You are on page 1of 17

jjjjjjjjj

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id

PEMBERDAYAAN KELOMPOK NELAYAN DI KECAMATAN MIDAI


KABUPATEN NATUNA
Oleh:
JUSFRIZAL
NIM. E1011131064

Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2017
Email: ijalajja1910@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan dan menganalisis Pemberdayaan Kelompok Nelayan di Kecamatan
Midai Kabupaten Natuna yakni para nelayan Kecamatan Midai dalam meningkatkan penangkapan ikan dilaut, serta
upaya untuk membuat berdaya setiap nelayan sehingga menjadi lebih baik dan terpotretnya kesejahteraan yang merata
bagi setiap kelompok nelayan. Penelitian ini mengunakan metode deskriftif dengan pendekatan kualitatif.

Hasil penelitian jika dilihat dari permasalahan harga BBM di Kecamatan Midai lebih mahal dibandingkan di Ranai
Kota Kabupaten Natuna dan harga jual ikan di Kecamatan Midai sangat murah ini menunjukkan bahwa alasan yang
membuat kurangnya kesejahteraan yang merata bagi setiap kelompok nelayan Kecamatan Midai Kabupaten Natuna
adalah pertama lemahnya pendidikan nelayan sehingga pengusaha dan pengepul dengan mudahnya memainkan harga
jual ikan serta penguasa mempermainkan harga minyak. Kedua, kurangnya sosialisasi dan pelatihan yang diberikan
pemerintah kepada nelayan sehingga kelompok nelayan takut dalam menerima bantuan dari pemerintah daerah
Kabupaten Natuna. Dan ketiga, fasilitas pendukung seperti sarana informasi, listrik dan sarana pabrik es batu yang tidak
berfungsi secara maksimal. Dimensi pemberdayaan yang terkait dengan terpotretnya kesejahteraan yang merata bagi
setiap kelompok nelayan di Kecamatan Midai Kabupaten Natuna ialah kemampuan (enabling), kelancaran
(facilitating), kerjasama (collaborating), dan membimbing (mentoring). Saran yang diberikan yaitu: pertama,
memberikan pendidikan dan pelatihan kepada setiap kelompok nelayan secara bergantian. Kedua, mengajukan bantuan
sarana dan prasarana penangkapan ikan agar lancar dalam menghasilkan ikan. Ketiga, terus meningkatkan kerjasama
antara pemerintah Kantor Dinas Perikanan dengan kelompok nelayan Kecamatan Midai Kabupaten Natuna agar
terciptanya pembangunan dibidang perikanan. Keempat, agar terwujudnya program pembangunan sektor perikanan
maka bimbingan pemerintah harus dilakukan dengan maksimal.

Kata-kata kunci : Pemberdayaan Kelompok Nelayan, Sarana dan Prasarana Kecamatan Midai, Kesejahteraan yang
Merata bagi Kelompok Nelayan.

THE EMPOWERMENT OF THE FISHERMEN IN MIDAI SUB-DISTRICT OF


NATUNA REGENCY

Abstract

This research is aimed to describe and analyse the empowerment of the fisherman groupsin Midai Sub-District of
Natuna Regency namely the the fishermen of Midai district in increasing fishing in the sea, and empowering every
fisherman to be better and capturing the equitable welfare for each group of fisherman. In this research, descriptive
method with qualitative approach is employed.

The findings of this study show that the fish price of Midai Sub-District, viewed from fuel cost, is more expensive than
that of Ranai City of Natuna Regency. It indicates that the reasons underlying the lack of welfare for each group of
fishermen in Midai are:first the lack of education of the fishermen that the businessmen and the collectors easily cheat
the fishermen with the selling price as well as the authorities trick the fuel price;Second, lack of information and

1
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id

training by the government of these fishermen that thay have worries in accepting the aids for the local government
Natuna Regency. third, the supporting fasilities to mention means of information, electricity and ice cube factory do not
maximally function. the empowerment dimensions associated to the portrait of the equal welfare for each individual of
the fisherman groups in Midai Sub-District are enabling, facilitating, collaborating, and metoring. it this suggested that:
first, each group of fisherman is provided education and training in turn; second, to propose the facilities and
infrastructures of fishing; third, to increase the collaboration between fisheryaffairs and the fisherman of Midai Sub-
District of Natuna Regency to create development in the field of fisheries; fourth, the realize the development program
in fishery field, the guidance from the government has to be optimally permormed.

Keywords: The Empowerment Of Fisherman Groups, Facilities And Infrastructures Of Midai Sub-District, Equal
Welfare To Fisherman Groups.

A. PENDAHULUAN berbadan hukum, kelompok nelayan yang


berbadan hukum berjumlah 1 yaitu koprasi
Nelayan pada dasarnya orang yang nelayan mandiri dan 17 kelompok usaha
sangat berjasa khususnya di Kecamatan bersama nelayan. Selain itu, hasil tangkapan
Midai dikarenakan mereka bekerja yang rendah ini juga disebabkan karena
menangkap ikan atau biota lainnya yang perahu yang digunakan sangat kecil
hidup di laut untuk memenuhi permintaan sehingga jarak yang di tempuh untuk
masyarakat yang mengkonsumsi ikan menangkap ikan tidak jauh berkisar di
sebagai lauk untuk kebutuhannya. Manfaat bawah 12 mil (1 mil=1,609 kilometer)
nelayan begitu berarti bagi masyarakat yang sehingga hasil tangkapan nelayan sedikit.
jauh dari laut. tanpa nelayan, maka akan Hasil tangkapan ikan tidak sebanding
sulit bagi masyarakat untuk bisa makan ikan dengan harga jualnya, harga jual ikan di
dan hasil laut lainya. Oleh karena itu, peran Kecamatan Midai sangat murah ini
pemerintah dalam memberdayakan disebabkan karena sebagian nelayan menjual
masyarkat nelayan sangat berperan penting hasil tangkapnya tidak langsung kepada
baik dalam kesejahteraan masyarakat konsumen pasar, tetapi melalui beberapa
nelayan maupun dalam meningkatkan hasil pedagang perantara (pengepul), sehingga
tangkapan ikannya yang berdampak baik pengepul bisa memainkan harga. Dengan
terhadap pengusaha rumah makan maupun harga beli yang sangat murah, pengepul
usaha olahan ikan lainnya. menjual ke kota-kota besar seperti di Batam,
Nelayan kecamatan midai terbagi Tanjungpinang dan bahkan ke Pontianak
dalam sebuah kelompok organisasi nelayan dengan harga lebih tinggi. Selain itu, harga
yang berbadan hukum maupun yang tidak jual ikan para nelayan juga sering

2
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id

mengalami kondisi di mana pada saat hasil diimbangi dengan harga jual ikan,
tangkapan nelayan baik (melimpah) harga seharusnya jatah minyak itu di kelola oleh
jual ikan turun secara drastis, sebaliknya nelayan itu sendiri agar harga minyak dapat
ketika hasil tangkapan berkurang harga jual lebih murah dan stabil untuk itu nelayan
ikan menjadi mahal. perlu di berdayakan dan di berikan
Hasil tangkapan yang tidak seberapa pengetahuan agar bisa menekan biaya
namun harga bahan bakar minyak yang oprasional penangkapan ikan dapat lebih di
cukup tinggi menjadi salah satu masalah tekankan lagi.
bagi nelayan di Kecamatan Midai Pemberdayaan masyarakat pada
Kabupaten Natuna khususnya terhadap dasarnya merupakan proses untuk membuat
usaha perikanan tangkap menyebabkan masyarakat berdaya. Setiap anggota
beban biaya operasional penangkapan ikan masyarakat dalam sebuah komunitas
bagi nelayan kecil bertambah. Dapat dilihat sebenarnya memiliki potensi, gagasan serta
selisih antara harga jual minyak di pasaran kemampuan untuk membawa dirinya dan
Ranai-Kabupaten Natuna dengan harga jual komunitasnya untuk menuju kearah yang
minyak di pasaran Kecamatan Midai, harga lebih baik, namun potensi itu terkadang
jual di Ranai-Kabupaten Natuna Rp. tidak bisa berkembang disebabkan faktor-
6.500/liter sedangkan di Kecamatan Midai faktor tertentu. Untuk menggerakkan
Rp. 9.500-10.000/liter. Harga minyak di kembali kemandirian masyarakat dalam
Kecamatan Midai meningkat atau mahal pembangunan dikomunitasnya, maka
dikarenakan Kota Kabupaten Natuna diperlukan dorongan-dorongan atau gagasan
terpisah dari Kecamatan Midai dan jarak awal untuk menyadar kembali peran dan
yang ditempuh sangat jauh. Jatah minyak posisinya dalam kerangka untuk
solar yang di bagikan pemerintah untuk membangun masyarakat madani. Proses
nelayan hanya 20 ton/bulan (1 ton = 1000 penyadaran masyarakat tersebut bisa berupa
liter) dan minyak solar itu tidak di kelola penyuluhan dari pemerintah kepada
oleh nelayan tetapi malah di ambil alih pihak masyarakat dengan bertanya apa yang di
swasta. jika harga minyak terdengar akan butuhkan nelayan untuk meningkatkan
ada kenaikan harga oleh pemerintah maka kemampuan dan mengurangi beban
pengusaha memainkan harga minyak untuk oprasionalnya agar nelayan bisa
mendapatkan keuntungan yang besar, meningkatkan kemampuan dalam bidang
sedangkan harga minyak yang tinggi tidak menangkap ikan, mengolah ikan, maupun

3
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id

meningkatkan jaringan pemasaran ikan berarti upaya menemukan keseimbangan


keluar daerahnya. yang tepat antara struktur dan pengendalian
manajemen yang longgar versus yang ketat.
Dengan pernyataan di atas, peran pemerintah
B. TINJAUAN PUSTAKA harus mampu memberdayakan kelompok
nelayan sehingga nelayan ada jaminan di
1. Pengertian Pemberdayaan
masa yang akan datang. jadi tidak hanya
Bookman and Sandra mengemukakan
peran serta dari pemerintah saja melainkan
(dalam Makmur, 2008:51) bahwa
peran dari masyarakat nelayan juga sangat
pemberdayaan sebagai konsep yang sedang
diperlukan dalam meningkatkan kemampuan
popular mengacu pada usaha menumbuhkan
setiap individu agar terberdaya.
keinginan pada seseorang untuk
mengaktualisasikan diri, melakukan
2. Tujuan Pemberdayaan
mobilitas ke atas serta memberikan
Tujuan pemberdayaan adalah keadilan
pengalaman psikologis yang membuat
sosial dengan memberikan ketenraman
seseorang berdaya. Artinya ada keinginan
kepada masyarakat yang lebih besar serta
dari dalam diri kelompok nelayan untuk
persamaan politik dan sosial melalui
mengubah keadaan hidup yang akan datang
perkembangan langkah-langkah kecil guna
ketika nelayan menyadari banyaknya
tercapai tujuan yang lebih besar. Secara
hambatan-hambatan yang ada. Dalam hal ini
umum tujuan pemberdayaan ialah agar
pemberdayaan tidak mengilangkan teradisi
“pemerintah” mampu merespons secara
yang ada melainkan hanya lebih
cepat, fleksibel, efisien, sesuai tuntutan
meningkatkan perubahan-perubahan atau
masyarakat
cara menggunakannya. Untuk
Dalam hal ini pemberdayaan
menegaskannya, Stewart (dalam Makmur,
merupakan sebuah upaya untuk
2008:52) mengatakan bahwa pemberdayaan
memaksimalkan potensi sumber daya
menuntut perluasan peran wewenang dan
manusia. pemberdayaan dapat dilakukan
kekuasaan dan bertambahnya keluwesan
oleh seorang individu yang berada pada
tentang bagaimana (oleh siapa) peran-peran
sebuah organisasi untuk membantu
itu akan dilakukan. pemberdayaan tidak
tercapainya tujuan organisasi secara
berarti perlepasan tanggung jawab tentang
maksimal dengan keterlibatan seluruh
apa yang terjadi dalam tim, departemen,
anggota organisasi. Membahas tentang
bagian atau organisasi. Pemberdayaan

4
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id

pemberdayaan kelompok nelayan di memberikan kecakapan, memberikan


Kecamatan Midai Kabupaten Natuna, petunjuk, dan mengarahkan.
penulis menggunakan teori pemberdayaan Alasan penulis hanya menggunakan
menurut Stewart (dalam Makmur, 2008:62) empat dari enam dimensi pemberdayaan ini
yang mengemukakan enam dimensi karena mendukung (supporting) hampir
pemberdayaan, yaitu: kemampuan sama dengan pengertian dan tindakannya
(enabling), kelancaran (facilitating), dengan kerjasama (collaborating).
berkonsultasi (consulting), kerja sama sedangkan berkonsultasi (consulting) juga
(collaborating), dan bimbingan (mentoring), hampir sama dengan bimbingan
mendukung (supporting). Dari keenam (mentoring), karena dalam melakukan
dimensi tersebut, penulis hanya bimbingan tentunya antara dua individu itu
menggunakan empat dimensi pemberdayaan atasan maupun bawahan pasti akan saling
menurut Stewart (dalam Makmur, 2008:62) berkonsultasi serta bertukar pikiran atau
yakni: kemampuan (enabling), kelancaran pendapat dalam penelitian ini, peneliti akan
(facilitating), kerjasama (collaborating), dan menggunakan teori Stewert untuk
bimbingan (mentoring). Dimensi ini mendeskripsikan dan menganalisis
kemudian diurai dengan beberapa indikator, pemberdayaan kelompok nelayan di
yaitu pertama dimensi kemampuan Kecamatan Midai Kabupaten Natuna.
(enabling) menetapkan lima indikator, yaitu
pendidikan, keterampilan, pengalaman,
kematangan emosional, kematangan C. METODE PENELITIAN
spiritual. Sedangkan untuk dimensi
kelancaran (facilitating) juga terdapat lima 1. Jenis Penelitian
indikator, yakni ketersediaan informasi, Jenis penelitian yang digunakan dalam
fasilitas kerja, ketersediaan waktu, penelitian ini adalah jenis penelitan
ketersediaan dana, serta pendidikan dan deskriptif dengan menggunakan pendekatan
pelatihan. Selanjutnya kerjasama kualitatif. Menurut Moleong, (dalam Ikbar
(collaborating) memiliki lima indikator, 2012:146) pendekatan kualitatif yaitu:
yaitu rapat, saling mendukung, membantu, mengunakan latar alamiah, menggunakan
memotivasi, dan menyampaikan saran. yang manusia sebagai instrument utama,
terakhir dimensi membimbing (mentoring) menggunakan metode kualitatif
dengan empat indikator yaitu melatih, (pengamatan, wawancara, atau studi

5
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id

dokumen) untuk menjaring data, menganilis Pembimbing Skripsi ditambah dua orang
data secara induktif, menyusun teori dari Dosen Pembahas Seminar.
bawah ke atas (misalnya grounded theory), 3) Pengambilan data sekunder dan primer
menganalisis data secara deskriptif, lebih pengambilan data akan segera dilakukan
mementingkan proses daripada hasil, segera setelah surat ijin pelaksanaan
membatasi masalah peneliti berdasarkan penelitian dikeluarkan pihak Fakultas Imu
fokus, menggunakan karakteria tersendiri Sosial dan Ilmu Politik. Adapun data
(seperti triangulasi, pengecekan sejawat, yangakan diambil saat penelitian yaitu hasil
uraian rincian, dan sebagainya) untuk dari wawancara yang dilakukan secara
memvalidasi data, menggunakan desain langsung selama proses penelitian di
sementara (yang dapat disesuaikan dengan lapangan, data hasil observasi, pengamatan
kenyataan dilapangan). langsung dalam kelompok nelayan dan
tindakan para nelayan serta kondisi
2. Langkah - Langkah Penelitian hubungan antara nelayan dalam lingkungan
Tahapan penelitian yang akan pasar. Terakhir yaitu data dokumentasi,
dilakukan penulis adalah sebagai berikut : meliputi strategi kelompok nelayan di
1) melakukan penelitian pendahuluan Kecamatan Midai Kabupaten Natuna.
(presurvey) Penelitian sementara yang telah 4) Membuat Laporan Penelitian (skripsi)
dilakukan oleh penulis yaitu dengan pembuatan skripsi merupakan lanjutan dari
melakukan wawancara dengan beberapa penyususan usulan penelitian. Pembuatan
orang yang akan menjadi narasumber dapat dilakukan setelah data yang
terpercaya di lokasi penelitian. Selain itu, dikumpulkan selama penelitian di lapangan
penulis juga mendapatkan beberapa telah cukup sesuai keperluan penyususnan
dokumen dari narasumber yang dapat skripsi dan teruji validitasnya.
membantu penulis dalam penyusunan
penelitian ini. 3. Lokasi dan Waktu Penelitian
2) Membuat usulan penelitian, penyusunan Lokasi yang menjadi tempat
usulan penelitian ini dilakukan di bawah penelitian adalah Kecamatan Midai
bimbingan dua orang Dosen Pembimbing Kabupaten Natuna. Alasan peneliti
Skripsi. Kemudian setelah seminar, proses mengambil lokasi penelitian tersebut karena:
proses pembaikan usulan penelitian juga Kecamatan ini merupakan salah satu daerah
dibimbing oleh dua orang Dosen penghasil ikan terbanyak di Kabupaten

6
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id

Natuna, serta partisipasi nelayan yang cukup b. Observasi, mengamati objek yang diteliti
tinggi dalam memanfaatkan sumber alamnya secara langsung maupun tidak langsung
maka dari itu diperlukan adanya untuk mendapatkan data yang dibutuhkan
pemberdayaan untuk memanfaatkan hasil dan harus dikumpulkan dalam penelitian.
alam yang melimpah ini secara maksimal. Observasi sangat penting untuk dilakukan
Tentu merupakan hal yang sangat karena dengan cara ini akan diketahui lebih
menarik bagi penulis untuk melakukan lanjut dan mendalam tentang peristiwa dan
penelitian di lokasi tersebut, mengingat kondisi yang ada sering dengan perjalanan
Kecamatan Midai merupakan daerah waktu.
kepulauan yang terpisah dari ibukota c. Dokumentasi, merupakan sumber data
Kabupaten Natuna. Maka penelitian akan yang merupakan rekaman kejadian masa
dilakukan segera setelah surat ijin lalu. Dokumentasi akan sangat membantu
penelitian dikeluarkan oleh pihak Fakultas. peneliti memperoleh petunjuk untuk
menjawab pertanyaan penelitian.Observasi
4. Teknik Pengumpulan Data adalah suatu pengamatan yang khusus serta
pencatatan yang ditujukan pada satu atau
Pengumpulan data akan dilakukan
beberapa masalah dalam penelitian, dengan
dengan melalui wawancara, observasi,
maksud untuk mendapatkan data yang
dokumentasi, dam juga gabungan/triangulasi
diperlukan. Hal ini dimaksudkan agar
Sugiyono (dalam Iwan, 2013:34-35)
peneliti dapat membaca situasi dan kondisi,
a. Wawancara, menggali informasi secara
baik yang berkaitan dengan lapangan atau
langsung dari sumber data melalui
lokasi penelitian maupun subjek penelitian.
percakapan atau Tanya jawab. Wawancara
Peneliti melakukan observasi atau
akan dilakukan secara mendalam untuk
pengamatan.
mengeksplorasi informasi secara
keseluruhan dan jelas dari informan. Dalam
5. Metode Analisis Data
penelitian ini, wawancara akan dilakukan
Proses analisis data dimulai dengan
pada beberapa narasumber berbeda, di waktu
menelaah seluruh data yang tersedia dari
dan tempat yang berbeda pula. Waktu
berbagai sumber, yaitu dari pengamatan
wawancara yaitu pada pagi hari awal masuk
(observasi) yang sudah dituliskan dalam
jam kerja, siang hari menjelang istirahat, dan
catatan lapangan, wawancara serta
sore saat jam kerja akan berakhir.
dokumentasi. Setelah dibaca, dipelajari dan

7
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id

ditelaah, maka langkah berikutnya untuk D. Hasil dan pembahasan pemberdayaan


kelompok nelayan
menganalisis data adalah dengan cara reduksi
data, display data dan menarik kesimpulan Nelayan adalah orang yang
dan verifikasi data yakni sebagai berikut : menangkap ikan sebagai mata pencariannya
1) Reduksi Data dengan mengunakan peralatan seperti jaring,
Data mentah yang diperoleh di bubu, kelong, pancing ulur dan alat-alat
lapangan di sederhanakan melalui: penangkapan ikan lainya yang berada di
penajaman, pengolongan, peringkasan, dalam perahu/kapal motor. Di Kecamatan
membuang yang tidak perlu, dan Midai adalah pulau kecil berkisar 28,50
mengorganisir data ke dalam tema dan km²(54.87%) selebihnya dikelilingi lautan,
konsep. namun potensi alamnya melimpah ruah
2) Penyajian Data (Display) sehingga tujuh generasi pun belum tentu
Penyajian data dilakukan dengan cara bakalan habis, tetapai masyarakat nelayan
mendeskripsikan data yang ada secara utuh, masih jauh dari kata kemakmuran. Nelayan
rinci, dan intergratif yang digunakan sebagai di Kecamatan Midai pada dasarnya masih
pijakan untuk menetukan langkah berikutnya, menggunakan alat tangkap tradisonal dan
untuk menarik kesimpulan peneliti harus menentukan lokasi banyak ikan dengan cara
melakukan penelusuran kembali, penyajian melihat bintang, gunung, arah angin dan
data secara naratif juga mencakup interpretasi kondisi cuaca. Ini jauh dari kata maju dalam
data dan tetap berpedoman pada fokus penangkapan ikan pemerintah harus bisa
penelitian agar penyajian tidak menyimpang membaca situasi agar nelayan bisa bersaing
dari arah penelitian. dengan nelayan lainya. Majunya suatu
3) Menarik Kesimpulan dan Verifikasi pembangunan di Kecamatan Midai pada
Penarikan kesimpulan dilakukan umumnya tidak lepas dengan upaya
secara tentatif yang diverifikasi melalui pengentasan kemiskinan nelayan yang
peninjauan ulang terhadap data yang kehidupannya tergantung pada usaha
diperoleh dilapangan, penarikan kesimpulan perikanan. Pada sektor perikanan pada
secara tentatif itu sendiri dimaksudkan agar hakekatnya dapat dikembangkan sebagai
peneliti bertindak netral dan objektif atas data alternatif bagi perbaikan ekonomi masyarakat
penelitian. nelayan.
Masyarakat nelayan merupakan salah
satu dari sekian banyak golongan ekonomi

8
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id

lemah. Persoalan tersebut harus diatasi kecekatan, kekuatan dan keterampilan.


dengan mendayagunakan segala potensi alam Kemampuan intelektual dapat diperoleh
yang ada di Kecamatan Midai agar melalui pendidikan formal maupun
masyarakat di Kecamatan Midai tidak di nonformal, sedangkan kemampuan fisik
golongkan sebagai masyarakat yang lemah, diperoleh melalui kesehatan jasmani individu
potensi alam ikan yang sering di tangkap dan lingkungannya. Hal ini sepadan dengan
nelayan seperti ikan tongkol, tengiri, kerapu, apa yang telah dijelaskan oleh peneliti
kakap dan ikan tuna menjadi ciri khas hasil berkaitan dengan lima indikator kemampuan
tangkapan sesehari mereka. yaitu kemampuan intelektual (pendidikan,
Dari hasil Observasi saya bahwa keterampilan, pengalaman kerja), dan
“penggunaan alat tangkap berpengaruh besar kemampuan fisik (kematangan emosional dan
terhadap jenis ikan ataupun ukuran ikan yang kematangan spiritual).
diperoleh, misalnya dengan menggunakan Berdasarkan dari analisis sebelumnya
jenis alat pancing tonda maka ikan yang di kemampuan kelompok nelayan di Kecamatan
dapat berupa ikan di permukaan air seperti Midai Kabupaten Natuna dapat
ikan tongkol, tenggiri dan umbut-umbut dikembangkan secara optimal melalui
sedangkan jika mengunakan jenis alat perbaikan sistem komunikasi dua arah yang
tangkap ulur ikan yang di dapat seperti ikan baik agar permasalahan nelayan di
kerapu, kakap, gerinsi dan jenis ikan karang Kecamatan Midai cepat ditanggapi oleh
lainnya yang di dasar mermukaan laut”. pemerintah daerah khususnya dinas perikanan
Kabupaten Natuna. Misalnya mengadakan
Kemampuan (enabling) pelatihan untuk mengasah dan
mengembangkan keterampilan dan keahlian
konsep kemampuan menurut Robinss
nelayan dalam menangani setiap masalah
ialah suatu kapasitas individu untuk
dilaut ataupun pada saat melakukan
mengerjakan berbagai tugas dalam suatu
penangkapan ikan. Menyeimbangkan antara
pekerjaan. Makmur (2008:63) yang
pengalaman kerja dan jenjang pendidikan
menyatakan kemampuan tersusun dari dua
yang dimiliki nelayan agar bisa
perangkat faktor, yaitu kemampuan
memanfaatkan bantuan pemerintah secara
intelektual yang diperlukan untuk kegiatan
maksimal. Tetapi mengingat sesama nelayan
mental dan kemampuan fisik yang merupakan
secara spiritual serta dapat bimbingan rohani
kemampuan yang diperlukan untuk
sudah diberikan. Apa tidak mungkin
melakukan tugas yang membutuhkan stamina,

9
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id

tergambar bahwa masyarakat nelayan sudah nelayan agar nelayan diberdayagunakan.


membangun komunikasi yang baik sesama Berdasarkan pernyataan diatas,
lingkungan tempat tinggalnya hanya saja peneliti merangkum dimensi kelancaran
pemerintah harus lebih tegas menyikapinya sebagai berikut: para nelayan harus peka
dengan memberikan pelatihan, bantuan, dan terhadap informasi, aktif dalam berorganisasi
didikan agar masyarakat nelayan ikut kelompok nelayan misalnya selalu aktif
membangun daerah ini di bidang perikanan. mencari informasi jika ada perencanaan
pemerintah tentang bantuan nelayan maka
Kelancaran (facilitating) nelan harus tanggap untuk menjemput bola ke
dimensi kelancaran (facilitating) dinas perikanan dan tidak hanya itu jika
terdapat lima indikator, yakni ketersediaan pertahun ada dana anggaran dari pemerintah
informasi, fasilitas kerja, ketersediaan waktu, daerah dan di bagikan kesetiap instansi
ketersediaan dana, serta pendidikan dan termasuk ke dinas perikanan seharusnya dari
pelatihan. Jadi menyikapi hal ini, sebaiknya sebelum pengetokan palu daerah nelayan
pemerintah memprogramkan menganggarkan melayangkan proposal atau surat untuk
untuk melaksanakan program pendidikan dan meminta ke dinas pendidikan menganggarkan
pelatihan demi kelancaran dalam dana untuk pendidikan dan pelatihan sebab
meningkatkan kemampuan nelayan. dengan adanya pendidikan dan pelatihan
Kemudian pendidikan dan pelatihan juga nelayan akan mampu mengatasi setiap
sarana kelancaran dalam melaksanakan masalah yang di alaminya, misalkan jika
aktifitas nelayan, karena dengan pendidikan harga ikan muruh dan tidak habis di jual
dan pelatihan kemampuan nelayan menjadi kepasar maka dengan adanya pendidikan
bertambah dan melancarkan proses kerja nelayan bisa mengolah hasil tangkapannya
nelayan, menjadi nelayan yang produktivitas menjadi ikan asin, kerupuk ikan, ataupun
dan berkualitas. dengan adanya pelatihan produksi bahan makanan berbahan ikan yang
berarti pengetahuan serta keterampilan mempunyai nilai jual tinggi.
nelayan semakin bertambah sedangkan
pendidikan salah satu cara mendidik agar bisa Kerjasama (collaborating)
menciptakan atau memanfaatkan kemampuan Menurut Stewert dalam Makmur
yang nelayan miliki. Yakni pendidikan dan (2008:91), kerja sama sepenuhnya antar
pelatihan yang di adakan untuk meningkatkan manejer dan staf harus menjadi tujuan akhir
kapasitas sumber daya manusia di bidang setiap program pemberdayaan. Hanya dengan

10
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id

bekerja sama secara bebas, terbuka, dan pada nelayan tangkap diantaranya yaitu, Gill
penuhlah seluruh kekayaan kecakapan dan Net Permukaan Pamonomulti -10 Ply
pengetahuan dalam organisasi. Penjelasannya (Millenium) Mesh Size 4 Inch 2500 Meter/55
ialah terciptanya hubungan yang baik antara Pis, Gill Net Pertengahan Pamonomulti -10
pemerintah dan nelayan, ini sangat diperlukan Ply (Millenium) Mesh Size 4 Inch 500
agar kerjasama bisa dilakukan bersama untuk Meter/11 Pis, Gill Net Permukaan
menyukseskan program pemerintah maupun Pamonomulti -10 Ply (Millenium) Mesh Size
untuk kepentingan masyarakat nelayan. 4 Inch 1000 Meter/22 Pis, Gill Net Dasar Pa
Hubungan baik ini merupakan hubungan yang Monomulti -10 Ply (Millenium) Mesh Size 4
bersifat membangun Daerah Kabupaten Inch 1000 Meter/24 Pis, Rawai Dasar 1000
Natuna serta mensejahterakan masyarakat Mata Pancing dan bantuan kapal diantaranya
tanpa memandang dari status pekerjaanya, ialah kapal ukuran 5 GT, kapal ukuran 10 GT,
sebab jika sektor perikanan semakin maju kapal ukuran 20 GT dan kapal ukuran 30 GT.
maka tidak hanya nelayan saja yang semakin Jadi, kerja sama yang utuh berbentuk
menambah perekonomiannya namun dengan adanya pemahaman tentang kelima
pemerintah juga bakalan mendapatkan indikator yang disebutkan sebelumnya.
dampak baiknya. salah satu peran pemerintah Secara keseluruhan pelaksanaan kerja nelayan
untuk menyukseskan program pemerintah melalui kerja sama membantu menyelesaikan
dalam pembangunan di bidang perikanan masalah pemerintah dan membangun
khususnya pengembangan tangkap, kegiatan hubungan setiap nelayan dengan pemerintah
yang dilakukan yaitu: menjadi lebih baik, lebih peduli serta saling
1. Penyediaan/pengembangan sarana dan membantu. Hal ini menunjukan keseriusan
prasarana produksi perikanan tangkap Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna pada
2. Penyediaan/pengembangan sarana dan Kantor Dinas Perikanan untuk melakukan
prasarana produksi perikanan tangkap pemberdayaan supaya produktivitas dan
(DAK Bidang Kelautan dan kualitas kerja nelayan dalam menangkap ikan
Perikanan) semakin baik dan memuaskan sesuai dengan
3. Pengadaan sarana dan prasarana tujuan dari program pemerintah.
perikanan tangkap
4. Bimtek Teknis Penangkapan Ikan di Membimbing (mentoring)
Laut Menurut Stewart dalam Makmur
Adapun bantuan sarana dan prasarana (2008:104) membimbing adalah bertindak

11
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id

sebagai teladan dan pelatih bagi staf dan antar pulau. Menanggapi hal ini, nelayan yang
rekan-rekan sekerja. Hal ini menyatakan membutuhkan bimbingan dan petunjuk tidak
setiap pemerintah khususnya kepala dinas tercapai dengan baik. Jadi menurut peneliti,
ataupun perwakilannya wajib memberikan sistem yang digunakan yaitu membuat jadwal
contoh yang baik dan benar sehingga dapat kunjungan serta pelatihan di setiap kecamatan
diteladani oleh nelayan. misalnya dari yang terpisahkan oleh pulau bunguran,
perwakilan pemerintah untuk selalu dengan memberlakukan seperti itu setidaknya
menyampaika informasi dan arahan agar ada tindakan nyata dari pemerintah daerah
nelayan bisa menggunakan alat bantuan dalam keseriusan membangun masyarakat
secara maksimal dan petunjuk nelayan yang sejahtera dan merata.
penggunaannya tidak mudah rusak dalam
pemakaian.
Jadi bimbingan bisa diterapkan kepada E. KESIMPULAN
sesama kelompok nelayan namun lebih
efektif apabila bimbingan diselenggarakan Hasil penelitian mengenai
oleh pemerintah dikarenakan bimbingan yang pemberdayaan kelompok nelayan di
diberikan sesuai dengan apa yang Kecamatan Midai Kabupaten Natuna yang
diprogramkan. Untuk itu dilihat dari segi dilihat dari dimensi kemampuan (enabling),
kualitas kelompok nelayan di Kecamatan kelancaran (facilitating), kerjasama
Midai Kabupaten Natuna belum maksimal. (collaborating), dan membimbing
Karena belum ada program khusus dalam (mentoring) secara menyeluruh belum
meningkatkan dan memberdayakan kelompok maksimal. Hal tersebut disimpulkan sebagai
nelayan, hanya sebatas arahan melalui telepon berikut:
atau sms saja. Oleh sebab itu peneliti 1. Kemampuan (enabling) dalam
membahas mengenai pemberdayaan, agar pemberdayaan kelompok nelayan belum
kemudian diterapkan kepada nelayan untuk memadai. karena dalam hal pendidikan
mengoptimalkan setiap potensi nelayan yang masih ada terdapat kelompok nelayan
sudah ada. yang takut menerima bantuan dari
Kendala yang dihadapi dalam proses pemerintah bukan hanya itu saja, bahkan
bimbingan ini salah satunya ialah jarak pengusaha dan pengepul dengan
tempuh antara Pemerintah Kabupaten Natuna mudahnya memainkan harga jual ikan
dengan Kecamatan Midai yang terpisahkan serta penguasa mempermainkan harga

12
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id

minyak. Kemudian dalam hal Natuna terpisahkan antar pulau, dengan


meningkatkan kemampuan melalui keadaan jarak tempuh yang jauh ini
pendidikan dan pelatihan jumlah nelayan sehingga harga BBM di Kecamatan
yang ikut di batasi hanya 3 orang Midai lebih mahal dari pada di Ranai
mewakili nelayan di Kecamatan Midai Kota Kabupaten Natuna.
dan berangkat menggunakan uang pribadi 4. Membimbing (mentoring) merupakan
ini tidak maksimal. salah satu kewajiban bagi pemerintah
2. Kelancaran (facilitating) dalam daerah dalam memberikan petunjuk dan
memudahkan proses menangkap ikan bimbingan kepada nelayan yang
bagi nelayan agar ikan yang di tangkap mendapatkan bantuan agar tidak
tidak mudah busuk yaitu dengan disalahgunakan. Dari hasil penelitian ini
tersedianya pabrik es yang selalu bahwa bimbingan yang dilakukan oleh
beroprasi namun kenyataannya tidak pemerintah kepada nelayan kurang
beroprasi secara maksimal, dikarenakan maksimal dikarenakan masih ditemukan
fasilitas berupa pabrik es batu tidak nelayan yang diberi bantuan untuk
seimbang dengan keadaan listrik di peralatan menangkap ikan namun dipakai
Kecamatan Midai, ini yang membuat untuk kebutuhan pribadi.
harga jual ikan murah disebabkan ikan
yang kekurangan es akan cepat busuk.
3. Kerjasama (collaborating) pemberdayaan F. SARAN
kelompoknelayan di Kecamatan Midai
Kabupaten Natuna dalam melaksanakan Berdasarkan pembahasan dan
aktifitasnya sudah cukup memadai. Dari kesimpulan, maka peneliti akan memberikan
hasil penelitian ini nelayan dan saran yang diharapkan serta dapat
pemerintah saling bekerjasama terlihat memberikan manfaat kepada kelompok
dari program pemerintah serta dari nelayan di Kecamatan Midai Kabupaten
bantuan yang diberikan kepada setiap Natuna. Adapun saran tersebut sebagai
kelompok nelayan. Namun dalam hal berikut:
memberi saran dan motivasi masih 1. Kemampuan (enabling) kelompok
kurang dikarenakan yang menjadi nelayan diKecamatan Midai Kabupaten
kendala adalah jarak tempuh antara Natuna dapat dikembangkan secara
Kecamatan Midai dengan Kabupaten optimal melalui perbaikan sistem

13
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id

komunikasi dua arah yang baik agar berganti setiap kelompok nelayan, agar
permasalahan nelayan di Kecamatan nelayan di Kecamatan Midai semakin
Midai cepat ditanggapi oleh pemerintah memahami dengan penggunaan alat yang
daerah khususnya didinas perikanan modern itu yang berdampak baik bagi
Kabupaten Natuna. Misalnya kehidupannya.
mengadakan pelatihan untuk mengasah 4. Membimbing (mentoring) wajib
dan mengembangkan keterampilan dan diberikan kepada kelompok nelayan
keahlian nelayan dalam menangani setiap yang mendapatkan bantuan. untuk itu
masalah dilaut ataupun pada saat peneliti menyarankan agar pemerintah
melakukan penangkapan ikan serta turun langsung di setiap Kecamatan
melatih kemandirian mereka dalam untuk mengecek apa benar atau tidak
mencari pengepul diluar Kecamatan bantuan yang diberikan di pergunakan
Midai agar harga jual lebih tinggi dengan semestinya. dengan turun
dibandingkan dengan jual ikan di kelapangan maka pemerintah bukan
pengepul Kecamatan Midai itu sendiri. hanya melihat kebenaran tetapi akan
2. Disarankan untuk menambah fasilitas mengerti juga dengan keluhan
pabrik es batu ataupun listrik selalu hidup masyarakat nelayan.
24 jam agar usaha perikanan maupun
usaha yang lainnya dapat berjalan dengan
lancar tanpa ada hambatan yang G. KETERBATASAN PENELITIAN
menghadang sehingga ikan tidak akan
Selama penelitian yang berjudul
mudah busuk dan harga ikan tetap setabil
Pemberdayaan Kelompok Nelayan di
dikarenakan dengan es yang cukup ikan
Kecamatan Midai Kabupaten Natuna,
tidak akan mudah busuk, tidak hanya itu
terdapat beberapa kendala yang dialami oleh
seharusnya pemerintah juga harus bisa
peneliti sehingga menimbulkan kesulitan
memberi minyak solar bersubsidi bagi
dalam pelaksanaan penelitian. Adapun
masyarakat nelayan untuk menekan harga
keterbatasan dalam penelitian ini diantaranya:
minyak yang tinggi di Kecamatan Midai.
1. Sebagai sebuah laporan peneliti, peneliti
3. Bantuan yang diberikan pemerintah
telah berusaha untuk menyusun laporan
daerah kepada nelayan berupa alat
peneliti dengan sebaik mungkin. Namun
tangkap dan kapal haruslah di imbangi
demikian, peneliti mengakui bahwa
dengan pelatihan yang secara silih
laporan penelitian ini masih jauh dari

14
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id

kata sempurna, baik dari teori, data-data, diharapkan dapat disempurnakan oleh
maupunan alisis yang masih kurang peneliti yang lain.
tajam dari peneliti, serta dari segi metode
penelitian yang peneliti gunakan masih
kurang, yaitu dari subjek penelitian yang H. REFERENSI
masih kurang sehingga data dan
Buku-Buku:
informasi yang di dapatkan masih belum
maksimal. Oleh karena itu, peneliti Ikbar, Yanuar. 2012. Metode Penelitian
Sosial Kulitatif. PT Refika Aditama:
sangat terbuka terhadap masukan maupun
Bandung.
saran baik terhadap cara penulisan,
Kadarisman, M. 2012. Manajemen
tatabahasa, paradigma, sampai metode
Pengembangan Sumber Daya Manusia.
penelitian yang masih belum sempurna. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
2. Jarak tempuh yang jauh serta ketidak ada
Makmur, Syarif. 2008. Sumber Daya
kapal dalam melakukan penelitian Manusia dan Efektivitas Organisasi. Jakarta :
Raja Grafindo Persada.
sehingga menghambat dalam proses
penelitian ini. Moleong. 2004. Metodologi Penelitian
Kualitatif (edisi revisi). PT. Rosdakarya.
3. Informan merupakan pejabat dan
Bandung.
nelayan, pejabat dinas perikanan ketika
Sanapiah, Faisal. 1995. Format-format
itu masih PLT dan sibuk mempersiapkan
Penelitian Sosial, Dasar –dasar dan Aplikasi.
diri untuk di lantik jadi untuk Rajawali Press, Jakarta.
mendapatkan informasi mengalami
S, Nasution. 1988. Metode Penelitian
kendala serta informan dari nelayan juga Kualitatif. Tarsito. Bandung.
mengalami kendala sebab disiang hari
Siagian, P. Sondang, 2005, Administrasi
nelayan pergi mencari ikan di laut. Pembangunan, Jakarta, PT Bumi Aksara.
4. Ruang gerak peneliti juga terbatas karena
Sitompul, Rislima F, 2009, Merancang Model
peneliti masih memiliki matakuliah dan Pengembangan Masyarakat Pedesaan
dengan Pendekatan system dynamics, LIPI
ditinggalkan selama satu kali tanda
Press, Jakarta.
tangan dosen serta memanfaatkan libur
Soetomo, 2011, Pemberdayaan Masyarakat,
tahun baru untuk meneliti dan di lanjuti
Pustaka Belajar, Yogyakarta.
lagi setelah ujian akhir semester selesai. Subana, M dan Sudrajad. 2001. Dasar-Dasar
Penelitian Ilmiah. Pustaka Setia: Bandung.
Dengan keterbatasan penelitian ini
Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat
Memberdayakan Rakyat. Bandung : Refika

15
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
jjjjjjjjj

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id

Aditama DalamMeningkatkan Kesejahteraan Di Desa


Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap,
Sumber Jurnal dan Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Tanjungpura, Pontianak.
Iwan, S. 2013. “Kepemimpinan Camat Dalam
Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Michel, 2010, Analisis Pemberdayaan
Kantor Camat Serasan Kabupaten Masyarakat Nelayan Di Kecamatan
Natuna”. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosia dan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara (tesis),
Ilmu Politik. Universitas Tanjungpura Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian
Pontianak. Bogor, Bogor.

Badriyadi. 2013. Pemberdayaan Badan Website:


Usaha Milik Desa (BUMDes) Di Desa
Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya JPNN News. 2016. Pak Presiden! Gimana
Kabupaten Kubu Raya. Pontianak : Skripsi. Nasib Nelayan, jika 6 Ribu Nelayan Jawa
Fakultas Ilmu Sosia dan Ilmu Politik. Masuk.Diakses dari situs
Universitas Tanjungpura Pontianak. http://www.m.jpnn.com/news.php?id=447025
pada hari minggu tanggal 12 Juni 2016
Taupik Nuryadi L O. Jurnal Pemberdayaan pukul13.11.
Masyarakat Nelayan (studi kasus
pelaksanaan Program Pendampingan Sosial di Wikipedia. 2016. Pemberdayaan Masyarakat.
Pulau Tidung Kecamatan Kepulauan Diakses dari situs
Seribu Kotamadya Jakarta Utara oleh http://id.wikipedia.org/wiki/Pemberdayaan.
Sekretariat Bina Desa / INDHRRA Jakarta pada hari minggu tanggal 19 Juni 2016 pukul
La). Diakses 09.15.
darisitushttp://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak
-71958.pdf pada hari sabtu tanggal 2 Juli
2016 pukul 19.45. Dokumen Pemerintah:
Januari 2017. “Data Jumlah Penduduk dan
Marzuki. 2012. Jurnal Pemberdayaan Keadaan Geografis”. Kecamatan Midai.
Masyarakat Pesisir Pantai Utara Daerah Kabupaten Natuna.
Kabupaten Cerebon. Diakses dari situs
http://cdc.untagcirebon.ac.id/download.php?f Desember 2016. “Program Pemberdayaan
=Mardjoeki_pesisir.pdf pada hari sabtu Nelayan dan Bantuan Sarana dan
tanggal 2 Juli 2016 pukul 20.21. Perasarana Tangkap Ikan”. Dinas
Perikanan. Kabupaten Natuna.
Zainuri, Hasan. 2009. Ngaji Bareng Sebagai
Media Pemberdayaan Masyarakat di Dusun Juli 2016. “Data Kependudukan”. Dinas
Ngepre, Pacet Selatan Kecamatan Pacet, Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Kabupaten Mojokerto. Undergraduate Kabupaten Natuna.
Thesis. UIN Sunan Ampel Surabaya. Diakses
dari
http://digilib.uinsby.ac.id/7178/2/bab2.pdf
pada hari minggu tanggal 19 Juni 2016
pukul 08.35.

Kurniawan. 2014, Skripsi Pemberdayaan


Petani Kelapa (Coconut)

16
JUSFRIZAL, NIM. E1011131064
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
;,KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDTDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA I
. ... o-.:
*. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PENGELOLA JURNAL MAHASISWA
Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak Kotak Pos 78124
Homepage: http:/iurmafis.untan.ac.id

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN UNGGAH / PUBLIKASI


KARYA
I
ILMIAH UNTUK JURNAL ELEKTRONIK MAHASISWA
t'

Sebagai sivitas akademika Universitas Tanjungpur4 yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama Lengkap JU,TKI>AL


NIM / Periode lulus ,e|ettvlo-?{ . . .

Tanggal Lulus
FakultaV Jurusan.
Program Studi-. ,
E-mail addres/ IIP '
demi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemenuhan syarat adminiqtlatif kelulusan mahasiswa (Sl),
menyitujui untuk memberikan-kepada Pengelola Jumal Mahasiswa ..PlLP..lrllSA.......*) pada Program
Studi ..........[4.1..1..................... Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpur4 FIak Bebas
Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul+*) :

?yuvryy-V *yAAt1 Kvror^?lK tlw AlAt\ V\ KVcAvtArAtl

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif ini, Pengelola
Jumal berhak menyimpan, mengalih-medial format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data
(database), mendistribusikanny4 dan menampilkan/ mempublikasikannya di Internet atau media lain):

l---]secarafutltex
a content artikel sesuai dengan standar penulis jumal yang berlaku.

untuk kepentingan akademis tanpa tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/ pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan. hc

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Pengelola Jumal, segala bentuk
tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.

pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Pontianak
3= {u+/ 2Qry

I OoZ }.IrM. .u.\?l\tze.Q.*

Catatan:
*tulis nama jumal sesuai prodi masing-masing
i )
(P u b I i lca /G ovem an c e /A sp i ra s i S o c i odevi So s i o I o gi que

Setelah mendapat persetujuan dari pengelola Jumal, berkas ini harus di scan dalam format PDF dan
dilampirkan pada step4 upload supplementary sesuai proses unggah penyerahan berkas (submission
author)

You might also like