhi Hendrawan, M.T selaku dosen pembimbing II yang

telah membimbing saya.

3. Orang tua dan keluarga serta kerabat yang telah membantu dorongan

motivasi maupun doa kepada saya.

4. Teman-teman dekat yang telah membantu dorongan motivasi maupun doa

kepada saya.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada Penulis, sehingga penulis dapat
melewati masa studi dan menyelesaikan Tugas Akhir yang merupakan tahap akhir
dari proses untuk memperoleh gelar Ahli Madya Teknik Mesin di Program Studi
DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak lepas dari
bantuan orang-orang yang dengan segenap hati memberikan bantuan, bimbingan
dan dukungan, baik moral maupun material. Dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. M. Taufik Qurohman, M.Pd selaku Ketua Program Studi DIII Teknik Mesin
Politeknik Harapan Bersama.
2. Syarifudin, M.T selaku Dosen Pembimbing I.
3. Andre Budhi Hendrawan, M.T selaku Dosen Pembimbing II.
4. Bapak, ibu, keluarga yang telah memberikan dorongan, do’a dan semangat.
5. Serta teman teman yang telah memberikan support dan dukungannya.
Penulis menyadari bahwa dalam menulis Tugas Akhir ini terdapat
kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan dan kemajuan penulis dimasa yang akan datang
sangat diharapkan. Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Tegal, 2 Agustus 2023

Yanari Rizki Utomo

iv
DAFTAR ISI

v
DAFTAR GAMBAR

vi
DAFTAR TABEL

xiv
15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Harga pakan ikan terus mengalami kenaikan. Hal ini salah satunya

disebabkan karena permintaan yang juga terus naik selain faktor kenaikan harga

bahan baku (tepung ikan). Sebagai salah satu cara mengatasi dampak negatif dari

kenaikan pakan bagi para pembudidaya ikan Pemerintah menggulirkan Program

Gerakan Pakan Ikan Mandiri. Dengan program ini para pembudidaya ikan

diharapkan mampu memproduksi pakan ikan secara mandiri sehingga bisa

menekan biaya pengadaan pakan (DJPB, 2015).

Pakan ikan dibagi menjadi 2 jenis yaitu pakan ikan tenggelam dan pakan

ikan terapung. Pakan jenis terapung memiliki keunggulan dibandingkan pakan

ikan tenggelam diantaranya kecernaan lebih tinggi, mudah dikontrol jumlah

pemberiannya dan tidak menyebabkan kualitas air kolam menurun (Kurniawan &

Lestariadi, 2017; Yaqoob, et al 2010; Gunadi dkk, 2010). Tetapi dalam proses

pembuatannya pakan terapung lebih komplek dibandingkan pakan tenggelam.

Penyebabnya ialah pakan terapung diperlukan proses ekstrusi yang tepat agar

pakan bisa membentuk struktur pori sehingga bisa mengapung (Purwasasmita &

Roland, 2008).

Ekstruder sebagai mesin utama dalam proses ekstrusi harus didesain

sedemikian rupa sehingga mampu menghasilkan pakan ikan terapung yang

berkualitas. Oleh karenanya ekstruder harus bisa menyediakan kondisi suhu,


16

tekanan dan pengadukan yang optimal. Mesin ekstruder yang banyak beredar

dikelompok-kelompok budidaya ikan adalah ekstruder dengan ulir tunggal (single

screw), yang sebagian besar sumber panasnya berasal dari gesekan antara bahan

dan selongsong (barrel) dari ekstruder. Panas tersebut sulit dikontrol akibatnya

bisa kurang panas maupun terlalu panas yang keduanya akan menghambat

pembentukan pakan terapung dan bisa juga menyebabkan bahan tidak bisa

dialirkan screw karena terlalu kering sehingga mesin akan macet. Sedangkan

mesin ekstruder jenis ulir ganda (twin screw) memiliki beberapa kelebihan

dibandingkan jenis single screw yaitu proses gesekan antara bahan dan barrel bisa

dikurangi dan pengadukan lebih homogen (Adekola, 2016; Evon, et al. 2009;

Harold et al. 2005).

Penelitian terkait aplikasi ekstruder twin screw dalam pengolahan pakan dan

pangan sudah banyak dilakukan. Senanayake & Clarke (1999) merancang mesin

ekstruder twin screw untuk memproduksi snack berbahan pisang dan beras.

Philipp, et al, (2017) yang melakukan penelitian pembuatan snack berpotein tinggi

menggunakan mesin twin screw ekstruder. Demikian juga Budijanto dkk (2012)

mengaplikasikan mesin ekstruder twin screw untuk pembuatan sereal dari bekatul.

Penelitian lain seperti Purwasasmita dan Roland (2008); Draganovica et al (2011);

Samuelsen et al (2018), melakukan pengujian kualitas pakan ikan yang diproduksi

men0ggunakan mesin ekstruder twin screw, belum membahas performansi mesin

yang digunakan. (Hakim)

Berdasarkan uraina di atas laporan tugas akhir ini membahas tentang analisa

kapiasitas mesin ekstruder pencetak pakan ikan.


17

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam Berapa kapasitas produksi mesin pencetak pakan

ikan dengan daya 27 HP dalam satu periode waktu tertentu?

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak meluas maka batasan masalah penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Spesifikasi mesin pembuat pakan ikan 6,5 hp

2. Pengujian mesin yang meliputi kerja mesin, konsumsi bahan

bakar,waktu,rpm.

1.4 Tujuan

Untuk mengevaluasi kemampuan mesin tersebut dalam menghasilkan pakan

ikan dalam jumlah tertentu dalam satu periode waktu tertentu. Laporan analisis ka

pasitas ini dapat memberikan informasi penting kepada pengguna mesin atau pemi

lik usaha pakan ikan mengenai efisiensi dan produktivitas mesin tersebut. Dalam l

aporan analisis kapasitas mesin pencetak pakan ikan :

1. Kesimpulan dan rekomendasi: Merangkum temuan dari analisis kapasitas

mesin dan memberikan kesimpulan mengenai performa mesin tersebut. Jika ditem

ukan kekurangan atau masalah dalam penggunaan mesin, laporan juga dapat mem

berikan rekomendasi untuk perbaikan atau peningkatan kapasitas. Laporan analisi

s kapasitas mesin pencetak pakan ikan dengan daya 27 HP ini bertujuan untuk me
18

mberikan gambaran yang jelas tentang kinerja mesin dan membantu pemilik atau

pengguna mesin dalam pengambilan keputusan terkait penggunaan dan pengemba

ngan usaha pakan ikan .

1.5 Manfaat

Beberapa manfaat yang dapat membantu pengguna mesin atau pemilik usah

a pakan ikan :

1. Peningkatan efisiensi dan produktivitas: Melalui laporan analisis kapasitas mes

in, pemilik usaha dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efis

iensi dan produktivitas mesin. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengambi

l langkah-langkah perbaikan yang diperlukan, seperti penyesuaian kecepatan, p

enggunaan bahan baku yang lebih efisien, atau peningkatan pelatihan operator.

Dengan demikian, laporan ini dapat membantu meningkatkan efisiensi dan pro

duktivitas keseluruhan dalam produksi pakan ikan. Dalam keseluruhan, laporan

analisis kapasitas mesin pencetak pakan ikan dengan daya 27 hp memberikan

pemilik usaha atau pengguna mesin pemahaman yang lebih baik tentang kinerj

a mesin dan memberikan dasar untuk mengoptimalkan produksi, mengambil ke

putusan investasi yang cerdas.


19

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan, manfaat penulisan laporan, dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang analisa kapasitas mesin pencetak pakan

ikan 27 HP

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang diagram alur penelitian, alat dan bahan,

metode pengumpulan data, variable penelitian, metode analisis

data, serta langkah-langkah penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang hasil pegujian dari kapasitas mesin

pencetak pakan ikan 27 hp

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah

dilakukan.
20

BAB II

LANDASAN TEORI

1.1 Pengertian pakan ikan

Gambar 2.1 pakan ikan


( Sumber, dari internet )

Pakan merupakan faktor tumbuh terpenting karena merupakan sumber

energy yang menjaga pertumbuhan, serta perkembangbiakan. Nutrisi yang

terkandung dalam pakan harus benar-benar terkontrol dan memenuhi kebutuhan

ikan tersebut. Kualitas dari pakan ditentukan oleh kandungan yang lengkap

mencakup protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Pakan merupakan

sumber energi dan materi bagi kehidupan ikan (Rebegnatar & Tahapari, 2002

dalam Rollis, 2013).

Ketersediaan pakan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan

kelangsungan hidup ikan. Jumlah pakan yang dibutuhkan oleh ikan setiap harinya

berhubungan erat dengan ukuran berat dan umurnya. Tetapi persentase jumlah

pakan yang dibutuhkan semakin berkurang dengan bertambahnya ukuran dan

20
21

umur ikan. Pakan ikan adalah campuran dari berbagai bahan pangan (biasa disebut

bahan mentah), baik nabati maupun hewani yang diolah sedemikian rupa sehingga

mudah dimakan dan dicerna sekaligus merupakan sumber nutrisi bagi ikan yang

dapat menghasilkan energi untuk aktivitas hidup. Kelebihan energi yang

dihasilkan akan disimpan dalam bentuk daging yang dipergunakan untuk

pertumbuhan (Djarijah, 1996).

Pakan ikan terdiri dari dua macam yaitu pakan alami dan pakan buatan.

Pakan ikan alami merupakan makanan ikan yang tumbuh di alam tanpa campur

tangan manusia secara langsung. Pakan ikan alami biasanya digunakan dalam

bentuk hidup dan agak sulit untuk mengembangkannya. Pakan ikan buatan

merupakan makanan ikan yang dibuat dari campuran bahan-bahan alami dan atau

bahan olahan yang selanjutnya dilakukan proses pengolahan serta dibuat dalam

bentuk tertentu sehingga tercipta daya tarik (merangsang) ikan untuk

memakannya dengan mudah dan lahap. Pakan buatan dapat diartikan secara

umum sebagai pakan yang berasal dari olahan beberapa bahan baku pakan yang

memenuhi nutrisi yang diperlukan oleh ikan.

Pelet adalah bentuk makanan buatan yang dibuat dari beberapa macam

bahan yang diramu dan dijadikan adonan, kemudian dicetak sehingga merupakan

batangan atau bulatan kecil-kecil. Ukurannya berkisar antara 1-2 cm. Jadi pelet

tidak berupa tepung, tidak berupa butiran dan tidak pula berupa larutan. (Fatih

wulandari)

21
22

1.2 Mesin Ekstruder

Mesin Ekstruder pencetak pakan ikan apung merupakan unit manufaktur

yang mengandalkan kontur Flight Screw, dan jarak Pitch untuk menghasilkan

tekanan sehingga bahan yang terkumpulkan dapat didorong sampai ujung Screw

dan menghasilkan pakan ikan yang memiliki kepadatan tinggi. Semakin tinggi

putaran motor penggerak, gaya tekan Screw semakin tinggi. Komponen heater

yang ditempatkan diujung Hopper menjadi kunci penurunan densitas bahan yang

akan dicetak. Semakin kecil densitas bahan yang tercetak maka tingkat apung

pakan ikan akan semakin tinggi. Menurut Samuelsen dkk., (2022), semakin tinggi

kemampuan apung pakan ikan, maka daya konsumsi ikan semakin tinggi.

(Syarifudin, M.T)

Gambar 2.2 mesin ekstruder


Sumber (Dokumentasi pribadi)

2.2 Komponen mesin ekstruder

2.2.1 Motor pengerak utama

Motor penggerak utama berfungsi memberikan putaran pada Screw

pencetak. Putaran output motor penggerak utama dikonversikan melalui Puli

22
23

Primer dan diteruskan kepada Puli Sekunder yang menempel pada Poros

Screw Pencetak. Putaran yang masuk pada Puli Skunder dikonversikan

menjadi putaran lambat agar Torsi yang diterima Screw pencetak menjadi

tinggi. Motor penggerak utama mesin Ekstruder adalah jenis motor diesel.

(Syarifudin,M.T)

Gambar 2.3 Motor pengerak utama


Sumber : (dokumentasi pribadi)

23
24

Tabel 1 spesifikasi motor diesel 27 hp

No Unit Spesifikasi

1 Tipe mesin Jiang dong Zs-1115

2 Diameter x bore 115x115mm

3 Daya maksimum 27 hp

4 Bahan bakar Solar

5 pemantik Engkol, dan stater elektrik

6 Pendinginan Water jaket, air

2.2.2 Hopper pencetak

Hopper adalah selubung yang terbuat dari pipa dengan tugas sebgai rumah

screw pencetak. (Syarifudin,M.T)

Gambar 2.4 Hopper pencetak


Sumber : (dokumentasi pribadi)

2.2.3 Hopper pemanas

Hopper pemanas berfungsi menerima adonan yang tertekan oleh putaran

screw pencetak. (Syarifudin,M.T)

24
25

Gambar 2.5 Hopper pemanas


Sumber : (dokumentasi pribadi)

2.2.4 screw

Screw berfungsi untuk meneruskan adonan ke hopper pencetak.

(Syarifudin,M.T)

Gambar 2.6 screw


Sumber : (dokumentasi pribadi)

2.2.5 Alat pemotong adonan

Bertugas untuk memotong adonan yang telah diekstruksi yang keluar dari

melalui hopper pencetak. (Syarifudin,M.T)

25
26

Gambar 2.7 alat pemotong adonan


Sumber : (dokumentasi pribadi)

2.2.6 Pengaduk adonan

Pengaduk adonan bertugas untuk mengaduk bahan-bahan penyusun pakan

ikan. Bahan-bahan penyusun pakan ikan yang telah dilakukan pencapuran secara

manual sesuai dengan komposisinya diaduk kembali oleh poros pengaduk

sebelum di dorong ke screw penyupaly. (Syarifudin,M.T)

Gambar 2.8 alat pengaduk adonan


Sumber : (dokumentasi pribadi)

2.2.7 Motor pengerak unit pengaduk

Melalui pengontrolan putaran tersebut, volume adonan yang akan

diteruskan pada Hopper input dapat diatur sesuai dengan kecepatan putar

pencetakan dan pemotongan. (Syarifudin,M.T)

26
27

Gambar 2.9 Motor pengerak unit pengaduk


Sumber : (dokumentasi pribadi)

2.2.8 Pengontrol
Pengontrol digunakan opeerator untuk mengatur pengaktifan heater, motor

pengaduk, dan motor pemotong. Melalui pengontrol temperatur heater dapat

dikontrol sesuai dengan set-up operasional. (Syarifudin,M.T)

Gambar 2.9 pengontrol


Sumber : (dokumentasi pribadi)

27
28

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Diagram penelitian

Mulai

Studi Pustaka

Persiapan Alat dan Bahan

Pengumpulan Data

Perhitungan dan Pengujian kapasitas pencetak


pakan ikan

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

28
1.2 Alat & Bahan

3.2.1 Alat
1. Motor penggerak utama

berfungsi memberikan putaran pada Screw pencetak.

Gambar 3.1 motor penggerak utama


Sumber : (dokumentasi pribadi)
2. Buku tulis

Buku tulis adalah kumpulan kertas yang di jilid. Fungsi buku untuk

mencatat tulisan maupun gambar. Hal ini sangat di butuhkan untuk mencatat hasil

pengujian dan perhitungan.

Gambar 3.2 Buku tulis


Sumber : (https://www.fun-japan.jp/id/articles/167)

3. Kalkulator

Kalkulator adalah sebuah alat yang di gunakan untuk menghitung

perhitungan sederhana seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian.

Hal ini sangat di butuhkan untuk mengetahui hasil pengujian dan perhitungan.

29
Gambar 3.3 Kalkulator
Sumber : (https://iprice.co.id/harga/casio-fx-991ms/)

4. Bolpoin

Bolpoin berfungsi untuk menulis dan mencatat hasil pengujian dan

perhitungan data.

Gambar 3.4 Bolpoin


Sumber : (http://wartono92.blogspot.com/)

30
5. Tachometer

Tachometer berfungsi untuk mengetahui rpm mesin.

Gambar 3.5 tachometer


Sumber : (pt.hyundai motors indonesia)

6. Timbangan

Timbangan berfungsi mengukur berat, bahan yang akan diolah menjadi

pakan ikan.

Gambar 3.6 timbangan


Sumber : (sentral alkes)

7. Stopwatch

Stopwatch berfungsi untuk mengukur waktu yang dilakukan saat pengujian

berlangsung dan perhitungan data.

31
Gambar 3.7 stopwatch
Sumber : (yosua erick)
8. Gelas takar

Gelas takar berfungsi untuk mengetahui bahan bakar solar saat pengujian

dan pengambilan data.

Gambar 3.8 gelas takar


Sumber : (sumber google)

3.2.2 Bahan

1. Tepung ikan

Tepung ikan adalah bahan baku utama pada pembuatan pakan ikan.

32
Gambar 3.9 tepung ikan
Sumber : (aan supriatna)

2. Tepung jagung

Tepung jagung digunakan untuk menambah protein.

Gambar 3.10.tepung jagung


Sumber : (vandro)

3. Tepung dedak

Tepung dedak diperoleh gabah padi yang ditepung halus.

Gambar 3.11 tepung dedak


Sumber : (tiara fatihah ramadhanti)

33
4. Tepung tapioka

Tepung tapioka diginakan untuk mengikat bahan sehingga pakan ikan yang

tercetak tidak mudah remuk.

Gambar 3.12 tepung tapioka


Sumber : (aisha ria ginanti)

3.3 Metode analisis data

Analisis data yang dilakukan dengan cara mengujikan mesin pencetak pakan

ikan 27 hp yang telah dirakit. Proses pengujian diamati untuk mengetahui kinerja mesin

pencetak pakan ikan 27 hp. Permasalahan / kerusakan yang timbul di catat dan diperbaiki

agar mesin pencetak pakan ikan 27 hp dapat bekerja secara maksimal. Hasil pengujian

mesin pencetak pakan ikan 27 hp yang sudah siap pakai dijadikan sebagai spesifikasi.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan mencari studi literature, yaitu

mengumpulkan data – data dari internet, buku referensi, dan jurnal – jurnal yang

relevan terkait dengan topik penelitian yang dibahas.

34
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Prototipe mesin

Komponen unit pencetak antara lain:, tabung silinder, screw, pisau

pemotong, plat berlubang, dan penurun hasil. Masing-masing komponen unit

pencetakan dirangkai menjadi satu dengan menggunakan mur baut sehingga dapat

dibongkar dan dipasang lagi dengan mudah. Sedangkan unit transmisi terdiri dari

poros, sabuk V, pulli, dan mesin bensin. Semua komponen transmisi tersebut di

atas ditopang oleh kontruksi rangka yang kuat.

Gambar 4.1mesin pencetak pakan ikan apung


Sumber : (sumber pribadi)

4.2 Pengoprasian mesin

Hidupkan mesin dengan cara di engkol. Dan puli akan berputar

berlawanan dengan arah putaran jarum jam, putaran poros mesin akan

memutarkan screw dan pisunya. Di dalam tabung silinder, screw akan

35
mengangkut dan menekankan bahan (adonan) menuju ke plat berlubang dengan

kecepatan ± 36 kg/jam. Kemudian pisau pemotong akan memotong bahan yang

keluar ke lubang pencetakan dan sekaligus menyapu bahan yang menempel pada

permukaan di antara lubanglubangnya. Bahan yang telah disapu oleh pisau

pemotong akan turun menuju ke tempat penurunan hasil.

4.3 Spesifikasi mesin

Tabel 2 mesin pencetak pellet ikan

1 Nama Mesin pencetak pellet

2 Tipe Mesin bensin

3 Unit pencetak :

- diameter pipa cetak 3 inci

- panjang pipa 23 cm

- ukuran bearing 6307

- panjang screw 13 cm

- panjang pisau pemotong 8 cm

- ukuran lubang saringan 3 mm

4 Daya penggerak 6,5 hp, 3600 rpm

4.4 Uji fungsional

Kontruksi rangka baja cukup aman dalam menahan beban dan getaran.

Putaran poros mesin pencetak pellet yang paling besar adalah 626 rpm, putaran

kritis porosnya (4472,1 rpm). Dari hal di atas diketahui bahwa poros dapat bekerja

36
cukup aman dalam menggerakkan pisau dan screw pada saat mesin pencetak

pellet beroperasi.

Bantalan yang digunakan adalah jenis bantalan tipe 6307. Jumlahnya 1

pasang, yaitu sepasang bantalan duduk. Bantalan berfungsi dengan baik dalam

menopang beban radial yang ditimbulkan oleh poros pada saat pengoperasian.

Sabuk V yang digunakan sebanyak 1 buah, yaitu tipe A 45. Sabuk A 45

menghubungkan pulli reduksi kecil ke pulli screw. Kebutuhan daya total untuk

pengoperasian mesin adalah 626 rpm, sehingga sabuk V yang digunakan dapat

bekerja cukup aman. Pulli yang digunakan sebanyak 2 buah, yaitu 1 puli

berdiameter 20 cm, dan diameter pulli kecil yang digunakan adalah 2,5 cm, maka

telah memenuhi persyaratan diatas.Pulli juga berfungsi sebagai reduser putaran

dari motornya. Pulli pada mesin hasil rancangan berfungsi dengan baik dalam

mereduksi kecepatan putaran pada motor bensin.

Gambar 4.2 puli


Sumber : (dokumentasi pribadi)

37
Tabung silinder berfungsi sebagai rumah screw, pisau pemotong, dan

pengumpan. Terbuat dari pipa besi setebal 5 mm. Pengumpan terbuat dari plat

besi setebal 1 mm dan berbentuk basket yang tingginya 15 cm. Permukaan atas

berukuran panjang 25 cm dan lebar 20 cm, sedangkan permukaan bawahnya

berukuran panjang 12,5 cm dan lebar 10 cm.

Gambar 4.2 tabung silinder


Sumber : (dokumentsi pribadi)

Pisau pemotong yang digunakan sebanyak 1 buah, terbuat dari logam

stainless yang di letakan pada ujung poros screw di luar tabung silinder.

Mekanisme kerja pisau pemotong adalah memotong bahan yang keluar dari

lubang pencetakan setelah bahan di pres oleh screw di dalam tabung silinder.

Jarak antara pisau dengan plat berlubang dibuat tidak terlalu jauh dan tidak

menempel dengan plat berlubang, yaitu 2 mm. Tujuannya adalah agar kerja pisau

38
menjadi optimal tanpa menimbulkan gesekan dengan permukaan plat berlubang,

sehingga kerja pisau menjadi ringan.

Plat berlubang berbentuk lingkaran dengan diameter 13 cm dan terbuat

dari plat besi ukuran 4 mm. Permukaannya terdapat lubang-lubang kecil yang

berdiameter 3 mm. Terpasang menempel pada ujung permukaan sebelah dalam

tabung silinder yang diperkuat dengan 4 buah baut dengan ukuran 12 ring.

Komponen ini dapat diganti apabila menginginkan pellet yang diameternya lebih

kecil atau lebih besar.

Gambar 4.2 saringan potongan


Sumber : (dokumentasi pribadi)

Komponen ini dibuat dari plat besi tipis dengan tebal 3 mm. Bentuknya

menyerupai sekop dengan panjang 27 cm, lebar ujung atas 18, tinggi 15 cm, dan

lebar ujung bawahnya 11,5 cm. Pellet yang keluar dari plat berlubang jatuh dan

39
diterima oleh penurun hasil dan turun menuju wadah atau tempat penerimaan

sehingga pellet tidak rusak.

Gambar 4.5 corong bahan


Sumber : (dokumentasi pribadi)

Hasil uji fungsional mesin setelah modifikasi mampu bekerja secara

kontinu tanpa macet dengan adonan yang diumpankan 5 kg, hasil ini lebih baik

dari kinerja sebelumnya yang hanya mampu bekerja dengan adonan 0,5 kg.

4.5 Persiapan alat dan bahan

4.5.1 Siapkan mesin pencetak pellet ikan

Pastikan mesin pencetak pellet ikan berfungsi dengan baik dan aman agar

tidak membahayakan operator seperti baut yang kendor, van blet yang terlupas,

penguci pemotong yang kendor.

40
Gambar 4.6 mesin pencetak pellet ikan
Sumber : (internet)

4.5.2 Bahan pellet ikan

Pastikan bahan yang akan di uji sudah dicapur sesuai dengan

takaranya.

Gambar 4.7 bahan uji


Sumber : (dokumentasi pribadi)

41
Masukan bahan adonan kedalam tabung adonan, dalam memasukan bahan

adonon harus secara bertahap, agar tidak macet.

Gambar 4.8 proses pembuatan pakan ikan


Sumber : (dokumentasi pribadi)

42
BAB V
PENUUTUP

43
DAFTAR PUSTAKA
Agustus, No. n.d. “Jurnal Keteknikan Pertanian.”
Ii, B. A. B., and Tinjauan Pustaka. 2015. “Uji Fisik Dan Organoleptik..., Fatih
Wulandari, FKIP UMP, 2015.” 9–19.
Mathematics, Applied. 2016. 済無 No Title No Title No Title.

44

You might also like