Professional Documents
Culture Documents
Modul Praktikum Ilmu Tanaman Pakan Unimaju
Modul Praktikum Ilmu Tanaman Pakan Unimaju
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
nikmat, karunia, taufiq dan hidayah-Nya sehingga buku panduan praktikum Ilmu Tanaman
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Buku
panduan ini merupakan arahan untuk penyelenggaraan praktikum mata kuliah Imu
Tanaman Pakan pada Program Studi Peternakan. Praktikum mempunyai kedudukan yang
sangat penting dalam rangka capaian pembelajaran pada Program Studi Peternakan.
membuat desain dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menyelesaikan
masalah.
Panduan praktikum mata kuliah Ilmu Tanaman Pakan ini berisi tentang dasar teori,
tujuan praktikum, bahan dan alat – alat yang dibutuhkan dalam praktikum serta prosedur
kerja dalam praktikum. Penyusunan buku panduan praktikum ini bertujuan untuk
Penyusunan buku panduan praktikum ini belum sempurna, masih sangat banyak
kekurangannya. Untuk itu, kami mohon masukan dari para pembaca agar panduan
praktikum ini selanjutnya tersusun dengan lebih baik. Semoga buku panduan praktikum ini
Penyusun
PRAKTIKUM I
PENGENALAN JENIS HIJAUAN PAKAN
DASAR TEORI
sumber nutrisi seperti protein, energi, vitamin dan mineral. Menurut Herlinae (2003) bahwa
Hijauan yang bernilai gizi tinggi cukup memegang peranan penting karena dapat
menyumbangkan zat pakan yang lebih ekonomis dan berhasil guna bagi ternak.
Keuntungan utama dari hijauan sebagai makanan ternak ruminansia adalah suatu
pakan yang mudah didapat pada berbagai keadaan, sedangkan kelemahannya adalah tidak
tersedia secara berkelanjutan terutama pada musim kemarau (Herlinae, 2003). Sementara
itu, berdasarkan hasil penelitian Budiasa (2005) bahwa produksi hijauan pakan ternak
sebagai sumber pakan ternak ruminansia sangat dipengaruhi oleh penggunaan lahan dan
topografi.
Hijauan pakan ternak secara umum dapat dibagi atas 3 golongan yaitu rumput –
rumputan (Gramineae), legum (Leguminoseae) dan gulma Perbedaan jenis hijauan antara
legum dan rumput secara umum adalah pada kandungan nutrisinya yaitu pada kandungan
TUJUAN PRAKTIKUM
Mengetahui dan mengelompokkan hijauan daerah tropis baik dari jenis rumput-
Rumput Bede berasal dari Afrika Tropik memiliki nama lain yaitu rumput signal yang
merupakan salah satu pakan hijauan ternak unggulan yang berkualitas bagi ruminansia.
Tumbuh menjalar dengan stolon, rumput yang cocok untuk padang penggembalaan karena
tahan pijakan. Rumput ini dapat tumbuh di segala jenis tanah dan tetap hijau saat musim
kemarau.
Ciri umum pada rumput bede yaitu membentuk hamparan lebar setinggi 80 – 150
cm, daun berbulu agak halus dan struktur yang kasar warna hijau gelap, bunda tersusun
dalam malai yang menyerupai bendera. Tumbuh baik di lereng terjal dan daratan rendah
sampai 1200 m serta sangat responsive terhadap pemupukan nitrogen serta dapat bertahan
Rumput kolonjono berasal dari Afrika Tropik yang cocok pada daerah tropis dan
subtropic dengan drainase yang kurang baik, berawa dan tanah yang tergenang air. Rumput
ini dapat di tanam pada padang penggembalaan, bisa juga menggunakan sistem potong
dan angkut. Rumput ini dapat di gunakan untuk pengendali erosi di tepi sungai dan lereng
Ciri umum rumput kolonjono yaitu menjalar dengan stolon, tekstur agak kasar,
tumbuh tegak membentuk rumput lebat setinggi 60 – 90 cm. dapat mendaji tanaman
Rumput buffle berasal dari Afrika utara tropic, Amerika selatan dan India. Menurut
Ecocrop (2010) bahwa rumput buffle di temukan di semak terbuka, hutan dan padang
rumput. Tumbuh subur di lingkungan gersang dan semi-kering, di tanah yang ringan,
berpasir, berbatu dan dangkal serta di daerah berkapur kering (SANBI, 2010; Quattrocchi,
2006).
bunga tersusun dalam malai yang silindris berwarna merah ungu. Rumput ini memiliki
efisiensi yang sangat tinggi terhadap penggunaan air (Osman et al., 2008).
Rumput Rhodes berasal dari Afrika Timur dan Selatan. Rumput ini dapat menjadi
penutup tanah karena meningkatkan kesuburan dan struktur tanah serta membantu
mengurangi jumlah nematoda (Cook et al., 2005), dapat menjadi rumput potong untuk hay
namun tidak cocok di buat silase, serta dapat di tanam pada padang penggembalaan
Ciri umumnya yaitu menjalar dengan stolon, tidak berbulu, bunga tersusun dalam
cokelat. Tumbuh baik di berbagai macam tanah terumata tanah berpasir sampai liat alkalis,
Rumput bermuda merupakan rumput tropis utama yang di temukan di semua daerah
tropis dan subtropis. Rumput ini sangat toleran terhadap kekeringan dan penggembalaan
yang berat, dapat juga di gunakan sebagai rumput cut and carry, hay dan respon terhadap
pemupukan.
Ciri utamanya yaitu berdaun halus, membentuk kumpulan hijauan lebat, batang yang
berbunga dapat mencapai 10 cm – 70 cm. Hidup di tanah beririgasi atau tepi sungai, tahan
Rumput pangola merupakan rumput tropis yang tersebar luas di banyak daerah
tropis dan subtropic yang lembab, dapat di tanam pada padang penggembalaan, di buat
silase dan hay, dan menjadi salah satu rumput tropis berkualitas tinggi (Cook et al., 2005).
Ciri umum rumput pangola yaitu batang sederhana atau bercabang, tingginya 35 –
180 cm. bilah daun panjangnya 35 – 180 cm dan lebar daun 2 – 14 mm. berdaun halus.
Tumbuh pada ketinggian 200 – 300 m dpl dan dapat tumbuh pada tanah yang miskin unsur
hara.
Rumput benggala di temukan di seluruh daerah tropis yang di tanam pada padang
penggembalaan, cut and carry, dapat di buat menjadi silase dan hay. Nilai gizi rumput ini
tergolong baik namun di sarankan untuk melengkapi pemberiannya dengan sumber protein
lainnya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan meningkatkan performa hewan ternak.
cepat. Tingginya dapat mencapai 1,8 – 2,4 m, batangnya tebal dan keras, daun relative
Rumput gajah merupakan rumput tropis utama dan menjadi salah satu rumput tropis
dengan produksi tertinggi. Dapat tumbuh di berbagai kondisi kering maupun basah. Menurut
Mannetje (1992) bahwa rumput gajah adalah hijauan yang sangat popular di seluruh daerah
Rumput gajah adalah rumput abadi yang kuat, rimpang dan berumbai, serta memiliki
sistem akar yang kuat, berkembang dari simpul-simpul stolon. Tingginya bisa mencapai 4 –
7 m, daunnya rata, lurus, berbulu di pangkal, dengan Panjang 100 – 200 cm dan lebar 1 –
5 cm. pinggir daun bergigi halus dan helaian daun memiliki pelepah yang menonjol.
Rumput setaria merupakan rumput abadi tropis dan subtropis. Spesiesnya yang
maupun sistem cut and carry. Dapat digunakan sebagai penutup tanah.
Rumput setaria tumbuh membentuk rumpun, tegak dan tinggi mencapai 2 m, daun
lebar agak berbulu pada permukaan atasnya terutama dekat batang, pangkal batang
berwarna kemerah – merahan, bunga tersusun dalam tandan warna cokelat keemasan,
B. Legum (Leguminoseae)
Kalopo merupakan leguminosa yang di gunakan sebagai penutup tanah dan dapat
menjadi pupuk hijau. Menurut Cook et al., (2005) bahwa kalopo dapat menurunkan suhu
ketinggian 30 – 50 cm, batangnya lunak di tutupi bulu-bulu halus berwarna cokelat, berdaun
tiga pada setiap tangkai daun, helai daun hampir oval di tutupi bulu-bulu halus, bunga
Legum yang tumbuh rendah dan tahan terhadap pijakan dan cocok untuk padang
pengembalaan, dapat tumbuh didaerah teduh matahari dan termasuk tanaman bernutrisi
tinggi dan dikembangkan dengan stek. Tanaman ini tidak tahan terhadap kemarau panjang
Gambar 11. Arachis Pintoi
Sumber : Disnakkan.grobogan.go.id (2020).
Kacang pinto merupakan legum tumbuh menjalar yang dapat mencapai 20-50 cm,
membentuk gumpalan padat berakar kuat dan memiliki banyak akar nodulasi sekunder.
Daun berbentuk lonjong dengan Panjang 4,5 cm lebar 3,5 cm. bunganya berwarna kuning
Legum yang tumbuh menjalar dan memanjat, batang agak berbulu, berdaun tiga
pada setiap tangkai daun, helai daun oval agak elips, bunga relatif besar berwarna ungu
sampai agak keputihan. Dapat di gunakan sebagai legum penutup tanah dan pengendali
gulma.
Desmodium trifolium (Desmodium)
ternak, dapat di tanam di padang penggembalaan maupun dalam sistem cut and carry,
Tanaman ini tergolong berumur Panjang dan tumbuh merambat, batang persegi.
Berwarna cokelat kemerahan, daunnya bulat telur dengan Panjang 2 - 7 cm dan lebar 1,5
– 5,5 cm berwarna cokelat kemerahan sampai ungu. Bunganya berwarna ungu tua dan
merah jambu.
Gamal merupakan hijauan tropis utama karena hijauan yang kaya protein dan nilai
gizi yang tinggi. Termasuk kelompok legum pohon abadi berukuran sedang dengan tinggi 2
Tanaman ini daunnya menyirip , anak daun berbentuk bulat telur, Panjang daun
biasanya 2 - 7 cm lebar 1 – 3 cm. Bunga berwarna merah mudah cerah hingga ungu.
Dilaporkan Sebagian besar gugur pada musim kemarau dan tetap hijau di daerah lembab.
Lamtoro merupakan salah satu legum pohon pakan ternak tropis dengan kualitas
terbaik dan di sukai oleh ternak ruminansia. Legum ini tumbuh tegak, selalu hijau, tidak
dalam, daun kecil – kecil bersirip ganda, bunga di susun dalam bongkol di ujung cabang,
Siratro merupakan legum hijauan yang produktif dan di sukai oleh ternak ruminansia.
hijauan lainnya, bisa juga menggunakan sistem cut and carry atau sistem potong dan angkut
Legum siratro tumbuh menjalar dan memanjat, berdaun tiga pada setiap tangkai
kedua helai daun di tepi memiliki lekukan yang khas, warna daun hijau gelap, permukaan
atasnya agak berbulu, bunga berbentuk kupu-kupu berwarna merah ungu tua tersusun
dalam tandan.
Kudzu merupakan legum tropis yang tumbuh menjalar dan memanjat dengan kuat,
umunya di gunakan sebagai tanaman penutup tanah, pupuk hijau dan sebagai pakan ternak
di padang rumput.
Gambar 17. Pueraria phaseoloides
Sumber : feedpedia.org (2020).
sistem perakaran yang dalam dan luas, daun muda di tutupi bulu berwarna cokelat, daun
lebat, helai daun lebar, oval agak berbentuk segitiga, berbunga kupu – kupu yang tersusun
cm), batang kecil, berserat dan bercabang-cabang, berdaun tiga, sempit memanjang dan
namun tidak tahan terhadap naungan, serta dapat di buat menjadi hay maupun silase
C. Gulma
maupun peternak. Gulma adalah tanaman pengganggu yang dapat menghambat bahkan
mematikan hijauan pakan yang tumbuh bersamanya. Menurut Rusdi (2002) bahwa gulma
penggembalaan karena bersaing dengan hijauan pakan dalam mendapatkan air, unsur hara
dan cahaya.
DASAR TEORI
generasiketurunan baru dari kedua atau suatu tetua dalam rangka untuk mempertahankan
suatupola yang teratur yang dikenal dengan siklus atau daur hidup tanaman, yaitu suatu
siklusdari biji sampai menghasilkan kembali biji baru atau dari suatu bagian tanaman yang
dapattumbuh menjadi tanaman baru dan menghasilkan bagian tanaman baru yang dapat
tumbuhberkembang menjadi tanaman baru lagi untuk meneruskan kehidupan dengan pola
Berikut ini adalah keuntungan maupun kerugian dari kedua jenis perkembangbiakan
tersebut.
2. Daya tahan terhadap serangan hama dan penyebab penyakit lebih rendah
(Susanto, 2012).
TUJUAN PRAKTIKUM
PROSEDUR KERJA
Sediakan 120 biji tanaman pakan ternak, lalu dibagi kedalam 4 (empat) kelompok
perlakuan dan di jadikan sebagai kontrol. Kelompok II di beri perlakuan secara mekanik
yaitu dengan perlakuan di gores dengan kertas gosok. Kelompok III di beri perlakuan secara
kimiawi yaitu dengan cara mencelupkan biji tanaman pakan selama 8 menit ke dalam
larutan H2SO4. Kelompok IV dengan cara mencelupkan biji tanaman pakan ke dalam air
panas selama 8 menit. Masing-masing kelompok di ulang sebanyak 3 (tiga) kali. Serelah
perendaman di lakukan, biji kemudian di keringkan lalu di masukkan ke dalam cawan petri
yang sebelumnya di lapisi dengan kertas saring dan kapas yang telah di teteskan air
sebanyak 5 cc atau secukupnya. Catat jumlah biji yang tumbuh dan berkecambah sampai
3. Cangkul 7. Mistar
PROSEDUR KERJA
Ambil batang rumput yang sehat dan tidak terlalu tua dengan panjang 20-25 cm,
minimal 2 buku 3 ruas. Potong batang rumput gajah yang akan dibuat stek dengan baik.
Potongan stek sebaiknya searah. Stek batang ditanam kedalam polybag yang telah diisi
tanah (1 polybag berisi 2 batang stek) dengan ruas dibagian bawah harus masuk kedalam
tanah dengan baik (1 buku masuk kedalam tanah). Kedudukan stek bisa miring, tegak
ataupun baring. Setelah stek ditanam, tanah ditekan rapat supaya tidak mudah rebah dan
tak miring, sehingga calon akar pun bisa tumbuh dengan baik.
PERKEMBANGBIAKAN DENGAN POLS
3. Cangkul 7. Mistar
PROSEDUR KERJA
Ambil anakan rumput yang bagus dengan panjang 20 cm, Anakan ditanam kedalam
polybag yang telah diisi tanah (1 ploybag berisi 3 anakan) dengan kedalaman tanah 5 cm
dalam tanah dan diluar permukaan tanah 15 cm. Kedudukan anakan tegak. Setelah anakan
ditanam, tanah ditekan rapat supaya tidak mudah rebah dan tak miring, sehingga calon akar
SOAL LATIHAN
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
BAB V. PENUTUP
V.1. KESIMPULAN
V.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PRAKTIKUM III
PENGOLAHAN LAHAN
DASAR TEORI
Kualitas hijauan pakan di pengaruhi oleh keadaan suatu tanah sebagai media
pertumbuhan tanaman untuk menunjang tegaknya tanaman, tercukupinya unsur hara dan
air yang seimbang bagi tanaman. Salah satu cara yang di lakukan untuk mendapatkan
Pengolahan tanah yaitu menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan
tanaman dengan menggemburkan tanah, membersihkan tanah dari sisa-sisa akar tanaman
pengganggu lainnya, tentunya ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat pertanian
Pengolahan tanah bertujuan menyiapkan tempat tumbuh bagi bibit tanaman, daerah
et.al, 2006). Hijauan akan tumbuh dan berkembang karena di dukung oleh faktor tumbuhnya
seperti faktor tanah, iklim, air, spesies tanaman, dan tatalaksana lahan.
1. Faktor Tanah
Faktor penting dalam pertumbuhan tanaman pakan salah satu nya yaitu tanah.
Fungsi tanah dalam kaitannya dengan hijauan pakan yaitu tempat tegak atau tumbuhnya
tanaman, tempat penyediaan unsur-unsur hara hijauan, gudang air bagi tanaman dan
penyediaan udara bagi pernapasan akar tanaman (Hasan, 2011). Produksi dan mutu hasil
tanaman pakan tentunya di pengaruhi oleh unsur hara tanah. Menurut Kusuma (2014)
bahwa untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan tanaman serta memperbaiki struktur
Menurut Septiningsih (2007) fungsi utama tanah sebagai media tumbuh ada empat
diantaranya:
1. Sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran yang mempunyai dua peran
utama sebagai penyokong tegak tumbuhnya tanaman dan penyerap hara tanaman.
2. Penyedia kebutuhan primer tanaman untuk aktivitas metabolismenya meliputi air, udara
3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman yang dapat menunjang aktivitasnya agar tetap
optimum meliputi zat-zat pemacu tumbuh, antibiotik dan enzim yang berfungsi dalam
4. Habitat biota tanah yang berdampak positif dalam penyediaan kebutuhan primer
maupun sekunder tanaman maupun yang berdampak negatif sebagai hama penyakit
tanaman.
2. Iklim
Iklim merupakan kondisi cuaca dengan waktu yang Panjang. Perubahan iklim
bahwa faktor iklim yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah curah hujan,
temperatur, angin, sinar matahari, kelembaban dan evaporasi. Dengan mengetahui faktor-
faktor cuaca tersebut pertumbuhan tanaman, tingkat fotosintesis dan respirasi yang
3. Faktor Air
di pengaruhi oleh kebutuhannya terhadap air, jika kekurangan air maka Sebagian stomata
daun menutup sehingga terjadi hambatan masuknya CO2 dan menurunnya aktivitas
berpengaruh terhadap jumlah pucuk, panjang akar, bobot kering tajuk, bobot kering akar,
4. Spesies Tanaman
faktor genetic berpengaruh pada proses pertumbuhan dan produksi suatu tanaman.
TUJUAN PRAKTIKUM
Membersihkan area lahan yang akan di tanami hijauan pakan dari tumbuhan
pengganggu (weed), sehingga hijauan pakan dapat tumbuh dengan perakaran sempurna
serta mendapat unsur hara tanah yang cukup untuk pertumbuhannya. Selain itu,
pengolahan lahan juga dapat memperbaiki aerasi tanah, kesuburan tanah dan unsur hara
tanah.
2. Sabit 5. Sekop
3. Cangkul 6. Ember
PROSEDUR KERJA
Areal lahan di bersihkan dari pepohonan, semak belukar, alang-alang, dan rumput
lainnya agar tidak menghalangi tumbuhnya tanaman pakan. Perlu di ingat, tidak semua
pepohonan di bersihkan agar bisa menjadi pelindung ataupun naungan bagi tanaman.
2. Pembajakan (Ploughing)
bertujuan agar tanah menjadi gembur, sehingga memudahkan perakaran untuk masuk ke
3. Penggaruan (Harrowing)
Bongkahan tanah yang besar di hancurkan menjadi struktur tanah yang remah,
sekaligus membersihkan sisa-sisa perakaran tumbuhan liar. Selanjutnya tanah yang telah
SOAL LATIHAN
4. Jelaskan menurut anda waktu yang tepat untuk melakukan pengolahan lahan ?!
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
BAB V. PENUTUP
V.1. KESIMPULAN
V.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
PRAKTIKUM IV
DASAR TEORI
dapat diukur dari bertambah besar dan tingginya organ tumbuhan, sedangkan
perkembangan tanaman dapat dilihat dengan adanya perubahan pada bentuk organ
batang, akar dan daun, munculnya bunga serta terbentuknya buah. Pertambahan ukuran
tubuh tumbuhan secara keseluruhan merupakan hasil dari pertambahan jumlah dan ukuran
mengganti unsur hara yang hilang dan menambah persediaan unsur hara yang dibutuhkan
tanaman untuk meningkatkan produksi dan mutu tanaman. Ketersediaan unsur hara yang
lengkap dan berimbang yang dapat diserap oleh tanaman merupakan faktor yang
Menurut Lingga (2008) bahwa pemberian pupuk organik dapat memperbaiki struktur
tanah, menaikan bahan serap tanah terhadap air, menaikan kondisi kehidupan di dalam
tanah, dan sebagai sumber zat makanan bagi tanaman. Sedangkan pemberian pupuk
TUJUAN PRAKTIKUM
Memahami pola pertumbuhan hijauan pakan tropis, mengetahui faktor – faktor yang
pakan ternak.
ALAT DAN BAHAN
PROSEDUR KERJA
kelompok dan di ulang sebanyak 4 (empat) kali dengan metode sebagai berikut :
• Kelompok pertama terdiri dari 4 polybag/pot dengan perlakuan kontrol yaitu hijauan
• Kelompok pertama terdiri dari 4 polybag/pot dengan perlakuan kontrol yaitu hijauan
• Kelompok pertama terdiri dari 4 polybag/pot dengan perlakuan kontrol yaitu hijauan
• Kelompok pertama terdiri dari 4 polybag/pot dengan perlakuan kontrol yaitu hijauan
itu tanaman di beri air secukupnya yaitu sama rata pada setiap polybag/pot. Pemupukan di
lakukan di awal setelah penanaman. Pupuk NPK di beri di atas permukaan tanah dengan
dosis yang telah di hitung sebelumnya. Kemudian pupuk kendang dan pupuk hijau di
benamkan ke dalam tanah. Pengamatan di lakukan selama satu bulan dan pengambilan
Tinggi tanaman di hitung pada setiap polybag/pot dengan cara memilih tanaman yang
paling tinggi kemudian ukur dari pangkal batang sampai ujung tanaman menggunakan
2. Jumlah Anakan
Menghitung jumlah anakan hijauan yang telah tumbuh di dalam polybag/pot. dihitung
secara manual dengan cara menghitung setiap anakan dan ranting yang tumbuh.
Menghitung kandungan klorofil hijauan pakan yang tumbuh di polybag/pot. Alat yang
digunakan untuk mengukur klorofil yaitu SPAD, dengan cara daun dijepit menggunakan alat,
kemudian alat tersebut akan menunjukan berapa unit klorofil pada tanaman tersebut.
Menurut Syafruddin dkk., (2008) bahwa dengan menggunakan SPAD sangat mudah untuk
mengukur tingkat kehijauan daun yang di sebabkan oleh kandungan klorofil daun.
Sediakan tanaman yang sudah tumbuh didalam polybag/pot, ambil helai daun yang
paling panjang dan daun lebar yang mewakili dari setiap tanaman dalam Meleodude
polybag. Gunting daun lalu ukur menggunakan leaf area meter, pengukuran panjang, lebar
daun dan luas daun harus benar, pangkal daun dimasukkan kedalam dibawa bagian jepitan
besi, daun harus sejajar dengan tali leaf area meter.tarik perlahan-lahan sambil amati nilai
satuan yang terbaca. Tanda w= lebar, L=Panjang, N=ulangan dan A Luas daun.
Pengukuran daun menggunakan leaf area meter harus benar-benar teliti, pengukuran
3. jelaskan apa yang di maksud unsur hara dan unsur hara apa saja yang di butuhkan
tanaman ?!
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
BAB V. PENUTUP
V.1. KESIMPULAN
V.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PRAKTIKUM V
DEFOLIASI
DASAR TEORI
Hijauan pakan ternak merupakan semua bentuk bahan pakan yang berasal dari
tanaman rumput maupun leguminosa yang belum di potong maupun yang telah di potong
dari lahan dalam keadaan segar. Defoliasi merupakan pemotongan bagian tanaman yang
berada di atas permukaan tanah, pada proses ini tanaman kehilangan daun dan Sebagian
dari batangnya. Defoliasi di sebaiknya di lakukan pada fase vegetative karena cadangan
makanan dalam akar cukup untuk pertumbuhannya kembali. Menurut Mulatsi (2003) bahwa
faktor yang perlu di perhatikan dalam defoliasi adalah ukuran tanaman, interval dan tinggi
defoliasi.
yang bervariasi salah satunya yaitu rumput dapat dipanen setelah 25 – 30 hari pada
musim hujan dan 50 – 60 hari pada musim kemarau serta defoliasi dalam waktu 10
kualitasnya menurun (Moran, 2005; Zahid dkk, 1999; Budiman dkk, 2012).
TUJUAN PRAKTIKUM
pengaruh interval defoliasi dan produksi hijauan.tentunya ini dapat di aplikasikan kepada
masyarakat petani atau peternak untuk mengetahui pengaruh interval defoliasi dan ukuran
4. Kertas Label
PROSEDUR KERJA
Ukurlah luas lahan kurang lebih 1x1 m/petak. Petak pertama dipotong dengan interval
30 hari, petak kedua dipotong dengan interval 45 hari dan petak ketiga dipotong dengan
interval 90 hari. Dengan demikian, petak pertama, kedua dan ketiga masing dipotong
praktikum (kecuali pemotongan seragam), hijauan yang dipotong ditimbang berat segarnya
dan untuk berat tiap pemotongan dijumlah untuk memperoleh produksi komulatif. Disamping
itu juga dihitung tinggi tanaman, klorofil daun, jumlah anakannya, dan kualitas hijauan.
PENGAMBILAN DATA
Interval Defoliasi
Parameter Petak I Petak II Petak III Keterangan
(30 Hari) (30 Hari) (30 Hari)
Berat Segar
(gr/petak/Ha)
Berat Kering
(gr/petak/Ha)
Tinggi Tanaman
(cm)
Jumlah Anakan
Klorofil (unit)
Luas daun (Mm)
Protein (%)
Serat Kasar (%)
NDF (%)
ADF (%)
Selulosa (%)
Hemiselulosa (%)
Lignin (%)
2. TINGGI PEMOTONGAN HIJAUAN SAAT DEFOLIASI
Ukurlah luas lahan kurang lebih 1x1 m/petak. Petak pertama dipotong dengan interval
30 hari, petak kedua dipotong dengan interval 45 hari dan petak ketiga dipotong dengan
interval 90 hari. Dengan demikian, petak pertama, kedua dan ketiga masing dipotong
praktikum (kecuali pemotongan seragam), hijauan yang dipotong ditimbang berat segarnya
dan untuk berat tiap pemotongan dijumlah untuk memperoleh produksi komulatif. Disamping
itu juga dihitung tinggi tanaman, klorofil daun, jumlah anakannya, dan kualitas hijauan.
PENGAMBILAN DATA
Interval Defoliasi
Parameter Petak I Petak II Petak III Keterangan
(5 cm) (10 cm) (15 cm)
Berat Segar
(gr/petak/Ha)
Berat Kering
(gr/petak/Ha)
Tinggi Tanaman
(cm)
Jumlah Anakan
Klorofil (unit)
Luas daun (Mm)
Protein (%)
Serat Kasar (%)
NDF (%)
ADF (%)
Selulosa (%)
Hemiselulosa (%)
Lignin (%)
SOAL LATIHAN
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
BAB V. PENUTUP
V.1. KESIMPULAN
V.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Cook BG, Pengelly BC, Brown SD, Donnelly JL, Eagles DA, Franco MA, Hanson J, Mullen
BF, Partridge IJ, Peters M, Schultze-Kraft R. 2005. Tropical forages. Brisbane
(Australia): CSIRO, DPI&F (Qld), CIAT and ILRI.Rumen S
Sitompul, S.M. dan Guritno, B. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. UGM Press,
Yogyakarta.
Nyanjang, R., A. A. Salim., Y. Rahmiati. 2003. Penggunaan Pupuk Majemuk NPK 25-7-7
Terhadap Peningkatan Produksi Mutu Pada Tanaman The Menghasilkan di
Tanah Andisols. PT. Perkebunan Nusantara XII. Prosiding The.
Payung D., Prihatiningtyas E., dan Nisa S.H. 2012. Uji Daya Kecambah Benih Sengon
(Paraserianthes falcataria (l.) Nielsen) di green house. Jurnal Hutan Tropis. 12
(2): 132- 138.
Rusdy, M. 2002. Pengaruh Allelopati beberapa jenis gulma yang tumbuh di padang
penggembalaan. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin.
Mulatsih. 2003. Pertumbuhan Kembali rumput gajah dengan interval defoliasi dan dosis
pupuk urea yang berbeda. Jurnal Peternakan. 23 (3).
Herlinae. 2003. Evaluasi Nilai Nutrisi dan Potensi Hijauan Asli Lahan Gambut Pendalaman
di Kalimantan Tengah sebagai Pakan Ternak. Tesis. Program Pascasarjana IPB,
Bogor.
Moran, J.2005. Tropical Dairy Farming. Feeding Management for Small Holder Dairy
Farmers in Humid Tropics.Lanandlinks Press.Collingwood VIC. Australia.
Setiawan Eko. 2009. Kajian hubungan unsur iklim terhadap produktivitas cabe jamu
(Piper retrofractum Vahl) di kabupaten Sumenep. Agrovigor Vol. 2 No.1.