You are on page 1of 2

PENGELOLAAN LIMBAH INFEKSIUS

No. : PKM Kencong/C/


Dokumen REV.DT- /20

DAFTAR No. Revisi : 02


TILIK Tanggal
: 06 Maret 2020
Terbit
Halaman : 1/2
UPT. PUSKESMAS dr. Erlina Hadi
KENCONG NIP. 19641201200312 2001

Unit : ……………………………………………………….........………
Nama Petugas : …………………………………………….........…………………
Tanggal Pelaksanaan : ………………………………………….........……………………
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1. Limbah infeksius dimasukkan ke dalam tempat yang kuat, tahan
air dan mudah dibersihkan dengan kode infeksius/medis, di
dalamnya dipasang kantong berwarna kuning atau jika tidak
memungkinkan maka diberi label infeksius,
2. Penempatan limbah infeksius diletakkan dekat dengan area
tindakan atau prosedur tindakan yang akan dikerjakan,
3. Limbah infeksius jika sudah menempati 3/4 kantong sampah
segera diangkat dan diikat kuat dan tidak boleh dibuka lagi
untuk mengeluarkan isinya guna menghindari risiko penularan
infeksi, selanjutnya dibawa ke tempat penampungan sementara.
Tempat limbah dicuci dengan menggunakan larutan detergen
atau desinfektan sesuai instruksi pabrikan, lalu dikeringkan
selanjutnya dipasangi kembali kantong plastik kuning yang baru,
4. Limbah infeksius, patologis, benda tajam harus disimpan pada
TPS dengan suhu dan lama penyimpanan, sebagai berikut :
 Pada suhu lebih kecil atau sama dengan 00C (nol derajat
celsius) dalam waktu sampai dengan 90 (sembilan puluh)
hari
 Jika suhu 3-8 0C dapat disimpan sampai dengan 7 (tujuh)
hari,
5. Limbah yang sangat infeksius seperti biakan dan
persediaan agen infeksius dari laboratorium harus
disterilisasi dengan pengolahan panas dan basah seperti
dalam Autoclaf sebelum dilakukan pengolahan.
6. Limbah padat farmasi dalam jumlah besar harus
dikembalikan kepada distributor atau gudang farmasi
kabupaten/kota, sedangkan bila dalam jumlah sedikit dan
tidak memungkinkan dikembalikan, dapat dimusnahkan
menggunakan insinerator atau dikelola oleh perusahaan
pengolahan limbah B3 atau dimusnahkan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
PENGELOLAAN LIMBAH INFEKSIUS
:PKM Kencong/C/
No. Dokumen REV.SOP- /20
UPT. PUSKESMAS
KENCONG DAFTAR No. Revisi : 02
TILIK
Tanggal Terbit : 06 Maret 2020
Halaman : 2/2

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


7. Limbah sitotoksis sangat berbahaya dan dilarang dibuang
dengan cara penimbunan (land-fill) maupun dibuang ke saluran
limbah umum. Pengolahan dilaksanakan dengan cara
dikembalikan ke perusahaan atau distributornya, atau dilakukan
pengolahan dengan insinerator pada suhu tinggi 1000 0C s/d
12000C untuk menghancurkan semua bahan sitotoksinya,
8. Pengolahan limbah kimia biasa dalam jumlah kecil maupun
besar harus diolah ke perusahaan pengolahan limbah B3.
Bahan kimia dalam bentuk cair sebaiknya tidak dibuang ke
jaringan pipa pembuangan air limbah, karena sifat toksiknya
dapat mengganggu proses biologi yang ada dalam unit
pengolah air limbah atau IPAL,
9. Pembuangan akhir limbah infeksius, dapat dimusnahkan
dengan insenerator atau bekerjasama dengan pihak ketiga. Jika
bekerja sama dengan pihak ketiga maka pastikan mereka
memiliki perijinan, fasilitas pengelolaan limbah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang undangan,
JUMLAH

Compliance rate (CR) : ..............%


………………………………..,…………..
Pelaksana / Auditor
CR = Y x 100%
∑ - TB

……………………………...............
NIP: …………………...................

You might also like