Professional Documents
Culture Documents
1511 5290 1 PB
1511 5290 1 PB
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2017
Email: ijalajja1910@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan dan menganalisis Pemberdayaan Kelompok Nelayan di Kecamatan
Midai Kabupaten Natuna yakni para nelayan Kecamatan Midai dalam meningkatkan penangkapan ikan dilaut, serta
upaya untuk membuat berdaya setiap nelayan sehingga menjadi lebih baik dan terpotretnya kesejahteraan yang merata
bagi setiap kelompok nelayan. Penelitian ini mengunakan metode deskriftif dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian jika dilihat dari permasalahan harga BBM di Kecamatan Midai lebih mahal dibandingkan di Ranai
Kota Kabupaten Natuna dan harga jual ikan di Kecamatan Midai sangat murah ini menunjukkan bahwa alasan yang
membuat kurangnya kesejahteraan yang merata bagi setiap kelompok nelayan Kecamatan Midai Kabupaten Natuna
adalah pertama lemahnya pendidikan nelayan sehingga pengusaha dan pengepul dengan mudahnya memainkan harga
jual ikan serta penguasa mempermainkan harga minyak. Kedua, kurangnya sosialisasi dan pelatihan yang diberikan
pemerintah kepada nelayan sehingga kelompok nelayan takut dalam menerima bantuan dari pemerintah daerah
Kabupaten Natuna. Dan ketiga, fasilitas pendukung seperti sarana informasi, listrik dan sarana pabrik es batu yang tidak
berfungsi secara maksimal. Dimensi pemberdayaan yang terkait dengan terpotretnya kesejahteraan yang merata bagi
setiap kelompok nelayan di Kecamatan Midai Kabupaten Natuna ialah kemampuan (enabling), kelancaran
(facilitating), kerjasama (collaborating), dan membimbing (mentoring). Saran yang diberikan yaitu: pertama,
memberikan pendidikan dan pelatihan kepada setiap kelompok nelayan secara bergantian. Kedua, mengajukan bantuan
sarana dan prasarana penangkapan ikan agar lancar dalam menghasilkan ikan. Ketiga, terus meningkatkan kerjasama
antara pemerintah Kantor Dinas Perikanan dengan kelompok nelayan Kecamatan Midai Kabupaten Natuna agar
terciptanya pembangunan dibidang perikanan. Keempat, agar terwujudnya program pembangunan sektor perikanan
maka bimbingan pemerintah harus dilakukan dengan maksimal.
Kata-kata kunci : Pemberdayaan Kelompok Nelayan, Sarana dan Prasarana Kecamatan Midai, Kesejahteraan yang
Merata bagi Kelompok Nelayan.
Abstract
This research is aimed to describe and analyse the empowerment of the fisherman groupsin Midai Sub-District of
Natuna Regency namely the the fishermen of Midai district in increasing fishing in the sea, and empowering every
fisherman to be better and capturing the equitable welfare for each group of fisherman. In this research, descriptive
method with qualitative approach is employed.
The findings of this study show that the fish price of Midai Sub-District, viewed from fuel cost, is more expensive than
that of Ranai City of Natuna Regency. It indicates that the reasons underlying the lack of welfare for each group of
fishermen in Midai are:first the lack of education of the fishermen that the businessmen and the collectors easily cheat
the fishermen with the selling price as well as the authorities trick the fuel price;Second, lack of information and
1
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
training by the government of these fishermen that thay have worries in accepting the aids for the local government
Natuna Regency. third, the supporting fasilities to mention means of information, electricity and ice cube factory do not
maximally function. the empowerment dimensions associated to the portrait of the equal welfare for each individual of
the fisherman groups in Midai Sub-District are enabling, facilitating, collaborating, and metoring. it this suggested that:
first, each group of fisherman is provided education and training in turn; second, to propose the facilities and
infrastructures of fishing; third, to increase the collaboration between fisheryaffairs and the fisherman of Midai Sub-
District of Natuna Regency to create development in the field of fisheries; fourth, the realize the development program
in fishery field, the guidance from the government has to be optimally permormed.
Keywords: The Empowerment Of Fisherman Groups, Facilities And Infrastructures Of Midai Sub-District, Equal
Welfare To Fisherman Groups.
2
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
mengalami kondisi di mana pada saat hasil diimbangi dengan harga jual ikan,
tangkapan nelayan baik (melimpah) harga seharusnya jatah minyak itu di kelola oleh
jual ikan turun secara drastis, sebaliknya nelayan itu sendiri agar harga minyak dapat
ketika hasil tangkapan berkurang harga jual lebih murah dan stabil untuk itu nelayan
ikan menjadi mahal. perlu di berdayakan dan di berikan
Hasil tangkapan yang tidak seberapa pengetahuan agar bisa menekan biaya
namun harga bahan bakar minyak yang oprasional penangkapan ikan dapat lebih di
cukup tinggi menjadi salah satu masalah tekankan lagi.
bagi nelayan di Kecamatan Midai Pemberdayaan masyarakat pada
Kabupaten Natuna khususnya terhadap dasarnya merupakan proses untuk membuat
usaha perikanan tangkap menyebabkan masyarakat berdaya. Setiap anggota
beban biaya operasional penangkapan ikan masyarakat dalam sebuah komunitas
bagi nelayan kecil bertambah. Dapat dilihat sebenarnya memiliki potensi, gagasan serta
selisih antara harga jual minyak di pasaran kemampuan untuk membawa dirinya dan
Ranai-Kabupaten Natuna dengan harga jual komunitasnya untuk menuju kearah yang
minyak di pasaran Kecamatan Midai, harga lebih baik, namun potensi itu terkadang
jual di Ranai-Kabupaten Natuna Rp. tidak bisa berkembang disebabkan faktor-
6.500/liter sedangkan di Kecamatan Midai faktor tertentu. Untuk menggerakkan
Rp. 9.500-10.000/liter. Harga minyak di kembali kemandirian masyarakat dalam
Kecamatan Midai meningkat atau mahal pembangunan dikomunitasnya, maka
dikarenakan Kota Kabupaten Natuna diperlukan dorongan-dorongan atau gagasan
terpisah dari Kecamatan Midai dan jarak awal untuk menyadar kembali peran dan
yang ditempuh sangat jauh. Jatah minyak posisinya dalam kerangka untuk
solar yang di bagikan pemerintah untuk membangun masyarakat madani. Proses
nelayan hanya 20 ton/bulan (1 ton = 1000 penyadaran masyarakat tersebut bisa berupa
liter) dan minyak solar itu tidak di kelola penyuluhan dari pemerintah kepada
oleh nelayan tetapi malah di ambil alih pihak masyarakat dengan bertanya apa yang di
swasta. jika harga minyak terdengar akan butuhkan nelayan untuk meningkatkan
ada kenaikan harga oleh pemerintah maka kemampuan dan mengurangi beban
pengusaha memainkan harga minyak untuk oprasionalnya agar nelayan bisa
mendapatkan keuntungan yang besar, meningkatkan kemampuan dalam bidang
sedangkan harga minyak yang tinggi tidak menangkap ikan, mengolah ikan, maupun
3
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
4
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
5
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
dokumen) untuk menjaring data, menganilis Pembimbing Skripsi ditambah dua orang
data secara induktif, menyusun teori dari Dosen Pembahas Seminar.
bawah ke atas (misalnya grounded theory), 3) Pengambilan data sekunder dan primer
menganalisis data secara deskriptif, lebih pengambilan data akan segera dilakukan
mementingkan proses daripada hasil, segera setelah surat ijin pelaksanaan
membatasi masalah peneliti berdasarkan penelitian dikeluarkan pihak Fakultas Imu
fokus, menggunakan karakteria tersendiri Sosial dan Ilmu Politik. Adapun data
(seperti triangulasi, pengecekan sejawat, yangakan diambil saat penelitian yaitu hasil
uraian rincian, dan sebagainya) untuk dari wawancara yang dilakukan secara
memvalidasi data, menggunakan desain langsung selama proses penelitian di
sementara (yang dapat disesuaikan dengan lapangan, data hasil observasi, pengamatan
kenyataan dilapangan). langsung dalam kelompok nelayan dan
tindakan para nelayan serta kondisi
2. Langkah - Langkah Penelitian hubungan antara nelayan dalam lingkungan
Tahapan penelitian yang akan pasar. Terakhir yaitu data dokumentasi,
dilakukan penulis adalah sebagai berikut : meliputi strategi kelompok nelayan di
1) melakukan penelitian pendahuluan Kecamatan Midai Kabupaten Natuna.
(presurvey) Penelitian sementara yang telah 4) Membuat Laporan Penelitian (skripsi)
dilakukan oleh penulis yaitu dengan pembuatan skripsi merupakan lanjutan dari
melakukan wawancara dengan beberapa penyususan usulan penelitian. Pembuatan
orang yang akan menjadi narasumber dapat dilakukan setelah data yang
terpercaya di lokasi penelitian. Selain itu, dikumpulkan selama penelitian di lapangan
penulis juga mendapatkan beberapa telah cukup sesuai keperluan penyususnan
dokumen dari narasumber yang dapat skripsi dan teruji validitasnya.
membantu penulis dalam penyusunan
penelitian ini. 3. Lokasi dan Waktu Penelitian
2) Membuat usulan penelitian, penyusunan Lokasi yang menjadi tempat
usulan penelitian ini dilakukan di bawah penelitian adalah Kecamatan Midai
bimbingan dua orang Dosen Pembimbing Kabupaten Natuna. Alasan peneliti
Skripsi. Kemudian setelah seminar, proses mengambil lokasi penelitian tersebut karena:
proses pembaikan usulan penelitian juga Kecamatan ini merupakan salah satu daerah
dibimbing oleh dua orang Dosen penghasil ikan terbanyak di Kabupaten
6
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
Natuna, serta partisipasi nelayan yang cukup b. Observasi, mengamati objek yang diteliti
tinggi dalam memanfaatkan sumber alamnya secara langsung maupun tidak langsung
maka dari itu diperlukan adanya untuk mendapatkan data yang dibutuhkan
pemberdayaan untuk memanfaatkan hasil dan harus dikumpulkan dalam penelitian.
alam yang melimpah ini secara maksimal. Observasi sangat penting untuk dilakukan
Tentu merupakan hal yang sangat karena dengan cara ini akan diketahui lebih
menarik bagi penulis untuk melakukan lanjut dan mendalam tentang peristiwa dan
penelitian di lokasi tersebut, mengingat kondisi yang ada sering dengan perjalanan
Kecamatan Midai merupakan daerah waktu.
kepulauan yang terpisah dari ibukota c. Dokumentasi, merupakan sumber data
Kabupaten Natuna. Maka penelitian akan yang merupakan rekaman kejadian masa
dilakukan segera setelah surat ijin lalu. Dokumentasi akan sangat membantu
penelitian dikeluarkan oleh pihak Fakultas. peneliti memperoleh petunjuk untuk
menjawab pertanyaan penelitian.Observasi
4. Teknik Pengumpulan Data adalah suatu pengamatan yang khusus serta
pencatatan yang ditujukan pada satu atau
Pengumpulan data akan dilakukan
beberapa masalah dalam penelitian, dengan
dengan melalui wawancara, observasi,
maksud untuk mendapatkan data yang
dokumentasi, dam juga gabungan/triangulasi
diperlukan. Hal ini dimaksudkan agar
Sugiyono (dalam Iwan, 2013:34-35)
peneliti dapat membaca situasi dan kondisi,
a. Wawancara, menggali informasi secara
baik yang berkaitan dengan lapangan atau
langsung dari sumber data melalui
lokasi penelitian maupun subjek penelitian.
percakapan atau Tanya jawab. Wawancara
Peneliti melakukan observasi atau
akan dilakukan secara mendalam untuk
pengamatan.
mengeksplorasi informasi secara
keseluruhan dan jelas dari informan. Dalam
5. Metode Analisis Data
penelitian ini, wawancara akan dilakukan
Proses analisis data dimulai dengan
pada beberapa narasumber berbeda, di waktu
menelaah seluruh data yang tersedia dari
dan tempat yang berbeda pula. Waktu
berbagai sumber, yaitu dari pengamatan
wawancara yaitu pada pagi hari awal masuk
(observasi) yang sudah dituliskan dalam
jam kerja, siang hari menjelang istirahat, dan
catatan lapangan, wawancara serta
sore saat jam kerja akan berakhir.
dokumentasi. Setelah dibaca, dipelajari dan
7
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
8
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
9
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
10
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
bekerja sama secara bebas, terbuka, dan pada nelayan tangkap diantaranya yaitu, Gill
penuhlah seluruh kekayaan kecakapan dan Net Permukaan Pamonomulti -10 Ply
pengetahuan dalam organisasi. Penjelasannya (Millenium) Mesh Size 4 Inch 2500 Meter/55
ialah terciptanya hubungan yang baik antara Pis, Gill Net Pertengahan Pamonomulti -10
pemerintah dan nelayan, ini sangat diperlukan Ply (Millenium) Mesh Size 4 Inch 500
agar kerjasama bisa dilakukan bersama untuk Meter/11 Pis, Gill Net Permukaan
menyukseskan program pemerintah maupun Pamonomulti -10 Ply (Millenium) Mesh Size
untuk kepentingan masyarakat nelayan. 4 Inch 1000 Meter/22 Pis, Gill Net Dasar Pa
Hubungan baik ini merupakan hubungan yang Monomulti -10 Ply (Millenium) Mesh Size 4
bersifat membangun Daerah Kabupaten Inch 1000 Meter/24 Pis, Rawai Dasar 1000
Natuna serta mensejahterakan masyarakat Mata Pancing dan bantuan kapal diantaranya
tanpa memandang dari status pekerjaanya, ialah kapal ukuran 5 GT, kapal ukuran 10 GT,
sebab jika sektor perikanan semakin maju kapal ukuran 20 GT dan kapal ukuran 30 GT.
maka tidak hanya nelayan saja yang semakin Jadi, kerja sama yang utuh berbentuk
menambah perekonomiannya namun dengan adanya pemahaman tentang kelima
pemerintah juga bakalan mendapatkan indikator yang disebutkan sebelumnya.
dampak baiknya. salah satu peran pemerintah Secara keseluruhan pelaksanaan kerja nelayan
untuk menyukseskan program pemerintah melalui kerja sama membantu menyelesaikan
dalam pembangunan di bidang perikanan masalah pemerintah dan membangun
khususnya pengembangan tangkap, kegiatan hubungan setiap nelayan dengan pemerintah
yang dilakukan yaitu: menjadi lebih baik, lebih peduli serta saling
1. Penyediaan/pengembangan sarana dan membantu. Hal ini menunjukan keseriusan
prasarana produksi perikanan tangkap Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna pada
2. Penyediaan/pengembangan sarana dan Kantor Dinas Perikanan untuk melakukan
prasarana produksi perikanan tangkap pemberdayaan supaya produktivitas dan
(DAK Bidang Kelautan dan kualitas kerja nelayan dalam menangkap ikan
Perikanan) semakin baik dan memuaskan sesuai dengan
3. Pengadaan sarana dan prasarana tujuan dari program pemerintah.
perikanan tangkap
4. Bimtek Teknis Penangkapan Ikan di Membimbing (mentoring)
Laut Menurut Stewart dalam Makmur
Adapun bantuan sarana dan prasarana (2008:104) membimbing adalah bertindak
11
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
sebagai teladan dan pelatih bagi staf dan antar pulau. Menanggapi hal ini, nelayan yang
rekan-rekan sekerja. Hal ini menyatakan membutuhkan bimbingan dan petunjuk tidak
setiap pemerintah khususnya kepala dinas tercapai dengan baik. Jadi menurut peneliti,
ataupun perwakilannya wajib memberikan sistem yang digunakan yaitu membuat jadwal
contoh yang baik dan benar sehingga dapat kunjungan serta pelatihan di setiap kecamatan
diteladani oleh nelayan. misalnya dari yang terpisahkan oleh pulau bunguran,
perwakilan pemerintah untuk selalu dengan memberlakukan seperti itu setidaknya
menyampaika informasi dan arahan agar ada tindakan nyata dari pemerintah daerah
nelayan bisa menggunakan alat bantuan dalam keseriusan membangun masyarakat
secara maksimal dan petunjuk nelayan yang sejahtera dan merata.
penggunaannya tidak mudah rusak dalam
pemakaian.
Jadi bimbingan bisa diterapkan kepada E. KESIMPULAN
sesama kelompok nelayan namun lebih
efektif apabila bimbingan diselenggarakan Hasil penelitian mengenai
oleh pemerintah dikarenakan bimbingan yang pemberdayaan kelompok nelayan di
diberikan sesuai dengan apa yang Kecamatan Midai Kabupaten Natuna yang
diprogramkan. Untuk itu dilihat dari segi dilihat dari dimensi kemampuan (enabling),
kualitas kelompok nelayan di Kecamatan kelancaran (facilitating), kerjasama
Midai Kabupaten Natuna belum maksimal. (collaborating), dan membimbing
Karena belum ada program khusus dalam (mentoring) secara menyeluruh belum
meningkatkan dan memberdayakan kelompok maksimal. Hal tersebut disimpulkan sebagai
nelayan, hanya sebatas arahan melalui telepon berikut:
atau sms saja. Oleh sebab itu peneliti 1. Kemampuan (enabling) dalam
membahas mengenai pemberdayaan, agar pemberdayaan kelompok nelayan belum
kemudian diterapkan kepada nelayan untuk memadai. karena dalam hal pendidikan
mengoptimalkan setiap potensi nelayan yang masih ada terdapat kelompok nelayan
sudah ada. yang takut menerima bantuan dari
Kendala yang dihadapi dalam proses pemerintah bukan hanya itu saja, bahkan
bimbingan ini salah satunya ialah jarak pengusaha dan pengepul dengan
tempuh antara Pemerintah Kabupaten Natuna mudahnya memainkan harga jual ikan
dengan Kecamatan Midai yang terpisahkan serta penguasa mempermainkan harga
12
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
13
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
komunikasi dua arah yang baik agar berganti setiap kelompok nelayan, agar
permasalahan nelayan di Kecamatan nelayan di Kecamatan Midai semakin
Midai cepat ditanggapi oleh pemerintah memahami dengan penggunaan alat yang
daerah khususnya didinas perikanan modern itu yang berdampak baik bagi
Kabupaten Natuna. Misalnya kehidupannya.
mengadakan pelatihan untuk mengasah 4. Membimbing (mentoring) wajib
dan mengembangkan keterampilan dan diberikan kepada kelompok nelayan
keahlian nelayan dalam menangani setiap yang mendapatkan bantuan. untuk itu
masalah dilaut ataupun pada saat peneliti menyarankan agar pemerintah
melakukan penangkapan ikan serta turun langsung di setiap Kecamatan
melatih kemandirian mereka dalam untuk mengecek apa benar atau tidak
mencari pengepul diluar Kecamatan bantuan yang diberikan di pergunakan
Midai agar harga jual lebih tinggi dengan semestinya. dengan turun
dibandingkan dengan jual ikan di kelapangan maka pemerintah bukan
pengepul Kecamatan Midai itu sendiri. hanya melihat kebenaran tetapi akan
2. Disarankan untuk menambah fasilitas mengerti juga dengan keluhan
pabrik es batu ataupun listrik selalu hidup masyarakat nelayan.
24 jam agar usaha perikanan maupun
usaha yang lainnya dapat berjalan dengan
lancar tanpa ada hambatan yang G. KETERBATASAN PENELITIAN
menghadang sehingga ikan tidak akan
Selama penelitian yang berjudul
mudah busuk dan harga ikan tetap setabil
Pemberdayaan Kelompok Nelayan di
dikarenakan dengan es yang cukup ikan
Kecamatan Midai Kabupaten Natuna,
tidak akan mudah busuk, tidak hanya itu
terdapat beberapa kendala yang dialami oleh
seharusnya pemerintah juga harus bisa
peneliti sehingga menimbulkan kesulitan
memberi minyak solar bersubsidi bagi
dalam pelaksanaan penelitian. Adapun
masyarakat nelayan untuk menekan harga
keterbatasan dalam penelitian ini diantaranya:
minyak yang tinggi di Kecamatan Midai.
1. Sebagai sebuah laporan peneliti, peneliti
3. Bantuan yang diberikan pemerintah
telah berusaha untuk menyusun laporan
daerah kepada nelayan berupa alat
peneliti dengan sebaik mungkin. Namun
tangkap dan kapal haruslah di imbangi
demikian, peneliti mengakui bahwa
dengan pelatihan yang secara silih
laporan penelitian ini masih jauh dari
14
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
kata sempurna, baik dari teori, data-data, diharapkan dapat disempurnakan oleh
maupunan alisis yang masih kurang peneliti yang lain.
tajam dari peneliti, serta dari segi metode
penelitian yang peneliti gunakan masih
kurang, yaitu dari subjek penelitian yang H. REFERENSI
masih kurang sehingga data dan
Buku-Buku:
informasi yang di dapatkan masih belum
maksimal. Oleh karena itu, peneliti Ikbar, Yanuar. 2012. Metode Penelitian
Sosial Kulitatif. PT Refika Aditama:
sangat terbuka terhadap masukan maupun
Bandung.
saran baik terhadap cara penulisan,
Kadarisman, M. 2012. Manajemen
tatabahasa, paradigma, sampai metode
Pengembangan Sumber Daya Manusia.
penelitian yang masih belum sempurna. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
2. Jarak tempuh yang jauh serta ketidak ada
Makmur, Syarif. 2008. Sumber Daya
kapal dalam melakukan penelitian Manusia dan Efektivitas Organisasi. Jakarta :
Raja Grafindo Persada.
sehingga menghambat dalam proses
penelitian ini. Moleong. 2004. Metodologi Penelitian
Kualitatif (edisi revisi). PT. Rosdakarya.
3. Informan merupakan pejabat dan
Bandung.
nelayan, pejabat dinas perikanan ketika
Sanapiah, Faisal. 1995. Format-format
itu masih PLT dan sibuk mempersiapkan
Penelitian Sosial, Dasar –dasar dan Aplikasi.
diri untuk di lantik jadi untuk Rajawali Press, Jakarta.
mendapatkan informasi mengalami
S, Nasution. 1988. Metode Penelitian
kendala serta informan dari nelayan juga Kualitatif. Tarsito. Bandung.
mengalami kendala sebab disiang hari
Siagian, P. Sondang, 2005, Administrasi
nelayan pergi mencari ikan di laut. Pembangunan, Jakarta, PT Bumi Aksara.
4. Ruang gerak peneliti juga terbatas karena
Sitompul, Rislima F, 2009, Merancang Model
peneliti masih memiliki matakuliah dan Pengembangan Masyarakat Pedesaan
dengan Pendekatan system dynamics, LIPI
ditinggalkan selama satu kali tanda
Press, Jakarta.
tangan dosen serta memanfaatkan libur
Soetomo, 2011, Pemberdayaan Masyarakat,
tahun baru untuk meneliti dan di lanjuti
Pustaka Belajar, Yogyakarta.
lagi setelah ujian akhir semester selesai. Subana, M dan Sudrajad. 2001. Dasar-Dasar
Penelitian Ilmiah. Pustaka Setia: Bandung.
Dengan keterbatasan penelitian ini
Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat
Memberdayakan Rakyat. Bandung : Refika
15
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
16
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
;,KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDTDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA I
. ... o-.:
*. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PENGELOLA JURNAL MAHASISWA
Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak Kotak Pos 78124
Homepage: http:/iurmafis.untan.ac.id
Sebagai sivitas akademika Universitas Tanjungpur4 yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Tanggal Lulus
FakultaV Jurusan.
Program Studi-. ,
E-mail addres/ IIP '
demi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemenuhan syarat adminiqtlatif kelulusan mahasiswa (Sl),
menyitujui untuk memberikan-kepada Pengelola Jumal Mahasiswa ..PlLP..lrllSA.......*) pada Program
Studi ..........[4.1..1..................... Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpur4 FIak Bebas
Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul+*) :
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif ini, Pengelola
Jumal berhak menyimpan, mengalih-medial format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data
(database), mendistribusikanny4 dan menampilkan/ mempublikasikannya di Internet atau media lain):
l---]secarafutltex
a content artikel sesuai dengan standar penulis jumal yang berlaku.
untuk kepentingan akademis tanpa tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/ pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan. hc
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Pengelola Jumal, segala bentuk
tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Pontianak
3= {u+/ 2Qry
Catatan:
*tulis nama jumal sesuai prodi masing-masing
i )
(P u b I i lca /G ovem an c e /A sp i ra s i S o c i odevi So s i o I o gi que
Setelah mendapat persetujuan dari pengelola Jumal, berkas ini harus di scan dalam format PDF dan
dilampirkan pada step4 upload supplementary sesuai proses unggah penyerahan berkas (submission
author)